Jump to ratings and reviews
Rate this book

Hamka: Sebuah Novel Biografi

Rate this book
Meski Bung Karno pernah memenjarakannya, Hamka tetap memaafkan. Di saat Pramoedya Ananta Toer menuduhnya sebagai seorang plagiat, Hamka tetap berlapang dada. Menganggap tuduhan Pram hanya kesalahpahaman semata. Hamka tetap mendudukkan Pramoedya sebagai sastrawan tanah air yang memiliki prestasi gemilang. Bahkan, saat Muhammad Yamin mendiamkannya bertahun-tahun lamanya hanya karena berseberangan pemikiran soal dasar negara, Hamka sama sekali tidak menyimpan dendam. Ulama kelahiran Maninjau itu justru menemani Muhammad Yamin sampai ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

Persepsi kebanyakan orang terhadap Hamka sering salah. Hamka selalu diidentikkan sebagai seorang yang tegas dan kaku. Seorang muslim kolot yang tidak bersedia kompromi dengan golongan yang tak sepemikiran dengannya. Nyatanya, Hamka adalah seorang yang lembut hatinya, santun dan teduh dakwahnya, ulama ‘perangkul’ bukan ‘pemukul’. Prinsip yang selalu ia pegang adalah semakin tinggi ilmu, semakin sedikit menyalahkan liyan. Ia adalah satu di antara sekian banyak ulama besar yang pernah dimiliki Indonesia. Pengaruh dan keilmuannya berhasil menyentuh semua golongan, baik religius maupun nasionalis, masyarakat dalam negeri, maupun luar negeri.

464 pages, Paperback

First published October 14, 2016

24 people are currently reading
335 people want to read

About the author

Haidar Musyafa

20 books14 followers
Haidar Musyafa lahir dalam keluarga yang sederhana di Sleman, 29 Juni 1986, putra pertama dari pasangan Allahuyarham Bapak Sudarman dan Ibu Wantinem. Baginya, kehidupan ini tak lain hanyalah ladang untuk berbagi kemanfaatan bagi sesama. Berbagi kebaikan. Berbagi ilmu. Berangkat dari keyakinan itulah kemudian ia menekuni dunia tulis-menulis dan menjadi salah satu pendiri Sahabat Pena Nusantara (SPN).

Kegigihannya dalam berkarya telah melahirkan antara lain novel-novel biografi: Tuhan, Aku Kembali: Novel Perjalanan Ustad Jeffry Al-Bukhary; Cahaya dari Koto Gadang: Novel Biografi Haji Agus Salim 1884-1954; Sang Guru: Novel Biografi Ki Hadjar Dewantara, Kehidupan, Pemikiran, dan Perjuangan Pendiri Tamansiswa 1889-1959; Sogok Aku, Kau Kutangkap: Novel Biografi Artidjo Al-Kostar (proses terbit); Hamka: Sebuah Novel Biografi; dan Dahlan (Sebuah Novel).

Juga, buku-buku Islami inspiratif: Allah Maha Pengampun: Janganlah Engkau Berputus Asa; Detik-Detik Menjelang Kematian; Renungan Kehidupan; Hidup Berkah dengan Doa; Siapa Bilang Orang Berdosa Gak Bisa Masuk Surga?; Agar Pintu Surga Terbuka Untukmu; Jangan Kalah oleh Masalah; Kode dari Tuhan; Agar Rezeki Tak Pernah Habis; Tuhan, Saya Ingin Kaya; Ensiklopedi Muslim Harian; Cerdas Mendahsyatkan Potensi Hati dan Pikiran; Agar Nikah Berlimpah Berkah; dan Doa-Doa Harian bagi Muslimah.

Penulis berharap pembaca berkenan mendoakannya agar di kemudian hari dapat menghadirkan karya-karya baru yang akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas. Bagi para pembaca yang ingin menyampaikan saran, kritik, atau bertegur sapa menjalin korespondensi dapat menghubunginya melalui: Email: haidarmusyafa2014@gmail.com dan Fanpage FB: Haidar Musyafa.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
31 (35%)
4 stars
27 (31%)
3 stars
23 (26%)
2 stars
3 (3%)
1 star
3 (3%)
Displaying 1 - 13 of 13 reviews
Profile Image for Rahmat Chaniago.
4 reviews
January 16, 2018
Sebuah novel yang menarik karena membedah kehidupan Buya Hamka, salah satu ulama yang paling dihormati di Indonesia. Dengan narasi menggunakan sudut pandang orang pertama, cerita menjadi semakin intim dan mengasyikan. Banyak pula disitir ayat-ayat Al Quran untuk memperkuat unsur religiusnya. Kelemahan dari novel ini menurut saya dari sisi ketegangannya, konflik yang dibangun relatif datar-datar saja dan cenderung diselesaikan dengan rasa kesabaran. Narasi ini membuat kita tidak lagi terkejut dengan tindakan-tindakan yang akan diambil sang tokoh dalam menghadapi persoalannya. Namun, sebagai bacaan awal Buya Hamka saya pikir novel ini patut untuk jadi satu rekomendasi
Profile Image for M. Tiyasaa.
Author 3 books4 followers
February 22, 2019
Buku ini saya temukan ketika sedang mencari referensi biografi pahlawan-pahlawan tanah air. Setelah membaca Tan Sebuah Novel, saya merasa ketagihan dan menjadikan pengetahuan ini sebagai pekerjaan rumah yang harus saya gali. Bagaimana tidak setiap suami saya yang kepo soal sejarah tanya-tanya tentang Indonesia, saya cuma senyum-senyum geli sambil mengaku terang-terangan, "gak paham juga sih" selalu begitu jawaban saya.

Sama halnya dengan Tan, buku Hamka ini juga disajikan dengan gaya bahasa literasi modern, ibarat sebuah novel yang membuat pembaca terus penasaran dengan nasib-nasib karakter di dalamnya. Haidar menceritakan kisah hidup Hamka sejak ia masih kecil dan masih menjadi anak pembangkang yang lebih senang main, kegalauan akibat bersitegang dengan orangtuanya, perantauan menuju alam bebas yang sempat begitu diidamkan, perceraian orangtua, hingga nasib percintaannya, dan upayanya untuk kembali diterima dalam budaya yang membesarkannya. Walau kadang terlampau generik dalam penggunaan deskripsi, Haidar tetap mampu membaca pembaca dalam plot cerita yang menarik dan mudah dibayangkan.

Berikut detailnya: https://mtiyasaa.com/2019/akibat-perc...
Profile Image for Gege.
63 reviews17 followers
January 13, 2017
To be honest, blom pernah baca buku tentang Buya Hamka sama sekali, dengan novel biografi ini jdi sedikit tau mengenai kisah hidupnya yang menarik, bahkan baru tau bahwa nama Hamka adalah nama pena-nya beliau, akronim dari namanya Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Kehidupan Hamka diceritakan secara menarik tapi gaya bahasa yg dituliskan menurut saya agak berlebihan dan kadang ada kata-kata yang tidak pas yang disisipkan, seperti misal dialog antara Hamka dan istrinya yang menggunakan bahasa sastra tpi tiba2 muncul kata 'notabene' yang bahasa jaman sekarang sekali
Profile Image for Gama Ramadhan.
157 reviews5 followers
June 18, 2017
HAMKA (Haji Abdul Malik Karim Amarullah) adalah salah satu ulama besar Indonesia yang menguasai beragam bidang, mulai dari fiqih, filsafat, hingga roman. Tetapi ternyata pada awalnya tidaklah demikian. Masa kecilnya penuh dengan gejolak keinginan ayahanda versus kemauan ananda. Gaya ajar masa itu yang bersifat satu arah, monoton, membosankan baginya. Justru dengan gaya belajar mandiri dan bebas, terasa menyenangkan. Alhasil, HAMKA kecil berani bolos sekolah hingga nekad kabur dari rumah.

turning pointnya ketika HAMKA remaja direstui untuk belajar ke tanah Jawa dan bersentuhan dengan Sarekat Islam serta Muhammadiyah. Menarik pandangan HAMKA mengenai H.O.S Tjokroaminoto. Baginya, Tjokroaminoto adalah tokoh yang menggunakan sosialisme dan Islam sebagai alat perjuangan. Tjokroaminoto mengangkat sosialisme yang memang sudah dipraktikan sejak zaman Nabi Muhammad. Baginya, sosialisme barat kebablasan dan justru sosialisme dalam Islam lah yang patut dipraktikan. Dan di Jawa HAMKA belajar dari tokoh-tokoh Sarekat Islam dan (terutama) tokoh-tokoh Muhammadiyah. Hingga akhirnya dia menjadi seorang kader Muhammadiyah.

Buku ini berlanjut menceritakan perjalanan HAMKA dari sudut pandang orang pertama, hingga pertemuan HAMKA pertama kali dengan Soekarno di Bengkulu, sebelum kemerdekaan RI. Kiprah HAMKA selanjutnya setelah Indonesia merdeka mungkin ada di buku berikutnya.

Karena dikemas dalam format "novel", biografi ini ringan dibaca, terutama bagi yang tidak suka gaya penulisan yang kaku. Meskipun saya justru tidak terlalu suka dengan format novel untuk biografi.
1 review32 followers
July 21, 2017
Buku ini bercerita tentang perjalanan hidup buya hamka mulai dari kecil di kampung minangkabau sampai merantau dan melalang buana di perantauan, menikah dan perjalanan hari tuanya.
sebuah novel yang yang membuat kita khususnya generasi muda terbawa dalam situasi cerita khususnya saya sebagai generasi usia 20 tahunan. ternyata sosok buya hamka mempunyai karakter kecil layaknya anak-anak pada umumnya yang masih ababil lengkap dengan proses pencarian jati dirinya, namun ketika beranjak dewasa menjadi insan yang patut dijadikan contoh dan role model yang baik bagi generasi-generasi muda seekarang dalam proses pencarian jati diri untuk belajar dari tulisan tulisan dan pengalaman hidup hamka menjadi orang yang tetap memegang prinsip hidup yang arif dan bijaksana dalam berbagai tempaan hidup di dunia.
Profile Image for Ummu AM.
22 reviews1 follower
April 17, 2020
Biografi pertama yang saya baca. Dengan gaya bertuturnya yang ringan, membuat saya mulai menyenangi buku biografi.
1 review3 followers
March 15, 2017
Sebuah biografi Hamka yang disajikan dalam bentuk narasi dengan sudut pandang orang pertama. Cara penyajian ini serta gaya penulisan yang mengalir membuatnya mudah diikuti. Namun sayang terdapat beberapa kekurangan seperti penggunaan kata-kata yang repetitif, serta kisah yang terhenti di pertengahan hidup Hamka. Semoga ada sequel yang menyorot lanjutan kisah hidup Hamka terutama periode pasca kemerdekaan hingga akhir hayat beliau.
Profile Image for Ratnani El Ratna Mida).
Author 11 books14 followers
July 18, 2017
Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang biasa dipanggil Buya Hamka, merupakan satu di antara putra Indonesia yang memiliki segudang prestasi. Baik itu dilihat dari perannya sebagai ulama, pejuang, sastrawan, wartawan, politisi, juga kiprahnya dalam membangun peradaban bangsa Indonesia (hal 7).

Buku ini menyajikan sejarah kehidupan, pemikiran dan perjuangan Hamka secara lengkap. Memberi motivasi, inspirasi dan spirit juang tinggi. Sejak kecil, Hamka sudah menunjukkan sikap ulet dalam belajar dan pantang menyerah dalam usaha mewujudkan harapannya.

Dia senang belajar ilmu agama dan tidak keberatan belajar tentang ilmu umum. Berbagai buku telah dia baca. Dia berpendapat, “Ilmu agama itu memang sangat penting. Namun belajar ilmu umum juga diperlukan agar bisa menambah wawasan.” (hal 50).

Demi memuaskan dahaganya akan ilmu pengetahuan, pada usia 16 tahun, Hamka pergi ke Tanah Jawa, untuk mengasi ilmu dari para tokoh Sarekat Islam. Di antaranya dia belajar pada HOS. Tjokroaminoto, Raden Mas Soerjopranoto, Ki Bagoes Hadikoesoemo, dan K.H Fachruddin. Setelah itu, melanjutkan mendalami ilmu agama di Tanah Suci Makkah pada Februari 1972. Sepulangnya dari Makkah, dia langsung ditunjuk sebagai Ketua Cabang Muhamadiyah di Padangpajang.


http://tulisanelratnakazuhana.blogspo...
Profile Image for Muhammad Ridha Ar-Rasyid.
95 reviews12 followers
February 6, 2017
Dibeli akhir bulan lalu, buku ini tebal dan cukup berat, tapi cetakannya terbilang bagus dan tulisannya mudah dibaca. Jadi saya putuskan untuk membelinya.

Tidak saya duga, alurnya begitu mengalir, menyenangkan. Terkadang membuat mata saya berkaca-kaca oleh kisah hidup seorang yang saya kagumi ini.

Hanya saja, terkadang ada detail-detail yang sering diulang, dan bagi saya itu tidak perlu. Satu hal lainnya, buku ini terputus di waktu yang amat tanggung.
1 review5 followers
April 23, 2017
Kenapa seorang Hamkah yang telah dipenjara mau menyolatkan Soekarno.. Tidak lain karena kebaikan yang Hamkah miliki berbalut iman dan takwa yang beliau dapatkan dari perjalanan hidupnya yang keras.

Novel yang menceritakan bagaimana seorang Hamkah mencapai titik kehidupan sukses sebagai ulama, budayawan, sekaligus guru bagi semua orang.

Namun sayang cara penulisan dalam novel ini tidak membuat saya memberi bintang lebih banyak.
Displaying 1 - 13 of 13 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.