Sena dan Kena. Kisah mereka lagi. Perjuangan mereka lagi. Konflik baru yang membuat semuanya jauh lebih rumit. Jika akhir cerita adalah sebuah pernikahan, maka belum tentu menjadi akhir yang bahagia. Pernikahan itu justru menjadi awal kisah baru untuk menguji siapa yang mampu bertahan. Apakah mereka mampu bertahan dan bisa saling menguatkan?
***
”Pembawaan Fiya di novel ini nggak ngebosenin dan bikin aku nggak sabar buat balik ke lembaran berikutnya. Momen yang dibangun antar tokohnya masuk banget ke dalem hati. Ditambah konfliknya yang padat juga bikin aku nggak sabar buat baca ceritanya sampai akhir.” —YOLANA IVANKA, Novelis
Suka banget sama alur ceritanya! Tentang dua tokoh, Sena dan Kena yang mencoba mempertahankan cintanya dalam pernikahan. Berbagai rintangan yang mencoba memisahkan mereka tapi mereka tetap akan menjadi satu. Sempet kaget sih tiba-tiba ada plot twist di awal cerita dari cerita di buku awal, juga tiba-tiba ada di tengah cerita.
Rekomendasi dari senior di kantor, yang menggebu-gebu bilang kalau ceritanya bagus. Tapi mengapa oh mengapa, cerita setebal ini sama sekali ga menghibur?
Novel ini merupakan kelanjutan kisah Sena dan Kena (The Coldest Boyfriend). Aku suka cerita Sena dan Kena di awal cerita dan penasaran dengan kelanjutannya. Terakhir Sena amnesia dan lupa dengan memorinya tentang Kena. Nah di sinilah cerita berlanjut. . Sayangnya aku gak berharap cerita mereka sampai ke ranah pernikahan. Hal ini karena kisah yg dibangun kupikir hanya cocok sampai mereka selesai di bangku pendidikan. Kisah mereka manis tapi akhirnya suram lagi di pernikahan. . Aku juga berpikir bahwa bagian Sena untuk ingat drngan memorinya terlalu sedikit dan terkesan cepat. Menurutku itu kurang greget, karena Kena begitu keras agar si Sena itu inget ( aku sebel sendiri). . Aku hanya suka cerita mereka sampai Sena inget lagi. Bagiku itu sudah cukup. Aku gak dapat feel nya saat mereka udah nikah. Entah kenapa. . Mohon maaf hanya bisa memberi 🌟🌟🌠 dari 5 bintang