Jump to ratings and reviews
Rate this book

Negeri Kabut

Rate this book
“Sebenarnya saya tidak pernah ingin menulis cerpen-cerpen seperti dalam Saksi Mata–cerpen-cerpen itu dilahirkan oleh keadaan. Cerpen-cerpen yang selalu ingin saya tulis, adalah seperti yang terkumpul dalam Negeri Kabut ini.”
—Testimoni Seno Gumira Ajidarma pada Negeri Kabut edisi pertama (1996).

Buku ini menjadi pemenang Hadiah Sastra 1997 untuk kategori kumpulan cerita pendek

160 pages, Paperback

First published January 1, 1996

41 people are currently reading
556 people want to read

About the author

Seno Gumira Ajidarma

98 books838 followers
Seno Gumira Ajidarma is a writer, photographer, and also a film critic. He writes short stories, novel, even comic book.

He has won numerous national and regional awards as a short-story writer. Also a journalist, he serves as editor of the popular weekly illustrated magazine Jakarta-Jakarta. His piece in this issue is an excerpt from his novel "Jazz, Parfum dan Insiden", published by Yayasan Bentang Budaya in 1996.

Mailing-list Seno Gumira fans:
http://groups.yahoo.com/group/senogum...

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
91 (26%)
4 stars
118 (33%)
3 stars
107 (30%)
2 stars
19 (5%)
1 star
13 (3%)
Displaying 1 - 30 of 47 reviews
Profile Image for Teguh.
Author 10 books335 followers
November 24, 2016
Sebagai Seno-is, saya merasakan ini adalah kumpulan cerpen SGA yang sangat berbeda. Mulai dari tema dan pesta imajinasi dan surealis yang dihadirkan. Kalau kita membaca buku ini, maka berjauhanlah dari cara kita membaca ketika berhadapan dengan Dunia Sukab atau Saksi Mata, bahkan kumpulan-kumpulan cerpen lainnya. Saya boleh mengatakan bahwa ini adalah puncak=puncak kepiawaian SGA dalam menjadikan imajinasi dan surealistik dalam sebuah cerita ringkas. Entah mengapa, saya juga harus mencopot slogan Ketika jurnalisme bungkam, sastra harus bicara milik SGA. Bukan tidak ada cerpen yang bernada kritis atas persoalan sosial, misal cerpen Rembulan Mengambang di Kolam Renang yang secara halus mengkritis para orang kaya yang merupakan hasil korupsi dan menelan semua kekayaan. Tetapi tone dari buku ini bukan pada maksud tersebut. Cerpen-cerpen dalam buku ini adalah kekayaan imajinasi yang perlu dibaca para penikmat Seno.

Misal di Negeri Kabut, jangan kaitkan dengan novel Negeri Senja karena di Negeri Kabut lebih sederhana lagi. Tokoh aku yang pengembara masuk ke daerah negeri kabut dan semua yang ditulis Seno adalah imajinasi Seno atas rupa negeri kabut.

Cerpen Perempuan Dengan Rajah Kupu-kupu di Dadanya adalah cerpen dengan yang paling imajinatif. Saya suka sekali. Mulanya, tato kupu-kupu itu menjadi kupu-kupu penuh cahaya saban pagi, dan kemudian hilang dan hadir kembali saban pagi.

Tetapi cerpen favorit saya adalah Ada Kupu-kupu, Ada Tamu dan Rembulan Mengambang di Kolam Renang. KEduanya asyik saja.

Dan ending yang khas Seno ada di cerpen Ada Kupu-kupu, Ada Tamu dan Sukab Menggiring Bola.

Asyeeeklah!
Profile Image for winda.
357 reviews14 followers
June 26, 2018
Baca 13 cerpen yang ada di buku ini seperti membaca dongeng yang mewujud nyata. Sukaaa.

Bagaimana caranya kita merasa berbahagia dengan segala hal yang sudah kita dapatkan? Aku merasa malu dengan diriku yang selalu mencari, mencari dan mencari, seolah tidak ada sesuatupun di dunia ini yang akan pernah menjadi cukup bagiku -negerikabut-


Para pengembara itu mengatakan kepadaku betapa setiap orang harus peduli dengan keadaan dunia yang menjadi tempat hidupnya. Kata mereka orang-orang yang pergi mencari ilmu harus kembali pulang untuk menyelamatkan bangsanya. Aku mengangguk-angguk dan mengucapkan selamat jalan. Apakah aku mengembara untuk mencari ilmu? Jangan-jangan sebenarnya aku pergi menyebrangi laut, mendaki gunung, menuruni lembah dari satu negeri ke negeri lain hanya untuk lari dari persoalan, lari dari kenyataan bahwa aku sebenarnya tidaklah terlalu tabah menghadapi penderitaan -negerikabut-


Sudah begitu lamanya aku berjalan, mengembara ke seluruh penjuru bumi, meninggalkan kampung halaman, sanak saudara dan pekerjaan, tapi sampai hari ini aku bahkan tidak juga tahu apa yang kucari. Kadang-kadang aku berpikir bahwa aku memang ditakdirkan hanya harus berjalan, berjalan, dan berjalan, dan tidak harus menemukan apapun -negerikabut-


Sebegitu buruknyakah kehidupan sehingga kematian bisa menjadi impian terindah.... kami pergi meninggalkan kampung halaman kami dengan meninggalkan segala kebahagiaan yang telah kami dapatkan demi panggilan dari cahaya dalam mimpi-mimpi kami -tempat yang terindah untuk mati-


Bisa baca buku ini berkat adanya aplikasi Ipusnas. Jadi bisa pinjem buku-buku yang udah susah dicari di toko buku versi elektroniknya. Meski waktu peminjaman cuman masimal 3 hari, tapi bisa meminjam ulang kalau belum selesai bacanya. Sayangnya aplikasinya bisa dibaca cuman di hp atau di tablet. Ga tau gimana yaa caranya biar bisa dibaca pake ebook reader.
Profile Image for Nike Andaru.
1,634 reviews111 followers
November 18, 2021
90 - 2021

Baca bareng sama kawan-kawan Kopdar Buku Palembang bulan Oktober lalu, baru kelar sekarang :D
SGA memang jagoan ya dalam hal cerpen, walau bukan yang saya suka banget, saya cukup suka beberapa judul yang terasa menakjubkan. Sayangnya itu bukan Negeri Kabut sendiri yang dibuat judul buku ini.

Cerpen favorit:
- Panji Tengkorak Menyeret Peti
- Perahu yang Muncul dari Balik Kabut
- Ratri & Burung Bangau
- Rembulan Terapung di Kolam Renang
Profile Image for Panca Erlangga.
116 reviews1 follower
May 31, 2018
Ada dua cerpen favoritku di buku ini. Negara Kabut dan Rembulan Terapung di Kolam Renang. Itu saja.
Aku melihat, entah mengapa, ada cerpen-cerpen yang memang memiliki plot yang menarik tapi dieksekusi dengan sangat kurang. Terasa datar. Begitulah.
Profile Image for Marina.
2,035 reviews359 followers
March 9, 2017
** Books 94 - 2017 **

3,3 dari 5 bintang!

Karya-karya Seno Gumira selalu memikat saya setelah karya Ahmad Tohari. Banyak sekali cerpen-cerpen didalamnya yang membuat saya bertanya-tanya akan dibalik maknanya. Saya membaca ini karena jujur saya menyukai buku Negeri Senja dan penasaran akan hubungan kedua buku ini yang ternyata tidak ada hahaha

Terimakasih Scoop Premium!
Profile Image for Nonna.
137 reviews2 followers
February 5, 2017
Mungkin kalau Negeri Kabut dibuatkan filmnya, Tim Burton adalah sutradara yang paling pas.
Profile Image for Febri Hasanah.
Author 1 book7 followers
March 20, 2024
Novel pertama SGA yang saya selesaikan. Dalam kumpulan cerpen ini, saya diajak untuk berimajinasi tentang tempat-tempat yang baru dan mendebarkan, seperti cerita terakhir Tempat Terindah untuk Mati.
Profile Image for Eva Novia Fitri.
163 reviews1 follower
February 21, 2023
Karena adalah kumpulan cerpen, saya pikir ini akan lebih light rasa 'seno' nya. Ternyata tidak, pemirsa. 13 cerpen didalamnya menghisap lebih curam dan butuh jeda cukup lebar melompat ke cerpen berikutnya. Sepertinya ini adalah tulisan beliau yang paling personal dan 'egois'. Surealismenya pekat. Beberapa terasa agak berat ( for me).

Di cerpen 'Rembulan di Kolam Renang' Seno mengemas keserakahan benar benar dengan cara mahal dan menakjubkan. Seorang taipan yang memiliki segalanya kejatuhan rembulan di kolam renang belakang rumah. Sungguh diantara keindahan2 dan kekayaan2nya, keindahan rembulan ini sangat menggoda tak tertahankan. Namun itulah tragisnya, selama ini semua miliknya tidak ada yang cuma cuma, tidak ada yang didapatnya tanpa usaha -bersih maupun kotor-. Dan sekarang sekonyong2 tanpa usaha ia kejatuhan rembulan. Dia, yang seumur hidup hanya mengambil...sekarang berpikir keras bagaimana caranya mengembalikan rembulan ke tempat asalnya.
Pencarian orang2 yang merasakan rembulan telah hilang akhirnya sampai ke rumahnya, dan orang2 ini...yang mengatasnamakan keadilan, ternyata hanya manusia2 yang bibit serakahnya mengendap jauh di dalam dirinya, untuk kemudian menyeruak saat ada kesempatan. Luar biasa Jenderal Seno merajut jalinan seindah ini. Hasil akhirnya, ironi, tragis, sekaligus indah.
'Di Tepi Sungai Parfum' adalah cerpen berikutnya yang membuat saya termangu lama. Sometimes, seseorang menerbangkan impiannya begitu jauh dan terjal, lalu menempuhnya penuh keyakinan, meninggalkan apapun miliknya di belakang. Dan tiba2, saat impiannya sudah siap dia genggam, ia sadar yang ia butuhkan hanyalah yang ia tinggalkan di belakang sana. Dan sedihnya, perjalanan kembali, akan sama lama nya seperti perjalanan berangkatnya dulu. Seno is so sick!
Profile Image for Eko Setyo Wacono.
83 reviews8 followers
October 18, 2017
untuk tulisan bergenre surealis, bagi saya, belum ada tulisan yang lebih menarik dari tulisan-tulisan Seno Gumira Ajidarma. pada dasarnya, konsep surealis di buku ini hampir sama dengan konsep buku beliau yang lain, "sepotong senja untuk pacarku". hanya saja, cerita-cerita di buku ini terkesan lebih halus. pak SGA memadukan identitas-identitas lokal dari setiap tempat dia menulis cerita (pada buku ini sebagian besar cerita ditulis di luar negeri seperti bangkok, vietnam, kathmandu, ulan bator) dengan ide-ide surealis khas beliau yang anggun dengan pemilihan kata-kata dan metafora-metafora yang membuat setiap kalimat dan paragraf dalam buku ini laiknya sebuah gerbang yang membawa para pembacanya ke dalam sebuah dunia yang sunyi, hening, namun penuh dengan kejutan, seperti yang terbayang saat membaca judul dari buku ini. cerita-cerita dalam buku ini pun sarat dengan sentilan akan isu-isu yang berkembang di masyarakat, seperti isu sosial, politik, bahkan juga lingkungan. one of my favourite author. really worth reading.
Profile Image for Puri Kencana Putri.
351 reviews43 followers
November 11, 2017
Untuk mereka yang baru memulai membaca karya SGA, buku ini mungkin masuk kategori kelas berat. Ia tidak selentur saksi mata, mengapa kau culik anak kami, atau bahkan seintens drupadi. Tapi buku ini dapat dirasakan adalah karya ambisius SGA untuk merayakan imajinasi dan spirit surealisme. Jika kita ingin mengatakan demikian.

Tentu saja 13 cerita ini tetap bisa dinikmati seperti kisah Ratri dan Burung Bangau, atau bahkan judul terakhir dari kisah Tempat yang Terindah untuk Mati, yang juga bicara tentang perjalanan, memori dan jarak.

Negeri Kabut yang kini dicetak ulang setelah lebih dari 20 tahun yang lalu diterbitkan, sepertinya ingin mengatakan bahwa penting untuk melatih otot imajinasi para pembaca sastra Indonesia. Tentu saja sekali lagi buku ini bukan buku kebanyakan yang telah ditulis SGA.
Profile Image for Gustia Mardalena.
26 reviews
February 23, 2021
"Sebenarnya saya tidak pernah ingin menulis cerpen-cerpen seperti dalam Saksi Mata--cerpen-cerpen itu dilahirkan oleh keadaan. Cerpen-cerpen yang selalu ingin saya tulis, adalah seperti yang terkumpul dalam Negeri Kabut ini."
--Testimoni Seno Gumira Ajidarma pada Negeri Kabut edisi pertama (1996).

'Negeri Kabut', berisi dua belas cerita pendek. Saya merasa beruntung bisa baca buku ini karena berdasarkan testimoni sang penulis, merupakan cerpen-cerpen yang selalu ingin ditulis.

Ada beberapa judul cerpen yang menurut saya sulit dipahami dengan cerita surealismenya. Mungkin, interpretasi saya akan berbeda saat dibaca kembali di waktu berbeda.

Cerpen yang paling berkesan buat saya adalah 'Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu', cerita itu menyentuh kehidupan sehari-hari, terlebih karena mitosnya. Akhir ceritanya keren!
Profile Image for Perpustakaan Dhila.
200 reviews12 followers
January 9, 2018
"Kita tidak boleh membunuh manusia, kita tidak boleh membunuh binatang, dan kupikir kita juga tidak boleh membunuh bunga-bunga--apalagi kalau hanya untuk memuaskan perasaan kita sendiri." (Cerpen Negeri Kabut, halaman 5)

Menjadikan kumpulan cerpen ini sebagai bacaan pembuka 2018 nyatanya tidak buruk. Seno melalui karya-karyanya selalu memberikan sesuatu yang beda. Jika kalian sudah membaca karya SGA yang lain dan berharap menemukan hal yang sama di buku ini, mungkin kalian akan sedikit terkecoh.

Cerpen-cerpen dalam buku ini sebagian besar berbau surealis. SGA mengkritik dengan caranya sendiri. SGA bercerita dengan caranya sendiri. Salah satu cerpen favorit saya berjudul Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu. Penutup cerpen ini--dan juga beberapa cerpen lainnya benar-benar khas SGA.
Profile Image for Eva Siagian.
432 reviews6 followers
August 15, 2018
"...Sering kali jiwa lupa dirinya bagian dari tubuh, sering kali tubuh juga lupa dirinya bagian dari jiwa. Jika jiwa dan tubuh lupa bahwa mereka menyatu, menyatulah mereka dalam kealpaan semesta." (h.25)

"... Kita membutuhkan luka, jika ingin menarikan luka." (h.95)

Buku ini terdiri dari judul-judul berikut*:
Negeri Kabut
Seorang Wanita dengan Rajah Kupu-Kupu di Dadanya
Long Puh (latar belakang tempat Tarakan)
Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu
Rembulan Terapung di Kolam Renang
Sukab Menggiring Bola
Panji Tengkorak Menyeret Peti
Di Tepi Sungai Parfum
Menari di Atas Gong
Perahu yang Muncul dari Balik Kabut (penari kipas & pemetik kecapi)
Ratri & Burung Bangau
Tempat yang Terindah untuk Mati

*sekedar pengingat untuk diri sendiri
Profile Image for Ratna Emmanuella.
77 reviews
November 24, 2023
This book should be the good book if you're okay to read short story, as in other reviews there is a lot of quotes shared. But personally, I don't like novel with short story like this. I'd prefer books with one main story. I'm not saying this is bad, this is a good book. But unfortunately, I can't tell what I got from here because too many stories here (13 short story).
SGA never fail to write books; this is just not my personal taste.
Profile Image for Ajeng Veran.
18 reviews
May 11, 2017
Sejauh ini, cerpen Ada Kupu-kupu Ada Tamu lah yang paling gamblang tergambar maknanya di pikiran saya, yang dapat saya tangkap dengan mudah, tapi seusai membacanya cukup membikin agak ngeri. Lainnya, terlalu imajinatif dan membuat saya bertanya-tanya, "jadi, ini tadi maksudnya gimana?" Saya agak puyeng. Hehehe.. Mungkin inilah maksud surealisme, mementingkan aspek nonrasional, di luar kenyataan.
Profile Image for Aulia.
6 reviews1 follower
January 7, 2020
This is my first time reading Seno Gumira's writing and honestly some stuffs went over my head, but the book as a whole is still enjoyable. Top three for me are Tempat yang Terindah untuk Mati, Panji Tengkorak Menyeret Peti & Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu. Will definitely try to re-read this in a later time... Anyway is this what people call as magical realism? 🤔
Profile Image for Arystha.
322 reviews11 followers
November 10, 2021
13 cerpen di dalam buku ini, dan cerpen yang saya sukai adalah 'Rembulan Terapung di Kolam Renang'. Dari keterangan di sampul paling belakang buku, cerpen-cerpen di dalam buku ini merupakan cerpen-cerpen yang selalu ingin ditulis oleh SGA. Saat membacanya, saya rasa 'Wah cukup berat yaa cerpen-cerpennya hehehe', alias butuh waktu lumayan lama bagi saya untuk menyelesaikan buku ini.
Profile Image for WidhiKasih.
23 reviews
January 21, 2025
wuhh akhirnya bisa nyelesein beberapa buku kumpulan cerpen yg mangkrak, untuk yg satu ini rekomendasi dari rekan event buku pertengahan tahun yang lalu. menarik setiap cerpennya, meskipun harus sedikit berpikir karena memang surealis, disisi lain memiliki interpretasi yang mendalam pada kehidupan manusia, kematian, keterasingan, politik, dan kehilangan atau bahkan menemukan.
Profile Image for Iwan H.
9 reviews
October 5, 2017
Lebih cocok dibaca buat die hard fans nya Seno. Buat yang baru coba2 baca bukunya beliau, lebih baik cari judul yang lain. Terlalu banyak pertanyaan2 yang butuh perenungan. Saya tidak terlalu menikmati. Kurang piknik kayaknya. Piknik kemana dong? Masa ke negeri kabut.
Profile Image for Icha.
75 reviews15 followers
June 20, 2024
Kumpulan Cerpen pertama dari Seno & buku pertama Seno yg ku baca.

Urutan 5 cerpen yg paling ku suka:
1. Ratri & burung bangau
2. Panji Tengkorak menyeret peti
3. Sukab menggiring bola
4. Tempat yang terindah untuk mati
5. Seorang Wanita dengan Rajah Kupu-Kupu di dadanya
Profile Image for Ms.TDA.
233 reviews3 followers
May 22, 2025
Sangat khas SGA sekali dengan penyajian 13 cerpen yang menurutku lumayan dibawa bersastra dalam setiap cerpen nya.

Judul yang lumayan aku nikmatin:
- Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu
- Rembulan Terapung di Kolam Renang
- Ratri & Burung Bangau
Profile Image for Agata* Agata*.
Author 1 book
March 24, 2017
Lebih tepatnya mungkin 6 bintang. Penuh dengan imajinasi surealis yang beberapa di antaranya seperti ramalan.
Profile Image for Adek.
195 reviews4 followers
October 9, 2017
Membayangkan cerita Ratri dan Burung Bangau betulan ada di dunia nyata.
Profile Image for Anggita Tyaswuri.
10 reviews80 followers
March 25, 2020
kumpulan cerpen yang bagus.. bagi saya pribadi cerpen ini banyak menceritakan kehiduoan dengan bahasa yang menarik. suka sekali terutama yang judulnya cerpennya termpat yang terindah untuk mati
68 reviews2 followers
August 3, 2021
Tidak pernah tidak terpukau membaca karya Seno Gumira. Cerita-cerita surealis yang sangat mengagumkan buat saya. Kembali lagi berpikir, "Bagaimana caranya bisa menulis sebagus ini?".
Profile Image for Genut Wahyu.
32 reviews
March 11, 2024
Buku SGA pertama yang aku baca, .. cerita cerita yang mengesankan .. Meski ada beberapa cerpen yang tidak bisa aku nikmati, tapi overall cukup oke menjadi pembuka untuk karya SGA selanjutnya..
Profile Image for Uchoi.
20 reviews2 followers
April 2, 2024
My favorite short story: Ratri & Burung Bangau
Displaying 1 - 30 of 47 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.