Jump to ratings and reviews
Rate this book

Serendipity

Rate this book
Dulunya, Arkan dan Rani adalah sepasang kekasih. Tiba-tiba, di sebuah taman kota, Arkan mengikrarkan bahwa mereka harus berpisah.

Dua bulan telah berlalu. Sekarang, meskipun mereka satu kelas, Arkan tidak pernah lagi menyapanya. Kadang, memang selucu itu; mereka yang dulu bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengobrol tentang apa pun, kini bahkan tidak tahu bagaimana caranya mengucapkan ‘hai’ atau ‘selamat pagi’.

Rani tahu Arkan membencinya. Rani tahu ini kesalahannya. Tapi Arkan seharusnya mendukungnya. Dia sedang berusaha bertahan hidup.

Dengan segala kemampuannya, dengan segala perisai dan kekuatannya, Rani berusaha bertahan dan berdiri tegak.

424 pages, Paperback

First published December 10, 2016

373 people are currently reading
4369 people want to read

About the author

Erisca Febriani

16 books847 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
777 (41%)
4 stars
508 (27%)
3 stars
343 (18%)
2 stars
151 (8%)
1 star
88 (4%)
Displaying 1 - 30 of 131 reviews
1 review1 follower
June 16, 2020
'Serendipity' is a novel by Erisca Febrianti. 'Serendipity' tells about the romance drama of high school teenagers. Starting with Rani whose life changed dramatically after the death of her father and left a lot of debt. Rani was forced to work as a Lady Escort to pay off her father's large amount of debt until it was paid off, otherwise the house she shared with her mother would be confiscated. With her job, her lover Arkan chose to sever his relationship with Rani, as well as his school friends who shunned her. Rani's life is getting chaotic, because she has no friends and is ostracized at her school. While at home, she also did not accept the attitude of her mother for having love with a man who was married. Rani's personality is very introverted. Until finally there was a new student at his school named Gibran who existed as a vlogger sitting on one bench with her.

Initially, Rani did not respond to Gibran because she thought the man was too annoying. But Gibran's curiosity over the personality of Rani turned out to make this girl melt, gradually they got closer. Gibran took various ways and sacrifices to be able to get Rani's love, because the longer he fell in love. Gibran did not want Rani to be alone and always washed away in sadness, gradually they fell in love with each other.

Overall, this novel presents a gripping and complicated love story, the atmosphere is also rather dark both from teenagers and their parents. There are several plot twist that makes the reader wonder at the same time excited. This novel also presents a series of events that drain the emotions of readers, but at the same time carried away feelings. The protagonist character is quite oppressed here proved effective to present an interesting story for teenagers. The plot and setting of the story are packaged nicely and sweetly even though there are some incongruous events that don't get the climax, which makes the reader less satisfied. But for teenagers who like light and quite stressful romantic novels, this novel is perfect.
Profile Image for Rizkia.
6 reviews
December 12, 2016
Yep yep, aku lagi nyari sebuah novel yang genrenya "Dark-Dark" gitu dan sepertinya Serendipity ini dark, berbeda dengan cerita Erisca yang sebelumnya yang light dan meremaja banget.
Ini hampir sama dengan Revered Back, bukan ceritanya sama, tapi temanya "dark" juga terus sama-sama penulis Wattpad (apasih haha).
Aku sebelumnya menghela napas lega dulu karena di cerita ini hampir nggak ada logic error, karena di DN lumayan ada banyak ya. Berarti Erisca ada kemajuan dalam ceritanya, dimana kemajuannya ke arah lebih bagus.
Aku suka cara penulisan di tiap bab, walaupun ini temanya berat tapi cara penuturannya juga cukup santai sehingga mudah dimengerti oleh pembaca (yang kebanyakan adalah para remaja). Ide ceritanya juga bagus, mengambil ide cerita yang dekat dengan kehidupan kita, tapi masih tabu untuk diceritakan.
Yang paling buatku sebal kalau di cerita sedih adalah eksekusi sang penulis di tiap adegan yang mau buat pembaca terenyuh dan mengharu biru dengan karakter, tapi jatuhnya malah lebay dan dramatis karena adegan yang itu lagi-itu lagi, contohnya kecelakaan, pemainnya dibuat mati atau sakit supaya mempermudah eksekusi cerita, adegan gampar-gamparan (duh bahasa gue, haha). Tapi ya hamdalah, di sini Erisca ga ada eksekusi kayak gitu hampir semua adegannya itu berkaitan antar satu bab ke bab lain, jadi jatuhnya ga buang-buang adegan. Aku sempat liat siapa editornya karena ya denger-denger udah revisi sampe 7x, ternyata ada dua editor ya worth lah.
Bukan cuma romansa, ada unsur kehidupan lain dalam ceritanya. Sepertinya itu udah keistimewaan Erisca dalam dua novelnya yang sudah kubaca.
Kelemahan novel ini yang membuatku nggak bisa kasih bintang 5 karena aku ga ngerasa nyantol dengan karakter utamanya. Kalau DN aku sampai ga'mon berhari-hari karena ulah Nathan, tapi disini aku suka ama Gibran bukan Arkan. Pemeran utamanya Arkan, kan? Cuma tetep sih aku baper juga, apalagi kalau baca adegan flashback Arkan ama Rani, gemes. Pengin masuk ke dalam cerita terus teriak-teriak di antara mereka berdua "WOI LO BERDUA ITU MASIH SUKA TAPI KENAPA GENGSI?!!!" (Doh)
Oke dah segitu aja, ditunggu karya selanjutnya.
Profile Image for Fikriah Azhari.
362 reviews142 followers
November 20, 2016
Rating : 3.7 of 5.

Terlihat jelas perkembangan jika dibandingkan dengan Dear Nathan, pembawaan Erisca terlihat lebih dewasa dan lebih rapi di karyanya kali ini. Ide cerita yang fresh di mana Erisca mengatakan bahwa ide tersebut muncul saat berita gang dolly sedang marak beredar, maka akhirnya ia menulis Serendipity, berlatarkan kehidupan anak SMA yang masih naif akan cinta. Namun sayangnya, di beberapa bagian saya merasa masih ada yang berbelit-belit sehingga mengurangi kenyamanan saat membaca.

Di halaman-halaman awal, saya menebak bahwa Serendipity akan menyajikan kisah yang kelam, dan saat selesai membacanya, ternyata memang kelam, namun tidak sekelam yang saya harapkan sebelumnya. Serendipity berlatarkan kehidupan anak SMA, kedua tokoh utamanya pun memang masih duduk di bangku SMA, dengan masalah masing-masing yang disembunyikan rapat-rapat.

Review lengkap: http://fikriah-bookaddict.blogspot.co...
7 reviews1 follower
February 9, 2017
Finish only only in 1 day.
Storyline 5/5
Karakter 5/5
Kesalahan Logika 4.8/5
Gaya Bahasa 4.5/5
Quote 5/5

Storyline yang OK. Erisca kasih konflik di awal cerita, konsisten. Di mana konflik itu yang menggiring pembaca untuk menebak pokok permasalahan, bab demi bab seperti jalinan benang yang tersusun rapi, tapi disusun seperti puzzle yang tidak beraturan. Sampai akhirnya ada plot twist yang sempat buatku terkejut. Bab demi bab juga feelnya seperti rollercoaster, konyol, manis, pahit, sedih, senang. Campur aduk.

Karakter juga OK. Hampir semuanya punya porsi yang pas. Semuanya punya posisi yang mendukung seluruh rangkaian isi cerita, serta mendapatkan konflik yang mengaduk perasaan pembaca.

Logika bolong belum kutemui, pasti ada tapi belum kutemui. Nanti akan kuupdate kalau alu menemukan kesalahan logika.

Gaya bahasanya juga sangat pas untuk genre Young Adult, karena karakter adalah remaja dan sasaran pembaca juga remaja. Cerita dikemas dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti, serius tapi santai, dan banyak diksi yang soo quohtable bgt. Jadi waktu membacanya aku langsung bisa membayangkan, seolah ada film yang diputar di kepala. Mudah dipahami, ndak bejelimet.

Quotenya banyak. Banyak perumpamaan yang aku suka. Seperti teori sayap kupu-kupu, salju, dan dandelion. Sampai aku stabiloin, lumayan buat caption IG hehehe.
Profile Image for Yasfin.
119 reviews
February 10, 2017
Ganti review ah, haha

Erisca kembali lagi dengan novel terbarunya berjudul Serendipity yang artinya (kurang lebih) kebetulan yang menyenangkan

Tokoh
Kita akan berkenalan dengan Arkan dan Rani sebagai pemeran utama. Gibran, Jean dan juga Loli(?) sebagai pemeran pembantu. Arkan diceritakan bahwa dia sebelumnya adalah orang yang dingin, kaku, dan pastinya juga udah ditebak gak terlalu suka dekat dengan cewek. Arkan juga orangnya pintar dan pemain basket, yang pastinya jadi idola satu sekolah dan para pembaca yang seneng banget sama karakter begini. Sekolah dikejutkan dengan Arkan yang mengajak Rani menjadi pacarnya. Rani yang hanya murid biasa yang mungkin hanya guru-guru dan teman-teman sekelasnya yang mengenalnya. Dan karakter-karakter lainnya yang, yah, udah bisa ditebak sendiri lah

Cerita dan Konflik
Konflik bermula karena Arkan tidak sengaja melihat Rani bersama om-om di hotel. Arkan menganggap bahwa Rani bukanlah cewek baik-baik dan memutuskan mengambil gambar Rani bersama pria tua itu sebagai bukti untuk memojokkan Rani. Arkan memutusi Rani, dan entah kenapa fotonya tersebar, disitulah hidup Rani menjadi suram. Dan udah bisa ditebak juga kan, kalau Rani mengalami sindiran di mana-mana, termasuk dari Arkan sendiri. Lalu datanglah murid baru sebagai penyelamat, bernama Gibran. Yang kepo sama Rani, yang mulai jatuh hati sama Rani, yang ngelindungi Rani dari bahaya(?). Ya gitu deh

Plot twist
Karena aku suka menebak, maka cerita ini berasa kurang seru menuju endingnya karena tebakan aku benar..... yah, ceritanya terlalu mudah ditebak bagiku. Walaupun begitu, ceritanya tetap ngalir aja pas dibaca.

Kekurangan dari novel ini adalah kesalahan cetak dan aku masih menemukan adanya typo. Yah, mungkin penerbit buru-buru dalam mencetak atau gimana, jg gak tau lah. Namanya manusia, pasti ada salahnya dikit. Dan Erisca kayaknya suka banget ya bikin quotes tentang kehidupan dan filosofi tentang hal-hal tertentu yang bikin pembaca yang mudah baperan jadi baper tingkat tinggi. Mengingatkanku pada Tere Liye yang suka banget bikin filosofi. Overall, ceritanya menghibur kok

Oke. Sekian

Review ini dibuat atas dasar pendapat pribadi. Kalau anda tidak setuju, ini hanya masalah selera
Profile Image for Aoi Matsuzaki.
60 reviews
February 12, 2017
Hmmm gimana ya. Sesungguhnya saya ngerasa gaya bahasanya kak Erisca patah-patah gitu di awal. Nggak ngalir. (Mungkin efek dari baca Purple Eyes duluan kali ya. Secara itu kerasa magis banget wkwk). Terus, saya nggak ngerasa feel sama sekali sampe tengah. Ngga ada simpatik sama sekali ke Rani. Dan wow, ternyata tengah ke akhir itu cukup baper bagian persahabatannya (secara saya baru ngalamin permusuhan antar sahabat gitu. Jadi mayan ngejleb juga). And tbh lebih suka Gibran daripada Arkan. Suka kasian sih liat tokoh cem dia. Cuma jadi pendamping. Padahal bae.

Saya suka Kak Erisca ngebahas tentang pembullyan yang dari satu masalah jadi ngerembet ke mana-mana. Bener banget. Eh eh anyway ada yang nggak saya suka dari gaya bahasa tokohnya. Terlalu banyak kata baku padahal konteks ngomongnya itu "gue-elo". Kan nggak cocok. Contohnya itu kayak; " Gue tau lo pernah pacaran dengan Rani." Demi apa, itu nggak enak gitu diikutin. Abis kayak nggak sesuai. Dan karakter Rani itu kayaknya terlalu baik deh. Terus karakter Loli kurang digali tuh. Maksudnya, kasian nggak sih cewek kayak dia nasibnya begitu mulu?

Overall, lumayan nikmatin sih. So four stars for this book!
Profile Image for Dita Yuanita.
10 reviews1 follower
February 6, 2017
Mungkin lebih ke bukan saya kali yah target pembaca buku ini, jadi entah kenapa enggak 'kena' dengan greget drama problematika remaja yang cukup dramatis dan cenderung pilu ini. (dan honestly, langsung berasa tua)
Ceritanya cukup kelam untuk ukuran teenlit, tapi seperti ciri khas genre teenlit maka yang porsi terbanyak tetap sisi remaja dan romantikanya, padahal dari segi bobot cerita cukup apik bila bisa digali lebih dalam, penulis berbakat lho untuk bisa menghanyutkan pembaca dalam adegan drama keluarganya. Dan yang terpenting, saya menjumpai cukup banyak quotes yang captionable untuk disandingkan dengan gambar pada feed instagram saya.
Profile Image for Rizky Ayu Nabila.
242 reviews30 followers
April 22, 2021
ENDINGNYA NGEGANTUUNGG HUHUUUU:'') Gibran kemana atuh setelah Arkan balikan dengan Rani? Apa dia jadian dengan Jean atau Neni yah? Because Gibran tuu tipikial cowo baik yang ujung-ujungnya terjebak friendzone.

Kisah tentang Arkan, Rani, dan Gibran yang merupakan murid SMA kelas X. Rani yang tiba-tiba memiliki masalah akhirnya harus menerima fakta bahwa ia dijauhi oleh teman-teman sekelasnya, termasuk Arkan. Hanya Gibran, murid pindahan, yang mau menerima Rani dan berteman dengannya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Utha.
824 reviews398 followers
January 19, 2018
Terasa banget penulisnya banyak belajar. Meski penyelesaian konflik terlalu "mulus", sinetroniah, gue acungi jempol buat gaya menulisnya.

3.3 bintang ;)
Profile Image for Roiyul Mufidah.
26 reviews9 followers
February 24, 2022
Dunia ini sangatlah luas. Banyak manusia yang masih hidup, bernafas, beraktivitas, dan lainnya. Namun, dalam duniaku, kupikir masalah hanyalah milikku saja yang tampak penting. Namun ternyata, masih banyak masalah orang lain yang lebih berat dari pada yang kukira. Seperti masalah yang hadapi oleh tokoh utama perempuan dalam novel ini. Menjadi seorang anak dari perempuan simpanan ternyata sangat mengundang konspirasi dan kebencian. Apalagi datang sebuah masalah "uang" dan "hutang" yang kian membesar sehingga terpaksa bekerja dalam pekerjaan yang dianggap senonoh oleh masyarakat luas. Dibenci, tak punya teman, dan kehilangan seseorang yang dicintai menjadi risiko yang harus ditanggung. Perjuangannya sebagai seorang anak yang dibenci oleh masyarakat luas adalah garis besar kisah dalam novel ini. Kisah cinta segitiga yang menyakitkan dan menguras emosi juga tak luput menjadi bubuk manisnya.
Profile Image for Fernita M. H..
12 reviews
March 11, 2019
apa menurut saya doang, atau novel ini memang mirip sinetron?
Karakter utamanya terlalu dibuat menderita.
Banyak adegan tampar-menampar.
Orangtua heroine dan hero yang ternyata saling kenal juga udah sering ada mau di ftv, sinetron, atau novel. Selain itu, alurnya juga mudah ditebak. Dari awal saya udah menerka kalau Rani bakal end-up sama siapa.
Tapi, di luar minus tersebut, yang outstanding itu cara berceritanya penulis. Mengalir, smooth, pembaca bisa terbawa suasana (terus tiba-tiba sadar padahal adegannya itu lagi sinetron banget). Ya begitulah, kasusnya masih sama kayak DN. Ide cerita, penokohan, konflik standar tapi cara mengemasnya yang bikin pembaca nyaman.
2 bintang khusus untuk cara bercerita.

Profile Image for Nur Fadilla Octavianasari.
565 reviews45 followers
March 3, 2018
#2018-[35]

Voila....
Kelar juga lah yaa... kemaren-kemaren ngikutin via webtoon gituuu. Alhasil kudu sabar nunggu karena updatenya sebulan cuman 3kali (seinget saya sih gitu). Dan kalau diingat-ingat udah sampe diadegan tusukan ke perut Arkan oleh si kampret Andre. Eh gataunya malah dikit lagi kelar pas baca novelnya barusan.

3/5? Yah mungkin karena keduluan baca versi webtoonya jadi kurang interest karena udah tau jalan ceritanya. Meskipun gak sedetail yang dibuku tentunya. Cuman nebak aja kalau si Rani-Arkan bakalan balikan lagi, ya Gibran, Arkan emang main castnya. Jadi kamu mainin peran kamu jadi supporting role sebaik mungkin yah. Wwkwkw.
Profile Image for Alvina.
732 reviews122 followers
February 21, 2017
Karena ge menjalani masa SMA udah sepuluh tahun lalu, jd ngga begitu ngeh juga dengan era sMA anak anak sekarang. Untuk latar mungkin tepatnya kuliah aja kalik ya, jadi udh bebas foya foya, bebas bawa mobil sendiri (dengan sim tentunya) daripada berlatar anak kelas dua SMA.
Cerita utamanya bagus, meski tuebel banget ini buku, intinya sih hidup ngga cuma enak enaknya doank, plus idup ngga bisa ngejudge orang lain sekelebatan doank.

Review lengkap menyusul. Buku dari mocco bukku ini juga mau aku operin ke orang lain buat dibaca. Keterangan lengkap kupublish di instagram @orybun
1 review
February 28, 2024
baguss ceritanyaa aku sukkaa banyak kata kata yg baguss pokonyaa
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Ayu Shalma.
4 reviews
August 11, 2025
baca buku ini setelah nonton filmnya.

aku nggak terlalu bisa untuk mereview, apalagi bacanya udah bertahun-tahun yang lalu..
tapi, seingatku bagus aja
Profile Image for Naomi Chen.
228 reviews14 followers
September 13, 2017
[CONTAIN FEW SPOILER. I WARN YOU]

Way too Cliche.

Alurnya terlalu mudah tertebak buat saya, tapi mungkin ngga buat para pembaca remaja yg belum tau kejamnya dunia dan istilah "dunia sempit". which means clearly, story ini lebih cocok buat remaja.
Ceritanya pun menurut saya relatif membosankan, tokoh utama cewek bak tokoh utama sinetron yang selalu menderita, sedangkan tokoh cowok terlalu dreamy, dengan segala kelebihannya yang ditonjolkan. Kemudian meskipun plot awalnya kesannya dibuat rumit, tapi penyelesaiannya... masih terlalu klise, dan ujung-ujungnya semuanya karena cinta (well I cant blame the author since she is way too young and still a teenager) yang which is menurut saya bullshit pake banget kalau kayak gitu bisa terjadi dalam realita. Real life is cruel, dude. Spare yourself.

Sedikit high expect sama novel ini, mengingat rata-rata bintangnya 4 which is menarik, sampai saya milih novel ini jadi teman perjalanan. Mungkin saya lupa menyaring filter "kategori pembaca", atau saya memang udah terlalu tua buat baca cerita anak remaja. Selain itu juga pengemasan novelnya ngga praktis, tbh, seolah olah cuma pengen ditebel-tebelin dengan spasi digede-gedein. If I recall one year ago, when Inari published their first book - novella, wasnt like that. Jujur yang kayak gini bikin saya suudzon, seolah olah cuma pengen bikin harga novelnya mahal padahal isinya.... *ah, tak usah dilanjutkan*

Cuma dua hal yang saya suka dr novel ini, pertama settingnya mengambil kota favorit saya, Bandung (srsly, I laughed to imagine a couple broke up and even kissing in Taman Vanda, such a public place, ngga takut ketangkep FPI apa?). Dan yang kedua, ceritanya "cukup panjang" untuk mengisi 2 jam perjalanan Bandung - Surabaya.

Lalu kenapa 3 bintang? Sebagai reviewer tentu saya harus seobjektif mungkin, karena menurut saya novel ini bagus untuk remaja, apalagi edukasi tentang bullying nya dan juga supaya ngajarin orang" Indonesia supaya ngga hobi ikut"an, labelling, atau gampang keprovokasi sama kabar yang bahkan belum jelas (maybe this one can be added as my third favourite things in this novel) bagus. Tapi selebihnya, tokoh-tokohnya dan plotnya, once again, way too cliche. Rani, the poor heroine, Arkan, the popular hero, and Gibran, si pemanis calon pihak ketiga yang udah bisa ditebak, sesuai kata-katanya di akhir novel, cuma "pemanis cerita".
Profile Image for Naza N.
359 reviews10 followers
January 14, 2018
(Rating sebetulnya: 2.90 --maksa XD)

Aku belum pernah baca karya Erisca yang Dear Nathan, sih, tapi aku sempat baca banyak review yang kurang mengenakkan. Tapi begitu tahu novel ini mendapatkan banyak review yang lebih bagus, dan kebetulan ada harbolnas dari Grobmart, langsung cuss beli karena kepo (yah, sempat baca komik gretongannya di webtun, sih).

And... it was ok. Not too great for me, but ok.

Yaah, romens memang bukan kategori genre yang masuk ke cangkir tehku (apalagi romens remaja), tapi untuk refreshing, sesekali aku baca, kok. Nah, Serendipity ini kubaca setelah A Torch Against the Night yang bikin frustrasi nggak ketulungan. A bit too dramatic, but overall refreshing.

Jujur, sejak awal aku kurang simpati sama si Arkan. Aku nggak suka sama sifatnya yang terlalu judging. Maksudku, dia cowok yang digambarkan sebagai orang yang pintar, tapi ternyata pikirannya sempit. Kalau aku jadi Rani, mungkin aku sudah sakit hati banget nget nget, terus gamparin Arkan bolak-balik-atas-bawah-depan-belakang (wait kok jadi OOC gini?).

Dan Rani... Honey, bunny, sweetie, hatimu terbuat dari apa, sih, Nak? Kenapa kamu baik banget ? :') Balas dendam sedikit boleh, loh, biar bumbu ceritanya bertambah. :)

2.90 bukan karena aku nggak suka. Tapi menurut bintang Goodreads yang ajaib, 2.90 itu kira-kira di antara it was ok dan I liked it. Dah.
Profile Image for Dian Putu.
232 reviews9 followers
November 19, 2016
Serendipity, novel kedua Erisca Febriani yang aku baca. Berbeda dengan Dear Nathan, novel ini terasa lebih mellow. Penulis menceritakan tentang hidup Rani yang berubah setelah ditinggal pergi ayahnya. Dia membuat keputusan paling berat dalam hidupnya. Namun, seperti tidak bisa memilih, dia harus melakoninya dengan hati lapang.
Sejak prolog, aku sudah dibuat penasaran, kenapa tiba-tiba Arkan memutuskan Rani, dan kenapa Arkan bersikap begitu kejam pada Rani? Sebenarnya, apa yang dilakukan Rani?
Saat satu clue muncul, aku seperti tidak percaya. Karakter Rani yang polos, baik, setia kawan, dan menyenangkan – dia tidak mungkin melakukan hal itu. Meskipun ini cerita fiksi, tetap saja pemikiran seperti itu muncul di benakku.

Baca selengkapnya >> http://dianputu26.blogspot.co.id/2016...
Profile Image for Pricillia A.W..
Author 10 books84 followers
January 9, 2017
Terlihat secara nyata progress menulis sang pengarang dari novel debutnya itu yang menuai banyak "komentar" di mana-mana. Kali ini faktor penentunya juga karena diusung penerbit mayor yang cukup kredibel? Atau proses pengeditan dibantu dua editor? Entahlah. Tapi saya pribadi, merasa lebih menikmati sekali novel kedua Eriesca ini.
Pemilihan isu cukup bagus yaitu mengangkat sisi lain seorang remaja, tak melulu bahas romansa kisah remaja namun dibalur dengan sekelumit realita yang perih untuk dihadapi remaja berusia 16 tahun. Kekurangannya, tokoh protagonis cowok alias Arkan yang pamornya cenderung menurun dibanding Gibran. Mungkin penulisnya memang menyajikannya demikian. Alurnya juga terasa pas, pembukaan twist yang terpampang di blurb dan bikin penasaran sejak bagian Prolog sangat tepat peletakannya. Well done, Eriesca. You've grown up better in this story.
Profile Image for Nabila Kinara.
8 reviews
November 29, 2016
Menurutku Erisca di cerita ini lebih matang dibanding cerita Dear Nathan. Baik dari segi karakter, plot, konflik, sampai diksi yang dipakai. Suka dengan karakter Arkan yang dingin tapi romantis, dengan karakter Gibran yang selengean tapi juga bijaksana (tiap kali baca dialog Gibran jadi inget ama Kahlil Gibran). Suka juga dengan karakter Rani yang tegar dan nggak menye-menye, Erisca disini berhasil membangun karakternya. Biasanya kalau cerita kelam, pasti tokohnya menye-menye penuh air mata. dikit-dikit mewek.
Kayaknya udah ciri khas dari Erisca bahwa di ceritanya harus ada unsur keluarga dan persahabatan, bukan cuma cinta aja. Banyak pelajaran dan moral yang bisa diambil.
Worth it lah buat dibaca, uang 89rbku ga sia-sia haha
Profile Image for Afy Zia.
Author 1 book116 followers
July 14, 2019
[UPDATE REVIEW]

Serendipity bercerita tentang lika-liku kehidupan anak SMA. Cara bertutur penulis lugas dan santai. Sayangnya, saya nggak begitu suka karakter Arkan di sini. Dan too bad, cerita ini memiliki trope kisah cinta segitiga yang dari dulu memang kurang saya sukai.

Tapi secara keseluruhan, okelah buat bacaan ringan hehe. :)
Profile Image for Diah Utami.
10 reviews1 follower
May 25, 2019
Penulis yang sama, ruang lingkupnya masih sama seperti DN namun genrenya sangat jauh berbeda. Novel ini terasa kelam dan kompleks dibandingkan DN.
Masih dalam proses, akan diedit kalau sudah menyelesaikan bacaan...
Profile Image for Robert Robert.
8 reviews
May 9, 2017
#late kurang bagus sih menurutku, karena konflik dalam ceritanya ga menantang, ga membuat emosi sih, lama buat ngabisin novel ini. Plotnya pun tertebak. Gaya penulisan bagus, mudah dimengerti. Cuman dlm hal mengembangkan cerita, kurang
59 reviews1 follower
April 5, 2017
crita ngalir..cm kurang greget.
eniwe dibandung tu pake "Loe "Gua" jg ya?
212 reviews2 followers
June 14, 2019
banyak diskip.ketebak ceritanya.
Profile Image for Anindya Milagsita.
10 reviews5 followers
February 7, 2017
Akhirnyaaa!! Novel ini menemaniku untuk melepas penat seusai UAS kemarin ><
Dulunya, Arkan dan Rani adalah sepasang kekasih. Tiba-tiba, di sebuah taman kota, Arkan mengikrarkan bahwa mereka harus berpisah.
Dua bulan telah berlalu. Sekarang, meskipun mereka satu kelas, Arkan tidak pernah lagi menyapanya. Kadang, memang selucu itu; mereka yang dulu bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengobrol tentang apa pun, kini bahkan tidak tahu bagaimana caranya mengucapkan ‘hai’ atau ‘selamat pagi’.
Rani tahu Arkan membencinya. Rani tahu ini kesalahannya. Tapi Arkan seharusnya mendukungnya. Dia sedang berusaha bertahan hidup.
Dengan segala kemampuannya, dengan segala perisai dan kekuatannya, Rani berusaha bertahan dan berdiri tegak.


Udah lamaaa banget rasanya nggak membaca novel bertemakan putih abu-abu. Ternyata rasanya sedikit berbeda yaah. Dulu waktu lagi happening nya Teenlit sewaktu SMP bakal senyum-senyum sendiri ngebayangin tokoh-tokoh didalam novelnya apalagi kalau karakter cowoknya cool macam Arkan! Tapi kali ini entah kenapa biasa aja rasanya.

Ide cerita dalam novel Serendipity ini cukup bagus. Mengisahkan tentang Rani dan Arkan yang dulunya saling mencintai berubah menjadi benci lantaran suatu hal yang kelam terjadi pada Rani.

Rani masih tidak menyangka bahwa seseorang yang begitu istimewa baginya, menjadi bagian dari kenangan manis yang terpetakan baik di hati, justru berbalik arah menjadi seseorang yang menikamnya dengan belati.

Di tengah-tengah hubungan mereka yang lagi berkecamuk datanglah sosok Gibran yang tengil, usil, dan gokil namun dapat menghibur hati Rani yang tengah lara.

Gibran tersenyum samar. "Seseorang yang ngehabisin sedetik dalam hidupnya untuk cemberut dan marah-marah adalah orang yang nggak bersyukur dan ngehargai hidup. Waktu lo bangun di pagi hari, lo sadar nggak sih, ada orang yang justru memejamkan mata selamanya dan nggak bisa bangun lagi? Lo udah ngebuang waktu beberapa detik dalam hidup lo dengan sia-sia, Ran."

Ditambah pula adanya si Loli yang ternyata menyukai Arkan sejak lama. Nah loh, apakah yang akan terjadi pada hubungan Rani dan Arkan?

Bahasa yang digunakan ringan dan cukup mengalir, namun ada beberapa bagian yang terasa berbelit membuatku seringkali tidak fokus sewaktu membaca. Tapiii didalemnya pembaca akan disuguhi kata-kata manis yang mengispirasi dan kadang menyentil kita untuk selalu bersyukur. Overall buku ini recommended bagi siapa saja yang tengah mencari bacaan manis berlatar kisah putih abu-abu :)
Tiga medali penuh untuk kisah manis Arkan dan Rani^^

"Lo adalah salah satu dari serendipity itu. Lo datang di hidup gue, kebetulan yang ada dalam kisah kita itu nggak sekadar cuma-cuma. Lo udah ngajarin gue tentang kehidupan yang sebenarnya. Lo adalah serendipity gue."
4 reviews
August 29, 2017
Ini adalah buku kedua dari Erisca Febriani, penulis novel kondang Dear Nathan. Belum baca sih, tapi udah nonton filmnya.

Bagus. Ceritanya sebenarnya simple, si Arkan dan Rani putus, masalah demi masalah datang, rahasia terungkap satu persatu, masalah mereka terpecahkan, mereka balikan. Setelah sekian lama nggak baca novel teenlit, novel ini membuka kembali kacamataku tentang novel genre ini. Kukira isinya pinky – pinky gitu, tapi... Gosh, it’s pretty dark.
Bisa dibilang, aku nggak kecewa beli buku ini. Mahalan dikit sih, tapi worth it lah. Penulis bisa menghadirkan plot yang lumayan kompleks dengan membuka rahasia – rahasia yang ada di dalamnya satu persatu, yah, walaupun pemecahan masalahnya bisa di bilang, hmmm...ok.
Karakterisasinya bagus. Well, di atas rata – rata . Secara, penulis bisa mengatur peran yang dijalankan masing – masing karakter dengan baik. Walaupun, aku masih merasa janggal tentang , bagaimana bisa beberapa tiba – tiba punya kata – kata bijak di saat – saat tertentu yang dengan tidak sengaja punya style yang sama. Anyway, Those quotes are deep though. You don’t always find them in teenlit novels

Suka sama sifat dan karakter Arkan. Dia pintar. Dan ternyata dia yang punya motif sendiri untuk membenci Rani. Mencari informasi dengan menggunakan detektif swasta? Whaat?
Demo yang kurang seru, dan kepala sekolah yang terlihat submissive karena tuntutan plot. Mungkin karena nggak ada aksi bakar ban . But, nice try.

Oh, iya, lupa sama si Gibran yang akhirnya di friendzone sama Rani. Kasihan banget tuh orang. But it’s a Brilliant idea, menciptakan karakter penghubung yang bisa membantu menyelesaikan masalah “sang penderita”, walaupun akhirnya , yah, cinta Rani Cuma untuk Arkan. Cuz you know lah, karakter utamanya udah tertulis di belakang buku.

Mey- Mama nya Rani, yang karena mengingat flashback masa lalunya bersama Rani, tiba – tiba menjadi sadar akan kesalahannya. It’s quite mainstream you know. Yeah, still good.

Mungkin ini aja, komentar yang bisa aku sampaikan selagi masih fresh dengan cerita novel yang lalu lalang di pikiran. Overall, nggak mengecewakan lah. By the way, writing stylenya juga bagus kok. Aku ngebandinginnya sama gaya penulisannya Dee Lestari deh, puitis gitu. Bisa tahu kalau penulis nggak main – main dalam hal riset dan mengolah imajinasinya. empat bintang. congrats!
Profile Image for Elvyra.
34 reviews
March 23, 2018
Serendipity - Kebetulan yang menyenangkan

Wow,i read this in one day!!! Itu sesuatu yang jarang aku lakukan!Its takes me like 2 weeks to read a book. Quote yang paling aku suka dari buku ini adalah (sebenarnya banyak sih hehe ini salah satunya) :

“Kebetulan yang berujung menyenangkan
orang biasanya nyebut itu serendipity.”
(Arkan, halaman 407)

“Nyerah bukan berarti kalah, kan? Tapi karena gue sadar,
ada hal-hal yang nggak bisa gue paksain untuk jadi milik gue. Kalau ada kesempatan, jangan pernah sia-siain karena lo nggak pernah tahu, apa kesempatan itu bakal datang dua kali.” (Gibran, Halaman 393)

“Gadis itu adalah bunga, tapi dia juga adalah hujan.
Terkadang dia adalah siang yang cantik,
tapi juga adalah malam yang menyimpan kesedihan.”
(Halaman 232)

“Ada sesuatu yang di dunia ini nggak bisa diubah.
Kalau seseorang ngebenci lo, bagaimanapun cara lo pengin terlihat baik,
semua pasti bakal terlihat salah di matanya.
Lo nggak usah ikut campur dengan urusan gue.
Karena orang-orang yang selalu ngurusin urusan orang lain
sebenarnya adalah orang-orang yang nggak pernah nyelesain urusannya sendiri.”
(Rani, halaman 69)

“Ada yang bilang cinta itu buta, cinta tak punya mata.
Dia hanya punya insting dan juga rasa, untuk menentukan arah ke mana dan mencari titik nyaman yang serupa.” (Halaman 314)



okay , Dari awal aku baca aku sudah suka dengan jalan ceritanya + tokoh-tokoh character di dalamnya!! Fyi, aku team Arkan . Aku juga suka sama Gibran yang baik sama Rani. Tapi apa boleh buat, hati aku cuma untuk Arkan *shy*. ANDDDD aku udah nonton trailernya movienya di youtube. udah ga sabar mau nonton. Aku takutnya di movie itu Rani berakhir dengan menjadi pacar GIbran. I totally ship Rani dengan Arkan. Moga aja nga sama Gibran!!! *Gibran maafkan aku

As expected Kak Erisca selalu buat aku penasaran sama karyanya!! Good Job Kak! Terima kasih telah menghadirkan Serendipity dalam hidupku!! Cinta selalu💜

#DNL #SL
Displaying 1 - 30 of 131 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.