Jump to ratings and reviews
Rate this book

Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi

Rate this book
Juned Ardi, lelaki yang dikhianati oleh kekasihnya –Elya Rahma. Perempuan itu selingkuh dengan sahabatnya bernama Ikmal. Memutuskan untuk menggeluti rock climbing (panjat tebing) sebagai pelariannya. Berbekal pengalaman sewaktu SMA, Juned pergi bertualang ke tempat baru guna menenangkan hatinya. Dalam cerita ini, ia mendaki tebing Likunggavali, Gorontalo. Sebagai bab pembuka cerita.

Setelah setahun ‘dibiarkan’ ibunya, akhirnya Juned kembali diminta untuk lebih fokus lagi kuliah. Dan kisah barunya pun dimulai, saat ia mengantar adiknya ke acara kompetisi tari di kampus. Acara anak SMA yang dirancang oleh Nara.

Nara adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Rentang usia yang cukup panjang dengan kakak-kakaknya, membuat Nara harus mencari teman lain di sekolah. Beda usianya 7 tahun dengan kakak paling kecil. Sejak SD, (setelah nenek Nara meninggal) orangtua Nara memutuskan untuk pindah dari desa mereka, Malalak, Agam, Sumatra Barat. Karena alasan pekerjaan ayah Nara. Memilih untuk pindah ke Padang.

Mereka menetap di sebuah komplek perumahan di Padang. Bertemu tetangga bernama Kevin. Masuk sekolah yang sama dengan Kevin. Persahabatan itu berlanjut. Meski mereka tidak kuliah pada Jurusan yang sama. Kevin memilih Jurusan Pendidikan Fisika, selain itu dia juga aktif di komunitas pecinta lingkungan. Sedangkan Nara memilih Jurusan Seni Tari dan Musik, dan aktif di kegiatan Tari.

Seiring waktu berjalan, diam-diam Kevin menyimpan rasa kepada Nara, sahabatnya. Cinta itu semakin hari semakin tumbuh, tapi ia tidak juga berani menyatakan. Ia memilih diam. Memendam perasaannya. Dan tetap mendengarkan, membiarkan, Nara bercerita tentang lelaki yang menjadi pacarnya. Nara perempuan yang realistis, meski sakit hati, dia tetap mencoba membuka hatinya kembali pada lelaki lain.

Dalam komunitas pencinta lingkungannya, Kevin bertemu dengan Tiara. Perempuan yang suka kepadanya. Namun sikap dingin Kevin membuat Tiara merasa semakin tertantang. Ia terus mendekati Kevin, meski dia tahu, di mata lelaki itu ada rasa suka kepada Nara. Namun cinta sepertinya telah membuat Tiara buta dengan terus berharap dan mendekati Kevin.

Nara selalu mencari Kevin saat dia butuh teman berbagi. Orangtua Kevin yang sibuk membuat Kevin tinggal sendiri di rumah. Dan hanya Nara yang bisa datang ke sana kapan pun dia mau, dan ingin bercerita kepada Kevin. Pun saat Nara menceritakan tentang Juned, lelaki yang akhir-akhir ini bertemu dengannya. Di sebuah acara tahunan kampus, Juned dan Nara bertemu karena mengisi acara yang sama. Kevin pun dikenalkan oleh Nara kepada Juned.

Juned mengajak Nara untuk mendaki, sebuah tempat yang ada air terjunnya di daerah Lubuk Alung, beberapa puluh kilo meter dari Padang. Tempat itu namanya Air terjun Nyarai. Meski Kevin sempat khawatir, dia tetap tidak melarang Nara.
Apalagi melihat Nara yang antusias terhadap kegiatan itu. Ia sudah lama penasaran dengan tempat itu, karena banyak yang aplod di sosial media. Di puncak bukit, setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan, Juned menyatakan perasaannya kepada Nara, dekat air terjun Nyarai. Perempuan itu pun menerima cinta Juned.

Kemesraan mereka berlanjut. Kevin tetap menjadi orang yang selalu manampung apa pun yang diceritakan Nara. Namun sejak ada Juned, waktu Nara mulai berkurang kepada Kevin. Kecuali jika Nara ingin curhat. Kevin memilih menambah kegiatan untuk mengalihkan perhatiannya kepada Nara. Ia pun segera mengambil mata kuliah praktek lapangan. Dengan menjadi guru Magang di SMA 10 Padang.

Tiara teman satu komunitas Kevin, yang peka terhadap perubahan sikap Kevin memanfaatkan momen itu. Ia terus mendekati Kevin, lebih intens. Membantu Kevin dalam banyak hal. Lebih dari biasanya. Hingga suatu sore, untuk kedua kalinya, Tiara menyatakan perasaannya kepada Kevin. Saat itu, Kevin pun ingin mencoba menjalani hubungan dengan Tiara, sebagai kekasih. Namun hatinya tetaplah ada kepada Nara.

Sepanjang menjalani hubungan dengan Kevin, Tiara hanya mendapat kecewa. Sebab Kevin tetap saja memberi perhatian yang lebih kepada Nara. Pernah suatu kali, pada makan malam pertama mereka. Yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa, Kevin meninggalkan Tiara. Hanya karena Nara butuh bantuan.

Keresahan hati Tiara berlanjut. Saat Nara tertimpa musibah terberat dalam hidupnya. Nara yang telah menjatuhkan hatinya kepada Juned, dengan tidak berniat lagi mencari yang lain. Perasaannya sudah dalam terhadap lelaki itu. Tapi Tuhan berkata lain, di sebuah kecelakaan panjat tebing. Sore itu di tebing Harau, lima puluh kota, Sumatra Barat. Juned mengembuskan napas terakhirnya. Habis sudah kisahnya, tapi tidak habis kesedihan Nara.

Tiara yang sudah tidak tahan, akhirnya memilih untuk mundur. Ia melepaskan Kevin, yang ternyata masih menaruh hatinya kepada Nara. Hanya kepada Nara. Dalam tahap pemulihan hati Nara atas kematian Juned, Kevin lah yang selalu menemaninya. Menghiburnya.

Waktu telah memberi segalanya kepada Kevin termasuk keberanian. Ia belajar kepada Ai...

284 pages, Paperback

First published November 22, 2016

90 people are currently reading
1478 people want to read

About the author

Boy Candra

32 books951 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
182 (30%)
4 stars
149 (25%)
3 stars
157 (26%)
2 stars
65 (11%)
1 star
37 (6%)
Displaying 1 - 30 of 64 reviews
Profile Image for Magdalena.
15 reviews
July 16, 2019
Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi by Boy Candra

Baru tiga halaman, saya sudah menemukan dua kesalahan penulisan. Kemudian kalimat yang dipaksa berhenti dan dibiarkan menggantung. Bukan tidak terbiasa dengan kalimat pendek. Saya menyukainya. Tapi tidak kali ini. Berkali-kali saya membatin,’ini seharusnya belum berhenti disini.’ Belum lagi tanda baca yang tidak pada tempatnya. Partikel kalimat yang tidak tepat penulisannya. Beberapa kata yang sebenarnya tidak perlu. Ketidakkonsistenan gaya bertutur dari salah satu karakter. Dan rasanya seperti didikte untuk merasakan isi hati karakter-karakternya. Seperti tidak diizinkan memasuki dunia Kevin dan Nara dengan cara saya sendiri.

Sebenarnya alasan-alasan di atas lebih dari cukup untuk menghentikan aktivitas membaca. Biasanya jika terganggu karena cacat penulisan pada halaman-halaman awal, saya tidak mau repot-repot menyelesaikan bacaan. Membuang-buang energi. Tapi, saya selesaikan bacaan satu ini. Ingin tahu apa yang membuat buku dan penulisnya begitu populer.

Selesai membaca, saya menuliskan catatan di memo ponsel –seperti biasa tiap selesai membaca buku. Namun sayangnya, hanya mampu menampung seribu lima ratus karakter. Maka saya alihkan disini. Siapa tahu nanti bisa diterbitkan di blog.

Dalam buku ini, penulis mencoba menyampaikan cinta dengan sederhana. Khas remaja dan dewasa muda. Penuh kata-kata puitis yang jika saya membacanya beberapa tahun lalu akan membuat saya tersenyum sendiri. Mungkin kesederhanaan dalam penyampaiannya yang membuat banyak orang merasa isi hatinya terwakili dalam buku ini.

Buku ini sebenarnya hasil pinjaman. Sejak awal membaca judulnya, saya sudah tertarik. Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi. Sayangnya, saya tidak begitu merasakan konflik dan emosi yang dialami masing-masing karakternya. Hanya Tiara yang sempat membuat saya simpati sebelum beberapa penjelasan tentang karakter Tiara membuat saya sedikit kesal. Entah, mungkin karena merasa tidak diizinkan memahami mereka dengan cara saya. Awalnya, saya pikir mungkin karena dalam buku ini penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga. Dan beberapa bulan terakhir, saya terbiasa membaca buku dengan gaya penceritaan menggunakan sudut pandang orang pertama. Tapi, sekuat tenaga berusaha memosisikan diri sebagai pembaca, saya pikir penulis terlalu banyak menggunakan teknik penulisan tell. Mungkin jika mengurangi sedikit penjelasan tentang penokohan didalamnya dan mengizinkan pembaca menilai sendiri, hasil akhirnya akan berbeda.

Satu hal lagi, buku ini merupakan cetakan kelima dari cetakan pertama pada 2016. Saya memang tidak paham bagaimana mekanisme penerbitan ulang sebuah buku. Namun untuk kenyamanan pembaca, saya pikir tidak ada salahnya penulis, editor, dan pihak penerbit Media Kita memerbaiki beberapa kesalahan penulisan pada cetakan selanjutnya.

Meski demikian, beberapa kalimat dari buku ini sempat membuat saya terdiam dan sejenak melayangkan pandang pada pekatnya langit malam.

“Kadang, kita memang harus mencoba percaya atas apa yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Dan itu terjadi.”

“Seseorang yang sedang kalut butuh pelarian.”
Profile Image for Qhist Ma.
96 reviews64 followers
March 9, 2018
Aku pernah belajar merelakanmu berkali-kali.
Melepasmu pergi dengan cinta yang lain.
Membiarkan kesempatan memilikimu hilang untukku.
Sebab kamu berhak bahagia; meski sesungguhnya aku tidak bahagia dengan keputusan itu.
Ketidak-beranianku mengikatmu memberi ruang bagi orang asing mendekatimu.


Kupikir hidup akan baik-baik saja.
Semua harus berjalan seperti sedia kala.
Kamu dengan seseorang yang memilihmu.
Aku dengan hati baru yang mencoba tumbuh di hidupku.
Kuberikan hatiku pada seseorang yang lain.
Kubiarkan dia menggantikanmu.
Namun, aku keliru.
Melupakanmu ternyata tidak pernah semudah itu.

[peringatan pertama : Yang tulus, tidak akan datang berkali-kali]
[peringatan kedua : belajar melepaskan setelah bertangguh berkali-kali]
[peringatan ketiga : harus tahu bila waktu untuk bertahan dan bila waktu untuk terus perjalan, tanpa perlu menoleh lagi]

once i'm done, i'm done.
Profile Image for Aisyah Hudabiyah.
8 reviews
December 18, 2017
Karya Boy Candra yang pertama kali saya baca. Rasanya hambar sekali membaca cerita ini sampai selesai. Ya, di samping ceritanya yang klise, alurnya pun sangat dipaksakan. Tidak ada ketegangan-ketegangan yang berarti. Untuk eksplorasi peristiwa dan perkembangan karakter tokohnya pun kurang dimaksimalkan oleh Boy. Saya rasa Boy Candra ini lebih mementingkan bahasa yang ia pakai dari pada esensi ceritanya. Ia lebih banyak menawarkan dan mengiming-imingi pembaca dengan tebaran kata yang dibuat sepuitis mungkin serta sequotesable mungkin. Padahal, akan sangat bagus sih bila diimbangi dengan kontruksi cerita yang lebih rapi. Saya jadi bertanya-tanya, kok Boy Candra laris banget ya? Mungkin, novel dan karyanya yang lain lebih bagus dari ini kali yaaa. heheheheh.
Profile Image for Anis Arafah.
135 reviews24 followers
June 18, 2017
Ini buku pertama Boy Candra yang aku baca dari sekian banyak judul karyanya.

Entah, belum bisa klop dengan cara dia menulis. Meskipun topik yang diangkat masih seputar perasaan, baper, dan menye-menye. Tapi, menurutku caranya berkisah terlalu cheesy.


Mungkin nanti bisa coba karya lain miliknya yang lebih enak dinikmati.


But, I like his quotes which spread all over the book.
Profile Image for Tyas Nuriyati.
5 reviews
March 11, 2020
awalnya sih penasaran sama novel ini, pingin beli gara2 baca review nya banyak bagus.
aku tau boy chandra dari temen, berhubung dia udah beli novelnya jadi aku pinjem aja. dan..... aku seneng, untung aku ga beli novelnya hahaha
ga sreg aja, entah jalan ceritanya yang kurang greget, mainstream lah buat aku, hambar rasanya, jadi banyak bagian yang aku skip hehehe
tapi, selera sih ya
Profile Image for Vio Reads.
146 reviews
September 30, 2020
Perasaan sakit Kevin karena memendam rasa terhadap Nara dapet bgt, tapi aku geli bgt sama obrolannya Nara dan Juned wkwkw
Profile Image for Rosita Renovita.
2 reviews
February 9, 2017
"Berkebun hakikatnya adalah perihal menanam. Tidak hanya tentang tumbuhan. Apa saja sesungguhnya bisa ditanam. Banyak sekali yang bisa ditanam. Jika kamu menanam biji padi maka akan tumbuh menjadi padi, juga bila kamu menanam biji nagka akan tumbuh menjadi pohon nangka. Namun berbeda jika menanam "HARAPAN", bisa jadi yang tumbuh adalah kebahagiaan, atau malah kesedihan. Sebab, harapan bukan bibit berbentuk pasti. Harapan yang ditanam akan tumbuh tergantung begaimana perawatannya. Sesuatu yang ia tanam bernama harapan. Hanya menanam, tidak pernah dipelihara, tidak pernah ia siangi. Tidak pernah ia nyatakan harapan itu. Ia membiarkan harapan itu tumbu sendiri.
Ia ibarat berkebun di hutan terlarang. harapan itu bisa saja di bunuh binatang buas atau hama merenggut tanamannya. namun, ia tidak berfikir sejauh itu. Baginya menanam adalah kewajiban, perihal tumbuh dan berkembang ia serahkan pada alam. ia lupa satu hal, apa yang ditanam tidak selamanya mampu tumbuh sendiri. Ia melupakan, menanam harapan pada seseorang. Tida bisa seperti menanam biji nangka. Sebab hati bukan pohon. Sudah seharusnya apa yang dirasa dihati dinyatakan dengan berani. Agar perasaan yang tumbuh bisa dijaga bersama, bukan hanya disimpan.
Profile Image for Doddy Rakhmat.
Author 4 books4 followers
March 11, 2017
Temanya sederhana, tapi Boy menceritakannya pun terlampau sederhana. Klimaksnya kurang nendang dan terburu-buru.
Profile Image for Muhammad Mu'az.
22 reviews
July 12, 2018
Buku ini adalah buku ke-4 Boy Candra yang sudah saya baca, dan seperti biasanya. Saya selalu suka dengan tulisan-tulisan Boy Candra, dari buku prosa pertamanya yang berjudul "Sebuah Usaha Melupakan" saya udah benar-benar jatuh hati pada karyanya.

Karena menurut saya tulisan Boy Candra sangat indah, dan juga selalu mengandung makna-makna cinta. Buku prosanya benar-benar menyentuh hati, dan novelnya juga bukan hanya sekedar cerita cinta alay, atau cerita cinta kebanyakan. Tetapi gabungan antara kisah cinta yang dipadukan dengan pengolahan kata-kata yang bijak, bermakna, dan dapat menguatkan hati (bagi jomblo yang baru patah hati.)

Karena itulah saya tidak takut untuk terus melanjutkan membaca karya-karya Boy Candra yang lainnya. Dan akhirnya sampai pada novelnya yang berjudul "Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi."

Novel ini saya beri bintang 3 dari 5. Karena menurut saya novelnya ini bagus, walau belum "sangat". Tetapi walaupun begitu bukan berarti novel ini jelek, atau biasa saja. Karena menurut saya bintang 3 mungkin sudah bisa memberitahukan apa yang saya maksud.

Dan seperti biasa, dalam novel ini Boy Candra akan kembali memberikan sebuah cerita cinta yang menarik, plus ditambah dengan bumbu-bumbu puisi yang akan menyentuh hati. Bukan hanya sekedar ingin memberikan cerita, tetapi juga ingin memberikan makna. Seperti itulah mungkin maksud dari karya-karya Boy Candra.

Jalan cerita novel ini bagus, penggambaran karakternya juga sudah cukup memberikan kita kesan pada setiap karakter, dan endingnya juga bagus, walau sudah bisa saya tebak ketika sudah mendekati ending. Tidak tahu dengan orang lain, tetapi mungkin bagi saya yang suka dengan film-film dan buku misteri, menebak ending sebuah novel menjadi lebih mudah.

Walaupun begitu saya sudah cukup puas dengan ceritanya. Dan saya masih ingin lanjut membaca karya-karya lain Boy Candra.

Menurut saya jika kalian ingin membaca novel yang bukan hanya sekedar cerita, maka karya Boy Candra adalah salah satu yang saya rekomendasikan.
Profile Image for Lala.
185 reviews27 followers
February 27, 2018
Jatuh cinta diam-diam memang sulit, apalagi jatuh cinta diam-diam pada sahabat sendiri.

Bagaimana cara bertahan pada cinta semacam ini? Kevin tahu jawabannya.

Mencintai Nara sekaligus jadi sahabat terbaik dia adalah rutinitas paling lumrah yang Kevin jalani setiap hari selama bertahun-tahun.

Novel ini punya empat tokoh sentral. Kevin, Nara, Tiara, dan Juned. Empat orang yang tengah dibercandai oleh cinta yang berbelit-belit.

"Andai kamu paham, bagaimana rasanya mencintai seseorang, yang terus memintamu mencintai orang yang lain." - Hal. 154

Tema yang diambil sangat umum, bahkan konfliknya tidak begitu kompleks. Jujur saja, ini salah satu novel yang mudah terdistraksi, butuh waktu lebih dari sebulan untuk menamatkan 284 halaman yang biasanya hanya butuh waktu 3 jam.

Poin unggul dari novel ini adalah kalimat-kalimat bijak penuh perasaan yang sering menyisip di antara paragrafnya.

Eksekusi dialog rasanya kurang natural. Terutama pada penggunaan tanda seru. Seakan-akan obrolan mereka penuh emosi.

Overall, untuk sebuah kisah cinta, novel ini layak dibaca untuk mengingatkan kembali bahwa kita tak pernah bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta. Bahwa mencintai, patah hati, kehilangan, dan move on, adalah pernik kehidupan.

"Cinta sesederhana hujan yang jatuh ke bumi, meski terhempas ia akan tetap jatuh." - Hal. 276
Profile Image for Meta Morfillah.
664 reviews23 followers
April 5, 2021
Judul: Seperti hujan yang jatuh ke bumi
Penulis: @boycandra
Penerbit: @mediakita
Dimensi: iv+284 hlm, 13x19 cm, cetakan kesepuluh 2018
ISBN: 9789797945282

Berkisah tentang Juned, lelaki pecinta gunung yang dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya. Mencoba pulih dan takdir mempertemukannya dengan Nara, wanita yang sering salah memilih lelaki untuk dicintai. Di antara mereka, ada Kevin, sahabat Nara yang memendam rasa dan tak pernah mengungkapkannya hanya karena tidak ingin persahabatan ia dan Nara hancur. Lalu siapa yang akan mendampingi Nara pada akhirnya?

Secara alur dan gaya bahasa so far so good, namun tidak terlalu menarik. Bagi saya agak membosankan sebab konfliknya tidak terlalu dibangun. Lebih banyak ke konflik batin tokoh Kevin. Saya sendiri agak bingung, mengapa buku penulis ini banyak dibeli ya? Sepertinya kekuatan utama pada judul, sih. Atau memang sasarannya ke remaja, jadi pas.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Hidup tidak seharusnya disesali hanya karena kita patah hati. Tidak seharusnya menghentikan langkaj meski kita pernah kalah." (H.16)

"Untuk melupakan seseorang yang pernah meninggalkan kesan begitu dalam di hidup kita, maka jadikanlah diri kita orang baru." (H.55)

"Hujan nggak pernah takut untuk jatuh ke bumi, meski ia akan hancur saat sampai di bumi." (H.275)

#reviewbuku #resensibuku #novel #buku #hujan #bumi
Profile Image for ARAH UTAMA.
48 reviews
January 11, 2023
Aku pernah belajar merelakanmu berkali-kali. Melepasmu pergi dengan cinta yang lain. Membiarkan kesempatan memilikimu hilang untukku. Sebab, kamu berhak bahagia; meski sesungguhnya aku tidak bahagia dengan keputusan itu. Ketidak-beranianku mengikatmu memberi ruang bagi orang asing yang mendekatimu.

Kupikir hidup akan baik-baik saja. Semua harus berjalan seperti sediakala. Kamu dengan seseorang yang memilihmu. Aku dengan hati baru yang mencoba tumbuh di hidupku. Kuberikan hatiku pada seseorang yang lain. Kubiarkan dia menggantikanmu. Namun, aku keliru. Melupakanmu ternyata tidak pernah semudah itu.




I've learned to let you go many times. Letting you go with another love. Letting the chance of having you disappear for me. Because, you deserve to be happy; even though I'm not really happy with the decision. My irritability binds you to make room for strangers who approach you.

I thought life would be fine. Everything must go on as before. You are with someone who chooses you. Me with a new heart trying to grow in my life. I gave my heart to someone else. I let him replace you. However, I was mistaken. Forgetting you was never that easy.




#blurb
#Goodreads
#ArahUtama
Profile Image for Lintang Utara .
24 reviews
July 4, 2025
Boy Candra konsisten menulis dengan suara hati yang personal, membuat pembaca merasa didengarkan, apalagi jika sedang berada dalam masa kehilangan atau luka cinta. Kalimat-kalimatnya pendek, ringan, dan mengalir, menjadikannya teman refleksi yang mudah didekati.

Meski kuat dalam suasana hati, sayangnya alur ceritanya sering terasa dipaksakan. Beberapa transisi antar peristiwa dan perkembangan karakter tampak terburu-buru, tidak cukup diberi ruang untuk berkembang secara wajar. Konflik emosional yang seharusnya bisa dalam, justru dilewati begitu saja atau selesai terlalu mudah. Di sisi lain, pengulangan tema dan gaya narasi membuat bagian tengah terasa monoton. Tidak ada peningkatan tensi maupun penurunan yang berarti semuanya mengalir dalam ritme yang hampir seragam dari awal sampai akhir.

Salah satu hal yang cukup mengganggu adalah beberapa kesalahan penulisan dan inkonsistensi teknis dalam ejaan maupun struktur kalimat.
Beberapa kalimat tampak tidak efektif, penggunaan tanda baca kurang tepat, dan ada bagian-bagian yang seharusnya bisa lebih rapi jika melalui proses editing lebih ketat.

Saya menantikan perbaikan pada karya-karya selanjutnya dan apresiasi yang besar jika penulis berhasil mengembangkan karya selanjutnya dengan kritik yang telah ada.
41 reviews1 follower
March 7, 2018
Cerita yang diambil tentang kisah hubungan sahabat namun lambat laun perasaan itu mulai tumbuh menjadi rasa yang lebih dari perasaan sekedar kepada sahabat. Seperti biasa, salah satunya hanya mampu memendam rasa karena tidak mau merusak hubungan persahabatannya.

Isi keseluruhan ceritanya ringan hingga alurnya sangat mudah ditebak. Topiknya sendiri mengangkat kisah romansa seperti biasa dari mulai pertemuan, menemukan hati baru, patah hati, hingga pengikhlasan. Saat cerita berjalan, beberapa kali dirasa tidak tepat untuk menghentikan ceritanya menuju cerita lain, yang kemudian lanjut pada cerita sebelumnya. Hal ini bisa membuat pembaca kebingungan.

**

"Hal paling sulit dari memendam perasaan pada sahabat sendiri adalah saat dia bercerita tentang orang yang ia cintai, dan kita harus menyediakan wajah bahwa kita menyukai ceritanya."

"Sudah seharusnya apa yang dirasa di hati dinyatakan dengan berani. Agar perasaan yang tumbuh bisa dijaga bersama, bukan hanya disimpan sendiri."

"Nggak ada yang salah dengan cinta. Bahkan ketika kita sedang jatuh pada orang yang nggak ngerti kalau kita jatuh cinta padanya."
Profile Image for Tazkya Aulia.
88 reviews
October 11, 2024
Sudah nonton filmnya, sudah baca bukunya. Seharusnya pemahaman saya terhadap alur cerita "Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi" lengkap sudah. Dari segi cerita, menurut saya sangat klise dan tidak ada sesuatu yang istimewa. Tentang seorang lelaki yang jatuh cinta pada sahabatnya sendiri.

Sisanya, mengalir saja. Datar. Seolah sudah dapat ditebak sejak awal. Alurnya terburu-buru. Karakter Juned dihilangkan paksa demi membangun kisah dua karakter utama lainnya, yaitu Nara dan Kevin, yang menurut saya sebenarnya tidak perlu.

Bisa saja cerita diakhiri dengan kisah cinta yang tidak terucapkan, tanpa memaksa cerita berakhir dengan "happy ending" yang klise. Tidak ada penyelesaian juga dengan karakter Tiara, lagi-lagi dibuang begitu saja. Keseluruhan, cerita ini terkesan nanggung.

Alih-alih fokus pada kedalaman cerita dan penyampaian emosi karakter, buku ini terkesan memaksa untuk menghadirkan kata-kata puitis saja. Ceritanya malah mengambang di permukaan. Belum lagi ada beberapa kesalahan penulisan.
Profile Image for Nur Afifah.
96 reviews3 followers
January 13, 2018
Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi. Keseluruhan cerita mengenai perasaan cinta dan patah hati cinta persegi. Juned, Nara, Kevin, dan tiara. Masing-masing saling memiliki kenangan patah hati dan masih tersimpan erat. Tidak musti kenangan itu dilupakan. Namun, bukalah hatimu untuk cinta yang baru dan menerima yang terjadi.
Untuk orang-orang yang belum pernah pacaran—seperti aku contohnya, sangat disarankan untuk baca ini. Karena ketika aku baca, banyak hal tentang sesuatu yang belum kuketahui. Bahasa tulisnya pun puitis sehingga pembaca akan merasa terpesona dengan kata-kata penulis. Jadi intinya, baca ya! Recomended.
3 reviews
November 19, 2019
Ceritanya dangkal banget.
Bahasa dan narasinya terlalu cengeng.
Paling bikin dahi gua berkerut itu dialog tokoh-tokohnya, mereka ngobrol kaya formalitas doang, gak ada kedalaman dan chemistry-nya bahkan antara ibu dan anak aja cringe banget kalo kata anak jaman sekarang, seperti dialog drama pertunjukan anak SD.

Gua baca berapa novel romance yg ditulis penulis perempuan aja gak gini-gini amat
Profile Image for Taufik Hidayat.
17 reviews
February 2, 2022
Mungkin karena memakai PoV orang ketiga, saya tidak terlalu menikmati gaya penceritaanya. Apalagi dengan kalimat yang terputus-putus—terkesan tidak selesai,

Contoh pada hal 9-10

'Juned menatap ke arah taman. Tatap matanya begitu dalam. Belum menjawab pertanyaan ibunya. Lampu-lampu dengan cahaya remang-remang itu mengatakan kepadanya. Sudah begitu lama dia menenggelamkan diri dalam kesakitan. Pertanyaan ibunya seolah nenegaskan semua itu....'


Buku ini membuat saya DNF dengan cepat.
Profile Image for Mayda AF.
7 reviews
August 3, 2017
Stringy like a cheese, yet a failed to be called a cheesy story. Gaya bahasanya terlalu bombastis, namun gagal puitis.

Tema ceritanya terlalu kekanakan. Konflik yg ada terlalu mudah terselesaikan. Kisahnya cukup realistis, but boring as hell.

Saran untuk penulis, kata2 indah tidak cukup untuk menutupi ide yg menang kurang nendang.
1 review1 follower
December 26, 2019
Covernya bagus,hitam putih menggambarkan 2 sisi kehidupan.buku ini bercerita tentang persahabatan yg ingin saling memiliki namun terhalang oleh rasa takut,takut untuk kehilangan.
Penggambaran karakter dan tempat cukup jelas.namun endingnya bisa ketebak olehku.ya endingnya cukup memuaskan lah.
Novel fiksi roman ini cocok untuk dibaca usia remaja keatas.terimakasih🤗
Profile Image for Mu'iz Bakar.
147 reviews3 followers
June 8, 2022
Ada yang datang dan ada yang pergi tiba-tiba. Bahkan tidak jarang yang pergi tanpa permisi. Namun, setiap kedatangan selalu meninggalkan sesuatu: Orang-orang yang menyebutnya kenangan.

Not a fan of this author's writing style, but the plot is... *chef's kiss*

5 reviews
May 12, 2017
Perangkaian katanya udah bagus. Tapi aku kurang suka sama jalan ceritanya. Baca cerita ini aku merasa De Javu(kayak pernah nemu ide cerita kayak gitu sebelumnya). Kalo menurut aku sih,terlalu banyak narasi dan kurang dialog. Itu yang membuat aku merasa bosan. *itu menurut aku*
Profile Image for Madya Dyah.
5 reviews
August 15, 2017
Aku tau Boy chandra hasil liat" di ig.Jadi penasaran dong. karyanya jg udah banyak kan... Berniat beli. Eh malah ada tmn yg kasi kado novel ini. So, kebut baca.. ceritanya sederhana. Sampai" mudah ditebak. Cerita akhirnya pun kurang greget.. tapi quotes di setiap babnya aku suka bnget.. 😁😄
Profile Image for Fadhil Kidd.
27 reviews
November 16, 2018
Prosa-prosa yang ditulis sangat bagus dan bakalan ngena banget bagi yang baperan, apalagi yang sedang mengalami. Namun jalan ceritanya terlalu umum dan gampang ditebak. Jalan cerita juga terasa sedikit cringe, no offence
Profile Image for Jihan Suweleh.
37 reviews
June 1, 2019
Kurang suka sama ceritanya yang klise dan cara menulisnya yang aduh, aduh, apa banget gitu~ Dulu aku pernah baca bukunya Boy Candra, tapi yang itu lebih enak dibaca, beda sama yang ini. Aku kasih 2 bintang untuk semangatnya Boy Candra yang rajin berkarya. Semoga semakin berkembang dan nggak gitu-gitu aja tulisannya.
2 reviews
March 11, 2020
Quote nya boy chandra bagus2. Tapi pas baca novelnya maaf hambar. Boy chandra bagus membuat quote tapi tidak untuk novelnya. Klise dan tokohnya gahidup udah gitu kek sinetron abis😢. Kurang menarik untuk saya😭
Profile Image for Af.
19 reviews14 followers
April 24, 2020
Buku pertama dari Boy Chandra yang aku baca. Awal lihat buku ini karena senior, dan judulnya cukup menarik.
Di 10 halaman awal udah ngerasa kayaknya bakal banyak yang aku skip deh, dan ternyata betul. So cheesy, khas novel anak "abege", cerita yang dipaksakan, alurnya juga gampang ketebak. Heran, kok bisa buku ini bisa sampai diterbitkan beberapa kali.
Profile Image for duniatia.
4 reviews
September 13, 2022
Novel ini menjadi alasan saya suka membaca. Pemilihan katanya sangat indah. Perasaan saya dibuat campur aduk saat membacanya. Ada bagian yang sangat menyayat hati dan membuat saya nangis sesunggukan. Saya jadi suka novel romantis karena buku ini. Saya sangat merekomendasikan buku ini.
5 reviews
April 20, 2024
Cerita cinta yang clise mengenai asmara anak baru gede, dengan latar tempat yang mayoritas di sekolahan. Sangat menggambarkan dengan jujur bagaimana rumit-namun-sederhana-nya remaja era akhir 90an hingga awal 2000an melewati masa-masa yang berbunga dan gundah dalam menjalani percintaan.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 30 of 64 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.