Briana seolah tak punya pilihan. Lantaran tak sadarkan diri dan tidur satu ranjang dengan Fairell—orang yang paling ia benci di muka bumi—ia masuk jalur perangkap untuk menikah. Dan begitulah akhirnya Abriana Fradella menikah dengan Fairell Atariz Calief tanpa rasa cinta.
Menikah dengan Fairell bukan hanya kecelakaan tapi juga malapetaka. Luka lama Briana kembali terbuka dan ia harus berurusan lagi dengan pengalaman traumatis dari masa lalu. Sekarang. yang Briana ingin lakukan adalah keluar dari situasi menyesakkan ini. Dapatkah cinta tumbuh di antara mereka atau pernikahan ini memang ditakdirkan untuk kandas?
Semakin membaca, saya malah mendapati banyak typo, atau spasi yang lupa ditekan. Bahkan di satu halaman bisa berjibun 2 kata yang saling bersatu. Selain itu, menurut saya bahasa di dialog kebanyakan terasa tidak mengalir menurut saya. Terlalu kaku untuk dijadikan percakapan: "Apakah kamu tidak enak badan?" - Atariz, "Apakah kamu mau aku mengganti kopimu?" - Briana, "... terima kasih telah mengantarkan aku dengan selamat sampai depan pintu apartemenku" - Briana.
Lalu, tanda cut off -yang disimbolkan dengan cincin- terlalu banyak menurut saya. Saya merasa terlalu sering mengerem dikala adegan ternyata masih berlanjut.
Karakter Briana menurut saya memiliki kepedean yang agak keterlaluan menurut saya. Bersikap buruk dengan Atariz sang pengacara kondang tapi merasa perlu diberi prioritas tinggi dari seorang Atariz.
Untuk alasan dibalik sikap dingin Briana, terlalu 'cetek' menurut saya. Maksudnya, bukan menyepelekan trauma dan phobia tapi jelas-jelas Briana dewasa menyadari Atariz pun sebenarnya bukan pelaku. Briana yang sekarang sudah dewasa, tapi pengandaiannya terlalu berlebihan hingga mengkiaskan luka belum kering. Yang lebih bodoh, penyebab luka itu bukan karena Atariz tapi Atariz menyandang makhluk-yang-paling-dibenci versi Briana. Agak kasihan sama Atariz, dibenci tanpa tahu alasannya! Namun, author nya sudah menjelaskan demikian sebenarnya, Briana tahu dan hanya melampiaskan kemarahannya pada Atariz.
Seharusnya mereka nggak bersinggungan kan ya. Jadi kesannya malah aneh rasanya, Brianna spesial banget ngasih panggilan "Atariz" dan Fairell bisa selihai itu ngegombalin Briana. Padahal ternyata mereka interaksi dulu cuma satu dua kali! Ada lagi pernyataan Briana di malam pertama, "Aku sudah mengenal kamu dengan baik, Atariz". See, dia benar-benar kepedean tingkat dewa terhadap Atariz.
Kejanggalan lain adalah Sheila dan Marta. Berdasarkan cerita Briana, ia hanya mengalami pembullyan sekali tapi dampaknya membuat dia trauma dan setelah dicari pelakunya, yaitu Sheila dan Martha, mereka keburu kabur. Namun, ada pernyataan dari Sheila di hal. 81 'Kemanakah Martha? Sahabat yang dulu selalu setia bersamanya saat ia membully Adriana Fradella', dari kalimat itu saya nangkapnya pembullyan terjadi berulang-ulang. Yang mana yang benar? Apakah maksudnya mereka termasuk pembullyan yang buat Briana nangis dulu? Tapi bukankah pembullyan itu pemantik hubungan atau interaksi perdana Atariz dan Briana, jadi mengapa Brianna sudah kena bully sebelumnya?
Oh, lalu yang saya nggak sukanya lagi dengan heroine kita ini. Dia memupuk kebencian dalam pada Atariz, sang kambing hitam. Tapi sesaat ada sosok Sheila, dia nggak mau cari tahu ke Atariz dan baik banget dia nggak mau asal nuduh. Dua penyelesaian yang kontra menurut saya.
Selain itu, Briana seperti clueless dengan romansanya. Dia novelis, kan? Penasaran, Briana ini pernah ngeriset nggak sih buat novelnya?
Dan saya kaget, mendapati pernyataan Briana yang ia baru mengabari keluarga terakhirnya kalau ia akan menikah besok dan sang keluarga langsung datang tadi pagi. H min satu banget dikabarinnya.
Saya kesel banget sama karakter Briana ini. Tapi tidak untuk Atariz. Kalau Atariz saya suka. Rasanya malah gak ridho mereka dipasangkan.
In the end, mendekati bab-bab akhir saja jeda sejenak dan sudah. Begitu saja. Nggak saya buka lagi.
Sekian review rasa curhat ini. Keterlaluannya saya, ini berasa nyebar spoiler di mana-mana. Di lain kesempatan akan saya edit via PC. Wassalam.
So-so aja lah yaa, bahkan agak kurang greget gitu konfliknya. Padahal biasanya saya suka banget love-hate relationship gitu. Yang benci banget eh jadinya malah can’t live without each other. Alesan Bri nikah sama si Atariz juga kaya agak keburu gitu pas bilang iya nya—kesirep muka ganteng Atariz kali ye?
Agak common ceritanya, Ketemu orang yang paling gak diinginkan, mabok dan berakhir diranjang sama orang itu... dan kekinya ketahuan sama emaknya doi dan diminta kawin. Deuh. Si lelaki? Yah jelas tipe cowok populer idola seantero sekolah, cewenya? Like invincible girl di sekolah. Bisa banyangin kan kalau si Mr. Populer malah sukanya sama Ms. Nerd? Iya si cewe jadi bahan bully fans militan si cowo yang berakhir trauma berkepanjangan, bahkan sampe dewasa masih juga kebawa. Itu sih alesan kenapa cewenya benci abs sama si cowo. Eh tapi rencana tuhan emang ga sesuai sama keinginan kita. Mereka malah dipertemukan lagi.
Setelah setuju nikah—meski tanpa cinta—konfliknya agak beda. Seputar Atariz yang super protektif abs ke isterinya itu. Bri juga masih aja tertutup dan gamau trs terang soal kejadian yang menimpa dirinya. Belum lagi ada cewek kegatelan yang berusaha banget ngerusak pernikahan mereka. Lanjutannya? Well sampai disini yaa~~