What do you think?
Rate this book
Yes, I Do But Not With You
Amy tak pernah menyangka rencana masa depannya hancur berkeping-keping dalam sekejap. Pernikahan yang hanya tinggal sejengkal, tiba-tiba sirna. Joshua, sang calon suami sekaligus tujuan hidupnya, menghamili perempuan lain. Amy kehilangan kekasih, pekerjaan yang sangat ia suka, dan kepercayaannya terhadap laki-laki.
Tetapi, kemudian Semesta mempertemukan Amy dengan Gabriel yang melezatkan hari-hari Amy dengan pastry buatannya. Meski begitu, Joshua tak kunjung menyerah merebut Amy kembali, dan dia selalu tahu bagaimana meluluhkan pertahanan Amy. Akankah Amy menerima Joshua kembali? Ataukah ia akan melepaskannya, dan mendengarkan Semesta yang mencoba menghiburnya dengan kehadiran Gabriel?
Tetapi, kemudian Semesta mempertemukan Amy dengan Gabriel yang melezatkan hari-hari Amy dengan pastry buatannya. Meski begitu, Joshua tak kunjung menyerah merebut Amy kembali, dan dia selalu tahu bagaimana meluluhkan pertahanan Amy. Akankah Amy menerima Joshua kembali? Ataukah ia akan melepaskannya, dan mendengarkan Semesta yang mencoba menghiburnya dengan kehadiran Gabriel?
224 pages, Paperback
First published January 3, 2017
2 people are currently reading
24 people want to read
Ratings & Reviews
Friends & Following
Create a free account to discover what your friends think of this book!
Community Reviews
Displaying 1 - 10 of 10 reviews
January 7, 2017
antara 2,5 dan 3 bintang.
ide cerita dan eksekusinya:
Enam tahun pacaran dan berencana menikah tahun depan, tapi semua berantakan. What will you do? Mencoba mencari jalan untuk memperbaiki atau memilih membiarkannya dan move on? Apa pun itu, semua pasti membawa konsekuensi, kan? Tak boleh gegabah mengambil keputusan. Pikirkan matang-matang. Penyesalan di kemudian hari hanya akan membawa kehampaan dalam kumparan waktu yang tiada sesiapa pun sanggup menebak kapan selesainya.
Perkara waktu memang berukuran nisbi. Enam tahun bisa saja singkat, bisa saja lama. Tergantung siapa yang mengukur dan merasainya. Namun, untuk sebuah jalinan asmara, enam tahun tentulah bisa masuk ukuran lama. Apalagi jika hubungan itu sudah kelewat intensif seperti yang terjadi pada Amy dan Joshua.
Joshua digambarkan sebagai salah seorang motivator muda sukses di Medan. Jadwal seminarnya tak berjeda. Amy-lah sosok di balik kelancaran jadwal ‘manggung’ Joshua. Tak ada lagi waktu tersisa untuk diri dan karier pribadi Amy. Semuanya untuk Joshua. Maka, ketika cinta sebagai simpul pertalian bisnis mulai goyah, hati pun kehilangan arah. Serbasalah.
resensi lengkapnya di: http://www.fiksimetropop.com/2017/01/...
ide cerita dan eksekusinya:
Enam tahun pacaran dan berencana menikah tahun depan, tapi semua berantakan. What will you do? Mencoba mencari jalan untuk memperbaiki atau memilih membiarkannya dan move on? Apa pun itu, semua pasti membawa konsekuensi, kan? Tak boleh gegabah mengambil keputusan. Pikirkan matang-matang. Penyesalan di kemudian hari hanya akan membawa kehampaan dalam kumparan waktu yang tiada sesiapa pun sanggup menebak kapan selesainya.
Perkara waktu memang berukuran nisbi. Enam tahun bisa saja singkat, bisa saja lama. Tergantung siapa yang mengukur dan merasainya. Namun, untuk sebuah jalinan asmara, enam tahun tentulah bisa masuk ukuran lama. Apalagi jika hubungan itu sudah kelewat intensif seperti yang terjadi pada Amy dan Joshua.
Joshua digambarkan sebagai salah seorang motivator muda sukses di Medan. Jadwal seminarnya tak berjeda. Amy-lah sosok di balik kelancaran jadwal ‘manggung’ Joshua. Tak ada lagi waktu tersisa untuk diri dan karier pribadi Amy. Semuanya untuk Joshua. Maka, ketika cinta sebagai simpul pertalian bisnis mulai goyah, hati pun kehilangan arah. Serbasalah.
resensi lengkapnya di: http://www.fiksimetropop.com/2017/01/...
February 6, 2017
1 - 2017
Review selengkapnya juga bisa dibaca disini http://rizkymirgawati.blogspot.co.id/...
Setelah membaca Episode Para Lajang aku sangat antusias sekali mengetahui bahwa Kak Shandy Tan akan menerbitkan novel terbarunya Yes, I Do But Not With You. Buat kamu yang sudah membaca Episode Para Lajang, mungkin masih ingat dengan kisah Paris dan Lucia. Tetapi dalam novel ini tidak akan membahas kedua pasangan itu, tetapi akan membahas kisah Joshua dan Amy yang muncul sebagai cameo dalam Episode Para Lajang.
Jujur saat melihat covernya aku kurang tertarik, karena terkesan biasa dan tidak begitu menarik, tetapi membaca keseluruhan kisah ini aku cukup menikmatinya.
Novel ini mengisahkan kehidupan Amy yang sedang patah hati karena kekasihnya Joshua berselingkuh bahkan terbukti menghamili wanita lain. Hubungan Amy dengan Joshua yang sudah menginjak tahun keenam bahkan sedang merencanakan pesta pernikahan gagal sudah, semua hancur seketika.
"Enam tahun aku memberikan hampir seluruh waktuku untukmu, untuk mengurusmu, hingga aku hampir tidak peduli dengan hidupku karena tujuan hidupku adalah membahagiakanmu, dan sebagai balasannya kau menghamili perempuan yang baru kaukenal delapan minggu!" (Halaman 11)
Tidak hanya kehilangan kekasih, Amy pun semakin terpuruk karena dia harus kehilangan pekerjaan dan tabungannya pun semakin menipis. Selama ini, Amy begitu percaya terhadap Joshua dan menjadikan Joshua sebagai poros kehidupannya, sehingga tidak menyangka Joshua akan melakukan hal menyakitkan seperti ini.
"Perselingkuhan bahkan sudah dimulai ketika seseorang memiliki pikiran bermesraan dengan orang lain yang bukan pasangannya. Ia sadar semua masa depan yang ia pupuk dengan hati-hati dan penuh kesetiaan kini tinggal kenangan menyakitkan yang harus ia hadapi dengan tegar." (Halaman 171)
Untungnya Amy punya sahabat seperti Lucia dan Paris, pemilik Pondok Sarapan yang mendukungnya untuk segera move-on dari Joshua. Apalagi kemudian hadir sosok Gabriel, chef pastry baru yang menawarkan kue-kue yang sungguh memikat lidah Amy.
"Keberadaan sahabat yang bersedia duduk menemani rasanya cukup menjadi karunia terindah. Kadang-kadang, orang tidak butuh bahu untuk bersandar atau teman untuk menangis bersama; mereka hanya butuh telinga yang bersedia mendengarkan tanpa menyertakan bibir yang menghakimi." (Halaman 24)
Sayangnya, Joshua tidak menyerah begitu saja. Joshua tidak mau putus dari Amy dan ingin tetap melanjutkan rencana pernikahan mereka. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah Amy menerima Joshua kembali atau akankah dia menemukan cinta yang baru?
"Cinta yang murni tidak memaksakan apa pun, hanya mengikhlaskan tanpa menjadi bodoh dalam keikhlasannya." (Halaman 115)
Sungguh menyenangkan sekali bisa mencicipi kembali metropop terbaru Gramedia. Kali ini Kak Shandy menawarkan kisah seorang wanita bernama Amy yang sedang patah hati. Aku bisa mengerti perasaan Amy, tentunya tidak mudah untuk menerima semua kenyataan yang ada. Apalagi hubungannya dengan Joshua bukan sesuatu yang bersifat main-main, keluarga kedua belah pihak bahkan merestui hubungan keduanya.
Sayangnya, Amy terlalu buta dengan cintanya, hingga terlalu mempercayakan seluruh hatinya untuk pria seperti Joshua. Benar kata orang, sesuatu yang terlalu berlebihan itu sungguh tidak baik. Aku bisa mengerti bagaimana akhirnya Amy bereaksi terhadap Joshua. Amarah yang begitu besar karena dikhianati yang membuat Amy sampai merusak mobil milik mantan kekasihnya itu.
"The best revenge is always to just happily move on and move up and let karma do the rest." (Halaman 27)
Untungnya ada keluarga dan sahabat yang benar-benar mengerti dan mendukung Amy. Yang membuat Amy bisa melihat dengan lebih jelas kondisi hubungannya dengan Joshua yang memang sudah tidak jelas sejak lama. Berkat sahabatnya, Lucia lah Amy mulai menata hati dan kehidupannya kembali.
Buat kamu yang sudah membaca kisah Episode Para Lajang, bakal senang banget karena kamu akan kembali terhibur dengan kisah Lucia dan Paris, sahabat Amy yang punya caranya sendiri menghibur Amy.
Kehadiran Gabriel, sang chef pastry juga memberikan warna tersendiri dalam kehidupan Amy. Aku suka sekali bagaimana Gabriel saat menjelaskan kue-kue yang dibuatnya, terasa sekali kalau Gabriel sangat mencintai membuat kue. Jujur, membayangkan kue-kue yang disajikan oleh Gabriel, membuatku jadi lapar ingin mencicipinya juga :D
Walaupun kisah ini terasa sederhana dan bahkan mungkin sudah tertebak akan berakhir seperti apa, tetapi aku suka saat-saat menjelang ending. Bagaimana Amy dengan bantuan keluarga dan sahabatnya merencanakan sebuah skenario yang luar biasa sekali. Aku juga suka bagaimana Kak Shandy menutup kisah ini.
Membaca novel ini akan membuatmu belajar untuk tidak mencintai terlalu berlebihan hingga kamu buta untuk melihat semuanya. Kamu akan belajar dari kisah Amy, untuk tidak menaruh harapan dan menjadikan seseorang sebagai poros kehidupanmu, karena jika sesuatu terjadi di luar kehendakmu, hanya kekecewaan yang akan kamu dapat.
"Ada hal-hal yang kita tidak inginkan terjadi tapi harus kita terima. Ada hal-hal yang kita tidak ingin tahu, tapi kita harus belajar darinya. Dan ada orang-orang yang kita merasa tidak bisa bisa hidup tanpanya, tapi harus kita lepaskan. Tidak semua orang dalam kehidupan kita direncanakan bertahan selamanya bersama kita." (Halaman 201)
Mencari sebuah kisah romansa yang ringan dan bisa menghiburmu, aku rekomendasikan Yes, I Do But Not With You untuk kamu baca.
Selamat jatuh cinta dengan kisah Amy....
Review selengkapnya juga bisa dibaca disini http://rizkymirgawati.blogspot.co.id/...
Setelah membaca Episode Para Lajang aku sangat antusias sekali mengetahui bahwa Kak Shandy Tan akan menerbitkan novel terbarunya Yes, I Do But Not With You. Buat kamu yang sudah membaca Episode Para Lajang, mungkin masih ingat dengan kisah Paris dan Lucia. Tetapi dalam novel ini tidak akan membahas kedua pasangan itu, tetapi akan membahas kisah Joshua dan Amy yang muncul sebagai cameo dalam Episode Para Lajang.
Jujur saat melihat covernya aku kurang tertarik, karena terkesan biasa dan tidak begitu menarik, tetapi membaca keseluruhan kisah ini aku cukup menikmatinya.
Novel ini mengisahkan kehidupan Amy yang sedang patah hati karena kekasihnya Joshua berselingkuh bahkan terbukti menghamili wanita lain. Hubungan Amy dengan Joshua yang sudah menginjak tahun keenam bahkan sedang merencanakan pesta pernikahan gagal sudah, semua hancur seketika.
"Enam tahun aku memberikan hampir seluruh waktuku untukmu, untuk mengurusmu, hingga aku hampir tidak peduli dengan hidupku karena tujuan hidupku adalah membahagiakanmu, dan sebagai balasannya kau menghamili perempuan yang baru kaukenal delapan minggu!" (Halaman 11)
Tidak hanya kehilangan kekasih, Amy pun semakin terpuruk karena dia harus kehilangan pekerjaan dan tabungannya pun semakin menipis. Selama ini, Amy begitu percaya terhadap Joshua dan menjadikan Joshua sebagai poros kehidupannya, sehingga tidak menyangka Joshua akan melakukan hal menyakitkan seperti ini.
"Perselingkuhan bahkan sudah dimulai ketika seseorang memiliki pikiran bermesraan dengan orang lain yang bukan pasangannya. Ia sadar semua masa depan yang ia pupuk dengan hati-hati dan penuh kesetiaan kini tinggal kenangan menyakitkan yang harus ia hadapi dengan tegar." (Halaman 171)
Untungnya Amy punya sahabat seperti Lucia dan Paris, pemilik Pondok Sarapan yang mendukungnya untuk segera move-on dari Joshua. Apalagi kemudian hadir sosok Gabriel, chef pastry baru yang menawarkan kue-kue yang sungguh memikat lidah Amy.
"Keberadaan sahabat yang bersedia duduk menemani rasanya cukup menjadi karunia terindah. Kadang-kadang, orang tidak butuh bahu untuk bersandar atau teman untuk menangis bersama; mereka hanya butuh telinga yang bersedia mendengarkan tanpa menyertakan bibir yang menghakimi." (Halaman 24)
Sayangnya, Joshua tidak menyerah begitu saja. Joshua tidak mau putus dari Amy dan ingin tetap melanjutkan rencana pernikahan mereka. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah Amy menerima Joshua kembali atau akankah dia menemukan cinta yang baru?
"Cinta yang murni tidak memaksakan apa pun, hanya mengikhlaskan tanpa menjadi bodoh dalam keikhlasannya." (Halaman 115)
Sungguh menyenangkan sekali bisa mencicipi kembali metropop terbaru Gramedia. Kali ini Kak Shandy menawarkan kisah seorang wanita bernama Amy yang sedang patah hati. Aku bisa mengerti perasaan Amy, tentunya tidak mudah untuk menerima semua kenyataan yang ada. Apalagi hubungannya dengan Joshua bukan sesuatu yang bersifat main-main, keluarga kedua belah pihak bahkan merestui hubungan keduanya.
Sayangnya, Amy terlalu buta dengan cintanya, hingga terlalu mempercayakan seluruh hatinya untuk pria seperti Joshua. Benar kata orang, sesuatu yang terlalu berlebihan itu sungguh tidak baik. Aku bisa mengerti bagaimana akhirnya Amy bereaksi terhadap Joshua. Amarah yang begitu besar karena dikhianati yang membuat Amy sampai merusak mobil milik mantan kekasihnya itu.
"The best revenge is always to just happily move on and move up and let karma do the rest." (Halaman 27)
Untungnya ada keluarga dan sahabat yang benar-benar mengerti dan mendukung Amy. Yang membuat Amy bisa melihat dengan lebih jelas kondisi hubungannya dengan Joshua yang memang sudah tidak jelas sejak lama. Berkat sahabatnya, Lucia lah Amy mulai menata hati dan kehidupannya kembali.
Buat kamu yang sudah membaca kisah Episode Para Lajang, bakal senang banget karena kamu akan kembali terhibur dengan kisah Lucia dan Paris, sahabat Amy yang punya caranya sendiri menghibur Amy.
Kehadiran Gabriel, sang chef pastry juga memberikan warna tersendiri dalam kehidupan Amy. Aku suka sekali bagaimana Gabriel saat menjelaskan kue-kue yang dibuatnya, terasa sekali kalau Gabriel sangat mencintai membuat kue. Jujur, membayangkan kue-kue yang disajikan oleh Gabriel, membuatku jadi lapar ingin mencicipinya juga :D
Walaupun kisah ini terasa sederhana dan bahkan mungkin sudah tertebak akan berakhir seperti apa, tetapi aku suka saat-saat menjelang ending. Bagaimana Amy dengan bantuan keluarga dan sahabatnya merencanakan sebuah skenario yang luar biasa sekali. Aku juga suka bagaimana Kak Shandy menutup kisah ini.
Membaca novel ini akan membuatmu belajar untuk tidak mencintai terlalu berlebihan hingga kamu buta untuk melihat semuanya. Kamu akan belajar dari kisah Amy, untuk tidak menaruh harapan dan menjadikan seseorang sebagai poros kehidupanmu, karena jika sesuatu terjadi di luar kehendakmu, hanya kekecewaan yang akan kamu dapat.
"Ada hal-hal yang kita tidak inginkan terjadi tapi harus kita terima. Ada hal-hal yang kita tidak ingin tahu, tapi kita harus belajar darinya. Dan ada orang-orang yang kita merasa tidak bisa bisa hidup tanpanya, tapi harus kita lepaskan. Tidak semua orang dalam kehidupan kita direncanakan bertahan selamanya bersama kita." (Halaman 201)
Mencari sebuah kisah romansa yang ringan dan bisa menghiburmu, aku rekomendasikan Yes, I Do But Not With You untuk kamu baca.
Selamat jatuh cinta dengan kisah Amy....
January 17, 2018
Review :
Amy menghancurkan mobil Joshua dan menciptakan shitnetron yang bisa ditonton secara langsung oleh tetangga mereka. Itu bukan tanpa alasan, Joshua mengkhianatinya. Bukan cuma itu, tetapi selingkuhannya hamil!! Tidak, tidak. Amy sangat membenci ketidakjujuran. Maka dari itu Amy benar-benar marah dan melampiaskannya dengan membawa martil dan menghancurkan mobil kesayangan Joshua.
Amy yang terpuruk untung saja memiliki dua sahabat yang sangat peduli dengannya. Lucia dan Paris, yang sekaligus pemilik Pondok Sarapan. Hubungannya dengan kedua temannya mampu sedikit saja mengusir pikirannya dari Joshua. Tapi dia butuh pengalih pikiran yang lebih kuat.
Tidak disangka, dia bertemu dengan tetangga barunya, yang ternyata juga salah satu chef di Pondok Sarapan, khusus pastry. Gabriel, namanya. Bertemu dengan lelaki tersebut mampu membuat Amy sedikit demi sedikit melupakan rasa sakitnya. Apalagi kalau ditemani segelas cokelat hangat dan sepiring pastry yang mengenyangkan perut buatan lelaki tampan tersebut.
Tapi, situasi berubah pelik ketika Joshua tidak juga menyerah akan hubungannya dengan Amy. Apa yang harus dilakukan Amy?
^*^*^*^*^*^*^*^*^*^
Seperti yang kubilang, ceritanya sungguh berfokus pada proses Amy untuk balas dendam ke mantan calon suaminya, Joshua. Fokusnya adalah untuk membuat Joshua sedikit lebih dewasa dengan mempertanggung-jawabkan perbuatannya. Dan karena fokusnya itu, tokoh yang benar-benar berkembang hanya Amy. Yang diselingi sedikit perkembangan dari hubungan Paris dan Lucia. Gabriel sendiri tidak ada perubahan, bahkan pada hubungannya dengan Amy. Memang ada hint untuk ke arah sana, tapiiiiii silahkan baca sendiri, deh.
Selama seharian aku baca ini, ceritanya mengalir dan karena gaya bahasanya yang ringan aku tidak bosan. Tapi karena fokusnya itu aku jadi merasa kalau feelnya kurang. Emosinya sungguh monoton kecuali saat tahu yang sebenarnya soal Gabriel, itu aku terkejut karena tidak menyangka akan seperti itu.
Lumayanlah ada beberapa kutipan untuk kalian-kalian yang mau melupakan sedikit rasa sakit karena dikhianati kekasih.
_Pink's Review - https://pinksreview.wordpress.com/_
"Selama enam tahun ini Josh menjadi poros hidupku. Sekarang kejadian ini membuatku gamang karena aku tidak tahu seperti apa aku harus menjalani hidupku mulai besok." (hal. 25)
Amy menghancurkan mobil Joshua dan menciptakan shitnetron yang bisa ditonton secara langsung oleh tetangga mereka. Itu bukan tanpa alasan, Joshua mengkhianatinya. Bukan cuma itu, tetapi selingkuhannya hamil!! Tidak, tidak. Amy sangat membenci ketidakjujuran. Maka dari itu Amy benar-benar marah dan melampiaskannya dengan membawa martil dan menghancurkan mobil kesayangan Joshua.
Amy yang terpuruk untung saja memiliki dua sahabat yang sangat peduli dengannya. Lucia dan Paris, yang sekaligus pemilik Pondok Sarapan. Hubungannya dengan kedua temannya mampu sedikit saja mengusir pikirannya dari Joshua. Tapi dia butuh pengalih pikiran yang lebih kuat.
Tidak disangka, dia bertemu dengan tetangga barunya, yang ternyata juga salah satu chef di Pondok Sarapan, khusus pastry. Gabriel, namanya. Bertemu dengan lelaki tersebut mampu membuat Amy sedikit demi sedikit melupakan rasa sakitnya. Apalagi kalau ditemani segelas cokelat hangat dan sepiring pastry yang mengenyangkan perut buatan lelaki tampan tersebut.
Tapi, situasi berubah pelik ketika Joshua tidak juga menyerah akan hubungannya dengan Amy. Apa yang harus dilakukan Amy?
"The best revenge is always to just happily move on and move up and let karma do the rest." (hal. 27)
^*^*^*^*^*^*^*^*^*^
Kadang-kadang, orang tidak butuh bahu untuk bersandar atau teman untuk menangis bersama; mereka hanya butuh telinga untuk bersedia mendengarkan tanpa menyertakan bibir yang menghakimi. (hal. 24)
Seperti yang kubilang, ceritanya sungguh berfokus pada proses Amy untuk balas dendam ke mantan calon suaminya, Joshua. Fokusnya adalah untuk membuat Joshua sedikit lebih dewasa dengan mempertanggung-jawabkan perbuatannya. Dan karena fokusnya itu, tokoh yang benar-benar berkembang hanya Amy. Yang diselingi sedikit perkembangan dari hubungan Paris dan Lucia. Gabriel sendiri tidak ada perubahan, bahkan pada hubungannya dengan Amy. Memang ada hint untuk ke arah sana, tapiiiiii silahkan baca sendiri, deh.
Keromantisan seperti apa yang bisa menandingi gestur laki-laki yang dengan bangga memperlihatkan kepada dunia siapa wanitanya? (hal. 167)
Selama seharian aku baca ini, ceritanya mengalir dan karena gaya bahasanya yang ringan aku tidak bosan. Tapi karena fokusnya itu aku jadi merasa kalau feelnya kurang. Emosinya sungguh monoton kecuali saat tahu yang sebenarnya soal Gabriel, itu aku terkejut karena tidak menyangka akan seperti itu.
Lumayanlah ada beberapa kutipan untuk kalian-kalian yang mau melupakan sedikit rasa sakit karena dikhianati kekasih.
Betapa senangnya memiliki pelukan sebagai rumah kedua, tempat kita selalu bisa pulang ketika segala sesuatu di luar sana membuat dunia kita terjungkir balik. (hal. 208)
Perselingkuhan bahkan sudah dimulai ketika seseorang memiliki pikiran bermesraan dengan orang lain yang bukan pasangannya. (hal. 171)
_Pink's Review - https://pinksreview.wordpress.com/_
August 31, 2017
Ide ceritanya oke, apalagi dengan background masak-masak di Pondok Sarapan. Bikin saya lapar! Saya juga suka ada kalimat-kalimat yang biasanya ditulis dalam bahasa Inggris -- ditulis dlm bahasa Indo, dan nggak kelihatan ajaib.
Tapi secara keseluruhan Yes I Do ini (buat saya) kayak baca terjemahan. Ples, beberapa kata keterangan bisa lah dipangkas sehingga nggak mengaburkan pembaca dari tujuan kalimat.
Misalnya:
"Lucia berjalan ke papan magnet di sebelah kulkas besar di dapur, menggenggam bolpoin bertali yang digantung di paku penahan papan. Dia menuliskan sesuatu yang singkat di notes yang tersedia di rak samping papan magnet, merobeknya, lalu berjalan ke pintu untuk menyerahkannya pada Amy." - Hal 36-37
Panjang banget ya? Padahal maksudnya kan Lucia nulis notes singkat untuk Amy.
Sesekali nggak apa, tapi kebanyakan begini akhirnya lelah juga, ujungnya saya banyak skip.
Tapi secara keseluruhan Yes I Do ini (buat saya) kayak baca terjemahan. Ples, beberapa kata keterangan bisa lah dipangkas sehingga nggak mengaburkan pembaca dari tujuan kalimat.
Misalnya:
"Lucia berjalan ke papan magnet di sebelah kulkas besar di dapur, menggenggam bolpoin bertali yang digantung di paku penahan papan. Dia menuliskan sesuatu yang singkat di notes yang tersedia di rak samping papan magnet, merobeknya, lalu berjalan ke pintu untuk menyerahkannya pada Amy." - Hal 36-37
Panjang banget ya? Padahal maksudnya kan Lucia nulis notes singkat untuk Amy.
Sesekali nggak apa, tapi kebanyakan begini akhirnya lelah juga, ujungnya saya banyak skip.
February 6, 2017
Review lengkap : http://duniakecilprili.blogspot.co.id...
Ide cerita sederhana. Penuh dengan makanan yang sepertinya nikmat. Kisah persahabatan antara Paris - Lucia - Amy juga terasa kental.
penulis paham betul gimana eksekusi perasaan seorang wanita yang patah hati.
gue juga cukup terkejut akan twist yang diberikan penulis akan sosok gabriel.
kalau boleh sotoy koreksi dikit, buku ini menggunakan sudut pandang orang ketiga, tapi kenapa ada pengulangan narasi menjelang ending?
kalau memang mau orang ketiga dari otak tokoh, sekalian aja bikin POV 1.
lalu...
hmm.. untuk alur cerita yang baik dari awal, endingnya gitu aja?
hmmmm...
Penasaran sama cerita Shandy Tan yang lain.
Ide cerita sederhana. Penuh dengan makanan yang sepertinya nikmat. Kisah persahabatan antara Paris - Lucia - Amy juga terasa kental.
penulis paham betul gimana eksekusi perasaan seorang wanita yang patah hati.
gue juga cukup terkejut akan twist yang diberikan penulis akan sosok gabriel.
kalau boleh sotoy koreksi dikit, buku ini menggunakan sudut pandang orang ketiga, tapi kenapa ada pengulangan narasi menjelang ending?
kalau memang mau orang ketiga dari otak tokoh, sekalian aja bikin POV 1.
lalu...
hmm.. untuk alur cerita yang baik dari awal, endingnya gitu aja?
hmmmm...
Penasaran sama cerita Shandy Tan yang lain.
August 2, 2020
Keputusan membaca novel ini saya buat ketika merasa lelah dengan bacaan-bacaan lain yang terasa berat. Saya membaca novel ini paralel dengan CADL karena merasa overwhelmed dengan sepertiga bagian awalnya.
Ide cerita di novel ini sederhana dan banyak novel lain yang mengangkat ide serupa: pacaran dalam jangka waktu panjang tetapi batal menikah karena salah satunya ketahuan selingkuh. Jujur saja memang tidak berharap apa-apa ketika mulai membaca ini, tetapi tidak berharap untuk mendapat kesan buruk juga, sih.
Ada beberapa hal yang mengganjal untuk saya, hal yang pertama adalah gaya bahasanya. Membaca novel ini rasanya seperti membaca novel terjemahan, padahal yang menulis orang Indonesia asli. Memang, gaya bahasa seperti ini bukan "cangkir teh" saya, tetapi saya rasa kalau dibuat lebih santai (terutama dialognya), pasti akan lebih menarik.
Hal kedua, masih berhubungan dengan hal pertama. Berkali-kali disebutkan latar tempat ini adalah Kota Medan, tetapi sama sekali tidak terasa "Medan"nya. Jika kata-kata "Medan" diganti dengan sembarang kota di Belanda, sepertinya tidak ada pengaruhnya. Saya rasa (lagi), jika deskripsi tentang latar tempat ini diperkuat, novel ini akan lebih berkesan.
Sekali lagi, memang banyak sekali novel dengan ide utama sederhana seperti ini. Hal yang dapat membedakannya adalah salah satunya dialog antar tokoh dan detail latar tempat. Kalau dialognya dibuat kaku dan latarnya dibuat umum saja, sulit rasanya untuk mendapat tempat khusus di memori pembaca (setidaknya memori saya).
Ide cerita di novel ini sederhana dan banyak novel lain yang mengangkat ide serupa: pacaran dalam jangka waktu panjang tetapi batal menikah karena salah satunya ketahuan selingkuh. Jujur saja memang tidak berharap apa-apa ketika mulai membaca ini, tetapi tidak berharap untuk mendapat kesan buruk juga, sih.
Ada beberapa hal yang mengganjal untuk saya, hal yang pertama adalah gaya bahasanya. Membaca novel ini rasanya seperti membaca novel terjemahan, padahal yang menulis orang Indonesia asli. Memang, gaya bahasa seperti ini bukan "cangkir teh" saya, tetapi saya rasa kalau dibuat lebih santai (terutama dialognya), pasti akan lebih menarik.
Hal kedua, masih berhubungan dengan hal pertama. Berkali-kali disebutkan latar tempat ini adalah Kota Medan, tetapi sama sekali tidak terasa "Medan"nya. Jika kata-kata "Medan" diganti dengan sembarang kota di Belanda, sepertinya tidak ada pengaruhnya. Saya rasa (lagi), jika deskripsi tentang latar tempat ini diperkuat, novel ini akan lebih berkesan.
Sekali lagi, memang banyak sekali novel dengan ide utama sederhana seperti ini. Hal yang dapat membedakannya adalah salah satunya dialog antar tokoh dan detail latar tempat. Kalau dialognya dibuat kaku dan latarnya dibuat umum saja, sulit rasanya untuk mendapat tempat khusus di memori pembaca (setidaknya memori saya).
January 8, 2017
Menghibur dan kocak..
Review lengkap bisa dibaca di http://kendengpanali.blogspot.co.id/2...
Review lengkap bisa dibaca di http://kendengpanali.blogspot.co.id/2...
February 11, 2018
ku tidak terlalu suka eksekusi ceritanya deh...
tapi over all bukunya lumayan bagus lah
tapi over all bukunya lumayan bagus lah
January 9, 2022
aku ngiranya ini cerita romance gtu, ternyata bukan wkwk. ini ttg pembalasan dendam cewe ke mantannya yg nyelingkuhin dia, tapi cara bales dendamnya keren sih.
Displaying 1 - 10 of 10 reviews