Kamu tahu... kadang-kadang kamu berdoa, dan... Yah, Tuhan memang selalu mendengarkan. Tapi yang mendengar bukan cuma Tuhan, lho. Kadang-kadang ada 'sesuatu' yang lain yang juga ikut mendegarmu.
Di tengah-tengah doamu yang paling putus asa, 'dia' akan mendengarkan. Yang bisa kamu lakukan hanya menunggu, apakah Tuhan cukup cepat untuk menjawabmu... atau kamu bisa mendapati 'dia memberimu jalan pintas lebih cepat sebelum Tuhan mengirimkan jawaban milikNya --dan kamu tahu benar kadang-kadang pesan dari Tuhan sering pending,
Dan asal tahu saja, 'dia' lebih jago membujuk daripada kurir Tuhan. Kalau sudah begitu, berarti kamu benar-benar sial.
Habis membaca ini aku jadi susah memutuskan, Ziggy Z. itu jenius atau gila, atau mungkin dua-duanya? Kisah paling tragis yang kubaca di penghujung tahun. Dan bagaimana dia menyambungkan semua kegilaan dalam cerita ini ke kemungkinan sejarah asli kehidupan Lewis Caroll (atau setidaknya cerita sejarah yang tampak seperti asli)... ini benar-benar gila (dalam artian yang positif dan... emang gila beneran)
Dan ini novel masuk Fantasteen? Seriously? Lalu kubaca di blognya dia sudah menyunat 30k kata agar novel ini bisa terbit di Fantasteen. Wah, sayang sekali. Padahal, kukira buku ini jelas membutuhkan detail 30k itu.
Yah, sudahlah... Terima kasih untuk santapannya yang mengerikan, Ziggy. Aku benar-benar ketakutan pas membaca buku ini. Apalagi pas baca BLURB dan prolognya. Berasa beneran malam akhir tahunku jadi terasa seperti mimpi buruk. Aku jadi ingin menulis lebih baik lagi dan membaca lebih banyak buku, journal, atau ensiklopedia yang lebih bermutu. Agar bisa menulis sepertimu atau bahkan melebihimu.
Saya udah lupa betapa kerennya Ziggy bikin cerita, kemudian baca ini. KAMU MAKAN APA SIIIIHHH KENAPA IMAJINASINYA BISA LUAR BIASA GINIIIII DAN PLIS SAYA HARUS PUNYA BUKU CETAKNYA!!
Sampai bab akhir, saya udah mantap ngasih 3.7/5 bintang buat buku ini. Dibulatkan ke 4 deh karena saya suka ceritanya; tentang seorang anak laki-laki yang menjual jiwanya pada iblis (bernama Alice yang punya kelinci bisa ngomong bernama Reginald dan kucing biru bernama Ceshire. Sounda familiar huh?) buat menyembuhkan dan mengembalikan sahabatnya. Kenapa nanggung 3.7 karena di beberapa part kayak ada yang ga jelas gitu apasih, tapi saya suka banget endingnya.
Lalu saya sampai di epilog. Selain menjelaskan part-part yang bolong di tengah tadi, menjelaskan kenapa si Alice Wonderland nyasar di sini, epilog ini bikin saya jingkrak-jingkrak karena antusiasme berlebihan. KENAPA CERITANYA BEGINIIII AAAAAAAAKKKKKKK SUKAAAAAAA!!!!!! KOK ZIGGY BISA BANGET SIIIHHHH??!! Tau film Midnight in Paris? Tau serial Korea Goblin? Nah bayangkan keduanya digabungkan. Gimana gamau jingkrak-jingkrak coba~~
TAPII, ini cerita keren sih. Awalnya w kira ini vibesnya kayak alice in wonderland, tpi ternyata emg retellingnya😃. W suka ketagihan di cerita nih—yg awalnya berniat baik tpi mereka lupa/mengabaikan fakta klo alice itu mahkluk ga bener, jadi lah output yg ga bagus ke kedua sahabat itu. W jg suka twist klo Ludo dan Theo tuh emg bakal sial trs karna kesalahan masa lalu.
This entire review has been hidden because of spoilers.
"...pertemuanku denganmu adalah keajaiban. Kamu adalah satu-satunya bencana yang membuatku senang."
Kisah persahabatan tragis ini membuatku terharu, sedih, dan bereaksi "Kenapa harus berakhir seperti ini" apalagi untuk anak berusia 12 tahun. Perasaanku berantakan saat membacanya. Theo sangat menyayangi Ludo, sahabatnya yang mengidap leukimia. Kondisi Ludo semakin memburuk setiap harinya. Dalam perjalanan pulang menjenguk Ludo, Theo yang putus asa berdoa setiap langkahnya sampai mengundang kelinci ajaib yang membawanya pada Alice. Di toko Alice, Theo akhirnya terbujuk membeli sesuatu. Sekali terjerat, mereka tak akan bisa lepas untuk selamanya. Hanya terjerat semakin dalam.
Alice merupakan sosok iblis yang menciptakan delusi seakan-akan mengabulkan setiap permintaan. Namun, perjanjian dengan setan selalu mendatangkan bencana. Theo harus membayar mahal atas keputusannya itu. Tipu daya iblis dalam kisah ini tergambarkan jelas melalui Alice. Dia seakan menjadi penolong, memberi solusi, tapi secara gamblang dan jujur Alice menjelaskan kebenaran tentang dirinya, tentang perjanjian mereka, dan harga yang harus dibayar untuk bantuan itu.
Aku suka sekali penceritaan Saving Ludo, aku nggak nyangka akan dibawa ke ending yang seperti itu padahal premisnya sederhana menurutku, tetapi ketika di tangan Ziggy jadi nggak sesederhana itu. Aku terharu saat keduanya rela berkorban satu sama lainnya, walau dia tahu harga kesembuhan Ludo tidak murah. Theo kehilangan persahabatan dan kenangan mereka. Imajinasi Kak Ziggy liar sekali aku takjub. Benang merah yang membawa ke masa lalu, menguak fakta dari beberapa reinkarnasi dari kehidupan membuat aku sangat bersimpati. Cuma menurutku buku ini terlalu dark buat remaja.
Aku paling suka sama sama amanatnya yang bertebaran di mana-mana, walau sedih banget akhir kisah Theo dan Ludo sangat mengenaskan, aku juga suka ending yang terjadi pada Reginald dan Alice.
Kamu tahu... kadang-kadang kamu berdoa, dan... Yah, Tuhan memang selalu mendengarkan. Tapi yang mendengar bukan cuma Tuhan, lho.
berekspektasi bagus sama novel ini karna sebelumnya baca teru teru bozu karya ziggy dan menurutku keren abis. tapi untuk saving ludo cerita yang diangkat sebenernya premisnya sederhana. pas baca ngerasa rada biasa aja dan aga ga masuk akal (anak 12 tahun melakukan perjanjian ke iblis(?) demi nyelamatin temennya) yang bikin bertanya tanya apa iya di usia bocil segitu kepikiran untuk memaknai persahabatan sebegitu dalamnya(?) dan mau ngelakuin perjanjian perjanjian berbahaya lainnya..
alur cerita juga setelah diikutin flat flat aja dan sukses buat ngerasa boring + perpindahan alur berasa terlalu cepet (tokoh suster yg dikira bakal berperan penting ternyata ga terlalu ngaruh) dan banyak konflik konflik lain yg belom kelar tapi udah ngeburu buru lanjut ke permasalahan lain yg nimbulin pertanyaan pertanyaan baru. pas baca kek yang langsung (loh kok tau tau gini?).
tapi untuk lagu,puisi, dan retelling alice in wonderland keren sih.. berasa banget imajinasinya ga maen maen + niat dalam reserch sebelum ngambil tokoh tokoh tsb kedalam novel ini
This entire review has been hidden because of spoilers.
Setelah Di Tanah Lada aku dibuat kagum sama cerita mu yang ngambil tema anak-anak.
Di halaman-halaman terakhir cuma bisa hah..hah doang, agak bingung gimana endingnya (atau emang ottakku yang nggak nyampe) tapi keseluruhan buku ini bagus banget.
Aku jarang nemu cerita dengan tokoh anak-anak yang settinganya dark gituh. Dan cerita ini itu lucu tapi juga suram secara bersamaan.
Ini salah satu lirik yang maknanya amat deep :(
“Masuk keluar, tidak bisa masuk karena tokonya belum buka. Masuk keluar, tidak bisa keluar karena tokonya belum tutup. Kalau kau masuk dan belum keluar, Domba akan memakan bola matamu. Kalau kau keluar dan tidak masuk. Domba akan menyembelih perutmu. Masuk keluar, masuk lalu keluar..."
Buku ini bercerita tentang dua orang sahabat Theo dan Ludo. Theo sangat menyayangi sahabatnya Ludo yang memiliki penyakit parah dan tidak memiliki harapan sembuh. Theo akhirnya terikat perjanjian dengan Alice, iblis dalam tubuh anak-anak yang sangat cantik. Theo meminta Alice agar Ludo berumur panjang, Alice mengebulkan dengan mengurangi umur Theo untuk diberikan ke Ludo. Umur Ludo bertambah tapi tidak dengan rasa sakit yang ia rasakan. Theo akhirnya meminta lagi agar Alice menghilangkan penyakit yang Ludo derita, meski harus merelakan kenangan mereka berdua.
Ludo sembuh tapi sama sekali tidak ingat memiliki teman bernama Theo, meskipun Theo sangat familiar. Ludo bertemu dengan Alice, yang tau semua hal yang Ludo cari. Alice menawarkan bantuan agar Ludo tau siapa sosok Theo, yang Ludo terima meski ia ragu. Alice menceritakan bagaimana ia mengenal Theo serta perjanjian antara Alice dan Theo. Ludo akhirnya meminta agar Alice mengembalikan kenangan mereka berdua dengan mengorbankan kewarasannya.
Plot twis, ternyata di kehidupan Theo dan Ludo sebelumnya juga seperti kehidupannya yang sekarang dipermainkan oleh sosok Alice dan bahkan akan berlangsung selama tujuh kehidupan. Akibat kesalahan mereka di masa lalu, kesalahan mereka setengah abad yang lalu
Di akhir cerita ini aku akhirnya mengerti maksud pertanyaan yang Alice lontarkan kepada Theo saat mereka bermain perahu.
“Apa Theo pernah menonton film Hook”. Tinkerbell berkata, “Kau tahu saat diantara kau terlelap dan terjaga? Saat ketika kau masih teringat akan mimpimu? Disanalah aku akan selalu mencintaimu, Peter pan. Di sanalah aku selalu menunggu.”
Kata-kata itu mungkin lebih tepatnya ditujukan Reginald kepada Alice. Reginald atau kesatria di masa lalu yang amat mencintai Alice dan Alice yang malah jatuh cinta kepada sosok iblis.
Reginald selalu menyayangi Alice.
Ludo selalu menyayangi Alice #menangisdipojokan #korbanziggy
Was too dark to be a middle grade book but the story was too interesting to stop reading. Alice in wonderland retelling dengan plot twist yang bikin menganga. Gaya bahasanya enak dan page turner juga. Worth it juga buat diantriin di ipusnas 😅
ending-nya terlalu mengenaskan untuk dua bocah berusia 12 tahun. i think they deserve a normal life! without alice. tapi aku masih marah banget karena si count. dia mengacaukan semuanya.🙄🙄
This entire review has been hidden because of spoilers.
Astaga! Astaga! Ending ceritanya!! Berhasil membuatku ternganga.. Bener-bener ya kalau Ziggy ini gak pernah salah kalau bikin cerita plot twistnya itu loo suka membuatku terkaget-kaget sendiri. Sumpah ini kreatif banget reteling Alice in Wonderland dan sekilas mengingatkanku akan Kuroshitsuji kombinasinya sungguh luar biasa. Kalau kalian suka sama cerita dark-angst coba deh baca ini.. huhu aku tak menyangka seriusan ini cerita middle grade sesuram ini? :'))
Theo... Ludo. Buku ini begitu mindblowing dan membuatku mulai sinting. Theo yang menyayangi sahabatnya. Alice si iblis dan jahatnya maksimal. Aku menyesal mengapa tidak membaca buku ini saat masih SD (dan kenyataan bahwa waktu SD buku ini belum ada). Yang jelas, buku ini mengajarkan kita untuk tidak bermain-main dengan iblis kalau tidak mau lupa ingatan atau mendekam di bangsal RSJ.
Cerita Ziggy lainnya yang bikin aku tak bisa berkata-kata karena berbagai alasan.
Judul: Saving Ludo Penulis: Ziggy Z. Penerbit: Dar Mizan Digital book on iPusnas
Dalam membaca buku ini sempat terjadi penundaan karena tiba-tiba bukunya secara otomatis masa berlaku peminjaman habis padahal masih 1 hari tersisa. Jadi, terpaksa saya harus menunggu antrean dan menunggu datangnya keberuntungan. Tapi keberuntungan datang begitu cepat, karena malam harinya ada buku yang available dan langsung saya pinjam untuk meneruskan membacanya.
Sebenarnya cuma butuh waktu 1 malam/ 1 hari untuk menghabiskan buku ini. Saya mulai baca pada hari Jumat malam, sekitar pukul 10-11 malam dan selesai membaca pada hari Minggu subuh. Ya karena kejadian tak terduga itulah saya butuh waktu. Tapi tidak ada penyesalan sedikitpun.
Cerita ini cukup familiar bagi saya karena seolah saya pernah membaca buku ini tapi tidak terlalu ingat. Yang saya ingat hanyalah saya pernah membuat cerita sejenis fantasi seperti ini di platform oren dengan nama karakter yang lumayan mirip juga tetapi alur dan penokohan yang berbeda.
Ceritanya benar-benar bikin "wow". Tapi yang saya suka dari tulisan Ziggy ini karena dia memilih plot cerita yang berbeda dari kebanyakan cerita fantasi remaja/anak pada umumnya. Saya sudah membaca beberapa karya Ziggy dan yang saya cukup sadari dari karya-karyanya tersebut adalah bagaimana ending dari ceritanya. Meski sering kali terbawa emosi karena ending cerita yang " wow" itu, saya tetap menyukai jenis cerita dengan plot yang seperti ini. Penulisan bahasa, kohesi, dan paragraf sangat cocok dengan saya sehingga karya-karya Ziggy ini begitu enak saat dibaca, terlepas dari isi cerita.
Mungkin sampai sini saja karena saya menuliskan ini saat masih subuh dan saya butuh tidur lagi. Saya mungkin akan melanjutkan membaca buku lain dulu meski saya sebenarnya masih ingin membaca buku Ziggy yang berjudul "Kita pergi hari ini". Ah iya, untuk buku ini saya beri nilai 4,7/5 applause untuk " Saving Ludo" dan Ziggy 👏
Theo dan Ludo berusia 12 tahun dan persahabatan mereka telah terjalin sedari kecil. Kuatnya persahabatan mereka menjadikan Theo rela menyerahkan jiwanya kepada iblis yang bernama Alice. Theo mengadakan perjanjian dengan Alice demi menyelamatkan Ludo yang tengah mengidap penyakit leukimia dan kanker paru-paru. Tapi apakah semudah itu? . Labelnya "Fantasteen". Teen? Bukannya buku ini terlalu gelap dan 'gila' untuk dibaca remaja tertentu? . Bagian awal yang paling aku suka. Interaksi Theo dan Alice bisa bikin gemas, tapi begitu inget kalau Alice ini iblis, hancur sudah. Beberapa bagian terlalu menyeramkan untuk dibayangin, beberapa ada yang nggak bisa aku bayangin gimananya. Baca buku ini nggak bikin aku nangis, berkaca-kaca juga nggak. Oh! Ada satu bagian Theo nangis soal Ludo yang bikin aku ngerasa nyess, tapi ya sebatas itu aja. Aku kurang hanyut dalam persahabatan mereka. . Buku ini nggak ngasih tau secara jelas soal konsekuensi dari minta bantuan ke iblis dan bagi aku ini 'bahaya'. Aku khawatir ada yang salah tangkep. Kita diajak mikir dan menebak. Udah mikir aja masih bisa kebingungan coba😭 Cerita ini ada plot twist dan berhasil bikin aku ter-hah? hah? Ide ceritanya emang unik, tapi fantasi soal iblisnya bukan hal yang aku nikmati. Menjelang ending terasa terlalu diburu alhasil jadi datar. Aku sempat bingung, ini siapa yang lagi ngomong atau ini kenapa udah begini aja. Endingnya kayak yang beberapa orang rasain, sama, aku juga bingung:( . Selesai membaca buku ini, satu-satunya yang ninggalin kesan paling besar adalah cara bercerita Kak Ziggy. Berhasil bikin penasaran, cara berceritanya menyenangkan untuk diikuti. Aku suka dengan sisipan ilustrasi yang ada. Ini kali pertama aku baca karya Kak Ziggy. Walau buku ini bukan tipe bukuku, aku tetap mau baca karyanya yang lain. Semoga ketemu yang cocok.
Manusia normal bakalan milih ngacir ketika ketemu kelinci pake jas di sebuah gang, dan bisa ngomong. Hidup mereka akan baik baik aja kalau Theo ga ngikutin kelinci yang pake jas itu. ┐(´ー`)┌
Awalnya begitu, tapi ternyata ga sesederhana itu.(ノ•̀ o •́ )ノ ~ ┻━┻
Berkisah tentang Theo, anak laki laki berumur 12 tahun yang membuat perjanjian dengan Iblis—Alice—demi kesembuhan Ludo, sahabatnya.
Iya, cuma itu.
Shout out buat Alice. Aku suka banget. Setiap kali Alice buka mulut, bikin aku bimbang. Kira kira yang Alice bilang itu bener atau bohong ya? Semua kelihatan make sense, cuma Alice adalah Iblis. Mereka pendusta. (٥↼_↼)
Beneran suka banget sama novel ini, meskipun banyak beberapa part yang aku ga mudeng. Kek aku tiba tiba hah heh hoh doang, apalagi setelah kejadian Theo yang udah nukar kenangan itu. Tapi ternyata, semua dijawab di part akhir. Plot twist yang cukup mencengangkan ya, karena ternyata konflik yang ada ga sesederhana bocah yang ga sengaja ketemu iblis dan buat perjanjian dengan iblis.〜(꒪꒳꒪)〜
Tapi, apa semua yang terjadi ini ga terlalu kejam untuk Theo dan Ludo ( T_T)\(^-^ )
Blind pick baca ini di iPusnas, dan ternyata worth to read dan tipe buku yang tipis, ga ngebosenin dan bisa habis dalam sekali duduk(/^-^(^ ^*)/
Moral value dari novel ini adalah, sesuatu yang seharusnya kita semua udah tau. Apapun alasannya, jangan buat perjanjian atau bersinggungan dengan iblis, atau kamu akan menanggung akibatnya sampai 7x reinkarnasi (ノ゚0゚)ノ~
Dan ... hati hati ... ketika ... memanjatkan ... doa ... mungkin ... yang ... mendengar ... bukan hanya ... Tuhan
Dan ... jangan ... mengikuti ... kelinci ... yang ... pakai ... jas.
Seru pake banget!!!, aku ga nyangka sama plot twist nya. Jujur ya di bagian bab menuju ending aku setuju sama perkataan kucing biru kalau Alice itu ga adil masa pas waktu permohonan kedua theo supaya ludo sembuh dari penyakit kanker nya yang bayarannya adalah ingatan "kenangan theo dan ludo" di memori theo yg bakal diambil sama alice sebagai bayaran so pasti nya theo bakal lupa sama ludo. Aku pikir suma theo aja yg lupa jadi bakal ketebak alur nya rupanya BIG NO!!! 😭 Gila di bagian saling melupakan itu aku gregetan asli pen cepet end biar tau akhir nya gemana...
Aku suka komedi disini atau aku yang merasa ini komedi, pas Theo merasa ga adil ketika Alice memberikan tawaran yang menarik tapi butuh bayaran disitu aku ketawa soalnya Alice bilang "Ya kalau mau adil berbisnis sama Tuhan dong" Hahaha gasalah juga si, anw Alice ini iblis. Terus kedua seperti yang ku sebutkan diawal ku pikir hanya Theo aja yang lupa Ludo ternyata Ludo pun lupa akan Theo hahaha disini si kucing biru protes kalau pertukaran nya sungguh ga adil(dan aku satu kubu sama kucing biru XD) alice bilang "Kalau mau pertukaran yang adil sana panggil malaikat, permintaan mereka sifatnya kolektif jadi pembayaran nya juga kolektif!" jujur ketawa banget lol sepertinya humor ku rendah banget.
Ceritanya sangat seru di lain semua yang ku sebutkan di atas, ini cerita sungguh cukup mengesankan hebat sekali lah persahabatan antara Theo dan Ludo dari masa lalu hingga masa theo dan ludo ini ada. Juga jangan benci alice ya teman-teman walau dia ini iblis tapi yah dia sendiri dan merasa sangat sepi dia aja merasa iri dengan Ludo :")
Akhir persahabatan yang cukup sedih dan tragis buat aku 4/5
This entire review has been hidden because of spoilers.
Review: Ini buku kedua dari Kak Ziggy yang aku baca. Sumpah aku sedikit kena mental breakdown karena jauh banget sama 'Jakarta Sebelum Pagi' yang unyu-unyu, manis, lucu, bright 😭👊🏻 Masih gak percaya ini buku masuk kedalam series Fantasteen nya Mizan, which is seriesnya masuk ke genre middle grade??? Buku ini terlalu berat sumpah untuk dimasukkan ke dalam kategori middle grade 😭😭😭
Aku kasih buku ini bintang 4,25/5 karena jujur aja aku belom pernah baca buku Alice in Wonderland. Jadi waktu baca buku ini agak sedikit ngang ngong ya. Jadi waktu baca, aku sambil buka google untuk cari tau nama-nama tokohnya. Tapi jenius banget sih mengambil tema Alice in Wonderland dan dihubungkan kesana🫶🏻 Untuk penulisannya, Kak Ziggy tetap rapih sih ya. Enak dibaca dan page turner. Dibuku ini juga ada quotes yang menyentuh. Salah satunya ini yang jadi favorit aku:
Menyerah bukan berarti kamu melarikan diri. Itu hanya berarti kamu memilih untuk berhenti mempersulit segalanya.
Aku pernah baca review disini, katanya Kak Ziggy sendiri sampai cut 30k words agar buku ini bisa masuk ke Fantasteen series. Tapi walau udah di cut pun tetep AAAAAAAAA berat untuk middle grade. Dark banget sumpah wkwkwk
This book is crazy; for a piece of teen fiction, it's complex, grim, and suspenseful.
The book is about the friendship between Theo and Ludo. Ludo is very sick and struggling to recover from leukemia and lung cancer. On the one hand, Theo can't bear for his friend to experience this, so he has unknowingly invited another entity that can fulfill his prayers besides God.
The story in this book is packed with a fascinating language style and detailed and fantasy depictions, which makes me really enjoy this book. A book that several times made me hold my breath with the madness offered in this book. Theo's struggle and sacrifice initially raise the question of why he had to sacrifice himself that much. Still, in the end, the mystery of everything that happened between Theo, Ludo, and Alice, and the mystery behind it, will be revealed.
Honestly, I was scared; what if I met the figure of "Alice" amid my desperation and finally pawned my soul? This book really made me laugh.
Tapi pertemuanku dengammu adalah keajaiban. You are the only color that makes me happy.
Sebelumnya, aku berterima kasih pada pihak Rakata-Mizan. Adanya pesta Fantasteen April lalu memungkinkan saya membaca karya Fantasteen secara gratis ehehehe. Sayangnya aku belum sempat baca karya lainnya, jadinya cuma ini.
Baiklah. Mari membahas Saving Ludo. Bukan Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie namanya kalo ide yang dituangkan begitu sederhana. Seperti biasa, penulis satu ini menyuguhkan kompleksitas sekaligus unsur retelling dongeng (kali ini Alice in Wonderland) yang sangat memukau. Ada alasan kuat mengapa latar tempat di sini bukanlah suatu negara di bagian timur dunia—katakanlah demikian.
Disampaikan menggunakan sudut pandang orang ketiga, saya kira buku ini hanya berfokus pada Theo dan Ludo, eh ternyata jauh lebih dalam dari itu. Malah ada tema reinkarnasi dan perjanjian dengan iblis segala. Saya setuju sih kalau ada yang berpendapat Ziggu Z ini genius sekaligus gila. Hahaha. Faktanya, cerita ini memang terlampau berat untuk ukuran middle grade. Bagian ending pun beneran tak terduga. Termasuk tipe close ending, by the way.
buku karya kak ziggy pertama yang aku baca dan langsung suka sama caranya merunut kata-kata menjadi kalimat dan paragraf, dan caranya menuangkan imajinasinya.
untuk alur cerita, menurutku pas saja. tidak ada yang kurang dan tidak lebih, semuanya jelas. plot twist nya ketebak- ga ketebak tapi yang pasti ga sampai bikin aku kaget yang gimana-gimana.
aku juga suka dengan beberapa poin penting dan amanat yang disisipkan di novel ini. indah, terlalu indah. terutama bagian "menyerah bukan berarti kamu melarikan diri, itu hanya berarti kamu berhenti untuk mempersulit segalanya."
kesimpulannya : buku ini sangat worth untuk dibaca sekali duduk, halamannya tidak tebal kurang-lebih seperti novel remaja kebanyakan. hanya saja, ada beberapa bagian dari dialog dan paragraf yang menurutku akan sedikit sulit dipahami remaja, aku saja harus baca berulang 2-3 kali supaya bisa paham makna dari paragraf atau dialog tsb. atau entah, mungkin pemahamanku saja yg kurang cakap. sekian.
Untuk ukuran buku buat remaja agak.. dark. Walaupunn karakternya masih 12 tahun dan jalan ceritanya bisa dibilang ringan menurutku, terutama di bagian awal yg berasa alurnya lambat. Bahkan sampai akhir aku merasa ini cerita yg cukup ringan dengan plot yg dalam.
Ternyata Ziggy adlah tipe penulis yg sebagai pembaca ga bisa kita tebak jalan ceritanya bakal seperti apa. Waktu baca berasa deg"an bakal dapet "surprise" kaya gimana tentang nasib 2 bocah ini. Alurnya memang pelan tapi berasa banget konfliknya, dan yg paling kusuka tuh Ziggy bisa buat cerita yg kejadiannya punya makna dobel. Kaya ada cerita dibalik cerita. Ada rahasia dibalik keputusan yg diambil tiap karakter, yg berhubungan sama cerita lain, yg bukan di saat itu. And they have no idea how they are deeply connected.
In the end, buku ini punya makna cerita yg cukup dalam yang dikemas dengan ringan dan mudah dibaca sekali duduk.
"...PERTEMUANKU DENGANMU ADALAH KEAJAIBAN. KAMU ADALAH SATU-SATUNYA BENCANA YANG MEMBUATKU SENANG."
Takuttt bgttt pas baca prolog dan blurbnya tapi ternyata emang sedih dan tragis!! Berapa kali aku harus ngomong kalau Ziggy Z sekeren itu!! dan aku selalu naksir dengan buku-bukunya, heran.
Bahasanya ga membingungkan, bukunya juga gak setebal itu, jadi cocok untuk bacaan sampingan. Topiknya juga tentang persahabatan tapi maknanya
Aku gak menyangka untuk persahabatan usia belasan tahun ini akan berakhir cepat, apalagi Theo yang sayang sekali dengan sahabatnya Ludo yang memiliki penyakit parah dan tidak memiliki harapan sembuh tapi dia rela berkorban apapun untuk Ludo termasuk perjanjian dengan Alice
Ceritanya retelling Alice on Wonderland menurutku, dan plot twist banget ternyata mereka udah mengalami seperti ini di kehidupan sebelumnya bahkan sampai nanti kehidupan ke 7!! I think they deserve good life banget banget!!
Ini Mizan Fantasteen pertama yang saya baca, tentu saja karena ada embel-embel nama Ziggy sebagai penulisnya. I give it a try.
Kalau membayangkan diri sendiri yang berusia SMP atau SMA membaca ini, saya akan menyerngitkan dahi, what the heck. Mungkin karena konfliknya yang rasarasanya menantang dengan tema cerita yang tidak-biasa-malah-cenderung-gelap untuk bocah seusia itu.
Dark Alice! Saya tidak heran kalau karakter Alice, penjamah dunia Wonderland, bisa dicerita-ulang dengan nuansa gelap. Wicked, yes it is. Kalau saya ingatingat saat kecil membaca Alice in Wonderland, memang ada rasarasa yang ganjel dari petualangan Alice.
Nevertheless, it is not your usual kind of teenage story.
full of deceit and trickery. the cunning—ah, ya, it’s true what they say the devil will stop at nothing to influence humans. and those who lose their faith inevitably become powerless, drowning in despair. tired of waiting for divine intervention, they fall into the devil’s trap. truly tragic, and poor alice—no matter how many times she tried, she could never replace theo in ludo’s eyes. quite fitting, really. the loyalty, the love she thought she could never feel. when, in truth, that love was so close to her all along. ah, alice, if you’re still at it, i imagine it’s not as simple as one, two, or three tries. even as the devil, there is always a price to pay. and risks to take. and losses to bear. because, after all, god is just fair, merciful. (Poor the boys)
This entire review has been hidden because of spoilers.
Baca buku ini karena review orang di salah satu buku Alice. Ekspektasinya cukup tinggi, melihat review-nya yang bagus-bagus. Jadi saya pun akhirnya ketula omongan sendiri yang nggak mau menyentuh buku fantasteen.
Sebenarnya story line-nya bagus, dengan retelling cerita Alice yang terkenal, dan perputaran takdir yang mewarnai ceritanya. Dan walaupun 'twist' yang digadang-gadang memang cukup mengagumkan, bahkan membuat saya mencari info hanya untuk sekadar menguji keabsahan cerita, tapi nggak membuat saya cukup menyukai buku ini. Tapi, kalau harus dinilai dari latar belakang usia penulis saat membuat buku ini, usahanya patut diacungi jempol.
"...pertemuanku denganmu adalah keajaiban. Kamu adalah satu-satunya bencana yang membuatku senang."
Meski ini jadi novel ketiga dari Ziggy Z yang saya baca, tapi ini novel pertama dari sang penulis yang saya tuntaskan. Ini juga jadi novel Fantasteen pertama yang saya baca, jadi yaaa saya ndak tau standarnya (?) akan seperti apa. Tapi kalau memang targetnya itu remaja, saya jadi berpikir, "Heeei, apa isinya ini ndak terlalu dark dan terlalu di beberapa bagian terlalu 'hmmm' buat remaja!?" 😂 tapi setuju, sih. Menurut saya fantasinya dapet sekali + cocok buat yang nda suka alur lambat. Referensinya ke literatur-literatur lain juga bikin menarik 👀
Hmm, entahlah, it was ok. Penceritaannya ok, plotnya ok, tapi mungkin memang bukan seleraku aja.
Satu hal yang paling berkesan di karyanya yang ini, cara kak ziggy menyisipkan referensi literatur, yang judulnya udah langsung otomatis nongol di kepala Alice in Wonderland, beserta karakter dan penulisnya, yang semua dijabarin di akhir cerita. Barangkali karena aku sendiri belum pernah benar2 memahami cerita orisinal Alice, jadi susah membayangkan cerita ini.
Tapi, terlepas dari ketidakpahamanku, this is such a dark and well written story for a 'teen' book. Gimana jadinya kalau diriku yang lebih muda membaca ini?
This entire review has been hidden because of spoilers.