Jump to ratings and reviews
Rate this book

Mizuiro Jidai

水色時代(4)

Rate this book
恋に受験に学校生活に…。思いやりのある女の子・河合優子ちゃんの周りには、悩みがいっぱい。今年もクリスマスが近づいてきました。幼なじみのカレ・ヒロシ君とクリスマス会をやろうと思う優子ちゃんですが、彼は男の友達と出かける予定を組んでしまいました。そこで親友のタカちゃんたちと過ごそうと思いますが、断わられてしまいます。最近の優子ちゃんはヒロシ君にベッタリで、女の子の友達はまるでスペアのようだからと…。そんなことはまったく考えていなかった優子ちゃんは、友達みんなに取り残された気分になってしまいます。友達もカレもどちらも大切な優子ちゃんはどうすればいいのでしょう!?

収録作品水色時代/ボインでごめん!

185 pages, Kindle Edition

Published September 25, 1993

3 people are currently reading
3 people want to read

About the author

Yu Yabuuchi

75 books9 followers
Yuu Yabuuchi ( やぶうち優) is a Japanese manga artist who specializes in shōjo manga. Yu Yabuchi's most famous works are Mizuiro Jidai, Shōjo-Shōnen, and Naisho no Tsubomi. The main focus of her manga are the emotional and psychological growth of pre-teen girls and boys and early romances between them. Her works are popular among pre-teen and teenage girls. She received the 2009 Shogakukan Manga Award for children's manga for Naisho no Tsubomi.

Her favorites subjects to draw are trains and birds (especially the Java Sparrow).

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
4 (33%)
4 stars
6 (50%)
3 stars
2 (16%)
2 stars
0 (0%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 3 of 3 reviews
Profile Image for Harumichi Mizuki.
2,430 reviews72 followers
January 2, 2025
Sejak pacaran dengan Hiroshi, Yuko jadi jarang main dengan teman-temannya. Apa-apa ia lakukan bersama Hiroshi. Yuko baru ingat dengan teman-temannya dan mau pergi barengan dengan mereka kalau Hiroshi sedang tidak bisa bersamanya. Tanpa Yuko sadari, ini jadi bahan pembicaraan teman-temannya di belakangnya. Mereka pun mulai melakukan kegiatan sendiri tanpa Yuko.

Masalah dimulai ketika Yuko tak bisa mendapatkan keinginannya untuk merayakan Natal berdua bersama Hiroshi. Hiroshi lebih ingin merayakan Natal bersama teman-temannya yang lain. Yuko kemudian ingin ikut pesta Natal yang diadakan Takako dan kawan-kawannya, tapi Takako menolaknya ketus dengan mengatakan, "Karena tidak bisa berdua dengan Hiroshi, mau ikut pesta kami? Artinya kami ini dinomorduakan, kan? Cadangan begitu? Kalau kamu terus begitu, akan kehilangan teman."

Jawaban itu sangat memukul Yuko. Awalnya dia tidak merasa dirinya sudah bersalah. Namun, kemudian dia ingat bagaimana dia sering menolak ajakan teman-temannya karena ingin bersama Hiroshi. Akhirnya dia menyadari kebenaran dalam kata-kata Takako. Setelah itu Yuko menelepon Hiroshi dan bilang bahwa dia ingin menghabiskan waktu juga bersama teman-temannya yang penting. Seperti layaknya gaya Aqua Age, resolusi hanya digambarkan dengan adegan tanpa dialog yang memperlihatkan Yuko minta maaf pada teman-temannya dan akhirnya mereka pun bersenang-senang bersama di pesta natal. Enggak diceritakan bagaimana usaha Yuko agar bisa diterima lagi teman-temannya. Ah... Jadi, triknya bikin komik tuh kayak gitu, ya? Lewati saja bagian yang susah dan tampilkan kesan resolusi saja. Tapi masa begitu?

*

Di cerita kedua, Yuko mengambil ramalan omikuji di kuil saat tahun baru. Dia mendapatkan ramalan yang sangat tidak beruntung. Dikatakan bahwa dia harus berhati-hati dengan kecelakaan dan barang hilang. Karena shock dengan hasil ramalannya, Yuko melamun dan tak sadar kalau tasnya sudah tak berada bersamanya lagi. Ketika kembali ke tempat terakhir ia melihat tas itu, tasnya sudah tidak. Lalu Yuko melamun lagi hingga menabrak tembok. Dia makin yakin bahwa ramalannya memang terjadi.

Yuko melihat-lihat ramalan zodiaknya di majalah dan isinya juga tidak bagus. Yuko tidak kapok, di rumah dia melihat-lihat lagi isi ramalannya dari kuil. Dikatakan bahwa dia harus berhati-hati pada tanggal 5, padahal pada tanggal itu ia sudah janjian mau pergi bersama Hiroshi. Aneh, ya. Biasanya ramalan yang buruk bakal diikatkan di pohon kuil buat buang sial, kan? Apa nggak semua kuil seperti itu, ya?

Akhirnya lewat telepon, Yuko membatalkan acara itu. Hiroshi kaget karena alasan Yuko adalah takut dengan ramalan itu. Buat orang yang logikanya kuat seperti Hiroshi, tingkah Yuko benar-benar tidak masuk akal. Mereka akhirnya bertengkar sebelum Yuko membanting telepon. Beberapa lama kemudian, Yuko menyadari bahwa semua ketidakberuntungan yang terjadi padanya sejak mendapatkan ramalan itu adalah lebih karena ia tidak berhati-hati. Akhirnya dia menelepon Hiroshi dan tidak jadi membatalkan rencana pergi bersama.

*

Di cerita berikutnya, Yuko ingin memberikan syal hasil rajutannya pada Hiroshi. Tapi kemudian dia mendengar bahwa manajer klub Hiroshi membuatkan baju hangat rajutan untuk Hiroshi. Seperti yang sudah diduga, Yuko pun insecure lagi, deh. Dia lalu bertanya pada Hiroshi, lebih suka diberi syal atau baju hangat? Hiroshi menjawab baju hangat tanpa tahu bahwa Yuko sedang membuatkannya syal. Yuko langsung patah arang dan nyaris membatalkan meneruskan rajutannya. Pada cerita kali ini, lagi-lagi Takako jadi sosok penyelamat. Haha, meski keras, Takako ini orangnya baik, ya.

*

Untuk menghadapi persiapan masuk SMU, Yuko dan Takako ikut bimbingan belajar. Sebenarnya Yuko masih belum punya gambaran SMU apa yang akan ia pilih nanti. Dia ikut bimbingan belajar hanya karena teman-temannya juga ikut bimbel. Di kelas bimbel, ia bertemu dengan Kitano Miyuki, murid pintar yang tampaknya suka menyendiri. Teman-teman Kitano pun bilang bahwa Kitano tidak terlalu suka bergaul. Namun, sebenarnya Kitano merasa kesepian. Hanya saja dia tidak tahu cara berteman.

Yuko dengan polosnya kemudian berusaha menyapa dan mendekati Kitano. Dia kagum karena Kitano sudah punya tujuan yang jelas untuk masa depannya, yaitu ingin jadi pegawai pajak atau pengacara. Dia ingin belajar hukum untuk membantu orangtuanya di rumah. Bisnis ayahnya yang seorang developer agak kesulitan karena situasi ekonomi. Karena itulah dia ingin membantu orangtuanya. Yuko lalu berusaha mendekatnya Kitano dengan teman-temannya yang lain di bimbel. Dia dan Takako akhirnya sering main bertiga karena ternyata Kitano juga satu sekolah dengannya.

Namun, persahabatan tiga orang itu ternyata tidak mudah. Sifat Kitano dan Takako sama-sama keras sehingga mereka sering bertengkar. Kalau sudah begitu, mereka akan memperebutkan Yuko yang terjepit di tengah-tengah. Buat anak yang kepribadiannya lemah seperti Yuko, ini jelas masalah yang pelik.

Saat study tour, sekolah mereka akan mengunjungi daerah Kansai. Takako ingin mengajak Yuko ke Kobe karena dia ingin bertemu dengan Shibasaki, cowok yang dulu menjalin hubungan dengannya sebelum pindah sekolah. Rupanya mereka terus berkorespondensi. Namun, Kitano ingin ke Kyoto karena di sana dia ingin melihat-lihat bangunan bersejarah. Akhirnya mereka pun bertengkar hebat. Yuko tidak bisa memberikan keputusan yang tegas. Akhirnya dia berusaha menuliskan hal itu diary bersama yang dia tulis bersama Takako, juga diary yang dia tulis bersama Kitano.

Dalam diary yang dia tulis untuk Takako, dia menceritakan soal Kitano yang selama ini kesulitan berteman sehingga tidak pernah ikut study tour. Yuko meminta agar Takako bisa lebih lunak kepada Kitano. Sedangkan dalam diary yang dia tulis untuk Kitano, dia menulis bahwa Takako ingin ke Kobe karena ingin bertemu dengan pemuda yang dia kasihi. Aku memuji strategi Yuko kali ini. Sering hal-hal yang susah diungkapkan jadi lebih mudah disampaikan lewat tulisan daripada ngomong langsung, kan? Namun, siapa sangka Takako dan Kitano malah saling memperlihatkan isi diary. Dan kampretnya lagi? Mereka marah karena Yuko menulis hal-hal itu tentang mereka di diary. Akhirnya Kitano malah bersekutu dengan Takako dan memutuskan pergi ke Kobe. Tapi dua orang kampret ini kemudian menjauhi Yuko.

Lah bangke a. Kalau aku jadi Yuko, aku bakal mutus pertemanan dengan dua orang ini saat itu juga. Kurang ajar.

Yuko lalu curhat pada Hiroshi. Hiroshi menyarankannya untuk minta maaf. Yuko tidak mau karena merasa yang egois adalah Takako dan Kitano. Hiroshi lalu mengatakan bahwa minta maaf bukan berarti karena mengakui kesalahan, melainkan cara untuk berbaikan. Di satu sisi benar, sih. Tapi di sisi lain, kalau keseringan minta maaf padahal bukan diri ini yang salah, bisa-bisa pihak yang satunya bakal lebih meremehkan dan terus mengulang pola yang sama. Manusia itu bisa sebusuk itu.

Mereka bertiga memang akhirnya bertemu Shibasaki. Namun, Yuko sudah benar-benar tidak berselera melanjutkan acara jalan-jalan sehingga akhirnya dia meninggalkan teman-temannya. Shibasaki yang pertama menyadari kepergian Yuko. Kitano dan Miyuki malah mengusulkan sebaiknya mereka meneruskan perjalanan saja karena Yuko pasti nanti akan menyusul. Di bagian ini aku sungguh puas waktu Shibasaki membentak kedua cewek egois itu dengan sangat keras.

"Kalian ini orang seperti itu rupanya!" teriak Shibasaki.

Akhirnya cowok itulah yang mencari Yuko ke sana-kemari. Setelah semuanya kembali ke asrama, Yuko memberanikan diri untuk memanggil Takako dan Kitano. Saat itulah mereka mengeluarkan semua uneg-uneg mereka sepuasnya. Yuko bilang bahwa dia tidak ingin dibenci, karena itu kadang ia menahan diri sampai berbohong agar tidak melukai orang lain.

Takako dan Kitano lalu mengatakan bahwa Yuko sebaiknya jadi diri sendiri. Yuko sebaiknya tidak selalu bersabar dan berharap akan diperlakukan baik oleh semua orang. Setelah itu akhirnya mereka berbaikan. Memang setelahnya Yuko jadi lebih lepas ketika bersama Takako dan Kitano. Ketika keduanya bertengkar, Yuko sudah bisa menegur keduanya dengan keras. Haaaah... benar-benar pola pertemanan remaja yang rumit.

Memang persahabatan tiga orang itu enggak gampang.

*

Di bagian akhir, ada cerita lepas berjudul Super Duper yang merupakan karya pertama Yu Yabuuchi. Gambarnya masih sangat jelek dan tidak rapi. Hebat juga dia bisa terus berproses sampai gambarnya bisa berkembang jadi seimut Aqua Age. Ceritanya sendiri lumayan menggelitik karena menggiring pembaca untuk memahami perasaan cewek yang dadanya lebih besar daripada orang-orang di sekitarnya, hahahaha. Orang mungkin mengira bahwa perempuan berdada besar akan menikmati hal itu. Tapi ternyata konflik batinnya banyak juga. Yu Yabuuchi ini sejak karya debutnya sudah sangat blak-blakan dalam menulis cerita permasalahan remaja, ya.
Profile Image for Dini Afiandri.
Author 4 books17 followers
November 19, 2015
Ini komik remaja yang saya baca saat remaja.
Terbit di Indonesia dengan judul The Aqua Age.
Ulasan ini untuk The Aqua Age volume 1-7, khususnya volume 4.
Kisah-kisah di buku ini mengangkat tema seputar permasalahan yang dialami remaja (khususnya remaja putri) saat pubertas, tapi bukan pada usia remaja SMA, melainkan mulai dari kelas 6 SD hingga tamat SMP.

Tema ceritanya sendiri beragam mulai dari persahabatan, percintaan, guru di sekolah, hingga perkembangan dan perubahan di tubuh yang dialami ketika puber.

Saya sangat suka volume ke-4 karena di volume ini ada ujian persahabatan antara Yuuko dan dua sahabat dekatnya. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari buku ini, meski tentu tidak semuanya boleh dijadikan pegangan.
Displaying 1 - 3 of 3 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.