Jump to ratings and reviews
Rate this book

Dealing With The Bad Boy

Rate this book
"Lo mau jadi pacar gue?"
"Bukannya gue emang pacar lo? Tapi makasih ya, gue suka surprise-nya. Maaf selama ini sudah nyembunyiin hubungan kita."
Dunia Natasha berguncang. Natasha tidak pernah mengira bahwa permainan UNO bisa mendatangkan musibah untuknya. Permainan yang awalnya ia kira menyenangkan, ternyata berubah menjadi kesengsaraan ketika ia kalah dan ditantang untuk menembak seorang Ghaksa Andromeda, seorang bad boy keren di sekolahnya. Dunia Natasha benar-benar jungkir balik setelah seorang Ghaksa Andromeda masuk dalam kehidupannya."

226 pages, Paperback

First published February 6, 2017

4 people are currently reading
65 people want to read

About the author

Febriani AD

2 books1 follower

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
6 (13%)
4 stars
6 (13%)
3 stars
20 (43%)
2 stars
13 (28%)
1 star
1 (2%)
Displaying 1 - 13 of 13 reviews
Profile Image for ima.
102 reviews3 followers
July 24, 2017
Review :
“Siapa tahu, suatu saat lo kangen diusahakan. Diusahakan itu artinya spesial lho. Lo nggak mau jadi yang spesial buat gue?” (hal. 157)

Tasha kalah untuk yang kesekian kalinya dalam permainan UNO yang dilakukan bersama teman-temannya; Reno, Bian, Intan dan Vira. Karena Tasha kalah secara beruntun, Reno menantang Tasha untuk menembak Ghaksa. Tidak hanya ‘nembak’ saja, tapi harus jadian pula. Tasha tentu saja menolak ide gila itu mentah-mentah. Mau ditaruh dimana mukanya saat di sekolah nanti? Selain itu Ghaksa kan bad boy di sekolah mereka. Tambah deh keengganan Tasha menjalankan tantangan tersebut. Tapi, teman-temannya tidak mau tahu. Tasha harus melakukannya.

Dan, apa? Kenapa Ghaksa malah bilang kalau sebenarnya mereka ‘telah’ berpacaran secara diam-diam? Haduh, Tasha jadi bingung. Tapi berkat perkataan Ghaksa itu Tasha tidak harus menanggung malu. Itulah mengapa ia sangat berterimakasih pada Ghaksa. Di lain pihak, Ghaksa maunya mereka berpacaran resmi. Lha, gimana? Kok bisa? Apa Ghaksa mau mereka berpacaran pura-pura? Ternyata tidak. Ghaksa memang menyukai Tasha.

Untuk beberapa waktu mereka memang berpacaran, hingga akhirnya Tasha tahu mengapa dia berakhir menjadi pacar Ghaksa. Tasha ingin berpisah, tapi Ghaksa tidak mundur begitu saja. Dia terus berusaha. Berhasilkah ia?
Mungkin, Ghaksa memang memiliki kekurangan. Tetapi, bukankah tidak ada manusia yang sempurna? (hal. 215)

^*^*^*^*^*^*^*^*^*^

Aku sebenarnya rada skeptis sama novel-novel wattpad yang diterbitkan menjadi buku. Tapi sekarang lagi marak banget ditambah covernya yang cantik, aku jadi kepincut juga. Oke, memang aku kepincut dengan buku ini karena covernya. Aku sama sekali nggak baca sinopsis dan review buku ini. Melihat judulnya, ekspektasiku buku ini tentang cowok bandel dan cewek baik yang terhubung satu sama lain. Tapi ternyata enggak seratus persen benar.

Buku ini berkisah tentang Ghaksa, cowok bandel yang sering banget diskors, dan Tasha. (Oke, tiba-tiba aku inget kalau Tasha ini ngga ada keunikannya. Maksudku aku bingung mendeskripsikan dia seperti apa. Mungkin, Tasha seperti siswi SMA kebanyakan.) Ghaksa dan Tasha awalnya dekat karena tantangan yang diterima Tasha saat kalah bermain UNO. Itu awal yang bagus. Setidaknya nggak ada pahlawan kesiangan di sini, hehe.

Di bab-bab awal aku kesal banget. Kenapa? Karena rasanya datar sekali ceritanya, enggak ada emosinya. Atau mungkin juga karena perkenalan pertamaku dengan novel wattpad? Hehe. Tapi lama-lama aku mulai bisa menikmati alurnya.

Yang sangat-sangat aku suka adalah suasana sekolahnya. Kelas Tasha seperti kelas pada umumnya. Yang berisik dan penuh dengan makian sana-sini. Tapi itu yang aku suka. Oke, bukan tentang makiannya, tapi penulis berhasil bikin aku kangen masa-masa SMA. Yang berarti suasana sekolah, terutama kelas Tasha, yang pendeskripsiannya cocok dengan ingatanku pada masa sekolah. Huru-haranya, contek sana-sininya, berantem lucunya, ditambah jokes yang kekinian, hahaha. Itu lucu, setidaknya buat aku terkekeh geli, sih. Kalau bahas jokes gitu, aku perlu bahas Ghaksa. Soalnya dia receh sekali, aku sebel. Pokoknya bagian favorit aku di buku ini ya tentang berantem-berantem lucu antara Ghaksa sama Tasha. Bikin sebeeeel, tapi lucu gimana dong?
Bahagia itu memang sederhana. Tinggal memilih siapa yang bisa membuatmu bahagia. Dan ketika kau menentukan pilihanmu, maka di saat itulah, hanya melihatnya dari jauh, duniamu seakan berwarna. (hal. 189)

Kekurangannya, buku ini banyaaaak sekali kesalahan tulis. Ada beberapa yang sedikit mengganggu, sih. Dan, perpindahan adegannya rasanya cepat sekali, sampai aku nggak paham. Kadang di tengah cerita aku sempet mikir. ‘lha kok tiba-tiba begini?’. Terus, aku enggak tahu puncak ceritanya dimana. Yang aku rasakan saat baca buku ini tuh cuma senyum-senyum karena ingat masa sekolah dan jokes receh si Ghaksa. Udah, itu saja. Nggak ada emosi lainnya.

Awalnya cuma mau kasih dua bintang, tapi karena tiap baca adegan di kelas atau momen Ghaksa-Tasha akunya senyum-senyum, jadi aku tambahin satu bintang, deh. Setidaknya perkenalan pertamaku dengan novel wattpad nggak terlalu buruk, hehe.
“Lihat dalam waktu satu menit, seketika itu juga lo jatuh cinta sama gue.” (hal. 116)
123 reviews
December 15, 2017
Kalau biasanya yang suka nembak orang karena taruhan atau tantangan, kali ini cewek yang ngelakuin.

Kok aneh sih ini konflik pertamanya. Yang ada masalah kan si Ghaksa, terus karena dia nggak segera cerita ke Tasha, padahal Tasha nunggu, akhirnya Tasha marah. Nah, si Tasha ini marahnya nggak logis banget. Dia lelahlah, dia muaklah sama si Ghaksa, padahal Ghaksa nggak ngapa-ngapain. Cuma bentak sekali itu aja menurutku nggak terlalu kasar. Terus si Tasha ini malah sangkutpautin ke alasan Ghaksa tetap di sisinya karena Ghaksa punya dendam ke Tasha. Apa-apaan?! Kalau, ya, si Tasha ini terganggu oleh orang lain karena sekarang dia menjadi pacarnya Ghaksa, seharusnya ada di cerita dong. Dengan begitu alasan dia marah, muak, benci karena Ghaksa menyeret Tasha ke hifup Ghaksa bisa logis. Tapi ini enggak. Dan kemarahan Tasha drama abis. Lebih lagi, yang dimaksud dengan "menyeret" itu aja nggak jelas kapan, apa, bagaimananya.

Ghaksa kelas 10 choy

Mayan nih ceritanya. Nggak jadian tapi temenan dan isinya kayak orang PDKT mulu. TTM gitulah. Bikin pandangan remaja soal cinta berubah. Nggak melulu soal pacar tapi juga teman.

Mayan sih humornya nggak garing.

Permasalahan antara Alfa dan Ghaksa nggak dijelasin dari awal sih. Banyak ngomongin soal cinta mulu.

HEIHOOO INI KONFLIKNYA CUMA SEGINI? Lalu soal Alfa dan Gladis? Soal keluarga? Soal Vira-Bian? Cuma segini?
Betewe, Ghaksa ini sekarang kelas berapa? 12? 11? Katanya doi telat masuk TK sama gk naik waktu SMP(?)
Oke udah paham sekarang 😂
Udah? Cuma gini? 😮😕 mayan sih humornya, plot sama konflik kurang banyak, klimaks nggak nendang, mayan manis, udah lancar juga nulisnya.

"Pesen buat cewek-cewek, jangan gampang baper! Cinta boleh, bego jangan!

KITA ENGGAK BAKALAN BAPER KALAU KALIAN KAUM-KAUM BERJAKUN ENGGAK MULAI!"―hlm 55
Profile Image for Ainay.
418 reviews78 followers
June 3, 2017
Kalah dalam permainan UNO membuat Natasha harus menerima hukuman dari teman-temannya. Nggak nanggung, ia disuruh menembak Ghaksa, si berandalan sekolah! Namun yang tidak disangka Natasha adalah, Ghaksa menerimanya dan menjadikannya pacar permanen.

Menjalani hubungan absurd dengan cowok pentolan memang nggak susah. Apalagi Natasha tidak menyukai Ghaksa. Sampai Ghaksa berkali-kali membuat Natasha gerah dan nggak tahan lagi sama cowok itu. Jadilah mereka putus.

Enggan menyerah, Ghaksa terus berusaha mendapatkan kesempatan kembali dari Natasha. Yang memang didapatkannya, alih-alih sebagai pacar, Natasha hanya membuka kesempatan sebagai teman.

Membaca Dealing with the Bad Boy ini serasa kembali ke masa-masa indah zaman SMA. Candaan dan gombalan yang receh sangat menghibur. Jangan tanya berapa kali saya ngakak dan nyengir baca ini! Penulis sangat berhasil menggambarkan suasana sekolahan yang ceria, yang kurang-lebih sama dengan suasana sekolah saya dulu.

Karakter-karakter yang dibangun dalam cerita juga sangat real, sesuai dengan karakteristik anak sekolahan tidak ada yang sok mendewasai. Interaksi antartokohnya pun sangat alami dan lumrah terjadi di kalangan remaja. Itu yang bikin I sangat love dengan this story.

Cuman, ada beberapa bagian yang sepertinya keluar konteks, yang menurut saya kadang tidak bersinergi dengan bagian sebelum maupun sesudahnya. Dan ada beberapa hal juga yang kurang dieksplor lebih mendalam oleh penulis. Dan tentu, ada beberapa typo yang sepertinya terlewat oleh proofreader.

This book is highly recomended to everyone who kepingin mengingat kembali masa remaja, atau sekadar mencari hiburan.
Profile Image for Rumah.
Author 1 book41 followers
July 15, 2017
Membaca novel ini itu benar-benar bikin gemes, baper, dan bikin pingin balik ke masa SMA. Karena kisah Ghaksa dan Tasha sesungguhnya pasti ada di setiap kisah yang terjadi di masa remaja. Tapi, emang sih, terkadang malah hubungan yang terjadi seperti Ghaksa dan Tasha itu banyak asem manis pahitnya. Bikin seru, bikin lebih hidup dan nggak flat. Terlebih lagi, bisa jadi diri sendiri. Nggak perlu jaim-jaim
.
.
Aku paling suka saat Tasha marah ketika mengetahui rencana Ghaksa sebenarnya. Dan suka juga dengan interaksi antara Tasha dan teman-temannya. Benar-benar SMA banget. Masa remaja yang paling indah. Candaan, curhatan, ngobrol kesana kemari, bikin kangen balik ke masa SMA. Cerita ini pas banget. karena alurnya dan juga karakter tokoh-tokohnya yang pas, nggak berlebihan, semuanya pas banget. Remaja banget deh. Kisah cinta ala remaja dan pencarian jati diri ala remaja. Ada banyak kejutan yang terjadi di dalam hubungan Ghaksa dan Tasha
.
.
Kalau kamu suka baca novel romance yang ringan, bikin baper, kangen masa SMA, novel ini cocok banget buat kamu baca. Dijamin kamu bakalan jatuh cinta sama karakternya.
Profile Image for Jess.
609 reviews141 followers
July 1, 2019
I almost dnf this book.
but thank God I can ended up finishing this book.

awalnya aku udah tertarik sama sinopsis cerita ini, namun semakin membacanya kayaknya aku merasa bahwa buku ini bukan 'my cup of tea' mulai dri plotnya yg menurut aku all over the place, aku juga gak terlalu suka dan care sama karakter utamanya. aku sama sekali gak peduli dan gak ngerasa terhubung dengan karakternya. aku berharap penulis bisa lebih lama dan detail untuk membangun si karakter ini.

sebenarnya ada satu hal yg aku penasaran banget dan menurut aku bisa menjadi faktor penting dari cerita ini yg dapat membangun simpati pembaca, yakni masalah keluarga Ghaksa. tapi, sampai akhir cerita penulis tidak menjelaskan masalah tersebut dan malah membuatnya menggantung sehingga pertanyaan yg sering di kemukakan Tasha di pikirannya dan membuatnya penasaran sampai akhir cerita tidak terjawab.

aku tahu bahwa buku ini mungkin cerita pertama penulis, aku berharap kedepannya penulis akan lebih baik dan terus menulis cerita-cerita yang bagus.
good job✨
Profile Image for Nur Fadilla Octavianasari.
565 reviews45 followers
February 12, 2018
#2018-[19]

Errr...
Fix retjehhh abis kaya gombalan si Ghaksa...

Dealing with bad boy, huh? Saya sih nangkepnya si Ghaksa ini emang nakal—literally nakal, which is suka berantem, tukang cabs, langganan BK. Tapi astagaa gakuku sama gombalannya itu, cringe banget pokonyaaa. Ga kelihatan kalo nakal banget gitu, kaya si Ari misalnya. Haha dasarnya aja Saya yang gabisa move on dari pesonanya si Anak Iblis satu itu.
Profile Image for Agustin Handayani.
Author 3 books3 followers
May 19, 2019
Sebenarnya cerita bagus, alurnya lumayan lambat dan penokohan udah bagus. Cuma untuk setting waktu aku kurang nangkap dengan jelas.
Sejauh aku baca genre teenlit, ini novel pertama yang kurang membuat aku puas. Ada beberapa typo juga di dalamnya.
Profile Image for Riva.
56 reviews5 followers
February 25, 2020
Anggap aja not-the-story-I-searching-for.
3 bintang untuk percakapan yang bagi saya terlalu kekanakan walau ceritanya untuk dibaca anak SMA.
1 review
Want to read
December 21, 2017
Dunia Natasha berguncang. Natasha tidak pernah mengira bahwa permainan UNO bisa mendatangkan musibah untuknya. Permainan yang awalnya ia kira menyenangkan, ternyata berubah menjadi kesengsaraan ketika ia kalah dan ditantang untuk menembak seorang Ghaksa Andromeda, seorang bad boy keren di sekolahnya. Dunia Natasha benar-benar jungkir balik setelah seorang Ghaksa Andromeda masuk dalam kehidupannya."
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 13 of 13 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.