Jump to ratings and reviews
Rate this book

Someday

Rate this book
Kepada pembaca,

Cerita ini tentang seorang perempuan muda yang sederhana, dengan mimpi besar dan harapan yang besar pula. Berperawakan tomboi, dengan penampilan yang biasa saja. Dengan kehadirannya dia membawa kesepian, dan meskipun bersikeras tidak percaya pada cinta, ia menyimpan keinginan yang besar untuk menemukan sesuatu, atau seseorang, yang membuktikan sebaliknya.

I find a little bit of everyone of us in her. Ini adalah kisahnya dalam mencari, menemukan, juga merasakan kehilangan. Namun lebih dari itu semua, ini adalah ceritanya dalam menemukan jati diri, serta apa yang benar-benar diinginkannya. Bahwa tidak semua yang kita harapkan dapat berjalan sesuai keinginan. Bahwa terkadang, kita jatuh dan terluka. Terkadang kita menempatkan hati pada orang yang salah.

But it's okay; maybe not today, but someday.
Lewat sekeping ceritanya, saya ingin percaya bahwa suatu hari semuanya akan baik-baik saja.

Winna Efendi

409 pages, Paperback

First published April 1, 2017

28 people are currently reading
349 people want to read

About the author

Winna Efendi

18 books1,966 followers
A woman with passion in both reading and writing and has written a few books in both English and Indonesian. Used to work as a freelance reporter for an in-house magazine and a fashion journalist/contributor in http://www.fasity.com, an Indonesian fashion community.

Some fictions have been published online and in a number of magazines. Her published novels are: Kenangan Abu-Abu (February 2008), Ai (February 2009), Refrain (September 2009), Glam Girls Unbelievable (December 2009), Remember When (March 2011), Unforgettable (January 2012), Truth or Dare (Gagas Duet May 2012), Melbourne: Rewind (2013), SCHOOL Tomodachi (2014), Happily Ever After (2014), Girl Meets Boy (2015). Winna's non-fiction book is Draf 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu (September 2012). She has also participated in an anthology book about traveling - The Journeys (March 2011).

Currently writing numerous short stories collection and novels.

She enjoys curling up with a good book, with the radio turned on and a cup of tea :)

Winna can be reached via email at winna.efendi@gmail.com or her official blog http://winna-efendi.blogspot.com and Twitter/FB: @WinnaEfendi or fanbase @Winnadict

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
75 (25%)
4 stars
131 (45%)
3 stars
64 (22%)
2 stars
13 (4%)
1 star
7 (2%)
Displaying 1 - 30 of 61 reviews
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews297 followers
December 6, 2017
Sukses bikin aku begadang sampe jam segini, hahaha.

Aku sangat suka cara penulis secara perlahan menunjukkan akan apa sebenarnya tema yang diangkat, salah satu keuntungan sinopsis yang dibikin gagas, pembaca nggak tahu cerita sebenarnya kalau tidak membaca langsung, cukup menggembirakan karena aku bisa menebak dengan sukses, lewat sikap Art kepada Risa. Karakter para tokohnya juara! Menurutku Someday adalah buku terbaik Winna Efendi, menggeser posisi Melbourne selama ini.


Berhubung aku terlebih dulu menonton film Posesif daripada membaca buku ini, tentu mau nggak mau menyamakan karena ada beberapa kemiripan plot, khususnya abusive relationship bahkan menyongung olahraga yang berhubungan dengan air. Polanya hampir mirip, mulai dari latar belakang atau pencetus sampai merambat ke karakter, dari bbrp buku yg aku baca ttg kekerasan-dalam-hubungan, memang bisa ditebak. Namun tetap saja Someday salah satu buku yang menarik untuk dibaca dan salah satu buku terbaik tahun ini.
Profile Image for Fakhrisina Amalia.
Author 14 books200 followers
September 8, 2017
Terlepas dari bagian awal yang terasa nggak mulus dan bikin saya kehilangan "khas" Kak Winna, saya akhirnya menangis di halaman 397! :')

Setelah melewati bagian awal yang bagi saya nggak mulus itu, saya langsung ikut "tenggelam" bersama Chris. Cerita ini terasa personal dan dekat; entah itu tentang Chris, Milo, bahkan Art; pilihan-pilihan yang harus kita buat di saat kita sebenarnya nggak mau dan merasa nggak perlu memilih; rasa kesal tapi juga sayang kepada saudara; keinginan untuk "dilihat" oleh orangtua seperti masa kecil kita; dan tentu saja tentang bagaimana ketika kita memikirkan, menginginkan semua itu, kita jadi lupa tentang konsep sesederhana mencintai diri sendiri.

Saya sudah menahan tangis sejak Chris merasa menemukan "tempat" untuknya dan merasa diinginkan, saya menahan diri untuk tidak menangis tapi begitu tiba di halaman 397, pertahanan itu jebol dan meninggalkan rasa pilu sekaligus hangat yang belum pergi sampai sekarang.

4,5 bintang untuk harapan segalanya akan membaik suatu hari nanti.
Profile Image for Rizki Utami.
212 reviews21 followers
May 22, 2017
Ini adalah buku Winna Efendi pertama yang aku baca. Karena memang dari dulu sudah sering denger tentang penulis ini, tapi belum sempet baca karyanya karena selalu mendahulukan genre fantasy /karya penulis luar.

Aku suka bukunya. Covernya lucu dan cantik. Ceritanya juga nggak lebay atau berlebihan. Temanya juga whole package, nggak cuman romance tapi ada kekeluargaan dan self-help nya juga.
Yang paling kesel adalah ketika karater utama perempuannya ini selalu membuat keputusan yang menurutku salah. Gregetan banget bacanya. Kaya aku yang udah jerit-jerit ngasih tahu tapi nggak dia gubris. Tapi.. kalo dipikir-pikir, justru kesalahan-kesalahan itulah yang membuatnya belajar menjadi benar.

Recomended ya buat para anak muda daripada baca romance yang alay alay gitu, mending baca ini aja, masih ada romancenya kok (kalo itu yang kalian cari) dan yang pasti banyak pelajaran yang bisa kita ambil.

Quote fav : 'Kita akan memiliki versi-versi diri yang berbeda saat bersama orang-orang yang berbeda pula. Itulah sifat dasar manusia, untuk beradaptasi dan berubah sesuai keadaan. Tapi,
hanya dengan orang yang tepatlah kita akan menjadi versi yang terbaik dari diri kita sendiri.'
Profile Image for MAILA.
481 reviews121 followers
July 27, 2017
tidak biasanya saya bisa nebak jalan cerita dari sebuah buku...dan benar!

saya suka sampulnya ya. kebetulan ikutan milih dan ini pilihan saya hehe

***

secara keseluruhan saya cukup menikmati, tapi ceritanya nggak banget.
saya tau kalau ciri khas mbak winna itu pasti bawa2 kisah persahabatan dan keluarga. tapi entah kenapa saya kurang menikmati di buku ini. semacam bosan mungkin ya(?) hhe

padahal di halaman awal di bagian prolog serta ucapan terima kasih itu saya cukup terpesona lho, semacam penasaran dengan cerita macam apa yang akan mbak winna tawarkan dan ah, ternyata masih ''sama''.

apa ya, mungkin saya butuh penyegaran yang baru dari mbak winna(?)

manis sih, tapi lama-lama eneg kalau terlalu banyak makan manis. ditambah saya biasanya bakal gatel2 kalau kebanyakan makan manis. jadi ya sekali2 pengen cobain yang pahit atau asin hehehehe

saya suka nama milo.
dah.
sisanya..biasa aja.

gak ada tokoh yang berhasil membekas dan membuat saya suka. nama art juga gak berkesan macam2 ya. udah nebak juga sih dia tipe cowok yang gimana sejak dia rajin meriksain hp-nya chris.

saya gak pernah sreg dengan siapapun yang buka2in hp orang tanpa sepengetahuan pemiliknya.

langsung turn off. dan semacam hilang kepercayaan. jadi ya, bye~

tapi meski begitu, ada banyak sekali kutipan menarik di buku ini. seperti misal;

''kamu orang asing''
''saling mengenal hanya urusan waktu''

(best pick up line. mbak winna, saya sudah menambahkan kata2 itu di google keep milik saya. nanti mau saya pakai buat pdkt-in cowok boleh kan ya? wqwq)

''orang-orang yang sama-sama pernah terluka, akan dengan mudah saling mengenali, lalu saling tertarik''

(saya langsung riset kembali sejarah pdkt dan orang2 yang berhasil membuat saya tertarik. dan hasilnya. hmmm)

''foto nggak lebih dari sekelibat kenangan di masa lalu. suatu peristiwa yang terekam, lalu di simpan dan dilebih-lebihkan ketika dilihat lagi di masa depan. kenangan yang sesungguhnya ada di dalam hati. seberapa pun kita berusaha ngelupain, peristiwa yang terekam disana nggak akan hilang. walau ingatan tentangnya mulai memudar sekalipun, perasaan yang pernah hadir pasti masih ada''

(pas selesai baca itu langsung merenung. saya pernah punya filosofi yang serupa dulu. tapi ntah kenapa sekarang malah jadi banci kamera dikit2 diabadikan hh)

''kapan seseorang akan berhenti merasa hampa?''
''saat seseorang merasa siap untuk sembuh, maka kehampaan itu perlahan-lahan akan menghilang dengan sendirinya''

tidak cukup membekas dalam hati tapi lumayan menikmati.

ditunggu buku barunya mbak Winna!
jangan terburu-buru tapi yang pasti saya menunggu sesuatu yang baru hehe.

terima kasih telah berbagi kisah ini!
Profile Image for Cindy Claudia.
99 reviews16 followers
April 23, 2017
Each day means a new twenty-four hours. Each day means everything's possible again. You live in the moment, you die in the moment, you take it all one day at a time.
Marie Lu

4.5 stars
Seperti yang bisa selalu diharapkan dari Kak Winna, she never disappoints. Tetapi karya kali ini berbeda dengan sebelumnya.

Sebagai pembaca setia karya-karya Kak Winna selama beberapa tahun ini, I feel like she stepped out of her comfort zone with this one. Tema yang diangkat kali ini merupakan tema yang cukup berani dan menantang. It's about a girl who never fell in love before, but when she did for the first time, she ended with the wrong one. But it's okay, it's part of the process of life.

Chris, sang tokoh utama yang tidak pernah jatuh cinta akhirnya merasakan cinta untuk kali pertama dan belajar makna cinta yang sesungguhnya. Sebuah hubungan yang tidak sehat dengan orang yang tidak tepat membuatnya belajar akan hal-hal penting dalam hidupnya yang mungkin tidak akan didapatkannya jika hubungan ini tidak terjadi sejak awal.

Tema ini bisa diangkat dengan menggambarkan ketakutan dan realita sebuah abusive relationship, tetapi penulis membungkus hal-hal tersebut dengan kata-kata indah yang menyiratkan makna dengan jelas. It's the charm of her writing though.

Kisah pahit-manis ini mengajarkan dan mengingatkan banyak hal pada saya. Tentang tidak ada yang namanya terlambat untuk memulai lembaran baru dalam hidup.

Saya kembali kagum dengan cara penulis menyisipkan begitu banyak hal dalam kurang dari 400 halaman tetapi semuanya terasa pas. Tidak ada porsi yang kurang atau berlebih.

Saya akan merekomendasikan buku ini kepada semua penggemar genre YA di luar sana because this is worth your money and time.

And I found my name in it as a supporting role hahaha
Profile Image for Tiny Shen 沈帝妮.
1,251 reviews34 followers
December 29, 2017
2,5/5 stars..

Saya kehilangan beberapa halaman dari novelnya, lumayan jauh sih. Tp tetep saya baca hingga endingnya, dan menerka2 isi halaman yg hilang itu..

Jadi Chris dan Milo adalah sahabat dr kecil dan sama2 atlet renang di sekolahnya.
Chris berasal dr keluarga yg berantakan, adiknya Down Syndrome, papa dan mamanya sering berantem. Bahkan mamanya sudah ada pacar baru (pdhl masih blm cerai dr suaminya loh).

Sedangkan Milo berasal dr keluarga yg penyayang. Jd Chris sering menghabiskan waktu di sana.

Kemudian, pada perlombaan renang antar sekolah Chris bertemu dgn seorang cowok, Arthur atau dipanggil Art.
Singkat kata, Art dan Chris kemudian pacaran. Chris lambat laun jarang ikut latihan renang dan berkumpul dengan teman2nya. Art lebih suka Chris menghabiskan waktu dengannya.
Dan ternyata Art ini ga bisa mengontrol emosinya, anger problem.
Chrispun sering jadi korban Art.

Hingga suatu hari adik kelas Chris (bagian ini hilang si, jd ini terkaan aja) memergoki Art yg sedang memukul (?) Chris. Chris smpe pingsan n masuk RS.
Art menghilang, dan Chris ga mw menuntut Art. Si Chris masih cinta.

Haishhh.. Trus orgtua Chris kemudian memutuskan untuk bercerai. Chris akhirnya masuk tim renang kembali.
Gitu aja sih..

Not my cup of tea sebenarnya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Nabilah Nurfazrina.
32 reviews2 followers
February 20, 2018
"Aku hanya Chris, yang belum pernah jatuh cinta dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak melakukannya." Hlm. 74

Itu salah satu alasan saya beli novel ini. Karena saya pernah (mungkin masih) menjadi seperti si tokoh utama di novel ini.

Chris. Perempuan tomboy yang lebih suka berteman dengan laki-laki. Chris juga punya sahabat laki-laki yang ia kenal sejak kecil sampai sekarang. Milo panggilannya.

Saya ga pernah yakin akan ada persahabatan antara perempuan dan laki-laki. Karena menurut saya, kecil kemungkinan diantara keduanya buat ga saling suka. Tapi ternyata saya salah. Chris dan Milo bisa.

Ketika akhirnya Chris mengalami jatuh cinta untuk pertama kali—sekaligus pacaran untuk pertama kali dengan Art, Chris justru harus merasakan pahit dari cinta pertamanya.

"Bagaimana mungkin seseorang dapat membuatku merasa terlindungi sekaligus ketakutan pada saat yang sama?" Hlm. 256

"Tapi, itu bukan cinta. Itu egoisme. Manipulasi. Obsesi" Hlm. 325

Banyak pesan moral yang disampaikan dari berbagai masalah yang dihadapi tokohnya. Bagaimana bangkit dari keterpurukan. Bagaimana pentingnya peran keluarga. Bagaimana hebatnya sebuah persahabatan.

"Terkadang yang kita butuhkan bukan sekedar memaafkan, juga merelakan. Bukan cuma menyayangi, juga melakukan yang terbaik agar orang yang kita sayangi bahagia." Hlm. 383
Profile Image for Dion Sagirang.
Author 5 books56 followers
September 24, 2017
Saya suka sama ide yang diangkat Winna di sini. Ia semakin piawai bermain di ranah remaja dengan kompleksitasnya. Saya sudah lama mencari buku tema seperti ini, bukan untuk rujukan penulis, tapi mencoba mencari sudut pandang lain supaya saya bisa mengerti dan ... lewat Someday, saya sedikit banyak paham, meskipun tidak benar-benar membuat saya mengerti sepenuhnya.

Tetapi ada beberapa hal yang membuat saya mengurangi bintang saya biasanya saya sematkan pada karya-karya penulis. Pertama, seperti yang ditulis pengulas lainnya, di awal penulis cukup lambat dan malah menurut saya terlalu banyak menyampaikan back story yang tidak lembut. Lalu, kedua, entah kenapa cerita yang disampaikan melalui sudut pandang orang pertama ini tidak terlalu banyak meninggalkan kesan, seperti saat saya membaca One Little Thing Called Hope. Tapi saya menyukai buku ini, seperti saya telah menyukai buku-buku penulis lainnya, dan mungkin buku-bukunya yang akan datang.
Profile Image for Ossy Firstan.
Author 2 books102 followers
February 3, 2023
Dibalik sampulnya yg manis, Someday menyuguhkan kisah kekerasan dalam pacaran yang dialami Christ. Akibat pacarnya yang manipulatif, Christ bahkan harus berjauhan dari sahabatnya, Milo, hingga keluar dr klub renangnya. TW karena pelakunya bikin emosi 😭
Profile Image for Asmira Fhea.
Author 7 books31 followers
June 7, 2017
Kesan pertama 'ketemu' Art: Namanya unik, kenalannya yang to the point memberi daya tarik, cara jadiannya juga nggak biasa tapi bermakna, tapi satu sisi juga merasakan hal yang berbeda; ketakutan. itu semua terbukti sampai pada klimaks dan yang membuat saya berseru dalam hati, "tuh kan beneeer!" berulang-ulang.

Gilak, nggak ngerti lagi sih ini gimana ngegambarin emosinya. beberapa kali saya sempat menutup buku, ambil napas, cari pengalihan, lalu memulai untuk melanjutkan lagi. sejak baca One Little Thing Called Love, saya merasa Winna Efendi lebih 'berani' mengangkat tema sensitif yang menimpa remaja, dibungkus dengan plot pencarian jati diri sama seperti novel-novel sebelumnya. Dan saya suka banget sama premis ini, semacam rujukan buat saya untuk menulis teenlit. rekomendasi yang bagus untuk dibaca banyak remaja, supaya mereka tahu probabilitas dari sebuah keputusan yang dipilih secara impulsif maupun beralasan.

Well, ini kedua kalinya saya kasih bintang 5 buat bukunya setelah Happily Ever After. One of my favourite!

"Aku ingin dia tahu, pergi bukan selalu berarti meninggalkan. Terkadang, hanya dengan pergi kita bisa bertahan." (332)

-AF :)
Profile Image for Putri Review.
74 reviews13 followers
July 26, 2017
Actual score : 4 from 5

Baca lebih lengkap review novel ini di blog Putri Review : Pentingnya Mencintai Diri Sendiri dalam Novel "Someday" by Winna Efendi

Seperti yang sebelum-sebelumnya, Winna selalu ahli dalam membungkus cerita keseharian menjadi lebih terasa. Cerita yang sedianya sudah bisa diduga-duga alurnya, tapi tetap saja membuat penasaran, karena setiap sudut plotnya disusun dan digambarkan dengan rapi, membuat pembaca tak sanggup memberi jeda pada proses membaca.

Kali ini Winna bercerita tentang gadis remaja tomboi bernama Chris. Gadis yang terlalu cepat menjadi dewasa karena situasi keluarganya. Gadis yang memandang sinis pada kehidupan karena terlalu banyak makan asam garam kehidupan. Gadis yang sedianya masih bertanya-tanya kemana harus melangkah, namun tak tahu kemana harus mengadu dan memilih untuk menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri.

Di tengah kerapuhannya, Chris akhirnya mengenal cinta. Menemukan seseorang yang mengerti apa yang dirasakannya, seseorang yang membutuhkannya. Tapi seperti kisah cinta kedua orangtuanya, cinta pertama Chris tak luput dari cela, dan Chris pun harus membuat pilihan besar dalam hidupnya: mencintai dirinya atau orang lain.

Novel ini sangat kental menyinggung masalah kepercayaan diri dan penghargaan terhadap diri sendiri. Tentang pentingnya situasi keluarga yang sehat sebagai tempat tumbuh jiwa yang kuat. Bahwa memang dalam hidup tidak akan ada yang benar-benar sempurna, bahwa sakit hati itu tidak bisa dihindari, tapi kita punya pilihan untuk menyimpan semua penderitaan sendiri, atau mencoba untuk percaya dan membuka diri untuk solusi.

Karena kadang, tidak semuanya bisa dipikirkan sendiri.

Saya cukup suka dengan pesan moral yang disampaikan Winna dalam novel ini, hanya saja seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, alurnya cukup mudah ditebak, dan saya sedikit mengharapkan ada hal-hal yang tidak saya duga, seperti novel One Little Thing Called Hope karya Winna Efendi yang membuat saya sangat puas dengan selipan twist yang tidak diduga-duga, namun manis adanya.

Soal karakter, saya somehow merasa tokoh-tokoh di novel Winna selalu berasal dari lingkar pendidikan dan latar budaya yang sama. Untuk novel berikutnya, saya ingin melihat tokoh yang di luar comfort zone Winna :)

Novel ini juga memunculkan kembali tokoh Lulu dan Eli dari novel Happily Ever After karya Winna Efendi yang lainnya. Kejutan yang cukup manis untuk fans Lulu dan Eli.

Novel ini wajib dibaca untuk remaja, terutama yang sedang berjuang dengan identitas dan kepercayaan diri. Dunia remaja bisa jadi menakutkan, dengan banyaknya hal baru yang harus diserap dan dipelajari, emosi-emosi yang baru muncul, diikuti dengan fisik yang bertumbuh. Salah satu cara untuk melewati masa itu adalah komunikasi, memiliki orang yang tepat untuk diandalkan dan berdiskusi. Saya harap novel ini bisa memberi kalian ide kemana kalian harus mengadu, kepada siapa kalian bisa percaya, dan kenapa berkata tidak itu tidak selalu buruk adanya.

Cintai diri kalian sendiri dulu, sebelum kalian mencintai orang lain :)
Profile Image for Ayu Yudha.
Author 3 books202 followers
July 1, 2017
yang chris tahu, cowok itu adalah orang yang rasanya begitu 'pas' dan begitu chris sayangi, begitu pun sebaliknya. yang tidak chris tahu adalah betapa chris layak diperlakukan jauh lebih baik dari apa yang chris dapatkan selama ini.

selamat menemukan cinta baru, chris!
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Jennifer Hermawan.
9 reviews
June 5, 2020
"orang-orang yang sama-sama pernah terluka akan dengan mudah saling mengenali, lalu saling tertarik." - hal. 81

1. novel ini menceritakan sebuah kisah tentang menemukan dan kehilangan. tema yang diambil "kekerasan dalam relationship" sangat jarang ditemukan dalam novel lain. saya merasa kak winna kali ini benar2 keluar dari zona nyaman.

2. tokoh utama, Chris sangat relate dengan remaja-remaja pada saat ini yang ingin merasakan cinta, tidak ingin menyadari bahwa ternyata cintanya adalah dengan orang yang tidak tepat. pada saat pengenalan tokoh Art, saya merasa ada yang misterius dan sulit ditebak dalam sosok ini. menurut saya luka yang dialami Art dan Chris sangat dalam. Chris berharap keduanya dapat bersama dan mengobati luka satu sama lain, saya benar-benar mengerti emosi dan keinginan Chris dalam hal tersebut. namun dari sini pembaca mendapatkan pesan yang sebenarnya ingin disampaikan oleh penulis.

3. persahabatan Chris dengan Milo benar-benar tulus, saya sering kali berpikir apakah salah satu dari mereka memiliki perasaan untuk masing-masing, namun persahabatan mereka benar-benar mematahkan stigma akan persahabatan antara perempuan dan laki-laki

terima kasih kak winna efendi telah menciptakan sosok Chris, Art, dan Milo. saya mendapat banyak sekali pesan dari novel ini, dan membuat saya percaya "bahwa suatu hari semuanya akan baik-baik saja" "but it's okay; maybe not today, but someday"
1 review
April 24, 2017
"Mama benar; terkadang, yang perlu kita lakukan adalah merelekan. Hanya dengan itu segala sesuatunya terasa sedikit lebih mudah untuk dijalani." hal 384.

Jujur, alasan awal membeli novel ini ialah karna "spoiler" quotes yang sealu di upload di instagram dan juga cover nya yang sangat menarik perhatian.

Namun setelah dibaca, banyak pernak pernik masalah dan perasaan didalamnya. Sempat berfikir bahwa novel ini akan seperti novel-novel lainnya yg terlalu "melow" atau "alay" tentang romance, tp ternyata novel ini mengajarkan tentang bagaimana seseorang bangun dari keterpurukan, bagaimana arti teman yang sebenarnya dan bagaimana merasakan jatuh cinta (untuk pertama kali) pada orang yang salah.

Cerita yang dikemas dengan konflik yang cukup rumit dan sangat mengubrak-abrik perasaan sang pembaca.

Saya mengikuti novel-novel yang kakak tulis, dan 2 novel terakhir kakak yang diterbitkan di gagasmedia; One Little Thing Called Hope dan Someday, yang sama-sama mengandur unsur kekeluargaan, sukses membuat saya membuang tisu untuk mengelap air mata. Saya bukan tipe pembaca yang mudah untuk tersentuh, namun cerita yang kakak tulis pada 2 novel itu sangatlah menyentuh hati.

Terimakasih kak winna, dari novel ini saya bisa belajar banyak hal. Semoga kakak bisa menciptakan tulisan-tulisan lainnya yang dapat menginspirasi.
Profile Image for Salsabila Raniah.
61 reviews4 followers
June 14, 2017
Membeli buku ini karena merasa sangat relate dengan apa yang ditulis di belakang cover. Kemudian cukup lama membaca karena terhalang beberapa tugas akhir dan UAS, lalu habislah ia hari ini. Someday adalah novel Winna ter-favorit saya hingga saat ini. Menceritakan dunia remaja dari kegetirannya, ambisi akan mimpi, hingga kebodohan saat jatuh cinta. Bercerita tentang keluarga yang retak, keluarga yang utuh, persahabatan yang bersinar, hingga kesunyian menyendiri. Buku ini patut direkomendasikan untuk siapapun yang ingin mendapatkan insight lewat cerita remaja yang ringan, namun apa adanya. Kalau tahun depan di-film kan, saya rasa novel ini akan jauh lebih menarik untuk ditonton dibanding Refrain, Remember When, atau Melbourne.
Profile Image for Pradnya Paramitha.
Author 19 books459 followers
July 27, 2025
Chris, seorang atlet renang, selalu merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Semacam "kurang bahagia", terutama karena dia harus menghadapi orangtuanya makin lama makin sering berantem. Mungkin hanya Milo, sahabatnya dari kecil, yang bisa mengerti Chris. Tapi Milo juga sedang gencar PDKT dengan cewek lain, sehingga Chris merasa sedikit kesepian. Hingga akhirnya datang Art, dari Arthur, yang mendekati Chris secara terang-terangan. Kali ini, Chris jatuh cinta. Sayangnya, Chris belum tahu bahwa cinta bisa sangat menyakitkan.

Ketika aku membaca buku ini dan sudah mulai masuk ke konflik, dalam pikiranku hanya satu, "Woaaa, didn't see it coming 😵". Karena style blurb gagasmedia zaman dulu yang puitis misterius ini, aku nggak menduga kalau novel ini akan membahas tentang toxic relationship. Konfliknya serupa dengan novel-novel Ken Terate (Minoel, Pengantin Remaja, Mel Melatiku), versi lebih sendu.

Pilihan yang diambil Chris memang menjengkelkan (kalo bisa, pengin aku bilang ke dia, "Bego banget, sih?!"). Tapi kemudian aku menyadari posisi Chris, dan memahami kenapa dia merasa hanya Art yang mencintainya. Dan aku senang ketika akhirnya Chris bisa mengambil jarak dan berpikir dengan jernih (prosesnya lebih cepat daripada tokoh-tokoh di novel Ken Terate).

Yang membuat novel ini jadi beda dari yang lain adalah, relasi Chris dengan Milo yang nggak menjurus ke titik romance (atau mungkin iya, tapi secara tersirat aja di bagian-bagian akhir).

Dibandingkan Girl Meets Boy, aku lebih menikmati novel Kak Winna Effendi yang ini. Dan ya, sepertinya sendu sudah menjadi trade mark Kak Winna Effendi 😄
Profile Image for Nining Sriningsih.
361 reviews38 followers
April 30, 2017
"lo orang pertama yang gue kasih tahu kok. kan itu gunanya sahabat, ada apa-apa selalu jadi yg pertama tahu"

"gue nggak mau persahabatan kita berakhir karena alasan apa pun. bukan karena kesibukan, bukan karena orang lain, bukan karena hal-hal bodoh. deal ?"

"berhentilah menjadi buta akan sekeliling lo, dia cuma orang yg baru lewat dalam hidup lo, tapi begitu gampangnya lo menyerahkan semuanya buat dia"

suka bgtzzz ma kata" d atas..
novel ini tuch bikin baper, karena q juga ngerasain hal yg sama meskipun beda kasus sama sahabat.. XD
q sukaaaa kisah persahabatan antara Chris dan Milo.. :D
Profile Image for Yessie L. Rismar.
136 reviews2 followers
February 6, 2021
Nggak tau kenapa rasanya biasa aja pas baca ini. Cerita mulai seru pas bagian Chris mulai disakiti sama Art. Bagian favorit saya tentu ketika Chris bersama Milo.
Profile Image for Andita Citra.
13 reviews
March 24, 2023
i don’t think high school love story suit me anymore (..or maybe this one is not for me). i just CAN’T wait to get over this book. writing style…pass😣👋🏻
storylinenya juga agak sedikit lambat di beberapa chapter. karakter Art….euuuugh, realistic yet unrealistic at the same time🥲bingung banget sama fakta kalo dia duluan yang approach Chris tapi dia juga adalah sang major turn off🤡Chris is total blind, tidak powerful, dan lemah di mataku🥲
This entire review has been hidden because of spoilers.
123 reviews
December 19, 2017
Saya berekspektasi tinggi pada novel ini. Terlebih setelah saya baca Some Kind of Wonderful dan One Little Thing Called Hope.

Harapan saya, saya bakal membaca cerita yang manis semanis covernya, cerita yang penuh tawa, cerita yang "yaaah mungkin ini bakal soal friendzone", tentang masa-masa SMA yang menyenangkan, cerita soal renang dan segala latar belakang tokoh utama menyukai renang.

Sayang bangeeett hiks, berbeda banget sama ekspektasi saya huhuhu...

Saya malah bertemu dengan cerita yang agak dark. Ini soal Chris yang orangtuanya berantem setiap hari. Adiknya, Colin, menderita down syndrome. Milo, sahabat paling dekat yang punya keluarga harmonis, yang punya kehidupan SMA menyenangkan karena menjadi anak popoluler. Tentang renang yang selalu berhasil membuat Chris tenggelam dalam kedamaian air. Tentang cinta pertama yang salah. Tentang janji dan ketakutan akan hancurnya perjanjian.

Novel ini dark. Setelah muncul tokoh bernama Art, saya nggak berhenti emosi, gondok, marah. Saya juga jadi sering mencaci maki Chris karena sikapnya terhadap Art. Saya sebaaaaaallll sekali. Kenapa begitu dark? Kenapa Kak Winna membuat karakter Chris sebegitu polos dan rapuhnya? Saya juga hampir menebak dengan benar apa yang akan terjadi pada Chris dan Art. Terutama siapa itu Art.

Novel ini memiliki sedikit tawa. Tapi ada cukup banyak pelajaran hiduo di titik terburuk.

Novel ini menyakinkan remaja untuk mencari pengalaman sebanyak mungkin. Pengalaman hidup, seperti prestasi. Pengalaman sosial seperti kepercayaan. Pengalaman tentang cinta. Novel ini meyakinkan bahwa kita sebagai remaja harus sangat berhati-hati akan perasaan sendiri. Karena memang terkadang kita menempatakan perasaan pada orang yang salah dan membuat kita jatuh terpuruk. Dengan mencari pengalaman sebanyak mungkin, kita nggak mudah percaya pada sesuatu yang manis namun ternyata menyakitkan. Terutama agar nggak baper dan percaya "s/he is the best for me and who i need right now". Ada banyak hal yang belum kita ketahui ketika kali pertama kita mengenal sesuatu/sesorang. Maka dari itu, cari informasinya terlebih dahulu. Jangan terburu-buru baper dan percaya, apalagi menyerahkan segalanya untuk orang itu.

Overall cerita ini dark. Bikin marah sama tokoh utama. Lebih ke konflik batin jadi kadang tokoh utama nggak rasional. Yaiyalah lagi masa cinta cintaan gitu. Semuanya dirasa pakai hati bukan akal.

Sedih.

Memasuki bab akhir, aku merasa lega. Kayak sumbatan di dada hilang.
47 reviews46 followers
July 1, 2017
Apa ya? Ada beberapa quote yang aku suka tapi masih gantung sama cerita ini, entah apa bisa jadi karena bagian penyelesaian masalah di ceritanya seperti itu

Kayaknya Kak Winna Efendi beneran struggle sama cerita ini. Ceritanya memang berada di porsi yang pas, terutama tentang masa kecilnya Milo dan Chris. Beneran ketawa dia bikin kolam susu cokelat pas mereka berdua masih kecil. Itu lucu banget. Pada awalnya aku pikir yang bakalan jadi abusive relationship itu Milo dan Chris. Tapi kayaknya ngga mungkin karena persahabatan antara Chris dan Milo deket banget. Sementara cerita adeknya Chris, Colin juga mengundang rasa penasaran yang mendalam dengan down syndromme-nya.

Sampai ada tokoh baru Art. Kontak pertama antara mereka berdua itu mengundang penasaran antara satu sama lain. Dari deskripsinya aku hampir mikir dia seperti Theo karena punya rambut ikal yang agak panjang, sampai suatu ketika Art agak suka melakukan abusive, apa karena dia protektif terhadap Chris, dan Chris ngga melawan balik atau membuat siasat yang cerdas untuk menaklukkan sikap Art yang agak sulit dimengerti. Aku masih belum paham sebenarnya kenapa Chris seperti nggak bisa mengelak sikap Art dan ngga menundukkan sikap Art. Mungkin ada kemungkinan-kemungkinan yang lebih membahayakan Chris karena Art.

Semakin kebelakang, sikap Art bener-bener agak ambigu. Aku penasaran deh, apa sih yang sebenarnya melatarbelakangi sikap Art. Dia beda banget antara pdkt dengan pas pacaran. Meskipun hubungan rasa abusivenya kalau menurut aku belum bener-bener krusial, dan alasan kekerasannya itu ngga berdasar yang belum bisa aku pahami.

Sebenarnya kepo lebih jauh kok bisa Chris berhadapan dengan polisi pas mau kejurnas? Agak belum tuntas, langsung aku skip gitu aja pas tahu cerita seperti itu. tapi belum nemu di halaman berapa, yang menjelaskan lebih jauh, padahal kalau dijelasin puncak konfliknya beneran kerasa, dan siapa tahu bisa menyatukan keluarga Chris. (Hanya harapan .... .__.)

Aku masih penasaran sama apa maksudnya Kak Mel dan Taufik waktu dia tahu tentang Art.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Arsiani Pramanti.
43 reviews
October 27, 2017
Pertama, ini adalah buku terlama Ka Winna yang saya baca. Mungkin karena mood membaca saya sedang hilang entah ke mana begitu aja. Atau mungkin karena saya masih belum bisa move on dari Some Kind of Wonderful? Hahaha.

Kedua, saya menyesal menunda untuk membaca buku ini karena buku ini ternyata b a g u s! Mungkin, waktu di awal cerita, jujur, saya cukup merasa bosan dengan tema sahabat seperti ini, tapi kembali lagi karena saya percaya pasti Ka Winna punya sesuatu yang berbeda di tiap bukunya, jadi saya tetap usahakan untuk ngelanjutin buku ini.

Ketiga, inti dari buku ini adalah tentang menyakiti dan disakiti. Nah, saat Chris mulai 'mengenal' lebih dalam siapa Art sebenarnya, rasa penasaran saya jadi terpacu lagi! Nggak menyangka sebelumnya kalau Ka Winna menggambarkan sosok Art segelap itu... terlebih untuk nama yang Ka Winna berikan adalah Art yang awalnya saya kira laki-laki yang baik.
Untuk saya, Ka Winna berhasil membuat karakter Art sempurna. /tepuk tangan/

Keempat, jujur, saya geregetan sekali sama Chris. Dia bahkan rela disakiti oleh Art berkali-kali, tapi nggak ada tindakan. Dan dengan mudahnya Chris menerima kata maaf dari Art saat untuk pertama kalinya Art menampar Chris. Bahkan Papa-nya saja tidak pernah. Apalagi, Chris bahkan rela mendengarkan Art untuk keluar dari klub renang. Bacanya saya ngedumel sendiri :(

Kelima, Ka Winna memang selalu bisa memberikan epilog yang manis. Dan epilog Someday adalah yang paling saya suka. Sederhana tapi hangat untuk dibaca. Lima bintang ini mewakilkan perasaan saya saat selesai membaca buku ini, Kak, nggak bisa dideskripsikan. Terima kasih untuk satu karya yang sukses membuat hati saya menghangat Kak. Saya menunggu karya selanjutnya! <3
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Fadila setsuji hirazawa.
350 reviews4 followers
December 13, 2021
"Bukannya itu intinya hidup manusia? Bikin kesalahan-kesalahan itu, lalu belajar dari sana?" (Hal.372)
.
.
.
🏊 Nama tokoh utama dari novel ini, menurut saya unik dan sesuai dengan karakternya yang tomboi dan menyukai olahraga renang.

🏊 Novel ini mengangkat salah satu isu yang menurut saya cukup banyak dibicarakan, yakni toxic relation dan perilaku abuse dalam pacaran. Juga, yang membuatnya makin menarik adalah informasi tentang salah satu tokoh yang berkaitan dengan perilaku toxic dan abuse itu. Meskipun belum begitu mendetail, tetapi ini bisa menjadi gambaran dari faktor yang mungkin dapat menyebabkan seseorang memiliki kecenderungan tuk berperilaku demikian terhadap pasangan.

🏊 Diksi ce Winna yang seperti novel terjemahan selalu berhasil membuat saya ingin membaca tulisan beliau. Tak jarang, saya kembali membaca beberapa karya beliau untuk belajar menulis.

🏊 Alur bergerak dengan perlahan namun menarik untuk terus dibaca sampai selesai.

🏊 Perkembangan para tokoh dalam cerita begitu terasa, utamanya sang tokoh utama di dalam memandang permasalahan yang dialami.

🏊 Milo adalah tokoh favorit saya dalam novel ini. Namanya unik bukan? Tapi itu bukan nama sebenarnya dari si tokoh tetapi cerita di balik nama itu sungguh menggemaskan.

🏊 Saya menyukai kalimat ini dan berpikir bahwa ini adalah rangkaian kata-kata yang meneduhkan untuk mengakhiri kisah tokoh Chris dalam novel ini.
"Terkadang, yang kita perlukan bukanlah untuk tetap tenggelam, tetapi untuk mengambang di permukaan dan bertahan sampai kita cukup kuat untuk berenang ke tepi" (Hal. 398)

🏊 Rekomendasi bacaan untuk penyuka novel remaja, dan isu seperti yang saya tuliskan pada ulasan ini.

Song: Day6 - Letting Go
Profile Image for Nur Fadilla Octavianasari.
565 reviews45 followers
February 21, 2018
#2018-[26]

Argghhh kzl w ma endingnya...
Yah memang sih, pada nantinya semua akan baik-baik saja. Happy ending, the end.

Kalau biasanya Kak Winna bikin cerita romantis yang bikin senyum-senyum sampai galau sendiri, kali ini lain perkara. Issue yang diangkat keren abis, abusive, eh? Diawal cerita kita masih disuguhin honeymoon-stage antara Chris&Art. Buuut... seperti kata Milo—yang ngerasa ada yg ga beres sama si Art—mulai deh konfliknya kelihatan. Aduh seriusan, kalo pasangan udah mulai main tangan itu big NO sekali ya. Sekalipun punya latar belakang atau visi misi—halah kaya Caleg aja— yang sama bukan jadi alesan buat kita buat nutupin kesalahan pasangan. Bahkan untuk alesan cinta sekalipun. Yeah, sialnya korban-korban kekerasan gini jarang ada yang mau speak-up dan cenderung menarik diri dari lingkungan, dan dengan dalih karena cinta dan sayang mereka tetep bungkam.

“Kita nggak bisa menolong orang yang nggak mau ditolong, hanya dia yang bisa melakukannya sendiri.” (Page 357)

Jadi keinget sama Will Traynor, Me Before You-nya Jojo Moyes. Both Arthur dan Will kayaknya sama-sama udah nyerah dan “nggak tertolong” mereka udah tutup mata sama bantuan orang-orang disekelilingnya. So sad yah sebenernya, mereka perlu dirangkul. Kontradiksi banget tapinya, buat nolong diri mereka sendiri aja mereka gamau. Gimana kita bisa bantuin, ya kan?

Back to kalimat pembuka Saya, yea serius kesel ma endingnya. Kenapa why? Si Art tiba-tiba ngilang kaya ditelan bumi gitu ajaaaa! Dan soal Chris dan Gideon? Emang gak ada romantis-romantisnya sih mereka. Pasti shipper from friends to lovers kecewa berat nih. Hahaha.
Profile Image for Hadissa Primanda.
241 reviews2 followers
February 11, 2024
bacanya sempat terjeda tapi dikebut 3 hari terakhir.

hal-hal yang sama dengan cerita-cerita Kak Winna sebelumnya: karakter cewek introvert tapi punya sahabat cowok dan punya 1 hal ia senangi (kali ini renang), kisah keluarga (kali ini broken home) dan persaudaraan (kali ini saudaranya down syndrome).

jujur kisah persahabatan cowok dan cewek ini agak bikin bosan karena selalu ada dan karena sekarang bacanya pas aku udah dewasa, aku merasa jd super cheesy percakapan2 antar mereka, karena aku tim yang percaya cowok cewek gak mungkin sahabatan 😅

tapi aku suka dengan konflik ceritanya tentang toxic relationship (walau sedihnya aku udah kena spoiler gara2 baca review 🥲) antara Chris dan Art, juga orang tua Chris. dan aku suka sosok Colin yang down syndrome, perasaan dilematisnya sungguh terasa.

membacanya sebagai orang dewasa aku jadi paham mengapa Chris merasa sendirian baik dalam menentukan mimpi dan cita-cita juga menentukan cinta pertama; karena begitu banyak hal yang ia tanggung sendiri tanpa bisa mengungkapkan, juga tidak adanya sosok cowok panutan (Milo gak dihitung ya, kan dia sahabat) dalam hidupnya sehingga harus bergantung pada Art.

aku suka detil tentang berenang, toko dan barang-barang antik karena aku jadi bisa membayangkannya (meski aku gak bisa berenang 😅).

tapi aku kurang sreg dg gaya komunikasi Chris dan Art - satu pakai 'Aku-Kamu' dan satu pakai 'Gue-Lo' kayak kurang natural aja kalau dibayangkan di dunia nyata.

overall aku suka buku ini. menurutku buku ini punya gaya penulisan yang smooth, alur yang rapi dengan konflik dan penyelesaian yang bagus sehingga itu mungkin itu sebabnya jadi hampir 400 halaman.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews88 followers
November 22, 2017
Sudah sejak lama aku jatuh cinta dengan tulisan Kak Winna dan setelah menamatkan novel Someday ini pun aku masih tetap jatuh cinta sekali lagi.

Ide sederhana tetapi begitu memikat. Tentang sosok Chris, remaja yang selalu skeptis tentang cinta. Ada alasan di balik sikapnya itu. Alasan yang sangat rasional sekali, karena bagaimana pun kita melihat yang ada di sekeliling kita bukan?

Hingga ketika dia bertemu dengan sosok Art, sosok yang memendam luka sepertinya, Chris seakan menemukan dunianya. Sayangnya, Chris lupa untuk menjadi dirinya sendiri. Chris membiarkan dirinya terlalu mencintai Art hingga dia pun semakin jauh dengan dirinya sendiri, sahabat, bahkan mimpinya. Seakan hanya Art,poros dunianya.

Membaca kisah Chris, aku belajar tentang menjadi dewasa. Belajar untuk menentukan pilihan. Belajar menerima, memaafkan, dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Konflik keluarga, persahatan dan cinta berpadu dalam suatu jalinan kisah yang menarik dan mengharukan. Jujur aku bingung antara membenci Art akan sikapnya itu atau malah kasihan dengan Art.

Yang jelas, aku benar-benar dibuat jatuh cinta dengan sosok Milo, sahabat Chris. Milo benar-benar bisa menempatkan diri sebagai sahabat terdekat, yang selalu ada dan mengingatkan. Suka sekali bagian surat menyurat Chris dan Milo, terasa sekali chemistrynya.

Membaca kisah ini kamu akan belajar banyak hal. Terutama bahwa apa pun yang terjadi, akan selalu ada hikmah di balik setiap kejadian. Akan selalu ada keluarga dan sahabat yang akan mendukungmu seberapa pahitnya hidupmu. Tinggal kamu mau membuka diri atau tidak.
Profile Image for Davina.
18 reviews
January 28, 2021
Okay so..kurang lebih novel ini udh ada dirak buku saya hampir setahun. Yang mana karena dibagian awal saya merasa kurang tertarik dengan percakapan dan penulisan yang ditawarkan oleh penulis yaitu Winna Efendi. Dimana novel'nya'sudah menjadi bacaan langganan saya di tahun 2012-2014 sampai akhirnya saya mulai mengurangi membaca novel romance dan beralih ke genre lain.

Nah, salahnya aku udh liat review di goodreads lebih dahulu dan agak kaget ternyata ratingnya bagus, tergeraklah untuk melanjutkan membaca novel ini dgn sedikit spoiler yg saya dapatkan dari review disini. Saya kasih nilai 4/5, why? Untuk 15 halaman pertama kalian akan dibuat bosan, ya bosan untuk saya pribadi karena terlalu banyak percakapan dgn diri sendiri yg membuat saya merasa bosan. Namun mulai dari halaman 20 keatas saya mulai merasakan pesona dari novel ini.

Ceritanya tentang remaja SMA yg sebenarnya kurang saya minati di usia pertengahan 20 ini, tapi entah kenapa saya tidak bosan hingga halaman terakhir.
Tema yg diangkat sederhana tentang melabuhkan cinta yg salah. Namun pengemasannya begitu rapih, seolah sudah diketahui urutannya yg benar untuk menarik para pembaca.

Dan yg saya sukai adalah bagaimana tokoh perempuan utamanya yaitu Chris mampu untuk berusaha bangkit kembali dari masa lalunya.

Memang benar novel ini tentang mencari, menemukan, dan kehilangan.

Pesan dari saya, klo anda blm membaca buku ini jangan membaca spoiler disini. Terima kasih untuk bacaan yg bagus!
Profile Image for Lovila.
32 reviews2 followers
June 8, 2017
Waktu pertama kali Eli baca Lulu ke sekolah lamanya, gue langsung bertanya-tanya. Apakah ini Lulu di Happily Ever After, yang ayahnya meninggal. Ternyata benar. Yeaay. Jadi kayak waah ada relatenya antar buku. Sebenernya selain kak Winna, kak Windry juga saling relate gitu. Dan apa yaa, suka aja relate. Sejak gue suka tetralogi musimnya kak Ilana, gue jadi suka buku-buku yang punya suatu benang merah.
Apalagi mulai Girl Meets Boy selalu ada Sixties. Jadi penasaran, are that place exist in tjis real world? Kalo iyaa kan pengen nyobain.
Disini dibilang kalo semua melihat dirinya dalam si gadis tokoh utama. Emang sih, yaa kayak gitu di kehidupan nyata. Kecuali satu hal yang gabisa gue terima. Ketika dipukuli gitu trus masih bertahan. Di kehidupan nyata orang pergi kali yaa, kayak Mala. Apa kehidupan nyata juga gitu?
Gue memahami sih karena cinta bisa memaafkan. Bisa bertahan. Tapi kalo kesalahan main fisik apa masih bisa memaafkan atas dasar cinta? Terlebih si cewek ga merasa cuma si cowok satu-satunya yang dia punya, seperti yang digembar-gemborkan cowoknya. Jadi yaa, harusnya si cewek bisa pergi. Yaah cuma disitu sih yang agak drama, ga sesuai kenyataan.
Profile Image for nasya.
781 reviews
January 12, 2025
Dari awal udah bertanya-tanya, buku ini tentang apa, karena blurbnya kayak belum menjelaskan. Waktu baca prolog dan lihat jumlah halamannya 400an, kayaknya akan lama baca ini, tapi ternyata cuma dua jam aku bisa selesai. Ketika kemunculan Art dan kecurigaan Milo, udah ngerasa bahwa akan ada apa-apa sama Chris, jadi setiap lembarnya aku selalu ketakutan tapi sekaligus penasaran apa yang akan terjadi sama Chris. Tapi dengan POV Chris, ketika dia menjalani hubungannya sama Art, dan mengalami toxic relationship itu, bukannya kesel atau greget, tapi membuatku merasa sedih dan bisa ngerti perasaan Chris, kenapa dia lama untuk sadarnya, kenapa dia memutuskan diam dan menarik diri. Suka banget persahabatannya Milo sama Chris, yang untungnya nggak ada kasus friendzone, keluarganya Milo juga hangat banget, aku suka scene mama Milo ngobrol sama Chris. Hati aku juga menghangat waktu yang Chris pingsan di kolam renang dan ketika bangun orang tuanya ada untuk dia, dan mau menghukum si Art. Tapi plot twistnya emang Papanya yang bermasalah, padahal tadinya aku di team Papannya.
14 reviews
July 3, 2021
Dalam novel ini, aku bisa merasakan diri Chris, perasaanya, hal di sekitarnya, yang membuatku sama sesaknya. Kejadian ia yang hanya melihati kolam renang dan melihat teman-temannya yang dulu dia ada di sana, membuatku ngilu. Hobi klub renang yang makan pizza di Sixties, kemudian membeli barang lebih dari 400.000 serupa mengeluarkan uang tanpa pikir panjang membuatku merasakan kehidupan aesthetic orang kaya yang menjadikan novel ini mirip kisah/film di luar negeri. Kegiatan menyenangkan dan jati diri Chris mengingatkanku untuk punya hal serupa layaknya hari produktif. Amanatnya banyak sekali. Cover buku yang mencerminkan isinya, dan isinya yang berkualitas membuat novel ini sempurna.

Hanya kutemukan typo satu huruf, kemudian aku menyayangkan bagian awal cerita ini yang sedikit membosankan karena mungkin awalan penjelasnya panjang, tetapi membantu menerangkan/memperjelas ketika sampai di konflik atau pertengahan.
Displaying 1 - 30 of 61 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.