Jump to ratings and reviews
Rate this book

Miss Pesimis

Rate this book
Bertahun-tahun Adriana Amandira memendam cinta pada Baron tanpa berani memperlihatkannya, karena mengira dia bukan tipe wanita yang disukai lelaki itu. Sepuluh tahun kemudian, ketika sudah sama-sama dewasa dan sukses, kenyataan berkata lain dan kesempatan terbuka untuknya untuk memiliki kebersamaan mereka.

Namun ketika Baron melamarnya, Adriana bimbang. Jika ia menerima pinangan lelaki itu, berarti dia akan melukai hati Oli, tunangan Baron yang juga teman mereka.

Adriana merasa frustrasi, patah hati. Untuk melupakan Baron, dia lalu memutuskan untuk melakukan perbuatan gila-gilaan yang belum pernah dilakukannya selama hidup, dan bukan khas dirinya. Salah satunya, dia ingin sekali berkencan dengan seseorang, sembarang lelaki, siapa pun dia. Dan Adriana tak mengira, bahwa yang datang menyambut tawarannya adalah sahabatnya sendiri....

272 pages, Paperback

First published January 1, 2010

79 people are currently reading
1096 people want to read

About the author

AliaZalea

20 books811 followers
AliaZalea lahir di Jakarta, berbintang Taurus, dan seorang yang memercayai fengshui, itulah yang menyebabkan ia memilih nama aliaZalea sebagai nama pena-nya.

AliaZalea itu nama aslinya lho. Dalam penulisan biasa akan ditulis Alia Zalea, dan dengan beberapa pertimbangan ia menyetujui nama aliaZalea sebagai nama pena-nya dengan menekankan bahwa namanya itu harus ditulis dengan huruf “Z” besar di tengah-tengahnya.


Facebook: https://www.facebook.com/aliaZalea

Instagram: @aliazaleathenovelist

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
769 (28%)
4 stars
871 (31%)
3 stars
806 (29%)
2 stars
224 (8%)
1 star
74 (2%)
Displaying 1 - 30 of 248 reviews
Profile Image for ijul (yuliyono).
811 reviews970 followers
November 29, 2024
Menyimak lembar-lembar pertama novel ini, saya sangat lega, bahwa akhirnya terbit juga sebuah novel dalam line metropop-nya Gramedia dengan pakem yang sudah saya suka dari awal kemunculan line ini. Belakangan saya seperti kehilangan selera membaca novel-novel metropop yang sepertinya tak lagi memiliki "something" yang seingat saya membuat saya tergila-gila. Beberapa diantaranya bahkan menerbitkan rasa sesal karena membelinya.

Masih dengan taburan tema klise dan adegan daur-ulang, Miss Pesimis tampil memukau dengan beberapa dialog cerdasnya yang mengingatkan saya pada film drama Hollywood favorit, When Harry Met Sally, Before Sunset, It's Complicated, dan sebagainya. Dan, ya, novel ini memang memiliki alur dan adegan seperti kebanyakan film-film tersebut. Bebas, ceria, kadang ekstrim, dan selebihnya menyenangkan. Bagi kebanyakan perempuan yang menyukai film drama Hollywood mungkin akan jatuh suka juga dengan novel ini. Ceritanya mengalir lancar dan menyegarkan.

Namun demikian, saya menganjurkan untuk juga menganggap novel ini hanya sekadar hiburan semata. Begitu selesai, ya sudah, cukup mengomentari jalan cerita atau tingkah polah para tokohnya atau gaya penceritaan penulisnya. Sebut saya naif, atau kolot, tapi saya sepenuhnya tidak menyukai kebanyakan adegan dalam novel ini. Tak perlu bicara moral ketika membaca novel ini (dan kebanyakan novel jenis beginian saat sekarang). Hampir semuanya sudah terpengaruh budaya barat. Free sex. Hubungan intim pra nikah. Partying. Alcohol. Hamil di luar nikah, dan lain sebagainya. Sekian lama hidup di negara yang (katanya) menjunjung adat ketimuran, hal-hal tersebut tetap saja membuat saya geleng-geleng kepala dan mencoba untuk mengingkarinya. Saya takut jika yang demikian lambat laun dianggap sebagai hal yang lumrah dan semua memakluminya, karena saya masih menilai (secara logika) bahwa hal-hal itu salah. Tak perlu pendidikan tinggi untuk menilainya sebagai suatu kesalahan.

Maka, saya pun merasa punya hak ketika mempertanyakan apakah perlu dibentuk sebuah Lembaga Sensor Buku (LSB), semacam Lembaga Sensor Film (LSF), yang bertugas menyunting adegan-adegan tak layak baca? Saya selalu bertanya, sebegitu pentingkah menarasikan bagaimana dua orang berciuman sampai lebih dari satu halaman? Seberapa perlunya menggambarkan adegan ranjang? Seberapa signifikankah adegan-adegan intim yang semustinya dilakukan oleh pasutri itu diumbar dalam sebuah novel? Apakah dengan membuatnya "tersamar" akan mengacaukan keseluruhan jalan ceritanya? Ataukah ini usaha penulis (penerbit dan editornya) untuk menarik minat calon pembeli-bacanya? Memang tidak bisa dipungkiri bahwa bumbu seks selalu berhasil mengundang kontroversi yang harus diakui dapat menjadi media promosi (iklan) yang murah. Tapi kontroversi selalu-lah akan menjadi kontroversi, yang bagi saya berkonotasi negatif. Nge-boom dalam waktu singkat dan tenggelam dalam waktu yang singkat pula.

Jika sudah demikian, saya hanya bisa berharap bahwa para pembaca cukup "pintar" bagaimana menikmati sebuah bacaan. Pembaca yang secara tegas dapat membedakan mana fiksi dan mana non-fiksi. Pembaca yang tak kebingungan menilai sesuatu dengan hati nurani dan segala norma yang dipercayainya. Meskipun begitu, saya tidak dalam posisi menggurui atau berlagak sok suci. Semuanya kembali kepada pribadi masing-masing. Saya percaya, secara naluriah setiap orang sudah dibekali filter yang cukup memadai untuk menyaring beragam informasi yang didapatnya detik demi detik dalam kehidupannya. Yang terpenting bahwa segala keputusan ada konsekuensinya. Saya hanya khawatir jika ada pembaca yang tak bijak menyikapi novel seperti ini, sehingga bisa memicu "keinginan berbahaya yang terpendam" untuk meniru apa yang tertulis dalam novel. Semoga saja tidak!

Meskipun menggoyang imajinasi saya sedemikian rupa, ada juga beberapa scene yang agak aneh bagi saya. Salah satunya adalah adegan ketika Adriana mempraktikkan ilmu psikologinya dengan memberikan konseling pada Baron dan Olivia yang sedang bertengkar. Hahahaha... saya tidak bisa menangkap apa esensi dari adegan itu. Meskipun scene tersebut merupakan salah satu titik balik keseluruhan cerita, saya sedikit kecewa dan lebih mengharapkan adegan lain, walaupun saya juga tidak bisa memberikan ide adegan seperti apa yang saya inginkan. Yang jelas, bukan yang seperti itu.

Untuk urusan teknis percetakan, beberapa salah ketik masih ada, antara lain:

Halaman 51: "Gampanglah, nanti kita ke sini dulu
sebelum gue lo antar ngambil mobil.", setahu saya dialog itu bagiannya Ervin, sehingga harusnya penulisan yang benar, "...sebelum elo gue antar...", karena pada bagian tersebut Adriana lah yang meminta diantar.
Halaman 87: Font untuk paragraf pertama di halaman tersebut tampak lebih besar ketimbang font yang semestinya.
Halaman 186: Bagus, itu berarti lo masih sadar. Pak baju, Dri, kita....." seharusnya tertulis, "....sadar. Pakai(e)baju, Dri....."

Jujur, tiga bab terakhir saya membacanya bak seorang sprinter. Kencang dengan banyak bagian yang saya lompati, karena saya memang, well, kecewa dengan endingnya. What? Sebegitu mudahkah hubungan rumit ini diakhiri? Ya ampun, jauh dari ekspektasi saya jika melihat betapa para tokohnya dibuat jumpalitan dengan beragam peristiwa yang mereka lalui. I want something bigger than that!

Overall, saya cukup puas dengan novel ini. Semoga saja untuk bulan-bulan berikutnya di tahun 2010 ini, Metropop terbitan Gramedia kembali kepada form terbaiknya. Tentu saja, saya masih menunggu karya-karya terbaru dari novelis favorit, Alberthiene Endah, Dewie Sekar (Alita@First sudah terbit, saya akan segera mencarinya), Wiwien Wintarto, Retni SB, Ika Natassa, dan beberapa novelis lainnya.

Sinopsis (cover belakang)

====
re-read dengan #BacaPakeKuping via Storytel
Profile Image for Saptorini.
Author 5 books12 followers
February 14, 2014
Satu bintang untuk ceritanya yang mengalir khas AliaZalea, meski sayang di akhir saya baca geradakan karena lumayan bosan dan agak aneh.
Yah, emang mau mengharap apa dari novel metropop selain "hiburan". Meski sayang juga ya, atau saya yang terlalu naif binti kolot bahwa saya masih berpegang pada konsep bahwa karya itu seharusnya mengandung dua unsur "dulce et utile".
Entah ini perbandingan yang pas atau enggak. Saya ibaratkan makan mi instant. Oke, itu emang menu ringan, cepat, dan enak. Tapi bagaimanapun, ia adalah mie instant yang kurang memenuhi kebutuhan gizi dan serat. Tapi ia tetap banyak dibutuhkan, terutama pada kondisi tertentu.
Maka sebagai penyaji, saya tak tega jika menyajikan apa adanya. Saya bertanggungjawab untuk memberikan tambahan ini itu, semacam telur, sosis, brokoli, wortel, daun bawang, kacang panjang. Jadilah mie itu memiliki nilai lebih. Enak tapi memenuhi kebutuhan akan gizi dan serat.
jadi, begitulah yang saya harapkan dari penulis novel metropop.

Tabik

*setuju dengan review Om Ijul Yuliono ttg konten sex yang ... hmmm *mengelus dada*
7 reviews2 followers
April 21, 2010
I didn't really like the story, but I read it. Maybe because it's kind of every girl's dream to be loved by a man who is charming, good-looking, smart and successful. Romantic, but that's it. No added value. The most dangerous is the moral value of the story. I don't recommend this to be read by young girls with romantic mind and vulnerable personality.
Profile Image for Fhily.
Author 1 book44 followers
February 16, 2012
Bercerita tentang Adriana Amandira atau Adri atau Didi, berusia 30 tahun masih single tanpa prospek suami kedepan, masih perawan dan cinta mati sama temannya sejak SMP, Baron. Didi sewaktu SMP masuk dalam kelompok anak-anak yang kurang populer sedangkan Baron masuk dalam kelompok anak-anak yang populer itu yang membuat Didi ‘pesimis’ bisa mendapatkan Baron. Didi adalah anak yang pintar, IQ nya diatas rata-rata, dulu dia menyesal membuang masa mudanya hanya untuk menjadi anak yang seperti itu, dia merasa seperti membuang masa mudanya.
Dia juga mencoba melupakan Baron, sehingga dia lari ke Amerika disana dia juga berusaha melupakan Baron dengan berpacaran dengan Vincent, tapi akhirnya tetap saja dia tak bisa berhenti memikirkan Baron dan tentu saja dia menyakiti hati Vincent.
Didi kembali ke Indonesia, kemudian bekerja Good life, disana dia bertemu dengan Ervin, cowok yang tampangnya seperti Dewa Yunani itu akhirnya berteman dengan Didi. Dia tampak sangat perhatian kepada Didi apalagi ketika perjalanan ke Cincinnati, berbeda dengan pertama kalinya Didi bertemu Ervin di lift, dia sangat tampak Jutek.
Banyak kejadian menarik yang dilewati Didi bersama Ervin sebelum Baron datang kembali dalam hidupnya. Baron datang sebagai Thomas teman Ervin, dan Baron juga datang sebagai tunangan Olivia, teman Didi sewaktu SMP.
Membuat sebuah konflik antara Ervin versus Baron.
Didi juga baru tahu kenyataan bahwa Baron juga cinta terhadap dirinya semenjak SMP, dan dia coba untuk move on segala sesuatu tentang Didi setelah kepergian Didi ke Amerika.
Baron membuat Didi kembali berharap karena sikapnya, yang melamar Didi tapi Didi ingat Baron punya Olivia, calon isterinya yang sebenarnya bukan Didi dan dia menolaknya.
Didipun patah hati, disaat-saat seperti itu Ervinlah yang selalu ada buat Didi. Mulai dari rencanaya untuk Get real drunk and start making out with some random guy.
Tapi semuanya itu gagal dalam usahanya waktu liburan di Lembang karena dia di jaga Ervin dan ‘watch dogs’. Meskipun tadi sempat ‘sedikit’ get real drunk. Tapi dia belum berhasil start making out with some random guy. Dan akhirnya Didi mendapat tawaran untuk make-out bareng…… hmmmm… titiktitik… :p setelah usaha yang pertama melupakan baron dengan dirty little secretnya dia anggap berhasil, sekarang rencana yang kedua yaitu have a one night stand before the New Year masalahnya Didi masih perawan dan menganut ‘no sex before marriage’ bisa merencanakan hal seperti itu… hanya karena ingin melupakan cowok? :O owwhhh… rencana itu lagi-lagi gagal ketika dia ke bar dan mencoba berdansa dengan pria-pria yang ada disitu. Sama seperti ketika melakukan langkah pertamanya, langkah kedua Didi juga mendapat tawaran dari…. Hmm… titiktitik :p and then…. Saya sudah terlalu spoiler…. Jadi sampe sini aja yaaa…. /plak… ._.v yang pasti ada rencana terakhir juga :O

---------------------------------

Suka banget pas pembicaraan antara Mbak Tita sama Didi… kenapa kisah Didi jadi mirip kisah saya disini huaaaaa *mojok*…

“Gue bosan sama hidup gue yang itu-itu saja. Dari gue SD, yang gue tahu Cuma sekolah sama kerja, mencoba untuk jadi murid terbaik, anak terbaik, adik terbaik, pokoknya segala sesuatu yang terbaik. Semua itu gue kerjakan supaya gue nggak ngecewain lo, Bapak, dan Ibu.”
Wajah kakakku terlihat sedih mendengar itu, tapi dia tidak mencoba memotongku.
“Gue nggak pernah bisa menikmati masa-masa ABG gue karena terlalu sibuk mikirin nilai. Semua itu gue bela-belain sampai gue nggak punya social life. Waktu semua orang mulai pada pacaran, lo tahu gue ada di mana? Di perpustakaan... belajar. Gue nggak pernah ada kesempatan untuk benar-benar merasakan apa itu fall in love,” lanjutku.
“Siapa bilang kamu nggak pernah jatuh cinta. Kamu dilamar sama Vincent, kan?”
“Yang kemudian gue tolak? Kebayang nggak sih.... dua kali gue dilamar orang, satu kali sama laki-laki yang memang gue nggak cinta dan satu kali lagi sama lakilaki yang gue „sangka gue cinta. Tapi buntutnya gue tolak dua-duanya,” jelasku lalu duduk kembali di sofa.
Kakakku membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi tidak jadi dan menutup mulutnya kembali.
“Gue kerja kayak orang kesetanan, maksudnya supaya orang bisa bilang gue sukses. Tapi gue nggak bisa share sama orang lain kesuksesan gue itu. Gue nggak punya suami, nggak ada anak, nggak punya love life. Waktu di Lembang gue sadar selama ini gue mengidentifikasi diri gue dengan segala sesuatu yang ada di sekeliling gue. Tapi gue sendiri nggak pernah tahu siapa gue di luar itu. Gue bahkan nggak tahu apa yang gue mau,” lanjutku.
Kakakku berlutut di hadapanku dan mencoba berbicara sepelan mungkin.
“Kamu ini adikku yang paling pintar, paling baik, paling berbakat, paling punya potensi untuk sukses. Kamu punya kerjaan bagus yang kamu suka...”
Aku potong kalimat kakakku, “Tapi itu bukan yang gue mau, Mbak... itu semua gue kerjakan hanya untuk memenuhi kebutuhan duniawi, tapi gue ngerasa kosong, dan gue baru sadar kekosongan itu nggak akan bisa diisi sama segala sesuatu yang sifatnya material. Kekosongan itu harus diisi dengan... cinta.”Aku merasakan mataku mulai panas. Aku siap menangis.
“Kamu dicintai sama gue, Ibu, Bapak, keluarga besar kita, Ina, sobat-sobat kamu....”
“Ya memang cinta, tapi gue mau cinta dalam bentuk lainnya. Suatu bentuk cinta yang selama ini ada di kamus gue, tapi dengan definisi yang salah. Gue pikir gue cinta sama seorang laki-laki selama lima belas tahun (me: 5 tahun) tapi sekarang gue sadar gue nggak cinta sama dia. Separo hidup gue sudah habis hanya untuk menunggu cinta orang itu. Gue sudah salah perhitungan.”
Aku menarik napas panjang sebelum melanjutkan, “Sekarang gue sudah mengerti bahwa bentuk cinta yang gue mau berarti pengorbanan, bukan permintaan. Cinta itu harus diberi dengan rela dan terbuka.

Yak, kata-kata yang di bold itu saya banget… huaaaaaa…

Endingnya sih ketebak… tapi, ceritanya lumayan ‘ngena’ terutama ke real love saya without drunk, one night stand, sex before marriage and pregnant… hehehe…
Cuma disini anehnya saja, Karakter Didi terlihat ‘labil’ kalau dia seorang yang lulusan psikologi, seharusnya dia lebih bisa mengontrol dirinya ketika patah hati dari Baron bukan dengan cara dirty little secretnya… namanya juga miss pesimis (?)
Well, it just a story… ya itu imajinasi penulisnya… saya cuma pembaca yang menikmati tulisannya.

3 dari 5 bintang  I like this novel….
Profile Image for Autmn Reader.
879 reviews91 followers
January 15, 2023
Sbnernya ratingnya 2,5 🌟 tpi untuk skrang aku bulatin ke atas. Ini buku yang kubaca pas SMA, terus aku suka. Jdi ratingnya personal.

Jujurly, baca ulang lagi skrang kayak yang udah aja gtu tah. Aku juga nggak bisa suka sama pilihan2 Adri yang impulsif banget. Terus obrolan2nya pun kadang gaje dan bikin aku kebosanan.

Trus knapa perpindahan perasaannya cepet banget. Kek plin plan aja sih.

Trus Adri bilang dia sembunyiin semuanya dri Tita, dan emang jadinya Tita nggk thu apa2. Trus dia bilang gk bisa nyembunyiin apa2 dri Tita. Wkwk. Kan aku jdi pusing.

Tpi it's just me being cranky karena lagi reading slump.
Profile Image for Hana Feberia.
88 reviews3 followers
August 23, 2014
Ini kayaknya khas Alia Zalea banget ya. banyak percakapan yang ga penting, sangat sangat ga penting dan ga ada hubungannya sama cerita di novel ini. contohnya ketika si Didi ngobrol sama Ervin soal film kesukaan lalu berlanjut ke psikologi. gw juga ga mau tau obrolan soal film itu yang ga penting bangeeet.
useless, ga ngaruh kalo di hapus juga. kayaknya itu cuma buat nambah2in halaman novel doang ya.


terus adegan sex di buku ini terlalu dipaksakan
dan teteeep. yang paling gw ga suka ada coincidence beruntun, gaya penulisannya selalu bikin alur cerita si A ga sengaja ketemu si B berkali2 ampe bosen, ga logic. kebetulan sih boleh tapi ga bertubi2 juga kali...


jokes dalam novel ini juga garing bangettt dan malah aneh jadinya. for example, banyak banget tokoh di buku ini yang pelesetin nama Ervin jadi Kevin, Muffin dan segala macem.
tokoh mpok Mpok Sanah dialog bahasa betawi nya too much banget. ga gitu juga kali.

ada kalimat "kami ini sobat lo, kami tau segala sesuatu nya tentang kehidupan lo" kok kayaknya kami dan lo itu ga nge-blend ya? aneh.


untuk pemilihan kata juga no idea deh. contohnya.
"ketika aku sedang berjalan menuju gubuk yang menghidangkan pencuci mulut" GUBUK!? ada alternatif kata lain kok Stand atau Stall misalnya. kenapa harus gubuk sih!?
terus tiba2 KEBETULAN dia ketemu lagi sama Ervin.


dan klimaks nya adalah adegan ketika si Didi (tokoh utama) lagi cuci mobil terus KEBETULAN Baron dateng melas2 ngelamar dia dan KEBETULAN tunangan Baron yaitu Olivia dan Ervin dateng. Olivia mohon2 Baron biar mereka tetep nikah terus mereka nangis2 pake hik... hikk.... gituuuu dialog nya.
ohhhh God how could I read this kind of book :'((
kenapa penerbit nya bisa lolosin novel aneh inii...???


si Alia Zalea ini mau bikin tokoh Didi yang terlihat super jenius dengan pendidikan S3, karier super cemerlang dan psikolog handal tapi menggambarkan karakter dengan kelakuannya kyk begini, ga nyambung banget.


how come, seorang lulusan s3 psikologi get drunk and make out with some random guy cuma gara2 cowok yg dia suka waktu SMP? #&&*@!
terus ada kalimat dy ngomong
"biarin saja gw memang mau diraba raba kok"
WTFFFFFF!!
harusnya tokoh utama novel ini is a slutty ya bukan seorang lulusan s3 psikologi

1 star is definitely too much for this novel.



Udahlah gw ga cocok sama semua tulisannya Alia Zalea. terlalu banyak coincidence, adegan sex, tokoh yg too good to be true, bahasa inggris gado gado dan tokoh-tokoh sok high class yang bikin muak.
Profile Image for thuthur22r.
242 reviews
February 12, 2014
Hilanglah Didi yang saya suka di Blind Date, berganti dengan Didi yg penuh drama dg kegalauannya ama Ervin si Dewa-Yunani-oh-gue-muntah-sekarang-ya.
God, kenapa sih Didi harus se plin-plan ini? Dan apa coba maksud doi mau one night stand ama random guy? Patah hati terus showeran sih saya bisa maklum, tapi habis itu ml ama random guy? Errggh, mana itu wajah si Adri, saya tampar sekarang ama buku paket. :v
Profile Image for Rara Purnomo.
283 reviews28 followers
January 30, 2015
Ini review telat banget deh ya, bacanya kapan nge-review nya kapan... LOL

Oke, buku ini mengisahkan Adriana cewek yang bisa dibilang hampir jenius, yang nggak bisa move-on dari Baron, temen semasa SMP nya dulu. Lalu, dia terlibat sesuatu juga sama teman sekantornya bernama Ervin, yang kayak Dewa Yunani.

Sejujurnya aku nggak bisa ngebayangin tampang model gimana sih yang kayak Dewa Yunani itu? Penggambaran tampan di novel-novel seringnya pake istilah ini sih, jadi nggak ngeh juga kan akunya. Katakanlah imajinasiku ini nggak berkembang, dan saking kurang kerjaannya, aku sempat-sempatin browsing gambar Dewa Yunani. Kalo orang berewokan panjang dengan tubuh kekar tapi bajunya minim (malah banyakan bugil) itu dibilang ganteng dan menarik, aku kudu bilang kalau aku nggak setuju. Badannya sih oke, tapi berewokan seudel nya itu bo'! Geli nggak sih? *Ngelantur jadinya*

Balik ke tiga anak manusia itu, ceritanya awal minggu ini aku ke persewaan langganan dan langsung nyomot buku ini karena nggak tahu mau pinjam apa. Terus begitu baca, aku mendapati diriku ragu dengan kehampir-jeniusan si Adri yang begitu dibangga-banggakan di sini. Untuk ukuran orang hampir jenius, dia terhitung bego menurutku. Kalau boleh jujur, aku bahkan nggak ngerti apa sih masalah dia sama si Baron ini?
Dia naksir Baron dan Baron juga sepertinya memberi perhatian khusus padanya, iya tau. Namanya juga anak SMP, sekalinya dicuekin sama orang yang ditaksir jadinya mundur teratur, iya tau *aku juga pernah muda*. Jadi karena Adri ngasih sinyal nggak jelas dan Baron ini 'chicken', akhirnya Baron berusaha move-on dan bersikap cuek ke Adri. Adri patah hati dan tanpa alasan yang cukup kuat minggat ke Amerika. Extreme banget. Cuman masalah cinta monyet aja rela pergi ke bagian lain dunia, lagian kenapa sih dia ngehindarin si Baron? Aku masih tetap clueless lho! Dan untuk ukuran cewek yang kabur dari cinta monyetnya untuk alasan yang nggak jelas, lebih dari 10 tahun masih ngarepin itu... ck. Have a life, Dri! Hahahaha. ITS STUPID!

Wait, ada yang protes! Jujur aja, aku juga pernah ngalamin apa yang dialamin Adri. Bedanya kalo Adri PDKT aja enggak, aku udah pacaran. Ya wajar dong ya kalo aku susah move-on, kan masih ada kenangannya. Lha si Adri, cuman teman se-team renang, bergaul di lingkaran yang sama aja enggak. Sebenernya ide ini sulit banget diterima logika. Karena biasanya kalo berhubungan aja enggak mana mungkin sih bisa suka sampe berlarut-larut gitu? Ah, siapalah aku ini mencecar perasaan Adri.
Yah, dia menganggap ada 'something' antara dia dan Baron yang perlu diperjelas. Ya perasaan nggak terungkapkan itu sih ya... but it sounds like a big deal. Seakan-akan masalahnya lebih besar dan menyeramkan daripada itu. Nggak tahu deh, aku nggak paham.

Terus si Baron ini juga kayak ABG labil. Dia sama Olivia 1-2 lah... Nggak dewasa. Adri juga sih, dia malah, nggak cuman labil, tapi tukang menggurui dan suka ngebantah! Apalagi caranya dia membiarkan masalah berlarut-larut dengan dalih masih berpikir... itu otak hampir jenius udah mulai memberi dampak buruk apa gimana? Sampe mikir aja lama banget!

Karakter Ervin doang yang bisa aku kasih rate lumayan.. ehm, aku suka juga sama Mpok Sanah ding! hahahaha.

Terus ada lagi yang kudu aku komentarin, aduh yang ini rasanya aku nggak bisa mengabaikannya. Percakapan antara Eddie dan Adri waktu Ervin dan gerombolan si berat main basket, scene di mana Eddie tau kalo Adri was a virgin dan nggak punya perbandingan apakah Ervin itu bisa dikatakan good lover apa nggak. You know pas Adri mendapati Eddie natap dia dengan pandangan penuh hormat. Oh, please... aku sampe ngerutin kening. Maaf lho mbak Alia, aku nggak tahu bagian darimananya si Adri yang bikin Eddie ngerasa perlu merubah pandangannya menjadi hormat. Gimanapun juga dia tetep melakukan seks pra-nikah! Menurutku ngejaga keperawanan sampe umur 30 lebih tapi end-up ngelakuin seks di luar nikah itu ya sama aja nggak bisa dibanggakannya kalo dia ngelakuin itu pas umur 17 tahun!
Sejujurnya, aku bukan tipe yang kolot dan mengharamkan seks di luar nikah. Hal itu sudah sangat umum saat ini, beberapa orang yang aku kenal juga ngelakuin hal itu. Nggak masalah sih, perawan atau enggak itu pilihan masing-masing. Tapi ngebaca Adri ditatap dengan hormat hanya karena bisa mempertahankan keperawanan sampe dia cukup matang, dan bukannya masih perawan sampe nikah itu aku ngerasa, well, nggak setuju aja.
Mana alasannya dia ngelepas keperawanannya gara-gara dia pengen ngelupain Baron, dih, relevan nggak sih? Dapat ide darimana dia kalo mau ngelupain orang yang dicintai itu kudu get drunk dan ngelakuin one night stand? Dia pasti terlalu sinting gara-gara kejeniusannya sendiri. Berkebalikan dengan Eddie yang hormat pada Adri, aku sama sekali nggak menghormati Adri!

Dan ini yang paling aku heran, ya ampuuunnnn!! Gimana bisa masalah ditinggal nikah sama si Baron yang cuman cinta monyet dan nggak punya hubungan apa-apa selain berteman jadi kelihatan lebih besar daripada masalah hamil di luar nikah? GIMANA BISA?!?!
You see, Adri yang bisa-bisanya bersikap super tenang, dan reaksi yang bisa dikatakan lempeng-lempeng aja dari Tita.. MY GOD! Sebebas-bebasnya kehidupan di Jakarta seperti yang dikatakan banyak orang, hamil di luar nikah masih sangat tabu, lho! Apalagi aku ngerasa orang tua Adri ini cukup konservatif, but HOW COME mereka berkesan "Okelah nak, kamu hamil.. udah terlanjur. Bapaknya si bayi juga udah ketahuan siapa, tapi nggak apa-apa kalau kamu nggak mau nikahin dia. Biarkan orang bergosip dan mandang kita sebelah mata, kami menerima kehamilan ini". Tanpa cing-cong. err.. pak-bu, jangan ditiru ya sikap kedua orang tua Adri dan Tita ini. Si Adri sih emang udah tua umurnya lewat 30tapi menerima semua itu dengan anggapan bahwa Adri udah dewasa..nggak gitu juga kali Pak-Bu. Kenyataannya Adri bertingkah kayak anak ABG super labil. Rasanya jadi ngga mendidik kan. Nggak masuk akal.

Terus, waktu Adri dan Tita ketemu Kirana sma Sarah di dokter kandungan, aduh itu kacau banget! Aneh ngga sih kalau seorang kakak itu ngebuka aib adiknya sendiri kayak yang dilakuin Tita? For God's sake! Tita cerita ke orang lain kalo adiknya hamil sepulang menghabiskan Tahun Baru di Lembang SAMA TEMAN KERJANYA!! Gosh, Tita ini kelewat jujur apa kelewat bego?! Ya emang sih omongan Tita ini mendukung cerita di mana Adri ketahuan hamil oleh keluarga Ervin, tapi logisnya, Tita nggak bakal ngoceh tentang hal setabu itu ke orang yang baru dikenal!! Gimana sih cyinnn?? Somehow aku jadi ngerasa Alia rada lost juga kan mau ngebawa cerita ini kemana.
Ya ampun, asli... aku ngerasa prioritas masalah di buku ini rada-rada keliru..
Nggak ada sesuatu dari diri Adri yang bisa ditiru selain kejeniusannya, asli... dia karakter yang rada nggak beres. hahaha.

Aku juga kudu setuju dengan reviewer lain yang bilang terlalu banyak kebetulan di buku ini. Meskipun begitu aku tetep suka cara Aliazalea bercerita. Tapi... Ini selera sih, aku emang nggak terlalu suka baca dari POV "AKU". Di sini Adri bikin kesel sih kerjaannya..

Aku nggak nyesel kok ngasih rate-3 bintang, meskipun sebenernya mau ngasih 2,5 bintang aja. Karena terlepas dari semua kekurangannya, buku ini tetap menghibur :)
Profile Image for Nola Andriyani.
180 reviews
December 21, 2019
Setelah kenalan dengan Ina dan Titania, kali ini akhirnya aku memutuskan untuk kenalan dengan Adriana.

Konfliknya sih sederhana. Tapi karena sikap Adri yang berprinsip dan terlalu memikirkan orang lain bikin konfliknya greget. Apalagi ditambah sikap Ervin yang playboy banget. Kadang pengen nendang aja.

Tokohnya terbilang kuat dan konsisten dari awal sampai akhir. Nggak ada perubahan karakter yang tiba-tiba gitu. Aku suka sama Adriana. Tapi sangat membenci Baron. Sama Ervin aku ngerasa abu-abu, nggak tau harus suka atau benci. Karena selain dia playboy, aku agak merasa dia itu awalnya menyamakan Adri dengan wanitanya sebelum konflik utama itu hadir, padahal Adri udah baik banget dan pengertian dengan dia.

Kecepatan alur di kisah Adriana ini tergolong cepat. Enak dinikmati dan bikin penasaran di tiap halamannya.
Profile Image for Sanwa Library.
110 reviews4 followers
October 16, 2018
3 dari 5 Bintang

Ini kali pertama aku membaca cerita milik Alia Zalea dan nggak berurut pula. Tapi dari membacanya, kesanku:

World Building: Bukan merupakan cerita baru. Tapi penggambaran dunianya sangat baik dieksekusi sehingga dapat di imajinasikan dengan mudah. Segala sesuatu yang berbau komedi romantis di dunia kerja selalu menarik perhatianku.

Plot: Plotnya tidak lambat bahkan terkesan agak cepat, bahkan klimaksnya pun oke. Hanya dibeberapa bagian ada loop hole dimana saya suka terbersit, "kok gitu ya?" Dibagian tertentu sedang melakukan A, ganti satu kalimat langsung B.

Karakter: Dua sosok karakter disini menurutku biasa saja. Chemistry-nya agak sedikit kurang dapat dan ada di beberapa bagian yang sifatnya kontras antara kalimat satu dengan yang lain.

Writing style: Gayanya mengalun tapi terkadang terlalu kaku bahkan dibagian yang seharusnya berkesan informal. Bukan masuk ke bagian tipe menulis yang kusukai siyh.

Others: Walau begitu, aku akan tetap melahap buku AliaZalea yang lain. Ide ceritanya yang memang tidak baru itu tetap terkesan menarik dimataku untuk dilanjutkan.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Devina.
149 reviews7 followers
August 8, 2015
Buku ini bercerita tentang Didi.. alias Adriana.. adik dari toko Tita di buku Blind Date.. Ceritanya agak aneh, dan agak sulit dicerna, baik konfik atau penyelesaiannya.. Banyak part dari buku ini terlihat terlalu berlebihan dan dibuat-buat.. Terlalu banyak kebetulan, terlalu byk pemecahan masalah yang dirasa janggal..

Cinta yang dirasa oleh Didi buat Baron, lebih cenderung kearah obsesi. Sangking lamanya kita 'berpikir' bahwa kita menyukai seseorang, tanpa kita sadari lama2 perasaan kita tsb berubah menjadi obsesi.. Karna sejujurnya aku juga pernah jadi kaya gt.. Terlalu lama memendam rasa suka bahkan ketika udah bertahun-tahun ga ketemu pun aku masih kepikiran dia.. Sampai akhirnya aku sadar, kalo dia cuma obsesi bukan cinta.. Sayangnya aku gak seberuntung Didi yang bisa ketemu Ervin buat nyemangatin dan kasih perhatian lebih ke aku.. *ahh..jadi curhat..**

back to the story, sebenarnya aku agak kurang suka ama ceritanya, seperti buku AliaZalea yang udah aku baca sebelumnya (Blind Date) dalam buku ini juga aku kurang senang dengan gaya ceritanya yang terlalu seperti 'mengikuti' chicklit luar.. Paham pergaulan bebas dsb nya itu.. Menyelipkan bahasa Inggris disana sini.. Percakapan antar tokoh pun terlalu berlebihan, masa perempuan dan laki-laki bercakap2 tentang brand pakaian dalam wanita? Awal mula konflik, pada saat klimaks cerita semua terasa aneh dan gak pas.. Entahlah, aku rasa 2 bintang cukup untuk ceritanya..
Profile Image for Leila Rumeila.
989 reviews30 followers
September 20, 2024
Review of my 2nd read : 3.5⭐
Setelah baca ke-2 ini gue jadi kurang suka dengan karakter Adriana, sangat ceroboh dan short-minded.
Dan gue malah jadi interested sama Ervin. Suka dengan kesabarannya menyikapi Adriana yg bikin senewen.

Review of my 1st read : 4⭐
Buku pertama dari AliaZalea yg gue baca dan engga mengecewakan! Jadi penasaran dengan buku2nya yg lain.

Meskipun ada beberapa hal yg gue engga suka, tepatnya bagian menuju ending yg gue engga duga akan ada twist seperti itu. Don't get me wrong, bukannya engga suka dengan twistnya, tapi cara Adriana menyikapi masalah "itu" yg bikin gue agak ilfeel.
Pertama, bagi gue jadi kontradiktif dengan prinsip yg terang2an dia vokalkan.
Kedua, asumsi2 dia tentang Ervin menurut gue too exaggerating, yg pada akhirnya jadi menyusahkan dirinya sendiri, kaya "woyy, apaan sih lo?!?"

Dan wow, keluarga Adriana cukup open-minded untuk standar keluarga2 di Indonesia yg terbilang masih konvensional ya.
Tapi secara keseluruhan gue menikmati drama dan konflik di buku ini. Friend-to-lover, friends-with-benefit, whatsoever, i engrossed all of them!

*Listened the audiobook by Storytel*
Profile Image for Nikita  Normalitasari .
90 reviews29 followers
Read
April 26, 2012
Aku langsung jatuh cinta sama tokoh Ervin disini! Ceritanya itu bener - bener tentang kegalauan seorang cewek yang sedang tersesat dalam pencarian pasangan. Itu sering terjadi kok sama banyak cewek :) Tapi, yang moral value nya, untuk mengakhiri masalahnya Didi jangan ditiru yaa :)
Profile Image for Reina Tan.
288 reviews143 followers
January 20, 2019
Awalnya suka, terus makin ke sana... Aku emosi sama tokohnya 😂

Terus juga...

Semakin banyak baca karya AliaZalea, aku merasa alurnya mirip-mirip ya bentukannya.

Atau mungkin emang perasaanku aja kali, ya? 😂😂
Profile Image for Nureesh Vhalega.
Author 20 books151 followers
August 4, 2020
Reread 2020:

LOL pertama kali baca 2010 dan ternyata yahhh tidak sebagus kala itu (?) Aku sebal banget sama Adri. Maaf ya 😂
Profile Image for Amaya.
742 reviews57 followers
May 24, 2021
Well, ini bukan buku pertama yang kubaca dari aliaZalea, tapi kesanku ke buku ini agak ugh. Pertama, Adri umurnya tiga puluh tahun lebih kan ya? Kok malah bersikap kayak ABG labil, sih? Kurang tegas dan hatinya gampang goyah.

Oke, judulnya saja Miss Pesimis, jadi Adri ini tipikal cewek yang belum diketahui hasilnya udah pesimis duluan. Awalnya agak gak masuk akal ya, didekati Baron malah kabur ke Amerika. Pemikiran anak SMP memang suka begitukah? Oke, poin lain, dia sukanya jaman SMP, kayaknya masa-masa itu masih suka haha hihi sama temen. Mungkin beda lingkungan. Tapi entah ya, aneh banget beneran. Kukira Adri mendem dari jaman SMA gitu.

Poin lain yang agak gak sreg banyak sebenarnya, dan karena baca buku ini disambi hal lain, jadi lupa beberapa. Pokoknya banyak yang loncat dan sikap Adri di sini as teen not mature woman. Pesimisnya udah level yang banget banget. 3 bintang aja buat Miss Pesimis.

Buku pertama dari penulis ini, dan karena aku baca seri terakhirnya, kurasa banyak peningkatan pada tulisan dan lebih rapi.
Profile Image for Nike Andaru.
1,632 reviews111 followers
June 4, 2018
Cerita Adriana dan Ervin, si sobat baik yang dikenal pas masuk ke kantor baru di Jakarta. Lama-lama sahabat jadi cinta gitu. Tapi, Adri masih menyimpan cinta kala SMP yang tak pernah terungkap sampe akhirnya Baron beneran mengungkapkan cintanya pada Adri.

Ceritanya sebenernya biasa, tapi diceritain dengan kekhasan metropop, menarik dan mengalir dengan seru hingga mudah rasanya untuk menyukai Ervin dalam cerita ini. Walau bingung juga gimana muka 'dewa Yunani' itu? 😁
Profile Image for Nathania.
118 reviews20 followers
May 19, 2021
Hubungan Adri & Baron yang tanpa kejelasan terus membuat Adri tidak pernah menginginkan lelaki manapun sampai muncul seorang Pria maskulin, Ervin sahabat sekantornya yang mengubah semuanya.

Plot ceritanya lambat dan konfliknya terpaku pada masa lalu Adri & Baron. Ervin juga digambarkan sebagai pria playboy yang seakan kehidupannya dipenuhi wanita yang selalu gonta ganti baru. Isinya mengandung 18+ ya jadi gak direkomendasikan buat yang under 17+.
Profile Image for Laura Yuwi.
209 reviews15 followers
April 17, 2024
Udah dibaca pas Februari 2021 pinjem Novel temen tapi saat itu belom kenal goodreads jadi belom bisa kasih review deh. Hehehe
Profile Image for Jessica.
1,219 reviews40 followers
July 10, 2017
quick read. kalo blind date hot-nya sweet, kalo miss pesimis hot-nya wet.
menurut saya, Adri juga sama gobloknya. hahahaha. dat goblok moment when I literally did facepalm (udah ditulis di bawah). saya baru sadar kalo orang udah S3 juga bisa goblok. well, namanya juga manusia. ga ada yg sempurna, tapi bener2 deh itu adegan.

soal typo, ga banyak, cumaaaaa bagian bahasa inggrisnya perlu lebih diperhatikan penggunaa it's, its, there, their. tapi yg saya baca cetakan pertama sih.... atau ketiga, pokoknya cover pertama.

well well, Adri, lu bertanya-tanya alasan kenapa lu ga punya pacar, lu sih penyebabnya. ya ada kali ya cewe yg jatuh cinta sama cowok, dapet sinyal positif malah menjauh dan lari. pantes aja tu cowok kira lu ilfeel.

Ervin, Ervin, The Sex God, Greek God, you're the sweetest , man. tapi ga nyangka sih lu percaya aja gitu dibohongin Adri klo dia udah nyiapin kondom, tp ga ada adegan makein kondomnya, jadi yahhh mungkin itu penyebab Adri hamil... harusnya Ervin yg prepare kan?? auk ah.

------------------------------------------------------------------------------
well, i gave 3 stars.
novel ini bikin aku berdebar-debar karena well, cukup romantis.

kesalahpahaman menimbulkan konflik dalam novel ini.
tapi banyak hal aneh menurut saya.
Adri yang dibilang konservatif, malah hamil di luar nikah, dan well, dia sudah tahu bahwa untuk melakukan seks harus pake pengaman biar ga hamil, tapi dia malah bohong kalo uda pake. are u stupid? lulusan psikologi dan pikirannya masih agak dangkal. awalnya sih karakternya smart, tapi lama-kelamaan kayak remaja labil. hmmm~ baru mengerti klo Adri memang kepengen hamil, tapi ga gitu juga caranya... dan ga ngerti juga sih klo memang udah siapin kondom, kenapa Ervin ga minta sama Adri? malah jadinya hamil? huehehehe

ada kalimat yang mirip Letters to Juliet!!! I am madly, deeply, desperately in love with you. kira-kira mirip. tapi ga tahu juga apakah novel ini terbit lebih dulu daripada film Letters to Juliet. (sama tahun rilisnya, tapi novel ini lebih dulu dibanding filmnya)

saya lebih suka sama Celebrity Wedding!!! *still be my favorite this year*
Profile Image for Padma.
174 reviews33 followers
December 29, 2013
This book really rubs me in the wrong way. Almost all of the characters are annoying beyond belief, except..well, maybe Ervin. Even Adri's parents irk me.

This is more of a rant than a review and it contains spoilers, read at your own risk.

Referring to the title, I disagree that the heroine is a pessimist. Adri is just plainly a TSTL (too stupid to live) heroine. I can't express enough how I'm disappointed with all her decisions in this book. It's quite foolish to still grow a feeling towards a crush since in junior high school (especially because the reason why she falls for him is too shallow), not to mention that the object of affection is already engaged. Then, after an inevitable heartbreak, she makes a strategy to forget him and to move on that includes making out with random stranger and having a one night stand (does that even make sense, this idea coming from a woman who is described as being smart and level headed?).

As the strategy falls out and she ends up having sex without protection with her best friend, Ervin, and later realizes that she is carrying his child, the moron decides on her own that it's best to keep her pregnancy a secret from Ervin because Ervin isn't in love with her and she better takes this as her own responsibility. Err, what?

About the other characters, I wouldn't say a lot except that I wanna slap Baron the inconsistent, annoying and unfaithful jerk; wanna shake Olivia because of her low self-esteem, and tell her to put up her big girl panties and just leave her unfaithful fiance; rolls eyes at how Adri's parents deal with her pregnancy. What parents wouldn't burst in outrage discovering their daughter getting knocked up? But Adri's parents act as if it's not a big deal although it will affect the family honor and totally ruin her reputation because they think Adri is old enough to make decisions about her Iife. Well, but in Adri's case, age doesn't define maturity.

The reasons why I am generous enough to give this 2 stars despite of the failing plot and so many exasperating characters are because of aliaZalea's writing which is always done well, and Ervin. Seriously, he deserves a better woman.
Profile Image for Vanessa.
152 reviews
March 3, 2012
4++

Lebih bagus dari Blind Date, tapi gak sebagus Celebrity Wedding. Mungkin karena aku baca CB duluan sehingga responnya kurang dikedua buku tersebut... *hmpfh, gak tau aaah*

So...

Disini Ervin jadi favorit aku walaupun orangnya playboy abiss! Harap maklum, aku suka tipe hero yg PLAYBOY BERTOBAT *LoL XD*
Katanya cowok playboy itu calon suami yg setia (bener gak?)

Satu bagian yg bikin aku terhibur sangaaat, waktu Ervin ngajak Adri nonton musik Jazz dan bertemu Baron. Disana dia cemburu lihat kedekatan Adri sama Baron (dia ngaku2 kalo Adri datenya malam itu, padahal cuma hangout doang kayak teman biasa *LoL*). Kelakuan Ervin bikin aku ketawa kayak orang gila. Ternyata orang, khususnya yg kaum adam, kalo lagi jealous mereka lucu jugaaa yaaah *guemeeeees deh* >o<

Kaget juga waktu Ervin & Adri melakukan sex before married. Gila juga ya si Adri sampe segitunya mau ngelupain Baron. Kalo cuma make out with random guys sih menurutku okok saja, tapi kalo sampe one night stand atau cinta satu malam, waah... Ternyata si Adri nekatnya gak nanggung2!!
Untung aja firstnya Ervin. Walaupun sampe hamil tapi gak rugi juga sih soalnya 'benihnya' kan salah satu TOP QUALITY jadi 'hasil panennya' juga sebagus yg 'menanam'... (loh kok jadi ngelantur gini??? Emangnya mau nanam tanaman apa? Ditanam mungkin mau *LOL XD* kidding girls ;p)

Yuuups, itu sajaa.. Sejauh ini buku2 aliaZalea cukup/sangat menghibur buatku. Jadi pengen baca buku2nya yg lain *poke Kak Aini*
Profile Image for Gistii Adistie.
19 reviews2 followers
August 8, 2014
Karena pengaruh seorang sahabat, gue jadi ikut menggilai buku-buku karya AliaZalea. Semua bukunya seperti benar-benar berbicara dan cerita. Seakan-akan si penulis benar-benar menjadi stalker handal di kehidupan seseorang. Diceritakan secara apik!

Miss pesimis ini menceritakan tentang seorang perempuan yang bernama didi, yang jatuh cinta dengan teman semasa sekolahnya (Baron). Didi sudah memendam perasaannya pada Baron hampir selama lima belas tahun. Ia selalu merasa bahwa Baron adalah laki-laki paling sempurna dalam hidupnya. Ia menolak lamaran Vincent Blake yang sudah mencintainya selama dua tahun saat ia menempuh pendidikan psikolog di Amerika. Demi mempertahankan perasaannya pada Baron.
Namun nyatanya cinta tidak sesuai dengan perkiraannya selama ini. Lima belas tahun itu mendadak terasa sia-sia. Ternyata perasaannya bukanlah cinta yang sebenarnya ia inginkan. Hingga ia bertemu dengan laki-laki lain yang memberi cinta melebihi dari apa yang ia inginkan. Dan cinta setulus itu datang dari sahabatnya sendiri.

Uniknya tokoh utama di Novel ini adalah Didi, dimana dia adalah adik kandung dari Titania. Yang menjadi tokoh utama di Novel lainnya yang berjudul Blind Date. Sepertinya di semua novelnya, tokoh utama didalamnya selalu memiliki ikatan satu sama lain...
Profile Image for Aisha (seetheworldwithbooks).
476 reviews46 followers
August 19, 2015
Dari kalimat pembuka, (ini karena aku sering baca terjemahan, ga ada hubunannya sama kemampuan AliaZalea dalam menuls) aku udah ga sreg sama gaya bahasanya.Tapi aku tetep maksa sampe bahkan di halaman awal, aku udah nangkep kalo Didi ini rese parah. Baca narasi dia yang nyolot dan kaya ngajak berantem gitu bener-bener ngeresin. akhirnya karena ga tahan, tapi kepo juga mau tau cerita2 top jebolan gramed tuh kaya gimana, aku baca tapi banyak banget yang di skip. bodo deh. toh tetep ketangkep maksutnya apa. Duuhhh gatau harus bilang apa.ceritanya tipikal betsfriend to lover sih, cowonya kelewat sempurna sampe rasanya ga mungkin, didi cabe-cabean (iam sorry, ada perbedaan antara being nice and trying to be a slut, k?), dan cowok smp yg jd cinta matinya. Um, hello? Ga sebegitunya kali. Buku ini drmaatis banget deh. dramatis alaynya maksudnya. Yang satu ini bukan aku banget, gatau deh buku yg lain gimana
Profile Image for ABO.
419 reviews47 followers
August 16, 2013
Sepertinya memang kurang cocok dengan tulisan aliaZalea, terlalu bertele-tele. Karakter utamanya merupakan salah satu karakter utama yang paling tidak loveable sepanjang sejarah. Naif, plin-plan, keras kepala, sok tahu, dan sifat-sifat menyebalkan lainnya yang membuat saya ingin mencakar-cakar mukanya -___- oh ya, jangan lupakan ini: munafik.
Profile Image for Literavy.
93 reviews4 followers
May 2, 2021
Just Like Ervin in some situation.
Profile Image for Fiary.
244 reviews16 followers
March 18, 2011
pesimis ? kayaknya nggak deh ;-)
Profile Image for Bookish Dungeon.
105 reviews
February 6, 2021
Miss Pesimis menceritakan tentang kehidupan percintaan dari seorang Adriana yang selalu merana semenjak SMP dulu. Cintanya bertepuk sebelah tangan hingga cewek itu berusia kepala tiga masih tetap mengharapkan kedatangan Baron tanpa merasakan adanya orang lain yang disiap bersama Adriana hingga tua nanti.

Ervin yang dianggap hanya seorang sahabat oleh Adriana perlahan-lahan mengubah perasaa Ervin yang membuat cowok itu berada disamping Adriana ketika cewek itu sedang sedih ataupun senang. Puncak semua itu adalah Lembang. Ervin mengajaknya ke Lembang untuk melupakan masalah Baron dan Olivia sesaat. Namun Lembang menjadi saksi mata mereka melakukan sex dan Adri melepaskan masa lajangnya setelah itu.

Sekilas kisahnya seperti itu, ending? Kalian lebih baik baca sendiri.

Disini kita ditunjukkan pada karakter Adriana yang terlihat pesimis dengan kisah cintanya dan selalu menututup hatinya rapat-rapat terhadap laki-laki. Penulis sangat menekankan karakter tersebut, sampai-sampai Ervin kalang kabut ketika sampai di Jakarta dengan kondisi menghilangnya Adriana yang pergi ke KL menghadiri pernikahan salah satu temannya.

Menurutku dalam seri AliaZalea sungguh sangat lambat dibagian awal hingga klimaks. Tapi setelah klimaks itu reda yang ditunjukkan oleh sikap Ervin yang berusaha meyakinkan kalau dia benar-benar suka dengan Adriana itu mulai seru. Aku melihat perasaan Adriana seperti dikejar setan—sangat kebingungan, masih ada secuil ketidakpastian dalam hatinya tentang Ervin.

Tapi setelah buku ini selesai, aku begitu lega Adriana mendapatkan ending yang menyenangkan. Meskipun diawal Adriana sangat bersikukuh dengan pendiriannya yang pesimis. Tapi setidaknya Tuhan menyediakan jalan untuknya dengan bersanding dengan orang yang tepat seperti Ervin.

Sekain dulu, aku nggak tahu harus komentar apa lagi. Tapi inilah kisah Adriana—salah satu squad Jana, Nadia, dan Dara.
Profile Image for Fadila setsuji hirazawa.
350 reviews4 followers
April 22, 2021
...Untuk dicintai dan disayangi oleh seseorang, aku harus berani untuk mencintai dan menyayangi orang itu terlebih dahulu... (Hal.218)
.
.
.
🙍Novel yang mengisahkan tentang Adriana Amandira yang harus berurusan dengan teman sekantornya yang bernama Ervin, yang meskipun terkenal dekat dengan perempuan namun merupakan sahabatnya. Rupanya kisah ini menjadi tidak mudah karena Adri yang mendadak kembali dipertemukan bahkan dilamar oleh Baron, cinta pertama dan juga calon suami dari teman perempuannya. Semakin tidak mudah karena Ervin adalah teman dari Baron...
Entah kepada siapa hati sang miss pesimis akan berlabuh.
.
.
.
🙍Kisah ini cukup menarik untuk diikuti, karena usaha tokoh utama dalam novel Miss Pesimis ini yang cukup terasa dalam menyeimbangkan antara kehidupan yang dijalani dengan romansa dalam hidupnya.
🙍 Saya merasa judul untuk novel ini begitu menarik walaupun dalam cerita yang dihadirkan, gambaran tokoh perempuan yang pesimis tak cukup terasa. Namun, rasanya saya cukup mengerti bahwa mungkin kehendak Adri untuk menemukan sembarang pria yang mampu membuatnya bertindak gila-gilaan dan melupakan sosok yang dicintai adalah gambaran dari seseorang yang pesimis.
🙍Tokoh Adri yang mandiri dan Ervin yang memiliki pesona, berikut interaksi, kemajuan serta deskripsi mengenai kedua tokoh ini membuat saya menikmati alur miss pesimis ini.
🙍Romansa yang melibatkan kantor tempat para tokoh bekerja menjadi nilai tambah saya untuk novel ini.
🙍Alur yang digunakan merupakan alur maju dengan gaya penulisan yang mengalir.
🙍Adri dan kisahnya bukan hanya membuat saya merasa bahwa kisah ini dan saya memiliki beberapa kesamaan, tetapi juga mampu menghadirkan penyadaran bagi saya bahwa move on bagi beberapa orang menjadi begitu tidak mudah dilakukan.
🙍Penyuka kisah metropop dengan alur dan bahasa yang santai, bisa coba baca novel ini.
Displaying 1 - 30 of 248 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.