Bidadari Bermata Bening

by Habiburrahman El-Shirazy

“Novel ini mendeskripsikan dunia pesantren dan orang-orang pesantren dengan apik. Khazanah dan nilai-nilai adiluhung pesantren pun disampaikan dalam bahasa sastra yang indah.”
—Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA., Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Genres: Romance, Novels, Love, Religion, Islam, Fiction

342 pages, Paperback

First published May 1, 2017

About the author

Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil, adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai kental nilai Islaminya dan mendorong semangat para pembacanya.

Selama di Kairo, kang Abik banyak menulis naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr.Yusuf Qardhawi yang berjudul ‘Alim Wa Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000).

Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002), Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004), dll.

Karya-karyanya:
Ayat-Ayat Cinta (2004)
Di Atas Sajadah Cinta (2004)
Ketika Cinta Berbuah Surga (2005)
Pudarnya Pesona Cleopatra (2005)
Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007)
Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007)
Dalam Mihrab Cinta (2007)

Reviews

[Meta Morfillah · Rating 4 out of 5]

Judul: Bidadari bermata bening
Penulis: Habiburrahman el shirazy
Penerbit: Republika
Dimensi: iv + 337 hlm, 13.5 x 20.5 cm, cetakan II Mei 2017
ISBN: 978 602 0822 64 8

Bagaimana menjaga cinta dan rindu dalam bingkai halal tanpa pernah memadamkan cita? Itulah yang saya rasakan saat membaca novel ini. Dari tokoh Ayna, bahwa takdir tak perlu disesali. Meski terlambat dan membelokkan lika-liku kehidupan, pasrahkan saja semuanya kembali pada Allah. Maka benarlah frasa, jika jodoh tidak akan ke mana, meskipun jalurnya agak memutar dan membutuhkan waktu tambahan.

Ayna, santriwati yang miskin, anak seorang TKW namun taat pada Kyai dan Bu Nyainya, memendam cinta pada Gus Afif yang merupakan putra penerus pesantren, yang ternyata memendam rasa yang sama. Sayangnya, beragam rintangan menghalangi penyatuan cinta mereka. Mulai dari Pakde dan Bukde Ayna selaku wali, keresahan Bu Nyai yang menyebabkan telatnya lamaran hingga Ayna terpaksa menikah dengan konglomerat koruptor, dan beragam trik yang harus Ayna lakukan agar bisa lepas dari jerat keserakahan manusia tanpa lepas dari Allah.

Sungguh, sesederhana kehidupan santri yang diceritakan penulis, namun konfliknya begitu terasa. Entah mengapa setiap karya penulis dibilang novel pembangun jiwa, dan memang benar adanya. Membacanya membuat saya tak ingin lepas, banyak berzikir dan menambah ilmu agama saya. Membuat saya lagi-lagi iri pada yang berilmu dan ingin merasakan nyantri, belajar terus.

Sayangnya, penyuntingan kali ini begitu jelek. Ada banyak typo, kurang spasi dan hal teknis lain yang seharusnya tidaklah terjadi oleh penerbit sebesar ini.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Ungkapan cinta itu memberi tambahan nyawa dalam jiwa. Meskipun ia tidak yakin apakah akan berjodoh dengan pemuda yang ia cintai dan mencintainya. Cukuplah ia tahu bahwa di sana ada orang yang mencintai dirinya, itu sudah jadi semacam doa baginya." (H.157)

"bertambah umur harus bertambah ilmu." (H.193)

"Benamkan dulu kepalamu di lautan, jika engkau menunggu dengan sabar niscaya engkau akan mendapatkan mutiaramu." (H.229)

"Kebahagiaan seorang guru adalah ketika muridnya mampu mengajarkan kebaikan pada banyak orang." (H.291)

Meta morfillah

[Nining Sriningsih · Rating 5 out of 5]

bisa pinjam di bookabuku.com yaa
=)

"dengar, demi Allah, jika aku jadi suamimu, aku janji akan memuliakan kamu, apapun yg kamu pinta akan aku turuti selama aku mampu. kau akan menjadi perempuan paling berbahagia karena mendapatkan curahan cinta dan kesetiaan paling besar yg dimiliki seorang lelaki kepada perempuan di atas muka bumi ini. aku akan berusaha dengan seluruh kemampuanku untuk membahagiakan kamu. sebab aku sangat mencintai kamu. aku akan menjagamu lebih dari menjaga diriku sendiri. aku akan menghormatimu seperti para nabi menghormati istri mereka"


siapa yg bisa berjanji seperti Afif di atas.. XD
berliku-liku perjalanan cintanya, dari yg cuma berkaca-kaca matanya sampai nangis.. :')

yuuks dibaca novelnya, recomended.. :D

[Rizky Ayu Nabila · Rating 5 out of 5]

BINTANG 5 KARENA ALUR CERITANYAA MASYA ALLAH😭😭😭♥️♥️

Kisah tentang Ayna, seorang santriwati dan juga khadimah, santriwati yang cerdas dan berprestasi, peraih nilai UN tertinggi nomor 10 se-Indonesia ♥️

Yang bikin kisah ini menyentuh menurut saya itu adalah perjuangan Ayna agar tidak pasrah kepada takdir. Kesabarannya dan kegigihannya untuk meraih apa yang dicita-citakannya.

Dari novel ini, saya juga belajar kalau sesuatu yang ditakdirkan untuk kita, ga akan pernah melewati kita barang satu jengkal sekalipun. Allah maha mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Tugas kita adalah berusaha dan berdoa, serta yakin akan semua ketetapan-Nya.

[Mali · Rating 4 out of 5]

Jalan cerita yang menarik serta dialog yang saya masih teringat-ingatkan.

Bila lihat balik, saya tak nafikan cara Kang Abik menulis watak perempuan agak off-putting. Terlalu banyak penekanan dibuat atas paras rupa wanita dan ia buat saya tidak selesa.

Ini belum lagi tentang kekerapan beliau menyebutkan 'kesucian' (baca:dara) seorang perempuan.

[Vanda Deosar · Rating 5 out of 5]

Habiburrahman El Shirazy atau yang biasa dipanggil Kang Abik kembali menelurkan kisah untuk membangkitkan iman dalam jiwa. Dengan judul Bidadari Bermata Bening, Kang Abik mengajak pembaca menyelam dalam kisah gadis cantik jelita asal Kaliwenang, Ayna Mardeya Binti Abdullah Jalal.

Ayna, seorang yatim piatu yang menimba ilmu di pesantren Kyai Sobron dan kesehariannya mengabdi sebagai Khadimah Bu Nyai Nur Fauziyyah. Khadimah adalah seorang yang membantu mengelola pesantren, khususnya dapur. Tidak mudah menjadi Ayna, mendapat fitnah karena dianggap sebagai hasil hubungan gelap saat ibunya bekerja sebagai tenaga kerja wanita di Amman dulu, namun bukan Ayna dia tidak bisa namanya jika membuktikan kebenarannya. Ayna juga membuktikan diri bahwa seorang Khadimah pun dapat berprestasi, itu juga ditunjukan Ayna lewat Ujian Nasional, dirinya mampu menjadi peserta UN terbaik se-Jawa Tengah dan masuk dalam 10 besar nasional.

Ayna pulang kembali ke Desanya setelah lulus atas permintaan bu Nyai, sebenarnya Ayna tidak mau dan memilih untuk tetap di pesantren saja. Namun, Ayna masih punya keluarga yaitu Pakde dan Bukdenya dari pihak ibu. Pakde Darsun mempunyai dua orang anak perempuan Aripah dan Atikah, semuanya bersikap “kejam” terhadap Ayna, kecuali Atikah. Ketika pulang, Ayna kaget melihat sikap Pakde dan Bukdenya yang menjadi baik dan lembut. Ayna sempat dilamar oleh Kyai Yusuf Badrudduja, namun lamarannya ditolak oleh Pakde dan Bukde dengan alasan Ayna harus dapat bujang bukan duda beranak dua, usut punya usut, ternyata Pakde dan Bukdenya memaksa Ayna menikah dengan Yoyok, konglomerat di desa anggota DPRD agar Pakdenya dapat dana gelontoran senilai milyaran rupiah untuk menjadi lurah. Mendengar berita ini Pak Kyai Sobron memberi solusi untuk menikahkan Ayna ke salah satu anaknya, Gus Asif atau Gus Afif.

Sebelum kabar pernikahannya dengan Yoyok, Ayna sempat dikunjungi oleh putra bungsu Bu Nyai, Gus Afif, beliau bermaksud untuk meminang Ayna dan mengajaknya ke Mesir untuk sekalian sekolah disana. Namun, Ayna menolaknya karena selalu mengingat perkataan Bu Nyai,

“Kalau Afif? Dia baru saja lulus bareng Ayna. Dia harus kuliah dulu. Kalau nikah bubar semuanya!” (Hal. 152)

Pernikahan dilangsungkan, Ayna seperti dipenjara karena Yoyok ternyata tak pernah sholat, tidak bisa membaca Al-Quran, selalu mabuk-mabukan dan main perempuan. Di lain sisi, Walau menikah dengan Yoyok, Ayna tetap menjaga kegadisannya.

“Permintaan saya sederhana saja, dan bagi pemuda yang biasa ke mesjid itu mudah. Begini, saya bersedia menikah dengan Mas Yoyok, namun saya tidak bersedia dia sentuh, sekali lagi saya tidak bersedia dia sentuh walaupun sudah akad nikah kecuali dia telah bisa membaca Al-Quran dengan lancar. Yang penting lancar saja. Lalu hafal juz ‘amma dan surah yasin. Itu saja. Itu permintaan dan syarat saya yang harus disetujui dan disepakati!” (Hal. 173)

Pernah suatu malam Yoyok sedang mabuk dan mencoba untuk “memperkosa” Ayna, kejadian itu berakhir dengan Yoyok yang masuk rumah sakit, walaupun perempuan ternyata Ayna jago karate. Suatu ketika, Yoyok dan bapaknya akan ditetapkan sebagai tersangka korupsi. Namun, mereka mengambil jalan keluar untuk “menjual” Ayna ke laki-laki lain dengan pangkat lebih tinggi, agar mereka selamat dan tidak dijebloskan ke penjara. Mendengar hal ini, Ayna marah luar biasa, namun Ayna menutupinya dengan menuruti kemauan mertua dan suaminya. Ayna tidak bodoh, kesempatan ini dia gunakan untuk keluar dari dunia yang penuh kebusukan ini.

Setelah resmi bercerai, Ayna kabur dan luntang-lantung ke Bandung, makan nasi kotak sisaan dari tong sampah tetangga, bekerja di berbagai tempat, di tipu oleh orang yang awalnya baik, namun memeras Ayna, kemalingan dan kehilangan seluruh uangnya sampai Ayna tiba di Bogor dan bertemu dengan pebisnis yang berbaik hati. Ayna lalu belajar bisnis dan ikut berbagai workshop serta menjadi asisten pribadi Bu Rosidah.

Di lain sisi, Gus Afif yang patah hati menjadi sakit-sakitan, namun akhirnya bangkit dan pergi dari rumah untuk memilih jalan seperti Imam Asy Syibli, Gus Afif memulai semuanya dari nol, berjualan gulali, ke Bogor untuk berjualan roti dan hidup sederhana sampai keangkuhan dan kesombongannya hilang dari dalam dirinya.

Apakah perjalanan Ayna di Bogor pada akhirnya membuatnya bertemu kembali dengan Gus Afif? sekali lagi, Kang Abik mengoyak emosi pembaca dengan kisah ini. Seorang perempuan yang hidupnya keras namun tak pernah berpaling dari Allah SWT. Kecintaanya kepada Allah SWT melebihi apapun yang ada di dunia ini.

Novel ini sungguh membangun keimanan dalam jiwa, kisah Ayna patut dicontoh oleh anak muda jaman sekarang. Di kala Ayna dihina, dia malah membuktikannya dengan berprestasi. Di saat dia di dzalimi oleh keluarga ibunya, justru Ayna tetap menurut apa kata Pakde dan Bukdenya demi menghormati arwah sang Ibu. Memang benar, jalur dakwah paling baik adalah lewat berprestasi. Buku ini sangat baik untuk dibaca, saya sangat merekomendasikan!

[Fridalia Septiarini · Rating 4 out of 5]

"Saat masih muda, saat masih dalam fase menuntut ilmu sebaiknya tidak memikirkan kecuali ilmu. Ingat, ilmu tidak akan didapat kecuali dengan dikejar sungguh-sungguh. sedangkan jodoh sudah disediakan oleh Allah. Kalau saat kau harus mengejar ilmu malah mengejar jodoh, kau bisa kecewa jika ternyata yang kau kejar bukan jodohmu, dan ilmu sudah pergi jauh dari jangkauanmu"
Salah satu nasihat Kyai Shobron kepada muridnya.

Buku ini memang kental dengan ilmu, banyak pembelajaran hidup yang bisa diambil. selain itu dibagian bagian akhir banyak membuat baper pembaca ehehe.

[Dana Al-Basha | دانة الباشا]

I hope Indonesian books get translated into Arabic and English. I finished watching the tv series yesterday and it was amazing. Bidadari Bermata Bening means "Clear Eyed Angel" الملاك ذو العيون الصافية أو ذات العيون الصافية كالملاك but the tv series in English is A Beautiful Angel. I cried. A lot.

The story reminds me strongly of Jane Eyre. Ayna is an orphaned girl who was brought up religiously by her baker mother, she is sent to an Islamic boarding school without payment by her uncle and aunt for three years where she meets Gus Afif, her soul mate, who is also an Islamic scholar. They fall in love yet do nothing until Ayna is summoned to her uncle's house to be married off to a rich man's son because she is known for her faith and beauty and he has political aspirations, at the same time another Islamic scholar proposes marriage to her though Afif's parents making Afif who's not yet established hurry his act and propose as well, Ayna chooses Afif from the three with a condition, that his parents come over with him to ask for her hand and that he can afford their marriage, he promises her that he will return before Shawal month (eid al fitar), her conniving aunt and uncle want her to choose the rich guy though he isn't suited for her at all, and sabotage her union with Afif. The drama escalates till the end. I was on my nerves the whole time.

One thing that made me squeal was that Ayna was half Indonesian half Palestinian Jordanian!! Hello!!

[Aina Hilmi · Rating 3 out of 5]

Mungkin saya agak tinggi expectations semasa membaca buku ini. Kali terakhir membaca Bumi Cinta karya Kang Abik pada tahun 2018. Tema Badiuzzaman Said Nursi dan latar Istanbul, Turki sangat menggamit.

Bagi buku ini, ia berkisar kisah cinta tetapi antara dua jiwa yang menghadapi dugaan yang besar dalam hidup. Seorang anak yatim piatu yang cerdas dan berkhidmat sebagai pembantu selain berperanan sebagai seorang pelajar di madrasah.

Manakala pasangannya ialah anak lelaki kepada pengasas madrasah itu. Jalan menuju perkahwinan mereka tidak begitu lancar. Ayna seorang yang pintar tetapi mempunyai kerabat yang tidak elok akhlak.

Maka bermula kisah hidup berliku selepas tamat sekolah. Meskipun dinobatkan sebagai 10 pelajar terbaik peringkat kebangsaan. Tidak dapat menyambung pelajaran, dipaksa berkahwin dan mendapat suami yang tidak sesuai.

Manakala Afif, dirundung duka sehingga memberi kesan kepada kesihatan. Dengan kebijaksanaan nasihat Ayna, Afif kembali bangkit dan berusaha menjadi muslim yang lebih baik.

Apa pun, sebagai pembaca masih dapat merasai debarnya kehidupan Ayna yang terancam dari segi keselamatan, kebaikan akhlak dan kemampuan Ayna bermandiri selepas berjaya melarikan diri dari bahaya.

[Indira · Rating 5 out of 5]

Lagi-lagi cerita Kang Abik membuat saya terpukau. Setelah kesuksesan beberapa novel yang beliau tulis, rumus cerita novel ini sebenearnya sederhana dan terasa dekat untuk mereka yang mengenyam pendidikan di pesantren. Namun tak hanya membahas seputar pesantren, inti cerita juga relevan dengan kenyataan dalam kehidupan; kesedihan, kegembiraan, kesabaran, keikhlasan seakan berpadu satu dan memberikan makna yang dalam. Ayna jadi pemeran utama yang begitu tangguh di mata saya, kesabaran dan kesyukurannya yang begitu dalam kepada Allah membuatnya layak mendapatkan cinta terbaik dari seseorang yang juga sama besarnya mencintainya karena Allah.

[Hani · Rating 4 out of 5]

Ceritanya bagus, alurnya cepat, penokohannya dapet banget karena karakternya kuat. Baca buku ini, berasa lagi dididik untuk punya sifat setangguh dan sekuat Ayna Mardeya. Sungguh novel yang membangun mental pembacanya.
Kekurangan novel ini diantaranya banyak typonya, jadi seringkali bikin gagal fokus bacanya.
Over all, recommended banget buat anak pesantren/yg paham dengan dunia per-pesantrenan. Terimakasih kang Abik!

[Sibukuabuabu · Rating 4 out of 5]

Novel pembangun jiwa yang tokoh utamanya adalah seorang santri

Penuh perjuangan, harapan, cita-cita dan kesetiaan

Romance yang tidak biasa, yang menjadikan jalan islam sebagai penjagaan rasa cinta

[Syifa Luthfianingsih · Rating 2 out of 5]

Terlalu banyak yang bikin kening mengerut.

[Be · Rating 4 out of 5]

banyak typo. ceritanya sederhana tp kuat deskripsi karakter Ayna.

[Umara' Nur Rahmi · Rating 4 out of 5]

“Sekarang, kenapa ada siang dan malam ?”
“Karena bumi berotasi.”
“Pinter. Rotasi bumi itu apa?”
“Rotasi bumi adalah bumi berputar pada porosnya.”
“Kurang benar.”
“Kok kurang benar, diringkasan itu begitu, kok?”
“Iya, tapi kurang benar.”
“Terus yang benar bagaimana?”
“Yang benar, bumi diputar oleh Allah pada porosnya. Bumi bukan berputar sendiri, ada yang memutar, yaitu Allah subhanahu wa ta’ala”
“Jadi semuanya diatur oleh Allah.”
“Benar sekali, anak pintar. Allahu ak..”
“Akbar. Allahu Akbar. Allah Maha Besar.”
“Pinter.”
“Mba, tapi aku masih bungung , lho kalau bumi berputar pada..”
“Diputar!”
“Ya, katanya bumi diputar oleh Allah pada porosnya, kok aku nggak merasa, ya. Kok genteng-genteng nggak rusak, katanya itu bumi berputarnya..”
“Diputar!”
“Ya, katanya bumi ini diputar oleh Allah pada porosnya dengan sangat cepat, kok rumah ini nggak roboh ? Apa bener bumi diputar pada porosnya ?” (Hlm. 49-50)
--------------------------
Yaa..suka bagian ini, karna tanpa sadar jika ditanya apa pengertian rotasi bumi pasti jawaban kita sama dengan jawaban pertama Dek Naufal. Hal ini dikarnakan pemahaman kita yang sudah terkontaminasi dengan pengertian dari berbagai buku pelajaran umum, yang menyatakan bahwa bumi berputar pada porosnya, padahal lebih dari itu pada hakikatnya Bumi ini diputar oleh Allah sehingga bisa tetap berada pada porosnya.

[Emjimj · Rating 3 out of 5]

Sebelumnya mengapa gak kasih 5 bintang pada buku ini? Padahal biasanya buku karya habiburrahman El Shirazy selalu mebuatku terkagum kagum.
- Covernya girly banget,pink dan bunga,walaupun judulnya ada bidadari mungkin gak selalu diibaratkan denga pink dan bunga. biar lebih universal.
- Banyak banget typo, misal datang diketik jadi "dating" dan ada banyak lagi. seperti salah penyebutan nama atau tokoh.

Tapi Novel Habiburrahman selalu penuh hikmah dan pesan. Yang paling sering disebut adalah ucapan bu Nyai terhadap Ayna yang kurang lebih isinya"Sabar Na, jika yang kau inginkan tidak sesuai kenyataan".

Dari segi cerita sangat mudah ditebak dan menurutku agak biasa. Dan tokohnya selalu hampir sempurna dalam sifat dan dan hidupnya yang mulus. Namun itulah yang menjadi ciri khas novel karya beliau, sehingga bisa memotivasi setidaknya kealimannya bisa sama seperti tokoh dalam novelnya.

[Nor · Rating 4 out of 5]

Karya Kang Abik ini tidak lari daripada persekitaran sebuah Pesantren. Agak mirip dengan bukunya Rindu Baginda Nabi.

Kisah gadis bernama Ayna yang diketengahkan sebagai gadis pintar, baik, solehah namun yatim piatu dan diejek oleh Neneng sebagai anak tidak sah taraf.

Dia dinobatkan sebagai pelajar terbaik di daerahnya dan antara 10 terbaik Indonesia. Namun faktor biaya menghalangnya daripada meneruskan pelajaran. Dia pulang ke kampung halaman. Kehidupannya selepas itu berliku-liku.
Kisah yang agak klise namun tetap menarik untuk dibaca. Isunya ringan dibandingkan dengan buku-buku Ayat-ayat Cinta 2 dan Api Tauhid.

[Ciptaning Nurdiana · Rating 5 out of 5]

novel ini menceritakan bahwa cinta tak harus memiliki,, namun ketika tidak memiliki dan tidak dapat menggenggam kita harus tetap yakin bahwa Allah akan menjawab doa kita ..tugas kita hanya memperjuangkan yg terbaik maka Allah akan memberi hasil yg terbaik :) loveeeeit

[Miraeeei · Rating 5 out of 5]

"Nikah itu jangan karena harta dunia Nduk. Harta itu akan hilang bila bila saja. Apalagi harta yang cara mendapatkannya tidak jelas, tidak barakah. Hidup berkeluarga itu carilah yang sama sama mendatangkan barakah. Sedikit penuh barakah lebih baik daripada banyak tapi tidak barakah."

Novel yang pada saya wataknya boleh jadi sesiapa sahaja antara kita. Wataknya realistik. Bukan golongan kayangan yang sepertinya, mahu membayangkan pun tidak mampu.
Ayna Mardeya lulusan pesantren yang berjaya mendapat keputusan terbaik dalam UN tetapi sayangnya, kehidupannya serba serbi kekurangan. Dilahirkan sebagai yatim dan ibunya juga meninggal disaat Ayna masih disekolah, membuatkan Ayna menjadi khadimah dipesantrennya. Disaat teman seperjuangannya memilih untuk menyambung pelajaran, hidup Ayna tidak semudah itu. Keluarga yang diharapkan akan mendukungnya malah menjatuhkannya pula. Dibelai dan dijaga Ayna kerana muslihat dan sandiwara. Disaat ingin lari dari Pake and Buke, Ayna teringat pesan Alhamarhum bundanya agar tidak memutuskan tali silaturrahim dengan mereka.
Maka bermulalah episod luka yang semakin mendalam, apabila Ayna tidak diberi pilihan utk bakal suaminya. Dipaksa berkahwin dengan Yoyok yang tidak mempunyai asas agama padahal kasih dan cintanya terhadap Gus Afif menebal selepas Gus Afif menyatakan hasratnya. Tetapi disebabkan hormatnya Ayna pada Ummi, bundanya Gus Afif dan patuhnya Ayna terhadap pesanan ibunya, Ayna abaikan hatinya.
Ujian demi ujian yang menimpa tetap tidak menjauhkan Ayna dari Alquran. Itu satu point penting yang dapat digarap dari buku ini. Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, jangan jauhkan diri kita dari Islam, dari Alquran. Boleh jadi, kita tinggalkan Alquran mahupun Alquran yang meninggalkan kita, pesan Ayna pada Gus Afif.
"Mas Afif, saat ini aku adalah Dewi Sinta yang ditawan Rahwana. Aku menunggu sikap kepahalawananmu Mas. Kau jangan pula lari takjelas arahnya. Dalam kurungan Rahwana aku berjuang mati-matian untuk menjaga kesucianku. Adakah kau santri yang mengenal syahadat, mengenal ajaran Baginda Nabi, kalah sikap kepahlawananmu berbanding Sri Rama, Mas?"

Kesabaran, ketabahan, usaha dan tawakal hambaNya, tidak akan dibiarkan begitu sahaja. Kerana pada akhirnya, Allah Yang Maha Agung, yang akan membalas tiap satunya. Jika tidak didunia, diakhirat pasti ada.

[Alfaridzi · Rating 4 out of 5]

🍂Bidadari Bermata Bening🍂- Habiburrahman El Shirazy

Buku ini menceritakan sosok perempuan bernama Ayna, seorang santriwati sekaligus khadimah (pembantu perempuan) di Pondok Pesantren Kanzul Ulum. Meskipun menjadi khadimah, Ayna merupakan santriwati yang cerdas dan berhasil lulus sebagai lulusan terbaik di Pondok Pesantrennya. Ayna merupakan wanita cantik keturunan Palestina-Jawa yang membuat dirinya menjadi sosok yang banyak dikagumi oleh laki-laki dan dibenci oleh sebagian teman wanitanya. Ayna lahir dari seorang wanita yang pernah kerja sebagai TKW di Yordania dan menikah dengan majikannya.

Selama mondok di pesantren Ayna kerap kali mendapatkan fitnah dari teman sebayanya karena dianggap sebagai anak yang lahir dari hasil hubungan gelap saat ibunya menjadi TKW di Amman, Yordania dulu. Hal ini membuat hatinya pedih dan terluka, namun semua itu berhasil dia lalui dengan membuktikan sebuah fakta dan berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan.

Ayna, yang bekerja sebagai khadimah ternyata diam-diam mengagumi seorang pria bernama Gus Afif yang merupakan putra pendiri pesantren tempat dirinya menimba ilmu, yang ternyata sosok pria yang dikaguminya itu memendam rasa yang sama. Sayangnya, bukan perkara yang mudah dalam menyatukan cinta dua sejoli ini. Berbagai rintangan meski mereka lalui dengan tak mudah. Salah satunya, ketidaksetujuan Pakle dan Bukde Ayna selaku wali, dimana wali Ayna tersebut malah meminta Ayna menikah dengan seorang lelaki koruptor. Tentunya hal ini membuat Ayna menderita. Akan tetapi, dengan berbagai usaha dan atas izin Allah akhirnya Ayna bisa bebas dari belenggu kejahatan tersebut dalam kondisi masih suci dan akhirnya Ayna berhasil menikah dengan Gus Afif setelah perjalanan panjang yang dilaluinya.

Secara keseluruhan, novel ini menceritakan sebuah kisah romantis yang ditulis dengan sederhana dengan konflik yang begitu terasa. Jalan cerita yang disajikan dengan menggunakan narasi yang terstruktur indah membuat novel ini semakin memikat. Mendeskripsikan dunia pesantren yang khazanah dengan tetap mengagungkan nilai-nilai adiduhung kemudian disampaikan secara apik dan bersahaja tanpa merusak keindahan setiap untaian kata didalamnya.

[Lelita P. · Rating 4 out of 5]

Khas Kang Abik. :))) Backstory karakter-karakternya sangat detail, ajaran Islami-nya tersebar di seluruh buku, kisah cintanya yang Islami manis dan bikin orang ngebet nikah baper--buat saya sih bikin gemes gregetan aja. :)))

Satu hal yang beda dari novel ini adalah si tokoh utamanya (awalnya) masih anak sekolah di pesantren. Jadi feel awalnya berasa kayak lagi baca novel remaja Islami. Cuma... semakin ke sini semakin "cerita kehidupan". Kisah tokohnya berliku-liku agak seperti sinetron sebelum mencapai kebahagiaan. Bisa dikatakan, novel ini semacam biografi sepotong kehidupan si Ayna Mardeya sejak remaja hingga dewasa.

Secara umum, dari semua novel Kang Abik yang udah saya baca, saya cukup suka ini karena lebih "membumi". Latarnya di Indonesia, tepatnya Jawa dan Bogor... dekat lah dengan kehidupan saya sehari-hari. Tokoh utamanya pun, meski masih mengandung unsur Mary Sue, masih lumayan believable. Nggak se-Gary Stu Fahri. Gaya penulisannya pun, dalam penyampaian dakwahnya, cenderung lebih halus, tidak seperti AAC yang agak preachy. Barangkali karena segmentasi novel ini memang untuk remaja ke atas.

Kisah cintanya unyu banget haha. Sulit dipercaya sih di kehidupan nyata ada yang kayak gitu... tapi berhubung ini novel, saya nikmati saja. XD

Di novel ini banyak adegan mengharukan... menggetarkan hati. Kuasa Allah memang luar biasa.

Sungguh dirinya merasa sangat bangga dan bahagia luar biasa .... Ketika itu segala derita yang pernah dilaluinya seketika sirna. Penantian panjang yang berliku dan penuh penderitaan, dibayar oleh Allah dengan kebahagiaan tiada terkira indahnya. Ia berpikir, itu adalah balasan orang bersabar ketika di dunia, bagaimana dengan balasan di akhirat kelak? (hal. 327)

^ kutipan favorit saya, yang nge-jleb banget. :")


Sayangnya banyak kesalahan ejaan di novel ini yang bikin saya gregetan sendiri, haha.

Oya, satu hal yang bikin ngakak: di novel ini Kang Abik "mempromosikan" novel-novelnya yang lain tiga kali. Saya beneran nyembur ketawa pas baca itu. :))))

[Kudup Nawang Wulan · Rating 4 out of 5]

Novel Bidadari Bermata Bening karya Kang Abik ini udah sekitar 4 tahun lalu aku baca.
Novel ini berkisah tentang seorang wanita yang bernama Aina. Iya, dia bisa dikatakan persis seperti bidadari, berparas elok lagi berhati baik. Penggambaran tokoh yang cukup sempurna menurutku. Khas karya Kang Abik yang selalu memunculkan karakter atau tokoh nyaris sempurna, tentu tujuannya elok. Tentu saja agar menjadi contoh atau panutan bagi pembacanya. Sama hal dengan karakter di buku beliau yang lain, seperti Fahri, Azzam atau Ayas. Mereka semua memiliki penggambaran atau penokohan yang baik menurut saya, nyaris sempurna.

Kembali ke novel.
🌹 Aina, begitu namanya. Sosok perempuan yatim-piatu yang kini hanya memiliki pamannya sebagai satu-satunya keluarga.
🌹 Kisahnya bermula saat Aina telah lulus dari pesantren, Aina yang cerdas tidak mampu melanjutkan kuliahnya karena terkendala biaya. Ia pun memilih mengabdi di pesantren bersama orang-orang yang dia sayangi.
🌹 Lalu ujian pun datang, ketika Aina harus terpaksa menikahi orang yang tidak dicintainya, baik itu akhlak dan agamanya jauh dari kata elok, karena paksaan dari pamannya. Ia terus menjaga dirinya meski harus menikah dengan orang tersebut.
🌹 Disisi lain, orang yang Aina cintai dan mencintai Aina pun harus menelan kepahitan, karena terlambat untuk melamarnya.
🌹 Kisah ini disajikan dengan bahasa yang ringan dan alur cerita maju. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini, terutama tentang kesabaran dan penjagaan diri.
🌹 4/5 untuk novel dengan karakter wanita yang mengagumkan. Namun sayang, tokoh pria disini sedikit mengecewakan karena menurutku terlalu lemah dan kurang tegas.
🌹 Secara keseluruhan, ini cerita yang sarat akan nilai islam dan sangat menarik untuk dibaca.

[Rifani Magrissa · Rating 2 out of 5]

Done! Setelah sebulan lebih tertunda, akhirnya saya menyudahinya. Saya tidak menganggap buku ini tidak bagus. Bahkan, menurut saya pribadi buku ini sangat bagus. Buku ini sarat akan nilai-nilai agama dan moral yang kental. Deskripsi tentang pesantren pun dengan detail di gambarkan oleh Kang Abik. Masalah yang dihadirkan pun adalah permasalahan kekinian tentang politik dan korupsi.

Saya suka dengan karakter Afif dan Ayna. Penulis selalu menghadirkan tokoh dengan karakter yang 'lurus'. Harapannya, pembaca dapat mengikuti jejak yang sama dengan si tokoh. Pelajaran yang saya peroleh adalah tentang prinsip-prinsip agama yang dipegang dengan teguh. Tentang janji yang mesti dipenuhi walaupun janji yang teramat sederhana.

Namun terlepas dari semua itu, saya cenderung melihat terlalu banyak drama yang dihadirkan antara Afif dan Ayna. Bukan saya tidak menyukai drama dalam karya fiksi, tapi ada beberapa bagian cerita yang seolah dipaksakan. Akibatnya, saya pun merasa tidak nyaman dan merasa 'geli' sendiri. Selain itu, saya menemukan typo berulang kali.

Dan, pada akhirnya saya memutuskan hanya memberi 2 bintang untuk novel ini :')

[Shinta Ramadina · Rating 4 out of 5]

Buku ini... Udah bertengger di rak aku dari tahun 2017. Tapi, baru tahun akhir November 2020 aku baca. Soalnya dulu pas awal baca, tertanggu sama typo dan paragraf yang kurang rapi. Sampai aku lupa ada buku ini yang belum terbaca.
Oke, cukup masalah itu.

Nah, sekarang review novelnya. Jadi, novel karya Kang Abik ini menceritakan tentang kehidupan Ayna, seorang yatim piatu yang tinggal di pesantren. Pesantrennya digambarkan adem banget, jadi mau mondok disana, hehe.
Ayna benar-benar dideskripsikan sebagai sosok "bidadari". Sholehah, jiwanya bersih, dan pastinya cantik. Perfect.

Seperti biasa, Kang Abik selalu menyusupkan beberapa pelajaran tauhid seperti di buku-bukunya yang lain. Dan ini sangat menyentil hatiku.

Gak ketinggalan, kisah Ayna disini berhasil bikin aku menangis. Tangis bahagia ataupun tangis pilu.

Aku merekomendasikan baca buku ini, semua bagus hanya saja ya itu tadi, kekurangannya dari segi kerapihan hehehehe. Mudah2an yg cetakan terbaru, segala kekurangan typo dan penulisan dpt diperbarui.

[Roihatus Siha · Rating 4 out of 5]

Menceritakan tentang lika-liku kehidupan seorang Ayna Mardeya, seorang yatim-piatu yang menjadi santri sekaligus khadimah di sebuah pondok pesantren bernama Kanzul Ulum. Buku yang sangat menggugah, Khas karya Kang Abik. Terlepas dari beberapa typo yang cukup membuat bingung, terutama tentang siapa tokoh yang sebenarnya sedang diceritakan, buku ini mengungkapkan dengan sederhana bagaimana indahnya buah sebuah kesabaran. Tokoh-tokoh nya juga terasa sangat nyata, tidak mengada-ada. Yang paling menarik adalah bagaimana Kang Abik berhasil menyelipkan nilai-nilai ketauhidan di dalam novel ini. Melalui percakapan seorang anak kecil, Gus Naufal, dengan Ayna ketika belajar. Selain itu pesan-pesan moral lain yang dimunculkan melalui cerita hidup Ayna, Gus Afif, Kiai Sobron dan Bu Nyai, Pakdhe dan Budhe, juga Neneng mampu menambah keimanan dan keinginan untuk berubah menjadi lebih baik.

[mariscapers · Rating 4 out of 5]

ceritanya bagus, untuk novelnya kang abik selalu nggak pernah jelek ceritanya menurut aku. Kang abik selalu mampu meramu cerita bernuansa islam yang apik dan terenyuh. Selain itu, aku selalu banyak ambil hikmah dan belajar dari seluruh novelnya kang abik. Menurut aku dua novelis islam indonesia kenamaan yang novelnya bagus-bagus yaitu, kang abik dan asma nadia.

Inti dari novel ini, jodoh itu nggak akan lari kemana (hahaha...baper), Ayna yang sudah mengembara kesana kemari saja tetap dipertemukan kembali oleh Gus Afif. Intinya tetep percaya sama Allah.

Overall bagus, walaupun banyak typo disana sini, tapi nggak mengurangi esensi dari cerita dan cocok banget dibaca di nuansa ramadan kayak gini sesuai dengan mottonya "Novel Pembangun Jiwa". 4,5 ratings for kang abik. :D

[Aprilia Pramesti · Rating 4 out of 5]

terlepas dari lumayan banyaknya typo, ini buku yang bagus bangeeeettt :')
dari sini bisa belajar bahwa pahitnya hidup akan berbuah manis jika kamu sabar dan ikhlas menjalaninya. Walaupun kita gatau apakah akan dibalas manis di dunia atau di akhirat :')

dan Ya Allah baper sama Gus Afif 😭
masyaAllah sekali lelaki yang satu ini, dimana bisa dapet lelaki seperti Gus Afif?? /ga
wkwkwkwk

buku ini juga menampar saya :''
terbesit di pikiran saya "kamu pingin punya suami kaya Gus Afif tapi apakah kamu memang sudah pantas?"
nggaaaa, saya belum pantas dan ga pantas dibandingin sama bidadari se-shalihah Ayna 😭 /y
ini memicu semangat saya untuk menjadi lebih baik lagi, bukan untuk dapet jodoh kaya Afif. Tapi untuk diri saya sendiri. Ayna dalam tokoh ini menginspirasi sekali :')

[Dwi Teguh Priyantini · Rating 5 out of 5]

Ya, walaupun ada beberapa bagian yang sedikit mengganjal buat saya entah karena proses penyuntingan terlewat atau bagaimana, overall, bagus. Seperti biasa, kang Abik berhasil mengaduk-aduk perasaan sekaligus rasa penasaran saya. Antara penasaran endingnya sesuai tebakan dan berhati-hati agar tidak kecewa kalau endingnya tidak sesuai harapan/tebakan. Satu lagi yang paling penting, selalu ada value yang kang Abik sajikan dengan baik lewat novelnya. Itu yang paling ditunggu dan pengen direguk hikmahnya. Ada ilmu yang (diharapkan bisa) melahirkan amal. Itu yang sangat dicari. Alhamdulillaah. Maa syaa Allaah laa quwwata illaa billaah. Tentunya, ada harapan akan perbaikan dalam diri setelah membacanya. Bismillaah. Semoga.

[Ahmad Fauzi · Rating 5 out of 5]

"Duka lara itu tetaplah berkah. Ia tidak menorehkan sama sekali, justru ia membuka kesempatan untuk meminum air kehidupan yang hanya tersedia ketika kegelapan itu datang." - Jalaluddin Rumi
Ini adalah salah satu kutipan yang terdapat di dalam novel, yang bisa mewakili hikmah secara keseluruhan. Memang hasil dari kesabaran itu sungguh menawan. Cinta yang diliputi kesabaran, akan berujung indah bagi setiap pasangan. Karena jika dilandaskan keikhlasan, Allah SWT akan selalu mempertemukan, sejauh apapun rintangan menghadang.

Rating keseluruhan : 4.6
Cerita : 5
Alur : 4
Twist : 4.5
Karakter : 5
Latar : 4.5
Konflik : 4
Hikmah : 5

[Fety Niza · Rating 5 out of 5]

Suka banget ya Allah. Keren banget. Ah keren deh pokoknya. Recomended! Apalagi bulan puasa gini.

Dalam karyamu, kau berdakwah. Sungguh, kau berdakwah dengan cara yang indah. Terimakasih atas karya-karyanya, Kang Abik 😊

Khas Kang Abik banget. Dunia pesantren dan dunia kampus. Percis mencerminkan latar belakang penulisnya.

Dalam tokoh yang kau ciptakan, banyak sekali panutan. Kisah ini indah sekaligus menyedihkan. Aku jatuh cinta pada tokoh Ayna dan Gus Afif sama seperti aku jatuh cinta pada tokoh Aisha dan Fahri.


5 stars for this Kang Abik's novel, as always.

[Bayu Sadewo · Rating 4 out of 5]

Novel baper, tapi ikutan terdoktrin kata-kata Afif, "Dengar, demi Allah, jika aku jadi suamimu aku janji akan memuliakan kamu, apapun yang kamu pinta akan aku turuti selama aku mampu. kau akan menjadi perempuan paling berbahagia karena mendapatkan curahan cinta dan kesetiaan paling besar yang dimiliki seorang lelaki kepada perempuan di atas muka bumi ini. Aku akan berusaha dengan seluruh kemampuanku untuk membahagiakan kamu. Sebab aku sangat mencintai kamu. Aku akan menjagamu lebih dari menjaga diriku sendiri. Aku akan menghormatimu seperti para nabi menghormati istri mereka."