Apa jadinya seorang gadis yang mempunyai sifat periang, ceria, cerewet, petakilan dan gak bisa diam berubah menjadi sosok yang sangat pendiam, murung dan ketus?
Vanilla Arneysa Putri Bharmantyo.
Gadis cantik blasteran Jerman-Indo yang usianya belum genap 16 tahun itu harus menghadapi pahitnya kenyataan hidup semenjak kecelakaan naas yang menimpanya.
Banyak yang tidak kalian ketahui tentang dirinya. Dia bagaikan sebuah manekin hidup yang hanya bisa mengedipkan mata tanpa bisa bergerak.
Tapi semenjak menginjak SMA dan bertemu dengan Dava, semangat hidupnya kembali hadir. Ia berusaha melupakan masa lalunya dan mencoba untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya.
Jangan berpikir hidupnya akan berjalan sesuai harapannya. Pada kenyataannya, masalah tak henti-hentinya menimpa gadis itu. Hingga suatu saat ia merasa lelah dan memilih untuk menyerah atas semuanya. Termasuk menyerah akan penyakit yang dideritanya?
1/5 rate for this book. Review ini berpotensi mengandung spoiler, jadi menjauhlah bagi yang belum membaca novel ini.
Membaca novel ini membuat saya berpikir kalau novel-novel dari Wattpad memang kebanyakan mengecewakan ;) Typo di mana-mana, kalau typo-nya cuma sedikit sih, saya oke-oke aja. Tapi, INI SETIAP HALAMAN ADA BRUH. Bahasa Inggrisnya nggak di ITALIC—please, apa susahnya pencet ctrl + i?—dan grammar-nya membuat saya ingin menangis :") Terlalu banyak detail adegan nggak penting yang kesannya cuma mau memperbanyak halaman aja. Please, deh. Pembaca itu nggak sebodoh yang kamu kira. Coba kalau hal kaya gitu dikurangin, mungkin sekiranya novel ini cuma ada 300 halaman. Banyak nama yang nggak dikapital—dan saya masih mencoba bertahan untuk nggak sesegera mungkin membakar novel ini.
Saya sampai berpikir : INI NOVEL ADA EDITORNYA GA SIH?!
Dan yang saya kagetkan adalah: NOVEL INI MAU DIJADIIN FILM. Entah saya mau nangis atau justru ... yeah, ketawa.
Sorry to say, saya nggak bisa jatuh cinta sama satu pun karakter dari novel ini. Bahkan dari awal, Dava nggak bikin saya teriak "WOW IDAMAN BANGET!". Waktu saya lihat karakter Raquell, saya agak suka sama dia.
TAPI WAKTU DI PERTENGAHAN, BIG NO.
Saya juga nggak menangis sama sekali—hmm, mungkin hati saya udah sedingin es—waktu Vanilla mati. LOL. Entahlah, mungkin karena dari awal saya udah nggak bisa terbawa dengan alurnya.
Tolong ya, lain kali diperbaiki dulu novelnya; jangan kebelet terbit. Kami beli novel juga pakai duit. Apalagi ini novel teenlit, dan pasti peminatnya lebih banyak anak sekolahan. Kan kasihan kalau ada remaja yang susah payah nabung buat beli novel ini, tapi hasilnya mengecewakan.
Buat Mbak Indriya, semoga novel selanjutnya—If You Know Who, 'kan?—nggak mengecewakan, ya ;) Saya nggak sempet baca novel itu di Wattpad karena langsung tutup halaman waktu tahu masih banyak typo ;)
MOST DISAPPOINTED BOOK I HAVE READ. typo di mana-mana. bahasa inggrisnya belepotan. narasinya mentah nggak keruan. dan nggak sedikit pun ada rasa simpati saya terhadap karakter-karakter di buku ini.
sorry to say, tapi saya makin takut buat baca buku teenfic jebolan wattpad.
sebenarnya nggak mau kasih satu bintang pun tapi kayaknya penulisnya patut diacungi jempol karena tahan dan sanggup nulis buku seribet dan sedrama ini.
Waktu buku ini booming banget, gue sempat pengen beli bukunya karna mikir ni buku pasti keren banget.
Tapi ternyata, NOL BESAR!!!
Masuk akal ada remaja perempuan YANG UMURNYA BELUM GENAP 16 TAHUN PUNYA KONFLIK SERUMIT ITU?!!!!!!
Oke ya, novel ini fantasi, bukan berdasarkan realita. Tapi ya bisa kan gak usah ngayal2 amat?! Ada gitu ya anak perempuan yang umurnya belum 5 tahun tapi udah nguasain belasan bahasa tanpa belajar sedikitpun? Let me tell you, mbak indriya yang terhormat! Genius gak sesederhana itu! Mereka seenggaknya pernah bersinggungan dengan apa yang mereka kuasain dulunya, bukan langsung BLEK kek sihir!
Dan anak kek gitu, biarpun gak belajar bisa ranking pertama?!
Mbak, adek sepupu gue di atasnya jenius tapi gak gitu2 amat. Anak jenius gak harus selalu dapat ranking pertama. Mereka bisa aja ranking 7, 20, atau bahkan ranking terakhir di kelasnya! Tau albert einstein kan?! LO MAU BIKIN TOKOH NOVEL LO LEBIH LEBIH LEBIH HEBAT DARIPADA ALBERT EINSTEIN??!!
SEBELUM LO NULIS, USAHAIN RISET DULU WOY. KALO KEK GINI, ORANG2 JADI NGECAP APA YANG LO TULIS ITU ADALAH SAMPAH!
Ni mbak gue kasih tau lagi. Lo udah tamat SMA setahun lalu kan? Ngerti kan gimana sistemnya SMA? Setahu gue maaf, gak peduli sekolah itu punya siapa, peraturan tetap peraturan. Lo mau bikin remaja-remaja yang masih labil salah kaprah gara2 cerita lo yang out of the mind? Mbak, maaf. Jadi penulis boleh, tapi gak usah bikin pembodohan publik!!
Gak ada satupun tokoh di cerita ini yang bisa bikin gue jatuh cinta. Temen gue bilang dia sampe nangkis2 kejer, dan gue cuma bisa bilang, "you're so funny". Apa hati gue emang udah mati? Nggak sama sekali!
Kalo bikin cerita, janganlah terlalu mengada-ngada!!! Pake otak mbak, jaman udh canggih. Kita bisa riset di internet, apalagi tdi tentang jenius2 itu. Malu woy kalo dibaca sama psikolog.
Aku baru aja nyelesain buku ini sekitar 5 menit yang lalu dan aku akan ngereview buku ini melalui sisi negatif dan positifnya.
Mulai dari sisi negatifnya :
1. Banyak Typo. Itu yang pertama kali aku pikirkan saat membaca buku ini. Entah salah pengejaan, kurang kata, tapi yang ngebuat aku risih adalah salah nama dan kalimat gak terselesaikan. Dan aku harus baca 2 atau 3 kali buat ngerti apa yang di maksud oleh si penulis.
2. Alur cerita terasa lambat. Aku bahkan harus berhenti sebentar saat ngebaca novel ini karena bosan. Terlalu banyak adegan yang di ulang-ulang, entah hanya penyebab atau tempatnya saja yang berbeda. Banyak juga adegan klise seperti di ftv kebanyakan. Dan buku novel setebal 525 halaman ini menurutku bisa di persingkat.
3. Gak dapet feel apapun. Penulisnya gak berhasil mainin emosiku. Entah ikut baper saat vanilla dan dava pdkt, saat vanilla sedang sedih, saat vanilla sedang marah, dan lainnya. Aku gak nangis, ketawa, dan senyum-senyum pun engga.
4. Saat aku tau novel ini ternyata mau di film-in, aku gak yakin sama keputusan itu. Novel ini terlalu banyak konflik dan lebih cocok dijadikan sinetron karena aku ragu buku ini bisa disuguhkan dalam film berdurasi 1,5 jam sampai 2 jam.
5. Aku gak dibuat jatuh cinta dengan si pemeran utama. Atau lebih tepatnya dengan semua pemain. Dava gak ngebuat aku jatuh cinta seperti beberapa novel yang aku baca sebelumnya. Disini aku cuma sedikit tertarik dengan vino, sisanya enggak.
Sisi positif :
1. Aku suka inti dari cerita ini. Topiknya gak melulu hanya menceritakan kisah cinta anak sma yang begitu aja. Disini kita disuguhi misteri yang membuat kita penasaran akan kelanjutannya.
2. Cara penulisan si penulis. Si penulis dapat mendeskripsikan sesuatu sangat baik. Entah suasana, tempat, dan para pemain.
3. Novel ini di akhiri dengan sangat baik. Semua pertanyaan di jawab dan di jelaskan dengan baik di akhir cerita. Ending nya juga bukan hanya happy ending atau sad ending, melainkan dua duanya.
Mungkin segitu dulu review dari aku. Bakal aku tambah kalau misalkan ada yang harus aku tambahkan. Bagi kalian yang mencari novel ringan khas remaja masa kini, ini bukan novel yang cocok buat kalian. Tapi kalau kalian mencari novel yang penuh dengan konflik dan misteri, ini novel yang sangat cocok buat kalian.
Novel ini sebenernya bagus. Sebenernya lho ya. Ceritanya unik, gak biasa.. gabungan antara psikologi, teenlit dan keluarga. Cuma memang bener, alurnya lambat selambat lambatnya. Kadang sempet capek juga sih.. tapi 150 halaman akhir sangat seru! Langsung saya habiskan.. Novel ini jangan dibuat film saran saya, dibikin series aja tapi jangan panjang panjang juga. Endingnya baguss dan greget abis! Suka sama karakter Vanilla! Semoga buku keduanya lebih TIPIS dan lebih PAS. Oia buat editor penerbit, tolong gajinya naikin biar kerjaanya juga makin bagus. Hampir SEMUA novel wattpad jebolan penerbit ini selalu typo berserakan. Semoga dengan dinaikin gajinya jadi berkurang atau gag ada sama sekali typonya. Oke sukses buat Indri!!
aku baca cerita ini gak terlalu beda jauh dengan yang ada di wattpad , waktu ngebaca pun aku kebingungan dan sulit but mahamin cerita ini, bahkan ada yang harus dibaca berulang kali dulu bau bisa paham , dan terlalu banyak typonya sampe ngebuat geregetan pas baca. padahal aku lumayan berarap dengan cerita karna tema yang diambil lumayan menarik dan ini sudah diedit dan diterbitkan jadi buku berharaapnya sih akan lebih baik daripada yang di wattpad tapi ternyata gak sesuai harapa :(
buku ini sangat membuat pembaca terlena dengan setiap adegan yang ada yang membat pembaca turut merasakan apa yang dirasakan pemeran utama dalam certa tersebut
Sebenarnya, aku memberikan 2 bintang untuk novel ini. Pertama, banyak typo di novel ini dan ada juga kekurangan kata. Misal (hanya contoh dan tidak ada dibuku kalimat yang seperti ini): "aku yang." Disitu aku sangat gregetan dengan maksud kalimat yang nggak jelas maksudnya itu. Entah karena editor novel ini terlalu capek dan ingin cepat tidur atau karena lupa meng-save revisi-nya atau apalah aku nggak tau. Yang kedua, ada satu bab yang nggak jelas banget. Ada salah nama, ada penjelasan yang 'nggak jelas', dan masih banyak lagi. Harus aku baca ulang dan setelah itu, baru aku sadar bahwa penulisnya telah salah mengetik nama orang. Beberapa adegan di novel ini sangatlah receh yang bisa ditemukan di berbagai macam sinetron dan FTV yang ada di TV. Tapi cukup menghibur dan memperlambat alur ceritanya.. Aku memberikan ekstra bintang karena penulis telah berhasil membuatku menangis! Ya, walaupun novel ini lumayan mengecewakan karena struktur kalimat yang salah bertebaran di setiap halamannya, aku tetap tersentuh. Aku jatuh cinta pada pesona Elang dan Vino, selaku teman Dava sang karakter utama laki-laki dan aku juga jatuh cinta pada Rey dan Jason yang notabenenya hanyalah kakak angkat Vanilla sang karakter utama perempuan. Satu hal lagi, banyak yang bilang ini 'teen-lit', tapi kenyataannya, ini adalah buku yang 'adventurous'. 'Love'-nya masih kurang, secara di novel ini lebih ter-fokuskan pada masalah keluarga sang karakter utama perempuan yang bernama Vanilla. Sekarang bisa golongkan buku ini, kan? Bagian favoritku adalah dibagian 'flashbacks'. Tapi akan jauh lebih bagus jika semua disatukan dengan cerita inti dan bukannya membuat bagian khusus untuk semua itu. Untuk sequelnya, aku harap lebih baik lagi dan fokus pada temanya, ya! Untuk filmnya, semoga para cogan-cogan ku tidak mengecewakan dan persis seperti yang di novelnya, ya! Terutama buat yang diatas yaitu, Rey, Jason, Elang, Vino! 💓💕😂😍
Resensi Novel If You Know Why Identitas Buku Judul buku : If You Know Why Penulis : Indriya Penerbit : Lovable Kota terbit : Jakarta Cetakan : Kedua, 2017 Tebal : 528 halaman Pendahuluan Novel ini mengisahkan kehidupan tokoh utama yaitu Vanilla Arnesya dengan segala permasalahan dan lika-liku di dalam hidupnya. Diawali dengan kesan yang misterius, yang tentunya akan menarik pembaca untuk penasaran bagaimana langkah yang akan diambil Vanilla dalam menyelesaikan masalah yang datang di kehidupannya. Sinopsis Kisah ini bermula ketika tokoh utama yang bernama Vanilla, anak umur 16 tahun yang pulang ke Indonesia yang mana ini adalah tempat keluarga kandungnya setelah 2 tahun tinggal di Jerman bersama dengan keluarga angkatnya. Banyak muncul permasalahan sejak Vanilla pulang ke Indonesia. Dengan kehidupan melelahkan yang dirasakannya, akhirnya Vanilla bertemu dengan Dava di SMA. Semenjak bertemu dengan Dava, kehidupan Vanilla mulai berwarna. Dava merupakan orang yang menjadi alasan Vanilla untuk tetap berjuang di kehidupannya yang melelahkan dan pahit. Masalah yang hadir di keluarga kandungnya pun selalu Vanilla yang disalahkan. Dengan ketegaran dan ketangguhan yang dimiliki Vanilla dalam menyelesaikan masalahnya, segala permasalahan di kehidupannya dapat diatasi, tetapi dengan akhir yang tidak terduga. Keunggulan Buku bergenre roman ini dikemas dengan menarik dengan alur dan konflik lumayan rumit yang akan membuat pembaca penasaran dengan jalan ceritanya. Dengan pemilihan bahasa yang baik dan mudah dipahami, sehingga pembaca dapat terbawa suasana saat membaca novel ini. Kelemahan Masalah yang diselesaikan terlalu bertele-tele sehingga memungkinkan pembaca akan merasa bosan karena konflik tidak cepat selesai. Penulisannya pun masih banyak yang salah ketik dan penempatan nama tokoh yang salah sehingga akan membingungkan pembaca.
Pertama kali aku baca buku ini dan buku keduanya waktu SMA kelas 2 dan waktu itu suru-seru aja, sampe pas kuliah ikut PO buku ketiga, 3 tahun setelah buku ketiga dibeli baru memutuskan untuk baca seriesnya LAGI dari buku pertama, dan mendapatkan kesan yg jauh berbeda dengan pertama kali membacanya saat SMA. Usia pembaca sepertinya berpengaruh besar ya dalam menilai buku.
Temanya sebenarnya bagus, konflik dengan keluarga, pacar dan teman karena masalah mental yg dialami karna kejadian masa lalu. Tapi menurutku eksekusinya kurang bagus. Semua teka teki dan pertanyaan pembaca akan ada jawabannya di akhir cerita tapi beberapa part yg aku rasa terlalu tidak realistis jadi kesannya terlalu di paksakan.
Masalahnya terlalu complicated untuk di alami dan ditangani sama anak SMP. Mau ditarik dari awalpun akar masalahnya sudah terlalu tidak masuk akal.
Entah aku yg memang gagal paham atau gimana, tapi beberapa kali aku cek aku rasa ada time line umur masa lalu dan masa kini yg ga sinkron.
Karakter tokoh terlalu labil, tidak konsisten, entah sengaja dibuat begitu oleh penulis atau penggambarannya yg gagal, jadinya membingungkan untuk memahami si karakternya.
Sehingga aku sampai disatu kesimpulan, pelajaran yg aku dapat dari kisah ini JANGAN KAYA VANILLA, hahaha.
Banyak sekali typo nya, tapi kalo typo urusan editor harusnya kan(?) Dan jujur typonya agak menggangu.
Kalau kamu cukup berbesar hati untuk menerima ending di buku pertama ini, aku rasa akan cukup hanya membaca buku pertamanya karena endingnya sudah titik, ga ada teka teki yg menggantung. Tapi kalo mau lanjut baca buku kedua menurutku kamu wajib baca sampe buku ketiga untuk dapatkan kisah Vanila yg utuh.
sebenernya aku udah lama bgt baca novel ini😁 pertama kali baca itu di wattpad terus lagi seru-serunya ternyata beberapa part udah dihapus karena novel udah terbit. nah dari situ, aku mulai excited bgt buat beli novelnya dan alhamdulillah kebeli😂
dari segi cerita, cukup menarik karena konflik yang ada selalu ngebuat si pembaca penasaran😄
If You Know Why termasuk salah satu dari beberapa novel yang aku baca yang sukses bikin baper, nangis, terharu, dll deh.. pokoknya campur aduk hehe.. novel ini jg termasuk salah satu novel yang sukses buat imajinasi aku jalan terus, sampe aku ngebayangin kalo Vanilla itu diri aku sendiri(":
aku adalah penikmat happy ending, tp If You Know Why dibuat sad ending karena Vanilla dinyatakan meninggal. sempet kesel karena sad ending tapi, tetep suka❤
dari segi penampilan novel, cover yang dipilih pun bagus bgt, dan aku suka bgt sama pembatas bukunya dan ternyata ada mini stand characternya😍 meskipun ada beberapa kalimat typo dan terpotong sehingga kurang jelas tp overall bagus.
ga sabar baca lanjutan If You Know Who(": semangat terus kak bikin ceritanya!❤
Pertama, Penulis sangat cerdas menentukan Judul Cerita. Karena bagiku judul adalah salah satu bagian terpenting, yang pertama dilihat dan dibaca dari sebuah cerita. Kesan pertama selalu penting.
Kedua, di Wattpad ceritanya hanya sampai Part 10, terhenti dimana ketika Vanila dan Dava sama-sama berada ditaman. Vanila yang menangis setelah bertemu kembarannya dan meluapkan "amarah"nya pada bangku taman, disana ada Dava yang menenangkannya. Jika ditanya ingin tahu kelanjutan ceritanya atau tidak, maka jawabanku adalah; "Ya" Tapi tidak seperti; "AKU HARUS BACA VERSI NOVELNYA SEGERA!" namun inilah yang menentukan point ketiga.
Kegita, menulis cerita itu ngga mudah guys apalagi sampai beratus-ratus halaman. Menentukan tokoh serta masing-masing karakter, isi cerita (alasan, serta konflik, dan lain sebagainya), hingga ending yang epik. So, apresiasi ku untuk penulis adalah; Aku ingin tetap membaca versi Novelnya, mengetahui keseluruhan isi ceritanya. Tapi masih nanti saat BookList ku sebelumnya selesai.
Just you know, Ini Novel Wattpad pertama yang cukup menarik perhatian ku.
aku ingin memberikan 3 bintang tp karena aku suka jalan cerita nya jadi aku kasih 4 bintang. aku sangat berapresiasi kepada penulis karena bisa membuat ide cerita ini. aku sedikit dibawa suasana dgn jalan cerita nya ini,tp cerita ini sangat complicated bgt. pemeran utama nya di buat sangat menderita sampai aku berpikir "apa harus kayak gini bgt kehidupan Vanilla?" aku juga sedikit kecewa di novek ini karena aku kira akan banyak scene antara Vanilla dan Dava,tp ternyata tidak. jadi aku tidak bisa merasakan diantara keduanya benar2 saling mencintai atau tidak. tulisan di novel menurut ku kecil2 sekali apa karena cerita nya panjang jadi ukuran tulisan nya jadi kecil? trs juga banyak sekali typo. apa lg typo nya disini penggunakan huruf kapital pada nama dan itu menurut aku sangat disayangkan,kenapa editor tidak bisa mengecek nya lagi?
Menurut aku plot ceritanya lumayan bagus, keren aja gitu penulis bisa bikin konflik yg bertubi2 buat si tokoh utama. Cuma aku merasa cerita yg ditulis belum begitu matang sehingga ada beberapa plot2 dan dialog2 yg miss, sampe pas kubaca aku mikir "apa penulisnya lupa kalo plotnya udah begini kok dialognya jadi gini?" . Dan juga ceritanya cenderung lambat dan banyak part yg menurut aku ga terlalu penting. Dari segi usia juga menurutku belum pas buat tiap karakternya. Satu lagi, banyak typonya, aku juga sempat mikir ini sebelum terbit ada editornya apa ngga. kalo yg kurang tadi gaada pasti bagus bangett. But its okay semoga kedepannya semakin baik yaa.
Emosi bacanya breee, pernah baca minjem novelnya temen, tu novel rusak ggra dia bacanya pake perasaan abis! kan pas scene yang bikin emosi tu dia narik dua sisi novelnya haha, jadi kebelah dehhh. Tapi jujurrrr, aku gak terlalu ngeship banget vanilla sama dava(?) aku sampe lupa nama karakternya saking dah lamanya aku bacaaaa, soalnya yaa hubungan mereka ga lucu2 yang gemes bangettt gitu. Aku baca ini karena mau dapet value tentang keluarga ajasiii, tapi ternyata aku ga dapet itu..... tapi gapapaaa, asik kok ceritanyaa, ya walaupun harus nahan emosiii.
Saya kasih rate 3. Kenapa? Saya lebih suka cerita ini sebelum di edit sama editor. Editor buku ini kek ga ada kerja bukannya ceritanya dipersingkat terus diperbagus malah jadi ngerusak dengan menebarkan banyak typo dimana2. Dan juga margin di novel yang saya beli ga rapih banget sumpah. Untuk cerita, bagus tapi agak bertele-tele. Mohon kalau mau nerbitin buku jangan sama banget sama yang ada di wattpadnya gitu. Rasanya kayak buang2 duit aja beli novelnya:)
Diawal cerita sebenarnya bosen aja sama kisah cinta-cintaan khas anak sekolah yg diceritakan penulis. Tapi pada pertengahan cerita bikin penasaran sama masa lalu dan penyebab vanilla jd kayak gitu. aku gak sampe kepikirin kalo vanilla itu DID, tapi pas tau dia DID malah bikin makin penasaran sama kelanjutan ceritanya. akhirnya baca terus deh sampe selesai, walaupun terkadang ngebosenin.
Sebenernya penulis punya potensi buat bikin cerita yang menarik, cuman cerita ini alurnya lambat dan nggak jelas, loncat ke sana ke mari, terlalu nggak masuk akal, dan terlalu sinetron. Trus banyak grammar error dan inconsistencies. Saking banyaknya detail yang pengen penulis sampaikan sampai banyak yang nggak konsisten.
Cerita yang booming banget pas 2015 an sampai-sampai gue baru kesampean baca nya sekarang, dan gue mau nangis, ceritanya kemana-mana, terlalu banyak tokoh yang ga penting, dan gue gabisa relate sama karakternya Vanilla disini. Tapi gue masih bisa apreasiasi buat authornya karna udah bisa bikin cerita yang cukup rumit dan ga berfokus sama satu masalah aja.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Lebay banget anjirr tokoh utamanya gk ada bahagia dari awal sampai akhir. Aku yang baca jadi depresi karna bacanya, alurnya banyak yang gk make sense dan terlalu bertele-tele tele. Ending yang menyebalkan juga, aku bosan banget bacanya tapi karna sudah terlanjur beli harus tanggung jawab buat di baca.
Cerita ini udah kubaca sejak masih on going di wattpad, and i love this story so much💗🙌🏻 but maybe some people will think this book is complicated dari segi konflik yang ada di dalam ceritanya. But i love it✨ 10/10