What do you think?
Rate this book
Sunnah Sedirham Surga
Betapa sering kita bersemangat akan hal-hal besar dalam cita untuk memperjuangkan agama, lalu lalai bahwa Rasulullah ﷺ adalah teladan dalam tiap detak dan semua laku, pun yang sekecil-kecilnya.
Pada zaman di mana banyak ‘amal besar dikecilkan oleh niat yang tak menyurga; betapa penting bagi kita mentarbiyah niat dalam ‘amal-‘amal kecil yang luput dilirik manusia, tapi berpeluang menjadi tinggi nilai bersebab niatnya.
Adalah Imam Abu Dawud ketika berada di sebuah perahu, hanya demi mendoakan seorang yang didengarnya bersin di tepian, rela membalikkan perahu yang ditumpanginya. Lantas, para penumpang saling berkisik. Bagaimana kiranya tanggapan Abu Dawud? Syahdan, sebuah kisah jikalau diramu dengan hikmah, maka ia akan terkenang dan menjadi renungan tersendiri bagi yang membacanya. Apalagi ia nyata dan teramu dari para shalihin.
Salim A. Fillah yang dikenal sebagai penulis muda yang piawai memadukan dalil dengan kisah menghadirkan sebuah karya, himpunan uswah para pemegang warisan Anbiya`, ulama dan zuama. Apa yang tersaji terkadang menggelakkan tawa, menyunggingkan senyum kesejukan, pun menumpahkan airmata mengingat dosa.
Selamat menyelami indahnya akhlak dan adab para ulama dari zaman salaf hingga khalaf lewat buku ini. Beribrah pada kekisah, berteladan pada para pemegang warisan.
Pada zaman di mana banyak ‘amal besar dikecilkan oleh niat yang tak menyurga; betapa penting bagi kita mentarbiyah niat dalam ‘amal-‘amal kecil yang luput dilirik manusia, tapi berpeluang menjadi tinggi nilai bersebab niatnya.
Adalah Imam Abu Dawud ketika berada di sebuah perahu, hanya demi mendoakan seorang yang didengarnya bersin di tepian, rela membalikkan perahu yang ditumpanginya. Lantas, para penumpang saling berkisik. Bagaimana kiranya tanggapan Abu Dawud? Syahdan, sebuah kisah jikalau diramu dengan hikmah, maka ia akan terkenang dan menjadi renungan tersendiri bagi yang membacanya. Apalagi ia nyata dan teramu dari para shalihin.
Salim A. Fillah yang dikenal sebagai penulis muda yang piawai memadukan dalil dengan kisah menghadirkan sebuah karya, himpunan uswah para pemegang warisan Anbiya`, ulama dan zuama. Apa yang tersaji terkadang menggelakkan tawa, menyunggingkan senyum kesejukan, pun menumpahkan airmata mengingat dosa.
Selamat menyelami indahnya akhlak dan adab para ulama dari zaman salaf hingga khalaf lewat buku ini. Beribrah pada kekisah, berteladan pada para pemegang warisan.
268 pages, Paperback
First published May 1, 2017
17 people are currently reading
173 people want to read
About the author
Salim Akhukum Fillah
20 books1,194 followersSalim A. Fillah adalah seorang penulis buku Islami dari Yogyakarta, Indonesia. Hingga 2014, ia telah menulis beberapa buku, 'Agar Bidadari Cemburu Padamu' (2004), 'Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan' (2004), 'Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim' (2007), 'Jalan Cinta Para Pejuang' (2008), 'Gue Never Die' (2006), 'Barakallahu Laka: Bahagianya Merayakan Cinta' (2005) dan 'Dalam Dekapan Ukhuwah' (2010), Menyimak Kicau Merajut Makna (2012), dan Lapis-Lapis Keberkahan (2014). Buku-buku ini diterbitkan oleh Pro U Media, dan telah menjadi best-seller. Karya terbarunya, Lapis-Lapis Keberkahan, harus masuk cetak ulang hanya 3 hari sesudah diluncurkan, 13 Juli 2014.
Ratings & Reviews
Friends & Following
Create a free account to discover what your friends think of this book!
Community Reviews
Displaying 1 - 25 of 25 reviews
May 11, 2019
Buku ringan tapi berat, ringan karena tipis jumlah halamannya, berat karena kisah-kisah teladan itu begitu susah untuk saya (manusia biasa yang banyak dosa) mengamalkannya.
Satu hal yang paling menyentuh hati dan paling saya ingat dari buku ini, kisah tentang pohon beringin dan pohon semangka. Dibalut dalam bahasa yang indah khas Ustadz Salim A Fillah, buku ini menjadi hidangan yang tepat menjelang buka puasa aka ngabuburead.
Satu hal yang paling menyentuh hati dan paling saya ingat dari buku ini, kisah tentang pohon beringin dan pohon semangka. Dibalut dalam bahasa yang indah khas Ustadz Salim A Fillah, buku ini menjadi hidangan yang tepat menjelang buka puasa aka ngabuburead.
January 16, 2022
Kumpulan tulisan yang mengisahkan keindahan akhlak para ulama salaf, kholaf, hingga ulama nusantara, yang ditulis dengan bahasa yang sangaat indah oleh Ustadz Salim A. Fillah, benar-benar menentramkan dan menginspirasi, sehingga pembaca dapat bercermin dan mengambil teladan darinya, terutama dalam menyikapi khilafiyah.
May 26, 2018
Buku yang banyak mengisahkan teladan orang-orang sebelum kita dalam menjalani kehidupan. Sangat berbaloi untuk dibaca.
August 16, 2017
“Ilmu bagi Guru seakan penghias bagi sesuatu yang lebih tinggi nilainya: Adab. … Pada seorang guru yang sebenar berilmu, akan kau reguk Adab yang tak disediakan oleh buku-buku. (Ibn ‘Athaillah As-Sakandary)” ~ h.124
Menurut saya, buku ini salah satu wacana yang coba mengkritisi, atau sindiran halus, tentang kondisi masyarakat, khususnya muslim, yang mudah tersulut perbedaan pendapat. Perkara yang sering muncul adalah ketika satu sudut pandang yang kita peroleh, lalu ditahbiskan sebagai tolok ukur kebenaran, hingga kemudian segala yang masih serupa tapi tak sama pun dihukumi berbeda dan menyimpang. (Sepeminum Kopi)
Kumpulan tulisan Ust. Salim A Fillah dibagi menjadi empat bab, yang hampir kesemuanya menuturkan tentang bagaimana para alim ulama bersikap dalam keseharian terutama terkait dengan perbedaan pemikiran yang tidak menghalangi rasa tepo seliro satu sama lain, sikap yang juga memperlihatkan bagaimana adab dalam berilmu. Memperlihatkan bagaimana para ulama yang memiliki kesetiaan pada keshahihah ilmu sejalan dengan keteguhan mereka mencintai umat dan perdamaian.
“Meksi, jika kita sangat yakin bahwa pendapat kita yang benar, dalam kesantunan akhlaq selalu ada cara untuk mengamalkannya tanpa menyinggung hati sesama” ~ h.252
**Versi lengkap dapat dibaca di www.yukbacabukuislam.blogspot.com**
Menurut saya, buku ini salah satu wacana yang coba mengkritisi, atau sindiran halus, tentang kondisi masyarakat, khususnya muslim, yang mudah tersulut perbedaan pendapat. Perkara yang sering muncul adalah ketika satu sudut pandang yang kita peroleh, lalu ditahbiskan sebagai tolok ukur kebenaran, hingga kemudian segala yang masih serupa tapi tak sama pun dihukumi berbeda dan menyimpang. (Sepeminum Kopi)
Kumpulan tulisan Ust. Salim A Fillah dibagi menjadi empat bab, yang hampir kesemuanya menuturkan tentang bagaimana para alim ulama bersikap dalam keseharian terutama terkait dengan perbedaan pemikiran yang tidak menghalangi rasa tepo seliro satu sama lain, sikap yang juga memperlihatkan bagaimana adab dalam berilmu. Memperlihatkan bagaimana para ulama yang memiliki kesetiaan pada keshahihah ilmu sejalan dengan keteguhan mereka mencintai umat dan perdamaian.
“Meksi, jika kita sangat yakin bahwa pendapat kita yang benar, dalam kesantunan akhlaq selalu ada cara untuk mengamalkannya tanpa menyinggung hati sesama” ~ h.252
**Versi lengkap dapat dibaca di www.yukbacabukuislam.blogspot.com**
December 2, 2017
Satu lagi buku kumpulan tulisan Ust. Salim A. Fillah yang saya baca dan kali ini pun dipenuhi gambar-gambar perjalanan dia ke berbagai tempat, bertemu berbagai orang. Ga ada habis-habisnya kagum dan takjub sama ilmu dan kerendahan hati ustadz ini yang begitu terasa dalam tulisannya. Dan yang selalu saya sukai dari beliau adalah gaya tulisannya yang seperti didongengkan, alur yang halus dan sangat mudah dipahami. Plus semua kisah-kisah sederhana penuh hikmah yang selalu jle di hati :")
July 20, 2017
Judul: Sunnah sedirham surga
Penulis: Salim A. Fillah
Penerbit: Pro U Media
Dimensi: 268 hlm, cetakan pertama 2017
ISBN: 978 602 7820 68 5
Buku ini adalah kumpulan tulisan lepas beliau yang biasa dishare di medsosnya seperti facebook dan channel telegramnya. Namun dibuat menjadi lebih terarah dengan membagi ke dalam empat bab: "Teladan salaf untuk para mukallaf" dengan 28 kisah; "Belajar bajik dari ulama klasik" dengan 19 kisah; "Oratoria para ksatria" dengan 8 kisah; dan "Belantara cendekia nusantara" dengan 14 kisah.
Semua kisah diawali atau dibubuhi sebuah foto yang terkait dengan pengalaman penulis. Gaya layoutnya mirip dengan buku penulis sebelumnya yang berjudul "Rihlah dakwah".
Untuk isi, tak diragukan memang. Hanya saja bagi saya yang mengikuti tulisan beliau di medsos, sedikit kecewa sebab semua telah saya baca dan tak ada yang baru. Seakan hanya memindahkan media tulisan saja. Dari online ke kertas. Padahal harapan saya, ada lah beberapa tulisan yang belum terpublish dan hanya ada di buku, sehingga menjadi daya tarik untuk membeli buku ini. Jadi tak membosankan.
Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.
"Pada satu titik, setiap simpangan pasti berbalik." (H.44)
"Guru yang mandeg belajar adalah murid yang paling gagal. Berhenti memburu ilmu adalah cela bagi yang tua dan celaka bagi yang muda. Pada guru yang sebenar ilmu, akan kaureguk adab yang tak disediakan buku. Adab itulah yang menjadikan ilmu memiliki makna." (H.124)
"Meninggalkan suatu sunnah yang diyakini keutamaannya demi terjaganya harmoni masyarakat ternyata adalah amal utama." (H.146)
"Dia yang mengira dirinya dapat selamat dari tajamnya lisan sesama, barangkali telah rehat akalnya. Bagaimana bisa? Sedang Allah Yang Maha Sempurna tetap ada yang lancang. Sedang Rasul, manusia paling sempurna tetap dikatai 'Si Tukang Sihir Gila'. Maka ridha manusia adalah tujuan yang mustahil tergapai. Cukuplah kita bersemangat dalam apa-apa yang menjadi keridhaanNya, lalu istiqamah padanya." (H.163)
"Siapa mengenal dirinya, takkan merugikannya apa pun yang dikatakan orang tentangnya." (H.166)
"Bagi hati yang rapuh pegangannya, apa pun jadi tak mungkin." (H.200)
"Para da'i diingatkan, jangan hanya terang bagi lingkungan, tapi keluarga kita habis hilang seperti lilin ditelan apinya sendiri. Betapa pun sibuknya, doa dan cinta tak pernah boleh dilupa." (H.248)
"Kita memang hanya akan dipertemukan, dengan apa-apa yang kita cari." (H.251)
Meta morfillah
Penulis: Salim A. Fillah
Penerbit: Pro U Media
Dimensi: 268 hlm, cetakan pertama 2017
ISBN: 978 602 7820 68 5
Buku ini adalah kumpulan tulisan lepas beliau yang biasa dishare di medsosnya seperti facebook dan channel telegramnya. Namun dibuat menjadi lebih terarah dengan membagi ke dalam empat bab: "Teladan salaf untuk para mukallaf" dengan 28 kisah; "Belajar bajik dari ulama klasik" dengan 19 kisah; "Oratoria para ksatria" dengan 8 kisah; dan "Belantara cendekia nusantara" dengan 14 kisah.
Semua kisah diawali atau dibubuhi sebuah foto yang terkait dengan pengalaman penulis. Gaya layoutnya mirip dengan buku penulis sebelumnya yang berjudul "Rihlah dakwah".
Untuk isi, tak diragukan memang. Hanya saja bagi saya yang mengikuti tulisan beliau di medsos, sedikit kecewa sebab semua telah saya baca dan tak ada yang baru. Seakan hanya memindahkan media tulisan saja. Dari online ke kertas. Padahal harapan saya, ada lah beberapa tulisan yang belum terpublish dan hanya ada di buku, sehingga menjadi daya tarik untuk membeli buku ini. Jadi tak membosankan.
Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.
"Pada satu titik, setiap simpangan pasti berbalik." (H.44)
"Guru yang mandeg belajar adalah murid yang paling gagal. Berhenti memburu ilmu adalah cela bagi yang tua dan celaka bagi yang muda. Pada guru yang sebenar ilmu, akan kaureguk adab yang tak disediakan buku. Adab itulah yang menjadikan ilmu memiliki makna." (H.124)
"Meninggalkan suatu sunnah yang diyakini keutamaannya demi terjaganya harmoni masyarakat ternyata adalah amal utama." (H.146)
"Dia yang mengira dirinya dapat selamat dari tajamnya lisan sesama, barangkali telah rehat akalnya. Bagaimana bisa? Sedang Allah Yang Maha Sempurna tetap ada yang lancang. Sedang Rasul, manusia paling sempurna tetap dikatai 'Si Tukang Sihir Gila'. Maka ridha manusia adalah tujuan yang mustahil tergapai. Cukuplah kita bersemangat dalam apa-apa yang menjadi keridhaanNya, lalu istiqamah padanya." (H.163)
"Siapa mengenal dirinya, takkan merugikannya apa pun yang dikatakan orang tentangnya." (H.166)
"Bagi hati yang rapuh pegangannya, apa pun jadi tak mungkin." (H.200)
"Para da'i diingatkan, jangan hanya terang bagi lingkungan, tapi keluarga kita habis hilang seperti lilin ditelan apinya sendiri. Betapa pun sibuknya, doa dan cinta tak pernah boleh dilupa." (H.248)
"Kita memang hanya akan dipertemukan, dengan apa-apa yang kita cari." (H.251)
Meta morfillah
May 22, 2017
Sunnah Sedirham Surga. Menyejukan, menyentuh, menenangkan, menentramkan, mengharukan. Salim A. Fillah selalu tidak pernah gagal untuk menyampaikan betapa indahnya berakhlak dan bermuamalah yang baik di dalam Islam. Buku yang berisi part-part sederhana tentang beberapa sikap sederhana yang sering kita abaikan, tapi justru itu adalah hal-hal kecil untuk membangun pondasi-pondasi karakter yang unggul. Dengan disuguhkannya beberapa contoh dari sikap-sikap ulama terdahulu, membuat kita berpikir ulang, ada dimana kita sekarang karena akhlak ini sangat jauh dari mereka apalagi dengan Rasulullah dan para sahabatnya.
Buku Sunnah Sedirham Surga ini lebih tipis daripada buku-buku Salim A. Fillah sebelumnya, tapi ini cukup untuk menyadarkan kembali, jadilah muslim yang lebih baik dengan memiliki akhlak yang baik.
"Maka mari mengisi hati kita dengan prasangka baik, harapan baik, keinginan baik, dan tekad untuk menjadi lebih baik.
Sebab jika senantiasa berniat baik, Allah akan pertemukan kita dengan hal yang baik, orang-orang baik, tempat yang baik, atau setidaknya peluang dan kesempatan berbuat baik"
begitulah salah satu kutipan dalam buku ini.
Selamat membaca :)
Buku Sunnah Sedirham Surga ini lebih tipis daripada buku-buku Salim A. Fillah sebelumnya, tapi ini cukup untuk menyadarkan kembali, jadilah muslim yang lebih baik dengan memiliki akhlak yang baik.
"Maka mari mengisi hati kita dengan prasangka baik, harapan baik, keinginan baik, dan tekad untuk menjadi lebih baik.
Sebab jika senantiasa berniat baik, Allah akan pertemukan kita dengan hal yang baik, orang-orang baik, tempat yang baik, atau setidaknya peluang dan kesempatan berbuat baik"
begitulah salah satu kutipan dalam buku ini.
Selamat membaca :)
April 26, 2018
Layaknya seorang musafir yang sedang menempuh perjalanan jauh, seteguk air telaga akan terasa sangat menyegarkan baginya.
Buku ini menjadi sebuah 'penyegar' ketika permasalahan dalam kehidupan makin merumit, lika-likunya membuat dahi mengernyit, dan kejenuhan pikiran pun menjangkit. Kumpulan kisah bertabur hikmah dari para sahabat, juga orang-orang sholih terdahulu maupun terkini, menjadi sebuah teladan yang patut kita ikuti.
Dengan menyajikan tulisan-tulisan pendek nan ringan, tidak berat rasanya menyelesaikan buku ini dalam waktu yang singkat tanpa melewatkan segenap pelajaran di dalamnya. Pun sangat pas jika diterapkan dalam kondisi masyarakat saat ini, terutama masalah akhlak.
Recommended !!
Buku ini menjadi sebuah 'penyegar' ketika permasalahan dalam kehidupan makin merumit, lika-likunya membuat dahi mengernyit, dan kejenuhan pikiran pun menjangkit. Kumpulan kisah bertabur hikmah dari para sahabat, juga orang-orang sholih terdahulu maupun terkini, menjadi sebuah teladan yang patut kita ikuti.
Dengan menyajikan tulisan-tulisan pendek nan ringan, tidak berat rasanya menyelesaikan buku ini dalam waktu yang singkat tanpa melewatkan segenap pelajaran di dalamnya. Pun sangat pas jika diterapkan dalam kondisi masyarakat saat ini, terutama masalah akhlak.
Recommended !!
July 8, 2017
Buku ini sangat cocok dijadikan bahan renungan untuk kita didalam menjalan kan sunnah dan amal shalih karena didalamya terdapat kisah tentang para sahabat Rasul SAW, tabi’in dan juga ulama. Membaca buku ini juga akan menambah wawasan kita tentang Islam.
Ada beberapa quotes yang dapat kita jadikan renungan didalam buku ini, diantaranya:
"Untuk mencari kesalahan alat utama yang kita perlukan adalah ccermin bukan topeng". hal 13
"Memutus asa terhadap manusia adalah kemerdekaan, menyambung harap kepada Allah adalah kehidupan". Hal 266
Ada beberapa quotes yang dapat kita jadikan renungan didalam buku ini, diantaranya:
"Untuk mencari kesalahan alat utama yang kita perlukan adalah ccermin bukan topeng". hal 13
"Memutus asa terhadap manusia adalah kemerdekaan, menyambung harap kepada Allah adalah kehidupan". Hal 266
July 19, 2017
beragam kisah dipaparkan, dari sahabat terdekat Nabi, Mu'allim, para Imam, juga Ulama Nusantara...
ringan bisa dibaca sambil ngopi.
yang paling berkesan ttg mengutamakan adab diatas ilmu. Para ulama yg meski berbeda paham fiqh-nya, tetap mengutamakan saudaranya diatas perbedaan itu.
membuat saya berpikir akan masih sempitnya pemikiran sy yg kadang suka beranggapan paling benar atas suatu masalah. Padahal perbedaan itu hanya krn dangkalnya ilmu sya untuk memahami. Semoga kita semua tetap Allah berikan cahaya ilmu untuk menerangi langkah kita hingga menggapai surga Nya.
ringan bisa dibaca sambil ngopi.
yang paling berkesan ttg mengutamakan adab diatas ilmu. Para ulama yg meski berbeda paham fiqh-nya, tetap mengutamakan saudaranya diatas perbedaan itu.
membuat saya berpikir akan masih sempitnya pemikiran sy yg kadang suka beranggapan paling benar atas suatu masalah. Padahal perbedaan itu hanya krn dangkalnya ilmu sya untuk memahami. Semoga kita semua tetap Allah berikan cahaya ilmu untuk menerangi langkah kita hingga menggapai surga Nya.
December 1, 2017
Beginilah mestinya para muslim di nusantara ini menyikapi berbagai perbedaan.. tulisan Pemersatu, saya jadi banyak tau, sehingga tidak terlalu berpikiran picik terhadap satu dua golongan islam di tanah air tercinta ini. Berita-berita dimedsos sungguh membuat kami yang awam ini menjadi bingung, dan ngamang ikut manakah kita?..dan semua kembali pada iman serta berserah diri..karena Allah pemberi petunjuk terbaik. 😊
January 27, 2018
akhirnya, membaca karya Ust. Salim lagi setelah sekian lama. tulisan beliau selalu menggugah dengan bahasa yg halus dan ber-rima, kadang puitis.
nasihatnasihat dalam buku ini seperti halnya bukubuku beliau yg lain, bertujuan mengingatkan diri bahwa kita masih jauh dari kesaleh(+ah)an tapi selalu tetap bisa belajar dari kisah pendahulu.
semoga Allah berkahi umur beliau selalu.
p.s. agak terdistract sama potopotonya, sih, tbh.
nasihatnasihat dalam buku ini seperti halnya bukubuku beliau yg lain, bertujuan mengingatkan diri bahwa kita masih jauh dari kesaleh(+ah)an tapi selalu tetap bisa belajar dari kisah pendahulu.
semoga Allah berkahi umur beliau selalu.
p.s. agak terdistract sama potopotonya, sih, tbh.
September 17, 2020
Buku yang penuh inspirasi. Dibawakan dengan untaian kata yang ringan dan indah, buku ini membawa pembaca tertawa dan kadang terharu atas kisah2 yang disajikan, penuh makna, adab, dan nasihat, baik dari Rasululloh Saw, sahabat, dan orang2 shalih setelahnya.
Bab Favorit, Salah karena Cinta, bahwa kemarahan atau kesalahan karena cinta tidak sepantasnya diberikan amarah, seperti kisah Aisyah dan Rasululloh Saw. atau Sarah dan Ibrahin alaihasalam.
Terharu dan teringat istri sendiri wkw
Bab Favorit, Salah karena Cinta, bahwa kemarahan atau kesalahan karena cinta tidak sepantasnya diberikan amarah, seperti kisah Aisyah dan Rasululloh Saw. atau Sarah dan Ibrahin alaihasalam.
Terharu dan teringat istri sendiri wkw
January 20, 2021
Hikmah yang luar biasa. Di buku ini kita diajak untuk menelusuri indahnya adab para ulama. Melalui berbagai perjalanan yang dilalui oleh penulis, beliau sukses mengambil hikmah indah atas setiap langkahnya.
Buku ini perlu dibaca perlahan. Agar kisah hikmahnya dapat membekas dalam ingatan para pembaca. Agar setiap amalnya bisa dipraktekkan kembali.
Terima kasih banyak atas buku yang sarat akan hikmah ini, semoga bisa menjadi amal jariyah untuk penulis.
Buku ini perlu dibaca perlahan. Agar kisah hikmahnya dapat membekas dalam ingatan para pembaca. Agar setiap amalnya bisa dipraktekkan kembali.
Terima kasih banyak atas buku yang sarat akan hikmah ini, semoga bisa menjadi amal jariyah untuk penulis.
August 22, 2021
Penulisan khas Ust. Salim memang selalu punya tempat tersendiri, kisah yg dihadirkan beragam, dari semuanya banyak ibrah yg bisa diambil.
Penyebutan tokoh dg nama alias atau gelar sepertinya rada menyulitkan bagi org awam untuk faham bahwa tokoh tersebut yg dimaksud.
Memberi caption pada semua foto sepertinya ide bagus, sehingga pembaca yg belum tau, bisa memahami foto apa atau siapa.
Barakallahu fiikum
Penyebutan tokoh dg nama alias atau gelar sepertinya rada menyulitkan bagi org awam untuk faham bahwa tokoh tersebut yg dimaksud.
Memberi caption pada semua foto sepertinya ide bagus, sehingga pembaca yg belum tau, bisa memahami foto apa atau siapa.
Barakallahu fiikum
July 13, 2017
Pada buku kali ini, Salim A. Fillah mengumpulkan tulisan-tulisan pendeknya dalam satu buku yang dibagi dalam 4 tema besar. Beberapa judul tulisan sudah pernah saya baca dari postingan Salim A. Fillah di media sosial. Tulisannya adalah hikmah yang coba direngkuh penulis dari berbagai kisah dan teladan para ulama.
Patut dibaca :)
Patut dibaca :)
April 14, 2022
Barakallahu fiik teruntuk Ustadz Salim A. Fillah. Betapa indah dan meneduhkan menyeksamai kekisah para salaf dan ulama-ulama kontemporer yang diceritakan begitu apik oleh Ustadz Salim. Semoga kita dapat meneladani kebaikan-kebaikan mereka serta kedalaman dan kelapangan mereka dalam menyikapi perbedaan.
April 24, 2019
Lezat, seperti biasa. Porsinya kecil-kecil, jadi asik banget dilahapnya.
Aku biasa nandain hal-hal yang unik dan/atau yang kusuka gitu kan, di buku-buku. Lalu buku ini punya banyak, haha.
Bener-bener sunnah sedirham surga..
Aku biasa nandain hal-hal yang unik dan/atau yang kusuka gitu kan, di buku-buku. Lalu buku ini punya banyak, haha.
Bener-bener sunnah sedirham surga..
July 22, 2019
Selalu suka dengan tulisan penulis, membaca ini membuat diri semakin sering bercermin
January 31, 2020
I recommend this to everyone. inysaAllah bisa menjadi air ditengah gersangnya hati. :')
February 29, 2020
Bacaan ringan men cas hati yang banyak bersinggungan dengan dunia, ringan banget mudah di pahami bagus rekomendasi buat bacaan di jalan
March 7, 2020
Isi buku ini semacam versi berat dari buku Seni Tinggal di Bumi-nya Teh Qoonit. Belajar banget tawadhu dari Ust Salim yang ditunjukkan dari tulisan2nya.. MasyaAllah Tabarakallah
December 18, 2022
Bukunya yang menurutku lebih cocok diberi judul "How to Produce A Liter of Tears" :" alias bawang banget dah nih buku bagiku. Dalam Sunnah Sedirham Surga, ustaz ngajakin belajar hikmah dari potongan-potongan kisah milik Rasulullah Muhammad, para sahabat, tabi'in, dan ulama lain. Pendek-pendek tapi ngena. Baca deh. Recommended!
September 28, 2017
Duh, kapan ya terakhir baca buku-buku agama kayak gini? Mungkin 5-6 tahunan lalu. Selebihnya ya baca-baca artikel di google (iya, saya santri gugel), nonton ceramah di yutub, atau tanya ke teman yg kira-kira paham soal beginian. Baiklah, karena buku ini dikasih, jadi saya merasa punya tanggung jawab buat menyelesaikannya. Sebenernya buku ini bagus, sih. Manis seperti tulisan-tulisan salim a fillah lainnya yg sering saya temui di media sosial, tapi saya kok agak terganggu sama foto-foto penulis yg nampang di tiap halaman ya? Heuuu... Satu lagi, bahasan ttg ustaz arifin ilham di halaman 235 bikin saya mbatin: lho, kok gini, sih? :)
Displaying 1 - 25 of 25 reviews