What do you think?
Rate this book


210 pages, Paperback
First published June 7, 2017
Ternyata mencari teman tidak semudah yang kupikirkan. Kurasa, aku sudah terlalu lama hanya bergaul dengan orang-orang terdekatku, sehingga aku merasa asing di antara orang-orang lain. (hal. 160)
Tidak ada orang yang bisa mengatur perasaannya. Iya, kan? Yang bisa kita lakukan, hanya menerimanya dan memutuskan apa yang akan kita lakukan dengan itu.
Aku memutuskan untuk membiarkan perasaanku saja.
Ini keputusanku, dan aku senang. (hal. 181)
“Karena gue temen lo. Temen dari kecil. Lo enggak bisa suka sama gue. Pokoknya, deket sama gue itu enggak dihitung. …” (hal. 43)
“Soalnya yang pergi pasti bakal pulang suatu hari. Dan waktu mereka pulang, kaleng ini harus ada di rumah, sebagai pengingat. Makanya yang nyimpen harus yang tetap di rumah.” (hal. 86)
“…. Pokoknya ini aturan dare dari aku. Setiap dare harus bermanfaat dan harus ada maksudnya. Aku nggak suka lihat teman-temanku yang main dare cuma buat ngerjain orang. Harus ada manfaatnya, dan aku mau setiap habis dare bilang terima kasih…” (hal. 9)