Jump to ratings and reviews
Rate this book

Thank You

Rate this book
Adelia dan teman-temannya punya sebuah permainan. Sebuah kaleng bekas diisi berbagai tantangan. Yang mendapatkan kertas itu harus melaksanakan tantangannya dan diakhiri dengan ucapan “Terima Kasih”.

Tantangan itu sekedar iseng, tapi saat Rafa menantang Adelia untuk curhat dan merekam perasaaanya di ponsel Rafa tentang cowok yang ia taksir, Adelia kebingungan.

Yang Rafa tahu, Adelia naksir Askar.

Yang Rafa dan Adelia tahu, Askar naksir cewek lain.

Yang Rafa tidak tahu, Adelia sebenarnya naksir Rafa.

210 pages, Paperback

First published June 7, 2017

6 people are currently reading
160 people want to read

About the author

Adara Kirana

2 books207 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
22 (17%)
4 stars
56 (44%)
3 stars
38 (30%)
2 stars
9 (7%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 30 of 44 reviews
Profile Image for Air.
154 reviews13 followers
June 30, 2017
Sebenernya saya agak bingung mau ngasih bintang berapa. Cerita ini bagus. Bagus banget, malah. Tapi, saya udah pernah baca di wattpad. Walaupun agak beda dari yang diterbitin sekarang, alur besarnya mirip. Jadi, meskipun saya bilang bagus, saya jadi nggak excited-excited amat pas baca. Jadi kayak, saya mau ngasih banyak bintang, tapi saya ngerasa salah kalau ngasih banyak bintang padahal nggak se-excited itu sama ceritanya. Tapi akhirnya, saya ngasih 4 bintang juga. Menurut saya cerita ini layak buat dapet segitu.

Saya suka gimana karakternya punya ciri khas masing-masing. Mungkin cuma Adel yang masih belum bisa saya simpulin ciri khasnya apa. Saya juga suka karena banyak pesan-pesan yang bisa diambil dari novel ini.

Saya agak kecewa, sih, konsep(?) epilognya mirip yang di wp. Saya kurang suka aja konsep kayak gitu, karena keliatannya fiksi banget. Tapi saya tau, itu subjektif banget. Jadi, enggak usah dipikirin. Terus, masih ada beberapa typo, kayak tanda baca yang kurang atau kata yang kelupaan di-italic. Tapi nggak mengganggu banget kok.

Overall, suka. Hehe. Udah ah malu. Jangan ge-er ya Dar.
Profile Image for Biondy.
Author 9 books234 followers
August 14, 2017
Thank You adalah sebuah permainan yang Adel pelajari dari kakaknya, Sarah. Bersama dengan kedua sahabatnya, Rafa dan Askar, Adel terus memainkan Thank You sejak masih anak-anak hingga saat mereka duduk di bangku SMA.

Permainan tantangan yang awalnya begitu seru dia mainkan bersama teman-temannya, perlahan berubah saat ada dinamika baru dalam lingkungan pergaulannya. Tiba-tiba saja, Adel menghadapi kemungkinan kalau dia akan kehilangan para sahabat dan orang yang dia sukai.

Di awal membaca novel ini, saya sempat berpikir, "Apa saya ketuaan untuk cerita semacam ini?"

Thank You dibuka dengan cerita yang sangat manis dan khas remaja. Ada pertemanan, cinta-cintaan, serta kehidupan sekolah yang yah, khas dunia remaja. Di bagian ini ceritanya terasa sangat manis dan ringan. Jujur saya kurang tertarik di bagian ini dan hanya sekadar membaca cepat saja.

Saya baru lebih bisa masuk saat ceritanya mencapai konflik pertama. Di sini, saya baru bisa menangkap apa yang ingin penulisnya sampaikan. Masalah pertemanan dan hubungan dengan orang lain menjadi kunci sebenarnya dari novel ini.

Ternyata mencari teman tidak semudah yang kupikirkan. Kurasa, aku sudah terlalu lama hanya bergaul dengan orang-orang terdekatku, sehingga aku merasa asing di antara orang-orang lain. (hal. 160)


Penulis berhasil mempertahankan nuansa melankolis, serta mempertahankan topik ceritanya dengan baik. Saya juga menjadi lebih peduli dengan para karakternya hingga sampai pada akhir cerita.

Saya hanya memberikan dua bintang, untuk novel yang ditulis dengan baik ini, murni karena epilognya. Andaikan epilog itu tidak ada (atau menggunakan penutup yang berbeda), saya pasti akan memberikan bintang lebih.

Epilog Thank You ini bisa dibilang tidak tertebak. Tapi, bukan tidak tertebak yang membuat saya berdecak kagum dan terpana, seperti saat saya membaca twist-nya Gone Girl atau Holy Mother . Yang timbul justru perasaan heran ("Untuk apa akhirnya dibuat begini?"), dibohongi, serta dikhianati oleh cerita yang ada. Rasanya seperti membaca sebuah cerita yang berakhir dengan tokoh utamanya bangun dan sadar kalau semua yang dia alami hanyalah mimpi.

Secara keseluruhan, Thank You adalah kisah remaja yang ditulis dengan baik dan memiliki misi yang jelas. Tidak sekadar menampilkan kisah percintaan remaja. Sayang akhir ceritanya seperti membatalkan semua perasaan yang saya dapatkan saat membaca novel ini. Tapi, toh tidak menutupi fakta bahwa penulisnya menjanjikan dan mampu menghadirkan kisah yang menarik.
Profile Image for Azzam Alfa.
38 reviews1 follower
August 3, 2017
Adara!!
You're the best rookie in this year!!
Lagi lagi dibuat jatuh hati sama karya Adara Kirana ini. Dari awal debut, udah ngerasa kalau penulis muda satu ini SANGAT SANGAT berbakat!

Kerapian cerita di novel kedua ini sangat membuat saya ternganga. Rangkaian kisah, maju mundur, dan di setiap bab ada ucapan Thank You nya jelas bukan sesuatu yang mudah. Endingnya pun greget banget!!

Karakternya pun sangat kuat disini, dan lagi lagi Adara membuktikan bahwa Tak Selamanya cerita remaja anak sekolahan itu ALAY. Disini kata ALAY sama sekali gag masuk kriteria. Begitupun dibuku sebelumnya, ini yang membedakan Adara dari penulis muda lainnya. Penulis Wattpad favorit SATU SATUNYA deh kalau bisa saya katakan. Dan novel ini sangat pantas diadaptasi jadi film. Sumpah ini kisahnya menarik dan FRESH!

Ditunggu karya selanjutnya, harapannya sih agak lebih tebel dikit ya biar makin puas bacanya. Tapi untuk Thank You ini memang tipis tapi semua porsinya pas. Gag kurang dan gag lebih. Maju Terus Adara!! Kami, AdaraLovers akan selalu mendukung karya-karyamu!! SENGAT (Selalu Semangat!!)
Profile Image for Oda Ayu.
Author 6 books167 followers
July 2, 2017
Datang ke Gramedia untuk cari buku-buku dengan tema pernikahan dan justru tertambat pada blurb di kover belakang buku ini. Secara keseluruhan saya menangkap maksud ceritanya dan menyukainya. Hal yang mungkin jadi kendala hanya di bagian perspektif yang masih sangat remaja.

1 bintang untuk value ceritanya
1 bintang untuk pilihan katanya yang di beberapa bagian mirip Fira Basuki di Jendela-Jendela (ini beneran nggak bohong dan saya suka bagian-bagian itu)
1 bintang untuk rasa terima kasih saya pada Adara Kirana yang sudah menulis cerita sehangat ini

Saya menantikan cerita remaja dari perspektif dewasa Adara Kirana beberapa tahun setelah review ini saya buat. Pasti hebat!
Profile Image for Utha.
824 reviews399 followers
July 11, 2017
+1 bintang buat akhirnya.
Profile Image for Sherry Heather.
199 reviews3 followers
February 10, 2018
Selamat Thank You, kamu berhasil membuat aku menyesal kenapa ga baca buku ini dari dulu 😂
Ya, aku suka banget sama buku ini! Persahabatannya benar-benar kental, walaupun ada romance, topik romance-nya nggak bisa mengalahkan persahabatannya. Buku ini benar-benar terasa nyata, rasanya aku benar-benar ada di antara grup persahabatan Adel.
Selain itu, maknanya benar-benar menginspirasi. Iya, persahabatan memang bisa pecah dari hal yang tidak terduga, contohnya seperti masalah terkecil sekalipun.
This is a book I'll totally re-read. Aku baca buku ini di Gramedia Digital, dan rasanya aku harus beli buku fisiknya. Iya, beneran deh harus punya buku ini. Yang belum baca, baca ya! 😂
12 reviews
July 8, 2017
Suka bgt sama novel ini karena di dalamnya mengajarkan kita banyak hal. Yg dpt kita dapat itu tentang persahabatan, kesetiaan terhadap sahabat, dan belajar untuk saling memaafkan satu sama lain. Terus juga ide cerita yg diambil kreatif karena memceritakan tentang permainan Truth Or Dare yg diakhir permainan harus mengucapkan Thankyou. Pokoknya suka lah sama jalan ceritanya.
Profile Image for ima.
102 reviews3 followers
July 14, 2017
Review :
Tidak ada orang yang bisa mengatur perasaannya. Iya, kan? Yang bisa kita lakukan, hanya menerimanya dan memutuskan apa yang akan kita lakukan dengan itu.
Aku memutuskan untuk membiarkan perasaanku saja.
Ini keputusanku, dan aku senang. (hal. 181)

Adel dan teman-temannya punya cara yang unik untuk berbuat baik. Melalui sebuah kaleng bekas biskuit yang diisi berbagai tantangan di sebuah kertas, mereka melakukan dare dan setelah melakukannya mereka akan mengucapkan terima kasih.

Permainan tersebut adalah modifikasi dari permainan Truth or Dare yang dilakukan Adel sewaktu kecil. Dulu, Adel dan Rafa sering memilih dare ketika mereka bermain bersama Kak Sarah. Karena itulah Kak Sarah memutuskan untuk tidak bermain lagi. Adel dan Rafa pun berinisiatif untuk membuat permainan dare mereka lebih seru dan digunakanlah kaleng biskuit untuk menampung kertas-kertas yang berisi tantangan. Kaleng itupun dinamakan Thank You.

Lambat laun, yang bermain permainan tersebut tidak hanya Adel dan Rafa saja. Teman-teman mereka yang lain pun bergabung. Sekarang yang bermain Thank You ada Adel, Rafa, Askar, Hana, Gilang, dan Putri.

Mereka melewati masa-masa sekolah mereka dengan bermain Thank You.
“Karena gue temen lo. Temen dari kecil. Lo enggak bisa suka sama gue. Pokoknya, deket sama gue itu enggak dihitung. …” (hal. 43)

^*^*^*^*^*^*^*^*^*^

Aku suka konsep ceritanya. Penulis memodifikasi permainan yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru dan itu terasa menyegarkan di antara cerita-cerita sejenis. Dan ada makna yang dalam juga dalam pemilihan nama permainan. Begitupun dengan permainan itu sendiri.
“Soalnya yang pergi pasti bakal pulang suatu hari. Dan waktu mereka pulang, kaleng ini harus ada di rumah, sebagai pengingat. Makanya yang nyimpen harus yang tetap di rumah.” (hal. 86)

Kak Sarah pernah bilang ke Adel, kalau kebanyakan orang menggunakan dare sebagai ajang untuk ngerjain orang. Maka dare yang Kak Sarah berikan ke Adel atau Rafa selalu ada manfaatnya. Aku suka dengan pemikiran itu.

Selain itu, tokoh-tokoh dengan karakter yang unik, dan baru pertama kali aku lihat. Mungkin sosok yang jahil, dewasa, sok tahu sudah banyak. Tapi sosok seperti Askar ini jarang ada (atau buku-buku yang kubaca selalu klise, ya?) Untuk tokoh favorit, aku menjatuhkan pilihan pada Askar. Kalau kalian penasaran seperti apa sosok ajaib Askar, silahkan baca sendiri, ya, hehe.

Ceritanya sendiri benar-benar mengulik kehidupan pertemanan Adel, karena Adel-lah center dalam buku ini. Juga diperkuat dengan gaya bercerita melalui sudut pandang orang pertama. Mulai dari Adel TK hingga SMA, semuanya diceritakan. Tapi waktu ‘saat ini’ adalah masa SMA dengan flashback ke beberapa tahun sebelumnya. Cerita yang mengisahkan tentang kehidupan remaja beserta permasalahannya. Di beberapa bagian, aku merasa sedang bernostalgia. Dan momen-momen dimana mereka berenam bersama itu terasa menghangatkan. Permasalahan yang terjadi pun terasa sangat remaja. Dan yang paling membuatku terkejut adalah bagian akhirnya.

Konsep dan ceritanya aku suka. Konsepnya terasa menyegarkan dan ceritanya sangat realistis, menurutku. Tapi, emosinya kurang aku rasakan. Emosinya sangat datar, ada bagian-bagian dimana emosiku ikutan naik, tapi hanya beberapa. Contohnya adalah dua bab terakhir. Selain itu karakter tokohnya kurang kuat menurutku. Selain Adel dan Askar, yang lainnya terasa biasa saja. Termasuk Rafa yang juga menjadi salah satu tokoh utama selain Adel.

Ini adalah buku kedua dari penulis. Yang kutahu buku pertamanya mendapat respon yang positif. Yang menariknya adalah, aku baru tahu kalau penulis masih duduk di bangku SMA (ini dari seseorang). Jadi mungkin masih bisa menerbitkan buku yang lebih bagus dari ini. Aku berharap banyak sama penulis ini, karena ide dasarnya itu.
“…. Pokoknya ini aturan dare dari aku. Setiap dare harus bermanfaat dan harus ada maksudnya. Aku nggak suka lihat teman-temanku yang main dare cuma buat ngerjain orang. Harus ada manfaatnya, dan aku mau setiap habis dare bilang terima kasih…” (hal. 9)
Profile Image for Muhammad Ridwan.
193 reviews25 followers
August 11, 2017
Sinopsis dan Blurb

Sejak TK, Adelia mengenal Rafa. Sejak itu pula, Adelia berteman dekat dengan Rafa. Saat SD, mereka diajari Kak Sarah—kakak Adelia—untuk bermain tantangan (dare) yang setelah melakukan harus mengucap “Terima Kasih”.

Seiring dengan kebosanan Kak Sarah, Adel dan Rafa pun bermain sendiri dan memodifikasi permainannya dengan menaruh kertas-kertas tantangan ke dalam sebuah kaleng bekas. Setiap mengambil satu kertas, si pengambil harus melakukan tantangan lalu mengakhirinya dengan ucapan “Terima Kasih” sebagaimana yang diajarkan oleh Kak Sarah. Kaleng itu pun diberi nama “Thank You”.

Beranjak remaja, mereka mengenal teman-teman baru. Askar, Hana, Gilang, dan Putri. Mereka pun bermain “Thank You” bersama dan itu RUDI—haRUs DIlakukan. Permainan inilah yang menggambarkan kisah drama remaja, enam murid SMA, tentang percintaan, persahabatan, dan keegoisan diri.

Seperti pada blurb, ada salah satu tantangan. Rafa menantang Adel untuk curhat dan merekam perasaannya kepada cowok yang ia taksir. Inilah yang membuat Adel kebingungan.

Karena—

Rafa tahunya Adel naksir Askar.

Rafa maupun Adel tahu Askar naksir cewek lain.

Namun Rafa tidak tahu kalau ternyata Adel naksir dia.


Komentar

Manis dan lembut. Begitulah yang saya rasakan ketika membaca novel ini. Di tengah kesibukan luar biasa (sok sibuk banget sih wkwkwk) mengurusi kehidupan perkuliahan yang sebenarnya sedang libur tapi tetap ambil banyak kegiatan, saya senang menyempatkan baca novel ini.

Saya tidak menyangka, jika “Thank You” akan digunakan sepanjang novel ini dengan cemerlang. Penulis mampu menyajikan cerita tanpa menghilangkan esensi dari objek terpenting dari novel ini, yakni permainan “Thank You”. Penuturannya pun enak, Penulis banyak menyajikan dialog yang mampu menjelaskan karakterisasi dan “kepentingan” para tokoh.

Cerita yang aslinya sederhana, menjadi suatu hal yang bermakna. Penulis fokus pada jalan cerita, tidak perlu repot-repot menjelaskan mengenai lokasi atau latar tempat. Sebab Penulis memberikan ruang kepada Pembaca secara universal untuk membayangkan sendiri kisah ini terjadi di mana dan suasananya seperti apa. Namun jelas, Penulis telah memberikan klu pada dialog menggunakan “lo-gue” dan sempat menyebut “tidak jauh dari Bogor” dan “main ke Gambir” untuk merujuk latar tidak jauh-jauh dari Jabodetabek.

Selain itu, penyuntingannya pun rapi, meskipun ada beberapa kali saya menemukan miss.
Contoh:
- Di halaman 118-119. Pada paragraf pertama, disebutkan bahwa Gilang yang meninggalkan grup (yeah, meskipun pada ilustrasinya merupakan multichat). Akan tetapi, pada ilustrasi, saya bingung sebenarnya yang keluar itu Putri ataukah Gilang. Sebab, yang menulis di chat adalah Putri dan yang meninggalkan grup adalah Putri. Selain itu, bahkan chat Putri pun sepertinya salah ketik dengan chat Gilang.
- Pada halaman 133, Adel bercerita bahwa ia sudah kenal Gilang sejak SMP. Padahal, sebelumnya diceritakan bahwa mereka baru mengenal Gilang justru saat MOS SMA (halaman 23-27).
- Dsb.

Namun sebenarnya, itu bukan masalah yang berarti. Wkwkwkwk. Hanya kurang sinkron saja.
Overall, saya menyukai novel ini.

4/5 bintang.
Profile Image for Erin  F.
135 reviews1 follower
September 22, 2017
“Raf, kalau ada yang mau pergi, siapa pun itu, dia harus ngambil satu kertas dari kaleng ya. Buat jadi pengingat dan salam terakhir sama kaleng Thank You.” Hlm. 86

Ini pertama kali aku baca karyanya Adara Kirana. Kisah Thank You juga sudah publish di wattpad, walau yang cetakan ini ada beberapa bagian yang di rubah. So, aku mau mengaku yang sejujur-jujurnya.

Awalnya aku gak yakin akan menyelesaikan baca Thank You saat baca BAB pertama. Aku tidak mendapatkan kesan menarik dari novelnya, namun karena ini terbitan Inari yang aku tahu gak sembarangan nerbitin novel lokal, akhirnya aku memutuskan untuk membacanya sampai tuntas. Ternyata aku sama sekali gak kecewa. Semakin lanjut baca, aku semakin tertarik dengan permainan Thank You yang dijalani oleh Adelia dan teman-temannya. Juga saat-saat menegangkan yang mengancam persahabatan mereka karena cinta, keegoisan dan tindakan yang tergesa-gesa.

Permainan Thank You dijalankan Adelia, Rafa, Askar, Gilang, Putri dan Hana ini awalanya dari Kakanya Adelia, Sarah. Namun Kak Sarah lama-lama bosan karena Adelia dan Rafa selalu memilih Dare. Kak Sarah mundur, Adelia dan Rafa melanjutkan permainan tersebut. Dengan permainan Thank You tersebut mereka saling berbagi hal-hal lucu, berbagi pendapat, dan kejujuran. Namun, hidup tak seindah yang dibayangkan, persahabatan mereka terancam karena kesalah pahaman, keegoisan dan kebohongan. Akankah permainan Thank You bisa menyatukan sesuatu yang retak menjadi utuh? Semoga saja ya.

Karakter tokoh yang dibangun, aku dapat merasakan chemistry antara Adelia Rafa. Yang aku salut terhadap penulis adalah karakter tokoh lainnya yang kuat, Askar dia ini sering banget bikin akronim yang terkadang aneh di dengar. Memang benar setiap kali Askar ngomong itu bawaannya gemas karena aneh saja dengarnya. Gilang, dia ini si jago cari jalan tengah. Menurutku dia pemberi solusi yang handal. Walau begitu dia juga dapat bertindak gegabah. Putri, terkesan seperti anak kecil namun dia bisa berbuat bijak. Hana yang mereka anggap bagaikan seorang Ibu, bisa bertindak egois juga. Setiap karakter ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Yang berhasil penulis lakukan adalah kejutan di ending. Gak terduga banget.

Overall, aku menikmati novel Thank You. Walau ada satu hal yang sedikit mengganggu yaitu penulisan setting waktu. Saat flashback ke masa lalu font nya kecil. Nah, aku yang minus 3 agak terganggu gitu deh, pengalihan dari font kecil ke besar dan sebaliknya. Berhubung flash back di cantumkan waktunya, font nya sama juga gak akan bikin bingung pembaca menurutku.

Pesan yang dapat diambil dari novel ini adalah, bahwa tak selamanya seseorang yang selalu ada di samping kita, aka nada terus. Karenanya butuh mengenal banyak orang, minimal bersosialisasi dengan yang ada di dekat kita. Seperti Adelia yang dari TK tak pernah jauh dari sosok Rafa.

Aku mengerti bahwa seseorang tidak akan selalu ada untukku. Pada akhirnya, kita tidak bisa terus bergantung pada orang lain. Hlm 158

Pesan lainnya tentang sebuah persahabatan, seperti yang aku tuliskan di atas hidup tidaklah semudah yang dibayangkan. Begitu pun dengan persahabatan akan ada cobaannya. Tergantung bagaimana bisa menyikapinya dengan kepala terbuka, dengan saling berbicara jujur satu dengan lainnya.

"..... Beban kamu bakal lebih ringan kalau kamu udah mengungkapkan perasaan kamu. Jangan pernah menyepelekan beban. Orang mendaki gunung bisa gagal kalau kelebihan beban. Lepaskan beban selagi bisa.'' Hlm. 169

3.5* for Thank You
Profile Image for AK.
1 review
September 9, 2017
Empat bintang untuk cerita ini.

Saat mas kurir datang bawa pesanan, aku langsung cepat-cepat masuk ke kamar dan buka segelnya, lalu puas-puasin meluk Adelia dan Rafa yang sudah lama masuk wishlist tapi baru kesampaian. Iya, aku memang ngenes.

Pertama kali yang bikin tertarik adalah kovernya yang lucu parah, bintang-bintang gitu astagaaa... terus blurbnya yang memesona, aku suka tiga kalimat ini, "Yang Rafa tahu, Adelia naksir Askar. Yang Rafa dan Adelia tahu, Askar naksir cewek lain. Yang Rafa tidak tahu, Adelia sebenarnya naksir Rafa." karena to be honest, kisahku juga sama persis kayak Adelia dan Rafa, sekali lagi aku mengakui kalau aku memang ngenes.

Untuk keseluruhan aku suka banget sama cerita ini, ceritanya mengalir dan gak ribet belibet, gampang dimengerti dan tokoh-tokohnya ya ampun love-able bangettt. Aku suka sama Adelia yang tegar dan ikhlas, aku suka akronim-akronim Askar yang kocak, Gilang dan Putri yang sweet banget, dan Rafa yang gak peka-peka bikin aku mau pites kepalanya. Aku cuma gak suka sama Adis, sudah (subjektif banget wkwk). Lalu aku juga suka sama flashback yang diselipkan Kak An secara smooth, apalagi flashback kedekatan Adelia dan Rafa sewaktu kecil, mengingatkan aku kepada sahabat cowokku—iya aku juga terjebak friendzone. Aku suka sama kisah persahabatan mereka yang manis dan hangat, dan aku tentunya kesel kenapa mereka harus pisah cuma gara-gara masalah sepele?! Tapi aku sadar, sahabat tetap bakal pisah entah karena apa, aku cuma menyayangkan mereka yang pisah karena cowok, canggung, dan kebohongan kecil berdampak besar. Sekali lagi aku menegaskan, aku sangat suka dengan cerita ini.

Kalau suka kenapa bintangnya cuma empat? Karena aku sejatinya adalah pecinta sad ending, dan aku sudah klop banget sama ending Rafa dan Adelia yang gak bersatu—aku memang kejam, dan di epilog aku agak dikecewakan karena ternyata itu hanya fiksi. Ya sudahlah aku bisa apa, huhuhu. Tapi bukan berarti jelek loh ya, penilaian aku emang subjektif banget, wkwk.
Sukses terus Kak An, terus berkarya!

Salam literasi
xoxo
Profile Image for Ainay.
418 reviews78 followers
February 19, 2018
Sukaaa~ kisah persahabatannya keren meski banyak diselipi cinta-cintaan. Seriusan, aku yang berhati selembut kapas dibikin berucuran air mata membaca novel ini 😭

Aku ingat teman-temanku zaman sekolah dulu, dan membenarkan pesan-pesan yang disampaikan dalam buku ini. Bahwa cepat atau lambat, pasti perpisahan dalam persahabatan itu tidak terelakkan *ini spoiler nggak sih?* Intinya, jangan egois, kalau ada masalah utarakan, jangan disimpan sendiri hingga berujung kebohongan, dan yang paling penting jangan suka WO *halah bahasaku*

Alurnya maju-mundur, warbiasa banyak flashback-nya, tapi aku sama sekali nggak terganggu karena setiap kilas balik selalu diberi keterangan waktu dan diberi font berbeda.

Dan aku menemukan semacam kejanggalan di chat LINE halaman 118. Itu harusnya yang ngechat Putri, tapi jadi Gilang. Aku sampe baca berulang-ulang dan sampai pakai kacamata buat memastikan.

Sukanya lagi, masinh-masing tokohnya memiliki keunikan dan karakter tersendiri yang konsisten hingga akhir (yha walau ada beberapa anomali di beberapa kasus). Tapi seriusan, deh. Aku suka.

AND OMAIGAT SERIUSAN DEH AKU GEMES BANGET!!! SERASA KEPENGEN NGELEMPAR BUKU INI SAKING GEMESNYA PAS SELESAI BACA 😂😂😂
Profile Image for Elsita F..
120 reviews6 followers
September 23, 2017

Buku ini adalah buku yang menceritakan tentang persahabatan Adelia, Rafa, Askar, Gilang, Hana dan juga Putri yang terjalin erat dan unik oleh sebuah kaleng bernama Thank You. Kaleng tersebut adalah kaleng biskuit biasa yang menyimpan gulungan kertas dare yang isinya harus dilakukan siapa saja yang mengambilnya. Dan, jujur saya akui ide ini amat cemerlang. Sebagaimana yang kita tahu, truth or dare adalah salah satu permainan yang hingga kini digemari oleh remaja atau bahkan orang dewasa dengan tempelan iseng-iseng doang. Tapi, kebanyakan orang yang penakut seperti saya 😹 pasti lebih memilih truth. Dare jadinya kayak formalitas aja. Makanya, di dalam kaleng ini isinya dare semua.

Kedua, penjudulan tiap babnya juga sangat saya sukai. Jadi, setiap bab seolah menceritakan bagian-bagian dalam hidup para tokoh yang paling mereka syukuri. Itu sebabnya, alur novel ini seperti sulit tertebak. Walau memang, ada beberapa bagian yang saya duga akan terjadi, tapi prosesnya itu sama sekali nggak saya kira akan begitu. Begitu gimana? Baca bukunyalah😋

Tapi, sayangnya, bab epilognya saya kurang suka. Namun, tetap harus saya akui bahwa penulis berhasil menyampaikan pesannya dengan baik; bahwa persahabatan adalah hal yang sangat berharga dan harus kita jaga. Oh iya, satu lagi. Pesan lain yang nggak kalah penting adalah tentang "Terima Kasih". Kata ini memang 'murah', mudah diumbar dan bahkan bisa kita temukan di kasir mini market. Tapi, 'harga' yang terkandung di dalamnya adalah tidak terhingga.
Profile Image for Jasmina.
50 reviews2 followers
July 20, 2017
buku ini ceritanya manis banget. mengangkat tema persahabatan yang memang pasti umumnya selalu ada pertikaian. penyelesaiannya juga cukup baik, walaupun mungkin dapat tertebak.

aku suka bagaimana penulis menuangkan idenya pada isi cerita. ciri khas tokohnya pun cukup kental. terkecuali adelia, menurutku, dia tidak terlalu mempunyai ciri khas. namun selama masih nyambung dengan isi cerita, itu tidak masalah.

aku memberi buku ini rating 3,7/5 bintang, namun aku bulatkan menjadi 4. sungguh novel yang menarik. terima kasih.
Profile Image for Fridalia Septiarini.
29 reviews2 followers
August 1, 2017
Aku suka suka suka sekali dengan buku ini.
ini adalah buku karya Adara yang aku baca. dan setelah membaca buku ini, aku jadi mengidolakan Adara. Ceritanya memang ringan, tapi cukup menguras emosi. banyak adegan yang membuat aku kesal, tapi di ending kekesalanku hilang karena endingnya yang mengejutkan.
ahh aku suka. wajib dibaca deh pokoknya!
Profile Image for ama ૮ • ﻌ - ა.
128 reviews14 followers
June 29, 2023
okay but WHY DID I CRY OVER THIS TEENLIT BOOK??😭☝️

aku enjoy banget baca buku ini. heartwarming dan relate buat kehidupan anak sma. even though ini itungannya buku lama (terbit 2017) tapi masih masuk ke selera aku sekarang!!
Profile Image for Shima Umari.
14 reviews1 follower
June 26, 2017
awalnya kesel sama ceritanya yang sepele but haha pas baca epilognya.... jeng jeng ahahaha unpredictable bgt. Walapun karakter mereka kurang kuat tapi bagus kok overall.
Profile Image for Magdalena Rina.
115 reviews8 followers
July 14, 2017
...jangan pernah menyepelekan beban. Orang mendaki gunung bisa gagal kalau kelebihan beban. Lepaskan beban selagi bisa.
-page: 169-
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews297 followers
November 15, 2017
Konsep endingnya sama dengan Flesh Out. Lumayan lah, persennya kerasa dan suka sama persahabatan para tokohnya 😀
Profile Image for Weni Triwidya.
7 reviews
September 9, 2017
Bosan dengan novel ttg bad boy atau cowok yg dingin dan jutek? Novel ini bisa jadi pilihan untuk menghilangkan kebosanan itu. Novel tentang persahabatan yang seru. Setiap tokoh punya karakternya masing-masing yang kuat. Ceritanya mengalir dan bikin penasaran utk tau endingnya.
Profile Image for Carolina Tedjapranata.
70 reviews
December 26, 2017
check out also my dailt review on: www.instagram.com/wolfcxreads/

Judul: Thank You
Penulis: @adarakirana
Penyunting: Yooki
Penerbit: (@penerbitinari)
Terbit: Juni, 2017
Jumlah halaman: 210 hal.
Rating: 4/5⛤

"...kalian itu berharga banget buat gue. Makanya, sekali lagi, gue mau bilang makasih. Makasih udah mau jadi temen gue, dan selalu ada buat gue."

Thank You adalah nama kaleng bekas yang berisikan tantangan2 yang harus dijalankan oleh Adel dan Rafa. Permainan ini berawal dari Kak Sarah dan berakhir dimainkan oleh teman2 mereka yang lain, yakni Askar, Hana, Putri, dan Gilang. Mereka memainkan permain ini sampe mereka menduduki bangku SMA.

Mengambil sudut pandang orang pertama, buku ini merupakan kisah pertemanan mereka berenam dengan banyak lika-liku masalah yang terjadi di antara mereka dan berujung pada perpecah belahan. Masalah utama di sini 'percintaan'. Kalau kalian mau tau lebih lanjut bisa baca sendiri😌.

Aku suka dengan alur dan ide cerita yang simpel tapi dikembangkan menjadi lebih kreatif. Dari permainan truth or dare sehari-hari bisa ditulis kisah dengan banyak pelajaran alih2 hanya mengerjakan orang saja.

Karakternya tiap tokoh juga unik karena memiliki sifat yang berbeda-beda. Konflik di dalamnya juga aku suka. Sempet mau marah 'kenapa kok endingnya gini!?' tapi gak jadi karena ada kejutan di akhir cerita.
Overall aku suka dengan karya @adarakirana yang ini dan jadi pengen baca buku pertamanya
Profile Image for Waffa.
45 reviews
September 30, 2017
Dengan 210 halaman, novel ini bisa diselesaikan sekali duduk. Cerita yang disuguhkan memang khas untuk kalangan remaja SMA. Pacaran, berantem, saling suka, dan hal konyol lainnya. Cukup klise, tapi penulis bisa mengemasnya dengan baik.

Aku cukup suka dengan tema ceritanya karena berlatar SMA, meski penulis lebih mengarahkan ceritanya ke kaleng 'Thank You'. Ada beberapa hal yang menurutku membosankan seperti saat bagian prolog dan 'Terima Kasih Yang Kedua Puluh Dua'. Kata-kata pendeskripsiannya menurutku terkesan biasa. Ada juga bagian yang membuatku gemas sekaligus frustasi sama mereka semua. Kesannya pengin cepat-cepat selesai baca dan langsung tahu endingnya. Meski begitu, secara keseluruhan aku mendapatkan makna dan mengetahui garis besar cerita. .
.
Yang terpenting, Adara bisa memberikan plot twist yang membuatku berpikir ingin berkata kasar :" meski rada kesal, aku tetap suka novel ini. Sebenernya untuk cerita aku kasih 3, tapi karena endingnya ya emang aku ga terlalu suka tapi berhasil membuat aku melongo dan pesan dari ceritanya, aku kasih +1. Total 4/5! (btw aku lebih suka novel dia yg sebelumnya, kalo novel dia sebelumnya ga typo, perfect)!
.
“…. Pokoknya ini aturan dare dari aku. Setiap dare harus bermanfaat dan harus ada maksudnya. Aku nggak suka lihat teman-temanku yang main dare cuma buat ngerjain orang. Harus ada manfaatnya, dan aku mau setiap habis dare bilang terima kasih…” (hal. 9
2 reviews
November 4, 2017
Ceritanya menarik dan akhir ceritanya tidak bisa ketebak. Sebenarnya saya berharap lebih dengan akhir cerita ini, tapi cukup memuaskan. 👍👍
Profile Image for Bookish Dungeon.
105 reviews
June 29, 2019
Sebelum membahas isinya, tidak nikmat rasanya kalau kita terlebih dahulu membahas ilustrasi cover buku Thank You terlebih dahulu. 


Ilustrasinya sangat menggambarkan sekali sesuai blurb yang tertera dibelakang novel. Hanya saja ‘kaleng’ diilustrasikan dengan toples kaca yang indah, tidak berkarat, dan berisi dengan gulungan kertas bercampur bintang kertas. Serta beberapa alat tulis yang digunakan untuk menulis gulungan kertas tersebut. 


Setelah menjamah cover, kita berlanjut membahas mengenai bagaimana si Adara Kirana menuliskan kisah Adel dan Rafa dalam novel Thank You. 


Penulisnya memapaparkan novel Thank You dengan alur maju mundur antara masa SMP dan masa-masa SMA.  Dimulai dengan pertemanan Adel dan Rafa sejak kecil, seiring berjalannya waktu muncullah beberapa tokoh baru didalam lingkaran pertemanan Adel dan Rafa. Dimulai munculnya Azkar, Hana, Gilang dan Putri. 


Novel Thank You berisikan prolog, 22 chapter, dan epilog. Novel Thank You termasuk katagori teenlit dengan target pembaca berusia kisaran 8-15 (yang mulai menginjak masa remaja). Terlihat penggunaan waktunya berjarak dari SMP hingga SMA. Sekarang kita masuk kedalam inti novel Thank You. 


Yang pertama kita bahas, novel ini menceritakan apa? 


Novel ini menceritakan sekelompok anak SMA yang bermain semacam truth or dare, namun yang membedakan permainan ini adalah truth tidak dipergunakan dalam permainan ini. Hanya dare yang diperbolehkan. Dare atau tantangannya pun tidak melakukan aneh-aneh, melainkan melakukan hal-hal positif. Dan setiap mereka yang selesai mengambil gulungan kertas dan melakukannya, harus mengucapkan kata ‘Terima kasih sudah. . . . “


Contohnya seperti ini: 


“Ceritain kesalahan terbesar lo ke teman-teman lo, dan sekalian minta maaf juga. Bilang terima kasih karena sudah mau dengerin dan sudah mau maafin.” 


Lucu bukan?!? Mengajak para pembaca tidak lupa mengucapkan ‘terima kasih’ setidaknya setelah mendapatkan bantuan dari orang lain. Meskipun didalam novel Thank You, selalu mengucapkan ‘terima kasih’ kepada patner yang para karakter ajak untuk melakukan dare. 


Yang membuat author sebagai pembaca karena alurnya yang maju mundur dan terkadang membuat author penasaran, seperti kapan permainan ini akan berakhir? Atau bagaimana permainan Thank You akan berakhir. 


Setiap karakternya mempunyai ciri khas saat mengambil dare dari kaleng tersebut. Ada yang mengambil dare yang berkaitan dengan masalah yang tengah dialaminya. Ada dare yang justru mendukung da nada juga yang saling menjauhkan satu dengan lainnya hingga pada suatu saat mereka terpecah belah hanya lewat permainan Thank You tersebut. 


Perpecahan itu tidak membuat karakter Adel menghubungi kawan lamanya, mengajaknya bermain untuk terakhir kalinya sebelum mereka benar-benar terpencar saat masuk universitas kelak untuk mengejar cita-cita masing-masing. Permainan Thank You yang terakhir cukup memuat author terkesan lantaran penulis membuat para karakter mempunyai kesan-kesan masa SMA yang naik-turun layaknya rollercoster dalam prihal persahabatan. Kehidupan persahabatan di bumbui dengan percintaan cukup membuat kisah novel Thank You berwarna. 


Kenapa author kasih rate 3/5 ?


Menurut author, cerita memang bagus menggunakan alur maju mundur. Tetapi ada yang kurang mengena di hati, seperti permasalahannya kurang membuat karakter tergoncang hebat. Tapi aku tidak menyalahkan karena novel Thank You memang ditujuan untuk pembaca yang sedang duduk di bangku SMP / SMA sangat terlihat dari latar belakang yang digunakan penulis. 
Profile Image for Eksa.
292 reviews25 followers
June 12, 2018
Oke, gue bingung mau komen apa. Mau komenin ceritanya, tapi ternyata ceritanya sendiri fiksi(?) lah. Memang sih novel fiksi, fiksi di dalam fiksi. Bingung juga. Mau komen tentang ceritanya tapi toh itu bukan yg sebenernya terjadi(?)
Au ah. Nah buat adel, cerita yg lo bikin menurut gue sooo serious ya. Jadi kesannya datar kek air, meskipun konflik kalian complicated banget, tapi gue gak ngerasain riak-riaknya. Dan...konyol banget sih semua org tiba2 misahin diri krna masalah cinta (meskipun sebenernya gak terjadi karena fiksi di dalam fiksi), oke mungkin kalau di dunia nyata emg bakal terjadi kayak gitu, tapi gatau juga, kalian kan anak sma (udh mulai berpikir rasional lah ya) masa cuma gegara cinta sampe segitunya. (tapi ini kan fiksiiii buatan adel, nyatanya, mereka emg gak sanggup buat misahin diri kan? Yg emg lebih rasional) makanya gue bilang..konfliknya konyol banget..sorry to say, del. (jd gue harusnya ngehakimin adel apa penulisnya?)

Subjektif bgt ya memang, gue cuma ngeluarin unek-unek setelah selesai novel ini sehari doang. Ringan. Menghibur? Nggak juga. Pelajaran? Banyak banget. Bagi novel remaja, agak serius ya, kayak seluruh isi novelnya qoute semua.

Nah kan jadi gue bingung mau komen apa lagi, toh yg mau gue komenin ternyata cuma fiksi bikinan adel doang! Kesel? Gak sih. Heran dan bingung. Epilog menghancurkan esensi novel ini yang harusnya 'bernyawa'. Tapi akhirnya toh masa remaja mereka 'nyaman' dan baik-baik aja (padahal seharusnya nggak). Jadi 'kenyataan' di dalam novel ini cuma yg baik-baiknya aja. Gue tau penulis mau bikin twist supaya happy ending. Tapi menurut gue, dua ratus halaman yg gue baca jadi gak berarti, tau gak?:((

Nah gitu aja. Amanatnya bagus kok. Penulis bener2 sukses bikin cerita remaja yg cocok dibaca remaja. Bukan cinta-cintaan gak jelas kayak kebanyakan novel wattpad lain. Good luck buat karya selanjutnya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Zahra Rinjani.
7 reviews
August 19, 2021
Astaga saya pengin beli buku ini dari dua tahun lalu tapi baru kesampaian sekarang. Dulu waktu masih punya wattpad, saya baca hampir semua karya expellianmus. Seperti The Number dan karya-karya expellianmus yang lain, ide cerita dari Thank You ini unik. Adelia dan Rafa, yang bersahabat dari TK, punya suatu permainan. Mereka mengisi kaleng bekas dengan kertas yang berisi dare, setiap orang yang mengambil kertas lalu menjalankan dare, dia harus bilang makasih sesudahnya. Manis ye kan. Apalagi ditambah kisah cinta dan konflik persahabatan ala remaja. Saya pikir buku ini pas sekali saya beli buat mengawali masa remaja-yang-lulus-dari-fase-alay saya (hilih), dan saya benar, waktu baca rasanya lumayan relate dengan kehidupan saya sekarang. Seperti kesepian, terlalu bergantung pada orang lain dan takut ditinggal teman, unrequited love. Saya terkesan dengan kekonsistenan konflik dan sifat karakter (dan uhh, mood) yang berhasil dipertahankan penulis. Tapi pas baca epilognya..........saya speechless. Seperti, "Is this for real? Ini prank atau gimana?"
Saya sudah terbiasa dengan moodnya sampai akhir chapter dan saya pikir novel ini bakal berkesan sampai hari-hari kedepan sebelum saya baca epilognya dan semua perasaan itu, mood itu, runtuh.
Penulis seperti memaksakan semuanya jadi happy ending.
Ya, begitulah. Menurut saya hanya minus epilognya saja. Tapi novel ini tetap novel yang berkesan dan turut mengisi masa remaja-yang-memasuki-masa-alay saya dulu.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Jeje.
3 reviews
June 10, 2020
Kalau dibandingin sama buku sebelumnya, buku ini jauh lebih baik. Penulisannya lebih rapi dan tertata. Ceritanya juga fresh dan lagi-lagi antimainstream.

Aku suka gimana mereka selalu ngucapin terimakasih di setiap chapternya. Dan aku lumayan terkejut ya sama endingnya wkwk. Tapi, aku kurang suka aja kalo endingnya kaya gitu, but overall ceritanya oke kok. Meskipun bukunya lumayan tipis, tapi porsinya pas kok, nggak kurang dan gak lebih. Buku ini bisa dibaca dalam sekali duduk karena memang setipis itu wkwk. Worth to buy banget!

Terus apa lagi ya? Kayaknya itu aja sih hehe, takut kepanjangan. Oh iya, aku sangat amat menantikan karya kakak selanjutnya, semangat untuk terus nulis ya kak. Aku kangen banget sama cerita-cerita kakak hehe.
Profile Image for Amalia .
47 reviews6 followers
June 17, 2022
jangan baca reviewku kalau nggak mau kena spoiler :p

buku ini isinya penuh dengan drama drama anak sekolahan, suatu lingkaran pertemanan di mana mereka selalu main dare di kaleng Thank You, awalnya aku nggak ngerti kenapa masalah yang kecil jadi besar sampe mereka memutuskan buat pergi dan nggak temenan lagi, tapi ternyata endingnyaaaaa wah kacau sih ini penulisnya, aku suka krn ternyata ini plot twist parah!!! beneran nggak nyangka dan nggak ketebak, aku udah pasrah sama ending eh dikasih ending yang berbad 180° tapi aku rasa untung bagian epilog masih kurang karena aku jadi nggak yakin dengan hubungan pertemanan mereka yang sebenarnya itu seperti apa..
This entire review has been hidden because of spoilers.
46 reviews2 followers
January 18, 2019
Sebenernya lumayan suka sih sama ide ceritanya, tapi eksekusinya... serasa kurang “ngena”. Bukan berarti jelek, tapi bahasanya kurang mengalir menurut aku. Terus lagi, “Thank you” ini kan permainan semacam mengumpulkan kertas berisi macam-macam ‘dare’ di dalam kaleng yang nantinya diambil secara acak dan wajib dilaksanakan oleh pemain, tapi kok bisa setiap dare yang terambil itu selalu kebetulan pas dengan yang sedang dialami / sesuatu yang dibutuhkan pemainnya? Jadi semacam dibuat-buat sih. (Ya walaupun ceritanya ‘memang’ dibuat). Ups
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Zask S.
29 reviews
December 26, 2022
PERKATAAN RAFA DI AKHIR ksbiwmans

oke ini buku bikin aku oagakajabab gak tau deh pokoknya bagus banget, ngga bahas cinta doang, tapi juga persahabatan. wah banget pokoknya!!! ada kesalahan minor sih tapi nggak bikin cerita melenceng, sip lah!!! aku juga suka banget sama konsep thank you-nya!!

cuman epilog nya agak kurang sreg gitu, jadi sebenernya cerita yg kita nikmati dri awal sampai akhir kayak sia-sia banget.... TAPI OVERALL TTP BAGUS HUHU GUD LAH
Displaying 1 - 30 of 44 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.