Jump to ratings and reviews
Rate this book

Touché #3

Touché: Rosetta

Rate this book
Edward Kim memiliki kemampuan memahami semua tulisan, bahkan dari bahasa yang belum pernah dia dengar sebelumnya, melalui sentuhan. Dia seperti Batu Rosetta berjalan. Kemampuannya itu akhirnya dia gunakan untuk medapatkan uang dengan membantu seorang profesor di British Museum.

Tiba-tiba seorang pria asing datang menemuinya dan memintanya memecahkan sebuah teka-teki. Teka-teki yang berisi rahasia dari zaman Renaissance dan petunjuk pelaku suatu pembunuhan.

200 pages, Paperback

First published June 5, 2017

28 people are currently reading
443 people want to read

About the author

Windhy Puspitadewi

15 books438 followers
Buat cewek yang lahir tanggal 14 Februari ini, menulis merupakan caranya berbagi pikiran, perasaan, mimpi, imajinasi, dan cita-citanya dengan orang lain. Ia ingin tulisannya bisa menggugah dan menginspirasi pembacanya, sama seperti tulisan kedua tokoh yang pertama-tama menginspirasinya untuk menulis: almarhum Umar Kayam dan Jostein Gaarder.


Banyak yang mengira Windhy mengoleksi kutipan orang-orang terkenal (mulai dari Ralph Waldo Emerson sampai Detektif Conan) yang sering ia selipkan dalam novel-novelnya. Padahal sebenarnya ia hafal! Kata-kata yang bagus itu langsung menempel hingga sewaktu-waktu dibutuhkan, ia tinggal mencomotnya dari ingatan dan sesekali mengecek ke Oom Google supaya lebih akurat.


Kesan, komentar, masukan, atau kritik teman-teman ditunggu di: my_cool_killer@yahoo.com. Boleh juga add FB dengan alamat e-mail yang sama atau Windhy Puspita, atau kalau mau lebih real time, follow twitter-nya di @windhy_khaze.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
245 (40%)
4 stars
258 (42%)
3 stars
91 (14%)
2 stars
11 (1%)
1 star
4 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 142 reviews
Profile Image for ABO.
419 reviews47 followers
June 3, 2017
BAGUS BANGET! Udah lama saya nggak nemu buku se-page turner ini. Bacanya cuma dua jam aja :))
Saya suka dua seri sebelumnya, tapi bukan termasuk ke yang nungguin kelanjutannya, tapi buku ini (sialnya) berhasil mengubah status saya menjadi penggemar serial Touché.
Cuma ngasih 4 bintang karena endingnya yang sialan -_-
Profile Image for Stef.
590 reviews190 followers
September 12, 2018
KENAPA INI ENDINGNYA BEGINI ????? >< DUH, BUTUH BUKU LANJUTAN NYA PLEASE.
Profile Image for Daniel.
1,179 reviews851 followers
May 7, 2018
Windhy Puspitadewi
Touché: Rosetta
Gramedia Pustaka Utama
200 halaman
7.4

Touché: Rosetta terasa lebih serius daripada kedua prekuelnya, dengan konflik yang lebih membahayakan dan sense of urgency.

Tiga tahun setelah Touché: Alchemist terbit, Windhy akhirnya mengeluarkan buku ketiga dari semesta Touché, menepati janjinya menerbitkan buku ini setiap tiga tahun sekali. Sama seperti buku keduanya, buku ketiga Touché yang diberi judul Touché: Rosetta ini mengambil tokoh utama baru, sementara Hiro--sang karakter utama dari buku sebelumnya--hanya disebut sekilas. The catch is, mau itu Kim atau Hiro, rasanya menjadi tidak penting karena kedua karakter ini salinan karbon, dengan sifat dingin dan cuek yang sama. Tokoh utama ceweknya juga sama-sama transparan dengan Karen dari buku keduanya.

Tetapi yang jauh membedakan Touché: Rosetta dari buku-buku sebelumnya adalah atmosfer buku ini yang menjadi lebih kelam dan serius. Dan itu bukan hanya dari konflik utama tentang kasus pembunuhan beruntun yang terjadi dalam buku ini, tetapi semakin kita menyelami asal-muasal kaum touché, kita seakan berhadapan langsung dengan sesuatu yang tidak berasal dari dunia ini. Jika sebelumnya saya menyebutkan bahwa buku sebelumnya adalah The Da Vinci Code dengan kearifan lokal-tetapi-rasa-terjemahan, perasaan itu diperkuat lagi dengan buku ini. Dalam novel ini, karakternya berusaha menguak misteri asal-mula touché yang membawa mereka ke Italia dan mengunjungi karya-karya agung Da Vinci dan Michelangelo. Semakin kita menyelami asal-usul kaum touché ini, semakin serius buku ini. Ditambah lagi dengan misteri penjambretan dan pembunuhan beruntun yang mudah sekali bisa ditebak siapa pelakunya. Pada akhirnya, buku ini diakhiri dengan sebuah cliffhanger yang membuat pembaca harus bersabar menunggu tiga tahun lagi (semoga tidak!).

Jika ada satu hal yang patut dikagumi dari Touché: Rosetta adalah Windhy semakin pintar dalam menghubungkan tokoh nyata dengan semesta rekaannya dalam buku ini, seperti Rick Riordan yang menghubung-hubungkan orang-orang hebat sebagai demigod. Usaha suspension of disbelief harus diacungi jempol dengan beragam riset yang Windhy lakukan dalam buku ini. Bukan hal yang tak mungkin ketika Windhy memutuskan untuk membuat sebuah novel dewasa yang berat, keahliannya akan sangat berguna.

Tapi, sebaiknya kita menunggu dulu sampai semesta touché ini akan berakhir, bukan? Entah sampai kapan.
Profile Image for Nisa Rahmah.
Author 3 books105 followers
September 10, 2017
DUH ENDINGNYA 😂😱

Well, saya merindukan masa-masa menghabiskan bacaan dengan cepat. Mengingat akhir-akhir ini sangat suliiiiittt sekali membaca karena satu dan lain hal. Beruntung sekali saya menemukan seri Touche yang bisa mengembalikan semangat membaca saya yang sempat hilang. Bukunya... kereeennnnn! Yang ini jauh lebih keren dan kompleks ketimbang dua buku sebelumnya (tapi Alchemist tak akan terlupakan, kok 😉 Apalagi unsur kimia yang melekat di bukunya itu). Meskipun, ketimbang Edward yang matre, saya masih lebih suka sama Hiro yang keren (dan 🍭-nya itu).



Beruntung, tahun ini saya membaca dua seri fantasi lokal yang keren banget! Seri Bumi-nya Tere Liye dan Touche-nya Windhy ini benar-benar juara!

Jadi, kapan buku keempatnya bakal terbit?
Profile Image for Nining Sriningsih.
361 reviews38 followers
August 8, 2018
*bisa pinjam di bookabuku.com yaa..
=)

"sebuah buku seperti taman yg dibawa dalam saku." (hal 40)

"manusia itu pada dasarnya takut pada hal yg tak mereka pahami." (hal 163)


entah mengapa agak kurang dpt feeling d novel ini..
mungkin krn usia yg brtambah jd agak males baca teenlit lagi.. :p

tapi untungnya terhibur dengan adanya Hiro, kangen Hiro.. XD
Profile Image for Utha.
824 reviews398 followers
January 7, 2018
Ending-nya ngeseliiiiin~!
Profile Image for mochipanda.
17 reviews24 followers
August 31, 2017
BRENGSEK lagi klimaks tiba2 sudah EPILOG??! Dan epilognya pun juga sama2 BRENGSEK!!

Maaf tapi setelah membaca buku ini ingin sekali saya berkata kasar. In a good way, I mean. Dua buku sebelumnya saya beri bintang 3 karena dua alasan:
- Saya sudah bisa menebak pelakunya di 1/3 awal buku
- Tidak ada karakter yg terlalu menarik perhatian saya

Tapi di buku ketiga ini... duh Edward semoga kamu baik2 saja yaaaaa I'm begging you please save him, mba Windhy :'(

Dibandingkan 2 buku sebelumnya, buku ketiga ini ceritanya lebih seru, lebih 'mateng' krn terlihat bgt sang penulis melakukan riset sungguh2 shg menghasilkan tulisan yg lbih berisi dan cerdas. Rosetta juga memiliki 'tujuan' akan ceritanya yaitu tidak hanya menceritakan kehidupan satu orang Touchè saja, tapi juga sebuah konflik lebih besar dan menegangkan yg menunggu untuk segera di selesaikan di akhir cerita.

Tidak sabar menunggu buku berikutnya, mba Windhy. I hope it won't take so long..
Profile Image for Alvina.
732 reviews122 followers
June 6, 2017
Uh kenapaaa harus bersambung lageeeee. Berapa lama lagee ku harua menungguuu

Kali ini tokoh baru kita bernama Edward Kim, dia touche yang mampu mengerti arti bahasa dari setiap benda yang memiliki tulisan tangan. Kali ini cerita berlatar London dan Paris, penuh detail sehingga saya yakin mbak Windhy butuh banyak riset untuk menggabungkannya. Bayangin aja, ngehubungin cerita antara Casanova dan Leo da Vinci.
Mungkin karena ada banyak detail itu makanya saya jadi kurang bisa menikmati. Konfliknya juga agak rumit tapi endingnya kelar gitu aja. Tapi untuk santapan teenlit, touche ini seruuu.
Profile Image for Hana Bilqisthi.
Author 4 books279 followers
June 17, 2017
Alhamdulillah akhirnya bisa baca buku bahasa Indonesia lagi setelah reading slump baca buku Indo cukup lama.
Tulisan Windhy benar2 bikin Hana betah baca. Hana selesai dalam sekali duduk.
Misterinya menarik dan bikin penasaran tapi aku merasa hub yang terjalin antara Edward dan Ellen terlalu cepat sehingga terasa sulit dipercaya .
Profile Image for Shanya Putri.
345 reviews160 followers
December 29, 2017
Seru banget!!!

Yang ini aku nggak bisa nebak pelakunya. Dan bahasannya juga lebih berat daripada 2 buku sebelumnya.

Gak sabar nungguin buku selanjutnya🙆
Profile Image for Fikriah Azhari.
362 reviews142 followers
March 29, 2020
❝Kalian berdua sama-sama punya kemampuan membaca tulisan-tulisan dari abjad kuno, tulisan yang telah mati.❞

❝Kalian berdua seperti Rosetta berbentuk manusia.❞ - halaman 50.


Edward Kim menyadari kemampuannya dalam memahami tulisan dari berbagai bahasa melalui sentuhan. Namun, Ed tak tahu bahwa kemampuan yang ia miliki menggolongkan dirinya sebagai Touché, yang baru ia ketahui saat berjumpa dengan 'kaum sesamanya'. Ed kemudian terlibat dalam misi di mana kemampuannya sangat dibutuhkan, yang secara tidak langsung, mengantarkannya menjadi incaran pelaku pembunuhan.

***

Aku lupa tepatnya kapan baca buku keduanya, udah berapa tahun lalu ya... Beberapa waktu lalu sebelum tidur, aku menyempatkan buka Gramedia Digital, lihat masa berlaku premiumnya yang ternyata udah jalan 10 hari tapi belum juga ada buku yang sempat kubaca karena sibuk nugas. Akhirnya, pilihanku pun jatuh pada buku ini, cuma 204 halaman yang akhirnya jadi cemilanku sebelum tidur.

Aku senang sekali baca buku ini, nggak ngebuat mikir keras tapi tetap dibuat kagum sama latar ceritanya. Seperti buku Touché sebelumnya, risetnya terasa banget. Muncul beberapa orang dalam sejarah yang udah nggak asing lagi terus digambarkan sebagai para Touché terdahulu lalu dikaitkan dengan karya mereka, yang kalau mau dipikir sih masih logis banget. Sampai sekarang aku nggak habis pikir bisa-bisanya ya idenya ini muncul.

Pembaca diajakin jadi pintar dengan memecahkan teka-teki, kayak riddle gitu deh. Kalau dari blurbnya, ada gambaran sih kalau salah satu yang mau dipecahin di buku ini adalah siapa pelaku pembunuhannya, yang kalau buatku pribadi cukup tertebak. Namun, ada yang lebih menarik dari itu yang sayangnya belum terlalu terjawab di buku ini. Mana endingnya gitu pula, aku langsung membatin, ini perlu nunggu berapa tahun lagi buat baca buku selanjutnya...
Profile Image for Delisa sahim.
274 reviews13 followers
June 3, 2017
Cerita dulu ini.
Pas hari ultah lagi buka-buka twitter, ada postingan dari penulis kece ini.
Pemberitahuan kalau novel ini bakalan terbit tanggal 5 juni. Berhubung saat ini lagi tanggal 2 juni. Saya yakin novel ini udah ada di toko buku gramedia.

Keyakinan saya gak meleset dong. Walaupun ini novel masih tersimpan rapih di gudang toko tapi mas spg gramedia mau ngambilin. Terlebih lagi saya mau membelikan diri saya kado. Hahahhaa.

Cusslah kita membahas ini novel.

Touché Rosetta
Di novel ini saya menemukan tokoh-tokoh dari novel touché 1 dan 2. Termasuk tokoh favorite saya.

Di novel ini saya merasakan seperti nonton inferno atau the da vinci code.

Saya mau spoiler tapi gak dikasih sama penulisnya. Padahal tangan saya udah gatel mau nulis.

Kalau touché 1 itu di indonesia, touché 2 di usa, kalau touché 3 kita akan menjelajah inggris dan roma.

Edward kim merupakan salah satu dari ribuan orang touché. Bisa memahami semua tulisan dari benda-benda kuno.

Masalahnya dimulai dari ed yang mulai ikut campur atau bisa dibilang membantu mengungkapkan pembunuhan dari kaumnya. Dan korbannya merupakan pemilik touché yang sama dengannya.
Sebuah petunjuk berada di dalam tulisan buku kuno dengan bahasa yg telah mati. Maksudnya itu udah gak ada kamusnya lagi.
Maka dari itulah ed dibutuhkan untuk membacakan atau menterjemahkan tulisan itu ke bahasa saat ini.

Petunjuk sudah didapat membuat ed dan teman-teman yang lain memikirkan pemecahan petunjuk yang sudah ada. Ditambah belum terkuaknya siapa pembunuh kaumnya yang ternyata merupakan pembunuh berantai yang ingin menghabisi kaumnya.

Banyak pertanyaan yang akan bermuncul.
Kenapa pembunuh itu ingin membunuh kaumnya?
Alasan kenapa kaumnya begitu ditutupi?
Petunjuk apalagi yang akan hadir?

Ditambah akan ada kematian di novel ke 3 ini. Jadi siap-siapin jantung.

Banyak hal yg ingin saya sampaikan. Tapi berhubung saya takut spoiler segini aja cukup gak?

Bagi saya ini novel membuat saya pintar. Udah bukan rahasia lagi kalau mbak windhy itu menulis cerita berupa teka-teki.

Dan ini kurang tebal dan panjang mbak windhy... *langsung digampar

Dan ini feeling saya sih. Kalau kalian membaca bagian akhirnya antara kepingin nangis atau tujes-tujes penulisnya. Hahahahaa.

Pssstttt.. Tangan saya gatel. Pemberitahuan dikit. Di novel ini ada Yunus King dari touché 1 dan Kokoh Hiro dari touché 2.

Sekian review saya. Kalau ada typo maapkan ya.
Profile Image for Perpustakaan Dhila.
200 reviews12 followers
August 23, 2018
Awalnya iseng membaca Touché yang pertama, lalu ternyata ketagihan sampai seri Rosetta ini. Sukak dong! Windhy sangat piaway mengolah cerita dan membuat pembaca larut dalam sejarah dan trivia-trivia menarik dalam buku ini--juga seri sebelumnya. Sepertinya di antara para Touché, saya paling suka dengan Edward Kim lalu Hiro Morrison. Dari segi cerita, saya masih memfavoritkan seri kedua buku ini, Touché: Alchemist.

Kali ini pembaca akan dikenalkan kepada seorang Edward Kim yang memiliki kemampuan dapat menerjemahkan tulisan asing yang belum pernah ia lihat sebelumnya, bahkan dari bahasa yang sudah punah. Ia ditantang untuk mampu menerjemahkan prasasti-prasasti dari berbagai zaman. Lalu tiba-tiba terjadi pembunuhan terhadap salah seorang ahli dan Edward dipaksa untuk terlibat.

Seperti biasa, penulis akan mengajak kita lebih jauh mengenal sejarah. Meski di pertengahan saya sudah bisa menebak siapa pelaku pembunuhan dalam kasus kali ini, tetapi ternyata hal yang tidak disangka-sangka menanti saya di akhir.

Hmm ... sepertinya saya akan bergabung bersama pembaca-pembaca Windhy tang tidak sabaran! Haha.
Profile Image for MAILA.
481 reviews121 followers
June 6, 2017
HIROOOOOOOO
HIRO HIRO HIROOOO T_T

Knp endinganya gitu amat, harus nunggu berapa lama lagi T_T


Kasus di buku ini lumayan menarik. Cuma udah ketebak siapa pelakunya bahkan sebelum ada korban meninggal😅


Hubungan Kim dan si cewek (lupa namanya) kurang greget ya. Feelnya kurang dapet. Trus kisahnya pak Yunus juga kurang.


Sudah di peringatkan oleh mbak windhy untuk tidak berharap lebih sih. Jadi gak begitu kecewa2 amat.

3 bintang karena kesel endingnya gitu harus nunggu lagi :'(

Hiro T_T
Profile Image for Yasfin.
119 reviews
June 23, 2017
Awalnya agak pusing karena harus menyerap(?) banyak informasi yang berkaitan dengan seni di buku ini. Tapi informasi yang kayak begitu kadang kala berguna juga di suatu hari nanti, nggak kebayang deh buat penulisnya yang harus riset banget buat nih cerita karena menyangkut nama-nama orang bersejarah pada zaman itu.

Setelah tahun kemarin meneror penulisnya dengan terus mention twitter penulisnya mempertanyakan atau menyarankan untuk menulis buku ketiga, akhirnya harapan pembaca terkabul. Namun nampaknya penulis senang sekali bermain-main dengan pembaca, dengan cara menggantungkan ending buku ini dan mengindikasikan bahwa ada buku selanjutnya yang entah harus berapa lama menunggu.

Secara alur cerita mah, aku suka karena harus menebak-nebak siapa pelakunya dan dugaanku bener, yeay!

Sekian.
Profile Image for cindy.
1,981 reviews156 followers
June 12, 2017
Miaaapaaah ending kayak gituuuhhhh!!!! *ngaaambek saia*

Aku suka seri Touché ini karena temanya yg g biasa dan dasar latar ceritanya yg selalu keren. Di buku ketiga ini, teka-tekinya diambil dari sejarah Italia jaman Medicci, duh, berasa kebayang-bayang serial DaVinci Demons dah. *hearteyes*

Touchénya kali ini adalah Edward Kim yg mampu menyerap makna tulisan dengan sentuhannya. Menurutku sih, karakter Ed ini yg plg menarik drpd krkter2 touché sebelumnya. Tp endingnya, bikin penasaraaaaaan pisan. Jadi bertanya-tanya, buku #4 gak harus nunggu 3 tahun lagi kaaaan.....

#Scoop
Profile Image for R. Wahyu.
Author 8 books14 followers
July 1, 2017
Saya biasanya selalu kasih lima bintang buat buku-bukunya Kak Windhy. Saya suka dengan gaya menulis beliau dan tema-tema yang beliau angkat. Serial Touche adalah salah satu cerita yang selalu saya tunggu kelajutannya, tapi Touche Rosetta ini kayaknya membuat saya sedikit kecewa. Ya, akhirnya saya hanya bisa memberi tiga bintang saja atas kerja keras Kak Windhy, maaf ya Kak.

Ada banyak hal dalam kisah ini yang menuruta saya harus digaris bawahi. Ide ceritanya sendiri bagus dan sangat menarik, tokoh cowoknya, Edward Kim juga cukup unik. Untuk tokoh ceweknya hm... saya rasa hampir semua tokoh cewek di novel karya Kak Windhy setipe. Tokoh cewek di sini ... (saya lupa namanya, serasa tak membekas di hati) mirip-mirip dengan Riska di Touche 1, Karin di touche 2, bahkan Sisca di Incognito. Iya nggak sih? Apa ini cuman perasaan saya?

Petualang Edward diawali dengan sebuah kasus kematian yang disebabkan oleh sebuah buku diary yang ditulis dalam bahasa kuno. Edward yang menerjamahkan isi buku tersebut. Yang membuat saya bertanya-tanya, kenapa mereka nggak mencari bukti dan siapa pelaku pembunuhan Profesornya dulu? Katanya nggak ada bukti yang ditinggalkan? Tapi mereka, kan, kaum Touche. Mestinya mereka bisa berbuat lebih. Kalau saya jadi kak Windhy, saya akan lebih fokus pada kasus pembunuhannya bukan buku diary itu.

Setengah halaman dari Touche Rosetta isinya hanya tentang bagaimana mengunggkap rahasia di balik buku diary itu. Karena saya kurang memahami arkeologi, halaman-halaman itu jadi kurang menarik. Pada akhirnya, isi diary sama sekali nggak berhubungan sama kasus pembunuhan Profesor. Jadi apa gunanya mengungkap isi Diary tersebut? Saya rasa Kak Windhy menyimpan hal ini untuk buku selanjutnya. Buku ini emang rasanya belum selesai. Hanya potongan dari satu kasus yang besar, nggak kayak dua seri sebelumnya yang walaupun tidak ada lanjutannya tidak masalah. Saya menunggu untuk seri selanjutnya dari Touche.

Untuk pecinta buku seri petualangan buku ini menarik, tetapi untuk pecinta misteri saya tidak menyarankannya.
Profile Image for Rido Arbain.
Author 6 books98 followers
March 13, 2025
Aku termasuk pembaca yang menanti-nanti novel ini rilis karena suka sekali dengan dua seri sebelumnya. Sejak baca Touché dan Touché: Alchemist, aku tahu kalau serial ini tipe buku misteri, terus penulisnya selalu menyelipkan clue untuk bikin pembaca penasaran.

Masalahnya, (tanpa menihilkan usaha penulis untuk riset mendalam soal lukisan dan patung terkenal, dll.) menurutku eksekusi di novel ini agak keteteran, yang dampaknya membuat pembaca bisa menjelma jadi cenayang. Aku benci mengakui ini, tapi aku bisa menebak tokoh antagonis di Touché: Rosetta bahkan dari bab pertama, sebelum ada insiden pembunuhan.

Masih ada lagi. Di adegan Ellen dan Kim mulai menerjemahkan buku kuno dan mengetiknya di laptop, lalu mereka tiba-tiba kelaparan, kemudian Ellen berpikir untuk menaruh laptopnya dulu di hotel sebelum pergi makan ke Albertini; pembaca bisa dengan mudah menebak ke mana arah plot selanjutnya.

Belum lagi, penulis kentara sekali terlalu memaksakan biar novel ini punya benang merah dengan dua seri terdahulu. Seru sih, tapi mungkin bagi pembaca baru yang nggak baca seri awal, akan pusing menghafal tokoh-tokohnya (apalagi satu tokoh kadang punya nama panggilan lain). Dan, kepusingan mereka akan semakin paripurna tatkala disuguhkan penutup yang... bersambung.

Fyuh~

Terlepas komentar misuh-misuh di atas, kayaknya aku akan tetap nungguin buku berikutnya. Semoga nggak kelamaan kayak nunggu jemuran kering di saat musim salju.
Profile Image for Nina.
570 reviews53 followers
February 18, 2019
Reread dan masih syukaaaa 🙌


Touche Rosetta sebenarnya buku pertama dari seri Touche yang menarik minat saya, sekaligus buku pertama seri ini yg saya beli. Tidak sampai lima menit setelah bayar Touche Alchemist, saya balik lagi masuk Gramed Matos dan beli Alchemist karena saya pikir, itu lanjutannya.

Edward Kim memiliki kemampuan memahami semua tulisan, bahkan dari bahasa yg belum dikenalnya atau bahasa yg sudah mati, melalui sentuhan. Kemampuannya itu dia gunakan untuk mencari uang dengan membantu seorang profesor di British Museum. Ed keliatan mata duitan banget. Pertama kali Profesor Fischer meminta bantuannya, Ed langsung bilang berapa yang akan dibayar sang profesor untuk bantuannya. Tapi wajar mengingat latar belakangnya: Ed yatim piatu dan dibesarkan bibinya yang punya anak juga sehingga Ed ingin mandiri dan tidak merepotkannya.

Seri Touche ketiga menurut saya lebih baik dari seri keduanya. Baik dari isi, penulisan dan kasusnya. Cuma, kurang deksripsi lokasi/setting. Hanya disebutkan lokasi, tapi tidak digambarkan bagaimana wujudnya.

Yunus King muncul lagi dan memegang peranan lebih penting. Pembaca diajak menelusuri Michaelangelo, Da Vinci, Giambologna, Tommaso. Diakhir buku Hiro Morrison muncul lagi. Dan...cerita ini bersambung. Semoga buku keempatnya lekas terbit.
Profile Image for Hayati.
245 reviews
September 13, 2022
"Orang menulis untuk menyampaikan apa yang dipikirkannya, mengalirkannya melalui tangan, hingga terwujud dalam bentuk tulisan tinta atau pahatan."

ASTAGAAAAAA!!! Aku pikir ini seri terakhir dari touche ternyata oh ternyata TIDAK BEGITU! Dan aku kesal karena endingnya tolonggggggggggg ini gantung sekali :'( setelah 2 novel sebelumnya tiap aku selesai baca sukses di bikin baper dan senyum2 sendiri, lah di novel ini aku sukses di bikin KAGET!!
Ini udah tahun 2022, semoga semoga semoga secepatnya di terbitkan lanjutannya, aku butuh kepastian gimana nasib Ed & Hiro, terus motifnya apa motifnya??? Aku butuh kepastian hikssss.
Aku kasi 4 bintang, karna aku kesal dengan perasaan gantung yang di tinggalkan setelah selesai baca hiks.

"Manusia itu pada dasarnya takut pada hal yang tak mereka pahami."
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews295 followers
June 4, 2017
Yah bersambung, hahahaha. Di buku ini teka teki nya lebih seru dari sebelumnya, lebih susah, seperti kata Ed sendiri, seperti campuran karya Dan Brown dan film X-Men, misterinya kental banget. Walau masih tetap bisa menebak pelakunya, plot twistnya cukup ngena, sepertinya penulis semakin ahli nih nulis genre seperti ini 😀

Yang aku suka lagi, jenis kekuatan touche-nya unik! Walau ide ceritanya superhero ala-ala X-Men, penulis membuat perbedaan yang menjadi ciri khasnya, misalnya dengan kekuatan Touche yang tak tertebak, seperti yang dimiliki Ed, yang bisa membaca tulisan kuno, atau Hiro yang mampu mengenali identitas kimia sampai dengan DNA-nya. Semoga series ini akan berlanjut sampai berpuluh-puluh buku 😀
Profile Image for Echa.
284 reviews78 followers
February 2, 2018
Sukak sama ceritanyaaaa. Biar begitu, menurut saya novel ini terlalu tipis. Setelah saya pikir-pikir, saya pun tahu kenapa:

a) plotnya cuma ada satu, ndak ada subplot,
b) bahasanya kayak bahan diktean anak kelas 3 SD, alias plek banget S+P+O+K gitu. Contoh: "Yunus King langsung terbang kembali ke London setelah Ellen meneleponnya dan bercerita tentang Michaelangelo. Mereka bertemu si Fishers Fish and Chips dan memilih meja yang berada di luar. Edward bergabung tidak lama kemudian."

Gara-gara dua masalah itu, pengalaman membaca saya jadi datar. Tasteless aja. Tetap suka, tapi ya jadi B aja.
Profile Image for Eksa.
292 reviews25 followers
May 3, 2019
3.8🌟
Cukup doi aja yg suka ngegantung, Hiro jangan😭😭😭😭
Lebih seru buku 2, yang ini seru tapi agak bosen juga karena ngga nangkep tujuan konfliknya (konflik naskah kuno) tuh apa wkwk tapi pas di akhir malah pembunuhan berantainya yg terkuak hehe seruuuuu abis tapi kenapa tiba2 epilog kaget sy:(
Mana di epilognya ada Hiro😭🔨
Ditunggu segera buku 4 nya😭😭😭🔨

Oh iya, sebagai penggemar mitologi yunani, heu, aku tergelitik pengen komen halaman 135, Bacchus itu dewa Romawi bukan Yunani, versi Yunaninya itu pak D aka Dionysus😁
Profile Image for el.
69 reviews47 followers
November 27, 2020
Seru! Ciri khas dari seri touche yang bikin penasaran tapi santai dan manis tetap ada. Edward Kim dan Ellen, serta Yunus (fix dia kayaknya memang juru kunci satu seri ini menurutku) menarik dan unik. Teka-teki yang diangkat di buku ini lebih berat daripada buku-buku sebelumnya. Satu hal yang buat buku ini fresh dan agak beda dari kedua novel sebelumnya, selain adanya Yunus adalah di buku ketiga ini ada kaitannya secara langsung dengan buku kedua. Best part dari buku ini adalah endingnya!
Profile Image for Nindya Chitra.
Author 1 book21 followers
June 16, 2018
Actually 3.5
Risetnya keren, tapi sayang deskripsinya minim. Buat pecinta narasi kayak aku rasanya kurang gigit. Acung jempol buat idenya. Gaya ceritanya mengingatkan aku sama novel2 Agatha Christie, alurnya berpacu di dialog. Tapi AC lebih gigit karena walaupun lebih banyak dialog, dia masukin unsur psikologis ke tokoh2nya jadinya terasa hidup.
Profile Image for Lelita P..
626 reviews59 followers
September 10, 2017
ENDINGNYAAA APA-APAAN ITU ENDINGNYAAAAAAAA



Ehem.

Baiklah, itu impulsif sekali karena novel ini memang memberikan efek seperti itu. Page turner seperti seri sebelumnya--saya yang tadinya males-malesan baca (karena rencananya pengin baca ulang Touche: Alchemist dulu) malah nggak bisa berhenti, baca nonstop sampe halaman terakhir, dan tahu-tahu tamat. Bukunya tipis sih jadi cepat selesainya. Kemudian saya langsung pengin jejeritan gegara kesal sama endingnya... hahaha.

Novel yang ini seru banget. Mulanya saya nggak suka sama karakter Edward yang mata duitan, tapi setelah dijelaskan ternyata alasannya cukup masuk akal untuk membentuk karakter dia jadi kayak gitu. Dan beda dengan interaksi Hiro-Karen di Touche: Alchemist yang sepintas lalu, di sini pembangunan chemistry antara Edward-Ellen lumayan terbangun dengan baik.

Teka-teki kasusnya juga seru sekali walaupun pelakunya mudah ditebak. Menarik membaca tentang patung-patung zaman Renaissance--mengingatkan sama serial Dan Brown beneran--dan analisisnya juga sama menariknya. Nggak terlalu rumit sebagaimana novel Dan Brown, masih bisa dianalisis dengan mudah untuk kalangan remaja (teenlit). Saya sampai ikut googling semua patung dan lukisan yang disebut-sebut di dalam novel ini, lho. :))) Mengagumkan sekali bagaimana Mbak Windhy bisa mengaitkan cerita kaum Touche ini dengan peristiwa/karya sejarah yang benar-benar nyata. Menambah pengetahuan, dan bikin kita percaya bahwa kaum Touche benar-benar ada!

Hanya saja endingnyaaa, sekali lagi endingnyaaa~! Kenapa harus begitu sih endingnya? T__T Penasaran banget, sementara kapan seri Touche selanjutnya terbit coba? Dua tahun lagi? Padahal baru aja misteri hampir terungkap.... #meweklebay

Seru banget. Suka banget. Sangat direkomendasikan bagi mereka yang mencari teenlit non-romansa, penuh teka-teki yang menegangkan.
Profile Image for Gabriella Pratini.
65 reviews5 followers
June 10, 2017
Favorit pake banget!!! Sama seperti buku touche yang sebelumnya buku ini gak mengecewakan meskipun endingnya agak ngeselin. Berapa lama lagi harus nunggu buat series selanjutnya T.T kali ini tokoh utama adalah Edward Kim, touche yang bisa membaca lewat tulisan dengan memahami perasaan si penulis. Kim dimintai bantuan untuk memecahkan kasus pembunuhan berantai yang ternyata melibatkan para kaum touche. Yunus dan Hiro juga masih muncul di buku ini sehingga masih perlu merefresh lagi dengan membaca ulang series sebelumnya. Bukunya gak tebel, bacanya tadi super ngebut gak sampe 2 jam karena penasaran banget. Thumbs up buat mbak windhy!
Profile Image for yun with books.
714 reviews243 followers
July 2, 2017
Me on the end of this book:


Kesel! Kesel! Kesel!
Kenapa akhir bukunya begitu gantung dan menyiksa?????
Harus menunggu berapa lama untuk buku selanjutnya?????
Terima kasih loh ya Kak Windhy Puspitadewi

Di buku ketiga ini, cerita misteri dan penuh konflik masih begitu memikat dan menarik buat saya. Kali ini seorang touché bernama Edward Kim, yang memiliki kemampuan membaca bahasa, huruf asing yang bahkan sudah mati dengan hanya satu sentuhan. Awalnya Kim hanya seorang penerjemah teks-teks kuno yang bekerja untuk Profesor Fischer di British Museum. Tetapi, ada misteri pembunuhan yang harus Edward pecahkan bersama dengan Ellen Hamilton dan Yunus King.

WHAT I LIKE
-Masih sama, misteri dan cara penyampaian konflik yang misterius begitu ringan dan mengasyikkan.
-Karakter dan para touché yang begitu berkembang dan semakin banyak, mulai dari Indra, Dani, Riska, Yunus King, Hiro Morrison, Karen Hudson, Samuel Hudson, Edward Kim, Ellen Hamilton, dan membuat seri buku ini menjadi lebih seru.
-Menurut saya, kak Windhy Puspitadewi mulai memberikan suatu intrik yang semaki seru di buku ketiga ini, tentang pembunuhan berantai dan ancaman-ancaman nyawa bagi para karakter touché dan itu membuat saya gemas.
-Plot twist! Buku ketiga ini cukup membuat saya menganga dan mengambil napas dalam. Dan begini reaksi saya setelah membaca plot twist dan akhir bukunya.


WHAT I DO NOT LIKE
-Karakter Edward Kim tidak terlalu menarik buat saya. Apa ya? kemampuannya tidak begitu menggugah selera. Maaf
-Menurut saya, sedikit bumbu romansa yang sedikit diperbanyak won't hurt. Pengen banget lihat kelanjutan cerita romansa Indra-Riska, Hiro-Karen dan Edward-Ellen.

Semoga di buku selanjutnya, para karakter touché dari buku pertama hingga ketiga dapat berkumpul dan memecahkan misteri pembunuhan berantai yang dilakukan oleh
Profile Image for Rossa Imaniar.
220 reviews5 followers
August 16, 2022
Masih penuh teka-teki. Endingnya dibikin menggantung sama penulis. Penasaran sama nasib Ed. Penasaran sama nasib Hiro juga. Lalu penasaran kenapa Profesor Martin membunuh beberapa kaum Touche.

Menunggu novel Touche` yang ke-4.
Displaying 1 - 30 of 142 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.