What do you think?
Rate this book


348 pages, Paperback
First published May 1, 2017
Tak kusadari ternyata mataku diam-diam mengikuti ke mana dirinya pergi.
...lautan langitEmm... laut dan langit memang sama-sama luas, tetapi yang satu isinya air dan yang satu lagi udara. Saya merasa aneh membacanya karena keduanya bertolak belakang.
Lara tak kuasa menahan tawanya dan melemparkan senyum yang berisi miliaran bintang yang ingin berpendar dalam semesta yang ada di wajah Saka.Menurut saya kalimat itu bisa dibelah jadi dua tanpa mengurangi makna yang ingin disampaikan.
Aku adalah ombak yang sedang risau dan cemas, menabrakkan diriku pada karang-karang di tepi ketakutan.Beberapa pembaca mengatakan buku ini juga instagramable. Obyek-obyek yang digunakan pun sangat dekat dengan kegemaran kaum muda urban masa kini, yakni kopi, hujan, dan semesta. Walau demikian, saya akan memasukkan Kala dalam kategori fiksi pop, bukan sastra, karena sastra bukan hanya tentang merangkai cerita berkalimat indah.