Naskah oleh Faiza Mardzoeki, adaptasi dari An Enemy of the People karya Henrik Ibsen.
Mayoritas selalu benar adalah tirani kebenaran! Mayoritas selalu benar adalah kebohongan sosial! Setiap manusia merdeka dan berakal sehat harus memberontak terhadapnya”
Subversif! Sebuah drama realis lima babak, mengangkat tema yang sangat kuat dan relevan dengan pertanyaan hari ini secara mendalam tentang moral kebenaran dari suara mayoritas. Apakah suara mayoritas selalu benar? Apakah suara mayoritas selalu memberi jalan terbaik untuk masyarakatnya?
Drama Subversif! menantang kita semua untuk memikirkannya. Subversif! memberi pengertian bahwa kebenaran tidak boleh disembunyikan meskipun akan melawan arus mayoritas. Kebenaran harus ditegakkan meskipun kadang kesepian dan tersudut, bahkan bisa dianggap gila dan memusuhi kekuasaan.
Pertanyaan moral kebenaran itu bisa dijumpai terutama melalui tokoh protagonis Dokter Torangga dan tokoh antagonis Walikota Jokarna. Di sini, para agen di masyarakat bermain. Ada pemilik media. Ada politisi. Ada Penguasa. Ada Pengusaha. Ada Ibu Rumah Tangga. Ada Wartawan. Ada intelektual. Lalu, ada massa yang diberi mahkota sangat indah yang bernama: Rakyat!
Seperti pada judulnya, naskah drama ini bercerita tentang dr. Torangga yang membela kebaikan masyarakat kebanyakan atas polusi lingkungan dari perusahaan tambang. Namun, sikapnya dinilai oleh walikota--yang adalah kakaknya sendiri--merupakan subversif. Masyarakat yang terpengaruh dari pendapat walikota, malah ikut menuduh dr. Torangga sebagai pembohong.
Inilah gambaran nyata yang memang masih terjadi di negara kita. Sikap kritis terhadap penguasa atau pemilik modal, terkadang malah dianggap mengancam. Padahal, sikap tersebut untuk kebaikan bersama. Dan yang patut disayangkan juga terkadang "kebenaran" dinilai dari banyaknya suara, bukan sikap objektif.
Buku ini sebenarnya adalah naskah drama. Sebuah drama realis yang diadaptasi dari Enemy of The People nya Henrik Ibsen. Faiza di sini berperan sebagai seorang "peng-indonesia" drama yang sebenarnya berasal dari Norwegia itu.
Menceritakan perjuangan Dokter Torangga, seorang yang dicap "musuh masyarakat" karena ingin menggugat PT. Harapan Tambang Gemilang yang telah mengolah limbah mereka dengan salah dan menimbulkan penyakit di antara warga.
Dokter Torangga mengalami berbagai dilema dalam perjuangannya itu. Antara memperhatikan kesejahteraan pribadi atau menyuarakan kebenaran.
Sebuah buku sederhana yang tak perlu seorang pandai buat mengerti. Agaknya, setiap pemerhati masyarakat perlu membaca buku ini.