Ini pertama kalinya saya membaca kumpulan puisi dari penyair Korea! Moon Chung-hee adalah penyair perempuan Korea Selatan yang telah memperluas sudut pandang saya tentang dunia perempuan dan kebebasan. Penyair tersebut menyampaikan pesan-pesan yang dalam tentang perempuan dalam konteks dunia patriarki, kehidupan dalam modernitas, pencarian jati diri perempuan, dan reaksi emosi-emosi dasar, seperti cinta, patah hati, kesepian dan lain-lain dalam kumpulan 70 puisi Perempuan yang Membuat Air ini.
Puisi-puisinya begitu lirih dan indah dalam diksi-diksi yang sederhana namun tetap berhasil mengajak penikmatnya untuk merenungkan apa yang berusaha disisipkan di dalamnya. Saya sangat menyukai tiga puisi: Musim Gugur, Kenangan dan Mengapa Kita Harus Mencintai.
Salah satu yang saya ingat adalah puisi Mengapa Kita Harus Mencintai:
kita harus saling mencintai karena kita berbagi air minum di bumi kita berbagi sayur-sayuran di bumi di bawah matahari dan bulan yang sama kita hidup bersama dan mengeriput bersama dan kita harus saling mencintai karena kita semua melempar serpihan waktu ke dalam sungai-sungai di bumi kita semua akan terpisah dan tercerai seperti dedaunan atau kumang yang terguling dalam angin tanpa tahu satu sama lain.
Dalam buku ini aku bisa melihat bagimana sudut pandang Moon Chung-hee tentang hidup. Beliau seperti punya kebebasan dan kejujuran tersendiri untuk mengungkapkan itu semua dalam puisi-puisinya melalui buku ini.