“Halo Nona Xue Shan Shan. Aku membawakan makan siang yang telah disiapkan oleh Presdir Feng.”
Gara-gara memiliki golongan darah yang unik, Shan Shan tiba-tiba dipanggil ke rumah sakit. Shan Shan mendonorkan darahnya untuk adik pemilik Grup Feng Teng, tempatnya bekerja. Setelah itu, Presdir Feng selalu mengirimkan bekal makanan. Shan Shan yang tadi sempat terharu oleh kebaikan bosnya, mulai merasa ada yang tidak beres. Di saat Shan Shan pikir kiriman bekal itu sudah berhenti, ia malah dipanggil ke ruangan Presdir Feng. Gawat! Kenapa Presdir Feng malah mengajak Shan Shan makan berdua di ruangannya?
Gu Man, born in 1981, is a renowned internet novelist in China who also works as a writer for Jinjiang Literature City. Her published works include: "Silent Separation", "Just One Smile is Alluring", "Shan Shan Comes to Eat" and "Blazing Sunlight". Some of her popular works have been adapted into drama series and films. Although her books are well-liked by many, she is rather slow in her writing, with only several books published and a few incomplete works. Hence, her nickname is ‘turtle’. (来源:百度百科) (source: baidu)'
Cute, cute, cute and more cute! My rating might have been partially affected by the TV series but I have to give credit to the book for some pretty iconic and hilarious one-liners.
Llegué a esta historia después de haber visto la serie y esta fue bastante fiel al libro con algún que otro pequeño cambio. Debo reconocer que entre los dos me quedo con la serie, por raro que parezca. Tal vez, porque ambos protagonistas hicieron un trabajo excelente y quizás he notado demasiado el paso del chino al inglés que me ha impedido disfrutar de la historia.
aku suka sama terjemahannya bagus dan mengalir ceritanya.. untuk segi cerita, lumayan lah, cuma mirip-mirip sama Love O2O, tapi ini agak sedikit berbeda. untuk karakternya lucu banget si Xue Shan Shan, dan si Feng Teng ini ganteng, kaya, bosnya, dan iseng.. jadi perpaduan yang pas untuk karakter pria dan wanitanya.
sinopsis : Shan-shan yang merupakan perantau dari desa, pergi ke Shanghai untuk bekerja (yang lebih perkotaan dan elite) dan masuklah dia di perusahan Feng Teng ini. suatu malam dia di telepon untuk menyumbangkan darah (darah dia langka). kemudian karena itu keluarga feng teng yang butuh darah, dan Shan-shan jadi dekat dengan Presdir alias Feng Teng. gosiplah satu kantor. mereka jadi sering berdua, dan lama-lama jadi suka. abis itu nikah. The End.
yah, ceritanya begitu aja sebenarnya, ga ada masalah yang sampe bagaimana banget menurut aku, konfliknya kurang banyak dan kurang dalam. namun kalau ada waktu luang, suntuk sama buku lain, boleh baca ini untuk selingan. :)
It was a very enjoyable read. Usually, I dislike slow-witted main characters, but Shan Shan is an exception because I’m quite fond of her. Anyway, I’m dropping this at 65%. My goal for reading has been successfully achieved, and I feel ready for my next read.
Cute story but didn't have much substance to it. The main male lead, Feng Teng, took an interest in the female lead, Xue Shan Shan, and kept bullying her at work because he could. Eventually his interest in her turned into love, which was eventually reciprocated by Shan Shan. One of the most standard plotlines in a romance novel, especially if you take into account their respective roles of CEO and lowly employee.
I enjoyed the other two Gu Man novels I read much more.
One conversation between Shan Shan and her friend that made me chuckle:
“I feel bad right now.”
“What’s wrong?”
“Hmm~” Shan Shan breathes a sigh of sadness, there are a lot of things to say but where to begin. “Let’s see, here’s an example.”
“Well, I’m listening.”
“Once there was a pig captured by a wolf. The wolf tells the pig that he wants to fatten her up so he can eat her later. The little pig wants to resist and is scared, but she cannot fight against the wolf so she can only comply to be fattened up by the wolf. Time passes and the pig grows fatter and fatter, but the wolf lets her go and catches another pig to eat. Somehow, the released pig is annoyed. Tell me, what should the pig do?”
“Umm …… Go be a free pig!”
Shan Shan’s face darkens: “You’re not getting the point of the story! Isn’t it good not to be eaten? Why does the pig not like it?”
Bakalan ada giveaway di final blogtour nanti, pantengin fanpage Penerbit Haru di facebook ya :p
Xue Shan Shan adalah seorang karyawan baru di bagian staf keuangan di Grup Feng Teng, yang spesial darinya adalah dia memiliki golongan darah yang cukup langka, golongan darah AB, Rh negatif. Karena memiliki golongan yang sama dengan adik Presiden Direktur, Shan Shan diminta untuk mendonorkan darahnya ketika Feng Yue menjalani operasi cesar. Pada saat itulah pertama kali Shan Shan bertemu dengan Feng Teng, bos besarnya.
Grup Feng Teng adalah sebuah perusahaan yang sangat besar, perusahaan bonafide yang hanya merekrut karyawan lulusan universitas ternama. Sehingga tidak heran bila Kepala Bagian Keuangan selalu mencurigai Shan Shan kalau dia bisa diterima karena nepotisme, Shan Shan tidak memiliki kelebihan apa pun, hanya lulusan universitas kelas dua, kelebihannya hanya gemar bekerja keras, dia sendiri pun heran kenapa bisa diterima di perusahaan sebinafide Grup Feng Teng. Lalu kejadian mendonorkan darah pada adik bos besarnya membuat Shan Shan berpikir kalau dia diterima hanya karena memiliki golongan darah yang unik, sedikit membuat kecewa, tapi teman Shan Shan selalu mendukung karena tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan ini.
Pada mulanya Feng Teng ingin berterima kasih kepada Shan Shan dengan memberi sebuah cek, tapi Feng Yue menganggap hal tersebut tidaklah sopan, dia pun membuatkan makan siang penambah darah untuk Shan Shan, yang sempat membuatnya terharu. Namun, makan siang tersebut diantarkan selama satu bulan penuh dengan menu yang sama, berulang kali Shan Shan meminta asisten Feng Teng agar menyudahi saja, pahkan kepada Feng Yue sendiri, karena Shan Shan jenuh dengan menu tersebut, dia tidak bisa makan siang dengan teman kerjanya. Selain itu, terdengar rumor akan hubungan Shan Shan dan Pesiden Direktur, membuat Shan Shan semakin tidak enak dengan prasangka rekan kerjanya.
Tidak berhenti begitu saja, Shan Shan harus naik ke Lantai 22 untuk makan bersama dengan Feng Teng, Shan Shan menjadi satu-satunya 'tukang pilah sayur kehormatan' untuk Presiden Direktur. Yang teman-temannya tidak tahu bahwa selama ini Shan Shan selalu disuruh ini itu dan tidak berani menolak perintah bos kapitalis mereka. Yang Shan Shan tidak tahu bahwa selama ini Feng Teng selalu memperhatikan Shan Shan, dia polos dan mudah dikerjai. Yang Feng Teng dan Shan Shan tidak tahu, keduanya mulai jatuh cinta. Namun, ada perbedaan besar antara keduanya, status mereka.
"Aku... aku mungkin tidak bisa menjadi yang terbaik. Tapi aku akan berusaha menjadi diriku yang paling baik."
Saya penggemar setia dari serial televisi mandarin yang mengadaptasi cerita dari karya Gu Man, sebut saja Love O2O, Silent Separation dan Boss & Me, berharap suatu saat saya bisa membaca versi bukunya, berharap ada yang mau menerjemahkannya, melihat perbedaan antara serial televisi dengan versi cetaknya yang cukup ketara, di mana serial televisi bisa memiliki puluhan episode yang membuat saya lelah menonton tapi nggak bosa-bosan. Dan senang sekali mengetahui penerbit Haru mengabulkan harapan saya, walau belum kesampaian membaca verci cetak dari Love O2O *cry.
Jelas sekali tema yang diambil Gu Man selalu mainstream, misalkan saja dalam Boss & Me ini dia mengambil tema si kaya dan si miskin. Namun, bukan Gu Man namanya kalau tidak bisa memikat pembaca dengan cerita yang selalu membuat ketagihan, dia menyisipkan unsur yang unik, misalkan saja dalam Love O2O dia memberikan sentuhan dunia game, sedangkan di buku ini golongan darah langka yang menjadi awal mula pertemuan kedua tokoh utamanya, yang membuat Feng Teng sangat protektif nantinya.
Kelebihan dari buku ini adalah karakter tokoh utamanya, baik Shan Shan maupun Feng Teng kepribadian mereka sangat bertolak belakang. Shan Shan adalah gadis yang polos dan apa adanya, mungkin terkesan lemah karena dia mudah mengalah, tapi kalau sudah memiliki tekat kuat dia tidak akan menyerah. Saking polosnya dia sering dikerjai Feng Teng, dan hal tersebut menjadi sangat manis sekali, dan sering kali Shan Shan tidak mengetahui niat Feng Teng, malah menyebutnya kapitalis dan tidak mau ditolak karena selalu mendapatkan apa yang dia mau. Shan Shan juga sangat lucu, misalkan saja waktu Shan Shan tahu kalau sebenarnya Feng Teng ingin memberi cek sebagai ungkapan terima kasih, kemudian ditolak Feng Yue karena mungkin dianggap merendahkan, dalam hati Shan Shan menyesali keputusan tersebut, dia rela direndahkan, hahahaha.
Sedangkan Feng Teng sendiri orangnya pendiam, dingin dan sangat pintar. Feng Yue bercerita kalau Shan Shan membawa diri Feng Teng yang dulu, yang sering tersenyum dan jahil, sebelum dia terpaksa mengambil alih perusahaan kakeknya, yang menjadikan dia tak tersentuh dan sendirian. Feng Teng memiliki cara tersendiri dan selalu memiliki jalan keluar akan masalah yang dihadapi, misalkan saja dalam menyikapi hubungannya dengan Shan Shan. Dan Feng Teng suka sekali menggoda Shan Shan, bukan yang blak-blakan atau penuh gombal, tapi dari cara dia menjahili Shan Shan, seperti menyuruh Shan Shan memilah sayuran yang tidak dia sukai, yang menjadi salah satu adegan paling memorable dari buku ini.
Perbedaan versi cetak dan serial hanya terletak pada penambahan tokoh dan konflik, secara garis besar masih dalam plot yang sama, di versi buku cerita benar-benar fokus akan perkembangan hubungan Feng Teng dan Shan Shan, sedangkan serial yang memiliki episode yang sangat banyak tentu alurnya dibuat lambat dan banyak penambahan. Namun, keduanya saling melengkapi dan rasa yang saya dapatkan dari membaca dan menonton sama, saya menyukai kisah Shan Shan yang manis dan lucu. Kelebihan lain dari buku ini adalah ada bintang tamu dari karya Gu Man yang lain, siapa dia? Baca sendiri!
Ada beberapa adegan dewasa tapi tidak terlalu eksplisit jadi masih aman bila dikonsumsi khalayak umum, khususnya bagi para remaja. Terjemahannya sangat nyaman, walau masih ada beberapa typo, tidak ada kesalahan berarti. Bagi yang ingin membaca buku mandarin, Gu Man sangat saya rekomendasikan.
Skor final 3.5 tapi dibulatkan karena cerita-cerita pendek di akhir itu bikin greget mesem-mesem sendiri.
Jadi, novel ini punya aura shoujo manga. Akhirnya juga ala shoujo manga-lah. Kalo menikmati shoujo manga, yakin bakal menikmati buku ini. Terus karakternya sendiri lucu. Shan Shan yang rada lemot bertemu Feng Teng yang, ya ampun, pengen getok kepala si Bos. Ahaha suka dinamika keduanya. Dan suka juga bagaimana hubungan keduanya bergulir.
Bacaan ringan yang bakal bikin ketawa ngakak (sama tingkah Feng Teng dan Shan Shan) dan mesem-mesem karena lucu.
Btw, ini novel cukup dewasa. Sayangnya, nggak ada label dewasanya. Gimana ya, biar gimana pun Shan Shan adalah wanita karir dan Feng Teng adalah bosnya. Keduanya sudah dewasa dan tentu saja ada hal-hal yang cukup dewasa dalam hubungan keduanya. Bukan sesuatu yang eksplisit sih, cuma yah, budayanya juga berbeda. Intinya, sayang aja nggak ada label dewasanya. :(
So, I read a fan-translation for this one because I love the cdrama so much. And honestly, this was just so fun and heartwarming and angst-free that I felt like I was inside a warm hug the entire time haha
Tem menos drama desnecessário com a Li Shu atrapalhando que o cdrama, mas assim como o dorama, achei mediano. A narração e escrita são bem esquisitas, parece um livro que foi postado na internet de capítulo em capítulo como uma fanfic.
杉杉来吃 (shān shān lái chī), or Shan Shan to eat (Machine Translation, MTL, title); or better known by it's fan translated title Come & Eat, Shan Shan, or by it's adapted title for the cdrama, Boss & Me.
*Sudah dibuatkan drama series dibintangi Hans Zhang dan Zhao Li-Ying*
Beberapa saat setelah saya kehilangan ponsel, novel ini nongol di Gramed CP dengan keadaan masih segel.. godaan banget pas pengeluaran lagi bengkak. Tapi baiknya lagi, ada satu buku yang sudah dalam kondisi telanjang tanpa plastik. Dengan menebalkan muka, saya pun mulai membaca. Tau ga hal menyenangkannya.. saya ga bisa menamatkan buku ini hari itu jadi saya tandai halaman terakhir pakai bookmark yang disediakan. Beberapa hari kemudian pas saya ga lembur, saya mampir buat beli buku titipan ponakan... iseng ke tempat buku ini dan: lokasi bookmark-nya ga berubah huhu... Terima kasih Gramedia Central Park, bahkan letak bookmark-nya ga diubah... saya terharu. Lup yo so much dah.
Saya suka sekali dengan buku ini, terutama penokohan Shan Shan yang lugu dan menggemaskan; saya juga dibuat kesel dengan Feng Teng yang sok kuasa dan memanfaatkan keluguan Shan Shan. Membaca buku ini membuat saya sering tersenyum dan terkikik di salah satu deretan rak Gramedia CP. Bahkan cerita tambahannya juga menyenangkan. Intinya: amat sangat menghibur saya. Rasanya kalau judul ini nongol di harbolnas dan dikasih diskon 50% kaya tahun lalu, saya mo nyamber walaupun udah tamat baca. Tapi sayang saya dah telat buat dapetin bonus collectible card-nya hahaha Dari sisi teknis juga saya terpuaskan dengan jenis kertas, pilihan font dan kualitas terjemahan. Gaya translasi K' Jeanni Hidayat disini sudah tidak sekaku di A Dandelion Wish. Overall.. saya sangat menikmati buku ini :)