Jump to ratings and reviews
Rate this book

Stick With You

Rate this book
Jika saja aku dapat memilih jalan yang benar,
mungkin aku tak akan mengenal air mata.
Jika saja aku tahu ke mana harus melangkah,
mungkin aku tak akan merasakan sesak di dada.

Karena satu kesalahan, Alaric dan Sandra harus membuat sebuah perjanjian. Mereka akan tinggal bersama sampai bayi yang dikandung Sandra lahir tanpa ikatan apa pun.
Namun, cinta kerap kali menyusup diam-diam tanpa bicara. Singgah ke dalam relung hati dan enggan untuk pergi. Alaric menepis itu. Baginya cinta hanyalah omong kosong belaka. Sementara, rasa sakit hati di masa lalu membuat Sandra enggan mengakuinya. Tapi sekali lagi, cinta itu terlalu kuat untuk dilawan.
Bila Alaric tak lagi percaya pada cinta,
mengapa ia takut kehilangan Sandra?
Bila Sandra terlalu takut kecewa,
mengapa ia begitu menginginkan hati Alaric?

216 pages, Paperback

First published September 19, 2017

4 people are currently reading
61 people want to read

About the author

Viera Fitani

6 books40 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
9 (18%)
4 stars
9 (18%)
3 stars
23 (46%)
2 stars
9 (18%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 13 of 13 reviews
Profile Image for Seffi Soffi.
490 reviews142 followers
August 12, 2020
Kisah Al sama Sandra ini lucuk, mereka terhubung sama kejadian satu malam. Sandra yang saat itu lagi sedih, trus Al yang ngajak minum. Berakhir dengan yang nggak seharusnya.

Sayangnya, Al udah berikrar dia gak percaya cinta. Tetiba Sandra datang dengan membawa kabar buruk itulah membuat Al bingung. Yang jelas dia mau bertanggungjawa, tapi pernikahan bukan hal yg Al mau buat saat ini.

Ceritanya menarik, tema yang diangkatnya cukup berani sih.

Karakter Al ini emang nyebelin sih, udah playboy sok2an lagi gak percaya banget sama cinta 😂. Tapi sikap dia yang bertanggungjawabnya emang bagus sih, nilai plus. Sandra cewek galak yang berhasil bisa bikin Al luluh. Ya tipikal cewek2 biasa yang selalu rapuh apalagi ditambah dengan keluarganya yang menyedihkan. Kasian sih Sandra ini 😭.

Dan untuk konfliknya lebih ke konflik batin ya. Suka aja cara mereka sadar dengan pelan2. Apalagi si Al ini kadang nyebelin, tapi lucuk juga sih pas jd bucin 🤣🤣🤣. Eksekusinya endingnya pas.

Overall, yang suka cerita roman bolehloh dibaca. Ceritanya enak buat diikuti, aku baca sekali duduk aja beres 😊.
Profile Image for Isa Sulistyorini.
168 reviews3 followers
June 20, 2020
Mini Review:

1. Aku suka cover novelnya bagus, dark gitu. Cocoklah dengan blurbnya. Kemudian design layout nya Ok lah.

2. Novel ini hanya 172 halaman cerita. Tipis kan? Nah sebenarnya kalau menurut aku cerita ini masih sangat bisa di gali, dari sisi Sandra dan Alaric agar bisa lebih kompleks. Jadi tuh bonus chapter nya ga perlu.

3. Penulis dalam membuka cerita novel ini sangat baik. Penulis mampu menyelami sisi 'Hero'nya.

4. Untuk typo masih ada ya.

Thank You!
Sorry, jika kurang berkenan.
Profile Image for Nola Andriyani.
180 reviews
January 24, 2021
"Kadang memiliki segalanya terasa membosankan. Orang-orang berlomba ingin memiliki apa pun yang mereka inginkan, tapi percayalah, ketika kamu sudah memiliki semuanya, hal itu akan membuatmu bosan." (6)

Aku suka sama kisah Alaric dan Sandra ini. Konfliknya bisa dibilang cukup mainstream, tapi cara penulis mengemasnya berhasil bikin kepo. Halaman dan per-bab-nya dikit, jadi gak berasa bacanya. Tapi bikin pace-nya cepat bgt. Nggak masalah sih sebenernya, karena gak bikin bertele-tele. Cuma rada bikin aku syok aja gitu sanking cepatnya. But overall aku suka. Sama covernya apalagi💕
Profile Image for Nurila.
27 reviews35 followers
January 23, 2018
Diceritakan dari sudut pandang Alaric. Kebosanan yang ia rasakan dalam kemewahan, serta masalah pelik yang menimpa Sandra. Mempertemukan keduanya dalam pesta kantor secara tak sengaja.

Alaric yang ingin kabur dari hingar bingar, serta Sandra yang memeluk lutut atas masalahnya, bertemu disebuah taman. Lalu kesalahan itu terjadi, yang seharusnya tak pernah terjadi. Karena mereka tak pernah saling mengenal

Namun, hal yang tidak diinginkan terjadi. Akibat dari dua orang lawan jenis ketika mengalami satu malam itu menimpa. Sandra menemui Alaric berharap laki-laki it bertanggung jawab. Nyatanya, ia mendapat penolakan. Hidup Sandra yang berat ditambah penolakan itu membuat ia semakin tegar. Bahwa memang itu takdir hidupnya yang harus ia jalani.

Diceritakan dari POV antara Sandra dan Alaric meski Alaric yang dominan. Jadi ngeh bahwa begini toh pemikiran lelaki wkwk karena sudut pandangnya dari Alaric.
Karakter kuat, menghibur bikin kesel ketika mereka debat. Tapi seru jadi senyum-senyum sendiri hihi.
Ngga ada typo, bahasa mengalir mudah dipahami, konflik sederhana sarat makna bahwa kita harus selalu bersyukur. Apapun kondisi kita saat kita dilahirkan terima dengan lapang dada. Banyak di luar sana yang lebih menderita dari kita. Bercermin tidak harus pada diri sendiri, tetapi kepada orang lainpun perlu

Karena Tuhan mempertemukan kita kepada seseorang itu bukan tanpa alasan. Alasan untuk hidup bersamanya ataupun untuk belajar darinya.

Kalian harus baca ini. Menghibur pastinya dan menyadarkan para kalian lelaki yang suka 'main' bahwa satu wanita itu cukup untuk seumur hidup. Belajarlah bersyukur dengan apapun yang kamu miliki. Kekurangan dia kau tutupi kelebihanmu, kekuranganmu ditutupi kelebihan dia. dan kedua kekurangan itu tak perlu orang luar tau. Cukup kalian yang menikmati dan memperbaikinya
Profile Image for Autmn Reader.
879 reviews90 followers
March 31, 2021
Selingan aja, sih, sebenernya. Pas nunggu vaksin, sekalian baca ini mumpung bisa pinjam bkunya. 😂


Enggak tahu ya, aku nggak dapet aja sih feel-nya. Alaric-Sandra pas tukeran POV juga nggak terlalu kerasa bedanya. Alaric jatuh cinta juga kurang smooth menurutku. Tapi lumayanlah aku enjoy juga bacanya. Bisa cepet juga. 😂

Liat bku penulisnya yang lain ternyata ada di GD, mungkin aku mau baca juga, wkwk.
Profile Image for Ifa Inziati.
Author 3 books60 followers
December 11, 2017
WARNING: Long review, sliiightly edited, updated ratings due to some consideration.

Oke, sepertinya saya menemukan cara baru untuk membeli buku.

Selain dari rekomendasi GR dan berburu langsung ke toko buku luring, saya mencari tahu info buku baru dengan cara mengikuti akun penerbit di medsos. Dari situ, begini alurnya:

- Penerbit memposting vote kover. Saya ikut serta jika ada kover yang betul-betul membuat saya tertarik.
- Penerbit mengumumkan pemenang vote kover. Pilihan saya menang! Yay!
- Penerbit me-repost banner pre-order (PO) yang bertanda tangan penulisnya dan berhadiah. Walau kovernya pilihan saya, saya lihat dulu merchandise-nya apa. Jika saya tertarik dan hadiahnya tampak berfaedah, saya langsung siap-siap pesan.
- Beberapa minggu kemudian, sebelum bukunya sendiri tersedia di tobuk-tobuk, taa daa! Buku itu sudah sampai di tangan saya. Masih hangat pula. Siap disantap!

Bila saya ketinggalan vote kover, kalau banner PO menunjukkan kover yang ciamik dan blurb yang menggoda, mungkin saya akan beli juga.

N.B. Cara ini akan gagal jika langkah pertama dan kedua tidak terpenuhi, dan ulasan-ulasan di GR tidak cukup meyakinkan saya untuk membelinya 😝

Sejauh ini ada dua yang berhasil, The Second Best-nya Morra Quatro dan buku ini. Jadi, maaf bila saya membuka ulasan ini dengan racauan betapa saya sangat suka dengan desain kovernya.

Ya, desain kover yang terpilih ini sudah tampak berbeda dari kandidat lain sejak awal, dan langsung menangkap perhatian saya. Dari empat pilihan, tiga desain menggunakan nuansa lembut, girly, vintage, dan tidak begitu kentara aura Metropop-nya (yang saya baca di blurb). Jelas saja saya langsung memilih yang gelap, karena jujur saja selain perpaduan warna dan detailnya, saya jarang menemukan kover yang bernuansa gelap-seksi begini. Syukurlah penerbitnya sependapat dengan saya, hehe.

Lalu... bonus PO buku ini adalah block note. Saya bersyukur sempat kebagian PO karena block note-nya bersampul persis dengan novelnya, hanya beda di warna font judul. And I like them both. Cocok banget sama latar gelapnya. Ditambah... (ini dia yang paling penting) bau bukunya enak banget. Serius. Setelah saya buka plastiknya dan saya baca sekilas, saya taruh buku itu di ruang TV dan kapan pun saya masuk ke ruang TV saya bisa mencium wangi buku itu meski samar (ruang TV-nya juga kecil, sih). The scent is heavenly. Bagian terbaiknya, lembaran block note bonusnya sesungguhnya memakai kertas yang sama dengan buku novelnya hanya minus tinta saja. Jadi, wanginya kurang lebih identik. Wangi buku novel di block note, kenapa nggak? (Dan seharusnya sudah ada yang membuat parfum wangi buku juga!)

Pokonya, masalah kemasan, kover, bonus PO, kertas, bau buku (aaaah rasanya baru kali ini saya klop banget sama bau buku Gagas), sampai layoutnya saya suka sekali. Tim Gagas kembali, teman-teman! 👍

Nah. Sekarang bagaimana dengan inti ulasan ini: ceritanya?

Mungkin saya mau beritahu dulu bahwa ini buku Wattpad ketiga yang saya baca (keempat sebetulnya, tapi yang ketiga belum kelar). Buku WP pertama saya, Tenaga Kerja Istimewa, menjadi salah satu buku yang nyaman dibaca. Sama sekali tidak terlihat berasal dari WP yang notabene tidak disertai editor a.k.a. mentah, nyaris nggak ada typo (atau ada tapi sedikiiit sampai nggak ke-notice), dan alurnya begitu rapi. Menurut penulisnya, itu semua hasil editan yang membabi-buta. Dan kerja kerasnya itu membuahkan hasil yang sangat baik.

Kedua, buku yang diangkat dari WP yang saya baca adalah The Playlist. Ide awalnya sendiri sudah bagus, penulisnya punya kemampuan dan kesadaran tinggi dalam hal swasunting, dan beberapa unsur di dalamnya familier bagi saya sehingga saya senang membacanya. Lagi-lagi, tak terlihat dari WP-nya.

Buku ini sendiri baru ketahuan oleh saya diangkat dari WP ketika sudah sampai. Oh, ada tulisan di pinggirnya, dibaca dua juta orang. Kenapa ya sekarang buku Gagas jadi ada selipannya begitu? Tetapi, di The Second Best kovernya biasa saja, tidak disertakan 'Dari penulis novel best-seller Forgiven dan Notasi.' Ya, sudahlah. Saya sendiri lebih suka hanya kover saja, tapi dengan info di pinggir buku itu, saya jadi tahu Stick With You tadinya tayang di WP.

(Kamu pikir ulasan ini sudah cukup panjang? Tunggu dulu.)

Meski saya baru baca sedikit buku WP, saya membaca ulasan buku-bukunya. Dari situ, saya mendapat gambaran bagaimana buku itu diterbitkan, mulai dari tayang secara mingguan hingga dicetak dan disebar di tobuk-tobuk. Ada yang mengalami penyuntingan habis-habisan seperti Tenaga Kerja Istimewa, ada pula yang--direct quote dari beberapa reviewer--'editornya magabut' atau mengalami penyuntingan namun tidak signifikan. Saya tidak mau menyalahkan siapa pun, hanya mencoba membayangkan isi buku itu tanpa membacanya. Nggak bisa kita pungkiri, buku yang terbit dari WP kadang memiliki 'cap'nya sendiri. Saya lebih suka menyebutnya 'khas.'

Dan salah satu khasnya adalah 'bonus chapter.'

Saya sempat melihat ini di beberapa review, bahwa bonus chapter biasanya alternate ending yang ada di WP (yang mungkin ditolak editor tapi disukai pembaca), cerita yang sama namun dibawakan dari sudut pandang berbeda (misalnya sudut pandang cowoknya) dan 'perpanjangan' dari ending itu sendiri (menikah? Punya anak?). Koreksi saya jika salah karena saya hanya membaca dari review. Untuk Stick With You, bonus chapter-nya ada tiga, yaitu sudut pandang heroine pada bab 1-2 serta perpanjangan ending (buku ini sebagian besar ditulis lewat sudut pandang sang hero, meski sempat nyelip heroine-nya di tengah-tengah).

Dengan tebal buku yang tak lebih dari 195 halaman, mengapa tidak sekalian dibuat dua sudut pandang dari bab awal secara bergantian?

(Saya nggak baca versi WP-nya, jadi bagi yang tahu mohon pencerahannya. Itu juga kalau kamu tahan baca sampai bagian ini hehe)

Memang, dengan adanya dua sudut pandang yang bergantian, kemungkinan repetisi jadi besar. Apa itu alasannya? Lantas untuk apa dimasukkan ke dalam bonus chapter? Apa agar kita bisa melihat ke sisi Sandra--sang heroine--lebih dalam? Padahal buat saya tidak pakai itu juga terlihat, kok, penokohannya. Maaf, saya gagal paham. Sebetulnya kalau saya ngikutin perkembangan WP mungkin akan mengerti, sayangnya tidak. Begitu tahu bonus chapternya berkisaran kisah yang sama, saya bacanya skip-skip saja.

Ada beberapa buku yang bukan dari WP dan mencantumkan bonus chapter, biasanya yang cetul dan ganti kover seperti Orange-nya Windry Ramadhina dan Infinitely Yours-nya Orizuka. Tujuannya tampak lebih ke fan service. Atau mungkin di sini juga begitu, karena fans menyukai bab itu, jadi dipertahankan?

Di awal kisah, saya langsung tahu naratornya laki-laki. Penulisnya bisa langsung menempatkan diri sebagai sang hero dan cukup believable. Sayangnya, saya baru tahu namanya siapa di bab 3-4an. Meski sudah tertulis di blurb, kalau sudah buka bukunya dari awal, saya akan lupa detail blurbnya bagaimana dan langsung saja ingin terbawa bersama ceritanya. Cukup bingung juga, hehe. Tapi akhirnya jadi nyontek ke blurb lagi untuk tahu namanya Alaric.

Saya sudah bilang belum kalau bukunya tipis?

Jika saja hubungan Alaric-Sandra bisa dieksplor lagi, pasti jadi lebih greget! Dan ketimbang menambahkan bonus chapter, saya sebagai pembaca lebih suka melihat interaksi mereka lebih banyak lagi, apalagi ketika Alaric sedang menjaga Sandra. Bumil emang banyak maunya ya, haha. Hal-hal kecil yang membuat hubungan mereka lebih erat, proses interaksi Sandra dan keluarga Alaric, sampai lust-nya mereka pun saya mau deh ngikutin.

Buat penokohan, saya awalnya bingung sama Sandra. Adanya bonus chapter ternyata tidak membantu. Tapi akhirnya saya paham, latar belakang Sandra justru membuatnya berbuat sebaliknya, jadi sebetulnya masuk akal juga. Walau Alaric tokoh utamanya, tokoh Sandra lebih detail. Saya nggak tahu jabatan Alaric di kantor, pekerjaannya ngapain aja, selain mimpin rapat (yang nggak selesai) dan menyerahkan tugasnya ke sahabatnya ketika dia frustrasi. Gampang ya jadi bos 😭 tapi pasti ada waktu ketika dia memang sedang bekerja keras.

Buat 'suara' tokoh Alaric yang notabene laki-laki, saya nggak bisa nilai karena saya perempuan, tapi buat saya cukup meyakinkan, kok.

Oooh, typo. Saya masih menemukannya, seperti 'pernihakan' dan saltik kecil lain. Untungnya tidak ada salah grammar dan gaya bahasanya enak diikuti.

Oke! Akhirnya sampai juga di pengujung review. Bagi saya, buku ini seperti jendela. Satu, lewat buku ini saya jadi mengetahui buku yang beredar sekarang (baca: terbit dari WP) dengan segala kekhasannya, seperti bonus chapter. Meski saya pribadi lebih suka bab yang lurus-lurus saja, tidak ada macam-macam (judul bab yang unik boleh, sih). Dua, layaknya jendela, saya diberikan pengalaman memandang karya berupa desain kover yang masih saja membuat saya terpana hingga sekarang, dan bau bukunya yang bikin nagih. Kadang kalau bosan, saya tinggal membuka buku itu dan menghidu baunya. Aneh? Biarin, haha. Direkomendasikan untuk yang penasaran dan senang bau buku (serta kolektor buku berkover bagus).

N.B.B. Kapan-kapan saja saya edit cetak miringnya, ya. Pegal, haha.
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews87 followers
November 22, 2017
Stick With You merupakan novel ke-4 Kak Viera yang kubaca dan aku merasakan perkembangan tulisannya yang semakin matang.

Masih mengangkat tentang kisah romansa dengan ide sederhana, yang mungkin sudah kamu pernah baca di novel lainnya. Tetapi, percayalah Kak Viera mampu membungkus kisah Alaric dan Sandra menjadi menarik dan tidak membosankan.

Novel ini mengisahkan tentang Alaric yang tak pernah percaya dengan komitmen. Dia suka dengan hidupnya yang dikelilingi oleh para wanita. Sebaliknya Sandra, hidupnya selama ini sudah cukup sulit. Sering mendapatkan perlakuan buruk dari para pria, membuatnya sangat membenci pria. Nah, bagaimana jika 2 orang ini bertemu karena kesalahan 1 malam? Kesalahan yang membawa konsekuensi janin yang sedang dikandung oleh Sandra saat ini. Boro-boro cinta, mereka pun sama sekali tak saling mengenal sebelumnya.

Disinilah sebagai pembaca, aku diajak berkenalan dengan Alaric dan Sandra. Interaksi keduanya yang ngegemesin. Alaric yang tak ingin lepas dari tanggung jawab tetapi masih ragu untuk menikah, sebaliknya Sandra membuat benteng pertahanan sendiri.

Suka dengan Sandra yang ketus dan galak, diimbangi dengan Alaric yang sabar menghadapinya. Diceritakan dari sudut pandang Alaric dan Sandra, walaupun Alaric lebih mendominasi, aku jadi bisa memahami apa yang mereka pikirkan dan rasakan untuk kondisi yang menimpa mereka saat ini.

Walaupun memang perpindahan sudut pandang ini kurang mulus, karena Alaric lebih banyak mengambil tempat. Sandra hanya muncul di beberapa bagian yang mungkin dirasa lebih baik menggunakan sudut pandang Sandra untuk memperkuat cerita.

Secara keseluruhan, kamu akan belajar bahwa cinta bisa hadir karena terbiasa. Belajar untuk bertanggung jawab atas apa yang telah kamu buat. Belajar untuk percaya dengan cinta dan komitmen karena sesungguhnya cinta itu membahagiakan bukannya menyakitkan.
Profile Image for Dhea Safira.
Author 8 books2 followers
November 16, 2017
Oke, jadi begini...
Novel ini banyak sekali kesalahan penulisan kata.

Lagipula, berdehem, lavender, Kakak ipar, tante, sekalipun, mempedulikan, brengsek, kaos kaki, begitupun, kuncir, darimana, si,
After party & wine yang ditulis tanpa huruf miring.

Dan masih banyak lagi.

Ini beneran disunting sama editor?
Padahal, halamannya tidak banyak

Harusnya, penulis dan editor bisa lebih teliti.
Karena, jujur saja, itu mengganggu.
Pun dengan penulisan Part Satu, dsb.
Kenapa nggak Part One atau Bagian Satu? Harus ya bilingual gitu?


Ceritanya sendiri ringan, cara bertutur penulis luwes.
Tapi saya tidak terlalu menemukan chemistry antartokoh utama.

Kesannya, si cowok jadi kayak SSTI.

Novel ini sebenarnya bagus, sayang eksekusinya kurang.

Profile Image for Tiny Shen 沈帝妮.
1,251 reviews34 followers
October 10, 2017
Jika saja aku dapat memilih jalan yang benar, mungkin aku tak akan mengenal airmata.
Jika saja aku tahu kemana harus melangkah, mungkin aku tak akan merasakan sesak di dada. ~Stick With You by Viera Fitani.


🌹🌹🌹


Kurang dari 1,5jam udah selesai baca sih. Ceritanya cukup simpel. Setelah konflik, penyelesaiannya ga bertele-tele. Novelnya memang cukup tipis tapi aku masih cukup menikmati kisah Alaric dan Sandra. 😊😊😊


🌸🌸🌸


Profile Image for Alya N.
306 reviews12 followers
January 21, 2019
Lupa direview ternyata ini buku. I've read it in circa 2018.
Alaric dan Sandra, kedua tokoh utama dalam novel ini.
Ceritanya secara keseluruhan dapat dinikmati. Meskipun premis utama buku ini sebenarnya agak agak sounds FTV-ish banget. Cuma menurut saya pribadi, kurang detail aja penggambaran how Sandra look and how her traits are sampe Alaric bisa jatuh cinta mati matian sama dia.
Betewe, i love the way of naming Alaric. Cool namanya.
Profile Image for Leila Rumeila.
988 reviews31 followers
December 16, 2023
• Buku ke-4 yg gue baca dari Viera Fitani.
• Selain Morning Breeze, ini juga jadi least favorite.
• Terlalu manis ceritanya.
• Karakter2nya bland.
• Alurnya flat, kurang mengaduk2 emotionally.
Profile Image for Ansar Siri.
34 reviews10 followers
November 1, 2017
Tema novel ini cukup umum sebenarnya, saya pernah membaca beberapa yang sejenis. Hanya saja, penulis berhasil menghadirkannya dalam kemasan unik dan sungguh berbeda dari yang pernah ada.

Meski dalam porsi kecil, novel ini mengajak kita untuk terus menjunjung impian, sebab pada akhirnya ia akan terwujud dengan cara paling ajaib.

Review selengkapnya di sini;
http://ansarsiri357.blogspot.co.id/20...
Displaying 1 - 13 of 13 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.