Ya, bagaimana cara mendapatkan hatinya? Apakah harus selalu menyanjungnya? Apakah dengan memberikannya bunga setiap hari? Tidak. Cara untuk mendapatkan hatinya tidak harus selalu seperti itu. Kita bisa mendapatkan hati orang lain dengan mengamati dan menelaah hati mereka terlebih dulu. Dengan menerima isi hati orang tersebut apa adanya, kita bisa benar-benar memahami hati manusia.
Dari buku ini kita akan belajar memahami tentang “sifat alami manusia” dan “emosi manusia”. Jika sudah memahaminya, maka kita bisa mendapatkan hati orang lain.
Alih-alih menekan dan menghilangkan, buku ini mengajak kita merangkul emosi dan sifat buruk yang melekat pada kita. Sombong, bermuka dua, iri hati, egois, lancang, suka mengkritik, mengejar materi/duit, bersifat kasar--setiap kita memiliki beberapa atau bahkan semua dari sifat-sifat buruk tersebut. Hanya jumlahnya yang berbeda-beda. Berusaha menghilangkan sifat-sifat tersebut sepenuhnya sama saja dengan menghilangkan sifat kemanusiaan kita, dan dalam beberapa hal malah dapat merugikan kita. Sikap iri misalnya, dapat menjadi dorongan untuk ikut berjuang sama kerasnya. Rasa sombong juga kadang berguna jika diterapkan di saat yang tepat (kalau kata orang: sombong kepada orang yang sombong agar dia sadar). Beitu juga egoisme juga penting untuk melindungi keberadaan diri. Jadi bukan menghilangkan sepenuhnya, tetapi mengurangi dan mengendalikannya. Ini mirip nafsu, yang memang sudah melekat pada fitrah penciptaan manusia. Tetapi, kita bisa memilih apakah hendak dikendalikan oleh nafsu atau kita yang mengendalikan nafsu karena memang ada jenis nafsu yang baik. Sekali lagi, buku ini menambahkan satu pustaka dengan pembahasan besar bahwa kehidupan adalah perjuangan terus menerus dan setiap hari untuk melawan atau menendalikan godaan atau sikap-sikap yang negatif. Perjalanan "melawan" inilah yang pada akhirnya menjadikan seseorang bijaksana.
NB: Ada ilustrasi berwarna dengan latar dark yang "buku Korea" banget di buku ini.
Help u for know about human thinks and how to react.... good book, but unlike the title, the book is more about self-improvement than getting a person's heart
this books teach us not to get other's heart directly, but in the pursuit of understanding other's heart, we need to first understand our own and understand us as a human.