Nasruddin Hodja adalah figur legendaris, seorang sufi bijak yang banyak melontarkan pernyataan aneh pemancing tawa namun sekaligus mengandung teka-teki. Manuskrip berisi kisah-kisah humor Nasruddin pertama kali terbit tahun 1571. Adapun 200 kisah dalam buku ini akan membuat kita tersenyum sambil merenung-renung, betapa Nasruddin menggunakan logika berpikir yang tidak lazim.
Nasreddin or Nasreddin Hodja was a Seljuq satirical Sufi, born in Hortu Village in Sivrihisar, Eskişehir Province, present-day Turkey and died in 13th century in Akşehir, near Konya, a capital of the Seljuk Sultanate of Rum, in today's Turkey. He is considered a populist philosopher and wise man, remembered for his funny stories and anecdotes. He appears in thousands of stories, sometimes witty, sometimes wise, but often, too, a fool or the butt of a joke. A Nasreddin story usually has a subtle humour and a pedagogic nature. The International Nasreddin Hodja festival is celebrated between the 5th and 10th of July in his hometown every year.
Menggelitik sekaligus berisi renungan mendalam. 200 kisah Nasruddin Hodja ini tiap judul disajikan secara singkat namun mengena. Saya dibuat tersenyum, tertawa, geleng-geleng kepala, mengangguk setuju, bertanya-tanya, juga merenung. Bahkan sempat dibuat gemas dengan tingkah Nasruddin yang menggunakan logika berpikir tak lazim.
Bagi saya buku ini menjadi salah satu hiburan lezat sekaligus bergizi.
Membaca humor-humor Nasruddin Hodja yang cerdas, membuat saya terkadang mengerutkan dahi, geleng-geleng, dan tertawa, menyiratkan hidupnya sebagai manusia sangat ceria, hingga kemiskinan pun tak membuatnya terlihat menderita. Keceriaan dan kesantunannya terletak pada kisah-kisah bagaimana Hodja suka sekali menanggapi keisengan anak-anak yg suka menjahilinya. Sebuah gambaran subyektif dari saya sebagai pembaca yaitu, walaupun miskin asal berilmu dan cerdas, kemiskinan dan kelaparan tampak seperti humor belaka yang cuma perlu ditertawakan. #tsedaaaaap