What do you think?
Rate this book
Explore: 20 Kisah Perantau Ilmu
Kuliah di luar negeri butuh perjuangan. Perjuangan meraih beasiswa, meyakinkan keluarga, melawan anggapan miring, hingga perjuangan bertahan hidup. Tidak mudah untuk mendapat nilai yang bagus dan lulus di semua mata kuliah. Tidak mudah untuk beradaptasi dengan iklim yang ekstrem. Juga bukan hal mudah untuk berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda.
Buku ini menyajikan 20 kisah inspiratif terpilih dari para mahasiswa Indonesia dalam meraih dan menjalani pendidikan di luar negeri. Selain ceritanya yang menarik, pembaca juga bisa memetik cara, solusi, dan meluaskan pandangan dari eksplorasi para perantau ilmu.
----------------------------------------------------------------------------
Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia
PPI Dunia adalah wadah organisasi yang menaungi seluruh pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Saat ini PPI negara berjumlah 51 negara yang terbagi di 3 kawasan yaitu; Asia-Oceania, Amerika - Eropa dan Timur Tengah - Afrika.
Buku ini menyajikan 20 kisah inspiratif terpilih dari para mahasiswa Indonesia dalam meraih dan menjalani pendidikan di luar negeri. Selain ceritanya yang menarik, pembaca juga bisa memetik cara, solusi, dan meluaskan pandangan dari eksplorasi para perantau ilmu.
----------------------------------------------------------------------------
Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia
PPI Dunia adalah wadah organisasi yang menaungi seluruh pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Saat ini PPI negara berjumlah 51 negara yang terbagi di 3 kawasan yaitu; Asia-Oceania, Amerika - Eropa dan Timur Tengah - Afrika.
192 pages, Paperback
First published October 2, 2017
16 people are currently reading
123 people want to read
Ratings & Reviews
Friends & Following
Create a free account to discover what your friends think of this book!
Community Reviews
Displaying 1 - 11 of 11 reviews
October 14, 2017
Pada awalnya saya pikir saya hanya tertarik ingin baca buku ini karena penasaran seperti apa isinya, lama-lama juga pingin dapat postcardnya wkwk. Sudah lama tidak mereview buku, nampaknya ini menjadi permulaan yang bagus untuk mengembalikan mood mereview buku lagi dan sepertinya akan panjang :D.
Sebisa mungkin saya tidak berekspektasi terhadap isi buku ini. Buku ini merupakan kumpulan cerita 20 pelajar Indonesia yang kuliah di luar negeri yang merupakan wujud dari program kerja Komisi Pendidikan Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia tahun 2016-2017.
Membaca buku ini seperti turut merasakan feelnya penulis saat up and down sekolah di luar negeri. Meski tidak benar-benar merasakan sekolah di luar negeri, paling tidak saya bisa membayangkan bagaimana jika saya yang berada di posisi mereka.
Saya menikmati alur ceritanya karena cukup bagus, urutan ceritanya pas. Meski saya sempat merasa bosan saat membaca bagian awal cerita. Entah karena apa, mungkin karena 'biasa'. Namun setelah di pertengahan, cerita-cerita tersebut seperti hidup. Penulis mengemasnya dengan apik. Hingga di bagian akhir, kita akan ditunjukkan pilihan-pilihan belajar ke luar negeri, mendapat beasiswa itu inginnya seperti apa, maunya kayak gimana. Sebuah refleksi diri, pikir saya.
Dalam buku ini, kita juga disuguhkan berbagai informasi tentang perkuliahan, beasiswa dan tentunya cerita pribadi. Mulai dari proses pendaftaran beasiswa dan atau universitas yang tak jarang gagal, persyaratan IELTS yang belum mumpuni, pengalaman tidak menyenangkan bagi penulis, baik itu urusan akademik maupun kehidupan pribadi; sehari-hari.
Beberapa hal yang sedikit mengganggu adalah header cerita ke-7. Header ke-7 tidaklah sama dengan judul ceritanya, melainkan sama dengan judul cerita ke-6. Lalu, saat membaca cerita ke-8, saya sempat mengulanginya karena penulis cerita adalah pihak ketiga; ia menceritakan tokoh utama, yaitu AK. Namun, di akhir cerita ke-8, penulis menyebut tokoh utama dengan sebutan lain (mungkin sedikit typo atau memang nama panggilannya berbeda (?)).
Bagian yang paling menarik menurut saya adalah cerita ke-14. Penulis mengawali cerita dan mengakhirinya dengan membuat sebuah perumpamaan antara sekolah di Belanda dengan cappuccino. Tulisan yang manis. Tidak banyak yang menggunakan majas seperti itu di buku nonfiksi ini. Saya mengira tulisan ini akan panjang seperti beberapa cerita lainnya, namun kenyataannya, tidak.
Menurut saya, buku ini cocok untuk kita yang penasaran akan informasi pengalaman belajar di luar negeri. Semua cerita yang ada tentu memberikan insight kepada pembaca dan menginspirasi pembaca melalui tulisannya masing-masing. Dan buku ini juga sekaligus menjadi pengingat bahwa cita-cita mencerdaskan bangsa adalah tugas bersama.
Sebisa mungkin saya tidak berekspektasi terhadap isi buku ini. Buku ini merupakan kumpulan cerita 20 pelajar Indonesia yang kuliah di luar negeri yang merupakan wujud dari program kerja Komisi Pendidikan Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia tahun 2016-2017.
Membaca buku ini seperti turut merasakan feelnya penulis saat up and down sekolah di luar negeri. Meski tidak benar-benar merasakan sekolah di luar negeri, paling tidak saya bisa membayangkan bagaimana jika saya yang berada di posisi mereka.
Saya menikmati alur ceritanya karena cukup bagus, urutan ceritanya pas. Meski saya sempat merasa bosan saat membaca bagian awal cerita. Entah karena apa, mungkin karena 'biasa'. Namun setelah di pertengahan, cerita-cerita tersebut seperti hidup. Penulis mengemasnya dengan apik. Hingga di bagian akhir, kita akan ditunjukkan pilihan-pilihan belajar ke luar negeri, mendapat beasiswa itu inginnya seperti apa, maunya kayak gimana. Sebuah refleksi diri, pikir saya.
Dalam buku ini, kita juga disuguhkan berbagai informasi tentang perkuliahan, beasiswa dan tentunya cerita pribadi. Mulai dari proses pendaftaran beasiswa dan atau universitas yang tak jarang gagal, persyaratan IELTS yang belum mumpuni, pengalaman tidak menyenangkan bagi penulis, baik itu urusan akademik maupun kehidupan pribadi; sehari-hari.
Beberapa hal yang sedikit mengganggu adalah header cerita ke-7. Header ke-7 tidaklah sama dengan judul ceritanya, melainkan sama dengan judul cerita ke-6. Lalu, saat membaca cerita ke-8, saya sempat mengulanginya karena penulis cerita adalah pihak ketiga; ia menceritakan tokoh utama, yaitu AK. Namun, di akhir cerita ke-8, penulis menyebut tokoh utama dengan sebutan lain (mungkin sedikit typo atau memang nama panggilannya berbeda (?)).
Bagian yang paling menarik menurut saya adalah cerita ke-14. Penulis mengawali cerita dan mengakhirinya dengan membuat sebuah perumpamaan antara sekolah di Belanda dengan cappuccino. Tulisan yang manis. Tidak banyak yang menggunakan majas seperti itu di buku nonfiksi ini. Saya mengira tulisan ini akan panjang seperti beberapa cerita lainnya, namun kenyataannya, tidak.
Menurut saya, buku ini cocok untuk kita yang penasaran akan informasi pengalaman belajar di luar negeri. Semua cerita yang ada tentu memberikan insight kepada pembaca dan menginspirasi pembaca melalui tulisannya masing-masing. Dan buku ini juga sekaligus menjadi pengingat bahwa cita-cita mencerdaskan bangsa adalah tugas bersama.
"Cha, yang penting nantinya bukanlah gelar kamu, tapi apa yang bisa kamu lakukan dari gelar yang dapatkan, kontribusi apa yang bisa kamu berikan ke masyarakat?"
(Annisa Triyanti)
"Kuliah di Belanda itu seperti merasakan segelas cappuccino hangat di musim hujan, perpaduan antara espresso dan susu sangat terasa. Espresso yang menandakan ekstrak kopi yang kuat, mewakili sebuah keyakinan dan ambisi yang tidak jarang harus melewati rasa teramat pahit untuk penikmatnya. Sedangkan susu mewakili bilik-bilik keindahan di sela-sela pengalaman menempa diri."
(Hatta Bagus Himawan)
January 11, 2018
Well, ini buku pertama yg aku baca di tahun 2018. baru sempet nyari bukunya hehehe
Buatku buku ini, worth to buy, worth to read, tapi isinya biasa aja.
Baca judulnya langsung bikin tertarik karena menurut aku kisah mahasiswa Indonesia yg lagi berjuang menuntut ilmu itu pasti keren banget. Begitu tamat baca bukunya, Well Isi bukunya sesuai dengan ekspektasi saya.
Tapi, entah kenapa kok rasanya masih ada yang kurang gitu. Cerita di halaman awal lumayan menarik, di bagian tengah mulai terasa membosankan. Menurut pandangan subjektif saya, ceritanya kurang bikin pembaca berdebar-debar. Memang ini hanyalah kumpulah pengalaman yang ditulis oleh mahasiswa yg sedang merantau dg tujuan menginspirasi pembacanya, tetapi bagaimana perjuangannya selama mencari atau sedang kuliah di luar negeri kurang banyak porsinya. Hanya ada 1-3 cerita tentang itu. Lainnya pengalaman yang ya, keseharian saja.
But overall, kisah-kisah di dalamnya cukup menginspirasi dan semoga tahun berikutnya terbit buku serupa dengan kisah yang baru.
Buatku buku ini, worth to buy, worth to read, tapi isinya biasa aja.
Baca judulnya langsung bikin tertarik karena menurut aku kisah mahasiswa Indonesia yg lagi berjuang menuntut ilmu itu pasti keren banget. Begitu tamat baca bukunya, Well Isi bukunya sesuai dengan ekspektasi saya.
Tapi, entah kenapa kok rasanya masih ada yang kurang gitu. Cerita di halaman awal lumayan menarik, di bagian tengah mulai terasa membosankan. Menurut pandangan subjektif saya, ceritanya kurang bikin pembaca berdebar-debar. Memang ini hanyalah kumpulah pengalaman yang ditulis oleh mahasiswa yg sedang merantau dg tujuan menginspirasi pembacanya, tetapi bagaimana perjuangannya selama mencari atau sedang kuliah di luar negeri kurang banyak porsinya. Hanya ada 1-3 cerita tentang itu. Lainnya pengalaman yang ya, keseharian saja.
But overall, kisah-kisah di dalamnya cukup menginspirasi dan semoga tahun berikutnya terbit buku serupa dengan kisah yang baru.
December 9, 2019
Saya menyukai sebagian besar kisah di dalam buku ini, dan beberapa diantaranya bahkan ditulis dengan sangat baik menurut saya.
Ada juga kisah yang sampai membuat bahu naik - turun karena tertawa ^.^
Terima kasih kepada para awardee yang mau membagikan kisahnya. Meskipun ada beberapa kisah yang membuat saya berpikir "kalau saya berada di posisi mereka saya akan mengambil pilihan lain", tapi saya tetap tergugah dan menikmati kisahnya karena tujuan utama buku ini toh bukanlah sebagai alat pembanding siapa yang lebih baik dalam mengambil keputusan. Secara perioritas tiap orang beda-beda, hehehe...
Yang pasti lewat buku ini saya jadi mengerti bahwa setiap orang memiliki masalahnya sendiri dalam berburu beasiswa luar negeri dan menjalani masa kuliah setelahnya, beberapa bahkan sangat berat.
Alhamdulillah, Saya mendapatkan tambahan semangat dari 20 kisah ini, sambil berharap tidak mengalami yang namanya mengulang tes IELTS sampai 6 kali seperti salah satu penulis >0<
Jadi, untuk yang sedang berjuang mencari beasiswa, SEMANGAT!!!
*Harapan saya kalau PPI mau mengeluarkan lagi buku yang serupa, bolehlah proses saat mencari dan mendaftar beasiswanya diceritakan sedikit lebih detail. lebih sedikit aja gak apa-apa ^^
Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah sekian banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit. – Ali bin Abi Thalib
Ada juga kisah yang sampai membuat bahu naik - turun karena tertawa ^.^
Terima kasih kepada para awardee yang mau membagikan kisahnya. Meskipun ada beberapa kisah yang membuat saya berpikir "kalau saya berada di posisi mereka saya akan mengambil pilihan lain", tapi saya tetap tergugah dan menikmati kisahnya karena tujuan utama buku ini toh bukanlah sebagai alat pembanding siapa yang lebih baik dalam mengambil keputusan. Secara perioritas tiap orang beda-beda, hehehe...
Yang pasti lewat buku ini saya jadi mengerti bahwa setiap orang memiliki masalahnya sendiri dalam berburu beasiswa luar negeri dan menjalani masa kuliah setelahnya, beberapa bahkan sangat berat.
Alhamdulillah, Saya mendapatkan tambahan semangat dari 20 kisah ini, sambil berharap tidak mengalami yang namanya mengulang tes IELTS sampai 6 kali seperti salah satu penulis >0<
Jadi, untuk yang sedang berjuang mencari beasiswa, SEMANGAT!!!
*Harapan saya kalau PPI mau mengeluarkan lagi buku yang serupa, bolehlah proses saat mencari dan mendaftar beasiswanya diceritakan sedikit lebih detail. lebih sedikit aja gak apa-apa ^^
Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah sekian banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit. – Ali bin Abi Thalib
December 12, 2020
Explore 20 Kisah Perantau Ilmu (2017) [41-30]
*celotehan ini mengandung sedikit sekali bocoran
Judul buku ini sudah menggambarkan isinya. Iya, ini tentang 20 mahasiswa (yang tergabung di Perhimpunan Pelajar Indonesia) yang menceritakan suka duka mereka saat memperoleh beasiswa.
Ada yang harus tes IELTS berkali-kali baru bisa tembus (bayangin betapa banyak duit yang keluar), ada juga yang awalnya bekerja sebagai tenaga kebersihan/cleaning service eh dapet beasiswa hingga berkesempatan belajar hadist hingga ke Madinah.
Kisah-kisahnya inspiratif. Jelas mereka yang menjadi kontributor buku ini adalah orang-orang pintar. Tapi.... harus diakui tidak semua dari mereka mampu menulis dengan baik.
Hanya segelintir kontributor yang berhasil meramu kisah perjalanannya menjadi sajian yang asyik saat dibaca. Selebihnya, ditulis dengan bahasa yang kaku, bahkan ada yang menulis menggunakan poin-poin (misalnya ditulis, 1, 2, dst) yang menjadikan tulisannya kurang terasa sentuhan personalnya.
Buku ini cocok dibaca oleh adik-adik setingkat SMA yang tertarik berkuliah di LN.
Skor 7/10
*celotehan ini mengandung sedikit sekali bocoran
Judul buku ini sudah menggambarkan isinya. Iya, ini tentang 20 mahasiswa (yang tergabung di Perhimpunan Pelajar Indonesia) yang menceritakan suka duka mereka saat memperoleh beasiswa.
Ada yang harus tes IELTS berkali-kali baru bisa tembus (bayangin betapa banyak duit yang keluar), ada juga yang awalnya bekerja sebagai tenaga kebersihan/cleaning service eh dapet beasiswa hingga berkesempatan belajar hadist hingga ke Madinah.
Kisah-kisahnya inspiratif. Jelas mereka yang menjadi kontributor buku ini adalah orang-orang pintar. Tapi.... harus diakui tidak semua dari mereka mampu menulis dengan baik.
Hanya segelintir kontributor yang berhasil meramu kisah perjalanannya menjadi sajian yang asyik saat dibaca. Selebihnya, ditulis dengan bahasa yang kaku, bahkan ada yang menulis menggunakan poin-poin (misalnya ditulis, 1, 2, dst) yang menjadikan tulisannya kurang terasa sentuhan personalnya.
Buku ini cocok dibaca oleh adik-adik setingkat SMA yang tertarik berkuliah di LN.
Skor 7/10
December 26, 2017
Mantap, PPI Dunia!
Kumpulan kisah nyata dari 20 orang yang berbeda tentang lika liku belajar di berbagai negara seantero dunia. Sedikit banyak bisa ikut merasakan karena 7 tahun dalam hidup saya dihabiskan untuk belajar di luar negeri (dan mungkin akan bertambah lagi).
Gaya tulisan yang variatif, topik cerita juga variatif. Overall, menarik.
Familiar dengan beberapa nama penulisnya yang memang sudah terkenal dengan idealisme dan kehebatannya, terutama untuk tulisan-tulisan di bagian akhir yang cukup menampar.
Kumpulan kisah nyata dari 20 orang yang berbeda tentang lika liku belajar di berbagai negara seantero dunia. Sedikit banyak bisa ikut merasakan karena 7 tahun dalam hidup saya dihabiskan untuk belajar di luar negeri (dan mungkin akan bertambah lagi).
Gaya tulisan yang variatif, topik cerita juga variatif. Overall, menarik.
Familiar dengan beberapa nama penulisnya yang memang sudah terkenal dengan idealisme dan kehebatannya, terutama untuk tulisan-tulisan di bagian akhir yang cukup menampar.
October 15, 2017
yang bikin tersentuh malah 2 tulisan terakhir, daaannn yhaaa gak heran karena yg nulis 2 tulisan terakhir adalah bang Yorga dan bang Ali Abdillah, the rest are .... errr biasa aja. ehe.
I mean, ga begitu menggambarkan embel2 bukunya, hehe. But still, ngasih insight baru dan ........... ngaasih tamparan untuk belajar lagi, lagi, dan lagi.
I mean, ga begitu menggambarkan embel2 bukunya, hehe. But still, ngasih insight baru dan ........... ngaasih tamparan untuk belajar lagi, lagi, dan lagi.
April 30, 2018
You must go, first! Don't stop it! Until you arrived in your real dreams.
-Putri Azzahra
Salah satu quote yang saya ingat dan mampu mengobarkan lagi semangat yang sempat perlahan meredup. Bagi para pejuang di luar sana, bacalah untuk sekedar melepas penat dalam perjuangan dan juga untuk 'me-recharge' motivasi yang acapkali turun naik.
-Putri Azzahra
Salah satu quote yang saya ingat dan mampu mengobarkan lagi semangat yang sempat perlahan meredup. Bagi para pejuang di luar sana, bacalah untuk sekedar melepas penat dalam perjuangan dan juga untuk 'me-recharge' motivasi yang acapkali turun naik.
December 28, 2017
ini yak kalo buat lu lu pade yg udah mulai menyerah dengan perjuangan menuntut ilmu, baca ini! pasti bikin semangat lagi haha. ya taulah orang menuntut ilmu, apalgi di luar negeri pasti ada aja cobaannya. so dont judge.
May 12, 2019
Kurang mengeksplor :')
August 15, 2019
Great and inspiring book, although some testimonials don't go into the very details on their application process, etc. Overall, an enjoyable and motivating experience.
April 16, 2020
pinjam dari perpus depok. pas banget buat motivasi untuk semangat mengejar beasiswa
Displaying 1 - 11 of 11 reviews