Kevin Charles Wyler memulai perjalanan pertamanya menjelajahi Asia Tenggara ke Vietnam. Menjauh dari kerumitan masalah di kota kelahirannya, Los Angeles. Baru tiga hari berada di kota yang dulu bernama Saigon ini, lalu lintas ajaib Ho Chi Minh membuatnya celaka. Tatiana Rawnie menjejakkan kaki untuk yang pertama kalinya di Ho Chi Minh untuk melakukan perjalanan bersama dua temannya, sekaligus menemui seseorang yang telah lima belas tahun meninggalkannya. Keduanya bertemu dalam perjalanan menuju tempat bersejarah peninggalan tentara Vietkong. Insiden yang mendebarkan dan terlarang di Cu Chi Tunnel membuat mereka terikat dalam perjalanan panjang dari Ho Chi Minh menuju Hanoi. Kevin, pemuda Amerika yang nyaris tak percaya Tuhan, dan Tatiana, muslimah asal Lombok, tak bisa mengelak dari perasaan saling suka yang perlahan tumbuh tak bisa dicegah. Segalanya hampir berjalan lancar andaikan Luce, gadis pirang dari masa lalu Kevin, tidak datang mengejar dan memaksa Kevin kembali ke LA. Pengakuan mengejutkan dari gadis Amerika itu membuat kepercayaan Tatiana pada Kevin goyah. Manakah yang harus dia percaya; cerita Kevin atau Luce? Bagaimanakah dengan misi Tatiana? Apakah dia berhasil menemui seseorang yang berjanji akan menemuinya di Ho Chi Minh?
udah pernah baca karya penulis sebelumnya yang juga masih di tema love around the world, dan ya ternyata rata2 polanya masih sama dan tertebak, travelling, beda agama, lalu salah satunya mualaf. ya sebenernya nggak salah, cuma bosen aja. trus di akhir juga apa yang diambil tiana ini kayak bertentangan sama idealisnya dia di awal, jadi kayak yang aneh gitu
"Aku selalu senang melihat orang lain senang. Tawa yang tulus enak dilihat. Rasa gembira itu menular. Membuatku gembira juga.'' Hlm. 42 hlm
Seperti biasa khas dari kisah-kisah yang disuguhkan penulis, aku sebut itu "manis." Sisi settingnya selalu lengkap tersaji. Contohnya di novel #AroundTheWorldWIthLove batch 4 ini. Wisata di Vietnam, dikulik habis oleh Tatiana dan tentunya bersama Kevin.
Ya, vietnam mempertemukan mereka berdua. Saat traveling memang pertemuan yang tak terduga pasti terjadi. Bahkan dengan orang asing yang tak dikenal sama sekali. Yang memiliki perbedaan besar diri kita. Tapi, di sana kan serunya traveling?
"Nah, aku ingatkan ya. Jangan sok anti nggak mau ketemu jodoh sambil traveling. Kalau nanti kamu benar terjerat cinta lokasi sama teman seperjalanan kamu, baru deh mengakui kalau kita-kita ini benar.'' Hlm. 39
Awal dari kedekatan Tatiana dan Kevin adalah saat berkunjung ke Chu Chi Tunnel yang juga terjadinya peristiwa yang tak diinginkan keduanya. Peristiwa yang membuat kupu-kupu mengoyak dalam perut. Lalu berlanjut ke Hanoi, karena Kevin memohon agar perjalanan selanjutnya ke Hanoi dilakukan bersama-sama. Semoga saja Kevin memang pria yang bisa diandalkan. Terpenting, tidak macam-macam. Karena bagaimanapun tujuan Tatiana ke Hanoi untuk bertemu dengan orang yang telah meninggalkannya.
Sampai saat ini pun aku masih envy sama Tatiana. Rasanya pengin berhenti kerja dan menjadi full traveler. Apalagi, saat berkunjung ke suatu tempat bisa ikutan jadi volunteer. Ah, baru tahu aku ternyata menjadi traveler tak perlu begitu hawatir masalah budget besar. Karena pergi kemanapun pasti bisa di minimalisir.
Apalagi kalau ketemu cogan seperti Kevin. Lengkap sudah kebahagiaannya. Hmm.... sayang tak sesuai yang diharapkan Tatiana si. Karena tujuannya ke Hanoi tidak tercapai. Akhirnya Tatiana kembali menelan rasa kecewa.
"Kamu tahu, kan? Manusia bisa membuat rencana sesempurna mungkin. Tapi terkadang ada kejadian tak terduga yang bisa membuat rencana itu gagal berantakan.'' Hlm. 124
Tak diduga juga kembalinya dari Hanoi. Tatiana mendapati sebuah fakta bahwa Kevin ternyata sudah memiliki tunangan, Luce. Tak disangka selama ini Kevin berdusta yang mengakunya tidak punya kekasih. Eh, tapi kenapa Tatiana harus merasa bermasalah dengan semua fakta itu.
oww... mungkinkah Tatiana memiliki hati pada Kevin? Dan masih penasaran kan siapa yang akan ditemui Tatiana?
Review ___________
Kisah kedua traveler ini sangat menyentuh. Tatiana ternyata memiliki masa lalu yang tidak mengenakan mengenai keluarganya. Namun yang membuatku salut adalah Tatiana menyikapinya dengan positif dia tumbuh menjadi perempuan yang dewasa. Masa kelamnya tidak dijadikan tameng untuk terjebak dalam kehidupan gelap. Yah, walaupun masih ada hal yang belum bisa Tatiana maafkan. Sedangkan Kevin tumbuh dari keluarga yang utuh, sayangnya Kevin tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Karena kedua orang tuanya menginginkan Kevin untuk mengikuti jejak mereka. Akhirnya Kevin pun melarikan diri untuk keliling Asia.
Dan di Vietnam keduanya bertemu. Cerita yang disuguhkan oleh penulis mengalir apa adanya. Aku suka cara Tatiana dan Kevin saling mengisi memberi masukan. Konfliknya tidak berat memang. Walau aku masih greget dengan Luce.
Endingnya, aku suka.
Overall, aku terhibur dengan kisah Tatiana dan Kevin. Seolah ikut bertualang dengan mereka mengelilingi vietnam. Terutama untuk urusan traveling, banyak informasi menarik yang aku dapatkan di sini. Rekomen yang suka cerita manis, dan unsur settingnya dapat banget.
Pesan yang aku ambil dari cerita ini adalah berpergian dan bertemu banyak orang sangat menyenangkan. namun, tetap menjadi diri sendiri. Pegang teguh keyakinan kita. Jangan tergoda hal yang merugikan, sekaligus di depan mata kita adalah seorang cogan.
Tatiana menjalani traveling bersama 2 orang sahabatnya ke negara Vietnam dan Kamboja. Dalam perjalanan tersebut, Tatiana bertemu dengan traveller dari Los Angeles, Amerika bernama Kevin Charles Wyler.
Di tengah perjalanan tersebut kedua sahabatnya melanjutkan perjalanan ke negara tetangga Thailand dan meninggalkan Tatiana dan Kevin di Vietnam.
Petualangan pun di mulai menjelajah Ho Chi Minh dan Hanoi, Vietnam, berdua dengan Kevin dengan menyewa motor. Karena di Vietnam kendaraan roda dua ini sebagai alat transportasi yang murah. Mereka berdua menyusuri tempat pariwisata yang sudah dicatat oleh Tatiana sebelum keberangkatannya ke luar negeri.
Nilai : 3,5/5 dinaikkan menjadi 4. Jelajah Vietnam (Ho Chi Minh - Hanoi) : mulai dari kompleks wisata Cu Chi Tunnel, Gedung Kantor Pos tua di Vietnam, Padang pasir White Sand Dunes (padang pasir yang terkenal di Vietnam yang konon mirip dengan padang pasir Gurun Sahara), Crazy House, Candi Po Nagar (berada di atas bukit Cu Lao), museum of Champa Sculpture, Hoi An (kawasan pinggir pantai yang nampak indah), reruntuhan candi peninggalan Kerajaan Champa, Halong Bay, Danau Hoan Kiem, dan menikmati makanan mewah di Home Vietnamese Restaurant, festival Ao Dai.
Jelajah Kamboja : Keliling kota Pnom Penh, Angkor What yang menjadi setting film Tomb Raider.
Untuk Tatiana perjalanan yang memakan waktu selama 3 minggu tersebut tidak hanya sebagai perjalanan semata. Tetapi ini juga perjalanan untuk menemukan ayah yang telah berpisah dengannya selama 15 tahun.
Buat Kevin, ini merupakan perjalanannya untuk menemukan apa yang diingkan untuknya. Menemukan minat baru dari pekerjaan yang ingin digelutinya dan membuktikan bahwa apa yang dikerjakannya tanpa campur kedua orang tuanya. Juga untuk menjauhkan dirinya dari mantan tunangannya, Lucy.
Apa pun alasan perjalanan tersebut telah membuka mata dan mempertemukan keduanya untuk membuka takdir baru ke masa depan.
Buku ini masuk dalam seri : Around The World With Love yang diterbitkan Penerbit GPU.
Yang ingin menjelajah dengan budget mepet.Buku ini mungkin bisa membantu. Tempat-tempat perjalanan yang direkomendasikan oleh penulis cukup buat kamu menjelajah sendiri keluar negeri. Cukup siapkan paspor, tiket pesawat dan menjelajahlah ke negari tetangga. Yang diperlukan disini adalah KEBERANIAN untuk MELANGKAH!
Mungkin dalam perjalananmu tersebut kamu bisa menemukan apa yang kamu cari dan mempertemukan orang-orang baru dan yang pasti memperluas wawasanmu.
Happy reading!
Aku dapat buku ini dari menang event : #kejutanbincangbuku #senyumbersamabincangbuku Dan beberapa hari lalu aku sempat melihat foto-foto di akun instagram milik Mba Vera di Vietnam dan Kamboja. Yang beberapa diantaranya menjadi latar dalam buku ini. Kekuatan sosmed memang luar biasa!
Maafkan aku ya Mba Vera. Aku taruh link fotomu di review aku. *salim sungkem*
Dibanding roman, ku lebih suka menyebut yang satu ini novel travelling.
Bercerita tentang Tatiana yang datang ke Ho Chi Minh bersama dua temannya yang sesama traveller. Di Ho Chi Minh, Tatiana bertemu dengan Kevin, traveller asal Amerika yang mengalami kecelakaan dan harus menghabiskan waktu liburannya dengan memakai kruk. Tatiana, yang berpisah dengan kedua sahabatnya dan melanjutkan perjalanan sendiri ke Hanoi dan Kamboja, menerima tawaran Kevin untuk travelling bersama.
Buat yang tertarik untuk travelling ke Ho Chi Minh, Hanoi, dan Pnom Penh, novel ini bisa jadi salah satu referensi untuk tahu tempat-tempat menarik di tiga kota tersebut. Kalian akan disuguhkan dengan daftar tempat-tempat yang dikunjungi Tatiana dan Kevin juga detail-detail akomodasi yang bisa dipilih.
Karakter Tatiana sebenernya agak bikin kaget. Diceritakan di sini kalau dia agak ketat soal makanan halal dan juga shalat tepat waktu, tapi dia seolah nggak mengantisipasi keputusannya untuk berpetualang berdua dengan Kevin. Dan, sepertinya, kalau melihat dari narasi yang disajikan, cerita ini memang tidak berfokus pada penyelesaian hubungan roman antara Tatiana dan Kevin.
Poin lebihnya adalah, di novel ini juga disajikan family trope, dan mungkin ku lebih suka trope ini dibanding trope romance-nya.
Back to novel. Ketika aku membuka novel ini, ada nama Keanu Reeves di ucapan terima kasih. Jadi, bisakah kita bayangkan Kevin Charles Wyler ini sebagai Keanu Reeves? Wkwkwk. . Awal novel ini, Kevin akan mengajak kita berkeliling kota Ho Chi Minh, destini pertama adalah ke salah satu bangunan klasik yang direkomendasikan untuk dikunjungi, Gereja Notre Dame. . Disini juga diceritakan bahwa kota Ho Chi Minh ini memiliki lalu lintas yang semrawut. Jumlah motor separuh dari jumlah penduduk. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi jalan raya di kota ini, kan? . Setelah menuntaskan kegiatannya, Kevin bergerak menuju tempat lain. Namun naas, Kevin mengalami kecelakaan di tiga harinya di Ho Chi Minh. . Nela, Jenar dan Ana —Tatiana Rawnie— melakukan traveling ke Ho Chi Minh ala backpacker. Traveling ala backpacker itu menyenangkan lho apalagi rame-rame, berpatokan pada google maps dan bahasa tubuh semisal warga sana tidak mengerti bahasa Inggris. Backpacker terjauh yang aku lakukan adalah ke Singapura 😂😂. . Walaupun mereka bertiga datang ke Ho Chi Minh, mereka punya rencana yang berbeda. Terutama Tatiana. Ia membawa misi khusus sehingga perjalanannya kali ini dia rahasiakan dari neneknya. Misi apa itu? Ra..ha..si..a ya readers. Temukan sendiri jawabannya yak. . Perjalanan membuatmu bertemu orang baru, itu yang dialami Tatiana. Ia bertemu dengan Kevin di dalam bus yang akan mengantarkan mereka ke Cu Chi Tunnel, terowongan peninggalan Vietkong yang terletak di desa Cu Chi, dan mereka terlibat perbincangan yang menyenangkan. . Bagaimana keseruan petualangan Ana —dan juga Kevin— di Ho Chi Minh? . . Sebuah es krim sebagai permintaan Kevin pada Tatiana. Gara-gara Kevin, Tatiana mengalami kejadian yang memaksa jantungnya berdebar keras. Kejadian apa itu? Hmm...readers penasaran? Yuk baca bukunya hehehe. . Pertemuannya dengan Kevin, merupakan awal perjalanan Tatiana di Vietnam. Bahkan, pria lulusan UCLA itu memohon agar bisa bareng ketika ia mengetahui bahwa Tatiana akan melakukan travelling ke Hanoi. . "... salah satu keuntungan travelling itu kan ada kemungkinan ketemu jodoh di perjalanan." — Hal. 39 . Nahh.. Jadi apakah aku harus melakukan travelling agar bertemu jodoh? 😂😂😂 . Tatiana setuju Kevin ikut dengannya travelling ke Hanoi. Namun sebelum ke Hanoi, mereka berdua melipir dulu di Mui Ne karena mereka ingin menikmati padang pasir White Sand Dunes, dimana pasirnya berwarna putih kekuningan dan sangat berkilauan ditimpa sinar matahari. Naik ATV, salah satu cara menikmati padang pasir tersebut. . Dan ternyata readers, Kevin ini punya hobi yang unik, mengumpulkan arti "I love you" dalam berbagai bahasa lho. . "Aku ingin tahu karena love itu kata terbaik di dunia. Sudah seharusnya semua manusia di dunia ini saling menyayangi, kan?" — Hal. 56 . Sebelum beranjak ke kota selanjutnya, Dalat, Kevin—Tatiana menikmati sunrise di White Sands lalu melanjutkan perjalanan ke Red Canyon. . Di Dalat, kita disuguhkan keindahan pemandangan dari ikon kota itu yaitu Menara Radio yang mirip dengan Menara Eiffel dan Pagoda Linh Phuoc. . Aku merasakan keseruan yang super ketika menikmati perjalanannya Tatiana ini. Apalagi teman seperjalanannya se-tampan Kevin. . Keseruan apalagi yang akan disuguhkan oleh mereka berdua? Dan bagaimana kah misi yang dibawa Tatiana? . . Kevin dan Tatiana akhirnya bermalam di pool bus karena ketinggalan bus yang akan membawa mereka ke Hoi An. Dan bermalamnya mereka di pool bus itu menjadi malam paling menantang bagi Tatiana. Kenapa? Salah satu penyebabnya adalah Tatiana tercengang dan jantungnya sukses berdebar kencang ketika ia melihat isi dari buku sketsanya Kevin. Hmm.. Apa ya yang Tatiana lihat? . Setelah mengalami malam paling menantang, Tatiana kembali mengalami insiden berbahaya yang menyebabkan hidungnya tergores dan mengeluarkan darah ketika mereka mengunjungi Museum of Champ Sculpture. . "Kamu gadis yang kuat, tapi baik hati. Kamu lembut tapi tegas. And i like it." — Hal. 89 . Kejadian yang menimpa Tatiana seolah memberi tahu bahwa sebelum melakukan solo travelling, sebaiknya kita mempelajari seni bela diri buat jaga-jaga selama melakukan travelling tersebut. . Sudah beberapa hari bersama, Tatiana dan Kevin tanpa sadar menceritakan kehidupan pribadi mereka masing-masing. . Seperti saat ini, dalam perjalanan mereka menuju Hanoi, Tatiana tanpa sungkan menceritakan misi yang ia bawa ketika berlibur ke Vietnam. . Semakin ke belakang, aku jadi semakin ingin menyusun rencana untuk travelling ke Vietnam dan mencoba kereta berth, kereta yang memiliki tempat tidur. . Dan.. Apakah Tatiana berhasil menyelesaikan misi nya? Lalu bagaimana dengan hubungan Tatiana—Kevin? Apakah hanya sebatas teman perjalanan? Mengingat mereka memiliki perbedaan yang sangat mencolok. . . "Manusia bisa membuat rencana sesempurna mungkin. Tapi terkadang ada kejadian tak terduga yang bisa membuat rencana ini gagal berantakan," —(Kevin, Hal. 125) . "Travelling memang bisa menjadi cara yang tepat untuk menemukan jodoh." — (Pak Bari, Hal. 155) . . 📚 : Novel yang menggunakan POV 3 ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha untuk mewujudkan mimpi walaupun harus berderai air mata. Karena usaha tidak akan mengkhianati hasil. . 📚 : Banyak sekali lho nilai moral yang disampaikan oleh Kak Arumi lewat novel ini, diantaranya selalu bersikap dan berpikir positif walaupun memiliki masa lalu yang buruk dan kelam. Dan selalu memegang teguh prinsip dan keyakinan dimanapun kita berada. Serta saling menghormati akan perbedaan itu sangat penting. . 📚 : Novel yang menggunakan alur maju ini memiliki konflik yang ringan, cocok dibaca saat menunggu waktu berbuka puasa #eaa. . 📚 : Informasi tentang Vietnam terpampang nyata di novel ini lho. Selain tempat-tempat wisata di Vietnam, Kak Arumi juga memberi tahu bahwa mata uang Vietnam itu adalah Dong, pakaian khas Vietnam itu disebut Ao Dai dan topi caping-nya bernama nón lá. Selain itu juga disampaikan makanan halal khas Vietnam yaitu Pho dan Goi Cuon. . 📚 : Aku masih menemukan typo di beberapa halaman, salah satunya di hal 247, harusnya "terlihat" tetapi tertulis "terlhat". Masih menemukan penulisan nama orang yang tidak menggunakan huruf kapital.
🐌 Walaupun bukan tema baru, kisah Jilbab Traveller selalu menarik untuk disimak. Semoga aku juga bisa travelling ke Vietnam seperti Tatiana dan Kevin.
🐛 Alur maju dan pov 3. Awal membaca aku agak bosan. Bukan tidak menarik, tapi karena terlalu banyak istilah baru yang asing. Terlalu sering membaca novel dengan setting Jepang membuatku kewalahan dengan setting Vietnam. Aku bakal baca ulang kalo mau ke Vietnam. *plis diaminin dong
🐝 Tokoh Tatiana di sini bikin salut. Bagaimana seorang Muslimah memahamkan prinsip agamanya kepada orang sekitarnya saat traveling itu poin bagus untuk dibagi. Bikin terharu bacanya. Hal-hal terkait Jilbab, Shalat, Makanan Halal, dll, disampaikan melalui dialog-dialog ringan, khas mbak Arumi.
🐘 Konfliknya menurutku cukup flat, aku tidak menemukan plot twist yang mengejutkan, jadi cukup ringan untuk dibaca sambil nunggu berbuka.
🐞 Kekurangan buku ini sama dengan #atwwlbatch4 yang lain, yaitu di layout font yang bagiku terlalu kecil, spasi terlalu rapat dan beberapa typo.
Ada banyak poin yang bagus untuk dibaca. Buku ini rekomended banget!
Hum, kalo kemaren jalan ke Seoul skrg kita diajak ke Ho Chi Minh. Well saya bukan penikmat negara Southern Asean sih ya, jadi nggak seberapa hapal Vietnam, Cambodia, dan sekitarnya. Cuma pernah denger soal Angkor Wat pun pas abs nontonin Variety Show yang kebetulan lokasinya disono. Saya yakin tempat yang diceritain di dalem novel ini pasti indah-indah secara destinasi wisatawan semua.
Ceritanya? Yak traveller mates yang akhirnya saling jatuh cinta. Karena travelling bersama selama 2mingguan bikin keduanya jadi terbiasa satu sama lain. Puncaknya saat si Kevin liburan ke Indo dan menghabiskan sebulan penuh liburan berdua dengan Ana—Tatiana. Yah meskipun diending cerita Ana berhasil nyusul Kevin ke LA, tapi cerita cinta mereka emamg masih panjang, masih banyak perbedaan yang harus diatasi sama-sama.
Sukanya sih mba Arumi nggak “menyelesaikan” Kevin kaya di novel sebelumnya. Maksud saya, kalo di novel Around the World with Love lainnya kebanyakan dari mereka—cowok-cowok itu—akhirnya pada belajar Islam dan rela jadi mualaf dan hidup bahagia dengan gadis-gadis pilihan mereka.
"Orang bilang, perempuan lebih sering memakai perasaan sedangkan laki-laki umumnya memakai logika. Kenapa kenyataannya terbalik? Aku hanya mengandalkan perasaanku, tapi kamu memikirkan hal-hal lain di luar perasaan." (hal. 244)
Kisah yang bener-bener bagus. Bukan sekedar traveling biasa, ini bener-bener diajak menjelajah ke berbagai negara dari Vietnam sampai Hanoi. Penjelasan dan ciri khas tiap daerah pun detail dan jelas. Bikin aku jadi mau ke traveling juga 😂
Karakter yang dibangun chemistry nya dapet dan kuat. Lagi-lagi ka Arumi membuat karakter wanita berhijab dengan sifat yang tegar dan mandiri. Dan sosok Kevin yang menawan bikin aku melted deh hihi
Ide cerita yang cukup keren. Dan penyampaian nya pas. Konflik dan pengeksekusian penyelesaiannya tepat. Sayangnya sih masih kurang puas sama endingnya. Ngarep nya ada kisah lanjutannya hehe
Selalu sukaaak pokoknya deh sama karya ka Arumi. Jenis romance yang nggak sekedar romance biasa. Romance religi dan mengandur unsur nasihat yang memiliki banyak hikmah yang dapat di ambil.
Overall, kereennn. Sukakk pokoknya. Sukses selalu buat ka Arumi. Ditunggu karya selanjutnya
cerita tentang kevin dari los angeles dan tatiana dari indonesia yang bertemu di negara vietnam. mereka tak sengaja bertemu disaat solo backpacker di ho chi minh. ceritanya cukup detail tentang perjalanan mereka di ho chi minh, hanoi dan kamboja. serta di bumbui cerita keluarga tatiana yaitu dia mencari ayahnya yang pelaut dan kisah kevin yang dijemput oleh mantan pacarnya. hingga akhirnya mereka jatuh cinta dan endingnya tatiana menyusul ke los angeles untuk melanjutkan kuliah.
menurutku ceritanya lebih ke kisah traveler aja mah udah seru. kayak gamungkin aja bisa kenal sm stranger semudah itu dan jatuh cinta? ya namanya juga cerita fiksi, tapi kyknya emg ada deh in real life seperti itu. ceritanya cukup fun lah, tapi tumben banget mbak arumi ga spill lanjutan ceritanya di novel apa? apakah ada lanjutannya? atau cukup smpe sana?
This entire review has been hidden because of spoilers.
3.5 bintang. Ceritanya mengalir dan membuat saya betah untuk sekali duduk dan langsung menyelesaikan bukunya. Interaksi Tatiana dan Kevin juga pas dan nggak begitu berlebihan. Kekurangannya, saya lumayan sering nemu typo, juga endingnya masih membuat saya bertanya-tanya tentang akhir sebenarnya kisah Kevin dan Tatiana, bagaimana mereka bisa mengatasi perbedaan itu? Tapi keseluruhan asik sekali dibaca.
Cerita dari novel ini berpusat pada kisah dua traveller, Ana dan Kevin. Dari novel ini dibahas banyak tempat yang mereka kunjungi di Vietnam. Meski menurutku perpindahan alurnya terlalu cepat, dari satu tempat ke tempat lain jadi feel ngebayangin tempat dan suasana yang digambarin agak kurang. Mengingat mereka berdua ini backpacker ya mungkin itu salah satu alasannya.
Buat romancenya tipis sih dan terkesan terburu-buru.. malah nganggep Ana sama Kevin as friends aja udah cukup.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Seru banget baca buku ini kek ada manis manisnya gitu dan ceritain keliling myanmar nya keren banget rasanya kayak aku juga diajak keliling keliling negeri itu, seru deh. cuma kek agak gantung gitu ya akhirnya kurang manis manis nyaa wahaha
Sebenarnya saya menyelesaikan membaca buku ini sudah sekitar seminggu yang lalu. Hanya saja, saya baru sempat mereview-nya.
Setelah mood baca sempat down yang membuat saya cukup lama menyelesaikan membaca buku ini. Akhirnya selesai juga.
Buku ini sangat ringan, banyak hal-hal yang menarik di dalamnya, yang mampu memberikan saya pembelajaran serta wawasan mengenai negara yang belum saya kunjungi.
saya suka tokoh-tokohnya, Kevin dan Tatiana. mereka bertemu dalam sebuah perjalanan di Vietnam. saya juga sangat menyukai kalimat Kevin yang tanpa sadar juga membuat saya ikut tersenyum, kalimat yang ia tunjukan kepada Tatiana.
"Aku selalu senang melihat orang lain senang. Tawa yang tulus enak dilihat. Rasa gembira itu menular. Membuatku gembira juga,"
Secara keseluruhan cerita menarik, hanya saja menurut saya untuk sampai ke konflik klimaks itu alurnya sedikit lambat dan membuat saya sempat bosan. Mungkin karena ceritanya ini tentang, perjalanan traveling ala backpacker. Tapi gak masalah, So saya menikmati bukunya. Dan buku ini juga sudah mengajak saya berpetualang bersama Tatiana dan Kevin.