Jump to ratings and reviews
Rate this book

The Chronicles of The Great War: Kronik Perang Dunia I 1914-1918

Rate this book
Perang Dunia I (WWI) adalah kontes gladiator terbesar sepanjang sejarah umat manusia yang melibatkan para hegemon Eropa serta koloninya. Vladimir Lenin menyebut perang ini sebagai “perangnya bangsawan”, bukan “perang rakyat”. Pemikirannya yang dilandasi sikap anti kaum ningrat dan pro rakyat ini nantinya melahirkan gagasan berdirinya negara komunis di Rusia setelah berhasil menumbangkan dinasti Romanov, penguasa terakhir Kekaisaran Rusia, melalui serangkaian revolusi: Revolusi Februari dan Revolusi Oktober 1917.

Selain itu, perang ini juga mengubah peta politik dunia: terdisintegrasinya negara Balkan yang sebelumnya dikuasai dinasti Hapsburg dari Kekaisaran Austro-Hongaria, runtuhnya Kekaisaran Turki Utsmani sebagai pemangku kekhalifahan Islam terakhir, terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa (yang merupakan benih organisasi PBB), bangkrutnya Jerman yang harus menanggung semua dampak kerugian perang bagi negara-negara Blok Sekutu (yang memicu dendam rakyat Jerman hingga merencanakan Perang Dunia II), pengambil-alihan koloni Jerman di Afrika dan Tiongkok oleh aliansi Sekutu (Inggris, Perancis, Jepang), serta pemindahan besar-besaran (eksodus) warga etnis Yahudi Eropa menuju ‘tanah yang dijanjikan’ (Palestina) yang merupakan implementasi dari ‘Deklarasi Balfour’. Lalu, apa peran Raja Edward VII dari Inggris dalam konflik PD I, siapa juga tokoh yang disebut-sebut dalam Deklarasi Balfour sebagai Lord Rothschild? Buku ini akan menjawabnya.

336 pages, Paperback

First published November 20, 2017

8 people are currently reading
51 people want to read

About the author

Alfi Arifian

4 books4 followers
Alfi Arifian, lahir di Gombong, 14 April. Setelah menamatkan studi sastra di Universitas Teknologi Yogyakarta, ia bekerja sebagai editor di salah satu penerbit di Jogja.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
13 (39%)
4 stars
14 (42%)
3 stars
5 (15%)
2 stars
0 (0%)
1 star
1 (3%)
Displaying 1 - 6 of 6 reviews
Profile Image for Heri.
195 reviews17 followers
May 26, 2025
baru mulai baca. Sejarah PD I adalah salah satu yang paling salah satu peristiwa yang paling sedikit diperhatikan dan sulit dicari buku yang informatif tentang perang ini. saya tertarik membeli dan membaca buku ini karena rumitnya pemicu dan akibat yang timbul dari perang ini pada awalnya. Dari pembunuhan Archduke Franz Ferdinand, nyaris seluruh negara Eropa maju perang dan terkenal dengan perang parit di front barat antara Prancis dan Jerman.

penulis Indonesia yang menulis sejarah dunia dan perang termasuk langka karena itu saya awalnya merasa antusias. tapi baru membaca awalnya, saya sudah dibuat kecewa karena banyak pengulangan istilah bahasa Inggris yang disertai penjelasan bahasa Indonesia yang diulang-ulang. menurut saya seharusnya penulis cukup menulis dan memilih dalam salah satu bahasa saja atau istilah bahasa Inggris sekali setelah itu cukup dalam bahasa Indonesia. bukan keduanya sekaligus berkali-kali yang bukan hanya pemborosan kalimat yang tidak perlu, tapi juga menurunkan kualitas tulisan.

pada halaman 6 baris pertama disebut jalur kereta api Berlin-Baghdad (Jerman-Turki) padahal Baghdad terletak di negara Irak. di paragraf kedua disebut Inggris terpisah dari Eropa oleh Laut Hitam, padahal seharusnya Selat Inggris. saya pikir penulis sering melewatkan ketelitian dalam menulis dan punya kecenderungan atau kebiasaan menulis istilah bahasa Inggris dan terjemahan Indonesia harus ditampilkan bersama-sama meski kata-kata itu muncul beberapa kali. hal itu merusak kalimat dan terlalu banyak muncul repetisi yang tidak perlu.

setelah sampai pada bagian awal PD I, penulis masih menulis ringkasan dan tulisan ulang dari penjelasan yang sudah dibuat dalam bab sebelumnya. hal ini entah karena penulis merasa perlu membuat informasi ringkas untuk pembaca atau memang sengaja untuk memperbanyak halaman dengan pengulangan yang tidak perlu, isi buku bertambah dan berkembang di bagian kedua yaitu awal terjadinya perang PD I.

di buku ini saya melihat kecenderungan penulis untuk menulis informasi secara berlebihan dan berulang, seperti istilah bahasa Inggris yang harus selalu dilengkapi dengan terjemahan Indonesia atau sebaliknya. Begitu juga kata bahasa Indonesia yang disertai kata lain seperti pelabuhan (pangkalan laut) yang seolah-olah penulis menganggap pembaca tidak mengerti kata itu. Untuk sebutan negara Inggris dan Ottoman, sering tidak konsisten memakai British atau UK dan Kekaisaran Ottoman atau Utsmaniyah yang mungkin membuat penulis bingung mau memilih nama yang mana dalam bahasa Indonesia.

dalam tiap akhir penjelasan, penulis menyertakan satu kolom singkat tentang nama pertempuran, tanggal kejadian dan pihak yang bertikai. namun istilah Inggris yang dipakai seperti Belligerent, Casus Belli, Aftermath harusnya bisa diganti dengan istilah Indonesia yaitu Pihak yang bertikai, Penyebab, Hasil akhir. penulis terlihat sering mencampur aduk bahasa Inggris dan Indonesia secara tidak tepat, berlebihan dan tidak konsisten dalam penjelasan yang dibuatnya.

di halaman 208-209 ada kalimat yang membingungkan yaitu kapal Amerika bernama USS Housatonic yang mengirim suplai gandum ke Inggris dari pelabuhan Galveston, Texas (Charleston, California). Texas dan California adalah dua negara bagian berbeda dan terletak berjauhan. California menghadap ke Pasifik dan Texas di Teluk Meksiko yang menyambung ke Atlantik. saya tidak paham kenapa penulis menyertakan kesalahan informasi yang membingungkan itu.

secara umum buku ini informatif dan memakai kalimat sederhana yang mudah dipahami dan dibaca cepat. sayangnya penulis sering membuat penjelasan yang diulang-ulang atau panjang yang sebetulnya bisa lebih ringkas. penulis juga sering jatuh pada kebiasaan menulis istilah bahasa inggris disertai bahasa indonesia berkali-kali, padahal satu kali sudah cukup. ini tampak seperti penulis menganggap pembaca pasti akan lupa lagi atau tidak paham bahasa inggris.

penulis juga tidak konsisten dalam terjemahan atau sebutan sebuah negara seperti Inggris atau Britania Raya, Ottoman atau Utsmani lalu memilih memakai kedua nama itu. selain itu, tampaknya demi menekan biaya cetak dan harga jual, gambar peta yang aslinya berwarna jadi hitam putih di buku ini dan membuat bingung pembaca untuk garis batas atau wilayah masing-masing pihak.

buku ini cukup baik dan informatif tapi tidak bagus dalam susunan kalimat. nilai atau skor untuk penulis dan buku ini cukup di angka 5 saja.
Profile Image for Miyuu.
34 reviews3 followers
September 9, 2024
Suka gaya penulisannya, ga bikin bosen dan ngantuk karena penjelasan deskriptifnya dibuat summary kejadian, apalagi nama tempat sama tanggal emang susah di inget.

Setelah baca buku ini, bener-bener miris sama para bangsawan Eropa yg mengorbankan warganya hanya untuk adu gengsi kekuatan. 3,5 tahun perang terjadi, krisis kemanusiaan bener-bener mengerikan. Manusia ga ada artinya, udah kayak semut2 yang mudah dihabisi nyawanya.

Dari semua negara Eropa yang berperang, gw paling benci sama Inggris yang bener-bener rakus kekuasaan sama uang. Culas banget. Disini juga dijelasin cikal bakal tanah Palestina dijajah sama Yahudi Zionis, ya karena Inggris juga!

Sejauh ini gw memilih untuk pro Jerman dalam kancah perang dunia 1.
Profile Image for Aryanto Wijaya.
36 reviews
June 12, 2018
Buku ini menyajikan data yang jarang, atau mungkin tidak pernah disajikan di pelajaran-pelajaran sekolah dari SD hingga SMA. Atau, mungkin juga bisa disebut sebagai teori konspirasi dari apa yang memotori pecahnya Perang Dunia I.

Ada banyak data dan statistik dalam buku ini, cara penyajiannya cukup baik. Alurnya tertata.
Profile Image for Ika Hasan.
4 reviews
October 29, 2020
Ada beberapa informasi fresh di dalamnya, tapi sayang entah mengapa di tengah-tengah terasa membosankan dan berputar-putar. Informasi di beberapa bab terasa diulang-ulang.
Displaying 1 - 6 of 6 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.