Ahmed Deedat merupakan da'i dan kristolog terkemuka dunia, yang dari tangannyalah sudah ribuan orang yang menjadi Muslim karenanya. Bagi tokoh-tokoh Nasrani Internasional, baik yang suka maupun yang membencinya,begitu herannya akan kemampuan Ahmad Deedat dalam menangkap pesan-pesan ajaran Islam dan Kristen. Bahkan kemampuan memahami Bibel jauh di atas pendeta sekalipun. Tidak heran di pentas perdebatan teologi Islam dan Kristen, nama Ahmad Deedat, menjadi paling terkemuka. Padahal asalnya Deedat, hanya imigran miskin dari India, yang kemudian jadi warga kelas dua di negeri Afrika Selatan yang kala itu masih rasialis.
Dalam karya terbesarnya ini, The CHOICE, Ahmad Deedat berhasil memperoleh penghargaan dari King Faishal Award, semacam hadiah Nobel dari Pemerintah Saudi Arabia. Buku ini pula telah sukses dan beredar luas diperbagai benua dan telah dicetak puluhan kali dengan oplah ratusan ribu hingga jutaan eksemplar.
Ahmed Deedat was a Muslim thinker, author, and orator on comparative religion from South Africa. He was born in India in 1918 and moved to South Africa in 1927.
He taught himself English and studied various religions, especially Christianity and Islam and became famous for his public debates with Christian missionaries and evangelists, as well as his books and lectures on Islam and the Bible.
He founded the Islamic Propagation Centre International in Durban, South Africa, to train Muslims in spreading the message of Islam.
Ahmed passed away in 2005 after suffering a stroke
Great book that debates Isam and Christianity, author is Muslim, the book is pro Islam but written VERY thoughtfully and honestly tests what you think you know about Christianity. Gives insight into a different perspective.
Vol 1: uses so many refrences from the Old/New testamente, comparisons between refrences...Jesus,Moses, and Muhammed...very impressive Vol2: discusses more negative issues in the Bible.....and the christian (add-on) faith.... I would highly recommend it for both, muslims and christians.
A must-have for any Muslim library. I never, not even once, felt like I was reading something textbookish, thanks to Ahmed Deedat's wonderful sense of humor.
saya membaca buku ini di kuliah tingkat satu. hasil pinjaman teman se-kos. sekarang memiliki versi e-booknya.
as syaikkh ahmed deedat (rahimahullah) melakukan komparasi mendetail antara islam dan agama-agama lainnya. menjadikan the choice, layak baca bagi seluruh umat beragama yang akan, sedang dan telah menemukan kemuliaan al islam.
Ketika saya memilih membaca buku ini, saya tidak sedang berniat untuk membaca kembali kisah Muhammad SAW, tidak juga berniat memperdalam tentang mukjizat Al-Quran.
Tapi apa yang saya dapat?
Saya justru merasa semakin mengenal nabi Muhammad SAW dari buku ini. You'll fall for him again after you read this book :). Seorang yang sangat gelisah ketika mendapat wahyu pertama. Tidak, beliau tidak mengerti apapun pada saat itu. Beliau tidak bisa membaca, tidak dapat menulis, tidak punya 'literatur' apapun. Injil-pun belum diterjemahkan dalam bahasa Arab pada abad ke-6. Apa yang beliau tahu pada saat itu?
Penulis berhasil membuat rincian detail dan argumen-argumen logis yang diambil dari kitab Injil maupun Al-Quran. Kita diajak mengenal Musa as, Isa as, dan Muhammad SAW juga nabi-nabi lainnya dari kedua kitab tersebut.
Buku ini berhasil menambah pemahaman dan keyakinan pada pembacanya. :)
This guy is (was) an ignorant nutjob. There ARE coherent reasons one might choose Islam over Christianity, but he articulates none of them, instead reverting to ridiculous intonations against all things Christian, especially the eccentric practices of a few (often times just ONE interaction he had with ONE so-called Christian), rather than the religion as a whole. Considering Jesus is a prophet for Muslims, too, he is particularly un-Islamic in the majority of his protestations. This book irritated me to no end.
Buku yang cerdas, buah karya ahmad deedat (salah satu ulama yang saya kagumi), debat antara Islam dan kristen. (saya membaca versi terjemahan indonesia)
I read this a long time ago, but I seem to recall that many of the arguments presented in this book are too weak and I can imagine them easily rebuffed. The biblical verses quoted to argue against Christianity are open for many kinds of interpretation, especially those using figurative language, so if I were a Christian, I think I would not find his interpretation too convincing. I'd like to re-read this one some day, though, just to see if my first impression holds.
الكتاب رائع جدا ولقد اعجبنى جدا أسول الداعية أحمد ديدات فى عرض أفكاره وبراعته فى استدلال الاحكام من النصوص المسيحية والاسلامية....ما لفت انتباهى أكثر هو الجزء الاول الخاص بنبوءات الكتاب المقدس عن الرسول محمد صلى الله وعليه وسلم
Is the Bible the words of God? Astonishingly the two volumes of this book will answer this remarkable question . The people of intellect will find this book exposing the inconsistency, the corruption of the Bible regarding the true identify of Jesus (peace be upon him) as well as his teaching and many more though many may not be sincere enough to accept it. The one who wants to have a clear perception of how and why the Bible is of course not the word of God may find this book very helpful when read with open mind specially a sincere and open minded Christian who cares for the divine truth.
Sebuah buku yang agak 'outdated' dari segi isi dan hujah. Sebenarnya kesemua polemik dan argumen yang diberikan di dalam buku ini sudah diberikan jawapan.
Namun, punca utama saya memberikan buku ini 1 bintang adalah kerana terjemahannya tidak menangkap keseluruhan konteks asal buku 'The Choice'. Terdapat info, perkataan tertentu serta ayat yang agak berbeza dengan buku asal yang mana mengakibatkan perubahan mesej asal buku ini. Susunan ayat serta gaya bahasa yang digunakan juga agak janggal.
Contohnya, Di m/s 39 buku ini, petikan ayat Alkitab yang diberikan tidak tepat. Buku ini memberikan Matthew 21:23 sedangkan buku asal 'The Choice' (dan juga ayat Alkitab yang sebenar) adalah Matthew 21:43.
Juga terdapat beberapa terjemahan ayat Alkitab yang digunakan tidak mengikut terjemahan rasmi seperti Terjemahan Baru Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia sehari-hari atau Berita Baik Bahasa Malaysia. Penterjemah buku ini menggunakan pemahaman dan memberikan terjemahan terus kepada beberapa ayat Alkitab. Sedangkan, buku asal The Choice menggunakan terjemahan rasmi Alkitab seperti KJV, NIV dan lain-lain.
Contoh terjemahan yang memberikan pemahaman yang berbeza, di Jilid II, Bab VIII, tajuk asli adalah 'Incest Honoured'. Maka, terjemahan yang sepatutnya adalah 'Sumbang Mahram diberi penghormatan'. Namun buku ini memberikan terjemahan 'Penzinaan Yang Masyhur'. Akibatnya tajuk tersebut kelihatan tidak berkaitan dengan hujah yang diberikan di dalam Bab tersebut serta lari dari hujah asal buku The Choice.
Dan yang terakhir, buku ini sebenarnya tidak menggambarkan kepercayaan Kristian yang sebenar. Lebih ironik lagi, buku ini juga bercanggah dengan kepercayaan Islam sendiri! Saya katakan ironik kerana Bahagian Empat yang bertajuk Crucifiction (Penyaliban) atau Cruci-Fiction (Kisah Penyaliban) memberikan hujah yang paling panjang berbanding bahagian-bahagian lain di dalm buku ini sedangkan Bahagian Empat ini berdasarkan pemahaman yang bercanggah dengan kepercayaan dan pengajaran Islam.
Di dalam Bahagian Empat ini, teori bahawa Yesus tidak mati ketika disalibkan diberikan dengan penjelasan yang panjang lebar bermula dari Bab III hingga Bab XIX. Masalahnya, ia jelas bertentangan dengan Al-Quran yang mengatakan Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak memalangnya (di kayu palang – salib), tetapi diserupakan bagi mereka (orang yang mereka bunuh itu seperti Nabi Isa) (An-Nisaa 157). Lebih ironik buku ini sendiri memberikan ayat Al-Quran tersebut di m/s 345. Teori yang diberikan di dalam Bahagian Empat ini merupakan teori yang dipegang oleh Ahmadiyah. Bukankah Ahmadiyah dianggap sebagai sesat oleh Muslim?
Siapa yang akan menyukai buku ini? Saya pasti Muslim akan menggemarinya, walaupun ia tidak ditulis dan diterjemahkan dengan baik (dan bercanggah dengan pengajaran Islam sendiri!). Bagi bukan Muslim, buku ini boleh digunakan untuk rujukan.
Sebuah buku yang mengupas perbincangan dan dialog antara dua agama besar iaitu Islam dan Kristian. Dalam buku ini, Ustz Deedat, seorang pendakwah terkenal, menyampaikan pandangannya mengenai persamaan dan perbezaan antara Islam dan Kristian, sambil memfokuskan kepada Sumber Kitab Suci kedua-dua agama dan bagaimana ia mempengaruhi kepercayaan penganutnya. Penulis mengajak pembaca untuk memikirkan tentang isu-isu teologi, contohnya mengenai konsep ketuhanan, kehidupan selepas mati, dan banyak lagi. Ustz Deedat menggunakan hujah-hujah yang berdasarkan kepada teks-teks agama untuk menunjukkan kedudukan setiap agama serta menggalakkan keterbukaan dan pemahaman antara penganut agama yang berbeza.
The Choice adalah satu sumbangan penting kepada pemahaman antara agama di zaman moden ini, mengajak pembaca untuk berfikir kritis dan terbuka kepada dialog yang membina.
Buku ini menjadi sumber yang berharga untuk sesiapa yang berminat dalam kajian interfaith dan ingin memperdalam pemahaman tentang agama-agama lain dengan cara yang bijaksana dan berinformasi.
Membaca buku dialog/diskusi antar agama seperti buku ini cukup bermanfaat bagi pembaca, entah pembaca semakin yakin dengan agama yang dianut, atau malah semakin ragu dengan agama yang dianut sehingga ingin pindah ke agama lain, atau mungkin juga ada yang abstain. Membaca buku seperti ini mungkin dapat menyebabkan kepusingan dan kebingungan bagi pembaca terutama yang dengan sadar merasa ilmu agamanya kurang. Buku ini tepat bagi yang sudah punya dasar agama yang cukup kuat, sehingga bisa lebih mudah memahami apa yang sedang dibahas, dan mungkin pembaca sendiri dapat langsung menanggapi apa yang dibahas tersebut.
buku ini menyampaikan banyak hal yang akan membuat pembaca semakin mencintai Al Quran sebagai panduan hidup tanpa pertentangan satupun di dalamnya. bacalah dan rasakan kebanggaan sebagai seorang muslim.
sebenernya aku baca yang vol.1 hard Cover warna merah hati kalo nggak salah...i ver recommend it to read..kadang saya menemukan hal2 yang belum bisa saya jawab KENAPA?(saya ini,itu dan etc....)
Membuktikan kalo Syehk Ahmed deedat adalah seorang Muslim dan Kristolog yang ulung dan susah dicari tandingannya. Coba tonton waktu dia dialog dengan beberapa non muslim di US bisa diliat di yuotube
... aku ingat gara2 buku ini aku berantem sama sohibku (waktu esempe )yg kebetulan beda keyakinan.diem-dieman sampe beberapa waktu,tapi akhirnya rujuk lagi dan g lagi2 debat soal agama.