Alfa adalah laki-laki pertama yang mencuri hati Omega. Ketika Zeta, adik Alfa sekaligus teman Omega menentang perasaan itu, Omega menyerah. Sepuluh tahun setelahnya, takdir mengikat mereka dengan satu kejadian yang terlalu biasa. Karena segala hal yang biasa membuat setiap orang terlena, lupa akan tujuannya, dan diam-diam melupakan niatnya. Alfa dan Omega adalah akhir dari sesuatu yang tidak berawal. Atau justru awal dari sesuatu yang tidak berakhir?
Oda Sekar Ayu is a not so sophisticated female writer. She lives double life as a day dreamer and a stress averse corporate slave. As she was born in the month of Arian, she recites the bubbly traits under the sign of Aries. Oda named Marga T, Keynes, Marrie Currie, and Amy Zhang as the most inspirational figures in her writings. You can find her around Bogor and South Jakarta area.
⚠ subjective opinions ° ° ° Alfa & Omega adalah sebuah kisah romansa berlatar kehidupan pekerjaan kantor di Jakarta.
Alfa merupakan laki-laki yang sudah disukai Omega sejak kali pertama dia melihat rupa Alfa yang menawan dia masih SMA. Namun kala itu, Omega hanya bisa memendam perasaannya sebab perkataan sahabatnya, Zeta, secara tak langsung membuat harapannya surut.
Tahun demi tahun berlalu, keduanya perlahan berubah. Alfa semakin menawan dengan badan tegap dan dada bidangnya. Sementara, Omega telah tumbuh menjadi wanita cantik nan pintar bak perempuan ideal para lelaki.
Kemudian mereka dipertemukan kembali... Siapa sangka perasaan yang pernah dirasakan Omega itu rupanya belum pudar? ° ° ° Ini adalah karya pertama Oda Sekar Ayu yang aku baca. Jadi, bisa dibilang review ini sekaligus first impression-ku dengan gaya menulisnya.
Sebenarnya, aku rada kagok pas baca gaya penulisannya. Cerita ini menggunakan sudut pandang orang ketiga, namun terasa seperti sudut pandang orang pertama.
Nah loh. Gimana dah tuh maksudnya...
Jujur, aku bingung ngejelasinnya😂 Karena takut enggak sengaja spoiler atau sebagainya.
Namun, aku suka vibe perkantorannya kerasa—banget malahan. Well, aku memang bukan mahasiswa ekonomi yang paham perihal apapun yang dicantumkan dalam buku ini. Tapi dengan sedikit penjelasan dari penulis, setidaknya otakku sampai untuk memahaminya. Ya, walaupun kadang masih sering kerut-kerut dahi. 😂😂
Maklum, aku mungkin lebih tahu prosedur pertolongan pertama bila ada orang mimisan atau kolaps daripada kantoran(?)
Oke, mari lanjut bahas bukunya😂
Aku sering baca novel romansa. Dan, novel ini punya unsur romansa yang kental. Penuturan penulis yang sederhana, tapi tetap terasa, membuat cerita ini terasa manis dan—kemungkinan—membuat pembaca terbawa perasaan layaknya kedua tokoh tercinta ini 😂😂
Omong-omong soal tokoh.... Mungkin ini adalah faktor kenapa aku kurang bisa mencintai mereka(?), tapi tetap menjadi shipper-nya.
To be honest, aku merasa kedua tokoh yang usianya sudah dikatakan dewasa tidak bertingkah selayaknya dewasa. Ini mungkin terdengar sangat amat sotoy, tapi aku merasanya begitu (please don't judge me)
Untuk hal di luar perasaan yang menggeluti Alfa dan Omega—aka masalah kantor, mereka bertingkah sangat profesional. Sampai-sampai aku jadi kesengsem sama Alfa pas serius omongin perihal kantor😂
Tapi begitu mereka masuk ke fase 'apa yang mereka rasakan', aku kadang merasa ilfeel. Somehow, kalau baca bagian cemburu atau jatuh cinta, aku suka merasa tokohnya bukan pekerja kantoran yang luar biasa pintar lagi. Melainkan seperti anak SMA.
But, If we recall, cinta memang sangat berpengaruh ya. HAHAHA. Jadi, aku selalu menganggap perubahan sikap Alfa dan Omega dari yang profesional jadi seperti ababil karena cinta.
Eak. HAHAHA.
Novel ini ringan. Terbilang ringan karena pokok masalahnya hanya seputar perasaan Mas Alfa dan Mbak Mega saja.
Awalnya, aku kira bakal ada konflik dahsyat yang mungkin akan menyerang keselamatan perusahaan tempat mereka kerja. Atau konflik pekerjaan dengan teman satu tim hingga akhirnya pecah perang karakter(?).
Oke, aku kayaknya jadi drama banget😂
Hal lain yang aku suka dari novel ini adalah.... Latarnya. HAHAHA
Ini seharusnya bukan jadi dasar suka atau tidak suatu cerita, tapi berhubung latarnya adalah tempat aku sehari-hari lewat ketika berangkat ke kampus—bahkan nama kampusku disebut—aku jadi merasa senang karena bagian dari Jakarta ini akhirnya digunakan sebagai latar cerita hehehe.
Well, itu juga mungkin tempat yang sering dilewati Kak Oda semasa kuliah. Hehehe.
Jadi, intinya... Aku mayan suka cerita ini. Manis dan kadang membuatku gregetan dengan tingkah kedua tokoh yang mau tapi begitu(?)
Begitu bagaimana hayoo?
Coba baca sendiri.
Novel lokal ini cukup recommended! Apalagi yang senang metropop atau chicklit 😁
Three stars from me. Alfa dan Omega bercerita tentang Omega yang pas SMA suka sama Alfa, kakak dari sahabatnya. Tapi Zeta, sahabat si Omega, melarang Omega buat jatuh cinta buat Alfa karena Alfa udah punya pacar sempurna bernama Gema. Akhirnya Omega jaga jarak. Kemudian waktu Alfa putus dari Gema dan terlihat hancur, Omega pun ikutan patah hati, lalu memutuskan kuliah di Amrik karena nggak kuat ngelihat Alfa yang patah hati sampai sehancur itu. Di Amrik, Omega pun bersahabat dengan Barry sampai akhirnya mereka pacaran beberapa tahun. The plot is actually okay, I can enjoy it. Universe buat dunia auditornya juga dijelasin cukup detail. Tapi tokoh-tokohnya (kecuali Barry) bikin gue mengernyit. Lanjutan dari review ini berisi spoiler.
1. Zeta Iya, gue bukan bahas tokoh utamanya. Soalnya gue paling nggak sukanya sama si Zeta. Zeta ini… penghamba kesempurnaan sih. Korban standar masyarakat, menurut gue. Soalnya di masa SMA, dia udah ngelarang Omega buat naksir si Alfa hanya karena si Alfa udah punya pacar sempurna like??? Uhm, sejak kapan manusia bisa mengontrol kepada siapa mereka mau naksir? Ditambah lagi, dia sahabat Omega tapi secara nggak langsung juga ngehina Omega menurut gue. Dengan mengatakan “Mas Alfa udah punya pacar yang sempurnaaa banget jadi lo jangan naksir sama Mas Alfa” ke si Omega, secara nggak langsung, dia bilang kalau Omega itu ya nggak cukup layak untuk bersanding sama Alfa yang sempurna. Wew. Terus, setelah sepuluh tahun berlalu dan Omega (karena pekerjaan) dekat sama Alfa, pada akhirnya Omega memilih buat jujur ke Zeta tentang perasaan cinta dia ke Alfa. Tebak apa reaksi Zeta? Zeta marah banget karena Omega baru cerita ke dia HAHAHAHA. C’mon, it’s way too childish buat perempuan usia di atas 25. Yah, walau memang ada aja perempuan kayak gitu. Kita nggak bisa menilai kedewasaan seseorang hanya dari usia. Cuma ya gue pikir, buat yang udah sahabatan sampai selama itu, sepengamatan gue sih udah cukup dewasa untuk saat itu juga introspeksi diri. Zeta sendiri loh, yang ngelarang-larang Omega buat naksir Alfa HANYA KARENA pacarnya Alfa itu udah ‘oh so perfect’ buat Zeta. Dia yang ngelarang, kok malah dia yang marah, bukannya introspeksi diri saat itu juga? Itu kan hal yang kekanakan banget. Omega cuma mengungkapkan “Gue selama ini suka sama kakak lo” yang kalau gue di posisi Zeta, gue bakal kayak “WTH? Ke mana aja gue selama ini malah nggak nyadar lo suka abang gue?” So it’s more like, gue bakal mikir apa gue ada salah sampai sahabat gue sendiri aja nggak nyaman ngomongin hal kayak gitu ke gue. Pikirannya tuh kayak, apa gue terlalu emosian sehingga sahabat gue sendiri nggak nyaman curhat ke gue? Ya seketika introspeksi diri. Bukan marah-marah berhari-hari terus baru nyadar. Sepuluh tahun berlalu dari Zeta masa SMA, masa iya nggak mikir bahwa ngelarang-larang Omega naksir abangnya cuma karena pacar Alfa ‘oh so perfect’ adalah hal yang kekanakan?
2. Alfa I hate him. Sebenernya impression awal gue ke Alfa lumayan kok. Dia hot, kece, overall digambarkan jantan banget tapi pas dia udah mulai ngatur-ngatur, I was like, “WTF AI KENNOT.” Alfa ya… kayak cowok-cowok posesif yang doyannya ngatur-ngatur hidup orang. Terus dia kekanakan juga. Cuma karena cemburu lihat Omega dipeluk sama Barry (padahal posisi dia saat itu juga bukan pacarnya Omega), Alfa langsung pergi naik mobil entah ke mana nggak balik-balik, dan baru pulang pas diancam papanya masalah pekerjaan. Like… dude… gue kayak liat abege ngambek abis diputusin pacar…. Padahal ini baru liat Omega (yang notabene bukan pacar Alfa) dipeluk cowok doang. Cemburu yah… yha apakah harus sampai kabur dari acara adiknya sendiri sampai seharian nggak ada kabar? Dan baru mau balik setelah diancam Papa?
3. Omega Omega naif. Dan gue harap kalian yang baca nggak mencontoh kenaifannya ini. Tapi, sebenernya ini balik lagi ke kalian sih. Kalau kalian termasuk cewek yang menganut nilai untuk mempertahankan keperawanan sampai nikah, jangan senaif Omega. But if you don’t mind with free sex, yowes silakan aja. Omega memberi akses apartemennya buat Barry, beberapa kali berduaan sampai tidur (tidur beneran) di apartemennya sama Alfa. If they have sex, it’s okay. Tapi masalahnya… digambarkan bahwa Omega ini ya percaya-percaya aja sama Barry ataupun Alfa bahwa mereka nggak akan macem-macem sama dirinya (meskipun sekamar berdua), dan memang nyatanya baik Barry maupun Alfa nggak diperlihatkan macem-macem sama Omega. Secara nggak langsung, ini tuh kasih sugesti kayak, “Udah nggak apa-apa berduaan sama pacar atau gebetan di dalam kamar/apartemenmu. Kan mereka baik. Mereka pasti nggak akan ngapa-ngapain kamu.” It’s somewhat toxic ya menurut gue. Iya, ada aja sih cowok yang udah sama-sama dewasa tapi ga macem-macem meski sekamar berdua sama gebetan/pacar tapi… HAHAHAHA you know what I mean lah. Gue gatau sih kenapa Omega bisa suka sama cowok macem Alfa setelah kenal karakter Alfa. Kalau pas dulu SMA suka ya wajar sih, Alfa emang keren. Tapi pas udah kenal sifatnya like… why??? Soalnya si Barry (mantannya Omega) bukan tukang ngatur dan emang baik banget. Tapi, yah, mungkin ini hasrat terpendamnya Omega ingin dicintai oleh pria yang… uhm, dominan dan tipe big boss. Yowes.
Jadi sebenernya, gue merasa baca cerita Young Adult sih instead of cerita chicklit. Universe kerjaan tokoh-tokohnya emang universe chicklit dunia kantoran, tapi pola pikir tokoh-tokohnya (kecuali Barry) beserta pergulatan batin mereka itu pakai pola pikir Young Adult. Jadi kayak baca cerita anak kuliahan yang masih bergulat dengan masalah pacar, gebetan, cinta pertama dan sahabat yang kekanakan.
Terlepas dari hal-hal yang gue sebut itu, gue menikmati tulisannya kok.
Baca Alfa, Omega dan Barry ini nyesek, baper dan lain-lain. Pokonya campur aduk banget. Bayangin aja mencintai diam-diam selama 10 tahun, trus peringatan dari sang sahabat juga. Ngenes sih jadi Omega, tapi yang namanya rasa suka atau cinta emang nggak bisa dihilangkan begitu saja. Dengan Barry, Omega merasa nyaman. Barry adalah cowok yang serba komplit buat omega, tapi ya Omega merasa emang nggak pas. Di hati kecilnya, Omega selalu mendamba sosok cinta pertama yang sekaligus mematahkan hatinya. Pas sosok yang selama ini dicari datang, Omega masih kebingungan juga. Meskipun sosok Alfa sudah mengakui kejujuran. Tapi Omega masih dilanda galau, dia masih takut ini hanya sementara. Trus gimana juga hubungan perteman dengan Zeta. Jadi apakah mas Alfa bisa meyakinkan Omega? Yukk langsung jadiin wishlist bukunya, karena saya nggak kan cerita lagi :) . Kedua kalinya saya baca karya penulis, gaya ceritanya menarik dan detail.
Tokoh-tokohnya juga cukup kuat, Omega yang kuat tapi juga rapuh. Barry dan Alfa yang cowok idaman banget. Zeta sahabat yang kurang peka. Saya suka semua karakter tokohnya, bikin cerita lebih berwarna.
Gaya bahasa yang digunakan mengalir, saya suka bacanya dan selalu penasaran. Memakai sudut pandang orang ketiga, penulis berhasil membuat saya tau apa yang dipikirkan para tokohnya.
Chemistry mereka ini dapet banget, ah saya sama ikutan nyesek banget sama Barry - Omega - Alfa.
Konflik tentang percintaan dan persahabatan. Persahabatan Zeta dan Omega itu keren, meskipun nggak selalu mulus. Tapi ya itulah namanya persahabatan.
Overall saya menikmati dan jatuh cinta banget sama cerita nya. Yang mencari cerita roman manis dan baper, wajib baca. Rekomen :)
Rada kurang dapet feel cinta setengah matinya Mega ke Alfa. Jadi aku harus menyelami sakit cintanya Mega ini cuma dari sebuah prolog?😭 No. Mungkin kalau diceritakan sedikit saja waktu masa-masa SMA Mega yang diem-diem suka gitu, perjuangannya menutupi perasaan*cielah* jatuhnya buatku mungkin bakal beda.
Dan Barry.. Aduh boy :')
Lembar ke lembar membuatku makin aneh. Tapi ya aku tetep baca. Dan foila bisa namatin👍👏
Semangat ya mbak penulis :) Coba entar aku intip lagi karya mbaknya yang lain^^
“Peraturan pertama bersosialisasi di era penuh ketidakpastian seperti sekarang ini adalah dilarang bawa perasaan alias BAPER.” (hlm. 66)
“Bahagia untuk diri sendiri dulu sebelum membahagiakan orang lain.” (hlm. 92)
“Kata orang salah satu pertanda hati sedang berbunga-bunga adalah manakala dunia terlihat lebih berwarna... Ketika sedang menyukai seseorang, seluruh warna akan terlihat lebih nyata di pandangan manusia.” (hlm. 104)
“Cinta adalah sesuatu yang rumit dan tidak dengan semudah itu dijelaskan oleh angka maupun skala.” (hlm. 261)
“Ironi adalah saat kita merasa bahagia melihat orang lain sedemikian cinta pada kita hingga mengeluarkan air mata, namun kita sendiri tidak akan pernah bisa bahagia melihatnya berurai air mata.” (hlm. 273)
“... jatuh cinta bisa membuat orang menangis, tertawa, bahagia dan bersedih di saat yang sama.” (hlm. 273)
Novel ini merupakan salah satu judul lagi dari seri City Lite yang diterbitkan Elex Media. Dan lagi-lagi mengambil latar kehidupan kerja dengan persaingn ketat di kota megaoplitan Jakarta, tentu saja. Kali ini yang disorot adalah dunia profesi auditor, terutama di kantor akuntan publik. Selalu berkutat dengan angka-angka dan laporan keuangan, hingga lembur yang jauh melebihi batas jam kantor demi menyelesaikan proyek dengan klien, merupakan fakta yang disuguhkan di sini. Cukup banyak penjelasan dunia auditing dan istilah-istilahnya yang dicantumkan juga, ada yang dilengkapi dengan catatan kaki. Meskipun cukup rumit bagi orang awam, saya masih bisa mengikuti penjelasan yang diberikan. Selain itu, profesi tokoh utama pria sebagai CFO sebuah perusahaan juga terbilang baru bagi saya, setelah selama ini lebih familier dengan CEO, direktur, General Manager, atau Presdir. Tentu saja ini menjadi poin plus novel. Adegan-adegan yang dilatarbelakangi hiruk-pikuk dunia kerja mereka juga sangat terasa, sehingga saya puas.
Mengenai karakter, saya lumayan menemukan keterikatan dengan sosok Omega. Bukan secara profesi, namun dari sifatnya yang tertutup, sangat menjaga rahasia pribadinya, tak sadar suka menyakiti diri sendiri, terkesan judes, dan suka memperumit segala sesuatu. Selain itu, saya suka Meg yang loyal pada sahabat baik, disegani rekan kerja karena dedikasinya, otaknya yang cerdas, dan tentu saja mata birunya yang khas sekaligus unik itu. Karakter ini cocok banget bagi seseorang yang digambarkan memendam cinta hingga bertahun-tahun. Lantas, sosok Alfa yang nyaris sempurna, terkesan ‘laki banget’, dengan segala deskripsi karakter, gesture, bahkan kendaraan jip Wrangler biru dan hobi memanahnya sukses membuat pembaca perempuan baper, saya rasa. Saya yakin, banyak pembaca akan jatuh cinta dengan sosok ini, walaupun bisa juga tak mampu menolak karisma seorang Barry, gitaris band yang manis banget sebagai sosok ‘best boyfriend ever’, hehe... Chemistry antara Alfa dan Omega, ataupun Meg dan Barry juga terasa, bahkan membuat pembawa terbawa emosi. Ada detail momen-momen kebersamaan yang cukup apik dibangun penulis, semisal acara tebak kata dan makan bareng di warung pinggir jalan saat dini hari.
Ada pula karakter yang nggak terlampau banyak menyita porsi cerita tapi tetap mampu bikin gemas, seperti Amanda yang bermulut tajam dan suka iri dengan kebahagiaan orang lain, atau Zeta yang sebenarnya nggak jauh beda dengan sang kakak, sangat tidak peka dengan perasaan orang lain dan kerap lebih memilih memandang hal dari sudut pandangnya yang sempit. Tapi ada juga sosok Reza, rekan kerja yang setia kawan dan pengertian, yang bikin saya menerka-nerka, siapa tahu sosok satu ini akan muncul lagi jika ada sekuel cerita, hehe... Oda Sekar Ayu juga suka mengaduk-aduk emosi pembaca lewat permainan kata-katanya dalam narasi.
Kisah keluarga dan persahabatan di dalam novel ini juga membuat saya makin suka. Ibaratnya novel ini komplet, tak sekadar menawarkan romance kontemporer. Wajib dibaca bagi para penggemar romance, terutama dengan setting kota besar beserta gambaran gaya hidupnya yang khas. Ditunggu kisah berikutnya yang lebih bikin baper.
Pertama kali baca karya Oda Sekar Ayu adalah pas Petjah dan disitu suka banget. pas tahu buku alfa dan omega ini keluar jadi penasaran gimana ceritanya
Dari awal saja aku udah suka sama penamaan karakternya yang ebrdasarkan dari abjad yunani alfa gamma zeta omega. Lalu cerita romencenya ternyata lebih rumit dari yang kukira. Awalnya ah paling STd nih ternyata kau suka nih perkembangan hubungan Alfa dan Omega
Selain itu pengetahuan mengenai Auditor's working life membuat nilai plus didalam buku ini. Kerjaan mereka yang gila-gilaan ga memandang waktu sampai dini hari apalagi peak season duh bisa kerja sampai jam 3 dini hari. yang sampe hilang waktu untuk me-time dan gak ada working balance
Hahha disatu sisi aku sebenarnya jengkel banget dengan pembahasan auditor yang notabenenya pekerjaannya si Omega. Mengingatkanku dengan kantor akan sungguh repotnya diriku yang dimintain data-data sama mereka. Apalagi data yang sama itu dimintain berulang-ulang kan sampai demek juga aku yang ngasihnya. Hahah public enemy banget ini klao kerjaan auditor menurutku sih
Rasanya masih sama kok. Gemes, sebel, sakit, sedih, bahagia jadi satu. Aku sayang sama karakter2 di buku ini.
Omega dengan mata biru dan segala kemandirian dan kepintarannya baik dalam urusan kerja hingga menata hidup dan hati yang porak-poranda selama 10 tahun.
Zeta yang pada dasarnya hanya ingin semuanya terlihat sempurna tapi sayang suka salah dalam mengambil tindakan.
Barry best-boy friend-ever. Sosok Barry nggak bisa dihindari di sini. Barry itu cowok baik. Baiiiiiikkk banget. Sosok teman dan sahabat yang mau mengerti dan pendengar yang baik. Sayang banget lho aku sama Barry...
Alfa. The best-Man! Alfa bukan sosok pria sempurna. Dia masih suka keliru, dia manusiawi... Aku senang... Senang berkenalan dengan Alfa... Duh Mas Alfakuhhh😂😂😂 Cari di dunia belahan mana yaa Mas Alfa? 😂
Aku nggak mau komentar apapun soal cerita. Sepanjang membaca aku hanya menikmati. Aku hanyut dalam kisah mereka.
Novel yang aku baca karena aku butuh 'break' dari sebuah novel dengan alur yang cukup lambat. Jujur aja, selama baca novel ini nggak ada ekspektasi apa pun. Termasuk kelakuan Barry yang super sweet dan jauh dari gambaran kalo anak band itu pasti playboy/nakal. Pun dengan Alfa, yang kalo kata orang Jawa tuh, mbulet ae! Terlalu banyak pemikiran terhadap spekulasinya sendiri.
Jatuh cinta banget dengan cara Mbak Oda bercerita. Narasi-narasi yang panjang dengan mudahnya mengalirkan cerita dan bikin page turner banget. Dengan karakter Omega yg memiliki cara berpikir yg nggak mudah bikin frustasi pas baca. Kenapa semua harus dibuat rumit. But it's really a good story.
full review ➡️ https://wolfcxreads.wordpress.com/201... . . Konflik utama dalam novel ini adalah memulai sesuatu, tanpa tahu bagaimana mengakhirinya. Omega yang jatuh hati pada Alfa semenjak pertama kali bertemu.
Kisah Alfa & Omega diceritakan dengan sangat baik, walaupun mengangkat tema yang agak mainstream, yaitu cinta pertama yang tak bisa dilupakan #hazek🤣. . . Menggunakan sudut pandang orang ketika, cerita ini sukses bikin baper dan nyesss. Cerita dikemas dengan sangat baik dengan alur yang tidak membosankan. Setiap babnya bikin aku penasaran dan sama kayak buku-buku yang belakangan aku baca bahwa aku ingin cepat2 menyelesaikannya. Bikin penasaran😂😂. . . Interaksi antar tokoh terbangun dan diceritakan dengan baik. Semua karakter memiliki perannya masing-masing. . Tokoh favoritku adalah Barry. He's so kind dan aku lebih suka dia ketimbang Alfa *maapkan daku:(* Barry, kamu sama aku aja jangan sama mbak Mega😥😥... . . my fav conversation⤵️⤵️ 👯♂️ Alfa Bintara; Megs? R u there? 👯♀️ Omega Db: no, omega is not available today. Try again tomorrow. . . Overall, kisah Omega Dianbiru dan Alfa Bintara sukses bikin baper!😳😳 Recommended buat kalian yang suka kisah romansa cinta pertama yang tidak bisa dilupakan yang kemudian datang lagi mengusik hidup kalian yang sudah tenang :). Banyak pelajaran yang dapat diambil.
Kisah Alfa & Omega ialah sebuah awalan tanpa akhir~
"Alfa dan Omega adalah akhir dari sesuatu yg tidak berawal" (Alfa dan Omega) . . 🐥 Sedikit Kisah Alfa Omega
Kisah dibuka dengan kejadian 10 tahun lalu, dimana Omega yg masih belia dipertemukan dgn sosok pria yg membuat ia merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Nama pria itu adalah Alfa.
Sayang seribu sayang, Alfa yg tampan telah berpunya. Kandas cinta pertama Omega, bahkan tanpa sempat untuk memulai.
Bertahun-tahun ia melarikan diri, menyangkal cintanya, dan meyakinkan diri bahwa cinta yg dirasakannya hanya cinta yg semu.
Namun siapa sangka, ketika takdir berkata lain dgn dipertemukan kembali Alfa pada Omega.
Apakah sesuatu yg tak berawal ini akan memiliki akhir? . . 🐣 Cuap-Cuap alfa dan Omega
Satu yg bikin adem dari Alfa dan Omega yaitu, saat dimana penulis mengungkapkan perasaan sang tokoh dgn analogi yg pas dan cantik. Perumpaan yg digunakan untuk Alfa dan Berry sedikit mengejutkan 😆. Awalnya saya agak bingung, apa yg dimaksud kalimat 'awal tanpa akhir' dan 'akhir dari sesuatu yg tak berawal', tapi setelah menamatkan buku ini saya jadi paham dari dua kalimat itu.
Alfa dan Omega bukan cerita yg berat, tapi tidak bisa dikatakan cerita yg ringan juga. Konfliknya bersaut-sautan, penyelesaiannya sedikit memutar tapi malah makin gemes dan seru.
Dgn sudut pandng orang ketiga, setiap tokohnya meninggalkan kesan yg kuat, terutama pada Berry. Saya tidak habis pikir dgn sosok Berry. Awalnya saya mencibir Berry, tapi setelah mengerti kenapa Berry begitu, saya jadi merasa bersalah pda Berry, Hiks 😢. Ada satu lagi kelebihan yg cukup menonjol dr novel ini yaitu pada gaya bahasa penulis, ringan, santai, dan fresh. Selipan humornya bikin saya gemes, apalagi kalau sudah berada disudut pandang Alfa, pengen ta' uyel2 trus dibawa pulang si Alfa, Sukaa 😍 . . Meski saya dibuat berpikir keras dan sering dibawa muter2 untuk memahami perasaan Omega, tapi saya tetap menikmati kisah Alfa Omega sampai akhir. . Saya rekomendasikan buat pecinta romance, sayang banget kalau melewatkan kisah Alfa Omega begitu saja. . . 🎼 Alfa dan Omega 🎼 Penulis: Oda Sekar Ayu ( @tulisan.mong ) Penerbit: @elexmedia Penyunting: Afrianty P.Pardede . .
I got Alfa&Omega and Petjah at the same time, and I pick Alfa&Omega to read first. 3.8 stars from me :)
First love never dies, right? Itulah yang dirasakan Omega pada Alfa. Sepuluh tahun dan cintanya sama sekali tak terkikis oleh waktu, walau sudah mencoba untuk move on dengan Barry, yang namanya perasaan nggak bisa bohong.
Kisah mereka dikemas dengan akhir yang manis. Cinta yang dewasa dengan sedikit drama. Yups! Memang nggak banyak drama ala sinetron di sini, lebih ke realita. Omega yang tidak mau jatuh ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya terus-terusan menepis rasa sukanya pada Alfa, sementara Alfa yang menemukan cinta kembali tidak ingin melepaskan Omega.
Saya juga suka karakter Alfa yang suka godain Omega. Sempat buat senyum-senyum sendiri, wkwk. . . . Tapi part yang paling bikin saya nyesek itu waktu Omega dan Barry putus. Nggak tahu kenapa sih, tapi nyesek aja saya bacanya.
Halamannya didominasi oleh pekerjaan Omega sebagai auditor yang bekerja pada salah satu KAP (Kantor Akuntan Publik) dan Alfa sebagai CFO perusahaan yang menjadi kliennya. Waktu baca ini berasa kayak balik kuliah dan magang dulu, haha. . . . Bisa banget bayangin gimana sibuknya Omega kalau udah masuk peak season.
Ini adalah buku author yang pertama kali saya baca. So far saya nggak ada masalah. Malah saya suka dengan gaya nulisnya, yah meski menurut saya narasinya cukup panjang. It was no problem, karena memang narasi itu perannya penting banget buat jelasin seputar pekerjaan Alfa dan Omega yang tergolong njlimet untuk orang yang awam seputar dunia akuntan dan tetek bengeknya.
Omega jatuh cinta pada Alfa kakak dari sahabatnya Zeta dari pertama kali mereka bertemu. Sayangnya saat itu Alfa sudah punya pacar dan Zeta sudah mengatakan pada Omega bahwa kakaknya dan pacarnya merupakan pasangan yg sangat sempurna dan Omega lantas memendam perasaannya pada Alfa.
Sepuluh tahun kemudian, mereka bertemu lagi karena kantor Alfa menjadi klien dari kantor Omega. Sejak pertemuan tsb Alfa tidak lagi menatap Omega sebagai teman adiknya tapi sebagai seorang wanita, tapi sayangnya Omega saat itu sudah memiliki seseorang.
Dulu sempet baca novel ini di WP dan aku suka banget, tapi setelah novelnya terbit baru kesampean baca versi cetaknya sekarang. Dan aku masih suka sama ceritanya.
Aku suka penulisannya yg ngalir dan page turner banget jadi enak dibacanya dan tau-tau udah banyak aja halaman yg aku baca.
Aku juga suka penggambaran dunia kerja disini, terutama Omega yg berprofesi sebagai auditor. Porsinya ga kurang tapi juga ga berlebihan.
Interaksi Alfa dan Omega itu juara sih aku suka banget, obrolan-obrolan mereka, celetukan-celetukan pedas Omega pada Alfa. Pokoknya chemistry mereka ini dapet banget.
Cuma pas awal aku kurang ngerasain sih kenapa Omega secinta itu ke Alfa sampe bertahan sepuluh tahun. Sama konflik mereka sebenarnya ga yg ribet banget tapi kebanyakan salah pahamnya, kuranf komunikasi mereka ini.
Overall aku menikmati baca novel ini, tipe novel yg page turner dan bisa selesai sekali duduk. Kalo kamu suka novel yg bertema office romance trus suka cerita yg gemes-gemes gitu boleh banget coba baca novel ini.
"Alfa dan Omega. Awal dan akhir. Prolog tanpa epilog karena setiap bagian cerita adalah prolog dari episode tanpa akhir."
Satu lagi, novel city lite dari Elex Media Komputindo hadir di tengah kita. Novel yang bercerita tentang dunia kerja para tokohnya di sebuah kota besar. Dan profesi yang diangkat kali ini adalah CFO dan auditor. Ingat CFO bukan CEO. Baru tau profesi ini setelah baca novel ini sih. Untuk auditor sendiri, udah sering berhubungan sama mereka kalau di kantor pas diaudit. Udah akrab banget lah . . Kisah ini bercerita tentang Omega yang menyukai seseorang bernama Alfa. Walaupun sempat pergi, namun rasa itu masih ada, bahkan semakin bertambah ketika melihat masa lalu Alfa datang kembali. Sakit yang dulu dirasakan Omega, datang lagi. Barry yang ada di samping Omega akhirnya mengungkapkan fakta yang tak disangka Omega sama sekali . . Tak hanya soal kehidupan Alfa dan Omega saja yang dibahas, melainkan kehidupan keluarga mereka berdua. Ada Zeta yang egois, inginnya dipahami tanpa mau memahami. Inginnya semua berjalan sesuai rencananya, padaha kan ngga gitu juga. Kemudian selain kehidupan keluarga, ada juga kehidupan pertemanan Omega. Ada Amanda yang bermulut pedas, dan ada Reza yang bikin pingin langsung dikasih cubitan manja karena bikin kagum gitu. Penasaran, next novel ada nggak yaa kisah Reza . . Banyak ilmu dan pesan moral yang didapatkan dari novel ini. Adab seorang lelaki berkunjung ke rumah perempuan, adab pertemanan, istilah pekerjaan, dan lain-lain. Novel ini ada sedikit perubahan dari sewaktu di wattpad dan setelah diterbitkan. But overall, novel ini recomended buat kamu. Tapi, ingat ini novel dewasa yaa
Ada banyak hal yang bikin aku enjoy baca ini dalam sekali duduk, kayak bahasanya yang simpel, tipe karakter yang aku suka, dan juga tropenya yang aku banget.
Tapi di sisi lain ada banyak juga hal yang bikin aku mengurangi ratingnya. Aku kurang bisa simpati ke Omega soal alasan dia yang maju mundur perihal Alfa, dia kayak labil banget dan juga ada penjelasannya. Hanya saja aku gak merasa alasan Omega itu cukup masuk akal untuk "dikasihani" (sorry, aku gak bisa nemu kata yang cocok). Jadi kesannya dari pertengahan buku ke akhir itu masalahnya muter di situ-situ aja. Tau film You are The Apple of My Eye? Iya, kayak gitu feelsnya. Padahal kuncinya cuma komunikasi tapi susaaaah banget terwujudnya.
Aku juga kurang sreg sama perasaan kedua tokoh utama, seolah mereka kemistrinya kurang dibangun dengan baik. Memang betul, adegan mereka bersandingan itu banyak banget. Cuma yang aku bisa tangkep dari interaksi mereka berdua itu platonis. Bukan cinta yang saling butuh dan saling ingin memiliki. Beberapa bagian dari buku ini juga seolah memaksa pembaca untuk berpikir kalau cara jatuh cinta Alfa ke Omega ini tuh beda dari cintanya Alfa ke mantannya. Tapi setelah ditelaah lagi, aku nggak merasakam perbedaannya. Yaaa itu dia sih masalahnya mungkin di kemistrinya yang kurang bisa aku rasakan.
Kalau dibandingin sama Petjah, aku lebih suka Petjah! Tapi untuk bacaan ringan dan pemantik supaya rajin baca lagi, ini cukup oke sih. Aku jadi mau baca buku lagi karena abis baca ini hahaha!
Alfa & Omega ~~~ Oda Sekar Ayu Penerbit : @elexmedia
⭐⭐⭐
This entire universe doesn't have to know that but you. I want you to know that. I am madly in Love with you. ~ Omega Dianbiru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Alfa & Omega ini aku Baber barengan bookstagram Ini buku Author yang pertama aku baca. Diluar beberapa diksi yg kurang tepat dan juga masih ada typo, ceritanya not bad. I like it 😊
Jadi, ceritanya adalah tentang cinta yang tak pernah lekang oleh waktu (eaaaaa). Omega, naksir Alfa yang notabene adalah kakak Zeta , sahabat baiknya. Cuma sayangnya, Alfa udah punya kekasih. Omegapun hanya bisa memendam perasaannya.
Tahun demi tahun berlalu, Omega juga telah menjalin hubungan dengan Barry. Hingga akhirnya perusahaan Alfa menjadi klien Omega. Omegapun akhirnya semakin sering bertemu Alfa. Seiring berjalan waktu, mereka menjadi dekat. Perasaan Alfapun berubah.
Eitttttt, jangan anggap perjalanan cinta mereka selancar jalan tol yaa.. Banyak lika-likunya. Pokoknya bikin gemes dah.. 😂😂😂
P. S : Sebenarnya aku lebih demen Barry tetep dengan Omega sih.. Lebih klop deh mereka. 😃 (second lead syndrome mode on.)
"Keduanya hancur tanpa saling tahu bahwa masing-masing sedang menghancurkan hatinya sendiri." (hlm. 183) . . 💕Baca Alfa & Omega ini penuh rasa lovey dovey ditiap partnya. Kisah mainstream tentang cinta pertama yang nggak bisa dilupain walau udah berhubungan dengan laki-laki lain tapi dikemas dengan sangat apik oleh kak Oda. Kehidupan profesi tiap tokoh juga dibuat cukup real dan digambarkan dengan sangat baik sehingga aku bener-bener ngerasain gimana kerja rodi seorang auditor. Aku sangat menikmati cara menulis kak Oda yang jelas dan tepat sasaran. Sayangnya dari segi kekeluargaannya kurang dieksplor, jadi agak lari dari ekspektasiku 💕Alurnya nggak terlalu cepat atau lambat, pas di aku. Konfliknya ringan tapi cukup rumit karena dari Omega-nya sendiri pikirannya udah rumit. Menggunakan sudut pandang orang ketiga, aku jadi tahu perasaan tiap tokoh. Dan endingnya?? Hmm...💃💃 💕Anyway aku suka sama sikap judes Omega😂 karena entah kenapa aku selalu suka tokoh perempuan yang kuat dan judes gitu, walau agak greget sama Omega tapi wajar sih, 10 tahun mendem rasa gitu. Dan Barry, oh my... Aku nggak tau mau nulis kayak mana. Dia sweet dan perhatian banget, apalagi pas Omega sakit. Dan Mas Alfa, oh wow... Dia bener-bener too good to be true, tapi yaa sesempurananya manusia pasti ada kurangnya dan Mas Alfa kurangnya adalah kurang peka.
Sebenarnya tema novel ini sudah mainstream dengan alur klasik. Kisah Omega yang jatuh cinta sama Alfa, kakak sahabatnya di waktu SMA, tetapi sahabatnya itu, Zeta selalu mengungkapkan kebahagiaan dan kesempurnaan pacar Alfa saat itu, hingga membuat Omega harus diam-diam mencintai lelaki itu.
10 tahun berlalu dan perasaan itu tak pernah luntur, meski 3 tahun yang lalu statusnya adalah kekasih Barry, Gitaaris sebuah band ternama. Hingga kemudian cinta Omega dan Barry harus kandas di tengah jalan ketika Barry tetap tidak mau mengumumkan hubungan mereka di depan publik.
Alfa sendiri diam-diam mengagumi Omega dan perasaanya tak lagi sama kepadanya. Bukan lagi menganggap Omega adik kesayangan, tetapi melihatnya sebagai seorang wanita dewasa. Lalu, jika setiap sesak dadanya akibat rasa sakit karena merasa bertepuk sebelah tangan sama Alfa, Omega hanya bisa ditenangkan oleh Barry, apakah Alfa mampu menyembuhkan sesak dada Omega?
Kelebihan novel ini, adalah gaya pemceritaannya yang mengalir, tidak kaku. Enak sekali. Juga karakter Alfa dan Barry yang seharusnya lovable banget. setting yang lebih banyak terkadi di kantor Omega dan Apartemennya ini mampu membawa kita untuk memetik pelajaran bahwa terkadang mencintai seseorang itu akan sakit dan kita memang harus berani jujur untuk mengakui rasa itu agar rasa itu bisa berhenti atau dilanjutkan.
Ini buku pertama dari si penulis yg aku baca, luckily aku suka sama gaya bahasa dan diksi yg dipakai. Aku juga suka analogi-analogi yg dipakai penulis untuk menggambarkan sesuatu, salah satunya tentang payung & rumah. Ceritanya ringan dan tidak ada konflik berat yg berarti. Hanya saja aku masih merasa sedikit aneh dan bertanya-tanya tentang sakitnya omega, karena belum pernah ada teman yg seperti omega. Tentang tokoh & karakteristiknya, jujur aku ngerasa di beberapa bagian cerita sikap/perilaku omega & alfa terkesan kurang gimana gitu untuk kisaran usia 25-30an, tapi yaaa katanya usia tidak menentukan kedewasaan sikap (mungkin karna asumsiku yg terlalu tinggi juga, yg menganggap orang² dengan usia segitu seharusnya udah lebih dewasa & bijak dalam bersikap di segala hal). Daaaan, ya sayangnya aku lebih suka barry drpd alfa :( karena barry tipe-tipe pasangan yg sepertinya bisa menempatkan diri di saat-saat tertentu. Mengenai bidang dunia kerja dr tokoh yg berkaitan dg ekonomi-bisnis, untuk pembaca yg tidak bersinggungan dg bidang tersebut masih bisa lah dimengerti & dinikmati, walau sebenarnya lebih baik kalo ada footnote berisi penjelasan dr istilah-istilah yg dipakai. Jadi overall 3/5 lah ya...
saya membaca buku ini tanpa ekspektasi. niat saya saat membaca ini hanya untuk hiburan. dan benar! cerita di dalamnya sangat menghibur. saya mengapresiasi penulis karena berhasil membawa pembaca untuk hadir dan ikut serta dalam setiap guyon, emosi, dan lainnya. saya acungi jempol karena penulis membawakan cerita panjang tapi renyah, tidak membosankan, percakapan seakan hidup, banyak guyon di dalamnya, dan keren intinya! . karakter tiap tokoh juga kuat. tentang Zeta yang agak egois, sangat ketara. lalu tokoh utama, Omega yang gila kerja, cinta mati sama Alfa. lalu si Alfa, yang terlihat seperti cowok alpha. . cerita ini mudah ditebak, tapi saya penasaran dan melahap buku ini dalam beberapa jam saja karena gaya bahasa yang digunakan tidak membosankan! penulis berhasil membawa pembaca untuk betah mengikuti tiap alurnya! . tapi, ada beberapa hal yang aneh. tentang Alfa. Alfa digambarkan sebagai pria umur 30-an, tetapi mengapa sifatnya seperti anak remaja SMA atau awal kuliah yang agak kekanakan? lalu untuk Barry, mengapa tidak dijelaskan mengapa Barry tidak mengekspos hubungannya dengan Omega? dll... . cerita yang dibawakan sangat ringan, hanya berkutat pada hubungan Alfa-Omega dan keluarga serta pekerjaannya. tapi menurut saya, agak terlalu drama!
Bukunya udah dibeli dari 2018 dan sempat baca setengah tapi tiba-tiba berhenti dan baru dibaca ulang sekarang.
Penulisan, pilihan kata dan frasa, kalimat-kalimatnya sangat bagus dan cantik.
Jujur kalau untuk dibaca di akhir 2022 ini agak kurang sih. Romansa klasik dan klise. Alurnya lumayan mainstream dan cenderung mutar-mutar di situ aja. Pengembangan karakternya kurang.
Karakter Alfa itu banyak red flagnya juga sih dan Omega yang terlalu rumit engga bisa memahami hatinya sendiri, tapi maklum saja kalau lagi jatuh cinta emang begitu. Agak pusing juga sama Omega yang engga decent sama perasaannya sendiri. Di akhir engga tau kabar Barry, Gema, Leo, dan Zeta gimana, kaya benar-benar cuma pendamping tokoh utama.
Ceritanya mononton sih karna cuma mutar-mutar di masalah itu-itu lagi, karena mantan, overthinking, dan cemburu lagi. Jadi kurang dapat feelnya.
Tata bahasanya bagus sih tapi terlalu banyak kalimat dalam Bahasa Inggris dan ada grammatical errornya juga. Jika ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baku dan konsisten akan lebih enak dibaca.
Chicklit rasa young adult. It doesn't mean bad thing, i still like it. Saya cuma merasa karakter-karakter di sini (selain Barry) kurang dewasa. Emosinya masih meledak-ledak seperti awal dewasa. Mulai dari Omega yang sering negatif thinking, Alfa yang kurang penyabar sampai adiknya Alfa, yang memproyeksikan cinta yang idealis di kepalanya dalam kehidupan orang lain. Yah, yang bikin nyaman dan adem ayem di sini justru karakter2 sampingan seperti Barry, Gema, dan Leo.
Dari segi plot sendiri aku cukup suka, simpel dan gak bertele-tele. Cuman menurutku akan lebih gereget kalau back storynya digambarkan lebih dalam bukan cuman di awal pertemuan dan sisanya ditelling. Soal gaya tulis, Oda Sekar Ayu tidak perlu diragukan, simpel, mengalir, sedikit puitis tanpa terkesan lebay. singkat kata : i enjoy it, despite it doesn't left big impression to me unlike first debut novel, petjah. but ofc i will wait more and more new installments from this writter :)
cerita tentang Alfa dan Omega memang sesuai dengan sub title awal tanpa akhir. Dimana sang tokoh utama Omega tidak bisa move on dari cinta pertamanya mas Alfa selama 10 tahun. Saking cintanya Omega sampai sakit setiap dengar cerita tentang mas Alfa atau bahkan ketika dekat- dekat mas Alfa. Hingga pada akhirnya faith bring them together, seharusnya bakal happy dong, tapi sungguh masih panjang jalannya. Seharusnya begitu mereka dipertemukan kembali dan mulai membuka diri dan akhirnya jadian itu udah ok banget. Akan tetapi ceritanya dibuat berputar- putar , dan semuanya berpusat di Omega, dikarenakan Omega gak insecure (baca deh, you will know why) . Seharusnya ini menjadi buku yang indah, tapi karakter tokoh utama bikin saya tepok jidat mulu. Feel sorry for you mas Alfa and gurl you need to wake up ( me to Omega )
Akhirnya bisa baca ini juga setelah lama jadi wishlist!!!
Awal2 baca ini, bingung. Eh bukan bingung ya, kayak gaya bahasanya masih belum enak gitu buat aku. Tapi sekitar halaman 100 mungkin baru aku nyaman dan bisa nangkep kemana arah cerita ini.
Aku heran kadang kenapa kak Oda alias kak Mongs suka nulis buku yang masih 1 universe wkwk. Aku pernah baca petjah, nunggu ttjc selesai, dan diantara semuanya aku paling suka ini. Hmm, entahlah aku lagi suka subgenre perkantoran2 gitu. Sekalipun cuma bisa melongo karena pembahasan di buku ini adalah dunia akuntansi. Bye, aku mumet sudah buat paham sama hal itu.
Dan satu lagi, sosok Alfa bener2 ngehancurin tampilan umum laki-laki di dunia perkantoran dalam novel. Karena pas aku balik ke back cover. Hmmmm, fix saya suka Alfa. Di luar sifat-sifatnya yang wew itu (Oke silakan baca sendiri wkwk)
cukup love hate relationship sama buku ini. aku jelas lebih suka petjah 🤩🤩 tapi buku ini juga ngga bisa aku dnf gitu aja dan akhirnya aku baca sampai selesai walaupun isinya ngga begitu bikin aku terkesan. seperti review review bukuku sebelumnya aku selalu bilang kalau aku cukup sulit untuk menyukai karakter dalam buku. contohnya di buku ini. entah kenapa bayangan alfa dari pertama kali kubaca ngga begitu nempel di kepalaku. masih terlalu membekas biru di petjah ofc. tapi ya mau gimana lagi, karakter omega juga bikin aku geregetan sama pikirannya yang terlalu bikin semuanya jadi ribet, agak relate justru. tapi tetep ngeselin aja. kalau mungkin dipaksa milih karakter yang disukai aku bakal milih barry dibanding karakter lain
"Kenapa kamu selalu membuat hal yang mudah jadi rumit?" - Pg. 251
Selesai juga akhirnya baca buku ini.... Kisah yang menurutku menarik. Sedikit banyak aku bisa memahami kerjaan auditor tenyata berat banget ya 🙁 eniweiii di sini aku agak-agak gimana sama Zeta. Sebagai sahabat kok dia kayak gatau gitu kalau Omega naksir berat sama Masnya.
Omega juga demennya mikir yang ruwet-ruwet gitu dan hobinya menghindaaar muluuuk. Duh mba, saya juga mau kok sama mas Alfanya 😂 pokoknya kisah ini cukup menghiburku. Aku seneng bacanya nyaris gabisa berhenti juga. Dan ah buat Barry, semoga kamu segera ketemu jodohmu ya.
Alfa & Omega mengisahkan dua orang yang sebetulnya sudah sama-sama menemukan cinta namun terkendala asumsi dan kebaperan mereka sendiri. Semua kendala itu akhirnya terselesaikan dengan gaya yang rapi di bagian ending.
Tokoh-tokoh pendamping seperti Zeta, Barry, Leo, dan rekan-rekan kerja Omega punya andil kuat dalam penyelesaian tiap konflik, dan di situlah sisi menariknya.
Secara keseluruhan, ceritanya menarik dan menghibur. Cocok banget untuk pembaca yang suka novel romance berlatar kehidupan wanita karir di perkotaan. Bagian cinta-cintaan dan kehidupan kerja diceritakan dengan porsi yang pas bahkan terhubung dengan baik, sehingga nggak membosankan.
yes aku menikmati tulisannya Oda. Yes, aku jadi tahu dunia KAP kayak gimana hihihi. Yes aku juga suka lho sama alur ceritanya yang rapi dan tidak kelihatan memaksa banget.
kekurangannya justru menurutku di karakter sih (ini masalah selera kok). Entah kenapa aku malah lebih seneng ngeliat interaksi Barry sama Omega walau akhirnya ya kayak gitu sih. Aku juga kurang suka sama sifat Mbak Mega yg merumitkan masalah, sudah tahu Mas Alfanya uda bener-bener serius malah dirumitin, duh rasanya mau cubit pipinya Mbak Mega saking gemesnyaaaa.