BLURB Bagiku memberi harapan yang tak pasti kepadamu sama seperti menaruh duri secara diam-diam, di hatiku, juga di hatimu. Sengaja kusisakan jarak, karena aku butuh waktu mempersiapkan genggaman yang kuat untuk menggandengmu. Kutanya kepada Tuhan di malam-malam panjang, apakah kita sepasang sayap yang diciptakan untuk mengepak bersama. Namun, apa hakku menahanmu, jika ternyata kau dipertemukan dengan sayap yang lain Barangkali benar, kau dan aku sama-sama berjuang. Tetapi hanya Tuhan yang tahu, jalan yang kita tempuh...akan bersauh bersama pada pertemuan atau perpisahan. Rosita, Danu dan Firman bersisian dan bersilangan pada jalan takdir. Ketiganya menyakini bahwa setiap orang memperjuangkan cinta dengan caranya sendiri. Tetapi di musim yang lain, mereka didera pertanyaan. Sejauh mana cinta harus diperjuangkan?
Dari novel dengan jumlah halaman minimalis, saya menikmati kisah penuh hikmah ini.Tentang Rosita, Danu dan Firman.Karakter karakter yang kuat, tidak sempurna, tapi meninggalkan pesan.Tentang kemandirian, ketangguhan, kedekatan antar anggota keluarga, jyga tentang tak mengambil.kesempatan dalam kesempitan.
Novel ini sederhana, ya.Ditulis dekat dengan kehidupan sehari hari, serasa menikmati kisah sendiri.Lengkap dengan segala problematikanya.Dan positifnya lagi, walau ini juga tentang "kisah cinta" 3 orang tokohnya, tak akan ditemukan adegan.adegan yang tak layak baca.Bahkan lewat tokoh tokohnya, walau tak terkesan menggurui, penulis menitipkan pesan tentang sebuah hubungan sehat yang dibatasi norma, baik agama maupun sosial. Setting tempatnya juga menarik, yakni Pacitan.yang kaya dengan pantai pantai indah, karts dan batu akik.
setting Pacitannya sugguh terasa, aku jadi pengen jalan jalan ke Pantai Pancer buat Lihat Lihat penginapan di sana xi xi xi
selalu suka dengan karya mbak Shabrina Ws, pemilihan kata dan diksi sangat puitis dan penuh makna, bukan hanya menjual cerita cinta yang menye menye, kisah sederhana dengan penuh makna, bukan hanya tentang cinta tapi tentang kehidupan tapi dikemas dengan bahasa yang ringan.
ditunggu karya selanjutnya mbk SHaa
full review bakalan di post di blog juga di vaaridapunya.blogspot.co.id
"Pernikahan bukan soal waktu dan bilangan. Pernikahan adalah perkara hati dan kesiapan."
Perkara jodoh merupakan sesuatu yang menjadi hal yang umum dalam kehidupan kita, khususnya bagi wanita yang sudah matang secara usia. Desakan dari keluarga dan pertanyaan "kapan menikah" tentu menjadi hal yang familiar sekali. .
Seperti kisah Rosita dalam novel ini. Rosita sedang galau karena didesak untuk segera menikah. Rosita tentu saja ingin menikah, masalahnya dengan siapa? Karena saat ini Rosita tidak memiliki calon yang bisa dibawanya ke hadapan keluarganya.
Selama ini hanya Danu, satu-satunya pria yang dekat dengannya. Masalahnya, Rosita sendiri tidak yakin bagaimana perasaan Danu terhadapnya.
Puncaknya, ketika adik laki-lakinya meminta izin menikah terlebih dahulu. Bapak Rosita tentu saja menolak. Pantang bagi seorang anak laki-laki melangkahi saudara perempuannya, dan keluarga Rosita percaya itu.
Rosita kemudian harus dimutasi dan malah dijodohkan dengan Firman.
Kepada siapa hati Rosita berlabuh? .
Ide sederhana yang dieksekusi dengan baik oleh Mba Shabrina. Mba Shabrina berhasil memotret kegalauan Rosita, Danu dan Firman serta alasan-alasan di balik semua tindakan yang mereka pilih.
Aku awalnya gregetan dengan semua sikap Danu. Tapi, aku paham tidak mudah menjalani hidup yang rumit seperti Danu. Kalau menjadi Rosita, aku mungkin akan memilih Firman, karena Firman menawarkan kenyamanan dan kepastian. Sayangnya, apakah hati bisa dipaksakan?
Aku suka bagaimana jalinan takdir mempertemukan ketiganya. Interaksi ketiganya dan permasalahan pernikahan ini bukan lagi masalah pribadi, tapi juga keluarga.
Pada akhirnya, jodoh itu misteri dan akan indah pada waktunya.
Pendeskripsian tempat di pacitan juara. Saya seakan diajak langsung ke tempat-tempat itu sambil membayangkan suasananya.
Jalan ceritanya juga manis. Banyak pelajaran yang tersirat dari kisah ini, tentang keluarga, karakter tokohnya entah sengaja dibuat begitu atau tidak. Jujur, agak gergetan sama Danu.
Kisah cinta dalam diam sudah sering saya baca. Kali ini saya membaca dari sudut pandang yang berbeda. Saya suka kisah ini.
Buku yang terbaca sekali duduk. Sebenarnya temanya sederhana dan umum. Namun penyajian serta penggambaran perasaan tokoh-tokohnya sangat relatable, sehingga mampu membuatku sebagai pembaca menangis banyak sekali.
Cerita yang ringan dan juga menarik. Saya suka penggambaran tentang pacitannya karena bisa ikut merasakan suasana teduhnya kota pacitan. Konflik yang diceritakan juga bagus tidak membosankan^_^