Jump to ratings and reviews
Rate this book

Kura-Kura Berjanggut

Rate this book
Dua budak perempuan Abesy turun di Bandar Lamuri pada paruh kedua abad keenam belas. Bintang-bintang di langit pun mulai bergerak menandai awal mula perubahan besar di negeri-negeri Selat Malaka. Anak lelaki salah seorang budak itu kemudian tampil merebut kekuasaan melalui Pembasmian Merica. Dinasti lama tersingkir, demikian pula penguasa sesungguhnya kawasan Selat: kongsi dagang Ikan Pari Hitam.

Si Ujud sedang belajar di Sekolah Perkapalan dan Lautan Istamboel saat mengetahui kedua orang tuanya menjadi korban pembantaian. Demi membalaskan dendam, ia rela menempuh jalan berputar: merompak bersama Tata Sirf melawan Liga Suci, memimpin eskader Bambu Hitam di perairan Sulu, dan bahkan menjadi mata-mata Anak Haram Lamuri. Namun, tak hanya Si Ujud yang bergerak. Persaudaraan rahasia Kura-kura Berjanggut berkali-kali mengirimkan pembunuh bayaran demi mendapatkan kepala Sultan Lamuri.

Lamuri tak bebas dari banjir darah tiga abad kemudian ketika sekian ekspedisi dikerahkan pemerintah kolonial Hindia Timur. Setelah perlawanan rakyat Aceh diredam, muncul para pembunuh yang hanya mengincar orang kulit putih — suatu hal yang bahkan tak bisa diperkirakan oleh Snouch Hurgronje.

KURA-KURA BERJANGGUT menyerap kita ke dalam petualangan-petualangan menakjubkan yang melibatkan pertempuran di laut, muslihat di antara para pengkhianat, adu gajah sampai mati, nahkoda Zeeland gila, ulat merica, agama yang memuja Kerang yang lebih tua ketimbang alam semesta, wangsa Pemburu Tuhan, penyelewengan perasaan penderita kusta, para pembunuh yang menumpang hidup di negatif foto, pertarungan burung tiung pencicip makanan raja melawan koki asal Lombardia, dan sufi Hamzah Fansuri yang diperebutkan Tarekat Burung Pingai dan Pertapa 33 Tasbih sekaligus ditakuti Anak Haram Lamuri.

960 pages, Paperback

First published May 14, 2018

75 people are currently reading
1174 people want to read

About the author

Azhari Aiyub

18 books38 followers
Azhari dilahirkan di pinggir Banda Aceh, 5 Oktober 1981.

Pernah kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Tahun 1999, ia meraih penghargaan cerpenis terbaik se-Aceh pada 1999, versi Taman Budaya Aceh. Kemudian pada 2003, ia mendapat penghargaan sebagai cerpenis terbaik se-Indonesia, versi Departeman Pendidikan Nasional, lewat puisinya ‘Dibalut Lumut’.

Saat ini, menghabiskan sebagian besar waktunya untuk Komunitas Tikar Pandan, sebuah lembaga yang fokus pada gerakan kebudayaan untuk Aceh.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
189 (67%)
4 stars
65 (23%)
3 stars
17 (6%)
2 stars
7 (2%)
1 star
2 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 89 reviews
Profile Image for Sadam Faisal.
125 reviews19 followers
August 23, 2018
Novel ini terbagi kedalam 3 bagian :


1. Buku Si Ujud : Berawal dari seseorang yang ingin membunuh seorang Sultan yang sedang berkuasa. Lalu cerita berkembang menceritakan asal usul kerajaan tersebut, politik perdagangan rempah-rempah, pertempuran, pemberontakan dan lain-lain.

2. Buku Harian Tobias Fuller : menceritakan tentang usaha untuk menyelidiki fenomena pembunuhan terhadap orang kulit putih yang di lakukan oleh warga pribumi.

3. Lubang Cacing : berisi catatan-catatan yang berkaitan dengan buku pertama dan kedua.

Butuh perhatian ekstra ketika membaca bagian pertama karena banyaknya tokoh, plot dan alur ceritanya yang lompat lompat. Sering berhenti untuk balik lagi ke halaman-halaman sebelumnya untuk nyari tahu tokoh atau plot yang sedang diceritakan.
Profile Image for Wahyu Novian.
333 reviews45 followers
July 20, 2018
”Kura-Kura Berjanggut seperti dongeng, ceritanya terdengar, tapi tukang ceritanya berada di suatu tempat yang tidak terjangkau.” (Hal. 477)

Tidak pernah diberi kesempatan untuk bersantai selama membaca buku ini. Sepanjang cerita dibuat gelisah mau tau bagaimana kelanjutannya. Lengah sedikit saja muncul kisah baru, karakter baru, tipu muslihat baru, keajaiban baru. Petualangan-petualangan menakjubkan yang membuat suatu jalinan cerita yang rumit tapi sangat apik. Anehnya masih tetap mudah diikuti.

Di akhir Buku Si Ujud, awalnya sedikit kecewa. Tiba-tiba saja, waktu sedang asyik-asyiknya, berhenti. Dengan banyak pertanyaan menggantung. Tapi kemudian dibayar di dua bagian selanjutnya, dengan cara yang tidak disangka. Penulisannya asyik sekali. Bagian Buku Harian Tobias Fuller terus terang mengejutkan sekali. Lamuri menjadi nyata sekali tapi tetap menyimpan cerita-cerita ajaibnya. Disampaikan sebagai catatan-catatan, mudah sekali terpeleset percaya semua yang ada di novel ini betulan kejadian di dunia nyata.

Sebentar. Ini fiksi, kan? 😅 Lamuri di zaman kejayaan Kepulauan Rempah-Rempah sampai masa kolonialisme tampak sangat seru di sini. Agak seram juga sih. Memesona sekali.

Ah, kalau saja membaca buku ini sebelum pergi ke Aceh, mungkin akan lebih menarik lagi petualangan di sana. Mungkin memang harus kembali lagi ke Aceh untuk napak tilas Kura-Kura Berjanggut. Membayangkannya saja sudah bisa bikin tersenyum senang 😂

Pembunuh bayaran mengerikan bernama Selai Jeruk menjadi karakter yang mau tidak mau jadi memantapkan hati untuk mencintai novel ini. 😂
Senang sekali bisa menyelesaikan novel tebal ini. Akhirnya paham dengan kisah yang berlapis-lapis ini. Dengan alur yang tidak selalu maju, loncat ke sana kemari, di akhir semuanya jadi lengkap. Lega dan puas.
Profile Image for Teguh.
Author 10 books335 followers
July 20, 2018
Apa jadinya kalau menulis naskah selama lebih dari satu dekade?
Jadinya bisa saja fail, bisa jadi outstanding semacam ini.
Semula saya masih ragu-ragu untuk membeli buku ini. Karena apa? Pengalaman membaca Perempuan Pala, yang kala itu masih diterbitkan oleh penerbit AKY (kalau tidak salah, sebelum MOJOK) saya belum tuntas, bukan karena jelek tapi otakku masa itu masih dodol enggak jelas. Jadi buku itu saya tinggalkan, dan ketika pindahan kos semasa masih di Jogja buku itu lenyap. Namun, setelah membaca Kura-Kura saya berjanji akan mencari buku itu, tentu yang edisi MOJOK.

Saya gegas membeli Kura-kura setelah memabca beberapa cuplikan yang tersebar di dunia maya. Dan memang betul. Kereeeeeeeen..!!!

Novel super-panjang secara halaman dan secara bentangan kisah dalam cerita, ini menyajikan kisah yang menghanyutkan. Mulai dari skandal pembunuhan, para perompak dan pedagang merica.
Saking banyaknya kisah, sampai bingung harus menandai kisah mana yang paling kuat. Karena semua kisah, tokoh dan alunya menghadirkan kenikmatan masing-masing. Bener kata penulisnya, kalau novel ini multi layer kisah dan plotnya. Bisa berlipat-lipat.
Saya merekomendasikan buku ini kepada siapa saja yang menyukai "buku dengan cerita yang enak dibaca". Karena novel ini ditulis dengan ketekunan bercerita dan menjahit plot seorang tukang cerita yang ahli. Jadi bila ingin tenggelam dalam kisah Si Ujud, belilah dan mulailah mebuka dari halaman pertama. Dijamin seribu halaman enggak menjemukan.
Paling seneng justru di bagian buku tiga, lubang cacing.


*jagoan saya menang Kusala tahun ini*
Profile Image for Nanda Winar Sagita.
2 reviews12 followers
June 6, 2018
Setelah satu dasawarsa mengasingkan diri di hutan belantara, Zarathustra mengukuhkan eksistensinya sebagai Übermensch seraya mendengungkan rentetan sabda agung, yang mana salah satu yang paling masyhur dan paling dikenang adalah petuahnya ihwal kematian Tuhan. Peristiwa itu tertulis dengan rapi sebagai karya fiksi dalam buku Also Sprach Zarathustra karya Nietszche yang digarap sekitar tahun 1883 hingga 1885. Namun untuk tahun ini, di tengah realita dunia kita yang dipenuhi dengan karut-marut politik dan kebanalan intelektual, ada satu simile nyata yang nyaris menyamai kebijaksanaan Zarathustra tersebut, yakni bangkitnya Azhari Aiyub dari hibernasi panjang dengan membawa sebuah magnum opus yang diberi judul Kura-kura Berjanggut.

selengkapnya: http://janang.id/meneroka-dunia-kura-...
Profile Image for Delasyahma.
242 reviews125 followers
January 17, 2021
Akhirnya selesai merampungkan kitab Kura-Kura Berjanggut. 🤪😍
Profile Image for Rei.
366 reviews40 followers
September 14, 2018
Alkisah Si Ujud yang sedang bersekolah di Istamboel mendengar bahwa di negara asalnya, Kesultanan Lamuri, telah terjadi revolusi dan kedua orang tuanya menjadi korban pembantaian sultan baru, Sultan Nurrudinsyah. Bertekad untuk membalas dendam, ia memutuskan untuk pulang ke Lamuri melalui jalan panjang berliku, bergabung dengan bajak laut Tata Sifr dan memimpin pasukan Bumbu Hitam, sampai akhirnya ia malah menjadi mata-mata sang sultan. Di lain pihak, kelompok persaudaraan rahasia Kura-kura Berjanggut juga menginginkan leher sang sultan yang terkenal dengan kekejaman dan keserakahannya.
Buku ini brilian, itu jelas. Perpaduan kisah petualangan (pertempuran?) bajak laut, konflik kongsi-kongsi perdagangan, dan pergolakan perebutan kekuasaan kesultanan yang mengambil latar belakang tahun 1500-1600an. Begitu banyak tokoh yang bercerita tentang tokoh lain yang kemudian juga bercerita tentang tokoh lain, berlapis-lapis seperti lapis legit. Kalimat-kalimatnya yang panjang-panjang cukup membutuhkan konsentrasi untuk dicerna, pada beberapa bagian saya sempat merasa jenuh karena masih belum bisa membayangkan ke mana semua cerita-cerita itu akan mengarah.
Namun, luar biasa sekali bahwa sekian banyak tokoh dan konflik yang begitu rumit dan centang perenang dapat dipadankan dengan apik. Selain blurb di atas, masih banyak kejutan dan peristiwa bizzare nan ajaib yang membuat pengalaman membaca buku setebal 900 halaman lebih ini sepadan;  puas sekali rasanya berhasil menamatkan buku ini, walau saya masih merasa terombang-ambing di antara dunia nyata dan fiksi #tsaaah.  Walau tidak sesegar Raden Mandasia dan humornya yang menyebalkan (saya dengar banyak yang membandingkan kedua buku ini) tapi Kura-kura Berjanggut juga sangat istimewa dengan gayanya sendiri.
 
Oya, tips untuk yang sedang atau baru mulai membaca, di bagian belakang ternyata ada glosarium! I DID NOT KNOW THAT! Seandainya tahu, pengalaman membaca mungkin bisa jadi lebih mudah dan lebih cepat!
 
 

 
Profile Image for Arif Abdurahman.
Author 1 book71 followers
December 26, 2018
Buku Si Ujud sepanjang 600 halaman lebih mendongengimu hikayat Lamuri di paruh kedua abad ke-16 dan pergantian abadnya yang kosmopolit dan Machiavellistik, beragam pertempuran di laut, pengkhianatan antar pengkhianat, kisah-kisah ajaib dan gila bagi orang kiwari. Buku Harian Tobias Fuller kemudian hadir seperti kisah detektif, para tokoh dalam Buku Si Ujud menghantui kehidupan di awal abad 20, namun untuk memercayai hantu adalah kedunguan bagi manusia modern. Lubang Cacing, seperti judulnya, memang bertugas sebagai lubang cacing, menjembatani Buku Si Ujud dan Buku Harian Tobias Fuller. Ada aroma Borgesian di sini. Saat membaca novel berbobot ini, emang beratnya 1 kg, saya merasa harus terus membacanya, harus ditandaskan secepatnya, agar enggak dihantui Kura-Kura Berjanggut, padahal saya ingin membacanya lama-lama.
Profile Image for Hanif.
110 reviews71 followers
March 23, 2020
A rich fiction with in-depth research materials. From the piracy era in the 17th century to the colonialism era in the 20th century, this book has such a complex political dynamics. To finish this you need to be extra patient because of the slow pace in 1000-ish pages.
Profile Image for mellyana.
319 reviews17 followers
October 9, 2018
Buku setebal 900-an halaman ini mengisi waktu luang aku selama tiga bulan terakhir. Awalnya sangat menarik dan menjanjikan. Si Ujud. Kamaria. Anak Haram. Cerita soal bajak laut, kerajaan dan merica. Sejarah dan legenda yang bercampur jadi satu. Membawa aku seperti berpetualangan, berkelana ke berbagai daerah untuk tujuan pembalasan dendam, hanya untuk menemukan bahwa segala sesuatu tidak seperti yang aku bayangkan. Benar dan salah tidak pernah punya garis yang jelas. Kuasa selalu datang dengan harga yang mahal. Cinta tidak sepolos yang dibayangkan.

Buat aku, bagian awal memang jauh lebih menarik ketimbang bagian akhir. Tokoh-tokoh di bagian awal begitu panjang akal, strategis dan penuh muslihat. Tokoh-tokoh di bagian akhir seperti diceritakan selewat saja.

Buku ini akhirnya aku tinggal di perpustakaan di sebuah sekolah di sebuah pulau di Indonesia timur. Mudah-mudahan bisa jadi bahan bacaan yang menyenangkan dan membawa imajinasi mereka berkelana.
Profile Image for ijul (yuliyono).
811 reviews970 followers
December 8, 2022
butuh dua kali pinjam (dengan dua-duanya mesti perpanjang), akhirnya kelar juga. tapi, aku merasa kosong. ini buku apa sih? ini tentang apa sih? sudah bosan di hal. 500-an, lanjut biar selesai saja. ini memang pengarangnya slenge'an atau dialog-cacian antartokoh tertentu yang vulgar dan agak m*sum ini hanya untuk menegaskan karakternya?

"Umat manusia hanya akan tunduk di hadapan kekuatan dan keberanian juga kecerdikan yang pada akhirnya akan sulit dibedakan dari keculasan, serta rasa percaya diri dan ketenangan yang sempurna... milik seorang durjana."
--pg.95-96

"...beberapa tahun lagi aku akan memasuki usia empat puluh tahun, yang mana seluruh impian dan tujuan dalam hidup akan mencapai babak akhir. Apakah keluar sebagai seorang pemenang atau pecundang."
--pg.158
Profile Image for Editanainggolan.
433 reviews12 followers
June 1, 2019
Tahu dong Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK)?⁣⁣
⁣⁣
TBH, aku baru tahu tentang ini, tahun lalu. 😅⁣⁣
⁣⁣
KSK adalah sebuah ajang penghargaan bagi dunia kesusastraan Indonesia yang didirikan oleh Richard Oh dan Takeshi Ichiki, tahun 2001.⁣⁣
⁣⁣
Awalnya bernama Khatulistiwa Literary Award.⁣⁣
⁣⁣
Pemenang KSK didasarkan pada buku-buku puisi dan prosa yang terbit dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, yang diseleksi secara ketat oleh para dewan juri. (sumber wikipedia)⁣⁣
⁣⁣
Bagus banget ya... ⁣⁣
Anugerah sastra ini sangat membantu sekaligus memberi penghargaan yang tinggi pada karya para penulis tanah air kita. 👏👏⁣⁣
⁣⁣
Nah, sejak tahun 2001 sampai sekarang, telah terpilih kurang lebih 40 sastra sebagai pemenang. 😃⁣⁣
⁣⁣
Kura-kura Berjanggut - Azhari Aiyub /2018⁣⁣
Penerbit: @bukubanana / Cetakan Kedua, Juli 2018⁣⁣
ISBN : 978-979-1079-64-8, 960 halaman⁣⁣

Rating dariku: 4.5 ⭐⁣⁣
⁣⁣
"Kura-Kura Berjanggut seperti dongeng, ceritanya terdengar, tapi tukang ceritanya berada di suatu tempat yang tidak terjangkau.” (Hal. 477) ⁣⁣
⁣⁣
Novel yang terbagi dalam 3 bagian ini, sungguh sangat layak menjadi Pemenang KSK. Aliansi Kura-kura Berjanggut memang cadassss!!!
🔥🔥⁣⁣
⁣⁣
Bacalah buku ini dengan santai, banyak tokoh dan alur cerita yang maju mundur, akan butuh waktu untuk meresapi, agar ceritanya yang luar biasa, terserap dengan baik. 😉👍⁣⁣
⁣⁣
Bahkan bagian Glosarium-nya pun serruuuu!! Puaslah bacanya, puaassss!!! 😍👍⁣⁣
Profile Image for Askell.
81 reviews68 followers
June 24, 2021
Sampai selesai baca pun saya tak tahu buku ini sebenarnya mau bicara tentang apa. Bukan karena tidak punya cerita, tapi karena malahan terlalu banyak cerita yang tidak tuntas diceritakan. Ia bicara tentang kekuasaan, pengkhianatan, mata-mata, mistisme dsb. Penulis masukkan banyak elemen dan unsur dari berbagai khazanah dunia, namun gagal mengintegrasikannya dengan baik sebagai cerita. Imajinasi, riset, dan pengetahuan sangat baik, namun bukan pendongeng atau pencerita yang baik. Sebagai kisah-kisah terpisah mungkin menghibur, namun sebagai kesatuan cerita besar, struktur narasinya benar-benar berlubang, alur maju-mundurnya untuk menambal cerita masih menyisakan lubang-lubang lain yang tidak rapi dan rapat ketika ditinggalkan...mungkin penulis sengaja, tapi yang pasti ini bukan novel sejarah, dibilang novel detektif juga terlalu memaksakan...sastra apalagi. Ide besarnya saya tak tahu, Karakterisasinya lemah, Humor perihal homoseksualitas, pedophilia, pelacuran, dan tetek perempuan yang pada mulanya segar dan renyah untuk dikunyah lama kelamaan seperti kerupuk yang kelamaan kena angin, jadi garing karena keluar dari semua mulut tokohnya...dialog tokoh-tokohnyapun tidak hidup, tidak unik dan terkesan seragam.

Untuk 1000 halaman, kentang sih yah.
Profile Image for literatu._.reclub.
44 reviews1 follower
March 30, 2023
I give it a 5 stars, but not because I enjoyed it.....
The fact is, the book confused the hell out of me, dan membuatku sangat-sangat overwhelmed 🙂🙃
It feels like reading a mockumentary, without an ending.

Setelah membaca sampai akhir, rasanya bukan hanya aku yang nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi tokoh-tokoh di dalam buku ini pun nggak ada yang tahu juga, wkwkwk.

Buku ini terbagi menjadi tiga bagian dengan sudut pandang dan latar waktu yang berbeda (latar waktunya terbentang dari tahun 1600an hingga 1900an, atau dari zaman kesultanan, hingga ke zaman pendudukan Hindia Belanda), menceritakan mulai dari kondisi politik, perdagangan, perlayaran dan bajak laut, hingga agama dan kepercayaan, di Lamuri.

Sebagai fictional-history, aku sangat kagum dengan kedalaman riset yang dilakukan sang penulis. Seluruh latar sejarah dan cerita dituliskan dengan sangat detail sampai aku percaya kalau ini benar-benar depictions dari kondisi nyata pada saat itu.

Intinya, aku nggak tahu sebenarnya aku baca apa. Buku ini lebih dari sekadar bagus, tapi nggak kurekomendasikan 🙃
Profile Image for Cep Subhan KM.
343 reviews26 followers
October 10, 2020
I like the novel in the same way I like Alexandre Dumas' novels, Dickens' A Tale of Two Cities, Balzac's notes about Java, and, surely, Raden Mandasia. As the author said implicitly, it is not to be read as a "book of history" and so I just enjoy it even if several "names and events" refer to the historical ones (besides, it is true, there are no much historical references to be used as comparison).

The way the novel narrated is amazing, it makes me smiles often. The scenes construction could create a visual re-reconstruction in my mind and so in such a way the novel brings a world into me and sometimes it is reversed just like what is said by Tobias Fuller: it bring me into the world, into the "pages".

There is one point which I think reduce the pleasure of reading the novel: it isn't published in hardback form and so when I have reached more than 300 pages it becomes more and more difficult to hold and to turn the pages of the book. Well, a good book ought to be published in its best form, isn't it?
Profile Image for Happy Dwi Wardhana.
244 reviews38 followers
November 30, 2018
Fyuh! Akhirnya selesai juga setelah hampir setengah tahun. Sempat menyerah di separuh Buku Si Ujud, dan setelah mood kembali lagi, diteruskanlah hingga buku kedua dan ketiga. Layaknya tes reading IELTS, saya harus membolak balik halaman demi menjawab pertanyaan yang saya buat sendiri.

Kesulitan saya dalam membaca novel ini adalah lemahnya mengingat nama tokoh dan latar belakangnya yang sangatlah banyak. Awalnya saya hanya skimming saja karena menganggap nama-nama baru yang muncul tidak terlalu punya andil dalam keseluruhan cerita. Sialannya, di bagian-bagian belakang buku, dibahas lagi bab yang saya lewatkan tersebut.

Jujur, baru di novel ini saya membaca bersanding dengan asam mefenamat, bukan pisang goreng.
Profile Image for Koriyah Soe HS.
36 reviews6 followers
November 6, 2018
Terima kasih atas dongeng panjang nan berliku-liku serta humor cabulnya yang meledakkan sukma...
Profile Image for Maya Yudhianto.
72 reviews10 followers
January 29, 2019
Buku ini terdiri dari 3 bagian : Buku Si Ujud, Buku Harian Tobias Fuller, dan Lubang Cacing.

Membaca bagian Buku Si Ujud, membuat saya teringat fakta bahwa dalam pertarungan pemilihan pemimpin di suatu negara, salah satu faktor yang berperan dalam kemenangan seorang calon adalah kepentingan para pemilik modal. Hal ini terlihat dari perseteruan antara Istana Lamuri dengan kongsi dagang Ikan Pari Itam. Dengan 'mengatur' siapa yang berhak menduduki singgasana istana (tentu saja sang calon harus orang yang 'ramah' terhadap kepentingan mereka), kongsi dagang ini memonopoli perdagangan merica Lamuri yang disebut2 sebagai merica terbaik di dunia.

Bahkan 'Hukum di Lamuri mengharuskan setiap biji merica dijual kepada mereka.... Dengan hukum itu, selama puluhan tahun Ikan Pari Itam menguasai dunia' (32)

Tapi kekuasaan kongsi dagang ini berakhir ketika si Anak Haram naik tahta melalui peristiwa berdarah Pembasmian Merica.
'Ketika aku berkuasa, aku berdiri dan mengencingi hukum yang seabad lalu ditulis oleh nenek moyang mereka. Aku mengusir mereka dari Lamuri, juga dari bandar-bandar yang aku taklukkan'

Sejak itu pula sebuah kelompok pembunuh bayaran Kura-Kura Berjanggut, yang 'bersembunyi' di balik sebuah Sirkus dan para pelawak dikirimkan untuk menghabisi sultan baru itu.

Bagian paling menarik bagiku di bagian satu ini adalah bab Jalan Lurus ketika Anak Haram 'bertemu' dan 'dididik' oleh Asoekaya melalui permainan catur, tanpa pernah bicara sepatah kata pun.

Pada bagian Buku Harian Tobias Fuller, aku bingung berkisah tentang apa. Tapi sepertinya menceritakan beberapa tokoh di jaman Si Ujud yang tetap 'hidup' dan kadang muncul pada saat-saat tertentu.

Dari semua tokoh yang ada di buku ini, Sultan Nuruddin yang paling menarik perhatianku, terutama kata-katanya ketika berbicara dengan dagu terangkat kepada para pedagang asing yang terlalu banyak menuntut : TERIMA SYARATKU ATAU ENYAH SEKARANG JUGA DARI JALUR REMPAH-REMPAHKU (518)

Mantap benar deh Sultan ini 👏
Profile Image for Seno Guntur Pambudi.
75 reviews31 followers
March 18, 2023
Kura-kura Berjanggut, novel terpanjang yg saya pernah saya baca (960 halaman). Novel ini diganjar penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa 2018. Novel yg ditulis oleh empunya, Azhari Aiyub selama 12thn masa penulisan.

Azhari membuktikan bahwa lama proses tidak mengkhianati hasil. Novel ini merentangkan kisah selama empat abad. Bermula dari kisah si Ujud pada abad ke-16, Tobias Fuller pada permulaan abad ke-20, dan terakhir kisah Bantaqiah Woyla.

Buku ini memang terdiri dari tiga bab, bab pertama berjudul Buku si Ujud, bab kedua berjudul Buku Harian Tobias Fuller, dan bab ketiga berjudul Lubang Cacing. Hampir 2/3 buku ini bercerita tentang motif balas dendam si Ujud kepada Sultan Nurruddin, Anak Haram Lamuri.

Azhari berangkat dari premis tersebut untuk merentangkan kisah balas dendam ini menjadi satu petualangan yg seru. Belajar perkapalan hingga ke Istamboel, bergabung dengan kelompok Tata Sifr dan memburu perompak dan Liga Suci.

Atau pertarungan catur antara gembong penjahat dan Anak Haram selama 4 tahun yg menghasilkan pemberontakan dan pembasmian terbesar sepanjang kesultananan Lamuri. Kisah-kisah pendukung ini membuat bangunan novel pada bab pertama ini menjadi menawan dan enak untuk dinikmati.

Memasuki bab kedua buku ini melompat jauh selama beberapa abad ke pertarungan 30thn di Lamuri. Namun benang merahnya msh terbentang, kitab Kura-kura Berjanggut yg menjadi kitab untuk membunuh Sultan juga digunakan untuk membunuh orang2 kulit putih oleh orang Lamuri.

Sedangkan di bab terakhir adalah bab pelengkap untuk menambal cerita pada bab pertama dan kedua.


Alhasil novel ini menjadi novel terpenting yg pernah dituliskan, Azhari Aiyub benar-benar pendongeng yg ulung, kita tanpa pernah merasa bosan membaca buku hampir 1.000 halaman.
Profile Image for Aang Noviyana.
122 reviews1 follower
August 15, 2022
Sebenarnya lebih suka Raden Mandasia, tapi baca buku ini membuktikan bahwa Azhari Aiyub ini penulis yang sangat luas wawasannya dan punya kemampuan riset mendalam tentang Kerajaan Aceh juga perdagangan samudra pada tahun 1600an.
Lucunya, akhir cerita Raden Mandasia dan Si Ujud sama. Sama-sama dituliskan ke dalam sebuah buku oleh tokoh-tokohnya. Jujur sepanjang membaca, banyak sekali kosakata yang menyulitkan, harus berhenti dan googling dulu. Beberapa kali juga agak kurang sreg sama humor jorok, tapi dengan buku begini, aku bisa membayangkan buku ini digarap jadi series biar gak banyak kena sensor. Bisa banget deh menunjukkan betapa kuatnya kita sebagai pelaut, dan betapa toleransi itu hadir karena keberagaman.
Profile Image for Aris Setyawan.
Author 4 books15 followers
April 1, 2019
Um, buku yang tebaaaaal. Butuh kesabaran untuk membaca dan menuntaskannya. Saya mulai baca sejak akhir tahun 2018. Sekarang akhirnya tuntas. Hanya itu yang dapat saya katakan.
Profile Image for Mandewi.
570 reviews10 followers
March 7, 2020
Lima bintang untuk urutan cerita yang acak dan tokoh yang banyak banget. Lima bintang untuk aku yang tekun baca sampai halaman 676. Yup, cuma sampai 676 karena selebihnya terlalu fakta dan terlalu sejarah. Tyda kuat~
Profile Image for EatRdyn.
85 reviews2 followers
October 1, 2025
Pertama-tama aku mau mengucapkan terimakasih sama Raul yang telah meminjamkan akun kobo-nya kepada ku. Sehingga aku dapat mengakses koleksi Kobo-nya dan membaca buku ini yang lumayan cukup langkah hampir ghaib dimana-mana.

Buku yang menurut aku mengundang banyak polemik dan menjadi alasan kenapa buku ini menjadi langkah. Memang di cetak oleh penerbit indie bukan mayor, tapi aku yakin alasan langkahnya buku ini karena digugat beberapa kelompok. Raul bilang buku ini sempat ada di Google play dan kemudian ditarik hilang dari pasar ditambah cetak ulang tidak pernah ada yang mana tim penerbit seperti memberi pesan tersirat di media sosial mereka sedang dipantau untuk cetul buku ini.

Memang buku ini menceritakan apa sampai segitunya? Polemik macam apa yang muncul di forum? Mari kita review bukunya.

Kura-kura Berjanggut karya Azhari Ayaub menjadi buku yang paling najis yang pernah kubaca tahun ini, buku yang penuh dengan keculasan perompak, penuh dendam, politik merica hingga dengan cerita-cerita ajaib Berskandal paling bahaya. Buku yang dibagi menjadi 3 bagian sepanjang 960 halaman menarik jauh dari akhir abad 16 hingga 20, Dua cerita yang dipisahkan 3 abad jauhnya namun saling berkaitan satu sama lain.

Kura-kura Berjanggut
Menceritakan seorang bernama Ujud dari keluarga pedagang yang cukup termasyhur di Bandar Lamuri. Ketika dia sedang menjalani sekolah perkapalannya di Istambul, beliau mendapatkan kabar duka kedua orang tuanya dibunuh dalam pembantaian yang dinamakan pembasmian merica. Lalu memutuskan ingin membalaskan dendamnya dengan rencana paling akbar penuh keculasan dan petualangan perkapalan di perairan bawah angin.

Namun pembantaian ini bukan sekedar pembantaian biasa. Pembantaian yang dipimpin oleh Anak haram Kesultanan. Meng-kudeta Dinasti lama beserta perkumpulan kongsi dagang pari hitam yang sudah lama menindas permainan dagang rempah-rempah. Dan mengangkat dirinya menjadi Sultan Nuruddin menguasai banda Lamuri dan mencekik jalur perdagangan merica dari pelaut peranggi dan perompak.

Dia dikenal sebagai seorang kapten kapal yang menemukan beberapa teknik penyiksaan, yang bahkan tidak pernah dipikirkan oleh Tuhan saat menciptakan neraka.


Buku His-Fic yang benar-benar membawa angin baru ke jendela bacaan aku. Buku yang ditulis 13 tahun lamanya tidak terbayang penilitian macam apa yang sudah di korek korek oleh Azhari Ayaub. Buku yang bagi aku ditulis dengan sangat mentah penuh dengan 7 Dosa manusia di dalamnya. Maju mundur pelan pelan membeberkan dusta, kemusyrikan, hingga hawa nafsu yang paling busuk untuk dicium. Walaupun hampir seribu halaman banyaknya, tiap bab selalu bikin penasaran kayak kecanduan ganja di siang hari. Mengundang polemik jika dibaca dengan akal yang dangkal karena ditulis seperti merobek lembaran kitab suci untuk ditulis ulang dahlilnya, untuk ditulis ulang ayatnya.

Dan itulah bakar dia yang sesungguhnya: menyusupkan kisah ke dalam kisah, yang membutuhkan keahlian yang tinggi untuk mengetahui mana riwayat yang sahih dan mana riwayat yang daif



Hingga cerita ditendang dengan paksa dari abad 16 maju hingga 3 abad setelahnya. Skandal penuh politik dengan sihir sihir kau boleh percaya atau tidak karena sihir di negeri ini hanya tahayul kita orang yang cuma punya.

Buku yang aku rekomendasiin untuk teman-teman yang ingin tau Negeri kita sebelum kolonialisme Belanda. Kerajaan Nusantara yang jauh di ujung aceh sana. Walaupun fiksi namun dapat memberikan gambaran yang paling mentah seperti apa jaman itu setidaknya. Butuh membaca pelan-pelan karena akan banyak dibenturkan sama tokoh-tokoh dengan nama yang di lidahku asing. Dikisahkan maju mundur supaya semua sudut cerita bisa dijamah dengan habis. Suatu saat aku akan reread buku ini karena ini buku yang timeless bisa dibaca berkali-kali menurut aku yang tiap baca pasti sihirnya tidak pernah habis.

Sebuah gunung api, Krakatau, meledak pada 1883 dan suara dentumannya menggelegar hingga 3.000 mil jauhnya. Sebaran debunya menyebabkan sebagian Eropa gelap-gulita selama beberapa musim panas. Sebuah gunung berapi lain yang akan meledak dalam waktu dekat adalah Partai Komunis Indonesia. Partai ini berpusat di Jawa, pulau seluas Negara Bagian New York, dengan anggota diperkirakan mencapai satu juta jiwa.
Profile Image for Mangku Parasdyo.
83 reviews5 followers
May 1, 2021
Seperti sama dengan kebanyakan pembaca Kura-Kura Berjanggut, hal utama yang selalu dituliskan dalam review adalah menyampaikan kelegaan karena bisa menyelesaikan membaca novel ini.Novel ini tebal..banget, mungkin ada banyak orang yang sudah menyerah hanya ketika baru tahu jumlah halamannya atau kelelahan ditengah bacaan sehingga menyerah dan tidak merampungkan bacaannya. Kelegaan itu jugalah yang aku rasakan ketika bisa menyelesaikan buku ini.

Buku ini berkisah tentang kehidupan di Bandar Lamuri, sebuah bandar yang terletak di sisi pantai barat pulau Sumatra dan berada di selat malaka yang sangat sibuk dengan aktivitas perdangangan. Lamuri sendiri adalah nama lama sebuah kerajaan yang berdiri di abad ke 8 yang kemudian dikenal sebagai Aceh. Lokasi Lamuri yang cukup strategis ini mengundang banyak kapal bersandar dan orang yang hilir mudik di bandar ini mencari peruntungannya.
Ada 3 latar waktu dalam buku ini. Latar waktu pertama yang mengambil hampir dua pertiga bagain buku mengambil latar waktu pada akhir abad ke 16 hingga awal abad baru. Bandar lamuri mengalami pasat-surut yang cukup ekstrim pada masa ini, namun dapat dikatakan pula bahwa Lamuri mencapai masa kejayaannya pada waktu ini. Latar waktu kedua terjadi pada kisaran awal pada ke 20 ketika perang aceh usai. Latar ketiga mengambil waktu pada sebuah konferensi peringatan kematian seorang tokoh yang terjadi di awal abad 21.

Konflik yang berkelindan antara para Penguasa Lamuri, Kongsi Dagang, dan sebuah kelompok misterius bernama Kura-Kura Berjanggut dalam rentang waktu tersebut menjadi tema utama buku ini.

Latar waktu dan peristiwa yang terjadi di pergantian abad ke 16 menjadi bagian yang paling dominan di buku ini dan bagiku bagian ini pulalah yang paling menarik. Semuanya dirangkum dalam bagian 1 berjudul Buku Si Ujud. Sesuai namanya, buku ini adalah tulisan yang di tulis oleh Si Ujud yang hidup di kisaran pergantian abad ke 16. Isinya campuran antara jurnal pribadi, cacatan perjalanan dan biografi orang-orang yang dikenal oleh sang penulis. Sehingga banyak kisah yang diceritakan dari sudut pandang orang pertama. Sifatnya yang seperti catatan, membuat kadang setiap peristiwa atau cerita melompat-lompat dari satu ke yang lain, kadang berhenti lalu kemudian berganti cerita lalu menyambungnya kembali, atau kadang hanya satu cerita yang tak penah selesai karena dia juga memang tak tahu kelanjutannya.

Perhatianku terkadang teralihkan sejenak ketika membaca buku ini ketika menemukan peristiwa atau tokoh yang membuat aku tertarik. Bahkan aku sempatkan membaca glosari yang ada diakhir di buku ini untuk peristiwa, nama, dan lokasi yang terlewat. Saat kucoba mengecek di internet ternyata peristiwa atau tokoh itu menarik sekali. Hal itu membuatku malah berhenti membaca novel dan sibuk mencari tahu tentang peristiwa atau tokoh tersebut. Penyakit skorbut yang ternyata obatnya hanya vitamin C ternyata adalah salah satu pembunuh dalam pelayaran jarak jauh. Jenis-jenis kapal yang digunakan pedagang dan perompak ternyata juga bervariasi. Hukum membunuh saudara yang disetujui ulama juga benar adanya. Hal-hal trivial seperti ini lah yang membuatku ketagihan untuk terus melanjutkan membaca.
Profile Image for Alfa.
203 reviews8 followers
March 10, 2019
09 - 2019

Butuh waktu yang lumayan lama bagi saya untuk menamatkan buku ini, jadi apa sih yang bikin lama bacanya? Tebelnya? Ceritanya yang rumit? 😆 hahahaha... jawabanya antara ya dan tidak. Kalau dibilang tebel sih iya, secara jumlah halamanya sekitar 900++, dan kalau dibilang kisahnya rumit ga juga sih, alurnya memang lompat-lompat plus tokohnya buanyak pake banget, lebih tepatnya ada banyak nama yang muncul dan sempat di awal baca ada beberapa nama yang tidak terlalu aku perhatikan, dan ketika muncul lagi di bab-bab selanjutnya sempat yang harus bolak-balik lagi ke halaman-halaman sebelumnya untuk memastikan.

Yang pasti jika kamu suka cerita fiksi yang berbau-bau sejarah buku ini wajib kamu coba. Buku ini adalah campuran kisah tentang dunia maritim, bajak laut, politik, balas dendam, penghancuran, organisasi rahasia, perdagangan merica yang kesemuanya diramu menjadi cerita yang memikat dan menghibur.

Buku ini dibagi menjadi 3 bagian: buku si Ujud, buku harian Tobias Fuller dan Lubang Cacing. Buku si Ujud mengambil dua pertiga bagian dari buku ini berkisah tentang kerajaan Lamuri dan balas dendam si Anak Haram dan si Ujud. (Sebenarnya saya agak kurang puas dengan akhir bagian ini, karena endingnya yang tiba-tiba dan saya masih penasaran dg beberapa hal yang dibiarkan menggantung). Buku harian Tobias berkisah tentang pembunuhan orang kulit putih yang dikaitkan dengan kura-kura Berjanggut, suatu organisasi rahasia yg juga mengambil peran penting dalam buku si Ujud. Sedangkan bagian lubang cacing bisa dibilang sebagai penghubung antara buku si Ujud dan buku harian Tobias.

Kura-Kura Berjanggut adalah kisah yang memikat, sungguh suatu kisah yang sayang untuk dilewatkan


4,3/5*
#Tantangan Baca Membaca Indonesia: buku yg pernah memenangkan kusala sastra katulistiwa
Displaying 1 - 30 of 89 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.