What do you think?
Rate this book


387 pages
First published January 1, 1999
Ia mengerti Ken Arok mempunyai cara berperang tanpa membuka gelar, tidak seperti para satria sebelum ini. Dan dengan cara-cara berperang itu ia takkan mungkin terkalahkan. Keselamatan dan keagungan Tumapel terjamin di dalam tangannya. Hanya ia sendiri kehilangan tempat di samping suami yang dicintainya, kehilangan balatentara yang dapat diperintahnya, kehilangan kepercayaan dari orang tua yang dicintai dan dipujanya setulus hati. Dan dalam kandungannya seorang bayi, anak dari musuh suaminya, sedang menunggu giliran untuk jadi berkuasa atas Tumapel. Dan paramesywari lain itu, juga sedang mengandung. Juga dalam kandungannya seorang bayi sedang menunggu giliran untuk jadi penguasa atas Tumapel. Dan bayi itu adalah anak Ken Arok yang menang atas Tumapel. Bayinya adalah anak dari yang dikalahkannya.
Ia pejamkan dan kedipkan mata. Ia lihat kegelapan di hadapannya, dan ia tidak rela. (Hal. 553)