Jump to ratings and reviews
Rate this book

Elegi Renjana

Rate this book
"Rasa itu begitu luas, dan jika menyatakan hanya supaya bisa memiliki serta menggenggam, mungkin rasa itu akan berubah. Sebab 'selamanya' hanyalah sementara."

ELEGI RENJANA adalah novel tunggal pertama Stefani Bella (hujanmimpi) sekaligus menjadi karya kelima-nya sejak tahun 2017. Setelah sebelumnya sukses membuat pembaca luluh dengan kisah Saka dan Lara dalam novel kolaborasi KALA & AMOR FATI, kini ia hadir kembali dengan kisah baru yang siap membuatmu berani untuk jatuh cinta.

ELEGI RENJANA, sebuah novel yang mengisahkan tentang persahabatan yang bertumbuh dengan waktu. Tentang perasaan yang hadir secara tiba-tiba, yang mungkin sempat dilawan, ditolak, bahkan diabaikan. Tentang cinta diam-diam yang kadang disembunyikan, diutarakan, dihargai hingga cinta yang diterima dengan pemahaman paling bijak.

Novel ini dipersembahkan untuk kalian, yang selalu bisa memberikan setumpuk rasa, cerita serta kenangan. Hati-hati, bisa jadi orang terdekatmu adalah dia yang paling keras meredam suara hatinya! Tak percaya? Buktikan saja dan ikut berlayar bersama ELEGI RENJANA.

444 pages, Paperback

First published March 30, 2018

18 people are currently reading
259 people want to read

About the author

Stefani Bella

8 books41 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
65 (39%)
4 stars
49 (29%)
3 stars
36 (21%)
2 stars
8 (4%)
1 star
8 (4%)
Displaying 1 - 30 of 31 reviews
Profile Image for stefiereads.
390 reviews118 followers
December 13, 2018
It’s been a long time since I read Indonesian novels. Terakhir SMA kayaknya apa SMP. Then I moved out from Indo, and this summer pas liburan ke Indo, I decided to pick up some books to bring back here.

The reason why I picked this book the first time is the cover. I mean, constellations and guitar? It intrigued me right on the very beginning :) Then I read the synopsis and thought it’d make a good read.

The things I love :
- The characters. Suka banget dengan caranya Stefanie gives clear distinctions in between characters. This book has 8 characters and perhaps it’s quite a lot to remember in the beginning, tapi bisa ke adaptasi cepet kog :)
- Gaya penulisan. Enak banget di baca, dan apa adanyaa dengan beberapa bagian yang emang puitis. Tapi aku suka ke real-nessnya... I don’t know how to explain this correctly. Tapi bikin buku ini jadi relatable.
- Cover! Such a beautiful cover and I truly adore it
- Alur cerita dan kerumitan cerita.. bikin buku ini susah buat Di tinggal bentar. Maunya bacaaaa terus :)
- Ga tau beberapa kali netesin aer mata. Beberapa scenes nyentuh banget!
- The friendships! It’s soooooo lovely!!!

The things that could be improved:
- Penggunaan bahasa Inggris Di beberapa bagian ada yang salah or gak pas. Tapi ini harusnya lebih ke penerbit dan editor sih :) Soalnya ada beberapa kalimat yang bikin aku bingung dengan maksudnya. Jadi aku mesti coba baca berulang kali buat ngertiin maksudnya. Trus ada juga beberapa kata yang gal pas bahasa Inggrisnya.
- Penambahan karakter setelah 70% cerita. It makes me feel like “what is he doing here?” Like he is soooo late to the club 🙈 Buat aku, ini jadi bikin alur cerita a bit canggung. Maybe it’s better if he is not there and more like deepens the story about the last two (if you have read the book, you’d know who I meant).

But all in all, aku suka sama Elegi Renjana. Aku tetep rekomen buku ini buat kalian baca :)

Trigger Warning : Ada scene kekerasan tapi cuma dikit :)
Profile Image for Wardah.
926 reviews171 followers
March 1, 2019
Lupa mulu mau review. 😅

Jadi, novel ini kental banget sama persahabatan. Ada 8 karakter di novel ini, dan mereka bersahabat. Tentunya, seperti biasa yg ada di buku-buku (dan mungkin kenyataan), ada cinta yang dipendam di hati masing-masing.

Sejujurnya saya menikmati kisah persahabatab mereka ini, cuma ... banyak scene yang saya rasa nggak ada pun nggak bakal mengubah cerita. Apalagi pas percakapan, rasa-rasanya mereka kayak ngobrol penuh filosofi mulu gitu (nggak juga sih, cuma banyak obrolan quotable 😂) jadi saya kadang nggak relate.

Terlepas dari itu, konfliknya rada lambat. Terus ada karakter tambahan yang muncul sangaaaaat terlambat juga jadi bikin aneh. Ulasan lengkap segera (semoga).
Profile Image for Delasyahma.
242 reviews124 followers
November 1, 2018
Elegi Renjana, merupakan kisah sekumpulan sahabat yang berada dalam satu lingkungan kampus yang sama. 4 wanita dan 4 pria. Memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Memiliki pemikiran dan permasalah yang juga berbeda.


Puitis, satu kata yang menjadi kesan pertama ku setelah melihat cover dan blurb buku ini. Tapi, betapa aku cukup terkejut, karena novel tunggal pertama Stefani Bella ini, cukup jauh dari kata puitis.
Berbeda dengan format yang dipakai dalam novel sebelumnya ; Kala. Tapi, masih cukup menyenangkan untuk dinikmati.

Kisah2 yang ada dalam buku ini, mengimplementasikan kisah di keseharian kita, bukan hanya soal cinta terhadap lawan jenis, tapi juga sahabat. Aku merasa cemistry dari beberapa tokoh cukup terbangun, walaupun, ada beberapa tokoh yang menurutku terasa diangguri. Jadi terasa kehadirannya itu ada dan gak ada.

Untuk alur aku cukup menikmatinya, membawaku masuk kedalam cerita. Membuat aku merasakan konflik yang di bangun penulis. Kadang ketawa, dan terharu.

Aku hanya kurang nyaman dengan kehadiran tokoh yang banyak diawal cerita. Kemudian menambahkan beberapa tokoh selingan di pertengahan walaupun kehadirannya hanya ada dalam satu lembar cerita, dan ada tokoh baru yang juga memiliki porsi yang banyak dalam cerita, tapi, menurutku kehadiran dia itu terasa sia2. Karena berefek bgt buat feel yang juga dibangun di akhir cerita.


Jauh dari hal yang aku sampaikan diatas, buku ini sarat dengan pelajaran hidup yang bisa di petik, terutama tentang menerima luka, melepaskan, memaafkan, hal2 yang selalu sulit kita terima dalam keseharian kita.

Rate : 3/5 🌟
Profile Image for Indri Octa Safitry.
Author 1 book18 followers
July 30, 2019
"ketika seseorang bergerak meninggalkan kita, dengan ataupun tanpa alasan, maka waktu mereka memang sudah habis untuk berbagi kisah sama kita." (hal.389)

Mereka semua penuh sejuta rahasia. Yang kadang kita tidak terbayangkan walau sedikitnya terlihat kalau kita cukup peka.

Kisah yang bener-bener complicated. Tentang pesahabatan, cinta, pengorbanan, keluarga bahkan belajar mengikhlaskan.

Dengan penokohan yang unik juga nama serta karakternya saling mengisi dan kuat. Membuat cerita ini hidup dan penuh dengan cerita.

Aku suka pas ka Bella menceritakan endingnya yang penuh dengan kejutan tak terduga. Cara mengikhlaskan yang buat aku sendiri pastinya susah wkwk tapi endingnya kurang puas serasa gantung

Konfliknya klimaks. Konflik yang bercabang namun tetap saling mengisi bikin aku nggak bosen sama ceritanya.

Aku selalu bercerita tentang Rasi lebih banyak. Karena memang tokoh utamanya Rasi. Kisah ini tentang hidup Rasi yang buatku bener-bener kuat dan ngajarin aku banyak hal.

Overall, sukaakkk dan recomended. Walau tebel aku ngerasanya kok kurang yah? 😂
Profile Image for Masyitha nurul.
6 reviews
April 27, 2018
"..., lo enggak bakal tahu arti seseorang di hidup lo kalau lo belum kehilangan mereka. Dan, ketika banyak momen yang terlewati karena ego yang enggak bisa lo turunin, lo bakal nyesal sama nasib yang enggak bisa diputar ulang." - Elegi Renjana hal. 374


Quotes diatas sudah menggambarkan betapa berartinya orang orang disekeliling kita. Bukan sekarang saat dia masih ada, tapi saat dia sudah menghilang.
Novel ini bukan hanya tentang rasa yang terpendam tapi juga banyak pelajaran yg bisa diambil. Kak bella buka hanya memasukkan cerita cinta tapi juga tentang persahabatan, bahkan sejarah-pun ada. Kak bella, sukses membuat saya masuk kedalam ceritanya, merasakan sedih, bahagia, nyeseknya melihat seseorang yg disuka sudah sama yg lain, padahal hatinya masih tetap sama kita.

Dari awal PO-pun novel ini sudah ku tunggu-tunggu. Karena dilihat dari postingan-postingan kak bella di instagram tentang novel ini, rasa yg terpendam, aku rasa bisa masuk kedalamnya. Wahaha, dan benar itu terjadi. Gak nyesel sudah dibikin nangis sama novel ini. Gak nyesel sudah adopsi novel ini krna ceritanyaa emang bagussss..
Sukses terus kak stefani bella (hujan mimpi) 💕💕💕
Profile Image for Shindilla Sastriya Dipodiputro.
3 reviews
October 26, 2018
Bella! I really enjoyed your book!

Bella atau hujanmimpi berhasil membawa kisah Rasi dengan menarik. Buku ini tidak hanya mengisahkan cinta tapi juga persahabatan dan keluarga. Jika saya harus memberi pendapat dalam 1 kalimat, saya mengatakan kalau Elegi Renjana adalah bukti bahwa setiap orang memiliki hal yang dirahasiakan dari siapapun, termasuk orang terdekatnya.

Meski di awal cerita sedikit terlalu panjang, namun ketika menyentuh bagian tengah ke akhir saya memahami keinginan Bella untuk mengenalkan delapan karakter terlibat dengan sangat baik, mulai dari Rasi, kakak-adik Utara dan Utari, Lintang, Shira, Athaya, Langit, hingga Fajar.

Buku ini membawa pada tawa tapi juga ada bagian yang sempat saya lewati dengan cepat. Bukan, bukan karena jelek, tapi karena memancing air mata dan saya lagi baca di kantor. Malu kan, kalau nangis? Hehehe..

Oh iya, satu hal lagi! Buku setebal 436 halaman ini berhasil saya tuntaskan kurang dari 2 hari karena sangat menikmati ceritanya.

Sukses terus, Bella!!!
Profile Image for Ifa Inziati.
Author 3 books60 followers
Read
February 26, 2024
Tulisannya rapi, beberapa quotable dan informatif terutama di bidang astronomi, dengan sedikit dialogue tag yang terkesan lumrah tapi membingungkan seperti 'lirih Athaya' (memakai adjektiva alih-alih verba). Pengalaman kuliah para tokohnya mengirim gelombang nostalgia yang pengin saya alami lagi, setidaknya di bagian-bagian menyenangkannya seperti liburan bareng teman-teman kampus. Selipan celetukan yang berhubungan dengan matakuliah, meski baru tahu, entah bagaimana justru terasa familier.

Saya tidak mengerti dinamika hubungan para tokoh utamanya terutama Rasi, Utara, Utari, Shira, dan Athaya. Mereka satu circle yang kebetulan saling catching feelings, tapi tidak ada perasaan canggung yang seharusnya muncul di titik-titik tertentu, atau ditunjukkan lebih discreet karena well, they're friends first and aren't they afraid of losing it once the relationship changes? Mereka—dengan Lintang dan Langit—digambarkan cukup dekat untuk bisa dibilang 'geng'. Rasi suka Utara dan Utara jelas suka Rasi, Utari pun lebih dukung kakaknya sama Rasi, tapi Rasi memilih jaga perasaannya karena Shira suka Utara, tapi Utari nggak mau Shira sama Utara dengan alasan personal padahal Utari dan Shira berteman??? Maybe they can communicate it first? Juga, kenapa Shira selalu di-confront dengan judgemental dan diceramahi padahal dia yang paling butuh dukungan? At least have some compassion??? Kalau memang kalian temannya, kenapa malah makin menyuapi rumor tentang Shira alih-alih menemaninya berubah? Apa saya yang harus baca ulang di sini? Tapi sungguh saya mengernyitkan dahi saat tahu Rasi diam, tidak mengalah lalu move on (she still loves Utara), dan Utari terang-terangan bilang tidak mau Shira bersama Utara. BFFR.

Dialog antarsahabat ini juga seringkali dipanjang-panjangkan ketika bisa saja dirangkum atau dihilangkan, karena tidak berpengaruh juga ke inti cerita. Deep and motivational talk-nya lebih cocok untuk yang suka amanat ceritanya disampaikan straightforward. Dan karakterisasi Rasi... yang meski terlihat "diem-diem bae", tapi nyaris seluruh tokoh di sekelilingnya menganggap dia 'paling bisa mengontrol emosi' (dengan memendam perasaan? I think it's called avoidant), 'menarik karena tomboy tapi berpakaian feminin' (enjoying football doesn't mean the girl is a tomboy, Bintang), hingga mengakomodasi kengambekannya ketika sebelumnya justru dia yang menampar (Shira, I'm sorry they failed you) tidak masuk akal bagi saya. Saya juga tidak melihat apa yang Utara, Bintang, dan Athaya lihat di Rasi... pencerita mitologi konstelasi (just look up Google)? Suka Manchester City (and so do hundreds of women)? Atau yang lain, tapi apa? Kepribadiannya tidak membuat saya sampai root for her happy ending with the right guy.

Kovernya memancing perhatian. Judulnya juga, tapi masih bingung kenapa bukan Elegi Rasi. Elemen-elemennya digambar dengan baik, dan saya suka sekali desain sampul belakangnya. Untuk figur perempuannya, kelihatannya jauh lebih muda daripada usia kuliahan, ya. I wish the paper boats appeared on the front cover, too.

Nama-nama tokoh yang dipilih—Rasi, Athaya, Bintang, Lintang, Langit, Shira, Utara, Fajar, dan Utari—jelas terinspirasi angkasa raya, jadi buat yang suka cerita dengan estetika celestial beings dibumbui deep talk seputar kehidupan awal umur 20-an, bisa coba baca buku ini. Saya akan lebih invested jika pesannya disampaikan lebih subtle, halamannya dibuat lebih ramping dan padat, dan Rasi sebagai tokoh utama lebih dapat meyakinkan saya mengapa saya harus mengikuti kisahnya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
1 review
April 24, 2018
Luka itu semua orang punya. Tetapi untuk menyembuhkannya, luka butuh orang-orang yang memiliki keberanian untuk menerima dan mencari. -Tapak tilas ke-4, hal. 159.

.
.
.

Quotes yang paling aku suka dari Elegi Renjana. Kebayang ngga, gimana kerennya novel ini? Bahkan dari cuplikan quotes di atas aja udah nunjukin gimana kerennya novel ini. Hahaha, okaay. Ini nih novel yang aku tunggu-tunggu dari awal, bahkan sebelum PO penulis dibuka pun aku udah ngga sabar buat adopsi ini novel.

.
.

Rasa itu begitu luas, dan jika menyatakan hanya supaya bisa memiliki serta menggenggam, mungkin rasa itu akan berubah. Sebab 'selamanya' hanyalah sementara.
Bercerita tentang nggak semua rasa bisa diungkapin dengan kata-kata, terkadang ada saatnya buat kita diam dengan perasaan itu, bahkan bingung buat menafsirkan wujud dari rasa itu sendiri, bisa saja rasa sayang, kagum, cinta, atau yang lainnya mungkin? Di novel ini bukan melulu soal cinta, banyak yang diceritakan di novel ini. Waktu baca novel ini, saya sepenuhnya diajak oleh kak Stefani Bella (hujan mimpi), buat masuk ke dalam cerita, bagaimana melihat bahkan merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh di novel ini. Sedikit konyol mungkin, tapi tangis bener bener tumpah ruah di beberapa kejadian, yang mungkin kita pernah ngalaminnya. Kadang bisa bener-bener bahagia, dimana para tokoh bahagia. Kita merasakan langsung apa yang para tokoh juga rasakan. Banyak pelajaran yang bisa diambil di novel ini.

.
.

Gak pernah terbesit sedikit pun rasa nyesel waktu baca novel ini, justru malah semakin penasaran sama lanjutannya. Jadi, buat kalian yang lagi cari novel yang bener-bener lagi hits, mending kalian cari ini aja nih. Gak kalah dari novel-novel lain deh. So aku rekomendasi novel ini. Baca aja deh, dijamin gabakalan nyesel. Buat kak Stefani Bella, semangat yah kakk buat karya-karya terbarunyaa. Sukses selaluu. With love, your reader💙💙
Profile Image for Kinanti.
Author 12 books13 followers
May 24, 2018

Novel solo perdananya Kak Stefani Bella ini dibuka dengan prolog ala-ala diary. Tapi di bab-bab seanjutnya ceritanya berganti menggunakan POV 3.

Bab satu dimulai dari perkenalan para tokoh, yang mana ada banyak. Hahahaha... Aku sampe harus berusaha mengingat si A yang gimana dan si B yang kayak apa, karena memang ada 8 tokoh yang diceritakan dalam cerita ini. Delapan sahabat (4cewek 4cowok) yang kuliah di kampus yang sama dan dipersatuhan karena persaudaraan 2 diantaranya (Utara dan Utari). Tapi tokoh utama di cerita ini adalah Rasi, seorang cewek yang punya kehidupan hampir sempurna. Well, gimana nggak bisa dibilang hampir sempurna, Rasi itu pinter, kaya, mandiri, cantik, jago main gitar dan nyanyi, sekaligus jenis cewek yang selalu mengandalkan logikanya.

Namun logikanya itu lah yang membuat segala kekusutan konflik di novel ini terjadi. Rasi yang sejak lama ditaksir Utara justru menjauh, tanpa alasan yang jelas, bahkan tanpa penjelasan. Mereka masih sering nongrong bareng, tapi Rasi selalu berusaha mengelak dari kode-kode yang dilancarkan oleh Utara. Padahal Babang Uta ini ganteng, loh.

Rasi yang menyukai bintang-bintang, bahkan hafal sama semua cerita tentang rasi bintang dan kisah mitologinya, juga nggak selamanya baik-baik aja sama sahabatnya yang lain. Sebuah masalah yang hadir membuat persahabatan keempat cewek itu jadi merenggang. Tapi sebuah musibah memaksa mereka untuk saling bergandengan menerima takdir.

Aku terpesona banget sama cara Kak Stefani Bella membuat dialog-dialog panjang jadi nggak membosankan, bahkan nggak bikin cerita ini terkesan lambat. Tapi aku kesel banget, gara-gara baca novel ini mataku jadi bengkak! Pokoknya hati-hati deh kalau mau baca ceritanya Rasi, dari tengah sampe ending nangis terus. Mengandung bawang 3 kiloooo!!
Profile Image for Layla Nur Aliva.
8 reviews
May 22, 2018
"Beberapa rasa menuntut sebuah pengakuan. Beberapa lagi meminta kepastian. Sedang beberapa lainnya yang selalu dinilai kecil, hanya ingin merasakan; dalam diam." (Tapak Tilas ke-2)
.
Pernah memendam perasaan untuk seseorang? Pernah berpikir bahwa sebaiknya hanya dipendam saja jika akhirnya hanya mendapat sepahit pahitnya jawaban?

Itulah tema dari novel ini. Tentang memendam perasaan. Tentang sebuah rasa, yang nggak melulu soal cinta, tapi juga persahabatan dan kekeluargaan. Tentang keegoisan dan bagaimana seseorang mengesampingkan egonya, karena rasa tidak selalu harus memiliki kan? Dan tentang keikhlasan. Sebuah penerimaan.

Buku ini punya alur yang mengalir, bener bener semua tokoh punya peran dan porsinya masing-masing, dan itu pas sekali. Belum lagi ulasan ulasan mengenai astronomi dan mitologi perbintangan yang mampu menambah wawasan si pembaca. Dan covernya, aduh, bikin jatuh hati banget gak sih?

Di novel ini, kita akan belajar mengenai sebuah penantian dan bagaimana seseorang mencoba berdamai dengan perasaannya. Juga tentang seseorang dengan rahasianya masing-masing, karena setiap orang pasti punya rahasia, kan?

Last word, buku ini worth it, banget! Aku bahkan sempet nangis di beberapa bagian karena beneran ngerasa jadi si tokoh, dan ngerasain apa yang dia rasain. The recommended one pokoknya.
Profile Image for Maya Murti.
205 reviews8 followers
August 19, 2020
Ini adalah buku yang saya ingin jatuh cinta, tapi tidak bisa :'D

Waktu lihat sampul bukunya--warnanya biru tua langit malam, tidak seperti sampel di Goodreads ini yang kontrasnya dinaikkan--saya penasaran, ini buku apa sih kok gemesin? Ada gambar rasi bintang dan perahu kertas. Apalagi tidak ada sinopsis ataupun cuplikan yang cukup menggambarkan isi buku. Misterius banget.

Begitu saya baca, saya jadi agak kecewa. Bukan karena bukunya tidak bagus--meskipun ada beberapa hal yang menurut saya bisa diperbaiki--tetapi lebih karena saya sudah bukan target demografi dari pembaca buku ini. Lebih jelasnya, saya sudah melampaui cobaan konflik yang digambarkan dalam buku ini sewaktu saya muda, jadi saya sudah tidak begitu antusias mengikuti jalan cerita Elegi Renjana. Ya sudahlah ya, saya akan coba mengulas buku dalam sudut pandang saya yang sudah tidak muda banget ini.

Tema

Buku ini mengusung topik keterbukaan perasaan dalam tema persahabatan. Tepatnya menyangkut rasa ketertarikan romantis. Diceritakan ada 8 orang sahabat, 4 cewek dan 4 cowok, yang hampir semua tokohnya bernama benda-benda angkasa. Di antara mereka ada perasaan suka yang saling menyilang, sehingga menimbulkan perasaan ragu untuk mendekati satu sama lain. Si A dan B saling suka, tapi si C sahabat A juga suka B. Maka si A memutuskan untuk mengalah demi C yang haus kebahagiaan. Si B yang awalnya berniat mendekati pada A menangkap kesan menjauh dari A, maka mendekatlah B pada C walau dia harus memendam rasa sakit dan kecewa. Kemudian ada tokoh-tokoh lain yang suka A, tapi A ngga bisa membuka diri karena konflik dengan perasaannya sendiri.

Plot

Saya singgung sedikit karakter para tokoh sebelum ke plot, soalnya cerita ini memang cenderung character driven untuk menjalankan konflik. Menurut saya, beberapa tokoh dalam 8 orang bersahabat itu punya baseline karakter yang sama: segan untuk berkonflik demi memperjuangkan perasaan masing-masing. Karena banyak tokoh yang tidak terus terang satu sama lain, maka konflik menjadi berlarut-larut dengan menjauhnya tokoh satu dengan tokoh lain. Saya pribadi yang sifatnya berbeda dengan mereka cuma bisa geleng-geleng kepala, berpikir kalau ada aja satu tokoh dalam persahabatan itu yang cukup rese atau tengil untuk menyuarakan the elephant in the room, pasti udah selesai tuh konflik.

Tapi ya sudahlah, saya memutuskan untuk maklum pada proses kreatif penulis muda, apalagi ini buku debut yang ditulis oleh Stefani seorang--setelah dua buku sebelumnya menulis bareng Syahid Muhammad (tautan terkait: ulasan saya untuk Kala)

Sebenarnya ada tokoh yang berperan "menyentil" tokoh-tokoh lain untuk mulai menyelesaikan konflik di pertengahan buku--tapi tetap saja... it's not my cup of tea karena saya lebih suka tokoh yang punya self-agency daripada tokoh yang berusaha menyenangkan semua orang tetapi mengorbankan diri sendiri.

Karakter

Karena sebagian besar soal karakter sudah dibahas dalam poin sebelumnya, maka di poin ini saya akan membahas lebih spesifik mengenai tokoh utama. Namanya Rasi, cewek yang digambarkan capable and considerate. Semua teman-teman dia kagum bangetlah sama Rasi, karena dia dinilai bisa memilih keputusan paling baik dari situasi yang ada. Intinya dia sempurna dan jadi panutan.

Tetapi karena dia berusaha bersikap sempurna (lah kayak pas upacara deh), dia terlihat jadi kurang manusiawi. Dan sebagai pembaca, saya jadi kurang bisa berempati pada dia di paruh awal buku. Baru setelah dikonfrontasi oleh Utari, Rasi jadi lebih terbuka pada perasaannya sendiri. Tetap sih, she isn't my cup of tea dengan segala pendaman rasa dan keputusannya. Namun di sisi lain saya tahu bahwa ada banyak orang yang bersifat sama seperti Rasi dan perlu belajar untuk mengakui perasaan sendiri dan mengutarakan perasaan itu pada orang lain dalam suatu hubungan (ie. you do matter in a relationship). Jadi saya menghargai pesan yang penulis muda ingin sampaikan pada pembacanya yang juga sama-sama muda.

Narasi

Kalau mau membahas teknis penceritaan sih ada beberapa, tapi sebagian bersifat remeh-temeh ya, jadi tidak akan saya bahas.

Pertama, awal buku diantar dengan sudut pandang orang pertama, yaitu Rasi menjelaskan alasannya menulis cerita yang saya baca ini. Kemudian setelah Rasi selesai bercerita, kisah yang sebenarnya dimulai dengan sudut pandang orang ketiga. Mungkin penulis dan editor ada pertimbangan lain, tetapi menurut saya akan lebih greget jika cerita tetap konsisten dengan PoV 1 sebagai Rasi. Tokoh utamanya kan Rasi, jadi pesannya akan lebih sampai jika pembaca bisa menyelami pergulatan batin yang dia alami. Apalagi bab terakhir juga ditutup dengan penuturan Rasi.

Yang kedua adalah penyampaian nilai-nilai. Saya menemui banyak sekali dialog maupun narasi yang terkesan menggurui semacam, "Gini kan gunanya sahabat, berbagi suka dan duka lo?" Ya, saya sebagai pembaca mengerti kalau cerita ini bertema persahabatan. Tetapi, daripada mengulang-ulang semboyan persahabatan yang bisa bikin pembaca jenuh, lebih baik ceritakan secara subtle. Dan jika ingin mengikuti saran ini, berarti penulisan harus memperbanyak aspek demonstratif yang menunjukkan bahwa mereka benar-benar melakukan kegiatan persahabatan tanpa harus bergantung pada penjelasan dalam dialog tokoh maupun narasi penulis. Istilahnya showing versus telling.

Ketiga adalah penggunaan kalimat efektif. Saya tidak keberatan dengan gaya tulis bermajas, namun saya masih menemukan kalimat-kalimat boros yang bikin capek dibaca. Mungkin penulis masih melalui transisi pembelajaran dari prosa liris ke novel, jadi saya masih menilai wajar dalam tahapnya menulis buku debut fiksi populer.

Demikianlah ulasan saya tentang Elegi Renjana, semoga baik penulis maupun para pembaca bisa mengambil hal yang bermanfaat. Saya sadar ulasan ini bisa terkesan terlalu kritis pada orang-orang tertentu, tapi saya tidak ada maksud memojokkan kok. Saya malah senang jika penulis mau berkarya lagi, lalu belajar lebih banyak dalam prosesnya. Kudos for Stefani Bella!
Profile Image for Nyut.
123 reviews1 follower
July 18, 2023
Belakangan ini aku gk terlalu "punya perasaan", atau gimana ya?
Aku heran sama diri sendiri karena baca novel ini gk terlalu menggerakkan hatiku.
Bagiku Rasi dalam cerita ini lumayan. Digambarkan sebagai sosok yg menarik, cerdas, tegas, bijak, dan setia kawan. Penggambaran sosok cewek idola yg bagiku masih bisa diterima. Tapi saking setia kawannya dia berusaha untuk gk menyakiti orang lain dengan cara mengorbankan perasaannya, yg padahal dengan seperti itu jelas2 ada hati lain yg terluka. Ini jalan pikir yg gk masuk di otakku. Dan pengorbanannya ini gk cukup buat menarik simpatiku.
Ada juga plot twist di epilog, tapi bagiku gk cukup mengagetkan karena memang dilihat dari tingkah lakunya seseorang ke Rasi sepanjang cerita ini sih udah keliatan, meskipun ada banyak sangkalan.
Tapi secara keseluruhan sih masih oke lah ceritanya, gk sampe yg bikin jengkel banget juga sama dramanya. Masih ada sedih dan lucunya, sedikit.

Mungkin bagi kalian yg suka baca romance, persahabatan, dan keluarga, kalian bakal suka. Tapi kalo aku biasa aja.
Profile Image for Ezr Dif.
25 reviews
May 6, 2019
Sudah lama pingin baca buku ini karena kiat2 promosi kak Stefani Bella lewat postingan2nya. Elegi Renjana menceritakan rupa2 kisah 8 manusia yang naik turun, mudah berubah. Dan nggak lupa tentu dengan kisah2 cinta antar sahabatnya.

Awal baca, jujur aku agak bosen krn hobi lempar barang nih orang 8. Yang sedotan lah, bantal lah, huhu rasanya hal itu berkali kali diulang dan kenapa juga bikin bosen. Tapi sewaktu Rasi dan Athaya pergi berdua aja ke kota tua, mulailah aku dapat rasa penasarannya. Terlebih waktu cerita bintang-bintang dimulai.

Yup, sampai akhir pun aku bisa dapet buku dg sampul keren ini ditulis dg tujuan apa. Tentu yg bermakna buat aku sendiri menurutku, karena tiap pembaca kemungkinan berbeda. Perihal rasa yang luas, dan mengungkapkan pun atau tidak, itu adalah pilihan.

😍😍😍
Profile Image for Perpustakaan Dhila.
200 reviews12 followers
December 4, 2018
Bagaimana rasanya mencinta sahabat sendiri secara diam-diam? Ayo tanyakan pada tokoh-tokoh dalam novel ini. Namujn, novel ini tidak hanya soal cinta, tetapi jauh dari itu. Tentang persahabatan, keluarga, dan bagaimana menyembuhkan luka. Menarik mengikuti perjalanan Rasi, Utara, Athaya, dan sahabat-sahabatnya.

Hanya saja tokoh yang terlalu banyak menjadikan cerita terkadang tidak terlalu fokus dan punya banyak cabang. Terlihat bahwa penulis ingin menghadirkan semua kisah dalam satu bingkai.

Terlepas dari itu, saya masih bisa menikmati novel ini. Ada banyak hal yang bisa pembaca dapatkan. Senang, sedih, merenung, marah, atau jengkel.

Nah, kamu ada di tim mana? Kalau saya #TimLangit tentu saja~
4 reviews
April 28, 2018
Buku karya Stefani Bella ini sangat menarik untuk saya. Kisah yang disajikan selalu saja memberikan hal-hal baru yang dapat saya pelajari. Tentang keikhlasan, kebahagiaan, dan juga berdamai dengan perasaan. Jika boleh saya bilang tokoh utama adalah Rasi, rasanya saya salah. Saya tidak bisa mengatakan bahwa Rasi adalah satu-satunya tokoh utama. Bagi saya, semua adalah tokoh utama. Sang penulis mampu menghidupkan sembilan tokohnya dengan seimbang, semua mempunyai porsi masing-masing. Lagi-lagi, saya diberikan kejutan dan juga permainan emosi yang teramat sangat di novel ini. Sangat menarik dan sangat layak untuk dibaca.
Profile Image for Jenn.
11 reviews
July 4, 2022
The reason why I picked this book the first time is the cover. I mean, constellations and guitar? It intrigued me right on the very beginning 😃 Then I read the synopsis and thought it’d make a good read.

"..., lo enggak bakal tahu arti seseorang di hidup lo kalau lo belum kehilangan mereka. Dan, ketika banyak momen yang terlewati karena ego yang enggak bisa lo turunin, lo bakal nyesal sama nasib yang enggak bisa diputar ulang." —hal. 374

Btw bukunya ada barcodenya, jangan lupa di scan terus dengerin lagunya sambil baca bukunya yaaaa biar apa ya, biar feelnya dapet aja gituuuu biar makin mantepppp😎
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Azza Ismu Annisa.
6 reviews
December 13, 2018
Bella gila. Bikin senyum, marah, nangis di semua part dalam novelnya. Ada kedekatan emosional antar karakter yang diciptakannya. Bukan sebuah cerita baru memang, semua yang pernah muda nyaris pernah mengalaminya. Namun justru di situ Bela mampu membuat takjub pembacanya. Cerita yang sebenarnya biasa, ia ubah begitu luar biasa.
Profile Image for Marlinda Sriyomi.
2 reviews
January 7, 2019
Waktu pertama kali lihat cover bukunya udah tertarik buat beli. Terus banyak ulasan ceritanya yg bikin makin penasaran. Pas udah beli, sumpah gx nyesel aku baca novel ini, sampe berlinang airmata. Ini keren, novel persahabatan yang ngajarin banyak hal.

Nyesel klo gx baca buku ini deh
Profile Image for Fety Niza.
109 reviews4 followers
February 11, 2019
Novel tunggal pertamanya kak bella yg aku baca.
Isinya bener2 keseharian biasa, konfliknya juga romance banget. Kalo ngeliat dari blurb nya kukira ini bukunya bakal puitis betul, ternyata nggak juga. Bahasanya sederhana, mudah dicerna.
Profile Image for Baharian Diko.
3 reviews
April 16, 2021
Novel yang indah dan mudah dibaca, namun konklusinya terasa terlalu bertele-tele menyia-nyiakan tensi yang sudah dibangun. But, overall. This's good book!
3 reviews
January 4, 2022
tentang persahabatan, mungkin salah satu novel yang lumayan nysek buat dibaca
Profile Image for Vira.
1 review
July 24, 2022
Will be one of my favorites book! ;) Romannya ada, kekeluargaan juga, pertemanan tentu iya, aduh pokoknya worth to read banget ini buku!
Profile Image for Felisitas Flora Sambe Mambela.
43 reviews
June 7, 2023
Karena rasa itu memiliki banyak arti dan setiap orang memaknainya secara berbeda.

Awal membaca novel ini tidak ada bayangan akan menitikkan air mata karena dimulai dengan pengisahan yang santai. Mengangkat tema persahabatan di dunia perkuliahan, novel ini cukup membuat otak dan perasaan bekerja untuk mengingat kehidupan.

Ceritanya dekat dengan cerita di kehidupan nyata. Menyatukan berbagai karakter yang berbeda dengan pola pikir yang juga berbeda. Pada akhirnya, perasaan itu sulit dijelaskan apalagi diterka. Terima dan akui itu, sebelum waktumu habis. Let it be and let it go.

Suka banget ih, udah lama ga baca novel, trus langsung baca ini jadi meningkatkan semangat baca lagi di tengah bacaan jurnal yang menumpuk.
Profile Image for Atikah Rahimah.
29 reviews
July 8, 2023
elergi renjana tentang rasa yang merekah, namun katanya tak searah. perasaan itu adalah anugrah, nikmati dan terimalah. mengakui ataupun diam ialah keputusan mu. jangan pernah halangi pertemuan mungkin pertemuan ialah awal dari perpisahan namun yakinlah ada rencana semesta yang tidak kita ketahui. teruslah mencoba melangkah menuju pertemuan-pertemuan baru karena yang selamanya hanyalah sementara. let it be and let it go apapun itu sedih maupun senang.
1 review
November 3, 2018
Sangat menyentuh . Dengan baca novel ini gue bisa ketawa sedih marah kesal terharu pada saat itu juga
Profile Image for Yasmin Nabilla.
193 reviews
June 13, 2022
Ketika membaca buku ini aku menyadari bahwa ini adalah buku yang aku cari dan aku sukaiiii

Sungguh mencari buku dengan cerita dan cara penyampaian yang seperti buku ini adalah buku yang aku sukai. Meski ceritanya sederhana dengan konflik persahabatan, percintaan, kekeluargaan tapi penulis mengemas cerita ini dengan sangat baguss juga jangan lupakan sajak sajak yang disisipkan di dalam buku ini, menyentuh hati kecil ku... Aku sempat menangis juga saat salah satu karakter yang harus pergi untuk selamanya. Sangat menguras emosi ku tapi tak apa, ini adalah buku yang sangat aku suka. Terima kasih untuk penulis yang sudah melukis kisah hidup tokoh tokoh dalam buku ini dengan warna yang indah seperti pelangi
Profile Image for Gnaw.
1 review
May 6, 2022
Sip, dari awal saya shipper Rasi dan Athaya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for kinanti.
49 reviews
November 9, 2024
read this book for my assignment purpose and ended up being absorbed with the storyline and i cried a lot, bawling my eyes out in my bedroom rather than doing my novel-review assignment :D
Displaying 1 - 30 of 31 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.