3.เล่มนี้พี่เซี่ยจิ่งสิงพระเอกขบถของเรา..ยังคงตามติดชีวิตนางเอกเช่นเดิม...ยียวนกวนประสาทเหมือนเดิม...โผล่มาแต่ละทีก็จะมาแบบขี้เกียจๆเหมือนเดิม..ถ้ามีซาวนด์เพลงประกอบเวลาซีนที่พี่เขาโผล่มาก็ต้องเพลงนี้เลย...Today I dont feel like doing anything~ I just wanna lay in my bed~แบบว่าโผล่มาแบบนอนๆดูเกียจคร้านตลอดเลยว่างั้น...ชอบแอ๊บขี้เกียจแต่จริงๆคือขยัน...โดยเฉพาะขยันสอดรู้สอดเห็นเรื่องนางเอก😆...เล่มนี้ได้ใกล้ชิดกันและมีโมเม้นโรแมนติกตกน้ำตกท่าช่วยชีวิตกัน~พระเอกถอดเสื้อให้นางเอกใส่เสื้อแก้หนาวอะไรแบบนี้ด้วย..แถมมีเหตุให้เนียนๆพานางเอกไปรู้จักญาติผู้ใหญ่ฝ่ายแม่อีกด้วยนะ..วู้วววว😍😍😍...พี่เค้าจะมีหายไปปฏิบัติภารกิจลับๆแว้บนึงแต่พอกลับมาปุ๊บก็มาตามติดชีวิตนางเอก..แล้วค่ำๆมืดๆก็มานั่งรอนางเอกในห้องนอนเฉ้ย..ประหนึ่งสามีรอภรรยากลับจากทำงาน?🤔....5555...นั้ลลักก😝😝😝
Akhirnya ngga tahan dan lanjut baca juga. :P Habis terlalu membuat penasaran. :)) Membaca dua judul lain yang plotnya mirip pun, tidak bisa semasuk kisah Shen Miao ini. Mungkin karena gaya dan tata bahasanya yang lebih sederhana dan tidak rempong. :P
Setelah di buku sebelumnya, kita dibawa ke masa remaja Shen Miao yang 'mendadak' berubah dari 'idiot' menjadi seorang gadis yang mampu membawa nama besar keluarga Jenderal Shen dan mengatasi pressure dari kedua bibi-nya yang iri juga para sepupu yang iri kepadanya. Dia juga berubah dari tergila-gila dengan Pangeran Ding dan menjadi lebih 'smart' (iyalah, di dalam pikirannya, dia sudah menjadi seorang Empress).
Di buku ini kita dibawa ke masa penilaian di sekolah Shen Miao, ketika di tahun-tahun sebelumnya, dia biasa dipermalukan (entah bagaimana dia bisa bertahan sekolah ketika dirinya dipermalukan dan ditertawakan, dia bodoh atau memang tidak tahu malu?). Namun tahun ini, dia justru mengalahkan Shen Yue, sepupu dari Three Household di ujian pertama. Tidak mengambil serta di ujian kedua, namun justru ditantang di ujian ketiga oleh pihak remaja pria (si remaja pria dimanipulasi oleh Shen Yue untuk menantang Shen Miao), namun justru berakhir dengan dipermalukan sendiri.
Ketika segala upaya gagal, Second Household justru memutuskan menjebak Shen Miao dengan Pangeran Yu (adik dari Emperor yang berkuasa) yang terkenal sebagai urakan, dan kasar terhadap wanita. Namun tokoh utama kita begitu pintar dan dengan piawai mampu memutarbalikkan potensi kemalangan menjadi kemenangan di pihaknya. Ketika kemalangan menjadi milik Second Household, nyonya kedua Shen masih berusaha menukar takdir Shen Qin (putrinya) dengan Shen Miao dalam sebuah pernikahan. Upaya yang gagal karena Shen Miao mampu merancang sebuah rencana lain, rencana yang berakhir dengan kembalinya Shen Xin (ayah Shen Miao, sang Jenderal Shen) yang sangat melindungi sang putri.
Akhir buku ini, Shen Miao menjebak Shen Qin dan fakta itu diketahui oleh Xie Jing Xing (Little Marquis Xie).
Xie Jing Xing sendiri sudah eye-ing Shen Miao sejak pertemuan mereka di sekolah, dan terkejut dengan sikap Shen Miao yang tidak seperti seorang putri keluarga bangsawan. Bahkan mereka berkali-kali bertemu (entah kebetulan atau tidak) di situasi yang 'ajaib', namun jika biasa heroine harus diselamatkan oleh sang hero, ini sang hero-lah yang selalu terkejut setiap kali dia mau menyelamatkan namun sang heroine sudah menyediakan jalan keluar sendiri dan merancang semuanya dengan pintar. Hubungan mereka berdua masih belum ada tanda-tanda mengarah ke mana pun. xD Tetapi setiap kali Shen Miao ada dalam bahaya, Jing Xing akan hilang ke-cool-an dia. :))) Menggemaskan! Yah, walau belakangan Jing Xing tahu kalau Shen Miao pintar dan dia justru memilih hanya 'menyaksikan'. Atau kapan-kapan akan turut serta membantu? Kasihan Jing Xing, belum pernah sempat jadi hero kecuali pas di ujian itu saja. :P
This entire review has been hidden because of spoilers.
This book was so much fun to read. Maybe because this book was pure escapism from my stressful reality ʕ•ᴥ•ʔ. So addictive too.
I love how the author blurred the lines between heroine and villainess for our main character. She is so calculating, cold and brutal in her quest for revenge and it amazes me that I can still like and root for her. This is only feasible for when you know that the real villains are truly evil of the selfish sorts. The author has really advanced the plot layering, twists and again schemes that would make Sun Tzu proud. I also like the perfectly paced development of key relationships — it is more organic, not rushed or too stereotypical.
This entire review has been hidden because of spoilers.