Konon ada sebuah negeri yang membagi rakyatnya berdasarkan zodiak. Kepercayaan ini bermula dari adanya Guardians di masa lampau yang dipercaya telah melindungi rakyat negeri itu dari peperangan dengan Hybrid—ras setengah manusia setengah hewan. Guardians itu sendiri mendapat kekuatan dari zodiak. Tetapi walaupun zodiak total berjumlah dua belas, negeri itu hanya mengenal empat Guardians dari masing-masing elemen dasar zodiak.
Peperangan sudah lewat beratus-ratus tahun lamanya. Para Guardians juga sudah meninggal. Hanya tersisa empat kerajaan yang didirikan para Guardians—Fire Hearts Kingdom, Earth Dimonds Castle, Air Royale Empire, dan Water Jade Palace— dan sebuah ramalan. Ramalan itu mengatakan peperangan akan sekali lagi terjadi ketika Guardians muncul kembali. Tetapi ramalan itu tidak diketahui siapa pun kecuali orang-orang kerajaan.
Aku punya ekspektasi yang cukup tinggi untuk buku ini, tapi nyatanya ekspektasi itu tidak terpenuhi. Eksekusi dari permasalahan yang ada minim sekali, rasanya seperti permasalahan inti terus menerus diundur dan kemudian diberi dengan permasalahan-permasalahan kecil baru. Buku ini berisi banyak sekali potensi yang dapat dikembangkan, entah kelanjutannya akan ada atau tidak... Tapi rasanya buku ini hanya seperti prolog saja.
75% dari isi buku, dan para tokoh baru merasa ada yang tidak beres. Rasanya terlalu lama. Meski begitu buku ini ditulis dengan baik, sehingga meski fantasi rasanya tetap ringan.
Zodiaque Academy merupakan novel Kak Feyliefey pertama yang kubaca. Akhirnya menemukan 1 (satu) lagi novel fantasi karya penulis Indonesia yang menarik untuk diikuti.
Jujur sejak awal mendapatkan novel ini, aku sempat berpikir bagaimana caranya meramu sebuah kisah fantasi dengan jumlah halaman yang tidak terlalu tebal ini. Bagaimana eksekusinya, bagaimana pun juga fantasi itu butuh imajinasi dan riset yang tidak main-main untuk membangun kisah yang menarik.
Hingga kemudian aku mulai membaca, aku dibuat penasaran dengan kisah para guardians, ramalan kehancuran dan siswa siswi Zodiaque Academy itu sendiri. .
Tokohnya lumayan banyak, dan buat aku yang tidak terlalu bisa cepat menghafal nama tokoh sempat mengalami kesulitan untuk mengingatnya. Apalagi alurnya cenderung cepat dan langsung menukik ke konflik.
Hingga menjelang ending, jujur aku bingung masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, ternyata oh ternyata 😁😁😁😁
Sebagai novel debut, novel ini menjadi perkenalan yang menarik bagiku, dan juga buat kamu yang tidak terlalu familiar dengan genre fantasi. Novelnya ringan dan tidak sulit untuk membayangkan seperti apa itu Zodiaque Academy dan konfliknya. .
Secara keseluruhan, aku suka dengan novel ini dan aku masih penasaran bagaimana nasib para guardians dan ramalan kehancuran itu sendiri
Cerita ini kaya akan plot yang bisa diapa-apain. Dalam artian tidak bisa ditebak sama sekali. Gaya kepenulisan kak FeylieFey begitu eksplisit, langsung ke intinya. Bagus sekali untuk sebuah cerita fantasi karena kalau dibiarkan terlalu berbelit-belit bahasanya, cerita ini mungkin akan 400-an halaman atau bahkan lebih. Tapi sebenarnya untuk genre fantasi, halaman sebanyak itu sudah wajar. Dan kadang di bagian romantis, saya merindukan kalimat-kalimat yang agak puitis. Karena bahasa yang eksplisit susah membuat saya menjiwai perasaan para karakter.
Idenya bukan main, mahal sekali. Saya belum pernah terpikirkan untuk mengutak-atik zodiak menjadi cerita semenarik ini untuk diikuti. Jika dibilang alurnya terlalu cepat mengalir, menurut saya tidak juga. Saya mengikutinya dengan mudah. Akan tetapi, jumlah karakter utama yang sepertinya agak terlalu banyak terkadang juga membuat saya bingung konsentrasi ceritanya ini dipimpin oleh siapa. Tapi saya berpikir dari sudut pandang lain. Kemungkinan besar cerita ini memang dipimpin oleh ramalan itu sendiri, jadi untuk membawa kita menuju ramalan itu, diperlukan karakter-karakter yang sesuai untuk menuntun kita ke sana.
Hanya sedikit yang membuat saya selalu bertanya-tanya di sini. Kalimat yang terlalu eksplisit. Itu saja. Selebihnya cerita ini sangat menarik. Author tidak meninggalkan cliffhanger pada paragraf akhir cerita. Cliffhangernya sendiri terletak pada plot yang memang masih terasa belum lengkap jika kita tidak membaca cerita selanjutnya. Semangat untuk Kak FeylieFey!
akhirnya nemu lagi novel fantasi yang berasal dari penulis indonesia. terlebih, novel ini berbasis kerajaan dan sekolah kerajaan which means itu tema favoritku.
novel ini cukup seru dan alurnya dibilang cepat. imajinasi pembaca sangat aktif saat ngebaca tulisan kak feylie fey. aku bisa ngerasakan suasana tegang, senang, haru, bahkan jengkel dengan salah seorang tokoh yang ada di sini. penulis pinter banget nyusun cerita demi cerita serta beberapa side story yang dipaparkan oleh sudut pandang tokoh yang berbeda-beda.
selain itu salut dengan penulis yang mungkin melakukan banyak riset untuk terbentuknya novel ini. sungguh novel apik yang menyumbang tema zodiak di dalamnya di sebuah kerajaan. aku masih gak bisa berkata-kata dalam penyampaian narasi yang sebegitu enaknya bahkan kalau bisa diniatkan novel ini bisa habis dalam waktu satu hari.
kekurangannya mungkin terletak pada typo. typo disini memang terdengar biasa saja dan gak banyak gitu ya. tapi yang menjadi masalah yaitu typo pada nama tokoh, disaat tokoh A berbicara dengan tokoh B namun kemudian tokoh A menyebutkan tokoh C yang terkadang membuat bingung. namun it's okay, dan aku sedikit curiga apakah buku ini berseri? kita tunggu selanjutnya.
Saya masih bingung cerita ini arahnya kemana. Karakternya terlalu banyak, dan buku ini hanya 200 halaman. Sebenarnya, banyak karakter tidak masalah kalau jelas mana yang utama, mana yang figuran.
Di awal, saya kira cerita ini bakal fokus ke perkembangan Flaine selama di akademi. Eh beberapa bab kemudian, muncul Verein. Sehabis itu, ada bagian Fiona. Saya sampai sempat kebalik antara Fiona dan Leona karena nama mereka agak mirip. Karena tokohnya ada banyak, saya merasa karakter mereka kurang digali.
Kemudian, cerita diakhiri dengan cliffhanger yang kurang rapi. Terlalu banyak masalah yang belum diselesaikan sehingga rasanya kurang puas, terutama begitu tahu kelanjutannya baru akan ada di novel berikutnya.
Di sisi lain, ini adalah cerita fantasi yang ringan dan cocok untuk pembaca kelas middle grade karena menggunakan trope akademi sihir, cerita persahabatan, dan ada makhluk-makhluk fantasi. Kalau saya masih SD-SMP, pasti saya akan senang membaca cerita ini karena menarik dan mudah dicerna otak.
Untuk kedepannya, semoga penulis bisa lebih matang dalam proses pembuatan novel lanjutannya.
Yup, novel ini bergenre fantasy dan pertama kalinya aku membaca karya kak Fey. Disini dikisahkan tentang sekolah di Zodiaque Academy, dan selain itu ada misteri yang disembunyikan oleh mereka yang disana. Mengenai guardians yang seharusnya berjumlah sesuai jumlah zodiak. Kemudian adanya mereka yang jahat yang berusaha menyerang murid-murid tersebut, terutama Flaine. Seolah Flaine adalah target utama dari mereka yang jahat . . Covernya kesannya dark banget, bikin orang penasaran. By the way, aku bayangin aku disitu jadi Flaine tapi juga bayagin jadi Fiona juga *plaksss*. Pesan moral yang bisa diambil dari novel ini adalah janganlah menyembunyikan sebuah kebenaran, karena pelan-pelan akan terbuka juga. Kemudian tentang persahabatan, saling tolong menolong dan pengorbanan. Disini juga ada proses pencarian jati diri juga. Penyingkapan sebuah misteri juga . . Satu lagi, jangan sekali-kali mudah percaya sama orang, siapa tau orang tersebut menyakitimu atau menusukmu dari belakang.
Bagi saya, buku ini memiliki tempat tersendiri di sederetan buku yang saya baca.
Buku ini sedikit mengingatkan saya dengan Harry Potter (walau sebenarnya saya belum pernah baca buku Harry Potter), karena tema dan tokohnya memiliki beberapa kesamaan, murid tahun pertama di sebuah sekolah sihir, tapi tanpa ada kaitan dengan dunia nyata seperti Harry Potter. Premis yang menarik menggunakan ramalan tertentu, hal-hal yang sudah punah/hilang namun ternyata masih ada, dan mengenai konsep elemen dan zodiak.
Memang tidak sempurna, saya menemukan beberapa hal yang membuat saya kurang nyaman. Di antaranya penamaan-penamaan dan penyebutannya ketika dialog para tokoh. Terasa kurang simpel dan sulit kalau diucapak, kurang normal bahkan untuk nama-nama dari luar negeri. Kalau dari alur jujur saja dari awal hingga akhir saya belum memahami 100% arah cerita (trilogi) ini akan ke mana. Tapi mungkin ini memang tujuannya, namun kurang terasa konflik dari keseluruhan buku ini. Karena walau dibuat trilogi atau lebih, biasanya selalu ada satu konflik besar dalam setiap buku, sehingga pembaca bisa merasakan bahwa 1 per satu konflik tokoh utama bisa teratasi.
Tapi saya masih penasaran tentang kelanjutan kisah para murid Zodiaque Academy ini. Semoga saya bisa segera membaca buku berikutnya
Sebenernya beli karena suka sama cover nya, sudah asyik banget kayanya. Baca ini di 2020, dan kalau saya ingat lagi ini saya kira akan penuh dengan dunia sihir, sangat lambat sekali alurnya. Saya beneran nggak paham, ini masih bersambung kan buku nya belum ada kelanjutan lagi. Jadi bagi saya ceritanya biasa aja kak, jujur di saya nggak paham banget, lebih kerasa feel baca nya ini seperti serial remaja Indonesia.
Awal baca novel ini aku merasa kalau alurnya terlalu cepat dan terburu-buru tapi masih cukup enak untuk dinikmati. Semakin ke belakang, pengenalan tokohnya juga semakin banyak (yang sepertinya bakal punya peran penting di buku selanjutnya). Daaaan endingnya hmmm bikin pengen cepet baca buku keduanya
Buku fantasi pertama yang aku baca bulan agustus ini awalnya agak bosan dan beberapa peralihan tokoh flaine dan verein buatku kadang bingung menentukan siapa yang tokoh utama tapi sepertinya flaine. Pokoknya overall bagus dan menarik dan duh gantung banget jadi harus baca series lainnya yakni sodiaque marionette.
Novel ini akan seratus kali lebih bagus kalau pihak penerbit dan penulis mau meluangkan waktu untuk mengembangkan ceritanya terlebih dahulu. Banyak potensi yang rasanya disia-siakan.
Suka dengan alur dan ceritanya, baru gitu. Tapi aku bingung banyak POV dan nama. Aku suka karakter Flaine, meskipun berprasangka buruk terus tapi banyolannya suka:))
Buku ini menceritakan tentang sebuah Akademi Sekolah yang membagi siswanya berdasarkan zodiak
Kelas sosial terbentuk akibat terpecahnya para siswa. Perselisihan terjadi dimana-mana, antar siswa, bahkan antar makhluk-makhluk mitologi yang menjadi "partner" mereka.
Terlepas dari itu semua, beberapa persahabatan tetap terjalin, entah dengan sukarela atau terpaksa, karena di antara mereka ada musuh yang tak nyata.
buku ini mengisahkan tentang suatu negara dimana semua rakyatnya dipisahkan menurut zodiak mereka masing - masing, namun secara general ke 12 zodiak tersebut dapat dikategorikan menjadi 4 kelompok besar, Api, Air, Tanah, dan Udara.
Ide ceritanya sendiri sebenarnya menarik dengan adanya sihir dan terdapat sistem Partner, sayangnya menurut saya, buku ini kurang mendetail dalam menjelaskan bagaimana sistem sihirnya, apakah seseorang dapat langsung mengendalikan elemen mereka atau hanya si Partner saja yang dapat melakukannya, apakah terdapat hubungan antara ke-12 zodiak dengan pengelompokan mereka dan apakah itu memiliki pengaruh dengan sihir-nya ?. Selain itu, hanya ada sedikit sekali informasi tentang latar tempat cerita ini.
Ada beberapa perkenalan karakter yang menurut saya agak dipaksakan dan perilaku mereka yang tampak melemparkan diri ke arah MC juga sama sekali tidak membantu. Salah satu perkenalan karakter yang paling baik adalah Aaron, sangat natural dan tidak dipakasakan sama sekali, so thumbs up for that.
Kalo melihat dari endingnya, buku ini sepertinya akan menjadi series yang cukup panjang, mungkin apabila terdapat detail yang lebih baik orang akan lebih tertarik untuk membaca buku ini dan buku - buku selanjutnya.