Setiap manusia memiliki lintasan jejaknya masing-masing. Yang mulai terbentang sejak terlahir, dan berakhir saat perjalanan hidupnya selesai. Ada yang bisa menempuhnya dengan cukup cepat, ada juga yang harus menempuhnya dengan waktu tidak sebentar. Ada yang melintasinya dengan cukup mudah, tapi ada juga yang harus menancapkan jejaknya jauh lebih dalam.
Akan ada banyak persimpangan di sepanjang hidup kita. Tidak hanya satu, dan tidak hanya sekali kita lewati. Persimpangan yang berisi keresahan, kebingungan, juga sampai rasa sakit. Dan dengan kelebihan dan keterbatasan yang ada, kita masih diberi pilihan untuk menjalaninya dengan cara yang kita yakini.
Entah dengan apa cara kita menempuhnya. Dengan berjalan, berlari, melompat, atau hanya memilih diam. Tidak ada yang salah, juga tidak ada yang perlu dibenarkan sepenuhnya. Karena yang akan menjalani dan mengambil pelajaran dari setiap perjalanan itu adalah diri kita sendiri.
Waktu kita mungkin tidak banyak, pilih dan jalani apa yang memang kita mau dan yakini. Agar kita bisa meninggalkan jejak yang baik. Untuk mereka yang masih melihat, mengikuti dari kejauhan, atau yang baru akan datang di waktu yang tidak pernah kita pikirkan.
Bentang Jejak, menurutku, berisi cerita-cerita inspiratif dari sudut pandang penulisnya. Buku ini ditulis dengan kacamata penulis terhadap banyak hal di sekitarnya.
Ada cerpen, ada prosa. Kaya akan tema dan pendek-pendek tulisannya. Rasanya seperti membaca kumpulan postingan di blog 😆
Beberapa tulisan berhasil untukku. Oh iyaaa, oh betul, oh bisa jugaa. Semacam itulah komen-komenku pas baca 😂
Apalagi penulisnya persis seumuranku (liat tahun lahir di halaman terakhir buku 🙈). Aku jadi ikut merasakan dilema-dilema orang seusiaku yang bahasannya ada jodoh, pilihan profesi, pekerjaan, dan semacamnya 😂
Beberapa tulisan yang lain, menurutku, ada yang terlalu telling untuk jadi nasihat. Mungkin karena ini tulisan pendek, jadi agak terbatas proses showing-nya.
Menurutku lagi, tipisnya buku ini cukup. Kumpulan tulisan begini emang nggak enak kalau terlalu banyak dijadikan satu. Orang bisa cepet bosen dan maknanya saling tumpang tindih.
Semangat terus nulisnya! Semoga bisa makin produktif dan inspiratif 😆