Jump to ratings and reviews
Rate this book

未来のミライ

Rate this book
小さな庭に小さな木の生えた小さな家。ある日、甘えん坊のくんちゃんのもとに生まれたばかりの妹がやってきます。両親の愛情を奪われ、戸惑うばかり。そんな時、未来からきた妹・ミライちゃんと出会いました。彼女に導かれ、時をこえた冒険へ。むかし王子だったと名乗る謎の男。幼い頃の母。父の面影を宿す青年。様々な出会いを経て、くんちゃんが最後に辿り着く場所とは?細田守監督の原作小説、イラスト満載のスニーカー文庫版!

292 pages, Mass Market Paperback

First published October 30, 2018

52 people are currently reading
1485 people want to read

About the author

Mamoru Hosoda

38 books154 followers
Mamoru Hosoda (細田 守 Hosoda Mamoru, born September 19, 1967) is a Japanese film director and animator.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
124 (19%)
4 stars
216 (34%)
3 stars
225 (36%)
2 stars
47 (7%)
1 star
9 (1%)
Displaying 1 - 30 of 107 reviews
Profile Image for RaLav.
89 reviews21 followers
January 11, 2023
Impresi pertama aku pas baca novel ini adalah ceritanya unik!

Aku nemu buku ini di perpustakaan sekolah, karena covernya yang cakep ditambah blurbnya juga menarik ngebuat aku akhirnya minjem buku ini.

Jujur aja aku rada bingung pas awal-awal baca. Alur ceritanya maju mundur dan rada absurd menurutku. Kalau aku lihat-lihat buku-buku jepang itu tema ceritanya memang out of the box dan suka ngambil genre magical realism. Begitu juga dengan buku yang satu ini

Kita dibawa masuk ke dalam cerita seorang anak laki-laki yang mendapati keluarganya memiliki anggota keluarga baru yaitu seorang bayi perempuan, tak lain lagi sang anak laki-laki menjadi seorang kakak. Perubahan keadaan tersebut membuat dirinya terkadang kesal dan cemburu karena perhatian orangtuanya lebih terfokus pada sang adik.

Cerita ini mungkin relatable bagi orang-orang yang memiliki peran kakak dalam rumahnya. Apalagi sebagai kakak pertama. Dan karena itu juga aku ngerasa relatable sama perasaan tokoh utama disini😆 bukan gasuka sama adik sendiri, tapi kita ngerasa gak adil aja. Rasanya jadi ada jarak sama anggota keluarga yang lain (kok jadi curcol) ya intinya begitu deh tapi itu dulu banget pas baru pertama kali punya adek.

Alur buku ini awalnya rada ngebosenin. Gara-gara aku gak ngerti konsep ceritanya dan gaya tulis sang author yang sangat deskriptif jadinya aku mulai bosen. Tapi makin keujung cerita akhirnya aku ngerti jalan ceritanya dan ternyata unik.

Overall cocok buat yang suka cerita out of the box, magical realism, genre keluarga atau bagi yang suka alur maju mundur. Oiya, buku ini juga ada filmnya! Kayaknya aku mau coba nonton deh🧐

Aku kasih buku ini rate 4/5⭐
Profile Image for Kai Kai.
14 reviews4 followers
October 13, 2018
ปกติชอบดูการ์ตูนแอนิเมชั่นอยู่แล้ว เล่มนี้ตอนอ่าน รู้สึกเหมือนกำลังดูการ์ตูนอยู่เลย สนุกดี สามารถอ่านได้รวดเดียวจบ ยิ่งถ้าชอบเรื่องราวเกี่ยวความสัมพันธ์ในครอบครัวก็น่าจะชอบค่ะ
Profile Image for mylibraryofdreams.
574 reviews134 followers
March 12, 2019
Persönliche Meinung
Ich habe die englische Version gelesen.
Das Buch hat meine Freundin entdeckt und wir haben es uns einfach mal so gekauft, weil wir fanden, dass es niedlich klang. Erst später habe ich ehrausgefunden, dass dazu auch ein Manga und ein Anime erscheint. Ich war also echt gespannt auf die Buchform und ich muss sagen, es war echt niedlich. Storytechnisch nicht unbedingt spannend oder eine Meisterleistung aber doch einfach alltägliche Szenen und einfach niedlich. Mit einer kleinen Portion Fantasy. Halt so wie man es von den Japanern gewöhnt ist.

«„You can have some, too“
"Won’t we get in trouble?“ Kun worried. But the girl just paused with the cookie halfway to her mouth and smiled a naughty smile.
„But they taste better when you’re messy.“»

Was mir besonders gut gefiel, war, dass Mamoru Hosoda sehr lebendig schreibt. Er benützt Dinge wie: „uh huh“ „uh uh“ (wer erkennt den unterschied in der Aussprache?) „?!“ und „ha ha ha“ das sind Dinge die mir sonst nicht so häufig n Romanen begegnen und ich habe dadurch die Bilder und stimmen und Gesichtsausdrücke einfach direkt in meinem Kopf gehabt und es vor mir gesehen. Ich fands mega!

Ansonst war es einfach eine süsse Geschichte für zwischendurch und ich freu mich nun extrem auf den Manga und den Anime!

Fazit: Zuckersüss!

Profile Image for Mirai.
590 reviews127 followers
September 8, 2018
"การส่งต่อความฝันและความรักจากรุ่นสู่รุ่น"

ชีวิตอันแสนสงบของ "คุนจัง" ต้องเป็นอันจบลง เมื่อ "มิไรจัง" น้องสาวของเขาถือกำเนิดขึ้น และได้แย่งชิงความรักของพ่อแม่ไปจากเขาจนหมด ด้วยความน้อยใจ ทำให้คุนจังเก็บงำความทุกข์และความคับแค้นเอาไว้ และลงมือแกล้งน้องสาวทารกเงียบๆ แต่แล้วเรื่องไม่คาดฝันก็เกิดขึ้น เมื่อคุนจังได้พบเข้ากับมิไรจังที่มาจากโลกอนาคต จุดเริ่มต้นของการผจญภัยข้ามกาลเวลาจึงเกิดขึ้น..

ในตอนแรก เราซื้อเล่มนี้มาอ่านก็ไม่ได้คาดหวังอะไรมาก เพราะคิดว่าตัวเองคงไม่มีเวลาไปดูอนิเมะ และอนิเมะเรื่องนี้คงไม่ได้หาโรงดูง่ายด้วย ก็เลยซื้อมาอ่านแก้ขัดกันไป

"มหัศจรรย์วัันสองวัย" เป็นคำที่จำกัดความเรื่องนี้ได้ดีที่สุดเลยค่ะ เนื้อเรื่องเริ่มต้นตั้งแต่สมัยที่พ่อแม่ของคุนจังเพิ่งแต่งงานกันใหม่ๆ ต่อมาก็ถือกำเนิดคุนจังและมีมิไรจังตามมา ก่อนที่คุนจังจะพบกับปาฎิหาริย์มากมายเกี่ยวกับการเดินทางข้ามวันเวลาไปพบเจอกับบุคคลต่างๆ ในครอบครัวทั้งในอดีตและอนาคต มีความแฟนตาซีผสมเข้ากับความวุ่นวายสไตล์เด็กง๊องแง๊งเจ้าปัญหา

สำนวนภาษาเล่มนี้อ่านง่ายค่ะ แม้จะมีเสียงร้องไห้งอแงของคุนจังและมิไรจังแทรกมาเป็นระยะๆ ก็ตาม แต่ก็ไม่ทำให้เรารู้สึกรำคาญหรืออ่านติดขัดแต่อย่างใด 555555 ประเด็นของเล่มนี้ดูแค่ภาพหน้าปกหรือคำโปรยปกหลังคงหนีไม่พ้นเรื่องราวของพี่ชายที่อิจฉาน้องสาวเพราะถูกแย่งความรักไป ซึ่งเป็นปัญหาพื้นฐานที่พบเจอได้ทั่วไปในครอบครัวที่ไม่ได้มีลูกคนเดียวอยู่แล้ว การเดินเรื่องในช่วงแรก ค่อนข้างราบเรียบธรรรมดา และดูไม่มีอะไรเท่าไหร่ แต่หลังจากที่คุนจังเจอกับมิไรจังจากอนาคต ความน่าสนใจและความสนุกของเรื่องก็เริ่มบังเกิด ทำให้เราได้เรียนรู้ความสำคัญของครอบครัวไปพร้อมๆ กับคุนจัง

สรุปแล้ว เริ่มแรกน่าเบื่อไปหน่อย เหมือนจะน่าสนใจแต่ก็ไม่ได้ดึงดูดอะไรมาก ทำให้เราอ่านช้าไปชั่วขณะหนึ่ง แต่พอถึงกลางเรื่องไปจนถึงตอนจบ รู้สึกว่าสนุกมากกกกกก การผจญภัยข้ามกาลเวลาของคุนจังไม่ได้ปลดล็อคปัญหาพี่อิจฉาน้องแต่เพียงอย่างเดียว แต่ยังปลดล็อคและเปิดมุมมองใหม่ให้คุนจังเกี่ยวกับครอบครัวในเรื่องอื่นๆ ที่เด็กน้อยอย่างคุนจังไม่เข้าใจได้อีก ซึ้งใช้ได้เลยค่ะ
______________________________
สามารถติดตามอีกช่องทางการรีวิวของเราและเพื่อนๆ ได้ที่ แฟนเพจ Rook a Bead
Profile Image for Prin.
215 reviews49 followers
October 17, 2018
This book is a series of dream-like adventures of a young boy who is struggling to accept the changes in his family set off by the arrival of his little sister. It has been lovely to watch the main character’s development towards finally finding his place within his family. It is, however, not just about the young boy’s journey but his parents’ journey, too.

They say that when a child is born, a mother is born, too. But that’s not all—in a way we can say that a father is born, grandparents are born, and a big brother or big sister is born, too. Indeed it’s a major event with momentous impact to all of the members of the family.

Knowing how to raise and discipline my son is one of my biggest concerns at the moment. I am thankful to this story for giving me the insight I needed. It reminded me a lot of the time when we were just starting our small family. It seems like there are always equal parts of joy and worry.

One of my main takeaways is that we shouldn’t forget the children we once were to be able to understand our young ones. In addition, the story also reminded me that we are products of our parents, grandparents, great-grandparents, and all their stories and experiences are always a part of us. Family history are memories we should all cherish and learn from, and enriched with stories of our own we have yet to make.

*Big thanks to NetGalley for giving me a copy of this wonderful book in exchange for an honest review.*
Profile Image for Utha.
824 reviews398 followers
November 12, 2021
2,5 bintang



Menurutku nggak terlalu spesial ya cerita Mirai ini, begitu pula saat aku nonton filmnya, jauh sebelum pandemi, di salah satu pilihan entertainment flight. Meski paham kenapa judulnya justru Mirai (kalau dibaca juga judulnya Mirai no Mirai), bukannya Kun si bocah laki-laki yang jadi tokoh utama, tetap saja rasanya agak aneh kalau membaca naskah ini sebelum menonton filmnya. Menurutku sih ya. Soalnya kayak nggak masuk akal aja, meski memang ini semi-fantasi yah. Dan di novelnya pun nggak ada penjelasan apa pun. Syukurlah aku udah nonton ya, kalau nggak sih agak amsyong.

Hmm... rasanya aku kepingin bikin reviu di blog deh... tapi sungguh aku malas.
Profile Image for Yusda Annie.
221 reviews32 followers
December 9, 2021
Fix yaaa.. #Mirai bacaan yg menyenangkan.. 😆🥳
Ceritanya ala keluarga² di anime gitu. Kayak keluarganya Nobita, Maruko atau Sinchan. Anak-anaknya kocak, bikin ulah, cari² perhatian & kelakuannya ada-ada aja yg mancing banget bikin yg baca/ nonton ngikik.. 🤭
Orangtuanya pun sama polos & jadinya kocak. Ditambah lagi kelakuan binatang peliharaannya yg kek bisa-bisanya gitu paham kelakuan majikan plus bisa dong ngejekin.. 😆🤧

Kun, yg jd karakter bocah kolokan di sini emg semenggemaskan itu. Normal sih buat anak-anak yg baru punya adek apalagi umurnya masih di bawah 5 tahun. Ulahnya ada-ada saja buat nyari perhatian Ayah-Ibu yg dikira udah nggak sayang lagi gara-gara kehadiran bayi baru. Tidak jarang Kun jahilin Mirai. Gara-gara itu Mirai dari masa depan pun turun tangan.. 🙌😆
Bukan tidak ada alasan Mirai dtg ke masa lalu. Dia punya harapan Kun tdk lagi benci padanya, jg meluruskan persepsi Kun kalau Ayah Ibu nggak jahat walau yaa gitu. Kun adl Kun.. bocah yg masih di masa ajaibnya anak².. 😅😆

Mengesankan dan seru petualangan Kun ke masa lalu. Bertemu dg kakek buyutnya yg masih muda & hebat juga di masa ibunya yg masih kecil & sok-sok an.. 😂🤭✌️
Dekripsi masa lalunya oke.. begitu juga deskripsi masa depan di mana Kun bertemu dg kehidupan Mirai remaja. Aku jadi meng-gugling info tempat² yg ada di buku termasuk Taman Hutan Negishi.
Suukaa bagian Kun kabur & tersesat di stasiun kereta api. Di bagian ini jg membuktikan kalau Kun benar² penggemar sejati kereta api. Dia hafal tipe² kereta api.. keren pokoknya.. 😆🚄

4.4⭐ suka semua karakter yg ada di Mirai, termasuk Kakek-Nenek dan tentu saja, Yukko si bangsawan yg bikin ngakak.. pukpuk, Yukko.. 🐕😂🤭
Suka filosofi rumah orangtua Kun yang keren to the max & pohon ek yang ada di taman di dlm rumah.. 🤩🥳
Mamoru Hosada keren banget pokoknya.. 🙌
Rekomended banget baca Mirai, deh.. 🥳

#quote favorit dr percakapan Ibu & Nenek:

"Aku ingin mereka bahagia."
"Yg penting kau tahu itu. Dalam mendidik anak 'harapan' itu penting."
.
.
#aksireviewbuku #japanliterature #books #bookstagram #booklover #review #postfortheaesthetic #positivevibes #bookworm #nature
Profile Image for Thanawat.
439 reviews
March 4, 2019
เนื้อเรื่องเป็นการกล่าวถึงครอบครัวญี่ปุ่นเล็กๆ ที่มีลูกชายคนโตวัย 4 ขวบกำลังซน และเพิ่งมีลูกสาวเป็นสมาชิกใหม่เพิ่มขึ้นมา
พี่น้อง 2 วัยที่ทั้งคู่ก็อยู่ในช่วงเวลาที่ต้องการความสนใจจากทั้งพ่อและแม่ พอมาอยู่รวมกันเลยเกิดเป็นความปั่นป่วนภายในบ้านหลังน้อยให้พ่อและแม่ต้องรับมือกันไป

แม้คนอ่านจะยังไม่มีลูก แต่ก็รับรู้ถึงความวุ่นวายย่อมๆ บวกความน่ารักที่เกิดขึ้นนั้นได้ เพราะผู้เขียนและผู้แปลบรรยายคำพูดออกมาเป็นภาษาที่เราได้ยินได้ฟังในครอบครัวจริงๆ แบบพ่อแม่คุยกับลูก ลูกโต้ตอบกับพ่อแม่ จนคิดว่ายิ่งถ้าคนอ่านเป็นพ่อแม่ที่มีประสบการณ์มีลูกมากกว่า 1 คนแบบครอบครัวนี้ น่าจะต้องเผลออมยิ้มตามไปด้วย

แต่ด้วยความที่เนื้อหาเป็นเรื่องครอบครัว และแฝงด้วยจินตนาการเหนือจริงเข้าไปด้วย จึงทำให้รู้สึกว่า เป็นหนังสือที่เหมาะกับเยาวชน

คงเป็นเพราะตัวเองอายุเกินวัยเยาวชนไปมาก แถมเนื้อหาน่ารักๆเบาๆ นี่ก็ไม่ใช่แนวเท่าไร เลยแค่รู้สึกว่าเนื้อหาในหนังสือน่ารักดี รู้สึกเท่านั้นจริงๆ ไม่ได้รู้สึกลึกล้ำอะไรมากกว่านั้นเท่าไร หรือจะเป็นเพราะอ่านหนังสือสายดาร์กมากเกินไปก็ไม่แน่ใจ

อย่างไรก็ดี ถ้าใครชอบอ่านหนังสือแบบเพลินๆ ไม่เครียด ออกแนวเด็กน้อยแสนซนผจญภัย ผสมจินตนาการกว้างไกล หรือชอบแนวครอบครัวอบอุ่น บ้านน้อยแสนรักอะไรทำนองนั้น แนะนำเลย
Profile Image for Laven.
340 reviews14 followers
January 12, 2023
Selalu ada kali pertama untuk setiap hal.

3.5 ⭐

Buku ini bercerita tentang Kun, seorang anak laki-laki yang punya adik bayi bernama Mirai. Kehadiran Mirai menumbuhkan rasa kecemburuan tumbuh dalam kesehariannya, satu persatu rasa kecemburuan itu ditenangkan dengan 'bantuan' dari berbagai pihak. Yuuko sang anjing peliharaan mereka, Mirai dari masa depan, Nenek buyut, hingga Kakek buyutnya.

Untukku sendiri, aku kurang enjoy dalam membaca buku ini. aku baca buku digital dengan format yang menyebalkan, ditambah dengan kisah yang rasanya terus melompat-lompat. Akan aku coba untuk menonton versi animasinya, karena aku merasa cerita dalam buku ini akan lebih mudah kunikmati melalui animasi bergerak.
Profile Image for Fahri Rasihan.
478 reviews123 followers
August 25, 2022
• Judul : Mirai
• Penulis : Mamoru Hosoda
• Penerjemah : Ninuk Sulistyawati
• Penyunting : Pandam Kuntaswari
• Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
• Terbit : 20 Oktober 2021
• Harga : Rp 85.000,-
• Tebal : 272 halaman
• Ukuran : 13.5 × 20 cm
• Cover : Soft cover
• ISBN : 9786020652788

"𝘒𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘥𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢-𝘴𝘢𝘮𝘢, 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘵𝘶𝘮𝘣𝘶𝘩 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘳𝘢𝘣. 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘵𝘮𝘶? 𝘈𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘬𝘢𝘪𝘬𝘶?" (hal. 119)

Diceritakan sebuah keluarga kecil yang tinggal di kota Isogo, Jepang, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak laki-laki mereka, Kun. Kun mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang berlimpah dari kedua orangtuanya. Obsesi Kun terhadap kereta api pun terpenuhi dengan berbagai jenis koleksi mainan yang ia miliki. Hingga saat Kun memasuki usia 4 tahun, Mirai hadir dalam kehidupannya. Mirai merupakan adik perempuan Kun yang baru saja lahir.

Semenjak Mirai hadir di dalam kehidupannya, secara otomatis perhatian kedua orangtuanya pun mulai berkurang terhadap Kun. Mirai seakan menjadi pusat perhatian baru bagi kedua orangtua Kun. Sehingga, secara tidak sadar, Kun mulai merasa terganggu dengan kehadiran Mirai. Padahal, sejak awal, ibunya sudah meminta Kun untuk bisa melindungi Mirai apa pun yang terjadi. Namun, karena Kun masih kecil dan belum bisa memahami perasaannya terhadap Mirai, ia malah membenci adik perempuannya itu.

Kun mulai banyak berulah dan bertingkah untuk mendapatkan perhatian kedua orangtuanya. Apalagi, saat ibunya kembali bekerja di kantor dan ayahnya yang mengurus Kun dan Mirai di rumah, Kun mulai banyak bertingkah terhadap Mirai. Bahkan, Kun sempat tega untuk menyakiti Mirai saking merasa perhatian kedua orangtuanya dicuri oleh Mirai. Hingga suatu hari, secara tiba-tiba, muncul seorang gadis remaja yang mengaku sebagai Mirai dari masa depan. Mirai dari masa depan datang untuk memberitahu Kun bahwa sikapnya yang nakal dan sering merajuk merupakan tindakan yang salah.

Mirai dari masa depan ingin menunjukkan jika penilaian Kun terhadap Mirai, ayah, dan ibunya selama ini adalah salah besar. Ayah dan ibu nyatanya mempunyai masa lalu yang sulit, sehingga tindakan dan penilaian Kun terhadap mereka tidak bisa dibenarkan. Faktanya, ayah, ibu, dan Mirai sangat menyayangi Kun dengan sepenuh hati. Kun pun melakukan perjalanan lintas waktu yang terasa absurd dan ajaib untuk menemukan jawaban dari keberadaan keluarganya selama ini. Bisakah Kun pada akhirnya menerima kehadiran Mirai? Petualangan apa saja yang Kun lalui?

"𝘚𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘩𝘢𝘭." (hal. 180)

Mirai merupakan sebuah buku yang diadaptasi dari sebuah film dengan judul yang sama yang dirilis pada 16 Mei 2018. Kesuksesan dari film animasi Mirai ini memembuat Mamoru Hosoda untuk merilisnya ke dalam format buku. Mirai mempunyai kekuatan cerita yang berkisar pada hubungan keluarga serta petualangan fantasi yang dilakukan oleh seorang bocah berumur 4 tahun. Tidak hanya menarik dari segi cerita, Mirai juga mempunyai desain kover buku yang terbilang memikat mata, khususnya untuk versi terjemahan Bahasa Indonesianya.

Sepertinya salah satu adegan dalam filmnya dipilih sebagai desain ilustrasi kover buku Mirai ini. Tampak seorang gadis yang merupakan tokoh Mirai dari masa depan sedang berusaha untuk merangkul kakaknya, Kun, yang tengah terjatuh dari atas langit, jika dilihat dari latarnya yang berwarna biru dengan aksen awan. Kover bukunya bisa tampak mengesankan dengan warna yang dominan cerah, sehingga akan mudah mengambil atensi pembaca untuk melirik buku ini. Komposisi antara judul buku dan nama penulis juga diletakkan di posisi yang strategis sehingga menambah kesan sederhana dan dinamis.

Mirai mempunyai kisah keluarga yang bisa dibilang sederhana dan penuh makna yang dibumbui dengan unsur fantasi di dalamnya. Bagaimana kisah seorang balita bernama Kun yang kesal, marah dan cemburu akibat kehadiran adik perempuannya, Mirai, yang baru saja lahir. Kun kerap kali merajuk dan berbuat ulah saat perhatian kedua orangtuanya hanya terfokus pada Mirai. Di saat Kun mulai berulah itulah, muncul sosok Mirai dari masa depan yang mengajak Kun untuk melihat bagaimana rasa cinta keluarga dan perjuangan mereka terhadap Kun selama ini.

Cerita yang bisa dikategorikan mampu menenangkan dan menghangatkan hati saat melihat tingkah laku Kun yang menggemaskan. Cara pandang Kun yang polos dan naif juga mampu membuat saya terenyuh saat membacanya. Emosi yang dihadirkan dalam novel Mirai mampu menjadi bacaan yang bisa mendamaikan di kala perasaan sedang resah. Meskipun kesederhanaan yang ditampilkan tidak terasa spesial, tapi untungnya Mirai masih mampu memainkan tempo untuk menaikturunkan emosi pembacanya.

Walaupun memiliki judul Mirai, tapi tokoh utama dalam novel ini sendiri ialah kakak laki-laki Mirai, yaitu Kun. Kun adalah seorang balita berusia 4 tahun yang boleh dibilang sangat menggemaskan terlepas dari kenakalan yang ia buat. Kun digambarkan sebagai balita pada umumnya dengan kepolosan serta kenaifan mereka, seperti menangis saat tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan, merajuk saat orangtuanya lebih memberikan perhatian pada Mirai, hingga bergembira saat bermain mainan. Semua tingkah laku yang ada pada seorang balita bisa ditampilkan melalui tokoh Kun dengan cukup baik.

Tokoh-tokoh lainnya, seperti ayah, ibu dan Mirai sendiri juga tampil dengan porsi yang seimbang. Diperlihatkan bagaiamana usaha ayah dan ibu untuk menjadi orangtua yang baik bagi Kun dan Mirai. Tidak lupa juga, kehadiran tokoh Mirai dari masa depan pun ditampilkan dengan cukup terasa. Di mana Mirai yang sudah remaja terlihat berusaha untuk membantu kakaknya, Kun, agar bisa lebih memahami keluarga kecil mereka.

Meskipun tidak banyak tokoh yang terlibat, tapi 𝘤𝘪𝘳𝘤𝘭𝘦 orang-orang yang ada di sekitar Kun sudah mampu membantu menghidupkan jalan cerita. Saya selalu dibuat gemas dengan tingkah laku Kun yang bisa dibilang 𝘮𝘰𝘰𝘥 𝘴𝘸𝘪𝘯𝘨 seperti anak kecil pada umumnya.

Sudut pandang orang ketiga digunakan untuk menjalankan narasi ceritanya. Di mana tokoh Kun mendapatkan peran yang cukup banyak untuk mengajak pembaca melihat kehidupan keluarga kecilnya. Narasi yang disampaikan lewat 𝘱𝘰𝘪𝘯𝘵 𝘰𝘧 𝘷𝘪𝘦𝘸 seorang balita mampu memberikan sensasi membaca yang terbilang menarik. Di mana biasanya anak kecil selalu merasa jika mereka merupakan pusat perhatian, sehingga gangguan sedikit saja dapat mengganggu 𝘮𝘰𝘰𝘥 mereka.

Alur ceritanya mengalir dengan apa adanya sehingga secara tidak sadar pembaca akan dibawa berpetualang sekaligus mengaduk-aduk emosi melihat tingkah laku Kun yang menggemaskan. Gaya bahasa dan hasil terjemahannya cukup baik dan enak untuk dibaca yang membuat siapa saja akan mampu menyelesaikannya. Lokasi-lokasi yang digunakan dalam jalan ceritanya juga tergolong semarak, mulai dari rumah Kun yang bisa dibilang unik, dunia fantasi yang kerap dikunjunginya, hingga taman bermain tempat untuk berlatih naik sepeda.

Tidak ada konflik yang berarti selama jalan cerita berlangsung. Namun, kecemburuan Kun terhadap Mirai membawanya ke dalam sebuah petualangan ke berbagai tempat yang sulit untuk dijelaskan secara logika, tapi mampu memberikan makna yang mendalam bagi Kun agar bisa memahami arti sebuah keluarga. Buku ini akan cocok dibaca oleh siapa saja karena tidak ada sebuah permasalahan yang kompleks apalagi serius, sehingga bisa dinikmati tanpa harus memeras otak secara berlebihan.

Setiap kali Kun merasa cemburu ataupun iri ketika orangtuanya memberikan perhatian lebih kepada Mirai, di saat itulah Kun mulai berulah dan masuk ke "dunia fantasi" yang memperlihatkan arti keluarga kecilnya. Pola yang sama digunakan dalam setiap bagian ceritanya dan terkadang malah membuat jenuh di beberapa bagian. Akan tetapi, sekali lagi, untungnya penulis tidak menyajikannya sesuatu yang rumit sehingga pengulangan pola cerita di hampir sebagian besar bukunya masih bisa diterima dan dinikmati.

Membaca Mirai seperti sebuah kegiatan yang mampu mendamaikan hati dan pikiran dengan melihat betapa manis dan menggemaskannya perilaku Kun beserta keluarga kecilnya. Sederhana adalah kata yang paling sesuai untuk mendeskripsikan novel ini. Perpaduan antara tema keluarga dengan sedikit fantasi di dalamnya seakan mampu membawa pembaca dalam perjalanan yang menyenangkan sekaligus menghangatkan. Mungkin, bagi beberapa orang, novel ini bisa dibaca dalam sekali duduk karena memang dikemas dengan tampilan yang mudah untuk dinikmati. Kepolosan tokoh Kun juga seakan mampu menjadi magnet yang menarik minat pembaca untuk terus mengikuti alur ceritanya.

Di balik kesederhanaan dan kehangatan yang diberikan oleh novel ini, sayangnya pengulangan tentang cara Kun dibawa ke dunia fantasi untuk melihat arti keluarga terlalu sering diperlihatkan, sehingga membuat bosan di beberapa bagian cerita. Selain itu, pendalaman karakter dari tokoh ayah dan ibu juga sebetulnya terbilang cukup menarik, tapi sayangnya tidak digali secara lebih mendalam lagi. Padahal jika fokus cerita bisa terbagi antara Kun dan Mirai dengan ayah dan ibu, pastinya jalan ceritanya akan terasa jauh lebih menarik lagi. Secara keseluruhan, Mirai merupakan sebuah bacaan yang dibutuhkan di saat hati dan pikiran sedang gundah karena kepolosan yang ada pada diri Kun akan mampu mendamaikan dengan mudahnya.
Profile Image for Alexandra.
2,061 reviews122 followers
May 17, 2024
Buku ini mengangkat kehidupan seorang bocah bernama Kun (kayaknya masih TK). Dia struggling saat posisinya sebagai anak tunggal yang terbiasa mendapat perhatian dari orang tua dan kakek nenek, sekarang harus berbagi dengan adik bayinya Mirai. Sebagian buku diisi dengan pengalaman dan pergolakan perasaan Kun yang campur aduk pada Mirai. Antara benci dan penasaran.

Temanya bagus dan sangat related dengan kehidupan sehari-hari. Peranan terbalik antara Ibu yang pergi kerja dan ayah rumah tangga yang menjalani karir design dari rumah juga potret yang menarik. Sayangnya aku tidak terlalu nyaman dengan gaya berceritanya. Aku gak yakin ini memang style storytelling penulis atau jadi kaku karena lost in translation.

Bagian kedua diisi dengan pengalaman magical harian Kun yang berjumpa dengan Mirai dari masa depan. Bersama-sama mereka pergi ke masa-masa lain dan berusaha melihat hidup orang tua dan kakek nenek mereka saat masih muda. Dari perjalanan ini Kun mendapatkan banyak pelajaran hidup. Proses ini maju mundur dan juga menguatkan chemistry dan bonding Kun Kun dengan si adik.
Aku juga kurang cocok dengan sub tema magic realism, jadi walaupun aku apresiasi dengan pesan moral kekeluargaan disini tapi buku ini biasa saja menurutku.
Profile Image for Mandewi.
570 reviews10 followers
September 1, 2024
Pesan Kakek kepada Kun, “Kalau begitu, lihatlah jauh ke depan. Jangan melihat ke bawah, apa pun yang terjadi lihatlah jauh ke depan.”

Pesan ketika Kun belajar naik sepeda, yang juga bisa diaplikasikan ke kehidupan sehari-hari. Aj, menghangatkan hati sekali.
Profile Image for Tika Nia.
222 reviews5 followers
September 30, 2024
Kun berusia 4 tahun saat Mirai-adik perempuannya lahir. Sejak saat itu banyak hal yang berubah. Ayah dan ibunya jadi lebih memperhatikan Mirai, mengabaikan Kun. Tentu saja Kun berusaha melakukan segala cara untuk kembali mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Namun kerap kali usahanya gagal.
Lama-lama Kun jadi semakin membenci Mirai. Di saat rasa marahnya membuncah, hal yang tak terduga terjadi! Kun bertemu Yukko-anjingnya yang berubah menjadi manusia! Di saat yang lain Mirai dari masa depan mengajak Kun menjelajah waktu. Kun belajar banyak hal dari masa lalu dan masa depan. Lantas apa saja yang dilihat Kun dari beragam masa itu? Siapa saja yang ditemuinya? Apakah hal itu berhasil merubah kebencian Kun menjadi rasa sayang pada Mirai?

🌤️🌤️🌤️
Sebagai seorang kakak, tentu saja aku related dengan sudut pandang Kun. Namun dari halaman ke halaman berikutnya, aku pun jadi memahami sudut pandang orang tua. Baiklah jadi orang tua memang tak mudah 🙃 
Banyak sekali pelajaran moral dari novel ini, endingnya menghangatkan hati ☺️ Recommended dibaca orang tua, seorang kakak bahkan juga adik. Kita akan diajak memahami setiap sudut pandang di sini 😃

🌤️🌤️🌤️ Baca review buku lainnya di IG ku tika_nia

Beberapa insight dari Mirai:
• Berbeda dengan kemarahan orang dewasa yang disebabkan oleh banyak hal. Kemarahan anak-anak sering kali terjadi karena 2 hal: dia hanya ingin diperhatikan dan disayangi.
• Menjadi orang tua itu tidak mudah, berbuat adil juga tidak mudah. Lantas menjadi orang tua yang adil sangat susah, jadi penting bagi orang tua untuk belajar bersikap adil pada anak-anaknya. Penting juga untuk mempertimbangkan jarak kelahiran anak.
• Anak-anak sulit memahami orang tua karena mereka belum pernah menjadi orang tua. Sebaliknya orang tua pernah jadi anak-anak. Untuk itu, sebagai orang dewasa harusnya orang tua berusaha memahami anaknya dulu sebelum mengharuskan anak-anak memahami dirinya.
• Hati anak-anak yang masih murni dapat tercemar dendam saat mendapatkan perlakuan kasar dari orang tua.
Profile Image for Shanifiction.
221 reviews71 followers
November 21, 2024
Ceritanya ringan dan heartwarming, tapi buat aku agak sedikit membosankan.
Profile Image for The Book Badger.
153 reviews4 followers
October 24, 2018
Originally posted at ragdollreads.co.uk

One of my favourite books ever.

TL;DR – A wonderful, beautiful story about family, sibling rivalry and love.

EBBannerRagdoll Rating: EXCEPTIONAL

Recommended For: Anybody who wants a beautiful story and isn’t put off by a bit of confusion.

About the Book…

Life is pretty good for Kun, until his sister Mirai is born. Suddenly his parents seem irritable, and have less time to spend with him, and poor Kun struggles to adapt to his new reality. He hates his new sister, he hates his parents and he hates his new life. Kun’s world has been turned upside down in an instant. But after an impossible encounter with a future version of his new little sister, Kun is thrown into an even more impossible journey and nothing will ever be the same.

What I thought…

Let it be known by one and all that I want to kiss Mamoru Hosoda and his beautiful mind. I’m not exaggerating when I say that this strange little book is one of the best I have ever read.

I don’t know what it is about this book. Perhaps it’s got something to do with being the eldest of four children, perhaps it has something to do with my own internalised difficulties with perceived rejection and change, perhaps it’s something else, but this book reached out and touched my very soul (an impressive feat considering I don’t believe in the soul!). Kun is such a relatable and believable character. He is flawed, what child is perfect, but everything he does, from his initial negative, even violent reactions over the arrival of his new sister, to the results of his dream-like journey…I just felt it, deep down inside me, that I knew exactly how he felt, and how he was hurting.

Kun is a lost boy, trapped in a scary world of conflicting emotions and change and that hits me where I live. Seeing his journey, meeting members of his family and learning from them, and then losing himself completely and almost irretrievably was heart breaking, and completely poetically beautiful. I refuse to tell you much about the ending, all I can say is that if I hadn’t been convinced by the story up until that point (which I absolutely was) the final few chapters would have swung it.

My only critique about this book is that the dream-like encounters come out of nowhere. You’re reading a slice-of-life story, and all of a sudden things get weird and sci-fi. I still have no idea what was going on, and a little bit of me wants an explanation, but a much, MUCH bigger part of me doesn’t care. Just be aware of it, and if it bothers you, please just accept it and keep reading, it is SO worth it.

Final Thoughts…

I genuinely did not expect the reaction I got from this book. It is currently 3:30AM, and I hauled myself out of bed as soon as I finished reading to write this review because I felt an overwhelming urge to tell anyone and everyone who would listen to read this book. I love it, and I really hope you’ll give it a try.

___________________________________________
Please Note: I received a copy of this book via netgalley in exchange for an honest review. The opinions contained within are my own and have not been influenced by any external entity!
Profile Image for Elaine.
2,074 reviews1 follower
November 3, 2018
Thank you to NetGalley for a Kindle ARC of Mirai.

I was captivated by the sweet cover photo and the interesting recap of the book's premise. I can relate to Kun's predicament except in a slightly different way.

I was super excited to have a sibling except I asked my parents for a brother, not a baby sister. Imagine my disappointment.

Due to the tender photo, I assumed (incorrectly) that Mirai was a graphic novel, which I think would have worked better, especially in terms of its fantasy elements.

When Kun's baby sister, Mirai, is born, he is frustrated and irritated that the new addition to his family has caused his parents and relatives to overlook his presence and needs.

But, through a series of fantastical, ethereal scenes, Kun meets Mirai's future self, his grandfather as a young man, his parents when they were young, to discover where he came from, who he is, and how being a big brother is not just a challenge, it is a special position to hold.

Mirai is not just a short novel about siblings; it is also about how children transform a marriage and wives and husbands into mothers and fathers, only children into brothers and sisters, and how each child adds their own individuality and personality to an evolving and growing unit that makes up a family.

Kun is not the only one who has to adapt to his new sister; his mother has rejoined the workforce and his father is adapting to his new role as house husband, and the shift in traditional roles has him blindsided.

Mirai is a non-traditional look into sibling and family roles; its also about family and how our personal connections with our parents and loved ones, especially our siblings, help us to evolve, grow and become something better than we could have imagined.

I know I am a better person for having a sibling, perhaps more so when the brother I wished for was a sister instead.
Profile Image for Hisyam.
125 reviews14 followers
December 7, 2021
Film yang dibukukan Karya Mamoru Hosoda pertama yang diterjemahin ke bahasa Indonesia.

Yah mungkin karya Makoto Shinkai udh keduluan diterbitin sm penerbit haru, jadinya gramed nerbitin saingannya, Mamoru Hosoda. Jujur, sebelumnya udah tau duluan filmya, tapi belum terlalu tertarik sama karyanya beliau. Akhirnya tau bukunya terbit juga, jadinya baca duluan adaptasi bukunya deh.

Berkisah tentang Kun, seorang bocah laki laki berumur 5 apa 7 tahun gitu(?) lupa, yang cemburu karena ia baru saja memiliki adik baru, Mirai namanya. Kun merasa Orang tua dan keluarganya lebih perhatian kepada adiknya dibanding dirinya. Dan itu membuat marah Kun. Setelah Kun mengalami kejadian aneh, petualangan keajaibannya pun dimulai.
Ceritanya hangat, tipe bacaan keluarga yang ringan. Premisnya sederhana, khas pemikiran anak kecil banget dengan diselingi alur yang sedikit absurd khas karyanya orang Jepang.

Nothing special with this book, mungkin karena bukunya adaptasi dari film jadi yahh.., not cup of my tea. Tapi abis baca ini jadi makin yakin buat nonton film-nya, karena ada beberapa bagian di bukunya yang kurang tergambarkan dengan jelas, jadi mungkin perlu visualisasi dari filmnya, dan katanya animasi grafisnya juga bagusss. Jadi gasabar nontonn
Profile Image for Lucien Welsh.
Author 2 books25 followers
October 26, 2018
Read the full review and more at lucieninthestars.ca

This story was presented as an anime film first and then later adapted into the light novel as presented with this book. Much like your name. or even manga adaptations such as Wolf Children (also a film by Hasoda) or the Boruto series, it’s not uncommon to have the books come after the film/series is released. It doesn’t always work, and despite enjoying the story, I do feel like Mirai is an example of one better seen rather than read.

It felt a little jumbled in places and I am honestly not sure if that is due to parts of the story being lost in translation between the original Japanese and this English edition, or if it just is simply how the story is paced. It was still very cute and an interesting look into modern family living in Japan, but I think it would have had more emotional value in the form of a manga rather than a novel.
1,891 reviews9 followers
July 10, 2019
Ugh.
First off, I probably thought I was asking for the library to put the MOVIE on hold, but hit the wrong button and got this book.

This book was written POST-movie. The writing is overly simplistic and often reads like a storyboard FOR a movie.

The characters are sexist AF.

The main character is far too reminiscent of that irritating little shit, Caillou - an animated kids' show where Caillou is a horrible, tantrumy child who's long-suffering parents' only idea of discipline/boundaries is a heavy sigh and an "Oh, Caillou....". We NEVER let our kids watch it.

The only part of this I even remotely liked was at the very end when we got a few paragraphs about the grandfather's life.

Also, in the end, I guess the little boy "learns his lesson" and becomes less of an asshole, but what a very long and tedious road to go to get there.
Profile Image for Nining Sriningsih.
361 reviews38 followers
December 26, 2021
* baca di Gramedia Digital

baca novel ini, karena berseliweran di instagramnya fiksigpu..
jd yaa q baca..
:D

dan menurut q, B aja sich..
kirain ceritanya bakal WOW, krn di bahas terus di instagram fiksigpu..
tapi ternyataaaaa..
:p
Profile Image for Nattapan.
2,385 reviews77 followers
September 12, 2018
2.5 stars. Sure...Parenting is one of the World's hardest jobs. As Ewan McGregor said that "the thing about parenting rules is there are not any. That is what makes it so difficult."
Profile Image for Thia.
98 reviews2 followers
June 22, 2022
Gemass bgt sama Kun dan Mirai. Sudut pandang ceritanya dari anak umur 4 tahun, hahaa.
Profile Image for Firza02.
5 reviews
February 21, 2025
"Kun kecil tidak terlalu senang saat kedatangan anggota baru di keluarganya; seorang adik bayi perempuan. Kun khawatir orang tuanya tidak akan menyayanginya sebesar dulu. Benar saja, sekarang semua-semua adalah soal adiknya. Karena itu, Kun mulai menciptakan keributan-keributan kecil di rumah, melawan ibu dan ayah, dan mengisengi adiknya hingga menangis.

Pokoknya, Kun tidak suka pada adiknya! Kun membenci adiknya!

Kemudian, tiba-tiba seorang gadis remaja mendatangi Kun dan berkata bahwa dia adalah adik Kun dari masa depan. Gadis itu membawa Kun berpetualang ke dunia menakjubkan di masa lalu dan masa mendatang, yang membuat Kun mesti berpikir ulang soal perasaannya pada adiknya."

Buku ini menggambarkan mengenai dinamika sibling rivalry yang terbentuk dari masih kecil. Kecilnya tuh kecil banget. Kun umurnya empat tahun. Adiknya, Mirai, baru lahir. Biasanya, kalo udah masalah sibling rivalry, rasanya gemes banget liat pihak yang berantem karena sebenarnya ini bukan masalah ada yang pengen disayang oleh orang tua, tapi karena miskomunikasi. Apalagi ini anaknya masih kecil banget. Dan cerita di buku inipun sama. Bukan karena Mirai pengen lebih disayang sama orang tua, tapi karena dia baru lahir. Wajar kan kalo bayi belum bisa apa-apa? Tapi pemahaman Kun sama seperti balita pada umumnya ketika punya adik bayi yang baru lahir, orang tuanya berhenti sayang sama dia karena dia punya adik baru. Tapi dengan aspek imajinasi Kun yang masih polos membuat dinamika sibling rivalry-nya jadi sangat menarik.

Selain itu, digambarkan juga bagaimana kedua orang tua Kun dalam menghadapi situasi baru di keluarga ini. Yang paling bikin seneng adalah kedua orang tua Kun itu bekerja, tapi dua-duanya sangat terlibat dalam pengasuhan anak-anak mereka. Kalau ibunya lagi sama Mirai, ayahnya sama Kun. Kalau ayahnya sama Mirai, ibunya sama Kun. Walau akhirnya memang lebih banyak keduanya sama Mirai, tapi keliatan kok kalo kedua orang tuanya bukan dengan sengaja nyuekin Kun atau kehabisan cinta untuk Kun. Dinamika kedua orang tuanya ini pantes banget diapresiasi dan dicontoh. Cocok banget buat negara yang katanya punya tren fatherless figure.

Waktu pertama beli, aku asal ambil buku ini karena penulisnya orsng Jepang dan covernya kaya film-filmnya Makoto Shinkai. Aku dapet feeling kalo bukunya light dan page turner. Emang kok, ringan dan mudah untuk dibaca. Cuma balik lagi, karena ini penuh dengan imajinasi, rasanya kaya kurang kalo nggak liat visualisasinya. Kebetulan pas setengah jalan baca ini, ada temen yang bilang kalo buku ini ada animasinya. Setelah dibaca mengenai Mamoru Hosoda, memang beliau memutuskan untuk membuka studio animasi untu, memvisualisasikan buku-buku yang beliau tulis. Mirai ini salah satunya. Aku sendiri belum liat animasinya, tapi pasti menyenangkan banget kalo bisa lihat dunia imajinasi Kun. Mungkin setelah ini aku bakalan nonton filmnya. Tapi kalo cuma mau baca bukunya, aku sih ngerasa imajinasi aku kurang mantep buat ngebayangi apa yang dipikirin sama Kun. Tapi. Asing-masing orang bisa punya pendapat yang berbeda.

Terakhir... terjemahan Gramedia terhadap buku literatur Jepang akhirnya menyenangkan dan ga ribet untuk dipahami. Ini buku kedua setelah Pasta Kacang Merah. Untungnya kekhawatiran aku tidak terbukti (lagi) kali ini dan masih terus akan seperti itu seterusnya (karena aku merasa membaca terjemahan literatur Asia Timur di buku terbitan Gramedia selain komik itu bikin bingung dan nggak menyenangkan). Sekarang udah nggak takut lagi kalo mau beli buku dari penukis Asia Timur. Atau... Mungkin khusus yang Jepang dulu. Belum mencoba yang Korea, tapi maybe next time. Untuk sekarang, yang Jepang udah oke.
Profile Image for amoraa ( ´∀`).
1 review
October 27, 2024
Hi, hii!! aku mau review buku, dan ini pertama kalinya aku review buku di sini.


kalian yg punya saudara, pernah gak sih waktu kecil atau skrg kalian suka iri sama saudara kalian? sering bertanya, "kenapa saudaraku lebih disayang daripada aku?". nah, tokoh utama di buku ini juga merasakan hal yang serupa, lho! Kun, seorang anak kecil yang baru saja memiliki adik baru saat dia menginjak usia 4 tahun (?). seiring berjalannya waktu, Kun merasa perhatiannya sudah teralihkan ke adiknya, yang bernama Mirai. tentu, hal ini membuat Kun marah dan pernah menjahili adiknya hingga menangis. Namun, siapa sangka Kun malah bertemu dengan Mirai dari masa depan? hal ini membuat Kun berpikir ulang soal perasaan kepada adiknya.

novel ini banyak pelajaran hidup yang bisa diambil, tauu. ini agak relate sama aku, karena aku jg dulu merasa begitu, sering iri sama adekkuu. dibuku ini kayak diajak berpetualang ke masa lalu gitu! misalnya.. masa kecil ibu Kun.

isi semua di buku ini dijelaskan secara detail. walau ini novel terjemahan, novel ini termasuk ringan, isinya cuman 272 halaman. bab-babnya juga pendek-pendek. kalo kalian kebawa suasana pas bacanya, pasti juga gak sadar kalau udah tamat, haha. menurutku, ini novel termasuk novel heart-warming.. menurutku btw.

meski blurbnya sebagus ituu, konfliknya mmg gak greget ya... tapi tetep seruu! ini cocok si buat kalian pgn bacaan yang ringan-ringan tapi tetep seru!

oh yaa, ini jg ada animenya. cari aja, judul animenya sama kok sama judul novel.
Profile Image for Waffel.
273 reviews
April 25, 2025
Geschichten aus dem Alltag einer Familie mit einem Hund, einem vierjährigen Kind und einem Neugeborenen mit einem Glanz Fantasie. Die magischen "Reisen", die Kun unternommen hat, waren sehr schön zu lesen.

Lob an das Buch für die detaillierten Einblicke in das Erleben eines Kindes.

Zudem sind die knapp 240 Seiten flott gelesen.

Leider konnte mich 'Mirai, das Mädchen aus der Zukunft' nicht in allen Punkten für sich gewinnen.

Insbesondere in der ersten Hälfte hatten Mutter und Vater nach der Geburt ihrer Tochter nicht einen Gedanken an ihren Sohn weiter verschwendet, es sei denn, dieser ärgerte Mirai. Und auch der Rest der Familie zeigte nur noch Interesse an Kuns kleiner Schwester.

Zu dem, ich weiß, Elternsein ist nicht einfach und man wird nie alles richtig machen können, aber meiner Meinung nach, lag Kuns "störendes" Verhalten nicht direkt an ihm, sondern an der Erziehung seiner Eltern. Die "Zeitreisen" wirkten dadurch eher wie Erziehung nachholen.

Und auch wenn es im Laufe der Handlung sich entwickelte, war ich von den sehr stark vertretenen Rollenbildern bezüglich Arbeit und Haushalt/Kindererziehung etwas entsetzt. Wie der Vater lernt erst bei seinem zweiten Kind, wie er ein Baby mit der Babyflasche füttert?

Ich habe bereits mehrfach gelesen, dass der Anime besser sein soll, also werde ich dem eine Chance geben.
Profile Image for Tika Andriani.
59 reviews18 followers
October 30, 2023
Semenjak adik perempuannya yang bernama Mirai lahir, Kun merasa perhatian keluarganya semua tertuju pada Mirai dan Kun sering merasa diabaikan. Kun jadi merasa cemburu dan tidak suka dengan adik bayinya itu. Kun jadi sering membuat ulah yang membuat pusing kedua orang tuanya. Lucu sih tingkah lakunya Kun ini, dan kerepotan kedua orang tuanya mengurus dua anak yang masih kecil juga digambarkan dengan realistis. Kalau bagian cerita fantasi dan petualangan Kun dan Mirai dari masa depan buat saya tidak terlalu terasa menarik, mungkin karena tokoh utamanya masih anak-anak, jadi petualangannya juga bukan yang terlalu rumit dan menegangkan. Walaupun begitu, tetap ada pelajaran yang bisa diambil dari petualangannya Kun ini. Awalnya saya kira akan banyak cerita Kun dan Mirai yang berpetualangan bersama, tapi ternyata bagian Kun dan Mirai (yang dari masa depan) tidak sebanyak itu, karena Kun juga bertemu dengan Ibunya saat muda dan Kakek buyutnya, yang memberinya pelajaran yang berharga.
Profile Image for Latifah S Ningrum.
547 reviews3 followers
May 24, 2025
Sebelum baca buku ini, aku sudah pernah nonton movienya karna aku fans berat karya-karyanya Mamoru Hosoda. Namun, pas baca manga ini jadi pengalaman baru lagi buatku. Akhirnya kelar juga baca novel ini.

Emosi tokoh Kun, Ibu, Ayah dan Mirai dijelaskan secara lebih detail di novelnya. Oiya tokoh Ibu pun dituliskan namanya, Yumi, beda dengan di movie yang dituliskan Ibu dan Ayah.
Beberapa chapter yang berkesan di novel ini menurutku pas Yukko, Kun dan Mirai yang ngembaliin boneka perayaan hari anak, Ken yang berusaha keras buat naik sepeda ditungguin ayah, sampai Kun yang tersesat buat balik ke rumah. Pertemuan Kun sama versi dewasa dia, sampai perpisahannya sama Mirai masa depan juga bikin haru..

Aku paling suka kalimat 'selalu ada kali pertama untuk setiap hal' yang beberapa kalo diucapkan di novel ini. Apalagi filosofi pohon ek yang emang terkenal pohon keluarga. Sangat berbekas dan berkesan buatku.
Profile Image for runin.
126 reviews1 follower
March 26, 2024
Bercerita tentang Kun, si anak pertama yang merasa cemburu ketika adiknya lahir. Perasaan yang wajar bagi seorang anak sulung karena cinta ayah dan ibu seakan tumpah ke sang adik. Di sini Ibu Kun merupakan wanita pekerja sedangkan ayah Kun bekerja dari rumah sehingga menambah kerumitan mengurus bayi. Hal ini karena ayah Kun yang bertugas mengasuh Mirai dan Kun setiap hari.

Hari-hari dilalui dengan kehebohan Kun yang selalu mencari perhatian orang tuanya. Kun lalu mengalami time travel antara masa depan dan masa lalu gara-gara pohon ek di halaman rumah. Kun dan Mirai menjalani banyak kejadian bersama-sama.

Buku ini mengajarkan bahwa dalam satu keluarga, semuanya sedang belajar. Ibu sedang belajar menjadi ibu yang baik, Ayah sedang belajar menjadi ayah yang tidak buruk, dan anak pertama sedang belajar menjadi peran barunya sebagai seorang Kakak.
Profile Image for Fhia.
496 reviews18 followers
April 30, 2024
Novel fantasi menggemaskan tentang sibling rivalry. Dibuat melalui sudut pandang Kun, anak pertama yang berusia 5 tahun. Memiliki adik ternyata tidak mudah untuk Kun karena ia merasa tidak lagi diperhatikan. Problema yang biasa terjadi ketika anggota baru hadir di tengah keluarga. Sayangnya tingkah Kun menuntut perhatian orang tuanya salah diartikan sebagai perbuatan yang mengganggu dan menyusahkan. Hingga di satu momen, Mirai sang adik datang dari masa depan untuk meminta bantuan Kun. So page turning! Bahasanya ringan meskipun ada beberapa terjemahan yang mengganggu.
Membaca Mirai sangat mengena di hatiku (dan sepertinya ibu-ibu lain) karena mengingatkan ketika dikaruniai anak kedua. Bagiku, buku ini secara tidak langsung mengajak orang tua untuk mau belajar dalam sebelum menyambut kelahiran anak kedua, ketiga, dst serta dalam menghadapi drama sibling rivalry.
Displaying 1 - 30 of 107 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.