Hantu Belanda berambut pirang itu selalu terlihat marah, gusar, dan mengusir siapa pun yang datang ke rumah. Dia benci orang-orang berwajah Melayu, dia benci perempuan-perempuan cantik, dia benci keluarga manusia yang berbahagia. Namun yang paling parah, dia sangat benci aku.
Berulang kali kudengar dia berteriak, “Pergi kau dari sini! Kau sahabat Elizabeth! Kau jahat! Sama seperti perempuan sundal itu!”
Ivanna namanya, gadis yang selalu membuat aku ketakutan. Tak ada yang berani mendekatinya karena serta-merta dia itu akan menyerang bagai bertemu musuh. Tak habis pikir bagiku, kenapa harus aku terbawa dalam luapan kemarahannya?
Aku ingin mencari tahu sesuatu di masa lalunya. Sang hantu perempuan Belanda angkuh yang pernah tinggal di rumah nenekku. Menjadi kakak angkat bagi Peter, William, Janshen, Hendrick, dan Hans. Aku tahu, masa lalunya pasti mengerikan….
Rating yang kuberikan sesungguhnya 3.5 bintang, tapi kubulatkan ke bawah.
Jika mengikuti kisah-kisah Risa Saraswati dari awal, pastilah sudah mengenal sosok Ivanna van Dijk. Dan memang disarankan untuk setidaknya membaca Danur dan Maddah terlebih dahulu sebelum membaca buku ini. Ivanna bukan sosok yang koperatif, jadi butuh waktu lama sekali bagi Risa untuk mengetahui kisah masa lalunya.
Ketika membaca kisah kehidupan Ivanna, ada sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan ketika membaca kisah hidup Peter, William, Hans, Hendrick, dan Janshen. Perasaanku tidak datar-datar saja. Mungkin karena Ivanna perempuan, dan aku juga perempuan, jadi lebih bisa bersimpati. Amarah dan dendam yang dia pendam sangat beralasan. Dan tentu, aku berharap dia akan mendapat kondisi dan tempat yang lebih baik suatu saat nanti.
Satu hal yang membuatku gemas adalah suami-istri van Dijk (orangtua Ivanna), karena mereka begitu naif dan mungkin bodoh? Baru menyesali kesalahan mereka bertahun-tahun kemudian. Maksudku, aku juga orangtua...aku punya anak-anak, dan aku tidak akan berkeras mempertahankan idealismeku pribadi jika itu akan membuat anak-anakku menanggung derita.
Benar-benar buku yang sangat luar biasa. Cerita tragis Ivanna Van Dijk diceritakan dengan apik, bahasa yang mudah dipahami dan alur yang tidak terlalu rumit. Banyak nilai kehidupan yang bisa diambil dari kisah seorang Ivanna Van Dijk. Kisah tragisnya benar-benar berhasil membuat saya secara pribadi ikut prihatin selama berhari-hari. Berhasil membawa emosi pembaca dengan baik.
Cenderung datar sih ceritanya, padahal Ivanna adalah hantu yang dikenal paling jahat dan dibenci oleh hantu-hantu lainnya. Di awal kita tahu apa sebabnya Ivanna begitu, tapi yang seru hanya di bagian paling akhir saja, saat Ivanna mulai mengubah penampilannya dan mengganti namanya sebagai Anna.
Awalnya tidak terlalu antusias untuk menyelesaikan membaca novel ini secepatnya. Tapi setelah membaca beberapa lembar ternyata bikin nagih dan baca terus sehari langsung selesai.
Buku ini tentang Ivanna yang protektif sama adiknya, tentang keluarga Van Dijk yang terlalu idealis dan Tentang balas dendam yang saya rasa, mungkin saya juga akan melakukan hal yang sama kalau jadi Ivanna, melihat keluarganya direndahkan dan hancur karena orang lain yang sombong.
Buku yang ringan dan menarik, dapat dijadikan buku pemanasan untuk memulai kebiasaan membaca buku
Penulisan yang gampang dicerna dan membuat orang seakan berpetualang ke masa lalu dan menyaksikan sendiri hal hal yang terjadi.
Dibandingin dengan buku Jansen dan William, ini yang paling tragis dan perih sih.
Trnyata ungkapan besi najamin besi is truthful. Kalo ngga karena orang2 nolak Ivanna dan keluarga duluan, ivanna ngga mungkin jadi lacur masa dewasanya
This entire review has been hidden because of spoilers.
MY POOR POOR IVANNA AND DIMAS, MY BABIESS. My goodness, I usually never liked a bad ending stories, and this one is not an exception, however the ending felt most realistic so I'll let it slide, I think they're just a nice family who believes in humanity and didn't want to play a part on a very corrupt way to treat others, however turned out as a boomerang for each of them until the last van Dijk member falls. They deserved to be happy on another life.
Ini pertama kalinya aku memberanikan diri berkenalan dengan hantunya Risa Saraswati. Alih-alih menyeramkan, yang ada malah bikin hati sesak. Penuh emosional 🥹
Buku ini merupakan bagian dari seri Jurnal Risa, yang mengisahkan pengalaman Risa berinteraksi dengan makhluk-makhluk tak kasat mata.
Ivanna Van Dijk bukan hanya cerita hantu biasa, ini adalah kisah tentang dendam, sejarah dan luka yang belum sembuh.
__
Bercerita tentang sosok hantu perempuan Belanda bernama Ivanna, yang memiliki masa lalu kelam saat masa penjajahan di Indonesia. Berawal dari kepindahannya ke Hindia Belanda, keluarganya sangat menyukai negeri ini, bahkan mereka tak segan mempelajari budaya dan berkawan dekat dengan para pribumi.
Ternyata, keputusan ini menjadi sebuah ironi. Terlebih sejak kelahiran adiknya yang dinamai seperti pribumi, Dimas, keluarganya semakin dikucilkan oleh para Netherlands. Bullying bahkan sampai pembunuhan pun terjadi pada orang tua dan adiknya, hingga tersisa Ivanna, yang hanya memiliki satu tujuan : membalas dendam pada bangsanya sendiri.
—
Perjalanan Ivanna sungguh penuh sesak dan haru disini. Ivanna yang sangat mencintai keluarganya. Dan Ivanna yang mempertanyakan : apa yang salah dengan keluarganya? Hanya karena meleburkan diri dengan pribumi, menjadikan mereka sebuah nista?
Ah, kalian harus baca sendiri ! Ini bukan hanya soal dendam Ivanna, tapi juga menceritakan bagaimana kejamnya Netherlands di masa penjajahan Hindia Belanda, sekaligus pengkhianatan para tentara Nippon kala itu.
Aku suka cara Risa bercerita, mengalir maju mulus tanpa cela. Ringan, tapi bikin hati nyesss banget 🥹 karena baca buku ini aku jadi penasaran dengan cerita hantu-hantunya yang lain. Sepertinya versi novel lebih apa adanya, tidak semenyeramkan yang di film. Justru lebih dapat feel-nya, kenapa para hantu itu tidak bisa ‘pulang’.
sedihnya dapet sih, entah apa juga yang harus aku lakukan kalau ada di posisi Ivanna. tapi sebenernya aku juga lumayan kesal sama orang tuanya. tapi ya gimana yah mereka sendiri pun sudah menyalahkan diri sendiri persoalan nama Dimas. seandainya mereka berhenti melakukan hal hal seperti terlalu mengikuti gaya pribumi dan lainnya ketika menyambut tamu besar dan ketika mereka juga udah dapet experience dibully, pasti kejadiannya mungkin gak akan separah ini. mungkin...
Selalu ada dua sisi yg bertolak belakang dalam kisah yang ditulis oleh Risa. Sehingga, buatku ga ada perdebatan atau sanggahan yg perlu dilakukan atas karya2 Risa. Di novel ini, yang tersisa hanyalah kesan yang mendalam dan sebuah pembelajaran. Plot dan gaya penulisan, ga perlu diragukan lagi, menghanyutkan.
teringat kembali dengan buku ini karena mau difilmkan. Saat baca sih aku enjoy dan tidak banyak komentar keluhan. Kesederhanaan cerita ini juga membuatku bisa menyelesaikannya dalam waktu singkat. Kalau tidak salah, cuma beberapa jam.
Mungkin nanti aku baca ulang. Seperti teman-teman Risa yang lain, dia juga masuk ke dalam soft spot-ku. Meskipu tidak seistimewa para bocil
secara alur ini ngga begitu spesial sih, cuma CARA STORY TELLING NYA SERU BANGET. 211 halaman singkat tapi tetep padat. bisa sekali duduk bacanya. ak suka sm ivanna. tp gatau di akhir dia nasibnya gimana, deadnya gimana ga dijelasinnn,huhu kasian bgt si ivanna. dan mungkin ini genre drama kali ya bukan horror kyk novel yg sebelum"nya
Ceritanya lumayan menegangkan dari perjuangan Ivana atas keluarganya. Tetapi ada sedikit kendala dicerita itu, saya kurang suka disaat kehidupan Risa Saraswati. Disaat tegang-tegangnya tiba" kembali ke kehidupan Risa jadi amburadul dan langsung tidak greget kembali.
Berawal dari film nya yang keren parah, mulai lah membaca novel nya yang ternyata tidak berhubungan selain nama tokoh dan latar belakangnya! Tambah kecewa karena keputusan ivanna dan akhir kisah hidup keluarganya, semoga ivanna tenang di alamnya dan dapat damai disana