Jump to ratings and reviews
Rate this book

また、同じ夢を見ていた #1

また、同じ夢を見ていた

Rate this book
250万部を超える大ベストセラー青春小説「君の膵臓をたべたい」。その著者、住野よるの第二作目が、待望の文庫化。友達のいない少女、リストカットを繰り返す女子高生、アバズレと罵られる女性、一人静かに余生をおくる老女。彼女たちの“幸せ”は、どこにあるのか。「やり直したい」ことがある、“今”がうまくいかない全ての人たちに贈る物語。

304 pages, Paperback

First published February 19, 2016

336 people are currently reading
5652 people want to read

About the author

Yoru Sumino

34 books480 followers
Associated Names:
* Yoru Sumino
* 住野よる (Japanese Profile)
* โยรุ ซูมิโนะ (Thai Profile)

Yoru Sumino (住野よる) is a Japanese writer best known for I Want to Eat Your Pancreas, the novel that became a manga and two films.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
1,790 (46%)
4 stars
1,401 (36%)
3 stars
559 (14%)
2 stars
94 (2%)
1 star
21 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 593 reviews
Profile Image for Thibault Busschots.
Author 6 books206 followers
January 22, 2024
Nanoka is a girl who loves books and doesn’t have any friends at school. Her teacher gives her the assignment to find the meaning of happiness. She thinks about it very carefully as she comes across and talks to people in different stages of life. An elderly woman living alone in the woods. A woman living alone in a nearby apartment. And a girl who cuts her own wrists.


It’s about the world simply being a scary place. A place all these characters run away from and isolate themselves from. And it’s about finding out for yourself what makes you happy. Though the core theme is actually that you shouldn’t let fear stop you from chasing after your own happiness. Because happiness won’t just magically fall into your lap. It’s something you have to work hard for. And it’s always worth striving for. The big twist is a bit predictable as there might be a bit too much foreshadowing, but it definitely fits the story.


There’s quite a few references to the classic books: The Little Prince and The Memoirs of a White Elephant. So you might like this one even more if you’ve read those two. But it’s definitely not a necessity.


A rather emotional story that could easily have been a dark and heavy read, but it actually ends up being a rather heartwarming, sweet and light read.
Profile Image for Dusk.
86 reviews115 followers
February 7, 2024
What
is
Happiness
?


That is the question that Nanoka Koyanagi, the protagonist of I Had the Same Dream by Yoru Sumino, tries to answer in this novel. She is given a school assignment to find out what happiness is. She meets a high school girl who self-harms at an abandoned building, a mysterious woman living in a nearby apartment, and an old woman living in the woods. Through their stories, Nanoka learns about the pain and suffering that they endure, and how they cope with it. She also reflects on her own life, and how she can find happiness in the future.

The novel is a touching and emotional journey that will make you cry, laugh, and think. It seems like a light-hearted read, but it is rather a deep one that tackles issues such as bullying, trauma, suicide, self-harm and death. The novel does not offer easy answers or solutions, but rather poses questions that challenge the reader to think for themselves. What is happiness? How do we achieve it? How do we cope with the pain and suffering in life? How do we connect with others and ourselves? It also reminds the reader that sometimes, happiness is not something that we can achieve alone, but something that we can get and share with others. That sometimes, we just need someone to stand by our side, support us, and reassure us that we are not lonely.

The novel is also beautifully written, with memorable characters and quotes. Nanoka is a smart, kind, and brave kid who grows throughout the story. She is not perfect, but she tries her best to understand and help others, even when they are not nice to her. She also has a witty and humorous way of expressing herself, such as when she often compares life to ordinary things like
“Life is like watermelon. You can swallow most of it, but there’s always some bits you can’t handle.”

The other characters are also well-developed and complex, each with their own backstory and personality. They are not stereotypes, but rather human beings who have their own dreams, fears, and regrets.

This novel resonated with me deeply, almost made me tear up twice, and stirred up feelings that I hid inside. It reminded me of memories that I suppressed, and challenged me with questions that pierced my heart. It is a novel that will inspire you to appreciate your life and the choices you have made, and to embrace the possibilities that lie ahead. It is a novel that touched my heart, but also provoked my mind. It is a novel that I suggest you to check out if you are curious about the quest for happiness.
Profile Image for ดินสอ สีไม้.
1,070 reviews180 followers
October 9, 2018
มีจังหวะการเล่าที่นุ่มนวล น่ารัก
เหมือนวรรณกรรมเยาวชน
อ่านจบปุ๊บ มันก็กลายเป็นหนังสือที่เรารักอีกเล่มไปเลย
รักเล่มนี้มาก อ่านเลยค่ะ อย่าเพิ่งไปอ่านสปอยล์ทีไ่หน
Profile Image for top..
510 reviews116 followers
March 5, 2019
เริ่มต้นแบบเอื่อยๆ ไม่คิดว่าจะเข้าทางขนาดนี้ / ปาดน้ำตา ร้อยรีวิวก็ไม่เท่าอ่านเอง เชียร์ครับ
Profile Image for Harumichi Mizuki.
2,428 reviews72 followers
April 12, 2025
Oh my. Mungkin ini adalah buku dengan kisah terindah yang kubaca di tahun ini. Thank Penerbit Haru for translating and publishing this beautiful book! Kebetulan sebelum baca ini aku baru menamatkan I Want to Eat Your Pancreas yang "legendaris" itu. Jadi bisa langsung membandingkan keduanya. Dan karena sekarang aku membacanya setelah membaca versi komiknya, aku jadi lebih bisa membayangkan adegan-adegannya.

Sejujurnya aku lebih suka ini daripada I Want to Eat Your Pancreas. Meskipun buku pertama Sumino Yoru itu juga karya dengan cara penceritaan yang unik. Tema buku ini adalah sesuatu yang mungkin dianggap klise oleh banyak orang, tapi justru jadi pertanyaan yang susah dijawab: Kebahagiaan itu apa, sih?

Salah satu tagline yang sering diulang-ulang dalam cerita ini adalah: "Kebahagiaan tidak berjalan mendekat, karenanya kitalah yang menghampiri." Dan itulah yang jadi benang merah serta jawaban dari semua permasalahan di buku ini.

***

Ini adalah cerita dewasa yang diambil dari sudut pandang anak-anak yang polos dan jernih. Adegan-adegan di dalamnya super-aman, sih. Tapi ada tokoh seperti Abuzure-san yang dari nama julukannya saja menyiratkan bahwa dia bekerja di 'bidang' prostitusi, dan tokoh berjulukan Minami-san, cewek SMA yang suka menyilet tangannya sendiri.

Tokoh utama kita adalah Koyanagi Nanoka, seorang gadis SD yang pandai dan cenderung kritis serta suka mengatakan berbagai kalimat filosofis yang diawali dengan "Hidup itu adalah..." Yang rada "nyebelin" dari anak ini cuma bahwa dia sadar sekali kalau dia pandai. Lucu gitu, baca sudut pandangnya dia bikin aku jadi keinget masa-masa sebagai anak kecil yang kadang sok tahu dalam menyimpulkan berbagai hal dan pengetahuan. Hihihi... Dia tampaknya agak sulit bergabung dengan teman-teman seusianya di kelas, karena dia menganggap mereka semua bodoh. Dan tingkah laku teman-temannya itu kebanyakan memang digambarkan menyebalkan, sih. Terutama geng anak cowok yang suka menindas Kiryuu kun, anak pemalu yang hobi melukis.

Nanoka digambarkan sangat berani menghadapi penindasan dan juga intimidasi dari anak-anak cowok itu. Lidahnya sangat tajam jadi dia sering menang berdebat kalau diolok-olok mereka semua. Luar biasa! Padahal, kalau anak-anak lain ditempatkan pada posisi Nanoka mungkin bakalan kaget sampai nggak bisa bicara sama sekali.

Setiap pulang sekolah, karena kedua ayah dan ibunya sangat sibuk bekerja, dia bebas bermain di luar dengan ditemani seekor kucing hitam yang uniknya dimanusiakan sekali oleh Nanoka. Caranya memanggil kucing hitam itu adalah "anak itu", "gadis itu", "temanku yang berekor putus", dan lain sebagainya. Jarang dia manggil dengan sebutan "kucing" sebagaimana apa adanya. Lucunya nih kucing ngikutin Nanoka ke mana-mana udah kayak familiar gitu. Sampai-sampai salah satu wanita yang ditemui Nanoka bilang kalau Nanoka mirip tokoh Kiky di Kiky's Delivery Service (novel yang diadaptasi jadi anime legendaris oleh studio Ghibli), penyihir cilik yang ditemani Jiijii, kucing hitam yang bisa bicara.

***

Nanoka sepertinya tipe anak kecil yang lebih suka berinteraksi dengan orang-orang dewasa. Baginya orang-orang dewasa itu begitu mengagumkan karena lebih pandai dan lebih banyak tahu soal banyak hal darinya (huwakakakakakak, untungnya kau masih terlalu suci untuk terekspos pada tingkah polah netijen ya, Nanoka-chan? XD). Setiap pulang sekolah, karena tak punya teman bermain seusianya, dengan didampingi si kucing hitam, Nanoka mengunjungi rumah seorang nenek dan seorang wanita dewasa yang bernama "Abuzure-san". Yang terakhir ini jelas bukan nama asli, tapi wanita itu membiarkan Nanoka memanggilnya begitu untuk lucu-lucuan. Kedua orang dewasa ini senang berbincang-bincang dengan Nanoka dan menyuguhi gadis itu kue, jus, atau es krim. Enaknya.

Awal pertemuan mereka pun bisa dibilang ajaib, karena Nanoka mengetuk pintu rumah-rumah mereka dan... langsung jadi akrab setelahnya! Buset! XD Hal ini jadi mengingatkanku akan video yang sering di-share di FB: soal bahwa anak-anak sepertinya lebih mudah berteman (dan bagaimana orang dewasa mungkin sudah melupakan kemampuan ini, jadi mereka perlu belajar lagi dari anak-anak).

Karena jarang bisa berdiskusi dengan orangtuanya yang sangat sibuk, Nanoka berkonsultasi soal banyak hal pada para orang dewasa itu. Mulai dari masalah tugas sekolahnya: presentasi tulisan dengan tema "Apa itu Kebahagiaan", teman-temannya yang menyebalkan dan dia anggap bodoh, sampai soal Kiryuu kun yang sering menyembunyikan kemampuan melukisnya karena diejek oleh anak-anak itu.

Nanoka sangat menyukai buku. Dia membaca The Little Prince meski tak paham maksudnya 100% (wow, toss, Nanoka!), Petualangan Tom Sawyer, dan Huckleberry Finn karena rekomandasi dari seorang nenek yang sering dia temui. Lalu suka membicarakannya bersama sang nenek dan juga wanita muda bernama Abuzure san. Selain itu di sekolah dia hanya bercakap soal buku bersama Ogisawara kun, tapi mengaku tak bersahabat dengan anak lelaki yang populer itu.

"Menurutku, kalau seluruh manusia di dunia ini suka membaca, dunia akan jadi damai. Kalau saja mereka mengerti bahwa ada hal menyenangkan seperti itu, pasti tidak ada yang berpikir untuk saling melukai. (Nanoka, 64-65)"

***

Awalnya plot buku ini memang berjalan sangat lambat, dan masih misterius bakal dibawa ke mana. Yang membuatnya tetap enak diikuti adalah cara berpikir Nanoka yang menggemaskan dan kadang ajaib, serta dialog-dialognya dengan orang-orang itu. Seperti yang disampaikan di atas, Nanoka suka sekali mengucapkan hal filosofis yang diawali dengan "Hidup itu seperti..." misalnya:

"Hidup Kiryu-kun itu seperti bakteri dalam gigi (...) Kalau tidak suka, kau harus melakukan sesuatu. Lain kali kalau mereka mengganggumu, kau bisa menyemburkan ludah ke wajah mereka." (Nanoka to Kiryuu, hal 41)

"Hidup itu seperti es serut, ya. Meski ada banyak rasa yang kita suka, kita tidak bisa memakan semuanya karena bisa-bisa sakit perut." (hal 67)"

"Hidup itu seperti seekor kambing (...) Aku berpikir tentang membaca sebuah cerita yang memikat. Menurutku, mungkin saja kita bisa hidup dengan menyantap buku. (Nanoka to Minami, hal 84)"

"Bagaimanapun juga, hidup itu seperti pelari pertama dalam lari estafet. Selama diri sendiri tidak mulai bergerak, tidak akan memulai apa pun." (Nanoka to Kiryuu, 186)


Dan masih banyak lagi ungkapan serupa yang lebih kocak, yang untuk memahaminya perlu baca catatan kaki karena berhubungan dengan permainan kata dan kanji bahasa Jepang.

***

Sambil terus memikirkan jawaban dari PR yang diberikan Hitomi sensei soal apa itu makna kebahagiaan, Nanoka kemudian memutuskan mencoba melewati rute lain saat bermain dan tiba di sebuah gedung mangkrak, tempat ia bertemu dengan calon sahabat ketiganya, seorang gadis SMA bertampang suram yang dari awal udah bikin shock karena didapati Nanoka sedang menyilet tangannya sendiri sampai berdarah-darah. Ajaibnya Nanoka nggak takut dan malah pingin makin mendekat.

Meski Minami-san menunjukkan sikap acuh dan penolakan pada awalnya, Nanoka nggak gentar (kuat juga anak ini). Lama-lama mereka pun sering ngobrol, meski Minami sendiri tak pernah cerita apa yang menyebabkan dia jadi suka mengiris lengannya. Tampaknya nama Minami ini juga bukan nama asli, melainkan nama sekolah tempat dia berasal, yang langsung disimpulkan oleh Nanoka sebagai nama yang sebenarnya. Minami-san ini ternyata suka menulis cerita di buku catatan, dan bagi Nanoka cerita-ceritanya sungguh sangat menggugah.

"Bagiku seorang penulis bukanlah orang yang menjual buku. Mereka adalah orang-orang mengagumkan yang membuat dunia baru di hati orang lain dengan memintal cerita. (Nanoka to Minami, 104)"

Dia lalu terkenang pada Kiryuu-kun yang dia anggap juga sama anehnya dengan Minami-san. Berbakat melukis tapi malu mengakui dan malah menyembunyikannya. Kepolosan dan antusiasme Nanoka lambat membuka hati Minami-san. Puncaknya adalah ketika Nanoka bertengkar dengan kedua orangtuanya yang membatalkan janji untuk datang ke acara kunjungan orangtua di sekolah. Padahal, pada hari itu Nanoka akan mempresentasikan tulisannya soal apa itu kebahagiaan. Minami-san tampak lebih berempati pada Nanoka lebih dari biasanya ketika hal ini terjadi. Dia memaksa Nanoka berjanji untuk berbaikan dengan orangtuanya.

"Hidup itu seperti cerita yang kau tulis sendiri (...) Bagaimana kau mengubah menjadi happy ending, semua tergantung bagaimana usahamu memperbaiki dan menyempurnakannya.

Dengar, bukan berarti kau tidak boleh bertengkar. Tapi, bertengkar dan berdamai itu satu paket.

(Minami to Nanoka, 111)"



Dari sini kita bisa sedikit menebak-nebak soal penyesalan terbesar Minami-san dan kemungkinan masalah yang menyebabkan ia jadi suka mengiris lengannya sendiri selama ini. Pada akhirnya setelah Nanoka mampu melalui masalah tersebut, Minami-san malah menghilang secara misterius.

***

Bagian paling heart-breaking adalah ketika di sekolah muncul rumor yang mengatakan bahwa ayah Kiryuu ditangkap polisi karena mencuri di supermarket. Nanoka ada di tempat saat kejadian, tapi tak bisa melihat jelas apa yang ditangkap polisi itu memang ayah Kiryuu. Akibat rumor ini, geng anak-anak cowok nakal di kelas pun semakin menindas Kiryuu. Tapi ketika Nanoka tampil untuk membela Kiryuu yang dia anggap sebagai pengecut, secara mengejutkan Kiryuu malah berteriak kepadanya, bukan kepada anak-anak nakal itu.

Kiryuu kemudian tidak masuk sekolah untuk waktu yang lama. Nanoka kemudian memutuskan menjenguk anak itu sambil membawakan catatan pelajaran dari Hitomi san, tapi Kiryuu malah mengusir dan mengatakan bahwa dia membenci Nanoka. Jelas saja Nanoka shock berat. Apalagi ketika teman-teman sekelasnya kemudian mengabaikan dia, termasuk Ogisawara san. Akhirnya Nanoka sendiri ikut sering membolos dan mengunjungi Abuzure serta sang Nenek.

Bagian ini bikin aku pingin nyekek teman-teman sekelasnya Nanoka. Terutama anak laki-laki yang suka bertengkar dengannya dan menindas Kiryuu. Sumpah deh. Anak kecil itu bisa jadi sangat jahat kalau nggak terkendali, ya.

"Orang tidak bisa menghilangkan kenangan sedih. Tetapi orang bisa menikmati hidup dengan membuat banyak kenangan indah. (Nenek to Nanoka, hal 84)"

Bersama Abuzure-san, Nanoka mengurai kesedihan yang selama ini selalu ia tahan. Juga membicarakan masalahnya dengan Kiryuu. Perlahan Nanoka pun berusaha lebih memahami posisi Kiryuu dan penyebab mengapa ia malah meledak saat Nanoka membelanya. Abuzure-san juga ikut bersedih ketika Nanoka memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengan orang lain gara-gara masalah ini.

"Kebahagiaan itu adalah kemampuan untuk memikirkan seseorang dengan serius. (Abazure san to Nanoka. 197)

"Kalau kau tidak menyerah menyukai seseorang, hidupmu akan bahagia (Abazure san to Nanoka, 210)

Tampaknya ketika berbicara dengan Nanoka, Abuzure-san jadi bisa memecahkan masalah dan penyesalannya sendiri.

***

Sungguh menarik melihat bagaimana Nanoka berusaha mengurai segala permasalahan yang terjadi di sekelilingnya, dan juga berusaha memahami apa yang tidak dia mengerti. Dalam artian, meskipun dia adalah anak kecil yang terkesan angkuh karena menganggap dirinya pandai dan anak yang lain lebih bodoh, dia nggak takut untuk mengakui bahwa masih banyak hal yang belum dia mengerti dan dengan begitu perlu dia pelajari.

"Belajar untuk memahami hal yang belum dimengerti adalah hal yang penting. Sedangkan, mengira sudah mengerti hal yang sebenarnya belum dipahami adalah hal yang sangat tidak baik. (Nenek to Nanoka, hal 29)

Hubungan antara Nanoka dengan orang-orang di sekitarnya seperti Minami-san, Abuzure-san, dan Nenek pun digambarkan indah dengan cara yang misterius. Dialog-dialog dan adegan sehari-hari dirangkai sedemikian rupa dan ternyata semuanya punya pengaruh besar pada plot yang sedang berlangsung. Latar belakang para orang dewasa itu tidak terlalu digambarkan. Karena memang biasanya anak kecil juga tidak terlalu memikirkan hal-hal seperti itu. Yang penting bagi mereka adalah interaksi yang terjadi di masa kini. Nanoka termasuk beruntung karena dia dikelilingi oleh orang-orang dewasa yang mau membimbingnya ketika menghadapi masalah. Karena orang dewasa seringkali menyepelekan masalah anak-anak, padahal bisa jadi semua itu akan menimbulkan trauma fatal yang mencederai kepribadian anak itu begitu ia tumbuh menjadi dewasa.

Bersama Nanoka, sebagai pembaca kita juga digiring untuk mulai memikirkan apa makna kebahagiaan bagi diri kita sendiri. Dan bahwa seperti yang sering disenandungkan Nanoka dan Abazure di sepanjang cerita: kebahagiaan tak datang sendiri, harus kita yang menghampiri. Nanoka memilih untuk berinteraksi secara aktif dengan orang-orang yang menarik perhatiannya. Bahkan dengan Kiryuu-kun yang begitu pemalu dan akhirnya malah meneriakinya. Ia melawan rasa tidak nyaman itu dan melangkah maju dengan berani, mendobrak dinding yang dibangun orang-orang itu dengan mengedepankan kejujuran yang murni.

Seringkali kebahagiaan yang sering kita cari-cari itu adalah hal-hal sederhana yang lupa kita syukuri. Seperti yang tersirat dalam dialog nenek dan Nanoka berikut ini:

"Aku ingin nenek memberitahuku bagaimana menjalani hidup selama ini."

"Dari sejak kecil hingga dewasa lalu menjadi tua, aku melewati kehidupan dengan melakukan apa yang kusuka dan juga bersama-sama orang yang kusuka."

"Bukankah itu adalah hal yang biasa?" Aku sedikit kecewa.

"Ya, kehidupan yang biasa saja. Aku bisa menjalani hidup bahagia dengan biasa-biasa saja."

(Nanoka dan Nenek, hal 284)"

"Hal yang tidak menyenangkan tidak akan habis jika dihitung. Tapi, dibanding itu, ada banyak hal yang menyenangkan dan juga kegembiraan yang tidak terhitung dalam hidupku. Dan aku berjalan di sana. (Nenek to Nanoka, hal 285)"

"Dengar, ya, Nacchan. Hidup itu adalah segala milikmu yang bersinar di dalam harapan.


Pada akhirnya misteri menghilangnya Minami san, Abuzure san, dan latar belakang semua orang itu termasuk nenek akan terjawab di akhir dan merupakan twist terindah dari buku ini. Buku ini membuatku jadi ingin bangkit dan kembali memperjuangkan kebahagiaan yang aku inginkan, melakukan hal yang aku sukai bersama orang-orang yang kusukai. Agar akhirnya aku bisa meraih kebahagiaan tertinggi yang terkandung dalam kalimat nenek yang sederhana ini:

"Kebahagiaan itu... adalah ketika aku bisa mengatakan bahwa aku sekarang bahagia, (Nenek to Nanoka, 274)"


Terima kasih atas buku yang indah ini, Penerbit Haru.


***


TRIVIA.

Kalaupun dibilang kecewa, aku kecewa karena saat PO buku ini dari Grobmart, aku ikut program PO yang menjanjikan adanya bonus kalung imut dari Haru. Tapi waktu paket yang ditunggu-tunggu datang (luama banget lho aku nunggunya. Hampir sebulanan. Mungkin karena kudu nunggu buku dicetak dan proses distribusi di toko-toko), kalungnya malah nggak ada. Pas aku nanya Grobmart (ya kali aja ketinggalan gitu), bilangnya karena persediaan memang sudah habis. Lah??? Aku kan udah PO duluan sesuai dengan tenggat waktu dari Haru... Biasanya yang kayak gini POnya bakal dibatasi sesuai dengan persediaan bonus barang yang ditawarkan, kan? Kok jadi gini, sih? Huhuhu...

Untungnya bukunya bagus banget. Jadi lumayan terobatilah. Tapi tetep kuposting aja. Ya siapa tahu aja pihak Haru terus baca review ini dan... terus menawarkan suatu solusi hahaha... #Ngarep
Profile Image for Phu.
784 reviews
July 25, 2023


“Happiness won’t cooome, wandering my way sooo, thaaat’s why I set ooout to find it todaaay!”

Câu chuyện chỉ đơn giản xoay quanh Koyanagi Nanoka hay "Nacchan", cô bé đang cố gắng tìm lời giải cho bài tập của cô giáo: "Hạnh phúc là gì?"
Ban đầu mình khá khó chịu về cuốn sách này và kể cả cô bé Nacchan, mình đã nghĩ rằng mình đoán được diễn biến của câu chuyện nhưng mình đã lầm. Càng đọc mình nhận ra bản thân từng giống cô bé Nacchan, ai cũng có một thời ngây ngô như thế.

Các nhân vật mình đều yêu thích, những vấn đề của họ mình hoàn toàn hiểu. Và những nhân vật đó là một phần ảnh hưởng đến Nacchan - cô bé hạnh phúc khi bên cạnh họ.
Rất nhiều định nghĩ về "hạnh phúc" được đưa ra xuyên suốt câu chuyện, nhưng nó vốn đơn giản, nhưng mình vẫn muốn biết Nacchan sẽ đưa ra câu trả lời như thế nào.

Bắt đầu một cách nhẹ nhàng, càng về sau những chi tiết khá nặng nề được cài cắm mà một cô bé như Nacchan khó có thể hiểu. I Had That Same Dream Again không chỉ là câu chuyện để định nghĩa về "hạnh phúc", mà nó còn là câu chuyện về sự trưởng thành và chấp nhận - trong cuộc sống luôn có những mất mát và những gì bạn học được từ hôm nay sẽ theo bạn mãi. Và cái kết của cuốn sách mình hoàn toàn ngạc nhiên, rất cảm động và khó đoán, những giấc mơ ấy cứ thế lặp lại về khoảnh khắc nào đó đã có trong đời ta; mình sẽ rate 5☆ nếu tác giả cho mình biết thêm ít thông tin về một vài nhân vật.

"Happiness is something that you have to choose of your own volition, through your own words and actions, by letting yourself feel joy and excitement, by cherishing the people important to you, and cherishing yourself."


Bonus thêm bản Việt vì cái bìa quá xinh xẻo :3
Profile Image for danicatalyst.
259 reviews35 followers
May 21, 2020
"Happiness is something that you have to choose of your own volition, through your own words and actions, by letting yourself feel joy and excitement, by cherishing the people important to you, and cherishing yourself. [....] Happiness wasn’t something bestowed upon you from without. It came from within. You chose it and created it with your own hands."

I wasn't expecting much when I first planned to read this, but I end up loving this story, the characters, the lines, the lesson it taught me, the magic and mystery it left me. Definitely my best 2020 read and additional to the list of my favorite Japanese novels.

Yoru Sumino sensei "You’ve created a wonderful new world in my heart.", thank you! ♡
Profile Image for Mirai.
590 reviews127 followers
July 11, 2018
"ความสุขที่แท้จริงแล้ว มันคืออะไรกันแน่?"

เราชอบหนังสือเล่มนี้มากกกกก ชอบแนวคิดของเรื่องที่มี concept ตั้งแต่ต้นเรื่องว่า "ความสุขคืออะไร" ด้วยความที่เราชอบตั้งคำถามแบบนี้กับตัวเองเสมอ ทำให้เราไม่ลังเลที่จะซื้อเล่มนี้อ่านทันทีหลังจากอ่านคำโปรยปกหลังหนังสือ

เรื่องราวต่างๆ จะถูกถ่ายทอดผ่านมุมมองของตัวละครเอกของเรื่องจะเป็นเด็กผู้หญิงนามว่า "นาโนโกะ" เป็นเด็กผู้หญิงที่มีปัญหาการเข้าสังคม คิดว่าตัวเองเป็นเด็กฉลาด และมองว่าเพื่อนๆ (บางครั้งก็รวมถึงคุณครู) เป็นคนงี่เง่า ทำให้เธอไม่มีเพื่อนในโรงเรียนสักคน แต่เธอก็ไม่เหงาหรอก เพราะเธอยังเหลือเพื่อนนอกโรงเรียนอีกมากมาย ไม่ว่าจะเป็น เจ้าเหมียวหางกุด พี่สาวคนสวยที่ขายฤดูกาล เด็กสาวมัธยมปลายที่มีรอยแผลที่ข้อมือ และคุณยายที่ทำขนมอร่อยที่สุดในโลก

ผู้เขียนจะดึงเราเข้าไปสู่โลกของนาโนโกะ อ่านแล้วให้ความรู้สึกถึงบรรยากาศเหงาๆ ของเด็กสาววัยประถมที่อยู่อย่างเดียวดาย แต่ก็ไม่เหงาเสียทีเดียวเพราะเธอยังมีเพื่อนอยู่ แม้เธอจะออกมาเจอเพื่อนได้เฉพาะเวลาหลังเลิกเรียนและก่อนกินข้าวเย็นเท่านั้นก็ตาม เราจะเห็นการพยายามทำตัวให้เหมือนผู้ใหญ่ของนาโนโกะ การพยายามคิดตาม(หรือเลียนแบบ)เพื่อนนอกรั้วโรงเรียนของเธอ แต่เพราะเธอยังเด็กนักเลยอาจจะเข้าไม่ถึงในคำพูดหรือการกระทำที่บรรดาผู้ใหญ่บอกเตือนทั้งหลาย แต่สำหรับคนอ่านอย่างเราๆ จะเข้าใจคำพูดของคนเหล่านั้นอย่างถ่องแท้เลยทีเดียว

อีกหนึ่งประเด็กหลักของเรื่องนี้ที่เด่นไม่ต่างจากนาโนโกะ ก็คือ เรื่องของ "คิริวคุง"
คิริวคุงเป็นเด็กผู้ชายเงียบๆ ที่นั่งเรียนข้างๆ นาโนโกะ เข่าเป็นคนชอบวาดรูปมากๆ แต่เขากลับไม่เคยพูดออกมาสักครั้งว่า "ความสุขของเขาคือการได้วาดรูป" เออ.. มันก็แปลกดี มันทำให้เรากลับมาถามตัวเองต่อว่า สรุปแ���้ว สิ่งที่เราชอบทำมันไม่ใช่สิ่งที่ทำให้เรามีความสุขงั้นเหรอ? แล้วเพราะอะไรล่ะ? ทำไมเราถึงไม่มีความสุข? ถ้าไม่มีความสุขแล้วเราจะทำต่อทำไม? โอยยย.. เกิดคำถามอีกเยอะแยะมากมายตามมาค่ะ

ถึงแม้การดำเนินเรื่องค่อยเป็นค่อยไป ดูเหมือนไม่มีอะไร แต่กลับมีพลังบางอย่างชวนให้เราค้นหาคำตอบของความสุขไปพร้อมๆ กับนาโนโกะ อันที่จริงแล้ว แม้ตัวพล๊อตเรื่องจะดูราบเร��ยบและธรรมดา มีช่วงให้ฉงนสงสัยเล็กน้อยไม่ได้หวือหวามากมาย แต่หนังสือเล่มนี้แฝงไปด้วยอะไรหลายๆ อย่าง ไม่ใช่แค่เรื่องความสุขคืออะไรเท่านั้น แต่ยังรวมไปถึงการแก้ไขสิ่งที่ผิดพลาด การให้อภัย การยืนหยัดเพื่อปกป้องสิ่งที่ถูกต้อง หรือแม้แต่ประเด็นสังคมอย่างการฆ่าตัวตาย การค้าประเวณี การ Bully ในโรงเรียน ปัญหาครอบครัวก็ยังมีปรากฎให้เห็น

สรุปแล้ว สำหรับเล่มนี้ เราให้คะแนนเต็มเลยค่ะ มันเป็นหนังสือที่อัดแน่นไปด้วยบรรยากาศเหงาๆ ระคนกับคำถามเชิงปรัชญา อ่านแล้วมีคำถามติดหัวกลับมาเยอะแยะมากมาย ถึงแม้ตอนจบของเรื่องจะไม่ได้มีการเฉลยไว้ชัดเจนว่าความสุขคืออะไร แต่หนังสือเล่มนี้อาจเป็นแนวทางให้เราออกค้นหาความสุขของตัวเองแบบจริงจังก็ได้นะคะ

นั่นสินะ.. ความสุขคืออะไร ใครจะตอบเราได้ล่ะ เราต้องค้นหาคำตอบด้วยตัวเองสิ :)

___________
สามารถติดตามการรีวิวอื่นๆ ของเราได้ที่ เพจ Rook a Bead นะคะ
Profile Image for Mook Woramon.
897 reviews200 followers
March 16, 2021
หนังสือเล่มนี้เฝ้าถามว่า “ความสุขคืออะไร”

จริงๆเราก็ไม่เคยมานั่งคิดว่าความสุขคืออะไร ต้องทำอะไรถึงจะมีความสุข วันๆแค่ไม่มีเรื่องมาทำให้ไม่สบายใจก็คงพอแล้วมั้ง
ส่วนตอนไหนที่รู้สึกว่าสุขมากๆจริงๆก็ถือเป็นกำไรชีวิตละกัน

เราชอบนาโนกะตัวเอกของเรื่องนี้ เธอเป็นสาวน้อยวัยประถมที่ฉลาด แก่นแก้ว แก่แดดเกินใคร เป็นหนอนหนังสือตัวยง ไม่ชอบเล่นกับเพื่อนๆวัยเดียวกันเพราะรู้สึกว่าไม่มีใครเก่งเท่าเธอ แต่ตัวเธอเองก็ไม่เปิดใจให้ใคร เลยคิดว่าไม่มีเพื่อนก็ไม่เป็นไรแค่ตัวเองเก่งขึ้นเรื่อยๆก็พอ

แต่ยิ่งสูง ยิ่งหนาว ยิ่งโดดเดี่ยว เมื่อถึงจุดที่ไม่มีเพื่อนจริงๆ เธอจึงได้รู้คุณค่าของความสัมพันธ์ ได้รู้ว่าการมีเพื่อนอยู่เคียงข้างมันดีแค่ไหน โชคดีที่นาโนกะไหวตัวทันและคว้าโอกาสที่จะเปลี่ยนแปลงตัวเองไว้ได้ เธอจึงได้เติบโตเป็นผู้ใหญ่ที่มีความสุขอย่างแท้จริง

วิธีเล่าเรื่องของเรื่องนี้แม้จะเดาได้ตั้งแต่กลางเรื่องก็ไม่ได้ทำให้ความสนุกลดลง เรายังอยากรู้อยากเห็นชีวิตของสาวน้อยแก่นเซี้ยวคนนี้ว่าจะเป็นยังไงต่อไป เลยอ่านรวดเดียวจบเลยทีเดียว

กลับมาถึงคำถามว่า “ความสุขคืออะไร”
ความสุขคือการได้อ่านหนังสือเล่มนี้น่ะสิ



Profile Image for Utha.
824 reviews398 followers
November 29, 2024
Terjemahannya bagus! Penerbit Haru kalau nerjemahin novel Jepang selalu oke ya. Beda banget kalau nerjemahin novel Korea (biasanya aku speneng, makanya banyak DNF dan bakal coba baca lagi kalo inget secara banyak banget timbunan akan terjemahan korehe Haru yang ndak kelar-kelar dibaca mwehehe).

Novel ini pace-nya lambat. Tapi anehnya tetap enak dibaca. Setelah baca yang nggak-nggak (beberapa buku sebelumnya), baca ini jadi semacam hiburan (?) juga.

Tokoh Nacchan ini rasanya pengin aku jitak! Tapi meski tokohnya anak-anak, yang dibahas dalem banget. Hmm... aku belum baca yang "I Want to Eat Your Pancreas" sih, tapi katanya lebih lambat lagi pace-nya. Tapiii sempet nonton live action-nya sih di pesawat.

Yha pokokmen gue suka banget sama novel ini.

Mungkin suatu saat bakal baca lagi.

4.2/5
Profile Image for Kate♡.
1,450 reviews2,153 followers
December 21, 2020
3/5stars

I personally didnt enjoy this as much as th manga - it some how feels very young where the manga didn't? But I still liked it fine
Profile Image for Suphanat Boonyiamyien.
61 reviews5 followers
October 15, 2018
อ่านรวดเดียวจบ เกือบไม่ได้นอน ชีวิตคนเราน่ะความสุขที่มีเข้ามาคือการได้อ่านเรื่องแบบนี้แหละ
Profile Image for If pinyadapat.
10 reviews5 followers
December 2, 2018
อบอุ่นหัวใจดีมากเลย เรื่องเล่าจากมุมมองของเด็กแต่แฝงอะไรมากกว่านั้น อ่านละถามตัวเองแบบ เออ ละความสุขของเรามันหน้าตาเป็นแบบไหนนะ อ่านแล้วอิ่มเอมหัวใจมาก
Profile Image for Wisin(ZEN) Charoensuk-Sira.
44 reviews2 followers
September 27, 2018
ร่วมค้นหาความสุขที่แท้จริงของตัวละคร ติดตามการเติบโตของตัวละคร ความคืดความอ่านต่างๆ งานเขียนยอดเยี่ยมระดับ Masterpiece
Profile Image for Liam || Books 'n Beards.
541 reviews50 followers
May 25, 2021
'Life is like an afternoon break.'
'Because you get to eat a tasty lunch?'
'Because there's only so much time, so you've gotta fill it with as many wonderful things as you can.'

After I read I WANT TO EAT YOUR PANCREAS I was absolutely desperate to read some more from the same author - Sumino is very good at writing readable, heart-tugging feels.

Nanoka is in elementary school - she doesn't really get on with any of her classmates, and her best friends are a cat missing half her tail, a young woman named Skank-san, and an elderly lady named Granny - she also meets Minami-san, a troubled teenaged girl.

In class, she is given the task of defining happiness. Between her experiences, and hearing about the experiences of her diverse trio of friends and her 'weakling' classmate, Nanoka does her best to figure out how to define happiness - and what happiness means when your life isn't what you expect.

I really enjoyed I HAD THAT SAME DREAM AGAIN - it didn't hit me as hard as PANCREAS, but it is a very different story. More of a melancholy joy than a tearful tragedy - and very, very unique. I am very excited to read his other works!

'If you're a lover of books, you'll enjoy the heart-pounding feeling of searching for them.'
Profile Image for Monica.
821 reviews
September 16, 2021
Absolutamente maravilloso:
” La biblioteca me encanta. Es un lugar silencioso, donde hay maestros amables y te envuelve el olor especial de los libros”
“ A diferencia de los niños, los adultos son criaturas que miran hacia el pasado”
” No podemos eliminar los recuerdos tristes, pero podemos crear muchos recuerdos buenos”
” cuando eres pequeña, basta con que veas solo la parte dulce del amor, pero, cuando te haces mayor, descubres que el flan también tiene una parte amarga…y, antes de que te des cuenta, ya estás pensando en que está mal separarla. Y terminas comiéndotelo todo junto…pero a mi no me gusta la parte amarga, y, como me da pereza esforzarme por apartarla..poco a poco, he terminado por no comerlo”
“ La vida es como el asiento de al lado ¿verdad?; si uno tiene un libro de texto y el otro no tiene, tendrán que enseñárselo el uno al otro”
“ La felicidad es poder decir que yo ahora era feliz”
” La vida es como una fiambrera; no puedes meter todo lo que te gusta”
” La felicidad no viene caminando, tienes que caminar hacia ella. Un paso cada día…se dan tres pasos adelante, y dos para atrás”
” La vida es como una aliada mía; con un poco de luz me basta
Profile Image for Polyj.
1,216 reviews95 followers
July 14, 2019
ความสุขคืออะไร : คำถามที่นานาโกะ เด็กประถมคนหนึ่งต้องหาคำตอบ ในขณะที่เด็กคนอื่นมีคำตอบแบบเรียบง่าย เช่น ความสุขคือได้กินของอร่อย ได้ไปเที่ยว คล้ายๆ กันไปหมด แต่ในความคิดของนานาโกะแล้ว คำตอบมันน่าจะมีอะไรที่ลึกซึ้งกว่านั้น
เธอจึงเฝ้าคิดถึงเรื่องนี้และเพียรถามจาก “เพื่อน” ของเธอเสมอ

การย้ำถามในเรื่องนี้ของเด็กคนหนึ่ง ทำให้คนอ่านอย่างเรา ต้องคิดตามเสมอ ว่าความสุขของเราล่ะ คืออะไร ... แน่นอนว่ามันไม่มีคำตอบที่ถูกหรือผิด ความสุขของแต่ละคนก็ย่อมต่างกัน ขึ้นกับว่าเราจะพอใจที่จุดไหน

.
เป็นเรื่องที่ตอนอ่านก็รู้สึกว่าอ่านไปเรื่อยๆ สำนวนอ่านง่าย แลดูละมุนๆ ตามสไตล์ญี่ปุ่น ยิ่งตัวละครดำเนินเรื่องเป็นเด็กหญิงผู้เฉลียวฉลาด ก็ยิ่งทำให้อ่านแล้วเอ็นดู
แต่ในความฉลาดนั้น อย่างไรก็คือเด็ก เด็กก็จะมีปัญหาแบบเด็ก ทั้งปัญหาที่โรงเรียน ปัญหากับพ่อแม่
เรื่องนี้เล่า ในประเด็นของเด็กมีปัญหา ถ้าไม่ได้รับการแก้ไขทันท่วงที ปล่อยไปอาจทำลายชีวิตของเขาในอนาคต การดูแล ให้ความรักความอบอุ่นในครอบครัว และการใส่ใจจากคุณครู มีส่วนช่วยเด็กได้มาก

เนื่องจากเรื่องนี้เล่าโดยตัวนานาโกะ ทำให้ตอนแรกเราก็ไม่เข้าใจว่าทำไมเธอถึงไม่มีเพื่อน แล้วคุณครูก็พยายามคะยั้นคะยอให้เธอผูกมิตรกับคนอื่น พออ่านไปสักพักค่อยเข้าใจในปัญหา แล้วก็พยายามเอาใจช่วยเด็กคนนี้มาก

สรุปว่าเป็นเรื่องที่ชอบมากค่ะ แนะนำๆ
Profile Image for Thanawat.
439 reviews
November 6, 2018
อ่านจบปุ๊บ นึกถึงเลยว่าตัวเอง “ฝันถึงเรื่องนั้น” บ้างรึเปล่า

การครุ่นคิดว่า “ความสุขคืออะไร” เมื่อเกิดขึ้นในวัยเด็กที่แปลความชีวิตอย่างตรงไปตรงมา น่าจะให้คำตอบได้ดี และเป็นสิ่งที่ช่วยก่อร่างสร้างผู้ใหญ่ในอนาคตได้

ชีวิตผู้ใหญ่ ความสุขแบบผู้ใหญ่ มันมีเงื่อนไขซับซ้อนเหลือเกิน

คืนนี้ อยากจะกลับไป “ฝันถึงเรื่องนั้น” บ้างจัง
Profile Image for LoogMoo Lapiis.
3 reviews6 followers
November 4, 2018
เป็นหนังสือที่เหมาะกับคนที่รู้สึกแตกสลาย อยากขังตัวเองอยู่ในห้องมืด ๆ คนเดียว ทั้งที่จริง ๆ ก็อยากได้ใครสักคนมานั่งข้าง ๆ และโอบกอดเราไว้
หนังสือเล่มนี้ก็คืออ้อมกอดนั้น
Profile Image for Ridha Amalia Nur.
124 reviews24 followers
December 30, 2020
Menceritakan Konayagi Nanako, murid SD yang diberi tugas oleh wali kelasnya--Hitomi sensei--untuk mencari tahu arti kebahagiaan. Menurutku tugas ini agak susah sih untuk anak SD hehe jadi keren banget Nanako chan yang udah bisa menemukan bahagia itu apa.
Dalam mencari tahu jawaban ini, Nanako tidak lepas dari bantuan 4 orang temannya : si kucing berekor putus, Minami-san : anak SMA yang doyan doing self-harm, Abazure san, dan Nenek.

Narasinya lucu, kerasa vibe anak SDnya karena POVnya pakai sudut pandang Nanako yang super lugu, naif, sok pintar, dan ceplas ceplos. Nanako ini unik bangettt! Suka menggambarkan kehidupan meggunakan frasa "hidup itu seperti...."Dan lucunya lagi, Minami, Abazure, dan Nenek juga ikut-ikutan ngomong gitu. Beberapa kesukaanku :

1. Hidup itu seperti film dramatis. Walau sendirian, kita bisa menikmatinya, asal ada cemilan. (hal. 10)
2. Hidup itu seperti istirahat siang. Waktunya terbatas. Harus bertemu dengan hal-hal yang berkesan! (hal. 85)
3. Hidup itu seperti tempat tidur. Kalau hanya untuk tidur, single pun cukup. (hal. 139)
4. Hidup itu seperti libur musim panas, ya. Bisa melakukan apapun. Aku harus mencari bagaimana menghabiskan waktu dengan luar biasa. (hal. 278)

Selain perjalanan mencari makna bahagia, disini juga digambarkan hubungan Nanako dengan teman sekelasnya yang tidak akur. Serta hubungannya dengan Kiryu kun--si pelukis yang pemalu--yang selalu dia anggap pengecut.

Overall, aku belajar dan lumayan nyatat banyak kutipan dari buku ini. Tapi, karena konfliknya yang flat aja, aku jadi ngerasa bosen bangettt dan ga sabar bukunya cepat selesai. Asli deh buku ini tuh isinya sebenernya cmn Nanako yang tiap hari ngunjungin temen2nya yang 4 orang tadi ganti-gantian. Plus disisipi dikit percikan-percikan konflik lain tapi gak ada konflik yang bermakna yang bikin aku mau baca terus.

Singkatnya, ini novel tema filsafat yang dibungkus humor. Kalau kamu gak masalah dengan plot yang flat dan butuh gambaran bahagia itu apa, you gotta give this book a try!
Profile Image for ไม้ไต่คู้.
145 reviews67 followers
October 27, 2018
- เล่มนี้เข้าข่ายจะเป็นวรรณกรรมเยาวชนที่ “เด็กอ่านดี ผู้ใหญ่อ่านได้”

- เพราะหนังสือเล่นกับประเด็นที่ว่า “ความสุขคืออะไร” ซึ่งมันเป็นประเด็นที่ไม่จำกัดช่วงอายุ (เพราะเชื่อว่าแทบทุกคนก็คงใช้ชีวิตโดยแสวงหาความสุขกันทั้งนั้น) และมันก็ไม่จำเป็นว่าคนที่เป็นผู้ใหญ่จะต้องเข้าใจความหมายของคำว่าความสุขมากกว่าคนที่เป็นเด็กด้วย มันจึงเป็นหนังสือที่อ่านได้ทุกวัยจริงๆ

- แต่ก็อาจด้วยความที่ต้องเขียนให้เด็กอ่านได้ด้วยนี่ล่ะมั้ง ที่ทำให้หนังสือต้องละแนวคิดเชิงปรัชญายากๆ หรือประเด็นปัญหาที่มันอาจจะซับซ้อน (กว่านี้) ทิ้งไป ส่วนตัวเลยรู้สึกว่ามันเป็นหนังสือที่อ่านจบแล้วก็ฟีลกู้ดเฉยๆ แต่ก็ไม่ได้รู้สึกทึ่งหรือเปิดมุมมองเรื่อง “ความสุข” สักเท่าไหร่

- จริงๆ ก็เข้าใจว่ามันไม่ใช่นิยายหักมุมที่ต้องมุ่งเก็บงำความลับ (และความลับนั้นก็ไม่ใช่แก่นที่แท้จริงของเรื่อง) แต่ต้องยอมรับว่าพอเราเดาได้ตั้งแต่ยังไม่ครึ่งเรื่องว่าเรื่องมันจะไปจบตรงไหน มันก็ทำให้ระหว่างทางแอบรู้สึกเบื่อๆ ไปบ้างเหมือนกัน

- สรุป ชอบประมาณนึง แต่ก็ไม่ได้ประทับใจมาก และคิดว่าเป็นหนังสือที่จะเก็บไว้ให้ลูกอ่าน (ขิงไว้ก่อน เผื่อมี 555)
Profile Image for Syifa Luthfianingsih.
250 reviews95 followers
January 17, 2020
Setelah selesai membaca ini, masih terngiang senandung,
“Kebahagiaan tidak berjalan mendekat, karena itu kita yang menghampiri.”

Bagi Minami-san, kebahagiaan adalah mendapat pengakuan. Bagi Abazure-san, kebahagiaan adalah kemampuan untuk memikirkan seseorang dengan serius. Bagi Kiryu-kun, kebahagiaan adalah ketika sahabatnya duduk di sebelahnya. Bagi Nenek, kebahagiaan adalah ketika ia bisa mengatakan bahwa ia sekarang bahagia. Bagi Nacchan, kebahagiaan adalah... merasa senang, merasa gembira, memperlakukan orang terkasih dengan baik, memperlakukan diri sendiri dengan baik, juga bisa memilih untuk bertindak dan berkata seperti itu dengan kesadaran sendiri. Karena kebahagiaan, bukanlah sesuatu yang datang dari ujung sana. Kitalah yang memilih, dan berusaha meraihnya.

Bagiku, kebahagiaan itu apa ya? Salah satunya adalah ketika diberikan kesempatan untuk membaca cerita bagus seperti ini :)
Profile Image for Ariane Dokusho.
29 reviews46 followers
December 28, 2022
Nanoka is a very bright child, so she feels it’s only natural that the other stupid kids in her class don’t include her. After all, who needs friends their own age, when she has far superior friends outside of school! With that very group of unusual friends she goes on to discuss what it means to find happiness.

This was a novel that really surprised me with how simply it was written. Although it doesn't have furigana, the language is easy and the book only uses a limited vocabulary.

Full review: https://dokushoclub.com/2022/09/05/n3...
Profile Image for Liliyana Halim.
309 reviews235 followers
March 21, 2021
Selesaiiii! Dan sukaaa 🤩🤩🤩. Suka kisah Koyanagi Nanoka mencari arti bahagia. Suka bagaimana Hitomi-sensei, Abazure-san, Nenek dan Minami-san menghadapi Nanoka. Suka Nanoka yang meskipun pintar tapi masih mau dengerin masukkan dari orang lain.
Profile Image for Shae.
3,221 reviews349 followers
August 4, 2020
This light novel was both beautiful and sad. It is all about a little girl who doesn't understand happiness, and their journey to finding it. I highly recommend checking this out. I honestly don't want to say too much more, because I feel like it will spoil the experience.
Profile Image for Ampassacha Rakkhumkaeo.
82 reviews2 followers
July 28, 2019
หนังสือเล่าเรื่องกับคำถามที่ว่า ‘ความสุขคืออะไร’ ช่วงแรกค่อนข้างเรื่อยๆ ไม่ชวนอ่านต่อเท่าไหร่ แต่พอครึ่งเล่มหลังค่อยรู้สึกน่าติดตาม และคลายปม อ่านรวดเดียวจบ
Displaying 1 - 30 of 593 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.