What do you think?
Rate this book


264 pages, Paperback
First published August 13, 2018
"Kamu belum makan, Bree?"
Bree seperti akan mengucapkan sesuatu sebelum kemudian menggeleng pasrah. Aku ingin tertawa melihat ekspresinya.
"Aku lapar, Bree," ucapku sambil menumpuk piring kotor dan meletakkannya ke baki kembali.
"Kupikir cewek cuma butuh makan sedikit."
"Ini enak banget, Bree. Coba, deh. Aku khilaf," jawabku pelan sambil berusaha menahan serdawa. Memang aku lapar sekali. Lagi pula, setelah makanan sehat yang diberikan Mama, makanan ini rasanya nikmat sekali. Aku yakin koki motel itu punya bumbu istimewa.
Bree mendesah.
"Kalau mati nanti kan jadi nggak bisa makan ginian lagi, Bree?" Senyumku mengembang tanpa rasa bersalah. "Ini enak banget, Bree. Sumpah! Mama aja nggak pernah masak seenak ini. Taruhan deh, kokinya punya bumbu rahasia."
"Kamu mau lompat?" (hal. 24)
Take a deep breath, Rie. Ini napas terakhir kita. (hal. 32)
"Biarkan mereka dengan pikiran mereka yang salah. Kita jalani hidup kita." (hal. 104)