Dokumen Delapan

by Probo Nella

Sebuah situs misterius menyelamatkan tujuh pelaku serta korban kasus pidana yang menghadapi berbagai ancaman maut. Mereka hanya perlu mendaftar jadi anggota di situs itu dan pertolongan apa pun akan langsung diberikan. Dengan cuma-cuma.

Tapi, apa memang benar semua kebaikan itu datang dengan gratis?

Ketika muncul sebuah surel anonim, para anggota mulai membongkar kisah kelam mereka melalui beberapa dokumen. Satu dokumen terakhir muncul dan mengubah segalanya, memaksa mereka melupakan masa lalu serta akhir bahagia yang kini mereka miliki.

Sekali lagi, hidup tujuh orang itu diletakkan pada tepi jurang maut.

Genres: Mystery, Young Adult

320 pages, Paperback

First published August 27, 2018

Reviews

[Ifa Inziati · Rating 3 out of 5]

Major spoiler, kalau kamu berencana baca novel ini, sebaiknya jangan lihat resensi ini dulu. Kalau sudah, boleh. Hehe.

Jadi, buku ini intinya bercerita sesuai dengan judulnya, tentang si 'Dokumen Delapan' yang hendak menghapus situs badan inteligen independennya karena berhasil dibobol pemerintah. Sebelum dihapus, dia selaku Admin3 meminta anggota situs itu, yang berjumlah tujuh orang, untuk menceritakan kisahnya sampai mereka menjadi anggota. Setelahnya, mereka akan dihapus ingatannya dengan hipnotis, lalu semua akan baik-baik saja.

Ya, memang tentang penghapusan ingatan saja. Hanya dengan cara yang begitu dielaborasi, seperti menghubungkan siapa dengan siapa dan pada akhirnya terungkap siapakah pemilik situs itu--dan pekerjanya.

Ini pendapat pribadi, tapi saya kurang setuju jika buku ini dimasukkan ke dalam kategori thriller. Crime atau mystery rasanya lebih pas karena ada teka-tekinya. Blurb-nya juga agak misleading ya, karena saya pikir si pemilik situs itu sebetulnya punya niat jahat untuk memanfaatkan 'balas budi', nyatanya kepentingannya hanya untuk menghapus situs dan mengeluarkan uneg-unegnya sebagai seseorang yang telat menyadari saat cinta sejatinya sudah pergi.

Apa jangan-jangan, inti dari cerita ini sebetulnya romansa shojo manga? Haha.

Saya tidak berekspektasi yang muluk karena sejak awal memang sudah tertarik, tapi melihat kata thriller saya jadi ingat karya-karyanya Brahmanto Anindito dan Tsugaeda yang memang thriller twist rasa lokalnya dapat banget. Di sini, saya tidak menemukannya. Sejak bab-bab awal sebetulnya kita sudah disuguhkan klu bahwa tiap tokoh akan saling berhubungan, entah itu sebagai penolong atau malah hubungan darah yang tak disadari. Jadi, yang saya cari sampai akhir hanya motif si 'dokumen delapan' untuk menghubungi anggota satu-satu dan meminta mereka bercerita. Agak sentimental juga, ya.

Yang saya suka tentunya bagaimana penulis menyebarkan benang merah di tiap bab dengan rapi dan pas, sehingga alurnya teratur. Ini pasti sangat dipikirkan matang-matang, bahkan mungkin sampai kalimat apa atau di paragraf ke berapa nama A dan B ditulis 😁 karena memang jeli banget. Suara dari tiap tokoh juga berbeda-beda, dan ini pasti sudah dipetakan juga. Saya paling menikmati ceritanya Hero dan Hope. Sempat agak bingung ketika tiba bagian Arjuna dan Revando, tapi saya nikmati saja, karena saya memang mencari bingung kalau baca tipe novel begini, hehe.

Saya juga suka porsi tiap bab yang rasanya pas saja. Tidak kurang, tidak lebih. Sehingga saya bisa lancar membacanya tanpa banyak membolak-balikkan halaman. Adegan kekerasannya juga digambarkan sedemikian rupa sehingga tidak membuat saya mual, tapi masih bisa membuat saya simpati. Omong-omong simpati, saya paling kasihan dengan Little Lady... meski pada akhirnya dia punya hidup bahagia juga.

Setelah ditolong situs misterius (yang sampai akhir tidak diberitahu nama tautannya), ketujuh anggota akhirnya bisa menjalani hidup dengan damai, beberapa bahkan bangkit dari keterpurukan. Pertanyaan saya adalah... Farhan, yang memerkosa Fellen dan Tri Ana, apa dia juga dapat hukuman? Karena kalau tidak salah di kasusnya Fellen si Farhan ini udah ketangkap, sementara di Tri Ana malah Shadow yang jadi kambing hitamnya. Semoga saya kelewat baca saja.

Lalu, buat saya, usia tokoh-tokohnya terlalu muda untuk memiliki tata bahasa dan pemikirian seperti itu. Ini pendapat saya saja, ya. Kebanyakan anggota itu masih anak SD, SMP, SMA, saat mendapat masalah dan kemudian ditolong situs itu. Entah mengapa saya juga jadi heran sendiri ketika Arjuna digoda Revando untuk menikah karena usianya sudah hampir 31. Ya... bukannya buat cowok 31 itu masih tergolong usia menikah yang pas, tidak telat? Padahal unsur lain seperti jalan cerita para anggota sudah believable. Jadi saya agak mengabaikan umur mereka ketika membacanya, hehe.

Untuk novel debut, ini sudah rapi banget, saya salut. Jika selanjutnya mau nulis thriller lagi, saya berharap akan ada lebih banyak kejutan dan ketegangan yang bikin saya makin nggak bisa lepas dari bukunya. Sukses untuk Kak Probo Nella, yang iseng-iseng suami saya tebak dari Probolinggo karena tertulis di bio tinggalnya di Jawa Timur dan karena... Nella Kharisma haha (bercanda kok, Kak 😁)

[Ratna Sari · Rating 3 out of 5]

"Ujian menentukan apakah seseorang akan menjadi sebongkah berlian atau segumpal kotoran." (hlm. 276)
.
Di buku ini memaparkan delapan dokumen tentang ujian kehidupan dari delapan orang yang berbeda. Ujian yang mungkin salah satunya merupakan ujian yang pernah/sedang kamu hadapi. So... tanpa disadari akan tercetus kalimat "kok gue banget ya".
.
Menurutku sih unik ya, menceritakan suatu kasus/perkara dengan konsep dokumen. Awalnya kupikir dokumennya akan berupa hasil wawancara, namun ternyata dokumennya berupa curhatan para tokoh-tokohnya. Selain itu, tanggal update dokumen satu ke dokumen lainnya tak berurutan. Dan aku kok penasaran kenapa dokumen-dokumen tersebut mesti diupdate? Bukankah jadi terkesan tak orisinil (?) 😅
.
Kuakui, saat membaca buku ini terasa sekali misteri dan "crime"nya, berbau spionase gitu. Hanya saja, kisah di buku ini tak seperti yg aku bayangkan. Aku mengira, dengan dokumen-dokumen tersebut akan mengungkapkan pelaku dalam suatu pembunuhan yang gila, tapi ternyata AKU SALAH! Dokumen-dokumen itu hanya sebagai pengakuan dari orang-orang yang berkaitan dengan sebuah situs "anonim". Rasanya tuh jadi gemes banget 😪
.
Oh ya, buku ini sebaiknya dibaca dalam sekali duduk saja. Bila sering diberhentikan membacanya (apalagi sampai dibawa tidur/dibaca keesokan harinya) kadang suka lupa dengan tokoh-tokoh sebelumnya 😅😅 Ini yg aku rasain sih 🙈🙈

[Yasfin · Rating 4 out of 5]

Ku ingin marah.

Saran buat penulisnya, semoga nambah bagus ya bikin kalimatnya. Ada beberapa kalimat yang perlu dibaca berulang kali sampe kepala saya pusing karena saking fokusnya. Entah otak saya emang gak nyampe atau gimana

[Rezza Dwi · Rating 3 out of 5]

Agak berbeda dengan ekspektasi awal yang kukira unsur thriller-nya cukup banyak, ternyata ngga.

Buku ini lebih masuk kategori misteri kejahatan. Beberapa tokoh dengan kisahnya masing-masing dibahas satu-persatu, lalu dicari benang merahnya.

Penulis semacam menggiring kita dalam mengurai benang-benang kusut.

Agak membosankan buatku. Beberapa bagian sentimental lumayan drama oh dramaaa 😁

Namun, untuk ukuran karya debut pertama, buku ini rapi loh. Apik.

Penulisnya punya potensi.

Next time, bikin thriller-nya yang lebih kental kayaknya oke 😆 (malah request) 😂

[Utha · Rating 3 out of 5]

Gue yakin sih Probo Nella bisa berkembang. Debutnya aja udah oke begini. Bahasanya juga enak.

Yang buat penasaran adalah latar belakang tokoh kenapa bisa kirim e-mail ke situ. Jos jos! :)

3.4 bintang! ;)

[Amaya · Rating 4 out of 5]

Berawal dari kerandoman, malah nemu gem di ipusnas.

Awalnya bingung ini ceritanya kok sendiri2, pada mandiri gitu. Jadi ada 8 bab yang dinamai dokumen. Jadi, bab 1 ya dokumen 1, bab 2 dokumen 2, dst. Setiap dokumen bahas soal masa lalu anggota situs. Situs ini bisa dibilang nyelametin mereka dari mara bahaya. Setelah cerita di dokumen selesai, ada bagian lagi tuh, tapi masih nggak jelas konteksnya apaan. Mana dikasih tanggal doang, kan. Makin lama benang merahnya makin jelas.

Yang nggak nyangka bisa2nya penulis mikir plot yang sekompleks ini (buddy read-ku sampai bikin bagan sakingb banyaknya tali sambungan). Tokohnya emang banyak dan agak susah buat dihafalin semua. Apalagi setiap anggota yg cerita punya kode nama. Harusnya sih cukup bisa bantu ingat, ya, tapi tetep aja bingung karena nama aslinya juga tercantum.

Soal teknis, nggak ada typo yang berarti sih, ada pun nggak sampai ganggu. Narasinya ngalir terus emang kisah2 di dokumen yang nggak mungkin lepas dari yang namanya "masalah" dan "cobaan", kesannya jadi dark. Emang gelap ya soalnya latar karakternya begitu semua wkwkwk

Karakterisasinya oke. Walaupun penulis pakai kata ganti beda2 di tiap cerita, aku masih bisa ngerasain bedanya suara mereka. Wuuuh, nemu buku dengan voice karakter yg khas adalah kebahagiaanku <3 aku ngerasa bisa memvisualisasikan karakter itu. Contohnya Raira, dia pakai kata ganti saya dan ada penyebutan sampeyan (kamu, Jawa), jadi kebayang orang ngomong dengan ciri khas begitu.

Bagian sayangnya cuma kebetulan2 di sini yang agak mengganggu. Terlalu "kebetulan" untuk disebut kebetulan. Terus ada juga bagian yang timpang, kayak ... emang bener begini? Dan lain sebagainya. Hamdalah ketutup sama kepusinganku mikir benang merah. Oh, dasar benang! 🤣

Oya, kalimat terakhir di blurb kayaknya nggak terlalu ditonjolkan ya, apa lupa? Entahlah, pokoknya blurb kurang menunjukkan isi bukunya sendiri. Ketegangannya emang ada, tapi bukan karena faktor "itu".

Walaupun sempat bikin kewalahan, buku ini punya ending yang bagus. Setidaknya buatku. Worth buat dibaca!

[Autmn Reader · Rating 4 out of 5]

4,5 🌟

Huaaaa seruuuuuu, wkwkwkwwkwk.

Sebenernya aku nggak yakin sih ini emang genre thriller atau bukan, karena nggak kayak thriller? Tapi aku juga nggak yang banyak baca thriller sih, jadi yaudahlah, ya.

Pas awal baca ini sebenernya bingung banget. Karena alih-alih novel, aku ngerasa ini kayak kumpulan cerpen, sih. Dan ga aku pikir ini emang kumpulan cerpen yang disatuin sama satu benang merah. Karena emang tiap bab-nya itu nyeritain kisah tragis tiap orang.

Yang bikin aku suka sama buku ini tuh ya benang merahnya. Aku sampe langsung bikin hubungan satu sama lain tokoh-tokohnya dan itu seru bangeeet, udah berasa kayak detektif. 😂 Belum lagi pas baca ini nyambi diskusi sama temen yang baca bareng sama aku (Mukuci, May sama Za yg udah mau ikutan baca aku yang ngusulin judul random ini, wkwk). Jdi tuh pas diskusi kek makin thrilling 😂

Untuk tiap ceritanya juga aku suka semuanyaaa. Seimbang banget sukanya dari Doc 1 - Doc 7. Tapi yang paling kusuka Doc 8. Soalnya aku suka tokoh2 pinter, jadi pas baca doc 8 suka banget karena pada pinter.

Yang lebih asyiknya lagi, suara di setiap dokumen tuh kerasa banget bedanyaaaaa. Udah kayak bukan ditulis satu orang tapi banyak orang saking beda-beda voice-nya. Terus tiap benang merahnya juga disusun serapi itu sih. Keren pokoknya.

Kekurangannya, banyak banget tokohnyaaaaaaa, pusiiiing. Ini tuh, sampe hal terkecilnya aja sbnerngbya ada benang merahnya, tapi kek sebenernya kenapa harus senyambung ituu? Keren sih tapi pusing, wkwk.
Dan satu lagi, doi tuh kenapa bisa secara kebetulan mulu ada di tempat yang membutuhkan?

Dan satu lagi, umur mereka membingungkan juju. 😂

[Sweetdhee · Rating 4 out of 5]

ngerik!

[Ossy Firstan · Rating 3 out of 5]

Kumenikmati saat membacanya, ini macam kumpulan cerita kelam yang mungkin terjadi sehari-hari. Entah mengapa mengingatkan pada Gentayangan. Nggak, sama sekali nggak mirip. Hanya saja keduanya macam cerita2 pendek yang terjalin satu dengan format yang berbeda. Kurasa, Probo kan menjadi penulis ketje nantinya.
Btw, kenapa dokumen itu ada di updatenya ya? Kuagak tak mengerti wkwk. Baikla, sukses untuk Probo 🎉🎈

[Tiny Shen 沈帝妮 · Rating 3 out of 5]

Probo Nella mengawali debutnya dengan baik sekali..

Memang awalnya agak bingung dengan ceritanya. Tapi ternyata semua tokoh saling berkaitan satu sama lain..

Maafkan aku yg udah berprasangka buruk.. 😂

[Agwi · Rating 3 out of 5]

Cerita yang menantang, mengundang dan menyentil rasa penasaran. Tapi meski awal buku sampai setengah buku harus beradaptasi dengan kalimat-kalikat yang rumit, aneh dan tidak biasa.

[Bunga Mawar · Rating 4 out of 5]

Bintang 3.6 (belum bisa nulis riviunya).

[nur'aini tri wahyuni · Rating 2 out of 5]

sebagai debut novel ini cukup menjanjikan sebenernya, tapi beberapa bagian bikin mengerenyit dan mikir kejadiankejadian yg ada di cerita ini ga mungkin.

beberapa tokoh seperti punya tata bahasa yg ga cocok diusia mereka, plus dua tokoh utama yg "terlalu sempurna".

ada banyak plot hole, entah lah mungkin saya yg ga nyambung, ya? tapi sinopsis di bagian belakang buku sungguh membuat saya merasa ditipu, bukan untuk hal yg menyenangkan seperti twits dan kejutan kecil misalnya, sayang banget padahal premis ceritanya sudah oke.

[Amela Erliana Christine · Rating 4 out of 5]

sebagai sebuah novel debut, buku ini cukup menarik.. gaya monolognya cukup memikat,
sayang ketika sampai bab-bab terakhir sepertinya alurnya jadi agak tergesa-gesa,
saya rasa jika ditambah 1-2 bab lagi untuk memberi beberapa penjelasan, jalinan cerita akan lebih kuat

[Lelita P. · Rating 4 out of 5]

Saya ngerasa salah banget karena dua hal: 1) menunda lama menyelesaikan buku ini, dan 2) membacanya via iPusnas. Soalnya... buku kayak gini tuh tipe-tipe yang sangat jauh lebih enak dibaca cetak biar bisa dibolak-balik lagi ke halaman-halaman sebelumnya, mengingat tokohnya yang sangat banyak dengan beragam nama dan cerita.

Jujur, cerita buku ini nggak sesuai ekspektasi saya. Kirain buku ini misteri/thriller gitu... tapi ini lebih ke... apa ya... drama. Saya suka sih sama ceritanya--buku ini bikin saya mengalami book hangover, ceritanya kebayang-bayang. Saya suka banget universe buku ini. Gaya penulisannya juga oke, dengan masing-masing tokoh bercerita di setiap dokumen, dan kisah-kisah mereka saling bertautan satu sama lain.

Cuma ya... itu. Satu kata: overwhelming. Kebanyakan tokoh, kebanyakan cerita, bikin pembaca merasa kewalahan. Harus terus mengingat-ingat, ini yang mana? Ceritanya yang mana? Kode namanya apa? Terus misalnya muncul nama baru, otomatis membuka halaman sebelumnya: kayaknya ini tadi udah disebut, deh... tapi di mana, ya?

Intinya sih buku ini melatih ingatan banget. :)))))

Dan walaupun saya suka banget sama keseluruhan bukunya, saya tetap merasa banyak misteri belum teruraikan atau masih bisa dieksplorasi lebih lanjut. Soalnya, usai menamatkan buku ini, saya nggak terlalu merasakan kepuasan karena... merasa masih ada yang ngambang. Gaya berceritanya intens dan menghanyutkan, tapi rasanya masih bisa digali lebih dalam lagi. Di sini kayak banyak banget skip time yang dijelaskan sepintas-sepintas, jadi meskipun pembaca mengerti apa yang terjadi sama si anu atau bagaimana si anu sebenarnya, tetap aja rasanya kurang memuaskan karena kami penginnya bagian-bagian tersebut dituliskan secara eksplisit.

Terlepas dari itu, buku ini udah bagus sih. Tentu nggak gampang bikin delapan cerita saling intertwined satu sama lain, dengan banyak karakter yang ternyata punya hubungan ini dan itu. Dokumen Delapan adalah tipe cerita yang kita bisa bikin "pohon karakter" untuk menggambarkan hubungan antartokohnya, dan itu bisa menghabiskan satu halaman penuh kertas A3. Secara umum garis persilangan cerita antartokoh itu sudah lumayan rapi. Kekurangannya, tokoh-tokoh yang banyak ini jadi kurang mendalam karakterisasinya, karena buku ini lebih fokus ke cerita yang intertwined tadi dan bagaimana semua cerita itu punya penyelesaian untuk plot utamanya: tentang si situs misterius itu.

[Neneng Lestari · Rating 4 out of 5]

Dokumen Delapan berisi 8 kisah member sebuah situs misterius. Setiap member bercerita bagaimana kehidupan sulit mereka dan bagaimana situs membantu mereka sehingga menemukan kehidupan yang lebih baik. Dan semua itu dilakukan secara rahasia, misterius dan gratis.

Tidak ada yang tahu siapa pendiri situs. Member tidak saling mengenal, dan mereka menggunakan kode nama. Namun saat mereka di interview, setiap member tau kode nama dan kisah hidup masing-masing.

Kisah-kisahnya menarik, menyedihkan dan juga tragis. Kisah-kisah mereka menjadi salah satu hal paling menarik dalam buku ini. Dengan tebal 320 halaman nggak terasa lho baca kisah-kisah mereka

Apalagi tiap Dokumen punya voice karakter khas yang dengan sendirinya menjadikan pembeda yang jelas antara satu member dan lainnya.

Penulis menggunakan bahasa yang lugas sekaligus luwes. Aku yakin pembaca cukup cepat mencerna isinya. Namun pembaca perlu bikin catatan sendiri, karena makin ke belakang, makin banyak tokoh yang terlibat, alur waktu yang saling berhubungan satu sama lain. Disini penulis cukup baik menyimpan fakta-fakta di awal, dan makin ke belakang makin di buka satu per satu. Sehingga tidak kayak "eh tiba-tiba apaan sih!"

Minusnya, banyak kalimat ambigu yang harus beberapa kali aku ulang bacanya agar paham maksudnya. Aku sampai malas nulis satu satu. Lagipula karena cerita nya asik, aku juga abai sama hal tersebut. Yang penting poinnya aku paham 😅

Minus satu lagi, meski tidak banyak, tapi penulis suka memasukan "kebetulan" untuk mendukung ceritanya. Menurutku kalau muncul sekali ya udah lah. Tapi kalau keseringan, ya kayak akal-akalan aja.

Di Dokumen 8, semua terungkap. Bagaimana dan siapa yang mengoperasikan situs misterius tersebut. Semuanya di rinci dengan "masuk akal" sehingga paham siapa dan bagaimana mereka menolong para member.

Meski plot twist nya tipis-tipis, tapi sangat ngena hubungannya

Akhir kata, aku heran kenapa buku ini nggak rame di bahas. Padahal bagus

Dokumen Delapan/Probo Nella/@bukugpu / First Published 27 Agustus 2018 / 320 hlm / 📱@gramediadigital

✨ 3.5 / 5

#OneWeekOneBook #AdistiReviewGiveaway #HayuKitaBacaChallenge #ReviewBukuHayuKitaBaca #DokumenDelapan #ProboNella

[Dety Mutiara · Rating 4 out of 5]

Gatau lah ini namanya review atau bukan hahaha... Uhmmm maybe cuap-cuap gajelas aja kali ya hahahah... Tapi cuma mau bilang ini novel yang gila (?)

Aku pribadi suka sama jalan ceritanya, suka sama covernya yang tjakep banget itu hahaha Feelnya juga kerasa banget sih, dari awal emang udah kesel setengah mati sih sama penyebab-penyebab yang bikin si tokoh jadi harus mengalami hal buruk. *aduh maaf kalo berbelit gini kalimatnya*

BTW, aku sampe gatau berapa kali bilang gila untuk buku ini, penulisnya bisa sekeren itu nulis banyak tokoh yang ternyata saling berkaitan satu sama lain. *big aplause* 👏👏👏 Kadang aku mikir, penulis nyelesain naskah ini berapa lama ya? Apa dia gak pusing bikin smeua tokohnya itu saling berkaitan? 😂

Oh iya, aku paling suka sama dokumennya Life dan Shadow hahaha.... Gatau kenapa cerita mereka kayak paling membekas, selain itu gaya berceritanya juga lebih luwes aja gitu menurutku... Soalnya kalo di beberapa dokumen lain aku suka harus mikir dulu, baca ulang beberapa kalimatnya biar ngerti :') mon maap, emang suka gak nyampe gitu kadang-kadang wkwkwk

Dan jujur aku sempet pusing karena banyaknya tokoh di sini :(( kadang aku harus balik ke halaman sebelum-sebelumnya untuk mengingat tokoh sampingan yang muncul. Malah diakhir-akhir pun aku sampe pusing karena tokoh di sini pakai nama samaran gitu, jadi kayak harus diinget bener-bener dia itu siapa dan ada di dokumen berapa wkwkwk Percaya deh, aku saking pusingnya sampe nyatetin nama-nama itu dan masalah garis besar yang dialaminnya.

Udah tapi diluar karena pusing dengan banyaknya tokoh, aku salut sama penulisnya. Keren bisa buat buku serumit ini 👏 Good job! (:

Btw, ku saranin yang mau baca ini siapin aja catetan buat jaga-jaga kalo lupa XD dan plis harus baca dikeadaan tenang biar fokus ;)

[Andhyka Cakrabuana Adhitama · Rating 4 out of 5]

Kesan Pertama saya ketika melihat buku ini dan review di goodreads : "Oh ini novel debut."
Kesan Pertama saya ketika selesai membaca buku ini : "What the... yakin ini novel debut?"

Saya pribadi sangat terpukau dengan pengembangan cerita di novel ini. Twistnya memang sederhana, tapi menurut saya memang itu bukan kekuatan utamanya. Teka-tekinya, itulah yang benar-benar buat saya amaze. Bagaimana penulis membangun konflik, sampai akhirnya semua dijelaskan di akhir.

Namun saya sedikit menemukan part dimana saya dengan berat hati tidak bisa memberi nilai sempurna. Itu adalah di tata bahasa yang dimana menurut saya, beberapa tokoh ada yang terkesan sangat formal untuk anak seusianya, mengingat banyak tokoh tersebut yang ternyata secara mengherankan sangat jago untuk mengetik cerita yang sedramatis dan selengkap itu. Entahlah, bagaimana menurut yang lain?

Kemudian tokoh yang menjadi sentral tapi hanya menjadi selipan. Padahal saya rasa dia terlalu sempurna untuk menjadi selipan dan bisa di eksplor lagi.

Selain itu, semuanya memukau! Memang tidak sekece legend yang sudah berkelana di dunia thriller. Tapi balik lagi ke bagian atas review saya, ini novel debut dan saya rasa mbak Anisa Probonella sudah memulai debutnya dengan sangat baik. Semangat dan ditunggu karya selanjutnya, you will be another shining star.

[Jess · Rating 4 out of 5]

3.5🌟/5🌟

Sinopsisinya sangat memikat. saat pertama kali melihat buku ini dan ketika membaca sinopsisnya aku tidak memikir dua kali untuk langung membeli buku ini.

genrenya misteri-thriller sehingga membuat ku tambah penasaran dengan novel debut karyanya Probo Nella ini. saat membaca buku ini aku suka bagaimana penulis dapat membawa pembaca untuk memahami setiap karakter dalam buku lewat masalah dan masa lalu setiap karakter. akan tetapi format penulisan penulis membuat ku berpikir sangat keras dalam membaca buku ini.

saat di halaman 50-an aku berniat untuk men-DNF buku ini, karna sebenarnya aku berharap penulis akan lebih menceritakan ttg keberadaan situs rahasia ini juga. tapi sayangnya situs ini dirangkum dan di jelaskan di akhir cerita, membuat minat baca ku terhadap buku ini menurun.

aku harus menyiapkan catatan hanya untuk menulis karakternya, karna for sure karakter di buku ini banyak bngt, setiap chapter baru selalu ada karakter baru membuat aku tidak peduli dengan karakter sebelumnya sampai terus berlanjut di chapter terakhir.

tapi menurutku di samping semua hal itu, ending buku ini cukup terangkum dengan baik.

[Berian Tomi Permana · Rating 5 out of 5]

*****, by BTP

Dokumen delapan, novel yang seru sekali yang isinya terkisahkan 8 dokumen dan saduran semacam line up cerita yang alurnya maju mundur sebagai kisah utama yang apik dibuat oleh penulis,,,

Disetiap dokumen akan diceritakan peristiwa kehidupan yang nelangsa, bingung, dan butuh sekali tempat untuk berdiri dilantai yang dasarnya entah ada atau tidak, disini penulis membawa kita menjadi satu dengan cerita setiap tokoh mengenai bagaimana tidak adilnya hidup, dan mengenai bagaimana kita butuh pertolongan, jujur saja saya merasakan emosi yang sangat sedih sesekali, juga tegang, juga takut, dan lainnya sesuai dengan masing-masing cerita para tokoh dalam setiap dokumennya,,,

Disetiap akhir dokumen juga diselingi kisah line up utama yang alurnya maju mundur, yang melatarbelakangi the eternal story ini,,,

Diakhir cerita, yaitu pada dokumen delapan akan mengajak kita untuk kembali mengingat-ngingat setiap tokoh yang ada, setiap peristiwa yang terjadi, setiap emosi yang di lambungkan menjadi kesimpulan teguh padu,,,

[Desti Rachmadyah · Rating 3 out of 5]

Awalnya kirain ini novel thriller gara-gara blurb-nya, eh ternyata bukan. Novel ini lebih cocok dibilang untuk membantu self-healing, mengembalikan lagi rasa percaya diri setelah membaca tujuh dokumen cerita hidup dari anggota dari sebuah situs rahasia; Freedom, Diamond, Hope, Hero, Life, Little Lady, Shadow.

Isi masing-masing dokumennya menarik, walau gara-gara saking banyaknya tokoh-tokoh (yang ternyata) berhubungan satu sama lain, bacanya bisa bikin bingung. Ada tokoh yang saking jahatnya dia muncul di beberapa cerita, ada yang di satu cerita ternyata baik dan di cerita lainnya dia nggak sebaik di cerita sebelumnya. Belum lagi ada cerita para admin situs rahasia itu di tengah-tengah rangkaian dokumen, harus teliti membaca tahun kejadiannya yang maju mundur untuk menguraikan benang merah keseluruhan cerita.

Over all, dari keseluruhan dokumen, saya paling suka dokumen Shadow. Oh, dan juga dokumennya Admin3 😁

[Aro~ · Rating 4 out of 5]

Untuk ukuran novel debut, novel ini keren parah. Ide ceritanya tentang 7 orang yang hidupnya berubah berkat bantuan dari sebuah situs.

7 dokumen dari orang-orang yang bahkan tak menyadari jika kehidupan mereka saling terikat satu sama lain dipertemukan lewat situs yang mereka anggap sebagai penyelamat.

Tebakanku soal ending novel ini meleset parah. Ku kira novel ini akan diakhiri dengan cerita berdarah-darah yang untungnya salah.

Karakter-karakter dalam cerita ini terasa solid dan menyatu.

Ada pertanyaan yang masih belum terjawab meski cerita ini berakhir. Seperti, mengapa di antara tiga orang pencetus situs hanya satu yang membuat dokumen-kesampingkan soal Mustika yang memang sudah tiada.

Tapi bukan masalah besar sih, mengingat endingnya memang sudah pas. Segala sesuatu yang ada nggak akan bertahan untuk selamanya, akan selalu ada akhir. Dan begitulah novel ini berakhir.

[Gabriella Halim · Rating 4 out of 5]

more on: https://whatsgabyread.blogspot.com/20...

Novel ini, cukup hits. Karena mengandung teka-teki, aku langsung aja nyamber. Gimana nggak? Covernya aja udah bikin penasaran. Pas baca awalnya, cukup dibuat bingung, karena nggak paham dengan apa yang mau diceritain. Selain itu, setiap akhir bab atau akhir mereka menceritakan masa lalu mereka, selalu ada cerita tambahan yang berbentuk percakapan seseorang. Cukup bikin aku bingung. Apakah ini berhubungan dengan tokoh di depannya atau nggak. Tapi setelah jalan 3 bab, aku baru paham (maafkan kelemotan ini. haha..)

[Al · Rating 4 out of 5]

Overall tema besar ceritanya menarik but personally aku merasa terganggu di banyaknya tokoh dalam satu novel dan dengan kode tokoh masing-masing yang buat mikir lagi back to awal cerita dan kadang lupa nama tokoh sama kodenya yang bikin bingung.

Klimaksnya antiklimaks karena menurutku kurang menyelesaikan masih abu-abu cerita se-complicated ini jadi 1 novel. Masing-masing tokoh punya ceritanya sendiri sebelum pembaca tau kalau mereka semua saling mempunya benang merahnya

Bagian yang paling aku suka selama baca aku jadi curious "apa di balik ini semua ?" Okeelah

Ahaa my first review akhirnya exist di Goodreads 😁

[kik · Rating 3 out of 5]

Buku terlama yang kutamatkan dari 2017 sampai 2021 karena alurnya membosankan, pelan, dan kurang bisa membuat tetep "kepo" untuk mau lanjut. Cerita di setiap bab "dokumen"nya bagus, bikin deg2an, tegang, sedih, marah, dan kepo mau nuntasin supaya tau gimana nasib si empunya dokumen yg sedang diceritakan. Sayangnya pembawaan narasi yang diselang-seling dengan kehidupan masa kini buat bingung parah. Lumayan sulit dan kacau untuk mahamin alurnya, sistem selang-seling cerita ini malah bikin plot terasa berantakan. Terlalu banyak tanda tanya yang tidak mau dibagi (sampai akhirnya dijawab habis2an di akhir) entah kenapa justru membuat pusing dan tidak begitu selera utk membaca buku ini.

[Northe Made · Rating 5 out of 5]

Aku suka cerita ini. Sangat suka. Part yang paling bikin aku jatuh cinta itu curhatan adik tirinya Arjuna, siapa itu namanya aku lupa. Di sini aku nemuin hubungan persaudaraan, kesetiaan antara kakak-adik yang meskipun tiri, dan keduanya kompak. Jalan ceritanya nggak ketebak dan aku harusnya tahu dari awal kalo cerita ini saling berhubungan satu sama lain. Tapi aku sadarnya di bagian pertengahan. Style menulisnya dapet banget, dan ini salah satu style menulis yang aku suka. Elegan. Semangat author!

[Flazia Flazia · Rating 5 out of 5]

Asli page turner banget. Bela-belain begadang buat nyelesein buku ini. Selama baca, di kepala saya otomatis ngegambar semacam silsilah yg menghubungkan tokoh satu dan yang lain. Lebih bagus lagi mungkin di laman goodreads, probo nella ngasih semacam trivia atau apapun gitu ya soal skema hubungan antar tokoh ini. Seru aja gitu sangkut pautnya. Semua kasus, masa kritis, karakter, resolusi dikemas sangat apik. Sumpah ini karya debut yang keren bangeet. Saya tunggu karya selanjutnya dari penulis :)

[Ayu · Rating 2 out of 5]

Buat aku yang gampang ilang fokus dan ter-distract, harusnya aku nyatet poin-poin penting di tiap bab agar supaya tidak ha ho ha ho sepanjang membaca buku ini. Walaupun di bab terakhir diberi penjelasan dan hubungan dari setiap cerita bagiku ini masih tetep terasa kayak antologi orang-orang yang hampir ketemu ajal.

[Nuying · Rating 3 out of 5]

Jadi intinya ini gimanaaaa 😭😭😭
Baru beres baca dan bingung akutu maksudnya. Bagus kok bukunya, cuma aku ngga paham maksud ceritanya selain ternyata cerita semua member idi situs itu berhubungan. Mungkin kapasitas otakku aja yang ngga memadahi :(

[Ika Nurul · Rating 4 out of 5]

Bagus sih menurutku. Misterinya dapet, romance ada, humor juga ada. Narasinya lumayan enak, tapi ada beberapa part yang aku agak kurang paham, jadi harus dibaca ulang. Secara keseluruhan aku suka ceritanya