Jump to ratings and reviews
Rate this book

Seandainya Aku Boleh Memilih

Rate this book
“Bandi bukan mainan yang cocok untukmu. Aku tahu sekali cewek macam apa kamu ini. Kamu bertukar pacar seperti ganti baju!”

“Jangan samakan aku dengan cewek-cewekmu! Barangkali cinta cuma lelucon di kepalamu Tapi aku betul-betul mencintai Bandi!”

“Untuk berapa lama? Sampai kamu bosan bolak-balik mengantarnya ke dokter?”

Seorang gadis binal bertemu dengan pemuda berandal. Mereka
sama-sama mengasihi Bandi. Dengan cara masing-masing mereka
berusaha membahagiakannya.

Kemelut timbul ketika dari padang kebencian tumbuh setitik benih cinta. Dan tambah rumit tatkala muncul perempuan yang kedua.

Perempuan yang tidak mampu membela dirinya sendiri, tetapi sanggup menjebloskan seorang laki-laki ke dalam penjara.

208 pages, Paperback

First published January 1, 1999

130 people are currently reading
1356 people want to read

About the author

Mira W.

107 books285 followers
Terlahir sebagai Mira Widjaja, seorang dokter lulusan FK Usakti (1979) dan penulis novel yang begitu aktif. Karyanya begitu banyak. Yang terlaris Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi mencapai oplah 10.000, dan mengalami lima kali cetak ulang.

Sejumlah karyanya sudah difilmkan: Kemilau Kemuning Senja, Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi, Ketika Cinta Harus Memilih, Permainan Bulan Desember, Tak Kupersembahkan Keranda Bagimu, dll. Pemfilman karyanya mungkin karena faktor ayahnya, Othiel Widjaja, yang dulunya produser Cendrawasih Film.

Mira mengakui karyanya tidak mendalam. Karya-karyanya dipengaruhi oleh karya- karya Nh Dini, Marga T., Y.B. Mangunwijaya, Agatha Christie, Pearl S. Buck, dan Harold Robbins. Karena berasal dari lingkungan yang sama, kedokteran, Mira yang bungsu dari lima bersaudara ini merasa karyanya dekat dengan karya Marga T.

Ia mengaku mulai menulis sejak kecil, dan karangan pertamanya, Benteng Kasih, dimuat di majalah Femina, 1975, dengan honor Rp 3.500. Pengarang yang populer di kalangan remaja ini memakai bahasa yang komunikatif, bahkan dalam dialognya banyak menggunakan bahasa prokem.

Mira sudah melanglang di lima benua, dengan honor tulisannya. Praktek dokter dibukanya petang hari, sedangkan pagi ia bertugas sebagai Ketua Balai Pengobatan Universitas Prof. Dr. Moestopo, Jakarta.

Bibliografi:
+ Dari Jendela SMP,
+ Bukan Cinta Sesaat,
+ Segurat Bianglala di Pantai Senggigi,
+ Cinta Cuma Sepenggal Dusta,
+ Bilur - Bilur Penyesalan,
+ Di Bahumu Kubagi Dukaku,
+ Trauma Masa Lalu,
+ Seruni Berkubang Duka,
+ Sampai Maut Memisahkan Kita,
+ Tersuruk Dalam Lumpur Cinta,
+ Limbah Dosa,
+ Kuduslah Cintamu, Dokter,
+ Semburat Lembayung di Bombay,
+ Luruh Kuncup Sebelum Berbunga,
+ Di Ujung Jalan Sunyi,
+ Semesra Bayanganmu,
+ Merpati Tak Pernah Ingkar Janji,
+ Cinta Diawal Tiga Puluh,
+ Ketika Cinta Harus Memilih,
+ Delusi (Deviasi 2),
+ Deviasi,
+ Relung - Relung Gelap Hati Sisi,
+ Cinta Berkalang Noda,
+ Jangan Renggut Matahariku,
+ Nirwana Di Balik Petaka,
+ Perisai Kasih yang Terkoyak,
+ Mekar Menjelang Malam,
+ Jangan Pergi, Lara,
+ Jangan Ucapkan Cinta,
+ Tak Cukup Hanya Cinta,
+ Perempuan Kedua,
+ Firdaus Yang Hilang,
+ Permainan Bulan Desember,
+ Satu Cermin Dua Bayang-Bayang,
+ Galau Remaja di SMA,
+ Kemilau Kemuning Senja,
+ Sepolos Cinta Dini,
+ Cinta Menyapa Dalam Badai 2,
+ Cinta Menyapa dalam Badai 1,
+ Mahligai di Atas Pasir,
+ Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat,
+ Titian Ke Pintu Hatimu,
+ Seandainya Aku Boleh Memilih,
+ Tatkala Mimpi Berakhir,
+ Cinta Tak Melantunkan Sesal,
+ Bila Hatimu Terluka,
+ Cinta Tak Pernah Berhutang,
+ Di Bibirnya Ada Dusta,
+ Bukan Istri Pengganti,
+ Biarkan Kereta Itu Lewat, Arini!,
+ Dikejar Masa Lalu,
+ Pintu Mulai Terbuka,
+ Di Sydney Cintaku Berlabuh - Sydney, Here I Come,
+ Solandra,
+ Tembang yang Tertunda,
+ Obsesi Sang Narsis,
+ Sentuhan Indah itu Bernama Cinta,
+ Di Tepi Jeram Kehancuran,
+ Sisi Merah Jambu,
+ Dakwaan Dari Alam Baka,
+ Kumpulan Cerpen: Benteng Kasih,
+ Seruni Berkubang Duka,
+ Di Bahumu Kubagi Dukaku,
+ Sematkan Rinduku di Dadamu,
+ Dunia Tanpa Warna

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
168 (39%)
4 stars
94 (22%)
3 stars
96 (22%)
2 stars
37 (8%)
1 star
28 (6%)
Displaying 1 - 30 of 30 reviews
Profile Image for Marina.
2,035 reviews359 followers
July 28, 2020
** Books 80 - 2020 **

3,4 dari 5 bintang!

Sejak Sinetron Megahits Tersanjung dikabarkan akan segera ditayangkan ulang di ANTV entah kenapa ingatanku melayang kepada salah sinetron kesukaanku jaman dulu yang judulnya "CINTA" di RCTI disini pemerannya ada Rini yang diperankan oleh Desy Ratnasari dan Haris oleh Primus Yustisio hahhaa.. Mau nyari episodenya di dunia maya belum ketemu akhirnya mengobati rasa kangen dengan membaca Novel aslinya yang ditulis oleh Mira W

Hahhaa membaca buku ini membangkitkan kenangan-kenangan dimana Atalarik menjadi Bandi yang sakit-sakitan dan dibuku ini aku kurang puas dengan endingnya Bandi ini. Makin ngeselin ini endingnya gantung gitu lo. Kan aku penasaran gimana jadinya hubungan antara Riri, Haris, Tanti dan Doni.. jadi pengen nonton ulang sinetronnya jujur aku lupa endingnya apa Rini sama Haris ya? hahaa.. tapi Mira W konsisten ya drama percintaannya membuat pusing kepala hahaha tapi herannya nagih sampai di halaman terakhir =___=a

Terimakasih Gramedia Digital Premium atas peminjaman bukunya!
Profile Image for Bunga Mawar.
1,355 reviews43 followers
July 27, 2025
Saya nggak ingat, sebelum ini kapan terakhir saya baca buku Mira W. Jangan2 saat SMA, yaitu udah puluhan tahun silam. Sebagai remaja yang saat itu kurang bacaan, kalau dengar nama "Mira W" jadi timbul rasa penasaran dgn dunia mahasiswa (kedokteran) dan kehidupan rumah tangga dewasa muda. Kisahnya nggak selalu manis, pasti ada konflik yg bikin satu pihak tersakiti. Pokoknya garis besarnya begitu, karena saya nggak bisa ingat satu pun isi buku pengarang ini dari ujung ke ujung.

Di iJak, ada cukup banyak judul buku karangan Mira W, namun kok ya stok selalu kosongan daftar antrean pembacanya panjang. Nah, beberapa hari lalu ternyata buku ini bisa saya pinjam. Kemarin saya baca sambil menunggu pembukaan seminar revitalisasi hubungan Nalanda-Sriwijaya. Hari ini selesai, saya beri bintang 2,5.

Inti cerita gampanglah. Cinta segitiga Riri (mahasiswi kedokteran) dgn Bandi (pengidap kelainan jantung bawaan) dan Haris (abang Bandi yg bintang TV terkenal). Bandi yg jarang bisa gaul jatuh cinta pada Riri, tadinya Riri juga berpikir jatuh cinta pd Bandi, sebelum interaksi dgn Haris malah membuatnya mabuk kepayang.

Kalau melihat tahun edisi ini terbit, 1999, wajar saja bila cerita ini punya beberapa aspek kekinian, misalnya ponsel. Di sisi lain, latar ceritanya masih kental aroma tahun 80an (tidak heran karena aslinya memang terbit tahun 1981), seperti orang tua kelas atas yg otoriter tapi juga permisif thd efek pergaulan bebas, juga ungkapan ttg kemampuan berdansa sbg indikator pergaulan. Dialog2 yg terjadi juga terasa sebagai produk masyarakat kota besar Indonesia abad 20 dibandingkan dunia kontemporer.

Saya suka karena nama tokoh2 di cerita ini masih sangat biasa, nama orang Indonesia kebanyakan: Riri, Haris, Bandi, Fani, Tanti, Nurdin, Doni, dkk. Saya juga jadi diingatkan bahwa alur cerita2 Mira W terasa cepat, tidak pakai kata2 berbunga atau kisah yang diseret2. Tetap saja saya tidak bisa terima saat kesimpulan bahwa Riri hamil, sudah langsung disampaikan di halaman yg sama dgn usainya ia berhubungan badan dengan Haris utk pertama kalinya.

Baik Riri maupun Haris memang disiratkan sbg orang yg tidak "polos" saat pertama kali bertemu. Masing2 sudah biasa punya pacar dan entah apa yg mereka lakukan dgn pacar2 itu. Tapi bayangkan ini: usai berhubungan badan pertama dgn Haris, masih sambil bersimbah peluh, Riri langsung diketahui hamil tanpa pembaca diberi istirahat atau deg2an dulu. Sepertinya normal saja jika tiap melakukan "itu" dgn selingkuhan (dan calon kakak ipar sendiri), maka si perempuan pasti telak2 mengadung bayi. Karena plotnya memang dibuat supaya makin cepat Riri hamil, makin mudah menghadirkan konflik dgn Bandi, ya sudahlah, terserah pengarang.

Begitu deh. Saking udah lama juga saya nggak perhatian pd acara televisi, saat selesai baca buku ini dan membaca review pembaca2 lain di Goodreads, saya baru tahu bahwa ada sinetron yg dulu pernah diangkat dari kisah ini. Katanya yg main Desy Ratnasari, Primus Yustisio dan Atalarik Syah. Kalau dibandingkan dgn Primus yg Manusia Milenium, sosok Atalarik kayaknya memang cocok dikasih peran sebagai Bandi yg ganteng tapi "badan selembar" sebagaimana deskripsi di buku ini, hehee...

Mau baca buku Mira W yg lain ah. Misal Arini yg nunggu kereta trus ketemu mantan Gubernur Banten #eh.
Profile Image for Lelita P..
627 reviews59 followers
December 26, 2013
3,5 bintang.

Saya suka. Sukaaa. Sukaaaaaaaa.

Novel ini novel romansa dewasa yang sangat dramatis. Menceritakan tentang Riri, mahasiswi kedokteran yang binal berandal, hobinya merayu laki-laki. Dia tanpa sengaja bertemu dengan Bandi, seorang pemuda lemah baik hati yang mengidap penyakit jantung. Bandi jatuh cinta setengah mati sama Riri, dan dia bisa mati (literally, dengan jantungnya yang bermasalah itu!) kalau tidak berada dekat dengan Riri. Karena kasihan, Riri pun meladeninya, tapi lama-lama dia jadi beneran sayang sama Bandi. Namun, naluri kewanitaannya tergoda oleh Haris, kakak Bandi--seorang playboy yang ganteng, sehat, menarik. Awalnya Riri dan Haris berantem terus, tapi akhirnya mereka saling jatuh cinta. Saat Bandi sedang berobat ke luar negeri, mereka berbuat dosa sampai menyebabkan Riri hamil ....



Novel ini tidak bisa dibaca dengan kekritisan yang biasa saya terapkan saat membaca novel-novel zaman sekarang. Saya tidak peduli walaupun 80% novel ini tell not show (sementara 20%-nya dialog), ada adegan yang terkesan sedikit dipanjang-panjangkan, terkadang latar suasana kurang tergambar, whatever, whatever. Pokoknya saya suka, titik.

Kenapa?


Karena flowing-nya itu lho. Nggak nahan banget. Menghanyutkan mulai dari halaman awal sampai akhir. No time to put it down. Bacanya sangat cepat--cerita dan bahasanya membuai, mengalir, bikin nggak sabar untuk pengin tahu apa yang terjadi selanjutnya. Dramanya ngena banget dan terasa nyata.

Sudah lama saya nggak baca novel yang "menenggelamkan" seperti ini. :')


Sepanjang membaca, saya kebayang sinetronnya. Ingat sinetron "Cinta"? Itu sinetron yang disadur dari buku ini; salah satu sinetron Indonesia dengan kualitas paling luar biasa--baik dari segi akting maupun teknis. Menyenangkan sekali sensasi membaca sambil membayangkan Desy Ratnasari, Primus Yustisio, Atalarik Syach, Hanna Hasyim dll. :D


Jadi paham kenapa novel-novel Mira W selalu laris manis di kalangan wanita-wanita. :)
Profile Image for Salza Puspitasari.
75 reviews5 followers
February 13, 2015
PANTESAAAAAAAAAAAAANNNNNNNNNN kayaknya pernah tau cerita ini, ternyata pernah dijadikan sinetron tahun 1999 yang berjudul "Cinta" http://id.wikipedia.org/wiki/Cinta_(s...

Well, it was ok. Belum sampe mindblowing, tapi cukup menghibur. Ceritanya agak cheesy, atau mungkin karena saya pribadi sudah bosan baca cerita yang awalnya benci terus jadi cinta -___-" dan jujur saya nggak begitu suka sama karakter Riri yang semakin ke belakang cenderung semakin lemah. Padahal awalnya suka banget sama "pick up line" Riri ke Bandi:

"Saya doakan semoga tidak ada tempat kosong di surga. Supaya kamu bisa melewati operasimu yang ke-empat. Kasihan kalau doktermu kehilangan langganan."

Kyaaaa kalo jadi pasien yang mau operasi jantung juga pasti langsung naksir sama Riri #eh hahaha

Ohya, alur ceritanya juga terlalu cepat dan banyak kalimat dialog di dalamnya (sehingga kurang menggambarkan latar dalam ceritanya). Sepertinya memang lebih cocok dijadikan script sinetron sih hehehe. Too bad dulu gak nonton seluruh episode sinetronnya, mudah-mudahan ditayangin ulang lagi ya xD
1 review
January 12, 2020
Sebenarnya sebelum dibuat versi sinetron nya, versi layar lebarnya sudah dibuat lebih dahulu dgn judul yg sama, yg jd Harris(El Manik), Bandi(Roy Marten), Tanti(Marissa Haque), Riri (Nena Rosier).
Profile Image for Alie Isfah.
2 reviews
April 19, 2015
"Seandainya Aku Boleh Memilih." Judul novel yang apik ini mampu mengaduk-aduk perasaan saya. Antara marah, kesal, geram dan geregetan.

Haris yang sangat dielukan, diandalkan, selalu mau mengabulkan permintaan dan sudah seperti dewa penolong bagi Bandi, adik satu-satunya yang mengidap penyakit jantung akut sedari kecil, justeru tega melakukan pengkhianatan sekongkol dengan Riri kekasihnya. Riri orang yang semenjak kehadirannya menjadi alasan kuat bagi Bandi untuk bertahan hidup lebih lama dengan harapan bisa sembuh melawan penyakitnya.

Ini bagian pertama yang membuat saya geram.

Kedua adalah saat membayangkan posisi Tanti, perempuan kampung yang akhirnya menjadi istri dari Haris (atas dasar desakan ibunya), namun tak pernah dianggap keberadaanya. Diacuhkan dan tak diperdulikan. Saya kira lelaki atau perempuan pun sama-sama akan merasa sedih jika dihadapkan pada situasi seperti ini.

Bagian yang berikutnya: bagaimanapun setiap perbuatan yang dilakukan manusia akan ada imbal baliknya. Seperti cerita dalam buku ini. Saya melihat bagaimana pengkhianatan itu mengakibatkan munculnya masalah bertubi-tubi yang mau tak mau harus dihadapi dan diselesaikan Haris dan Riri. Mulai dari terpaksa menikah dengan orang yang tak semestinya bersanding dengan mereka, juga kejadian-kejadian lain yang menyesakkan. Pilihan sulit, namun tak bisa dibantah.

Saya terpesona ketika baru di lembar pertama menemukan kalimat ini: "Kalau saya tidak bisa bertemu dengan Riri lagi, katakan padanya, Bu, saya sangat mencintainya! Di jantung saya yang cacat ini, cuma ada dia!"

Mira W. mampu menyuguhkan cerita dengan gaya yang jauh dari membosankan. Seperti keahliannya, penulis juga juga mengajak pembaca untuk mengenal hal-hal berbau kedokteran. Ini keren! :D

Meski ada bagian yang menurut saya lanjarannya kurang kuat (saat Haris memberikan cincin pada Riri secara tiba-tiba, tanpa dijelaskan kronologi kejadian sebelumnya), tapi keseluruhan ceritanya tetap oke. Sebab tetap memaksa saya menyisakan perasaan geregetan setelah selesai membaca. He hee.

Well... yang belum sempat melahap buku ini, bersiap-siap saja pasang pengaman biar naikturunnya darah bisa dikontrol. He hee

#Happy,Reading

#Great!
Profile Image for Lidya C.
76 reviews3 followers
June 25, 2020
Idk how I stumbled on this novel. Surprisingly finished it only for a few hours.. I hate all characters, esp Haris. Riri is soooo inconsistent, I thought she should be the one who gives some hopes for Bandi’s family. Bandi isn’t written well when actually he’s the only protagonist. He was just like a filler for the sake of the title. Imo maybe the story can be more developed as well as the characters. I’d never read Mira W’s works before so I’m not sure if it’s her style or not.
Profile Image for Eka Situmorang-Sir.
171 reviews26 followers
October 12, 2013
Cerita yang tidak masuk akal, tapi saya suka. Lho, kok bisa? Mungkin karena kepiawaian Mira W. merangkai kata-kata dan mengatur ritme cerita untuk naik turun dan tak terduga :)
Ahya, 2 bab awalnya memang agak membosankan namun selanjutnya jafi nggak mau lepas ;)
1 review1 follower
September 13, 2020
ooow seneng bgt bisa menonton lg cerita ini di dunia Maya, thanks buat 26 episode yg mencabik-cabik lagi perasaan ini.
Tapi jujur belajar ttg pengorbanan dan kerelaan SKL dr cerita ini
Profile Image for Merina Ilmasari.
35 reviews
January 22, 2019
Dulu sekitar tiga tahun yg lalu saya mencari buku ini. Karna saya tahu buku ini termasuk langka, maka saya cari di toko loak. Ada sekitar lima atau lebih buku karya Mira W di sana, kecuali ini. Firasat saya bilang, mulai nih yg diincer ngga ada. Saya tanya ke yg jual juga oh kalo judul itu udah jarang mba. Belum menyerah, saya tanya langsung ke GPU via email dan jawabannya mengecewakan. Jadi sudah terhitung lama buku ini gak dicetak ulang. Yaudah, saya menyerah.

Oh iya, kenapa saya ngebet cari buku ini? Klo kalian ingat sinetron jadul yg dulu sempat ngehits dengan lagunya yg ga kalah ngehits, yaitu Bahasa Kalbu, pemainnya ada Desy Ratnasari, Atalarik Syach, dan Primus. Nah itu alasannya. Mungkin kalau bukan disadur dari buku, saya ga akan tertarik. Karna ini ternyata diambil dari karya penulis ternama di masanya itulah makanya jadi penasaran. Sudah menjadi kewajaran buat saya yg pecinta buku. Mau itu jadul kek, kolot, saya tetap akan mencarinya. Sama halnya ketika saya membaca novel Sitti Nurbaya di umur 19 tahun.

Singkat cerita, tahun 2018 buku ini cetak ulang! GPU baik banget! Saya belilah ini dan saya baca. Sesuai dugaan, saya menikmati karya beliau. To the point banget, ga bertele2 bahkan sampai proses meninggalnya Bandi. Begitu cepat, ga ada scene koma bertahun2 macam sinetron sekarang. Di buku ini sampai akhir cerita boleh dibilang mengenaskan sih. Ini judul yg tepat mestinya Zina Berujung Sengsara wkwkwk. Tiap tokoh memiliki karakter yg kuat. Salah satunya Riri, walaupun di awal digambarin cewe tomboi dan keras kepala sampe akhir cerita pun begitu. Padahal dia sendiri tahu salahnya apa, tapi tetep weh sikapnya ke mertua tidak melunak. Oh iya, ini novel untuk dewasa. Jadi butuh pengawasan orangtua kalo anak2 yang baca. Karna di dalamnya terdapat scene yg gaboleh dibaca anak2. Ya tahu sih emang anak kecil mana yg mau baca? Maksudnya yg masih duduk di bangku SMP or SMA yg mana rasa penasaran lebih mendominasi. Novel ini bisa disebut sama kayak harlequinn. Tahu kaaaan maksud saya? Udah jgn dibahas lagi.

Di sela saya baca ini, saya coba cari filmnya apa masih ada atau ngga. Ternyata ada! Iyyy sesuatu banget. Saya bandingkan dengan yg di buku. Banyak perbedaannya walaupun tidak mengubah poin/inti di bukunya. Perbedaannya seperti, di film gambaran keluarga Riri lebih detail, konfliknya lebih kompleks sementara di buku ngga. Di film ibunya Riri sudah meninggal sementara di buku masih hidup. Banyak perubahan nama tokoh kecuali Haris. Di buku Bandi berobat ke Amrik sementara di film ke Amsterdam. Di buku Tanti yg jadi istri Haris bukan ART dari awal cerita, sementara di film sebaliknya. Dan lain lain.

Klo ditanya seruan mana, sama aja sih. Saya yakin orang2 masih pada inget sama sinet ini karna sempet booming di zamannya dan ibu saya termasuk salah satu penikmat sinet ini. Kalo ga salah dulu episodenya ga banyak dan cepet kelarnya. Oh iya salah satu scene yg saya suka di sinetnya yaitu waktu Riri lagi jalan di pantai sendirian. Itu setelah terjadinya kecelakaan antara dia dan Haris. Scene ini mengingatkan saya sama drakor Endless Love. Aaah ganyangka sinet indo bisa sekelas drakor saat itu. 4,5 untuk novel ini 😊
Profile Image for Esya Kusumaning Tyas.
31 reviews4 followers
May 2, 2020
Pada awalnya kepengin baca novel karangan Mira W., tapi bingung mana yang lebih baik dibaca lebih dulu. Sampai-sampai saya survey kecil-kecilan dulu sebelum memutuskan untuk membeli 'Seandainya Aku Boleh Memilih'.

Ini adalah buku Mira W. pertama saya, dan saya bisa bilang kalau saya cukup suka dengan gaya penulisan beliau. Percakapannya hidup dan terasa seperti sedang membaca runutan script. Ya, untuk jalan ceritanya sih bisa dibilang seperti cerita novel roman pada umumnya. Tapi hebatnya, di sini saya gak merasakan bias terhadap satupun tokoh yang ada. Malah bisa dibilang gak ada karakteri favorit di novel ini. Semuanya terjadi karena penokohan yang dibuat lumayan manusiawi (meskipun kecantikan Riri/ketampanan Haris dibuat seperti tidak manusiawi!) dan punya kekurangan masing-masing sehingga ada masanya saya merasa sebal pada semua tokoh dalam 'Seandainya Aku Boleh Memilih'. Saya juga amat puas dengan akhir cerita, yang cukup adil untuk semua pihak.

Kalau kalian tidak terlalu menyukai jalan cerita yang sinetron-esque, mungkin bakal cukup kesal dengan plot 'Seandainya Aku Boleh Memilih'. Sejujurnya saya tipe yang seperti itu, tapi entah kenapa saya begitu menikmati setiap lembar novel ini karena pembawaannya Mira W. yang begitu mengalir dan menyenangkan.

Jadi tidak sabar membaca karya Mira W. yang lainnya. xe
1 review
March 27, 2025
Dimulai membaca karena tugas dari sekolah di tahun 2001, akhirnya berhasil membaca banyak karya Mira W karena sangat menyentuh dan detail sekali sehingga pembaca bisa berimajinasi dari jalan cerita ❤️❤️❤️
1 review
Want to read
June 4, 2021
Belum dibaca
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for florisha .
17 reviews
July 4, 2024
hate that riri had an affair with haris.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Silviana Maya.
49 reviews1 follower
November 3, 2014
Geram. Kesal. Marah!

Ekspresi semacam itu yang saya rasakan saat membaca "Seandainya Aku Boleh Memilih". Bukankah hidup memang sebuah pilihan, mengapa pula dua orang ini tega memilih menghancurkan satu-satunya cinta yang dimiliki Bandi. Lelaki lembut yang menderita penyakit jantung akut.

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kecewanya Bandi jika mengetahui bahwa cintanya yang suci justru dinodai oleh Haris, abangnya sendiri-- seseorang yang paling ia andalkan dalam hidup.

Membaca novel ini membuat saya mendapati sisi gelap dari diri saya sendiri. Saya yang ikut senang ketika satu persatu masalah muncul dalam kehidupan Riri dan Haris. Ketika mereka harus menebus kesalahan yang pernah mereka perbuat di masa lalu. Saat akhirnya Haris harus dipenjara, karena pengaduan Tanti- istrinya. Seorang gadis kampung yang sengaja dipilih ibunya untuk menutupi penghiatan mereka berdua di depan Bandi.
Sangat tidak bijak sebenarnya tertawa di atas penderitaan mereka, terlebih saat Riri tetap memilih menikahi Bandi daripada cintanya sendiri, saya sempat terenyuh. Namun, mengingat dua lakon di atas terus-terusan menjalin skandal di balik kepolosan Bandi, Ah... sepertinya itu belum seberapa!

"Cinta tak pernah salah, sekalipun tumbuh di lahan yang keliru" (*lupa halaman berapa)
Bisa saja orang-orang di luar sana menganut paham seperti ini, tapi bagaimanapun agama saya tidak mengajarkan yang seperti ini. Tak ada yang salah dengan cinta, selama itu tidak membuatmu menghalalkan melanggar semua aturan. Bahkan untuk melamar seseorang perempuan yang masih di bawah lamaran laki-laki lain, tidak diperbolehkan. Itu sama saja seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. ALLAHU AKBAR... betapa Islam itu sungguh indah...
#emalahceramah

Novel ini dibuka dengan topik seputar rumah sakit, tentang ilmu anatomi dan kehidupan para calon dokter. Khas Mira W., namun kemudian ritmenya berubah lebih cepat setelah pertemuan Bandi dan Riri.

Pertama kali membuka halamannya, saya di sambut oleh kalimat ini: "Kalau sata tidak bisa bertemu dengan Riri lagi, katakan padanya, Bu, saya sangat mencintainya! Di jantung saya yang cacat ini, cuma ada dia!" -opening-
Benar-benar kalimat yang menyentuh...
Saya jadi berpikir, cinta mereka akan semanis apa nantinya.
Namun sayangnya... Mira W. Benar-benar cerdas membawa alur cerita. Pembukaan yang manis ini, tak berakhir seperti yang saya duga!

Bagaimanapun, ini salah satu novel Mira W. yang berhasil mengaduk-ngaduk emosi saya sampai naik ke ubun-ubun. Sampai saya ikut-ikutan gregetan menahan marah!

Ahh...

#recomended
Profile Image for Nana.
405 reviews27 followers
December 27, 2011
Baca ini jaman-jaman SMP, pas masih belum ada yang namanya teenlit, chicklit.. dimana pilihan novel yang bisa gue baca di perpustakaan sekolah dulu cuma Mira W, V Lestari, dsb atau Sherlock Holmes (yang udah gue baca semuanya sampe abis).
Taunya novel ini dibikin sinetron, judulnya Cinta, yang main Desy Ratnasari, Primus, sama Atalarik.

Ceritanya keren menurut gue waktu itu, secaraa... ga ada pilihan lain juga. hihi.
Ceritanya tentang si Riri yang badung dan tomboy. Dia ini calon dokter yang cantik dan pinter memanfaatkan kecantikannya buat naikin nilai kuliah. Suatu hari, dia berpapasan dengan cowok yang lagi buru-buru ke dokter bernama Bandi. Si Bandi ini sakit jantung. Bandi jatuh cinta pada Riri dan Riri, yang tadinya cuma kesian sama si Bandi jadi terikat dengan cowok itu karena tanpa Riri, Bandi jadi ga punya semangat hidup. Sayang, kehadiran Riri dibenci kakak Bandi, Harris. Harris yang playboy tahu kalau Riri itu seperti versi cewek dirinya dan bertekad menjauhkan Riri dari Bandi. Pertemuan Riri dan Harris selalu diisi berantem, berantem, berantem tapi akhirnya mereka malah jatuh cinta. Sayang, Riri juga terpaksa harus menikahi Bandi karena jika Riri memutuskan Bandi, Bandi akan sakit. Disela-sela pengobatan Bandi, Riri malah berhubungan dengan Harris dan hamil. Untung Bandi kemudian harus berobat ke luar negeri. Maka Riri hamil dan melahirkan tanpa sepengetahuan Bandi. Riri kemudian menyusul Bandi sementara anaknya dirawat Harris yang kemudian dinikahkan ibunya dengan cewek lain. Gimana akhir kisah cinta Riri, Harris, dan Bandi? Yaah.. udah taulah ya dari sinetronnya..

Dulu pas baca, belum banyak sinetron dan novel-novel kayak sekarang. Buat gue dulu jalan cerita novel ini keren banget. Kompleks dan bikin tegang pengen banget tahu akhirnya. Lucunya, akhirnya nggak happy ending lho. Nggak kaya novel-novel romance kebanyakan. Bener-bener salut deh sama Mira W untuk jalan cerita dan ide cerita yang bener-bener kreatif.

Profile Image for Michiyo 'jia' Fujiwara.
428 reviews
November 25, 2012
"Bandi menghilang bersama desah nafas yang membawa mereka kepuncak kenikmatan. Tak ada lagi Bandi. Tak ada lagi pengkhianatan. Yang ada cuma..cinta.."


bukan sekedar cinta segitiga..banyak segi sepertinya, karena; Bandi mencntai Rini, Rini mencintai Haris, Haris mencintai Rini, dan Tanti mencintai Haris. sinopsinya hmm..gak perlu detail karena kisah dalam novel ini sudah ada sinetronnya.. yang rata-rata orang sudah menontonya.

masih ingat gak dengan “love scene” fenomenal; desy ratnasari merobek kaos primus..

description

tahun 1999..13 tahun yang lalu..kalau diingat kejadian pas nonton sinetron itu jadi senyum-senyum sendiri.."masuk kamar belajar!!" dimarahin ibu gak boleh nonton sinetron ini..haha :D

description

tayang 1 minggu sekali..sinetron Indonesia terbaik sepanjang masa.. untuk..ehem..love scene yang megang dah! Bandingkan dengan sinetron Indonesia saat ini.. jauh banget perbedaannya.. -_-! males duluan buat nontonnya.. haha untuknya sekarang saya jarang nonton tv.


This entire review has been hidden because of spoilers.
137 reviews17 followers
February 6, 2017
Mira W bener-bener gak pernah mengecewakan. Selalu aja ada "sesuatu" tentang yang diindap oleh karakternya. ( Bu dokter sih... )

Kalau aku jadi Riri (ngarep lol ), aku pun tak tahu siapa yang harus kupilih... Dari pertama Riri ketemu sama Bandi, kok gue langsung sedih yah.
Aku gak tau Riri ini beruntung karena di cintai oleh dua laki-laki sama besarnya, atau kurang beruntung karena kedua laki-laki tersebut adalah kakak beradik
Novel ini berhasil membuat aku nyesekk, antara mau marah, sedih atau gemaasshh, eh, gemes mksdnya...

Seharusnya novel ini bisa jadi salah satu top fav aku, tapi last pagenya.. ugh...
Profile Image for Ath.
157 reviews67 followers
March 19, 2020
I read this a year ago. to be honest, I love how Mira.W's writing style because of the authenticity of how she used the local word that seemingly not-used so much in day to day daily life as Indonesian and she stitches those just like magical, definitely makes her legendary. Story-wise its quite depressing and total page-turner especially when the story already reaches a climax which is not just once but twice. The family dynamic in this story it's quite relatable and again very complex at the same time. it's just probably lacking some detail that's why I gave 4 stars. but still good and entertaining.
1 review
June 28, 2014
Ingin lihat versi novelnya dibanding sinetronnya
Profile Image for Prinska Sastri.
86 reviews7 followers
March 9, 2015
Ceritanya drama banget. Selain cerita tentang cinta, cerita ini manusiawi banget, cerita tentang dendam yang gak abis-abis. Dan abis baca buku ini jadinya baper dong hahaha
1 review
Read
October 13, 2015
Seandainya Aku Boleh Memilih so romantic
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Hasita Visakha.
147 reviews
March 10, 2019
Menguras emosi sangat!

Riri dan Haris gemas sekaliiiii sama mereka.

Seandainya memiliki untuk menjadi egois pasti akan terasa lebih mudah.

Seandainya ...
Displaying 1 - 30 of 30 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.