Kalila berpikir pindah ke kota lain bisa membuat bayangan hitam yang mengikutinya hilang. Ternyata justru dia makin sering mengalami masalah-masalah dengan makhluk tak kasat mata. Satu-satunya hal baik yang membuatnya bertahan berada di sekolah baru itu adalah kehadiran Rosaleen, cewek yang duduk di bangku angker kelas sebelah, bangku pojok.
Mulanya, Kalila berusaha bertahan dengan keganjilan di sekolahnya. Namun, serangan brutal yang dialaminya di WC sekolah membuat Kalila harus berpikir dua kali untuk tetap sekolah di SMA Ralengkui yang merupakan bekas penjara dan tempat penyiksaan Belanda itu.
Setelah baca Rooftop Buddies, aku selalu suka sama cara penyampaian Mbak Honey. Entah kenapa, aku merasa cara penyampaiannya tuh ringan tapi dalem gitu. Jadi, setiap ada topik tertentu yang dibahas di ceritanya, aku jadi merasa terhanyut. Begitu pula dengan Bangku Pojok. Pas baca interaksi Kalila dengan ibunya dan Rosaleen tuh aku suka. Kayak ada magnetnya tersendiri.
Omong-omong tentang Kalila, aku suka sama karakterisasi dia. Keliatan jelas perkembangannya dari awal sampai akhir. Aku juga suka sama beberapa tindakan yang Kalila ambil, terutama di bab-bab terakhir. Selain Kalila, aku juga suka sama Rosaleen. Aku udah bersimpati sama dia, meski latar belakangnya nggak dikulik terlalu dalam.
Untuk plot, seperti biasa juga, rangkaiannya udah rapi. Jadi asyik aja gitu bacanya, meski di beberapa bagian aku merasa pace-nya agak kecepetan. Yang jelas, aku suka sama Bangku Pojok dan aku merekomendasikan cerita ini buat kalian baca. Oh ya, yang kurang suka sama horor, kayaknya bisa nih icip-icip baca Bangku Pojok. Soalnya hantunya nggak nyeremin, tapi malah... (kalian bisa baca sendiri hehe).
Semenjak membaca Finn, saya sedikit lebih tertarik membaca karya-karya Honey Dee. Gayanya menyampaikan ceritanya cukup menarik, dan secara ngga sengaja saya menemukan satu novel horornya di cabaca. Tentang cabaca ini, akan saya bahas dalam postingan tersendiri.
Kalila selalu dihantui sosok hitam besar ketika ia sendirian. Ia menyadari ini semenjak ayah tercintanya meninggal dunia. Dia menolak melihat jasad ayahnya yang rusak karena kecelakaan, dan selama beberapa waktu ia juga menolak mendoakan sang ayah. Hidupnya ikut berantakan seiring sering munculnya sosok hitam itu. Sang ibu berinisiatif untuk memulai hidup baru di kota baru, yang jauh dari Jakarta.
Buku kedua dari Honeydee yang aku baca di Cabaca. Menurutku ini gak ada serem²nya sama sekali, tapi ada sedikit thriller-nya lah. Dikit ya gak banyak, itu pun agak di akhir². Aku suka banget sama perlakuan Ibra ke Kalila, sweet banget, bener² care bngt. Ada sedikit plot twist sih ttg siapa pembunuh si Rosaleen. Tapi di bab berapa gitu ada sedikit clue kalo bisa disadari. Overall, cukup oke lah. Not bad! Semangatttt, thor
Karya pertama Mbak Honey Dee yang kubaca dan asyik sekali. Kupikir horor tapi ternyata lebih fokus ke thriller. Unsur persahabatannya membuatku terharu.