Ruang-Ruang Rahasia – Dunia ini amat luas dan senantiasa berdinamika setiap waktu. Maka, selalu ada cerita baru dari berbagai tempat yang bisa mengisi penuh nurani dan pikiran manusia. Itulah kenapa Santo Agustinus menyabdakan bahwa orang yang tidak melakukan perjalanan, menyentuh sudut-sudut lain di bumi, adalah orang yang rugi.
Dikemas dengan bahasa yang mengalir dan kerap kali puitis, Farchan tidak saja memberi informasi tapi juga mengajak kita merenung; bahwa perjalanan apa pun, bertalian erat dengan aspek kehidupan manusia yang kita jalani sehari-hari.
Buku ini bercerita tentang perjalanan seorang bloger travel yang terbagi menjadi tiga bagian. Bab pertama "Menjejak Tanah Air." Bab kedua "Melangkah Ke Seberang." Kemudian bab ketiga "Hikmah Perjalanan."
Bab peratama menyelusuri sudut-sudut terpecil di tanah air dan menikmati keanekaragaman adat istiadat maupun kebudayaan yang berbeda-beda. Kemudian dilanjutkan bab kedua menyelusuri ke seberang berbagai macam negara dengan tujuan yg tak di rencanakan maupun direncanakan. Dengan menikmati hikmahnya perjalan yang di dapat mengajak kita ikut dalam suasana yang begitu menyentuh dan mendapatkan informasi tak pernah kita dapatkan lewat buku ini.
"Literasi rasa harus dilakukan pelan-pelan. Seharusnya seorang pejalan memang sudah seharusnya melakukan literasi rasa. Lidah seharusnya bisa membaca dan menerima banyak rasa, dan kemudian bertoleransi."
Buku “Ruang-Ruang Rahasia” dibagi dalam 3 bab – Menjejak Tanah Air, Melangkah ke Seberang, dan Hikmah Perjalanan. Kita bisa melihat banyak sisi humanis dan hasil interaksi penulis dengan warga di tempat yang sedang dikunjunginya. Buku ini menarik untuk dibaca karena tak hanya menyuguhkan soal informasi destinasi, tapi juga hal-hal menarik tentang aspek kehidupan yang bisa kita pelajari dari sebuah perjalanan.