The debut novel that launched an international best-selling series! Teenage Josh Garcia is propelled into a heart-stopping race to find a lost Mayan codex. The Ix Codex holds the secret to surviving an ancient prophecy of apocalyptic doom - and Josh might be the only person alive who can find it.
When his archaeologist father goes missing after an air crash in Mexico, UFO-obsessed Josh suspects alien abduction. He starts a blog to voice his fears and finds like-minded friends. But after he discovers his dad was murdered, Josh is caught up in a race to find the legendary Ix Codex - a lost book of the ancient Maya containing a prophecy about the end of the world. Translated into seventeen languages, Invisible City is the first installment in a series that spans continents and centuries.
This twisty, time-travel thriller is perfect for fans of Indiana Jones, Doctor Who and Stargate as well as teenage heroes like Alex Rider and Percy Jackson.
MG (Maria Guadalupe) Harris was born in Mexico City but moved to England as a young child. Before becoming a writer, she worked as a scientist and ran an Internet business.
On regular visits back to Mexico, MG became fascinated by Mayan archaeology and made several trips to Mayan ruins in Yucatan and Chiapas. One such trip planted the seed of the idea for THE JOSHUA FILES, a best-selling series of books for middle-grade readers which was translated into 17 foreign languages.
MG Harris is also the author of GEMINI FORCE ONE, a trilogy of action-adventure novels created with Thunderbirds creator Gerry Anderson and funded initially via a hugely popular Kickstarter campaign. As M.G. Reyes she has is the author of the EMANCIPATED trilogy, a crime-drama for older teenagers. Her latest series, THE MIND GAME, is a mystery spy thriller for teens and young adults.
Favourite living authors are RF Kuang, Haruki Murakami, Mario Vargas Llosa and Junot Diaz.
I'm hiding the review because of spoilers, but the only real spoiler is the time that was wasted to read the book.
Why I keep torturing myself to finish pitiful books that aren’t worth my time, I have yet to figure out. This was no exception. Joshua’s dad is reported dead and his mom begins to unravel as a result. Joshua is skeptical about the reports of his death and starts to investigate. It doesn’t take him long to get caught up in some huge Mayan mystery and he sets off to Mexico with two friends to get to the bottom of it. The clincher: HE’S THIRTEEN. In case I haven’t been clear enough about my disdain for this book, I won’t be looking to read any more of this series.
Invisible City was a great book with lots of action and adventure. Josh, the main character, is just a normal teen without a father, however the story of his father's disapearence is what catches the atention of many. His father was a victim of a plane crash, or was it. Josh is posative his father was murdered by a secret government agentcy, because of his father's death his mother is put into shock and cannot reallly take care of Josh. This sparks Josh to go on an epic journy with his friends to find out what really happened to his father in Mexico. If you enjoy realistic-fiction, action-packed, adventure books then I highly recomend this book. This book cept me on-edge chapter after chapter and left me wanting to read more. This book is one of my favorite books that I've evr read and i highly recomend reading it.
Karena aku baru mengenal peradaban Maya dari buku ini, aku masih sedikit bingung pada konsepnya. Tetapi aku menikmati alur ceritanya, lancar dan fast paced, bikin berdebar-debar. Awal ceritanya aja udah tragis, i really feel sorry for Josh :( ada satu karakter yang sangat disayangkan harus tumbang dengan cepat padahal aku berharap dia punya peran penting dan beraksi lebih lama.
Teori-teori dan kota Maya yang dipaparkan disini sangat nyata dan masuk akal sehingga fakta dan fiksi benar-benar nyaru buatku. Sayangnya, aku telat baca buku ini. Karena waktu paling tepat untuk membaca buku ini adalah sebelum 22 Desember 2012, agar sensasinya lebih wah hahaha.
Endingnya gantung dan nggak ada momentum istimewanya samasekali (nyebelin-_-), plot hole masih tersebar disana-sini, dan pertanyaan paling penting yg belum terjawab: siapa orang yang membunuh ayah Josh dan apa motifnya?
My son purchased this book at a school book fair intrigued by the mystery of the title, "Invisible City" . Although this book is written for grades 5 thorough 8th and he loves adventure stories and science fictions he was having a hard time getting into the story, so I picked up the book to try to see why he was having difficulty with the book.
At first I thought that the difficulties may have to do with the reading level of the text but as I read I discovered the real difficulties were with themes. This book deals with very difficult themes. There is death by decapitation, murder, adultery, alien abduction, UFO's and the idea of secret agents or agencies chasing the main character, who is only thirteen years old. So, I would caution those with younger readers.
I found that the story was very slow to start I really didn't feel engaged in the story until I was about 2/3 through the book. The main character Joshua is thirteen years old and he sets off to discover the true circumstances surrounding the death of his father, a college professor and archeologist. The reader has to just give into the notion that a thirteen year old would be able to travel transcontinentally while his mom is hospitalized for her depression and that he has the necessary funds and documentation etc. if you can accept this then the adventure and mystery that unravels in Mexico is very entertaining.
There is a good mix of mystery, danger, and exposure to a historical culture. I always find it entertaining when an author weaves some true history into their fiction it somehow makes it all the more inviting to believe in the fantasy that they are creating.
It becomes a little unbelievable at times that a thirteen year old boy can avoid his adult pursuers and at times physically out maneuver them. I suspect this why the author introduced the idea of Joshua studying a martial art for a good number of years.
If you are a fan of science fiction and or adventure you will more than likely really enjoy this book if you can make it through the very slow, building, start.
Pesawat Cesna yang disewa ayah Josh Garcia jatuh dan dia dikabarkan mati. Josh tidak langsung percaya begitu saja karena semuanya begitu janggal. Josh ragu dan curiga, dia mempunyai firasat kalau kematian ayahnya bukanlah sebuah kecelakaan, tapi pembunuhan bahkan dia yakin kalau ayahnya masih hidup. Begitu mengetahui kabar tersebut, Josh langsung menyelidiki jejak terakhir ayahnya, apakah ada pesan sebelum ia meninggal.
Josh mulai menyelidiki dari email ayahnya dan dia mendapati kalau ayahnya dalam masalah serius. Dad menemukan inskripsi Maya yang mungkin akan mengarahkannya pada penemuan paling berharga dalam dunia arkeologi Maya. Buku yang sudah lama hilang atau biasa disebut codex, yang menuliskan ramalan bangsa Maya tentang hari kiamat pada tahun 2012. Banyak petunjuk dari email-email Dad, yang terpenting adalah penemuan manuskrip Maya yang sepertinya ditulis kepada penguasa di Calakmul (terletak di Mexico selatan, di negara bagian Capeche). Surat Calakmul ini bertanggal 653 Masehi. Surat ini menyebutkan dengan jelas tentang keberadaan buku bernama Codex Ix, buku yang mirip dengan wahyu bangsa Maya, tentang hari kiamat pada tahun 2012, tepatnya 22 Desember 2012. Surat itu juga menyebutkan nama dua kota Maya. Chechan Naab dan Ek Naab. Dan tidak ada seorang pun ada di mana kota tersebut, juga di peta.
Tidak mudah perjuangan Josh, sedikit demi sedikit dia berhasil menemukan bukti 'keberadaan' ayahnya dan juga dia begitu tertarik dengan Codex Ix, dia berusaha meneruskan pencarian ayahnya dan tentu saja membuktikan apakah ayahnya meninggal atau masih hidup. Bukan Josh saja yang mengincar Codex Ix, ada orang yang mengobrak-abrik rumahnya dan dia kehilangan buku karya John Lloyd Stephens yang berjudul Incidents of Travel in Central America, Chiapas and Yucatan. Untuk mencari tahu ada apa dengan buku tersebut, Josh pergi ke Oxford, tempat di mana ayahnya bekerja. Di ruang kerjanya, di tempat yang tersembunyi, Josh menemukan manuskrip itu, Surat Calakmul. Ayahnya juga menuliskan sesuatu di luar surat tersebut, bahwa dirinya dalam bahaya dan Josh harus segera melenyapkan manuskrip itu. Bersama Ollie, sang TopShopPrincess -orang yang suka berkomentar di blognya Josh- dan Tyler -temannya di kelas Capoeira, mereka mencoba mengartikan manuskrip yang ditulis dalam huruf hieroglief Maya itu.
Mereka berhasil menerjemahkannya, manuskrip itu terdiri dari dua set inskripsi, masing-masing ditulis dalam dua kolom, kalimat terakhir hilang. Josh tidak bisa mengartikan kalimat terakhir, tidak bisa meneliti jejak Codex Ix. Tapi, ada satu misteri yang hampir terpecahkan lagi, mimpi yang pernah dialaminya tentang Bahabix sedikit terurai berkat inskripsi. Bakab adalah tokoh dalam mitologi Maya. Salah satu dari keempat anak dewa Maya, Itzamna. Itzamna sendiri merupakan salah satu dewa tertinggi -pembuka tulisan dan pertanian bagi bangsa Maya. Hanya Dewa Pencipta yang kedudukannya lebih tinggi daripada Itzamna. Dalam mitologi Maya, Itzamna menikah dengan dewi bernama Ixchel. Mereka punya empat anak laki-laki yang diberi nama Ix, Cauac, Muluc, dan Kan.
Keputusan dibuat, ayah Josh meninggal karena mencari Codex Ix, dan dia harus meneruskan pencarian ayahnya. Josh mengikuti jejak terakhir ayahnya, pergi ke Mexico bertemu dengan wanita Chetumal yang terakhir ditemui ayahnya, mencari tahu keberadaan Carlos Montoyo, orang yang tahu keberadaan Codex Ix, orang terakhir yang berkirim email dengan Dad. Bersama Ollie dan tyler, Josh pergi ke Mexico untuk memecahkan misteri pembunuhan ayahnya dan mencari Codex Ix.
Hanya Bakab yang bisa menemukan Codex. Seorang bakab mempunyai kekuatan khusus, kekuatan untuk melawan kutukan Codex. Buku-buku Itzamna dilindungi kutukan kuno. Semua orang, kecuali Bakab akan mati kalau menyentuh salah satu Codex itu. Para Bakab ada empat, namanya Muluc, Cauac, Kan dan Ix. Keluarga Josh mewarisi Bakab Ix dan mereka pelindung Codex Ix. Rudolfo Jaguar: Bakab Muluc
Lizard Paw: Bakab Cauac
Blanco Vigones: Bakab Kan
Joshua Gracia: Bakab Ix
Perjuangan Josh tidak gampang, ada orang yang selalu mengikuti kemana Josh melangkah, orang yang juga mengincar Codex Ix, orang yang mengancam keselamatan Josh, teman-temannya, Ibunya, bahkan bangsa Maya sekalipun. Keraguan akan membuatmu kehilangan segalanya.
Buku ini sangat menarik, beda, lain daripada yang lain, penuh teka teki di sisi lain kadang membuat saya bingung dan bosan. Di awal saya merasa cerita sangat berbelit-belit, alurnya serasa lambat sekali, mungkin karena buku pertama penulis bermaksud membuat suatu fondasi akan tema utamanya, yaitu sejarah tentang bangsa Maya kuno. Dia menjelaskan sedikit demi sedikit fakta tentang bangsa Maya yang kemudian dia campur dengan fiksi buatannya, ketika Josh mencari jejak ayahnya, menjadikan konflik utamanya. Seru, walau kadang kita akan dibuat binggung karena banyak hal yang belum terungkap, kadang kita akan dibuat ngos-ngosan mengikuti jejak Josh. Alurnya cepat ketika Josh bertemu dengan Ixchel -gadis bangsa Maya kuno, menemukan kota yang hilang, nggak bisa berhenti baca saking serunya. Berharap penulis lebih banyak mengungkap tentang bangsa Maya, karena jujur saya baru pertama ini membaca cerita tentang sejarah bangsa Maya kuno, terutama lebih membahas kekuatan para Bakab.
Minim typo, suka terjemahannya, ketika saya membaca blog yang dibuat Josh, saya jadi ikut bersemangat untuk rajin posting. Alasan kenapa buku ini disebut sebagai Joshua Files adalah Josh selalu menuliskan pengalaman petualangannya di blog, awalnya dia tampilkan secara public tapi demi menghindari jejaknya tercium musuh dia membuat blognya dalam kondisi private, hanya dia dan nantinya ibunya saja yang tahu. Suka banget sama covernya, menurut saya cover terjemahannya paling the best daripada cover yang lainnya, terutama cover aslinya.
Buat kamu yang menyukai kisah petualangan fantasi berbau sejarah dan kospirasi, buku ini akan membuatmu tidak bisa berhenti membaca, terus dan terus mencari tahu kebenarannya.
Joshua Garcia sang tokoh utama hanyalah remaja berusia 13 tahun yang tiba-tiba mendapatkan kabar saat sedang berlatih Capoeira bahwa ayahnya, Andres Garcia, seorang dosen arkeolog meninggal karena kecelakaan pesawat saat sedang melakukan riset di Meksiko. Yang mengerikan lagi, polisi menyimpulkan bahwa ayahnya dibunuh oleh suami dari wanita selingkuhannya. Hal itu membuat Ibu Joshua shock dan harus masuk rumah sakit. Joshua yang cerdas tidak mau memercayainya begitu saja. Dia yakin ayahnya masih hidup. Selain itu banyak sekali bagian-bagian yg hilang dalam analisis para polisi. Maka ia harus membuktikan bahwa kesimpulan polisi Meksiko salah.
Joshua mulai membuat blog dan menceritakan hasil penyelidikannya sendiri disana. Analisis kejadian pertama dari Joshua Files: Ayahnya diculik para alien! Tentu saja hal itu terdengar kekanak-kanakan. Tapi bukti adanya penampakan UFO di sekitar daerah jatuhnya pesawat ayahnya memperkuat dugaan Joshua. Dan hanya TopShopPrincess, yang aslinya bernama Ollie, seorang pembaca blog setianya yg selalu memberikan komentar pada setiap entri blognya--percaya pada ceritanya mengenai UFO. Mereka bertemu, lalu Ollie yang ternyata berumur 16 tahun itu bersemangat sekali membantunya memecahkan misteri pembunuhan Andres Garcia. Kemudian, bersama Tyler Marks, temannya dari Capoeira mereka mulai mempelajari hieroglif Maya untuk menemukan kota yg hilang.
Dari sana mereka sepakat untuk pergi ke Meksiko bertiga untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai kota yg hilang ini dan mencoba menemui Camilla--wanita yg diisukan sebagai selingkuhan ayahnya. Hanya saja Joshua belum tahu petualangan apa yang menantikan dirinya, Joshua tak tahu tentang Takdirnya.
Sanggupkah Joshua menemukan kota yang hilang dan menyingkap tabir kematian ayahnya?
Komentar Penulis: Pertama kali saya tertarik dengan Joshua Files: Invisible City karena covernya sangat unik. Pepatah yang paling sering kita dengar, "Don't Judge Book by its Cover." itu tidak ada dalam kamus saya. Katakanlah saya dangkal, tapi saya nggak mau munafik juga. Kesan pertama yang menarik itu perlu! Termasuk sinopsis yg menarik dan endorsement di cover belakang. Kalau selanjutnya ternyata isinya berbeda jauh dengan cover, yah, emang lagi apes ajah. Tapi itu resiko. Dan saya suka ambil resiko.
Kemudian hal kedua yg saya lihat adalah nama pengarangnya. Never heard M.G. Harris before. Tapi nama pengarang terkenal juga bukan jaminan buku bagus, ya kan? Karena semua itu tergantung selera pembaca sukanya jenis cerita semacam apa.
Kalau kamu suka Film Indiana Jones, The Mummy Trilogy, dan Journey to the Center of the Earth? Kisah-kisah berbau advanture-arceology yang seru abis namun tak lupa menyisipkan kisah fiksi sejarah. Suka nggak? Kalau suka, berarti kamu juga akan menyukai Joshua Files: Invicible City ini.
Saya sangat suka dengan ide cerita dari Joshua Files: Invisible City. Sangat menarik dan unik. Mungkin tidak begitu unik bagi sebagian penggemar penikmat fiksi teori konsipirasi dan pernah membaca novel yg bobotnya lebih 'berat' seperti karangan Dan Brown dengan keempat bukunya yg menakjubkan itu (The Da Vinci Code, Angels and Demons, Deception Point, dan Digital Fortess). Well, saya akui Joshua Files: Invisible City ini masih jauh dari itu. Namun yang saya katakan unik disini adalah cerita teori konspirasi ini dikisahkan melalui sudut pandang seorang remaja dan ditujukan untuk young-adults. Joshua Files: Invicible City ini beda! Diantara kumpulan teenlit yg topik utamanya tentang kisah cinta pra-remaja, Joshua Files: Invisible City berdiri tegak dengan cover dan ide cerita unik. Sesuatu yang jarang sekali kita temukan di toko buku, kan?
Selain dari sisi konspirasinya yg melibatkan agen NRO, kelompok/sekte fanatik, dan para suku Mayan sendiri, ada satu hal yg sangat-sangat menarik hati. Fiksi Sejarah suku Maya dan isu global tentang kiamat 2012. Benarkah akan terjadi kiamat pada tanggal 22 Desember 2012? Who knows. Dan disitulah akar permasalahan dari semua kisah petualangan ini. M.G. Harris sukses memuaskan rasa penasaran saya tentang kisah bangsa Maya yg terkenal memiliki peradaban tinggi dan rasa tertarik mereka terhadap astronomi yg besar. Meskipun tidak diceritakan secara mendetail demi keegoisan sisi fiksinya, namun cukuplah sebagai pengantar bagi orang yg awam mengenai keberadaan bangsa Maya serta ramalan.
Dari semua aspek diatas saya tanpa ragu ingin memberikan 5 bintang untuk Joshua Files: Invisible City. Namun sungguh sayang, saat membaca semakin kebelakang saya semakin sesak napas dan hampir saja memaki penulisnya dalam hati karena merasa banyak sekali plot-plot yg hilang atau sengaja disembunyikan. Kata lain ceritanya nanggung. Banyak sekali yang belum selesai, seperti plot gelang Itzamma yg hilang, misteri pembunuhan ayahnya yg belum tuntas, mengapa ada NRO dan sekte fanatik yang sangat bernafsu untuk membunuhnya, dan Ixcel--gadis misterius yg kabur dari rumah. Usut punya usut, ternyata akan ada sekuel dari novel ini yang judulnya Joshua Files: Ice Shock. Can't hardly wait to read this one. Semoga pihak GPU bisa menerbitkannya lebih cepat dari perkiraan saya.
Akhir kata, saya beri total 4 bintang untuk Joshua Files: Invisible City karena novel ini bersambung. Haha.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Ya ampuuun. Meski tokoh utamanya, Josh Garcia, berusia 13 tahun, tapi tampaknya buku ini bukan untuk middle grade. Apa yang dialami Josh terlalu mengerikan untuk buku middle grade. Ayahnya, arkeolog peradaban kuno Maya yang bernama Andres Garcia, meninggal dengan cara yang sangat mengerikan. Pesawat yang ia naiki jatuh di hutan Meksiko. Detail yang terjadi pada tubuhnya bisa dibilang sangat sadis. Namun, polisi kemudian menemukan bahwa mayatnya dalam kondisi tercekik, yang artinya itu bukan kecelakaan, melainkan pembunuhan.
Tersangkanya kemudian ditangkap. Suami dari seorang wanita yang disangka adalah selingkuhan ayahnya. Ibu Andres langsung shock. Josh memutuskan berangkat ke Meksiko untuk menyelidiki misteri di balik kematian ayahnya. Ia ditemani oleh Tyler, temannya di klub capoeira dan Ollie, gadis yang sempat jadi komentator setia di blognya.
Petualangan panjang pun menanti Josh di Meksiko. Di sana ia dikejar-kejar oleh para agen NRO (National Reconnaissance Office) yang bengis. Salah satu anggotanya, Simon Madison, adalah orang yang merampok rumah Josh. Ia tak hanya bertemu dengan kakak perempuan beda ibunya, melainkan juga sebuah tempat tersembunyi di bawah tanah tempat para anggota suku Maya masih hidup dalam gelimang teknologi yang sangat canggih. Rupanya mereka bersembunyi di sana setelah penaklukan suku Maya oleh bangsa Spanyol. Tempat itu bernama Ek Naab. Tak ada arkeolog yang tahu soal keberadaan tempat ini.
Josh kemudian mengembang misi sebagai seorang Bakab Ix, seorang penjaga buku codex kuno. Misinya adalah mencari Codex Ix yang berisi pengetahuan untuk menghadapi kiamat yang diramalkan Suku Maya akan terjadi pada 12 Desember 2012.
Kisah ini menjahit unsur sains fiksi dan supernatural dengan sangat rapi. Aku berharap bisa menemukan buku-buku selanjutnya di Perpustakaan Kota Malang.
Kelemahan buku ini menurutku cuma satu: font yang dipakai untuk menulis isi blog Josh itu sangat susah dibaca. Bikin pusing aja. Mana isinya banyak banget.
The invisible city by M.G. Harris was a fantastic novel it was fast paced action packed and well thought out the plot of the story didn't go too quickly for the reader not to understand and not too slow for them to get bored. The story starts off in Oxford England where the main character Joshua, and his parents live. One day Joshua comes home to find the terrible news that his father died on a archeological dig in Mexico. They say it was a plane crash that killed him but Joshua thinks otherwise. So he sets out with the help of two of his friends they search to area in which his father was working the more they search the more they find and the deeper they get entwined with the fate of the world. The book was quite interesting giving another putting another idea in the pool of Mayan conspiracies, But this one was well thought out it kept its pace throughout the novel and everything was somehow connected,I'm not sure whether or not all of the facts that were used in the story were true or not but some of them were, which made the story that much more fun to read. Overall it was an awesome book, meant for young adult readers who are looking for an adventure.
İsmi ilgimi çekince düşünmeden başladığım bir kitap oldu ancak ilerledikten sonra kitabın aslında çocuk-genç kitabı olduğunu fark ettim ve yarım bıraktım. Kitap yazıldığı yaş aralığına göre uygun ve güzel gibi, ancak ben doğal olarak basit buldum.
Joshua Files: The Invisible City dimulai dari hilangnya dr. Andres Garcia di Meksiko secara misterius. Pihak berwajib menemukan reruntuhan pesawatnya dan tubuh sang doktor dalam keadaan mengenaskan. Mereka memutuskan bahwa itu merupakan pembunuhan dan dengan cepat menangkap pelakunya. Terlalu cepat bahkan. Bagi si tokoh utama cerita, Joshua Gracia, dia tidak bisa menerima fakta itu begitu saja. Mengendus adanya konspirasi, dia memutuskan menyelidiki. Ternyata kematian dr. Gracia membawanya pada serangkaian petualangan maut; dalam penyelidikannya, Joshua menemukan potongan surat Calakmul yang menyebutkan berbagai kota tersembunyi yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Diluar dugaan dia mendapatkan musuh yang berupaya merebutnya. Surat itu rupanya petunjuk untuk menemukan sebuah Codex rahasia bernama Codex Ix, codex yang tak pernah ditemukan para peneliti sebelumnya. Konon dalam Codex Ix tercantum rahasia mengenai kiamat ala penanggalan Maya yi 22 Desember 2012, keberadaan UFO dan semua petunjuk itu membawanya pada sebuah kesimpulan bahwa ayahnya mencari Codex Ix di kota Ek Naab, sebuah kota yang hilang tertelan jaman. Kota yang bisa jadi jauh lebih maju, kota yang tersembunyi dan penuh bahaya. Kota dimana Codex itu berasal.
Nah, kembali ke cerita. Dengan segenap iming2 akan misteri Codex dan kota yang hilang, premis buku ini menjanjikan saat membelinya. Tapi kok yah... rasa2nya gue terlalu muluk berharap. Sebab terus terang, ini adalah buku yang separo bab2nya gue habiskan sambil menahan godaan untuk tidak melemparkannya ke luar jendela. Kenapa?
Yah... jawabannya membutuhkan sedikit penjelasan panjang. Pertama, terus terang ceritanya sangat membingungkan untuk diikuti. Timbul tenggelam. Kedua, penyelesaian masalah demi masalah terasa sangat digampangkan sampai2 gue sebagai pembaca merasa diremehkan oleh si pengarangnya. Ketiga, tingkat kelebaiannya cukup mengkhawatirkan karena sudah lewat ambang batas yang bisa gue terima. Keempat, karakterisasinya lemah. Sekadar iklan lewat kalo boleh jujur. Tokoh utama cerita ini adalah Josh Gracia, lalu temannya Olivia 'Ollie' Johnson, dan Tyler. Ketiganya bukan teman terlalu akrab, Joshua hanya mengenal Ollie dari blognya, dia bahkan tidak pernah tahu nama asli gadis itu sampai akhirnya mereka bertatap muka. Dan bagaimana caranya Ollie bisa menemukan Joshua, gue juga kurang paham. Tidak dijelaskan. Sempat terpikir oleh gue bahwa Ollie ini sebenarnya salah satu agen yang mengincar surat Calakmul itu, tapi nyata2nya nggak tuh. Peran kedua orang ini sangat minim di sepanjang cerita, kecuali saat Josh dalam bahaya dan butuh diselamatkan secara 'ajaib'. Kemudian ada kakak tiri Joshua, Camilla, yang muncul lalu mati hanya dalam jarak dua bab, astaga... terlalu singkat. Tak jelas.
Gue mulai meragukan integritas cerita ini ketika si tokoh utama bermimpi aneh dan mendapatkan petunjuk soal mimpi. Terus terang ini bukan hal yang gue pikirkan saat membeli ni buku, gue tidak suka mencampur baurkan mimpi ajaib dengan pencarian harta. Yang gue inginkan adalah teka teki murni dan kemampuan otak untuk memecahkan maksud di baliknya. Coba bayangin, sudikah kalian membaca The Da Vinci Code kalo seandainya Profesor Langdon mendapatkan petunjuk untuk memecahkan teka-teki di sepanjang buku, melalui mimpi???
Lalu seusai mimpi itu segalanya terasa makin kacau, seperti main kereta halilintar yang keluar dari jalur. Seusai bab ke-16, gue tambah frustasi. Yang paling menggelikan jelas Joshua bertemu Ixchel, seorang gadis misterius di hutan yang menyelamatkannya lalu memberinya petunjuk bagaimana menemukan kota hilang itu, dan lenyap begitu saja? Busyet... what? The?
Ini kota yang hilang selama RIBUAN TAHUN, GUYS! Kenapa mendadak nemuinnya segampang kalo lo nyasar di Pejompongan trus ada tukang ojek ngasi tau jalan?
Sehabis itu dia menemukan pintu masuk Kota Ek Naab semudah mengetuk pintu, lalu apa lagi? Ternyata kota itu adalah kota bawah tanah yang modern dan necis abis lengkap dengan fasilitas internet.
Padahal penggambaran pertamanya begitu angker dan menakutkan bahkan untuk menemukannya harus melewati ringatan marabahaya ditambah lagi kejaran agen2 misterius yang ga jelas afiliansinya. Rasanya jadi. Oh... jadi gitu doang?
Begitu memasuki kota Ek Naab, gue langsung merasa deja vu dengan film Atlantis The Lost City. Apalagi dengan keberadaan Muwan (kendaraan terbang berteknologi antigravitasi) yang bersliweran semakin membuat pikiran gue melayang ke Atlantis The Lost City. Lagipula semakin gue membaca mengenai orang2 kota ini, semakin gue menginginkan Joshua memutuskan segala pertalian dengan mereka. Mereka menyebalkan! Dan lebih buruk lagi, Joshua adalah salah satu pemegang sah Codex Ix! Dia adalah seorang Bakap Ix, hanya dia dan keturunannya yang diperkenankan memegang buku itu, orang lain yang menyentuhnya akan tewas seketika.
Oh... so he's the chosen one then.
Bagi gue, cerita ini sangat simpang siur. Bangunan plotnya super berantakan dan kabur, tidak jelas mau dibawa kemana, tercampur baur antara supranatural, sains fiksi, sejarah, mitologi, dan ramalan jadi satu kacau balau. Gabungan semacam ini bisa saja terjadi tapi buku ini kurang berhasil menyatukannya, alih2 gue harus memunguti satu persatu sambil mencoba mencocokkan pasangannya. Pusing tujuh keliling!
Buku ini lebih bagus kalau:
1. Mbok yang meyakinkan dong kalo bikin storytelling, memunculkan gadis kecil misterius di tengah hutan hujan tropis dalam kegelapan malam sebagai penunjuk jalan tanpa penjelasan masuk akal jelas2 bukan cara yang bagus untuk membawa cerita, oke! Itu lelucon! LELUCON!! 2. Jagalah kerapihan dalam membuat cerita. Seperti menggambar, menulis pun juga harus rapih dan berunut. Sebab kalo tidak, dijamin pembaca pusing. 3. Seumur hidup gue baru tau ada cerita code cracking yang dipecahkan dengan bantuan mimpi gaib. Itu terdengar seperti sinetron yang dibikin sama Raam Punjaabi. Plis deh, ini bukan Cinta Fitri kan? 4. Cerita ini sejenis kayak Indiana Jones meets X-Files. Tolong dasar ilmiahnya dipertegas lagi, referensinya digali lagi, penjelasannya diperbanyak; jadi pengarang ya mesti lebih rajin dan lebih pinter dari pembacanya kan? 5. Karakter dalam novel haruslah efektif, jangan dibikin trus peranannya kek iklan lewat. 6. Musuhnya diperjelas. Di Fringe ada Massive Dynamic, di Lost ada Dharma Initiative, di Blood Oath Series ada Shadow Company. Bahkan di Conan aja ada kelompok pria berjubah hitam. Siapa musuh dalam dunia Joshua Files??? Tak ada petunjuk. Dan sori aja cuy... buat ukuran musuh mereka terlalu lemah. SUCKS!
Sebagai ide Invisible City menarik tapi eksekusinya tergolong acak adut. Penuturannya tidak bagus, membingungkan pembaca.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Saya menutup novel ini dengan helaan napas panjang. Kesedihan Josh di akhir cerita seolah mengalir dalam diri saya. Novel ini bercerita tentang Joshua, anak laki-laki arkeolog Meksiko dan dosen Sejarah Inggris. Remaja 13 tahun yang tinggal di Oxford, Inggris. Kehidupannya yang biasa mendadak berubah setelah kematian sang ayah saat melakukan perjalanan arkeolognya di Meksiko. Terlebih setelah mengetahui ayahnya dibunuh, bukan meninggal karena kecelakaan. Penyelidikan Josh tentang kematian sang ayah yang dicurigai memiliki keterkaitan dengan artefak bangsa Maya, membawanya bertualang di Meksiko. Ia diburu dan dibebani tugas berat di usianya yang masih belia.
Jalan ceritanya seru. Sulit menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Sekali waktu saat ketegangan menurun, tiba-tiba saya seolah dihentakkan pada ketegangan berikutnya. Menggunakan sudut pandang orang pertama, Josh, membuat rasa penasaran kian berlipat atas apa yang terjadi pada tokoh lain yang tidak bersama atau diketahui Josh. Ini buku keren. Tak sabar rasanya membaca petualangan Josh selanjutnya di buku kedua.
I enjoyed this book because of the mystery/action. The story line always keeps you guessing what can happen next. I like how the story takes place in a few different settings. I like books that make me feel like I am a part of the story. I am still reading this book but so for its pretty good.
I only have one dislike about this book. The only thing I do not like about it is that at times there can be slow moments. I know to build the story line there are slow moments, but in my opinion, I don’t like long slow moments in books. Since I am still reading but do not have much left, there may not be too many more slow moments left. Even though I have a minor dislike I still like this book very much.
I rate this book 4 stars. It is a very good book and how the story line runs very well and has many surprises in some parts. I would recommend this book to pretty much anyone who loves mysteries. I would also recommend this book to anyone who loves action. Some parts can be a little slow but will always have you still wondering and trying to figure out the mystery.
An Ok read. Being 25 perhaps makes me a little old for this young adult novel as it does seem to be quite simply written at times, lacking detail and making it hard to imagine the storyline in as much depth as I'd like. Another caveat is the age of the main character. I understand that Josh has to be young to all for him to grow up across the series, however 13 years old is unbelievably young for how he behaves. There's one point in the story where he pretends to be a vending machine engineer to escape the "bad guys" looking for him...he escapes by walking past the reception saying "All fixed for you, call me again if it breaks again". I struggle to move on from how unbelievable this is as he is supposed to be a 13 year old boy.
That being said, the lack of depth in the descriptions does make for a very fast paced storyline. You can progress through the book quickly and the fast pace keeps you interested. I only wish everything was described in more depth.
Ein sehr actiongeladener Jugend"thriller" mit Basis von Verschwörungstheorien. Klang für mich ganz gut, und ich war schlussendlich auch nicht enttäuscht! Die Action war von Anfang an da und ich hatte das Gefühl, der Autor hatte ein sehr klares Konzept der Geschichte. Das Buch ist auch nichts für seichte Gemüter - es gibt diverse Todesfälle und ja, die werden auch unschön beschrieben. Zwischendurch gab es schon ein paar längen und unsere Protagonisten sind nicht unbedingt die absoluten Sympathisanten, aber alles in allem fand ich es ziemlich solide und mochte es gerne, wie die Verschwörungstheorien eingebaut waren - fand ich mal was anderes! Innovativ.
Kaip atrodytų Indiana Džounsas paauglystėje? Manau, kad taip kaip Džošua Garsija šioje knygoje. Paprastas paauglys, kritinėse situacijose linkęs į ašaras. Žmogiškas, kaip ir mes visi, o ne herojus iš komikso. Kūrinys tikrai praturtino mano žinias apie majų istoriją, religiją ir pačios tautos papročius, tačiau tas nuolatinis liežuvio laužymas skaitant ispaniškus pavadinimus... Apturėjau tikrą liežuvio lavinimo pamokėlę... Pastaba Obuolio leidyklai knygoje trūksta 30 lapų(!) svarbiausios, kulminacinės vietos. Chebra, būkit geri pataisykit savo leidybinę, "menką" klaidelę. Nes nors viskas baigėsi gerai bet, blemba, norėjosi viską paskaityti, o buvau iš dalies apvogta. Už tai ir 4/5 ❤️
This book is very intriguing and super adventure for a 13 y/o boy. For me, Josh is way too young for this super adventure. But he was a smart boy and brilliantly intelligent! I love the character. Invisible city is such a brilliant title cause it's all about a hidden, secret and mysteries lost city that actually exist! And the codices are so mind-blowing. I wish to meet Josh again in his next adventure and I wish for him to grow up to a smart, handsome teenager.
I will refuse to finish this, but I’m more than halfway done so I will count it, bc I didn’t read this for nothing. I mean this whole book feels like a fever dream, because so much his happening in an short amount of time, like? And I will never know if the father is for real dead or not but I will not put up with five books just for this information. To be fair, If I was 13 I probably would’ve liked this
Honestly one of my favorite books, the joshua files series is what got me back into reading. I love the story first of all, but also the way it is written. It is an all rounder, in my opinion. (+ it means so much to me :)
Amazing book. Even though it is the first book, I thought it was the first. Still, this is an amazing thriller to begin the series. There is even more action in the second.
This is a children's book based around the Mayan civilisation and is quite a good adventure. It travels between Oxford and Mexico and is non- stop adventure
I read this when I was younger and in the target age and I loved the story. I've just finished re-reading it as an adult and I still enjoyed it as an easy/quick read!