What do you think?
Rate this book


256 pages, Paperback
First published November 12, 2018
Berlanjut dari buku Sebelumnya tentang versi Fiksi dari anaknya Okky Madasari yang juga bernama Mata berjudul 'Mata menjelajahi Nusantara' tak lama ditahun yang sama dengan terbitnya Mata di Tanah Melus lanjutannya langsung diterbit dengan kali ini Pesawat kecilnya mendarat, kali ini untuk menetap (iya menetap, makusdnya keluarganya pindah) apa Buku yang kedua dari seri kecilnya Bu Okky lebih baik? mari kita lihat.....
setelah petualangan 'kecil' yang dialami Matara, kehidupan di sekolahnya berjalan mulus, hingga setelah ia lulus SD. dimana, dia tidak diterima di SMP Favorit yang diiamkan dirinya bahkan Orang tuanya, membuat Matara menyalahkan semuanya (bahkan Internet & Youtube) tapi dunia tidak hancur dimatanya. sisi baiknya Papanya Matara dapat pekerjaan baru, Pekerjaan yang membawa sang Ayah bersama Keluarganya itu untuk pindah ke Pulau Ternate di Maluku Utara, sesampainya keluarganya Matara Tinggal di Pulau itu Matara yang mengira dia akan dapat teman baru di sekolah barunya, malah disuruh Homeschooling bersama Mamanya (tenang saja pelajaran Agama ada guru tersendirinya, Pak Zul) tapi, Belajar di Rumah tidak cuma menjadi masalah Bagi Matara, karena ada masalah lebih mengesalkan bagi diri Matara, yakni Pulau ini, Pulau Ternate yang juga bernama Pulau Gapi yang membawa masa lalu didalamnya.
Buku ini mengambil sudut pandang yang berbeda kali ini dari pada buku sebelumnya, yang satu ini sudut pandangnya tidak cuma tertuju pada Matara sendiri, lebih tepatnya sudut pandangnya sudah pada pandangan ketiga yang membuat cerita lebih memiliki kebebasan dalam Ekspansi dalam premis Buku ini yaitu 'masa lalu' penggunaan Chapter juga begitu unik, yakni memakai Chapter utama dengan memakai judul nama, lalu didalamnya memiliki sub-Chapter yang memakai Angka bagaikan sebuah sambungan. Bicara soal masa lalu, settingnya berjalan maju-mundur dimasa lalu dari Tokoh2 di buku ini. selain Matara yang masih memiliki sikap yang sama dengan buku sebelumnya, ada Tokoh2 lain yang menemani Matara, yakni sekor kucing Hitam bernama Mewo dari game OMORI Molu dimana kucing ini bisa berbicara bahasa Manusia & Hidup Abadi, juga ada Laba-laba penjaga sebuah 'Benteng Pusaka' dengan Racun mematikan & bisa menulis (biasanya untuk membari Peringatan) seperti yang disebutkan kedua Tokoh tadi adalah unsur Fantasi di Buku ini yang berbeda dari buku sebelumnya yang Mistis, kali ini lebih kearah keajaiban Hewan Fana, yang tidak bisa dipikirkan secara Logika.
Tapi, di Buki ini. walaupun merupakan Buku anak2, tak luput dari yang namanya Kekurangan, seperti di buku sebelumnya dari keputusan yang diambil sang Tokoh (lebih meraju ke Ortu-nya Matara) seperti, kenapa Matara berada di Pulau Gapi adalah sang Ayah, yang bisa dapat pekerjaan di kota Jakarta selaku Ibu Kota malah mendapatkannya di Pulau tersebut, yang sepertinya untuk kepentingan Plot untuk tetap berjalan, juga keputusan untuk Homeschooling-nya Matara dari Ibunya yang dirinya mengira sebagai orang yang 'Terpintar' sepertinya membuat sesuatu membingungkan, apa lagi ada Plot-hole di Buku ini. salah satunya, dimana 2 Buaya keramat yang menjaga Tolire? apa kepentingannya bagi Matara? peran mereka cuma meraju ke Molu apa lagi tentang peran sang Sultan & Pak Zul.
Episode yaitu, tentang menjaga Pusaka2 peninggalan masa lalu, supaya tidak dihancurkan oleh orang2 yang Rakus, sepertinya ini cukup Klise tapi maklum, sebenarnya ini Buku dimaksudkan untuk anak2 diatas 10 Tahun. Jadi........ sepertinya itu saja Review saya Hari ini, Terima kasih & Sampai jumpa di Review buku Berikutnya, daaaa! daaaaaa! ;) :]‘A beautiful tale filled with adventure, fantasy, and history, topped off with a pinch of friendship, and a sprinkle of geography’