Saka, pria—dengan mulut terlalu jujur—yang dipermainkan takdir. Menyukai seorang wanita keras kepala yang sulit sekali untuk diraih. Menerima sekali-dua kali penolakan membuat egonya tersakiti dan memilih untuk menyerah—kala itu.
Nadia, wanita bebas yang tidak ingin dikekang, selalu memungkiri bahwa dia mempunyai perasaan yang sama terhadap Saka. Berkali-kali menjalin hubungan dengan pria berbeda dan selalu menjadi yang pertama untuk mengakhiri hubungan mereka.
Bertemu kembali setelah sekian tahun sama-sama mencoba untuk saling melupakan, membuat Nadia dan Saka salah tingkah. Terlebih lagi, pertemuan itu merupakan rencana dari kedua sahabat mereka. Ibarat mengurai kembali benang kusut yang telah lama digulung, masa lalu mereka terlalu sulit untuk diluruskan.
Saat Saka mencoba untuk mengurai benang tersebut, Nadia justru menunjukkan sikap sebaliknya.
Baca buku ini tu definisi jodoh ga kemana. Setelah bertahun tahun ga ketemu, ga komunikasi, pertemanan berakhir dengan ga baik padahal saling suka satu sama lain tapi karena saat itu belum dewasa, masih mentingin ego, akhirnya setelah bertahun tahun dipertemukan lagi dengan versi lebih baik, lebih dewasa. Gemes liat interaksi Saka-Nadia.