Jump to ratings and reviews
Rate this book

24

Rate this book
Katanya, ditinggalkan tanpa pamit adalah kehilangan yang paling sakit. Karena itu Ngit, jika pergiku tiba-tiba, bisakah kamu mengirimkan surat-suratku pada mereka? Aku minta tolong padamu untuk memberikan surat-surat itu kalau aku benar-benar pergi lebih dulu. (Potongan surat Biru kepada Langit)
Semua yang yang datang tiba-tiba memang selalu membuat manusia terkesima, apalagi kabar duka. Sebuah telepon di 17 Maret 2015 sore begitu mengagetkan Langit. Hati lelaki itu terpukul mendengar kabar Biru—kembarannya—ditemukan tidak bernyawa di dalam mobil yang terparkir di pinggir jalan raya.

Sebulan setelah peristiwa duka tersebut, Langit menemukan peti berwarna hijau mint di bawah tempat tidur Biru. Peti berisikan 24 amplop surat, termasuk untuk dirinya. Surat untuknya berisikan salam perpisahan dan permintaan Biru untuk mengirimkan 23 surat lainnya. Di dalam hati, lelaki itu bertekad menjalankan permintaan terakhir kembarannya, berharap menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan besar yang tercetak jelas di otaknya.

Mengapa Biru menulis surat-surat ini?
Kepada siapa saja surat-surat ini dikirimkan?
Adakah hubungan antara surat-surat ini dengan penyebab kematian Biru?

232 pages, Paperback

Published November 19, 2018

9 people are currently reading
87 people want to read

About the author

Ossy Firstan

2 books102 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
19 (23%)
4 stars
37 (45%)
3 stars
21 (25%)
2 stars
1 (1%)
1 star
4 (4%)
Displaying 1 - 29 of 29 reviews
Profile Image for Adara Kirana.
Author 2 books207 followers
January 4, 2019
4.25

Selesai baca buku ini dalam sekali duduk dan sukaa :').

Saya suka kisah kehidupan Biru yang diceritakan sepotong-sepotong, biasanya tergantung surat untuk siapa yang lagi dibahas, tapi nggak bikin bingung dan bikin pengin terus baca. Entah berapa kali saya berkaca-kaca setiap baca surat Biru atau flashback kehidupan Biru.

Buku ini juga bikin saya tambah ngeh tentang apa itu ADHD. Saya jadi merasa lebih 'kenal' sama Biru walaupun dia udah nggak ada.

Saya juga suka dengan salah satu pesan yang disampaikan (yang kurang-lebih bisa dirangkum dalam kalimat terakhir di buku ini: Bahwa terkadang mengikhlaskan tidak membutuhkan banyak alasan).

Ah, saya nggak tahu harus ngomong apa lagi. Semoga tenang di sana ya, Biru :').

p.s surat yang paling bikin saya paling sedih itu surat untuk Langit, Ome, Ode, dan Orion :').
Profile Image for Nellaneva Nellaneva.
Author 7 books157 followers
March 6, 2019
24 adalah novel kedua yang tokoh utamanya berusia 24 tahun dan kubaca ketika sedang berusia 24 tahun juga. Yang pertama adalah Veronika Memutuskan Mati karya Paulo Coelho. Keduanya bertema mental ilness dan kematian, tetapi dibawakan dengan penyajian berbeda dan memberi pesan yang berbeda pula.

Awal membaca 24, aku banyak dibuat ingin menangis. Meskipun ulah dan tingkah Biru yang mengidap ADHD sangat menggemaskan, tetap saja cerita tentang kematian selalu menyedihkan :( Di pertengahan buku sempat terasa datar, dan aku makin tak sabar mencari tahu apa yang terjadi pada Biru seperti halnya Langit, tetapi penutup cerita rupanya tidak sesuai ekspektasiku yang ketinggian. Namun, memang cerita seperti ini patut diakhiri secara cathartic. Sebab 24 semata mengajarkan kita untuk belajar mengikhlaskan kepergian seseorang, meskipun yang tiba-tiba itu selalu tidak menyenangkan.

Yang paling berkesan dari 24 bagiku adalah kenangan-kenangan masa kecil Biru di mana dia masih berjuang dengan ADHD-nya, tentang betapa 'keunikan' Biru bisa sangat menyulitkan bagi keluarga dan teman-temannya, tetapi mereka semua dengan lapang dada menerima hal itu sebagai bagian dari diri Biru. Aku senang bisa dapat banyak wawasan tentang ADHD dan 'keunikan-keunikan' lainnya di dalam cerita ini~ Dan jadi berharap ketemu orang bernama Rimba Belantara wkwkwk sungguh ingin aku berteman dengannya XD

Selamat untuk terbitnya 24, Bangos! Kutunggu karya-karya lainnya :)
Profile Image for Nureesh Vhalega.
Author 20 books151 followers
April 9, 2020
Actual rating: 4.5

Fix baca ini harusnya dikasih warning dulu: siapkan sekotak tisu! Jujur, aku sampai selingkuh sama 3 buku haha-hihi sebelum lanjut baca ini. Karena bikin air mata meleleh banget 😭 aku suka gaya nulisnya, aku suka karakterisasinya. Dan aku paling suka penggambaran segala hal yang dibahas di dalamnya.

Ikhlas itu memang bukan sekadar kata-kata.

Recommended banget buat yang suka cerita mengandung bawang dengan bahasa puitis.
Profile Image for Liliyana Halim.
309 reviews235 followers
April 5, 2019
Rasanya habis baca ini jadi malu sama diri sendiri. Terkadang anak yang memiliki kebutuhan khusus (kebutuhan khusus disini bukan dalam arti negatif ya) lebih baik daripada kita yang normal. Seperti Biru 😍.
Profile Image for Ayatin Anisa.
47 reviews2 followers
February 12, 2019
📜blurb dan judulnya menarik, begitu pula dengan covernya
📜 tema 24 surat ini sebenarnya udah kece, hanya saja aku kurang sreg eksekusinya.
📜 emosinya cukup masuk hampir di semua surat. But, aku butuh lebih lagi interaksi Biru dengan 24 orang ini. Apalagi ADHDnya perlu dieksplore lebih banyak 👍
📜 alurnya cukup rapi tanpa ada "boooomm". Dan aku nggak nemu typo 😄
📜 karena tokohnya terlalu banyak, porsi mereka masih kurang di dalam cerita. Tapi, nama-nama yang dipakai penulis bagus-bagus 😊
📜 Dan karena ini novel debut, aku rasa penulis cukup bagus membangun feel novel ini. Karena tema keluarga emang nyaris menguras emosi pembaca 😃
📜 layoutnya kece dengan font yang pas.
📜 kak @ossyfirstan terima kasih udah menulis cerita Biru Bumi Rinjani 😄 Maafkan reviewku yang agak kacau ini 😬
Profile Image for Alya N.
306 reviews12 followers
December 17, 2019
Saya ngga tau saya aja yang norak, jarang nemu buku dengan tipe tema cerita begini, atau memang tema cerita begini jarang ada? Menyenangkan membacanya. Tiap lembar selalu ada daya tarik untuk membalik lembar berikutnya.
Tiap chapter mewakilkan karakter tiap 23 orang terdekat si tokoh utama.
Novel ini rasanya personal dengan saya. Kebetulan usia nya sama sama 24, beberapa traits dari karakter utama juga mirip dengan saya.
Pun kebetulan, latar belakang ceritanya Provinsi Lampung, tepatnya Kota Bandarlampung, Kedaton pula. Menyenangkan membaca cerita yang kamu tahu dan hafal betul tempatnya. Senyum senyum sendiri ketika nemu penyebutan lokasi lokasi yang kamu kenal. Apalagi karena Bandarlampung cukup jarang dijadikan sebagai latar belakang cerita cerita fiksi begini, jadi begitu ketemu ini, rasanya senang.
Profile Image for Aulia  Rofiani.
326 reviews4 followers
July 19, 2019
Adohhhhh, buanjir ini pas baca akhir2 halaman 😭😭😭😭. Dalem banget ya ampun. Ide ceritanya simple, tapi permainan kata2nya bisa dibilang nyelekit dan ngena gitu 😭. Cukup bikin betah baca, walaupun sempet bosen di tengah, tapi akhirnya penasaran juga sih sampe diabisin sehari doang. Huhuhu. Gue pengen punya ade kaya Biru 😭. She is soooo lovable. Bakalan re-read lagi nih keknya.
Profile Image for nàla.
25 reviews
November 27, 2020
Ceritanya bagus, ringan dan menyentuh sekali! Tipikal buku yang selesai baca dalam sekali duduk, sebab gaya penulisan kak Ossy yang mengalir dan membuat penasaran. Penyampaiannya juga nggak bertele-tele, jadi nggak bikin bosan. Mungkin ada beberapa karakter yang rasanya “kurang hidup”, tapi nggak jadi masalah!

Terimakasih kak Ossy telah membuat karya yang sedemikian bagus, semangat terus berkarya! ^^
Profile Image for Ifa Inziati.
Author 3 books60 followers
April 7, 2020
Sampulnya menipu, ya. Karena doodle-nya, saya pikir ini bakal teenlit, tapi ternyata lebih dewasa. Di belakangnya juga tertulis 18+ meski tidak ada adegan grafis yang panas seperti di lini CityLite atau Le Marriage-nya Elex. Temanya memang 'dewasa' dan cukup menyentuh, yaitu tentang perjalanan griefing-nya Langit setelah saudarinya, Biru, tiada.

Kita memang nggak pernah tahu seberapa besar dampak keberadaan kita buat sekitar, tapi kita setidaknya bisa memilih mau memberi manfaat atau sebaliknya. Orang-orang yang bersinggungan dengan Biru, mulai dari keluarga hingga "musuh"nya pun ternyata mengalami duka yang sama. Saya masih belum paham kenapa Xylona segitu bencinya sama Biru meski tersiratkan, entah kenapa sayanya ragu itu bukan alasan dia haha. Tadinya saya pikir hubungan Langit dan Sand akan dibiarkan untuk disimpulkan sendiri, tapi ternyata ditutup dengan jelas.

Kayaknya saya nggak perlu meragukan penokohan Biru yang ADHD, karena yang saya lihat Brendon Urie pun sepecicilan itu haha. Adanya representasi semacam ini jadi nilai tersendiri. Bagian-bagian awalnya terasa hangat dan personal, mungkin karena banyak mengangkat masa kecil Biru. Saya suka di tengah-tengah cerita Langit sempat terhenti, karena mengantarkan surat dengan beban seberat itu, apalagi dari kembaran sendiri, pasti melelahkan.

Setelah Langit rehat sebentar dan lanjut mengantarkan surat lagi, pola alurnya sama dengan di separuh awal cerita. Surat diterima, kilas balik saat Biru masih ada dari perspektif penerima surat, adegan retrospektif (?), kembali ke surat selanjutnya. Seharusnya saya merasa dekat dengan Biru, tapi di sini saya hanya bisa mengenalnya. Mungkin karena porsi tiap penerima suratnya sama, mau itu orangtua ataupun penjual pempek. Perpindahan antar tokoh yang menerima surat juga cukup cepat, sehingga belum juga saya menyelami perasaan Ome, saya harus lanjut ke saudara atau teman-teman Biru dulu.

Gaya bertuturnya mengalir, sesuai dengan mood tema novelnya. Hanya tone ceritanya yang sedikit membingungkan karena di bab satu bahasanya lebih 'berat' dengan paragraf panjang dan pemilihan kata yang baku, lalu ada beberapa perumpamaan yang terdengar ganjil karena buat saya kurang sesuai di situasi sedih dan haru seperti itu. Misalnya:

Semakin Langit ingin mengusir, semakin ingatan itu menetap parkir.


Saya sebetulnya suka rimanya, tapi karena kata 'parkir' saya jadi teringat tukang parkir dan lapangan parkir alih-alih merasa diyakinkan dengan pilunya ingatan Langit.

Dari namanya, banyak orang menduga ia berdarah campuran--seperti Harry Potter, misalnya--dan tebakan itu benar.


Kayaknya Harry Potter terlalu jauh untuk definisi blasteran, bisa pakai nama artis saja agar lebih grounded. Tapi mungkin ini saya saja yang kurang relate hehe.

...seperti saudara sesama kecoa, sesama kucing, atau sesama daun bawang.


Kenapa daun bawang untuk perumpamaan friendzone? Mungkin maksudnya lebih ke humor, tapi saya jadi menangkapnya betulan daun bawang yang bersaudara (?)

Nah, iya. Sepertinya perumpamaan yang sedikit berhumor ini yang mengurangi tone semi-baku agak-serius yang saya sangka sudah dibangun dari awal.

Unsur-unsur lainnya terasa segar, terutama latarnya. Saya kurang tahu apakah Ome dan Ode itu panggilan khas untuk orangtua di Lampung atau bukan, tapi kalau iya berarti bagus sekali. Ada selipan soal tumbuh kembang anak, jadi berasa diingatkan lagi.

24 adalah sebuah novel yang unik, hampir senapas dengan manga atau dorama yang tiap episode satu kasus, tapi tetap ada tulang belakang plot yang jelas. Banyak ilmu yang bisa didapat, juga amanat yang bermanfaat. Menulis tentang kematian memang tidak mudah, tapi saya suka dengan kesimpulan yang diberikan. Semoga Biru damai di sana.
Profile Image for Yuliyalia (Kaktus) .
26 reviews1 follower
December 22, 2020
Awal beli buku ini karena cover ny warna tosca+judulnya juga unik 24. Selesai baca buku ini gak tau mau ngomong apa, dari chapter pertma sampai akhir keluar air mata gak berenti. Jarang banget nemu novel wattpad yang begini. Dari novel ini belajar bahwa kita hanyalah titipan di bumi ini. Kita gak akan tau kapan kita pergi menemui sang pencipta.
Profile Image for serenity.
29 reviews1 follower
February 15, 2022
Jujur aja saya agak kecewa sama ending dari buku ini. Sama seperti karakter utama Langit di buku ini, saya juga banyak berspekulasi tentang apa yang terjadi dengan Biru. Namun sepertinya jawaban yang saya terima tidak sesuai harapan saya, sama seperti konflik yang terjadi dengan Langit.

Semua cerita dalam buku ini membuat saya sulit menerima apa yang sebenarnya terjadi, dan memang begitulah maksud dari buku ini. Tidak segalanya harus memiliki alasan, terkadang kita malah memberikan alasan tersendiri karena kita tidak dapat menerima apa yang terjadi, sementara apa yang seharusnya dilakukan adalah menerima apa yang terjadi. Menerima dengan lapang dada memang bukan hal yang mudah, namun terkadang itulah yang semestinya dilakukan.
Profile Image for nasya.
778 reviews
September 30, 2022
walau ga bener2 ‘ketemu’ sama biru di buku ini, tapi ngerasa kayak udah tau sifat2nya dia. banyak scene yang bikin nangis, dan bikin ngerasa overwhelmed
Profile Image for Aditya Prabowo.
46 reviews7 followers
July 16, 2024

sebuah Novel tentang berita kematian & pesan terakhir yang disampaikan ini jugalah debut dari penulis kelahiran tahun 1994 ini, ceritanya tidak begitu panjang tapi, sangat bermakna didalamnya & cukup dark ingat Buku ini tentang postingan di Pinterest,/i> tentang 24 pesan sebelum mati

berkisah pada tanggal 17 Maret 2015 6 bulan sebelum 15 september 2015, sebuah Game Indie yang menggemparkan Dunia dirilis Biru Bumi Rinjani ditemukan Tewas di mobilnya dekat Kalinda, Lampung. tanah kelahirannya. kembarannya yang bernama Langit ingin mencari tahu tentang seluk-beluk dibalik kematian adik kembarnya tersebut. ia pergi ke Jakarta & menemukan kotak peti berisi sekitar 24 surat. surat2 ini dibawa kepada orang2 yang mendiang Biru kenal, sekarang Langit menjadi kurir pengantar paket, bisakah dia?

sama seperti Novel Tentang Kamu Novel ini bercerita tentang mengetahui kisah masa hidup Tokoh utama sebelum dia Wafat di Awal cerita & mencari petunjuk dari surat yang menguak masa lalunya tersebut. di kasus Novel ini berupa surat pesan Biru kepada orang yang ia kenal dengan jumblah sekitar 24 buah, kita dapat mengenal & penasaran tentang siapa itu Biru Bumi Rinjani selama 24 Tahun hidupnya, tentang pendapat terhadap Biru di mata orang yang menerima suratnya itu, kita juga tahu bagaimana rasanya merelakan Orang yang sudah mati & pergi dengan membawa pesan terakhir

begitunya Tragisnya seseorang jika orang tersebut Mati tanpa perpisahan & pengumuman. Manusia pada Akhirnya akan Mati & kita tidak tahu kapan

Profile Image for linath.
83 reviews20 followers
September 11, 2024
Menceritakan tentang Biru Bumi Rinjani adik kembar Langit yang meninggal pada umur 24. He write 24 letter before die and her brother give the letter for 24 people.
Ceritanya bagus, namun sampai ahir kita tidak menemukan alasan kenapa Biru meninggal.
Banyak sekali tokoh yang ada dalam cerita ini karena menceritakan kisah dari ke 24 tokoj yang menerima surat dari Biru. Namun tidak membuat cerita ini tidak nyambung malah memperkaya kisah dalam cerita ini meskipun hanya sekelebat dan tidak terlalu detail.
Bisa ditiru juga nih nulis surat kaya Biru gini:)
Profile Image for Autmn Reader.
879 reviews90 followers
June 18, 2023
Karena baca bukunya lama, jadi aku nggak ngerasain feel-nya. Di beberapa hal aku ngerasa heartwarming bacanya, tapi di lain hal aku juga bosan karena repetitif. 😂
Profile Image for Tatabughy.
27 reviews4 followers
January 19, 2020
beli ini karena baru tau pluto pamit ngeluarin buku “ikan kecil” padahal buku ini udh dluan keluar. Awal baca diwattpad ngira bakal semi2 misteri, ternyata nggak dong. bener2 dibikin kepikiran tentang biru dan langit gimana rasanya kehilangan saudara, tersentuh banget dengan ceritanya:( dlu setiap update di wattpad cpt2 baca karna penasaran akhirnya bentuk buku juga;)))
Profile Image for Leila Rumeila.
989 reviews30 followers
April 12, 2020
Di awal baca buku ini dibuat nangis, dan itu jadi poin utama yg menjadikan buku ini lumayan berkesan buat gue pribadi.

Gue membagi cara penulisan di buku ini menjadi 2. Penulisan dengan beberapa kalimat puitis dan penulisan dengan kalimat2 biasa.
Gue orang yg lumayan menyukai puisi atau sajak, akan tetapi anehnya gue engga menyatu dengan kalimat2 yg "dimaksudkan" untuk lebih puitis di buku ini.
Biasanya, buku yg memiliki tema katakanlah sedih dan puitis di dalamnya identik dengan kutipan2 dari sumber lain atau rangkaian kalimat2 emosional yg diciptakan sendiri oleh penulisnya.
Dan itu alasannya kenapa gue merasa kurang "nendang" untuk kalimat2 puitis di dalam buku ini, karena agak nanggung menurut gue.

Sebaliknya, gue justru suka penulisan di luar kalimat2 puitis tersebut, bagaimana diksi2 yg digunakan di buku ini "berbeda" atau mungkin gue sebut anti-mainstream dengan yg biasanya gue temukan di buku2 lokal lain.

1 hal yg paling utama kenapa tertarik baca buku ini a/ konsepnya, konsep yg engga biasa dan cerdas.
Dengan konsep tersebut gue berekspektasi bagian2 kilas balik antara Biru dengan masing2 ke-24 orang di buku ini pasti akan menarik.
Sayangnya, kisah2 tersebut cenderung datar.
Gue engga merasakan ada klimaks.
Sementara itu, tujuan Biru untuk menuliskan ke-24 surat sebelum ia meninggal, jujur menurut gue pribadi konklusinya agak kabur.
Bahkan, sampai akhir gue belum sepenuhnya menangkap makna sebenarnya tujuan itu.
Profile Image for Azfa.
293 reviews2 followers
December 15, 2021
Novel 24 ini adalah novel perdana dari Ossy Firstan yang baru kubaca setelah novelnya yang berjudul 'Ikan Kecil'. Berbeda dengan novel 'Ikan Kecil' dimana penulis mengangkat cerita tentang gangguan spektrum autis (GSA), maka di novel '24' ini penulis bercerita tentang tokoh yang mengalami ADHD dan setelah membaca beberapa artikel ternyata kedua hal itu memang berbeda ya?

Ada apa dengan angka 24? Apakah yang dimaksud 24 jam? 24 hari? 24 bulan? Ternyata 24 di sini adalah 24 surat yang ditulis oleh Biru Bumi Rinjani dan ditemukan oleh kembarannya, Langit Jingga Singgalang setelah beberapa pekan dari peristiwa duka dimana Biru ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di dalam mobil jeep merah.

Salah satu dari 24 surat itu ditujukan kepada Langit, di dalam surat itu juga, Biru meminta kepada Langit untuk memberikan surat-surat yang lain secara berurutan jika Biru pergi secara tiba-tiba. Apakah ada hubungan surat-surat yang ditemukan Langit dengan kepergian Biru yang terasa begitu sangat mendadak? Baca sendiri deh ya 🤧

Novel ini penuh dengan bawang, membaca setiap suratnya bikin aku nangis. Melalui 24 surat dari Biru, pembaca juga akan diajak untuk menulusuri kisah tentang Biru sekaligus dikenalkan dengan tokoh lainnya yang menarik. Hm, jika aku menjadi Langit, sepertinya aku tidak akan selambat itu untuk menyampaikan 23 surat lainnya. 😁

Tapi lagi-lagi setiap orang memiliki proses yang berbeda. Ditinggalkan secara sadar saja menyakitkan, maka apalagi jika ditinggalkan secara tiba-tiba oleh orang terdekat, tentu sangat menyesakkan. Novel ini, kembali menyadarkan untuk terus belajar ikhlas membiasakan diri tanpa kehadiran seseorang yang telah terbiasa hadir bersama dan juga bersiap dengan kematian yang bisa kapan saja datangnya. 💓

#jejak_sibuku
Profile Image for Jessamine K..
19 reviews
June 8, 2022
“Langit yang ditinggalkan Biru-nya”

Buku yang seharusnya sedih tapi berubah menjadi 𝘩𝘦𝘢𝘳𝘵𝘸𝘢𝘳𝘮𝘪𝘯𝘨 di baca karena isi surat-surat yang di tulis Biru.
Biru Bumi Rinjani, cewek keren nan hebat, aku berharap suatu hari aku punya teman versi dunia nyata seperti Biru.

Buku yang sangat simple namun berkelas dan banyak pelajaran yang bisa diambil. Buku ini tentang bagaimana rasanya di pisahkan oleh kematian. Sedih, nggak sedikit saya merasa nyeri saat bacanya, tapi disamping itu, penulis membuat saya merasa tenang dan hangat karena menuliskan tokoh Biru dengan sangat apik.
Buku yang sedikit banyak mengajarkan saya bahwa, mempunyai anak dengan ADHD dan OCD bukan suatu yang buruk jika kita bisa dan mampu merawatnya dengan baik. Buktinya, Biru dan Langit bisa hebat seperti itu (ya, walaupun cuma fiksi, saya yakin di luar sana memang ada ibu se hebat Ome yang mempunyai anak seperti Langit dan Biru)

Well, bagus. Bagus sekali. Penulisan ringan namun membekas di hati. Bagus. Suka. Terima kasih, kak Ossy.
Profile Image for Efwan Zainul.
27 reviews
August 3, 2022
Menceritakan Langit, yang ditinggal mati oleh Biru, kembarannya sendiri.

Langit merasa janggal karena setelah kematian Biru, terdapat 24 surat yang ditulis oleh Biru untuk 24 orang terdekatnya. Perjalanannya mengantar 24 surat tersebut menguak beberapa kenangan dan juga cerita yang Langit sendiri bahkan tidak tahu.

Rasa putus asa, kecewa, penasaran, dan apapun yang menghampiri Langit, mengajarkan kita untuk tetap kritis walaupun mengikhlaskan adalah jalan terbaik. Semua harapan selalu bertemu jalan jika kita memiliki niatan. Rasa puas selalu didapat setelah berusaha, meskipun hasil tak pernah datang seperti yang diminta.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Noor Amaliana Safitri.
204 reviews2 followers
January 23, 2023
Sedih............... Ikut seneng baca surat-surat yang dikirimkan Biru, tapi ikut sedih juga baca surat Biru untuk Biru. Apalagi dia mimpi berkali-kali dulu sebelum bilang ke Ome. Kenapa dia nggak telepon Ome aja? Kenapa Biru meninggal di perjalanan yang sedikit lagi sampai itu? Kenapa....... Kenapa t.t Buku yang relatif pendek, tapi butuh waktu yang lebih lama bagi saya untuk menyelesaikannya. Ternyata cukup draining, ya. Jujur saya ikut kesal seperti Langit, tapi, ya sudahlah... Memang harus mengikhlaskan, intinya.
Profile Image for R. Ragay.
15 reviews
June 12, 2022
Perjalanan si kembar menghantarkan pesan-pesan si kembaran lain. Seketika merasa harus lebih dekat dengan saudara kandung dan menciptakan hubungan yang sehat.
Profile Image for Zia Nazaliah.
145 reviews4 followers
February 9, 2024
5/5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

Buku ini... bikin sedih dah bagus banget 😭. Bercerita tentang perempuan bernama Biru yang kematiannya datang secara tiba-tiba. Ia meninggal di mobil miliknya dengan di tempat kemudi mobil. Polisi mengatakan kalau dia memang meninggal karena kecapaian + serangan jantung dan tidak ada indikasi bunuh diri. Kematian secara mendadak ini sangat memukul Langit, kembarannya, ayahnya (Ode), dan ibunya (Ome). Mereka benar-benar tidak percaya Biru yang masih muda meninggalkan mereka begitu saja tanpa sempat bertemu. Terutama Langit yang sangat shock. Saat Langit berada di apartemen Biru ia menemukan kotak tumpukan surat disana dan ada nama penerimanya sebanyak 24 surat. Sebenarnya, Langit juga merasa aneh dan bingung, Biru itu orang yang ga suka nulis panjang apalagi bikin surat kayak gitu.

Untuk mencari jawaban kenapa Biru nulis surat dan mungkin di surat ada petunjuk tentang kematiannya, Langit pun satu persatu mengirim surat yang ditulis Biru kepada penerimanya, sehingga ia pun bertemu dengan orang-orang yang Biru tuliskan namanya, masalah Biru, relationship Biru, cerita tentang Biru dari orang-orang, dan segala hal tentang Biru di tempat kerjanya. Sempat Langit tuh putus asa dan pengen nyerah ngasihin surat-suratnya Biru ke orang-orang karena bikin capek dan ga dapat jawaban. Tapi Olan sepupunya ngasih semangat dan kalo itu ada faedahnya buat Biru disana.

Jujur, aku sangat suka dengan nama-nama tokoh yang ada di novel ini karena unik dan sangat bagus :") artistik banget pokoknya. Contohnya kayak biru, Biru Bumi Rinjani. Nama gunung dan warna. Aku juga suka dengan isi surat Biru kepada temannya, koleganya, kelurganya, sahabatnya, yang paling nyesek itu surat buat crush nya sih :( huwa... bikin sedih. Aku tulis disini 24 nama yang Biru kirimkan surat.

1. Langit Jingga Singgala (saudara)
2. Nalami Padmi (Ome)
3. Gatra Wilapa (Ode)
4. Olandra Kaleo Karim (sepupu)
5. Mbak Marni (pengasuh / pembantu)
6. Bu Mahya (guru)
7. Tanre Arimbi (Bibi)
8. Om Garin (paman)
9. Om Nath (paman)
10. Sandrina Rucita Kisha (sahabat)
11. Izabel (teman kerja)
12. Bang Regis (teman kerja)
13. Xylona Citrakara (teman tapi musuh)
14. Benjamin Sebastian Graysmith (teman di kafe)
15. Chiara (tetangga)
16. Tante Arta (tukang dagang deket rumah)
17. Daniswara Danu Janendra (teman)
18. Orion Reaga Wisesa (crush...)
19. Prabangkara Kandru (teman)
20. Magnolia Filantropi (teman SD)
21. Yupiter (dokter)
22. Belantara Rimba (teman)
23. Bu Lana (guru SD)
24. Biru sendiri :)

Oh iya fun fact kalo Biru itu mengidap ADHD, jadi susah fokus dari kecil sedangkan Langit segalanya harus bersih, kalo cuci tangan juga sampe berkali-kali. Biru hobi fotografi dan jago banget di bidangnya. Langit kerja kantoran, dan sebab surat inilah dia jadi menemukan pujaan hatinya dan berlabuh pada sebuah hati. Sand.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Andina Firdaus.
31 reviews
June 27, 2025
Aneh. Tiap hari usia manusia kan berkurang. Kenapa usia berkurang malah dikasih selamat? Harusnya kita sedih dong kalau ulang tahun. Itu peringatan kita sebentar lagi meninggal. Harusnya hari ulang tahun itu nangis-nangis, pake baju hitam hitam. - hal. 72

Bahkan kematian yang dianggap akhir pun dipercaya sebagai awal kehidupan kekal. Kita nggak pernah benar-benar mati kalau Tuhan nanti bakal bangunin kita lagi dan main timbang-timbangan. Nggak usah takut, Tuhan baik dan pada akhirnya Dia tetap baik. - hal. 210

.

Kayak Langit, aku pun bakalan stress dititipin surat begitu sama Biru yang meninggal tiba-tiba 🥲 tapi senang mengenal Biru lewat surat-surat yang dia tulis sebelum meninggal, juga Langit yang emosinya naik turun selagi mengirimkan surat-surat itu dan mempertanyakan soal kematian Biru. Paling gondok bin kesal mungkin Rimba Belantara (kalo ga salah namanya?) yang janjian ngonser dengan Biru tanpa bertukar kontak dan percaya sama takdir aja 🥲

Ngefans berat sama Ome dan Ode juga tante tetangga yang Psikolog! Hormat karena sudah membesarkan anak anak spesial (yang umumnya masalahnya sering dianggap sepele) dengan luar biasa baik!
Profile Image for immeraki.
85 reviews
February 10, 2024
Novel ini unik, mengajak kita mengenal tokoh utama yang sudah tiada dari surat-surat terakhirnya. Setiap surat yang ditulis rasanya hangat, penuh ketulusan.

Menyadarkan aku kalau semuanya akan terasa ketika seseorang itu udah gak bersama kita di dunia.

Novel ini memang fokus di surat-surat peninggalan Biru, tapi menurutku disamping itu, banyak tokoh yang masih bisa ditonjolkan ceritanya.
3 reviews1 follower
Read
February 18, 2020
Namanya Langit Jingga Singgalang.Fyi Singgalang itu nama gunung di sumatera barat.Langit, orang tersayang Biru.Orang pertama dalam surat before died Karya Biru.Yang disuruh Biru jadi kurir untuk 24 Surat pamit.

Displaying 1 - 29 of 29 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.