Di antara sederet kasus yang menumpuk di meja kerjanya dan segala komplikasi keluarga paska perceraian, Tosan Galih tidak yakin hidupnya bisa lebih hectic lagi. Hingga suatu hari Aga Adiwangsa, CEO salah safu taipan properti di Indonesia, memutuskan untuk menghilang tanpa jejak dan menyeret Tosan ke depan sorotan banyak pihak yang menuntut kejelasan akan nasib CEO tersebut. Termasuk tuntutan dari sahabat lama Aga yang seolah selalu sukses membangkitkan kenangan --serta masalah-- masa lalunya.
Bayu Aji Mahendra-Schmidt meninggalkan segala urusannya di Berlin Philharmonic Orchestra dan datang ke Indonesia demi mengejar cinta lamanya. Datang dengan idealisme romantis khas Eropa, Aji yakin kehadirannya akan dapat membawa Aga pulang kembali padanya. Namun dia justru terlibat dalam hubungan rumit dengan polisi yang membantunya menemukan Aga. Belum lagi rahasia yang membuat dirinya jadi inti pusaran konflik antara Tosan dan orang-orang misterius yang ingin membunuh mereka.
Sementara itu dua pasang mata tak pernah melepaskan perhatian mereka dari Aga...
Buku ketiga dan terakhir dari seri Trilogi Keris Tiga Naga. Terima kasih atas segala dukungan yang telah diberikan pada saya dan Eve sejak pertama trilogi ini terbit pada 2015 lalu. Semoga kisah ini dapat moksa dengan purna dalam hati para pembaca sekalian. :)
Untuk yang ingin melakukan pemesanan, dapat mengirim e-mail ke aga.warangka@gmail.com. Buku ini untuk sementara belum dijual di toko buku maupun e-commerce.
Aku merasakan ketertarikan yang aneh dengan trilogi ini. Entah bagaimana aku terus mencari petunjuk dari jalinan kisah yang up and down dari Aga-Wara, Lingga-Yono, dan akhirnya Tosan-Aji. Baik untuk dunia keris, maupun serpihan dunia mistik dan spiritualisme nusantara yang menjadikan kisah ini bukan M/M biasa.
If reincarnation was real, maybe I once been men in several cycles? Coz it was relatively spontaneous for me to keep relating myself with Wara and Aji XD (Hoi!!!)
Buku ketiga lebih menitikberatkan pada hubungan Tosan-Aji dan jujur sebenarnya ini agak membuatku lost karena di dua buku sebelumnya aku sudah terlalu terbiasa mengikuti kisah Aga-Wara dan Yono-Lingga yang konflik, kedalaman cerita, dan hubungan antar-karakternya dibangun dengan sangat perlahan. Jadi begitu ada dua tokoh yang beneran baru di-unlock di buku terakhir aku langsung merasa, "Kalian siapa?" #Dor
Dan karena dua tokoh yang perannya ternyata sangat penting ini beneran baru dibuka pada bagian terakhir buku, chemistry keduanya beneran berasa digenjot secara fast-forward. In bed in bed and in bed. Tosan ternyata karakternya abu-abu dan sungguh membangkitkan hasrat ingin menghujat tiap dia bersikap mempermainkan maupun memanfaatkan perasaan maupun tubuh Aji. Aku beneran kudu bersabar sampai akhirnya semua itu berlalu, dan plot utama cerita soal misteri keris Empu Gandring, misteri masa lalu Warangka, dan pencarian Aga yang mendadak minggat akhirnya dimulai.
Di buku ketiga ini kita akan diperkenalkan pada kinatah, bola peredam energi yang biasa ada pada mulut ukiran naga keris naga, yang berhubungan dengan Tosan dan Aji. Butuh waktu buatku untuk akhirnya bisa "masuk" ke dalam kisah Tosan dan Aji. Berbagai pengalaman kejedot jadi bucin rupanya bermanfaat untuk memahami kompleksnya perasaan Aji pada Aga dan Tosan. Masa lalu Warangka dan kehidupan jalanannya yang kelam menjadi salah satu kunci misteri. Buku ini pun dengan berani mengangkat permainan politik kotor dalam kepolisian, juga isu homoseksualitas dalam kepolisian.
Sejujurnya aku lebih suka tipe cerita yang memforeshadow semua misterinya sejak di awal cerita daripada yang langsung dibuka berderet-deret begitu saja di akhir, seolah semua plot dan karakter itu jatuh dari langit begitu saja. Buku ketiga ini rasanya jadi nyaris berdiri sendiri dan terpisah dari dua buku pendahulunya.
Tapi untungnya jalinan drama dan hubungan antarkarakternya tetap memikat. Karena memang apa yang paling kusukai dari gaya menulis duo Yuu Sasih dan Eve Aulyta ini adalah empathic writing, bagaimana mereka bisa menggambarkan rasa sakit dari tokoh-tokoh seperti Yono dan Yuni dengan begitu riil. Memperlihatkan humanisme pada kalangan terbuang seperti mereka. Dialog-dialognya terasa sangat riil. Bahwa meskipun jalan hidup yang mereka alami begitu rumit dan bikin miris, sejatinya mereka hanyalah manusia yang berusaha bertahan hidup di tengah dunia yang makin tak waras. Sementara mungkin orang-orang yang merasa lebih normal dan beruntung, hanya menatap sinis sambil mengacungkan cap sebagai pendosa pada mereka semua, tanpa memberikan solusi bahkan sekadar simpati pun tidak.
Aku termasuk beruntung karena mendapat buklet epilog lengkap tiap karakter termasuk para karakter sampingan seperti Aru, Kei, Yuni, bahkan Wirya dan Tatang. Tapi... buklet ini rasanya justru menambah besar lubang misteri yang melingkupi universe Trilogi Pencarian. Soal past life-nya Wara dan Aga misalnya. Terlalu mencolok untuk diabaikan begitu saja. Begitu juga soal kehidupan Kei dan Aru sampai mereka menyadari kekuatan mereka. Lalu kisah getir Yuni. Apakah ini semacam kode dari duo penulis bahwa universe Trilogi Pencarian tidak akan berakhir begitu saja di buku ketiga?
Setelah menerima telepon bernada aneh dari Aga beberapa minggu lalu, Aji memutuskan untuk datang ke Jakarta demi menemui sahabatnya. Sementara itu, Nata meminta bantuan Tosan, sahabatnya yang cerdas dan memiliki jabatan tinggi di kepolisian untuk menemukan adiknya yang menghilang hampir tanpa jejak. Pertemuan Aji dan Tosan membuat keduanya terlibat dalam sebuah hubungan yang rumit, dan rupanya masalah mereka jauh lebih besar dibanding sekadar menghilangnya Aga.
Di buku terakhir Trilogi Keris Tiga Naga ini, meski Tosan dan Aji didapuk sebagai dua karakter sentral, tetapi masih ada enam tokoh lain dari buku sebelumnya yang turut memaparkan jalinan cerita. Meski begitu, porsi mereka seimbang, sehingga Tosan-Aji tidak terlalu meng-overshadow yang lain, begitu pula sebaliknya. Kendati ada masalah lain bagi pasangan utama kita di buku ini, tetap saja yang menjadi center adalah si keris bertuah.
Meski baru benar-benar disorot kemunculannya di buku terakhir, tetapi kisah Tosan dan Aji berhasil mencuri perhatian. Kukira Lingga sudah berhasil menyabet gelar karakter terberengsek di trilogi ini, tapi rupanya masih ada Tosan. Tarik-ulur yang dia lakukan ke Aji betul-betul bikin panas dingin sekaligus kesal. Tetapi, melihat latar belakangnya sebagai sosok warga non-sipil, mau tidak mau aku jadi bersimpati. Sebagai seseorang yang hidupnya cukup dekat dengan golongan non-sipil, bukan pertama kalinya aku mendengar kasus diskriminasi karena preferensi seksual. I never understand why a great person got reduced only to their sexuality.
Dan melihat Aji yang sabar dan bucin banget meski setelah lihat tingkah polahnya Tosan... mon chéri, j'espère que tu seras heureux toujours.
Endgame yang disajikan buku ini cukup spektakuler. Bukan tipe-tipe ending yang bikin melongo saking banyaknya plot twist, tetapi ini tipe yang membuat pembaca terdiam sejenak dan berpikir, "Karena satu benda aja masalahnya bisa merambat panjang kali lebar kali tinggi begini, ya?"
Raja Adiwangsa, you dumb. Fucking. Bitch. *insert Maddy Perez's voice here*
Meski begitu, masih ada beberapa hal yang rasanya belum terselesaikan. Contohnya, masa lalu Wara. Sampai pada halaman terakhir, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi kalau orang-orang dari masa lalunya kembali menemukan dia, apalagi setelah kejadian yang menimpa Lingga, Tosan, dan Aji yang juga berhubungan dengan orang-orang sejenis. Rasanya cerita dibiarkan menggantung begitu saja.
Atau... Ada indikasi kalau kisah Aga-Wara cs akan berlanjut di luar universe Keris Tiga Naga? 👀
Membaca cerita Tosan dan Aji, aku merasa lagu yang cocok untuk mereka adalah 'Psycho'-nya Red Velvet.
Udah selesai menamatkan trilogi keris tiga naga ini di tahun 2024. Ya, aku telat banget kalau ternyata ada penulis M/M yang membuat cerita lokal dengan genre misteri, crime, drama, psikologikal ini.
Aku cuma mau ngasih jempol yang banyak buat penulisnya. Aku suka banget penggambaran kisah 3 pasangan ini yang di buat kalang kabut karena ulah keris.
Dibuku 3 ini kita berkenalan dengan pasangan ke 3 (Tosan-Aji). Awal aku baca sinopsis buku 3 (kebetulan menyebutkan karakter Aji), aku sempat menjudge kalau Aji adalah karakter menyebalkan, egois dan beban semua karakter. Ternyata aku salah wkwkwk (Maafkan aku Aji). Justru siapa sangka yang menyebalkan disini adalah Tosan hahaha. Tarik ulur hubungannya dengan Aji serta sering banget ngasih harapan palsu ke Aji bikin aku gemes pengen cubit ginjal Tosan. Well, aku ngerti sama alasan Tosan melakukan hal ini. Jadi aku bisa maafin Tosan.
Lingga-Yono!! wow mereka akan terus jadi pasangan favorit ku hahahaha. Dibuku ini pun aku salut sama Lingga yang sebegitu berjuangnya mendapatkan hati seorang Yono Suyono. Bagus Lingga, Bagus!!
Sebenarnya untuk ending aku berharap akan ada sedikit 'drama' dalam gejolak emosi Wara. Terutama saat mengetahui rahasia terbesar kakeknya Aga dan alasan meruwetnya masalah keris ini. Tapi melihat respon Wara yang seperti itu, aku menyimpulkan kalau dia tipikal pemaaf dan berorientasi ke masa depan. Ku pikir Wara akan menggila terbakar emosi mengetahui rahasia tersebut. Apalagi dibuku sebelumnya digambarkan Wara yang keras kepala demi mencari tahu masa lalunya. Aku mikir, "Masa iya dia gak marah besar ke .... dan ..... ??? pemaaf sekali dia..."
Well aku harap penulis akan menciptakan buku M/M dengan genre yang berbeda. Semangaattt!!!
I'm not someone who easily give a solid five to a book but..... It's so hard not to give this a solid five. Oh my God. I just, I love this series so much?? I think I might cry. I know this series is not perfect, there's part when I feel like there's so much going on, but fuck it, I enjoyed this so much I can't actually see myself giving this any less than five stars so five stars it is. Yes, I am biased. What about it.
It's just... The lore, the Indonesian myth, all of that intriguing information about keris yang interwined with an actual Indonesian history!!!!! Not to mention the mystery, the thriller, the romance!!!!! Ini tuh... yaampun ini tuh paket lengkap ga sih? Aku pusing banget. Bayangin kapan lagi ada cerita murder mistery, jadi satu sama supranatural fantasy yang sangat captivating, dan didalamnya ada romance yang sangat sangat sangat bisa evoke too many emotions???
Duh, it actually hurt me how underrated this series is. The only thing that I hate about this book is how I was disappointed at myself karena excited setiap Tosan manggil Aji 'dek'.
Polisi manggil warga sipil yg bikin dia tertarik dengan panggilan 'dek': 🤢🤢🤢🤮🤮🤮 Tosan manggil Aji dengan panggilan 'dek': 🥰🥰🥰😳😳😳
Yeah, I hate myself.
PS. Might write a proper review someday. But today I just wanna say that I love Aga, Wara, Lingga, Yono, Tosan and Aji with all of my heart. I know they're fictional but THEY DESERVE TO BE HAPPY AFTER WHAT THEY'VE BEEN THROUGH GODDAMNIT.
Pertama-tama, ga rela pisah sama geng Trilogi Keris 😔😔 apalagi setelah maraton baca ulang seri ini sebelum masuk ke Pencapaian.
Buku ini menjawab semua misteri-misteri yang menjadi pertanyaan di buku-buku sebelumnya. Bener-bener suka dengan mitos dan legenda yang ditulis dengan apik di sini. Karakter-karakternya juga terlihat well developed dibanding buku sebelumnya. Tapi mungkin aku kurang merasa chemistry untuk pasangan Tosan-Aji di sini. Bukan karena pertemuan pertama dan bagaimana mereka dekat sih, tapi mungkin karena dengan segala konflik yg ada di buku, porsi pendekatan mereka kelihatan kurang (walau saya senyum2 sendiri tiap Tosan manggil Aji dengan 'Dek' 😂😂). But over all, sangat puas dengan buku ini.
Good Job, Eve and Yuu!! Akhirnya kalian bisa menyelesaikan seri ini. Thank you for the journey! Can't wait to read your next books.
Trilogi Keris Tiga Naga ini emang worth to read banget. Aku sampe tertarik baca2 tentang budaya jawa dan kerisnya karena novel ini. Good job banget para author yang udah nulis ini, aku sampe gak bisa move on berbulan-bulan dari trilogi ini. Tutur ceritanya mulus, karakter yang menurutku good build, plot cerita yang apik dan menarik walau aku agak bingung dan kaget waktu di ending. Good job banget deh pokoknya. Saya menantikan karya kalian selanjutnya 👍
Udah selesai lama tapi baru sempet updet di gr :) Gak mo ngomong panjang lebar, hats off lah pokoknya buat Ayu dan Eve Can you imagine, dari sebuah cerita romance semacam CEO romansa kemudian berkembang jadi cerita konspirasi penuh intrik ^,,^