Sebenarnya, lebih sakit jika kita diam-diam menyukai seseorang? Atau lebih sakit jika kita ditolak oleh orang yang kita sukai?
Aku sudah menyukai ketua kelasku sejak lama. Saat kelulusan sekolah, aku akhirnya menyatakan perasaanku pada cowok itu. Anehnya, Chen Yi tidak mengatakan apa pun. Sampai akhirnya, aku menemukan teros biru miliknya di laci mejaku. Aku begitu berharap ada sesuatu di dalam termos itu. Nyatanya...kosong! Aku hanya mendengar suara gemerincing dari lapisan besi termos. Di kelas yang kosong, suara termos itu terdengar seperti dirinya yang sedang mentertawai aku. Mentertawai aku yang terlalu berharap! Jelas-jelas sudah ditolak seperti ini, kenapa aku masih terus ingin mengejarnya dan terus berharap?
Jatuh cinta itu seperti sedang berjudi. Siapa yang terlebih dulu mencinta, maka harus mengambil risiko untuk tidak dicintai.
Beberapa kali baca, kumerasa novel-novel Taiwan itu cukup dramatis (atau kalau kita biasa nyebutnya mbuleeet) tapi heart-warming. Konfliknya simpel sebenernya, tapi dibikin muter-muter sampek pusing. Even tho it was a good read anyway. Kocak sih.
Si Xiao Xia ini boleh digetok gak sih? Greget banget sama dia, bebalnya itu lho. 😂
Untuk Chen Yi dan You Zi, haduuuh, emangnya masih ada ya cowok-cowok kayak gini? Itulah kenapa kapalku beberapa kali terombang-ambing, soalnya bingung mesti dukung siapa, mereka punya momen ke-uwu-an tersendiri yang sama-sama bikin gemes.
Ada bagian yang bikin aku keinget salah satu webtoon yang ceritanya mirip sama pertengahan novel ini, untung kemiripannya di situ aja, nggak berlanjut sampai ending. Syukur juga si Xiao Xia ini biarpun agak bebal -sampai rasanya kepengen getok kepalanya- ternyata tipe yang cukup berpendirian kuat, padahal godaannya kenceng, tapi dia tetep nggak goyah, waaah, salut, salut.
Bolehlah novel ini buat selingan, ada momen-momen yang bikin aku ketawa dan senyum-senyum sendiri juga. Cuma mungkin ekspektasiku ketinggian, konfilknya pun kalau mau dibilang ringan, ya nggak juga sebenarnya, agak rumit malahan.
Endingnya coba dipanjangin beberapa lembar lagi, kayaknya penulisnya emang suka begini deh, terkesan buru-buru di akhirnya, My Little Princess juga gitu, asupanku masih kurang rasanya xD
Jujurly aku nggak expect bakalan nikmatin buku ini. Soalnya nggak familiar banget ama permandarinan inih. Mana aku nggak nonton drachin, kan. Pas awal juga aku bingung ama nama2 di sini. Gendernya aku nghak tahu. Cewek apa cowok, wkwkwk.
Surprisingly, ternyata asyik juga bacanya. Aku suka kalau udah ada Chin Yi, pas dia nggak ada aku rada bosen. Wkwkwk. Makanya sedih bat kenapa endingnya begitu aja. Padahal aku butuh lebiiih aaaaa. Ada aja satu chapter lagi buat liat keuwuan Chen Yi sama Xiao Xia.
Sebetulnya, aku rada-rada frustrasi juga sama mereka. Komunikasinya jelek parah. Salah paham di sana sini. Mana ada orang jail yang bikin hubungan mereka susah juga. Dan yang sempet bikin merod, ada unsur cheating-nya dikit dan bikin aku kecewa sama dia. Duuuuh.
Tapi tiap bab yang ada Chen Yi sama Xiao Xia aku suka. Mereka lucu. Dari kicik tuh kek greget udah keliatan saling suka. Xiao Xia tuh impulsif dan grasak grusuk, Chen Yi juga nggak ngomong dan diem-diem bae. Dah lah kombo mereka nih, wakakak
There are a lot of firsts we ecounter in life, like a first love.
Firsts are some of the most memorable moments in life; depending on the situation can either bring us a feeling of ectasy or a sense of devastation.
Either way, one thing most people remember is their first love.
----
Berawal dari cinta pertama, yang berakhir dengan tangis dan tidak terlupakan sampai mereka menjadi dewasa.
Hingga akhirnya mereka dipertemukan kembali, dan harus menyelesaikan "urusan mereka yang belum tuntas".
Novel ini sebenarnya punya konflik yang sederhana tapi menjadi ruwet, karena karakter setiap tokohnya dan situasi mereka yang nggak mendukung untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik.
Terlepas dari konfliknya, aku sangat terhibur dengan kisah masa kecil mereka yang mengandung gula, dan bisa buat aku mesam-mesem sendiri.
Pada dasarnya kisah di buku ini cukup sederhana; tentang seorang gadis yang menyukai seseorang saat masa sekolah dan kemudian berkesempatan bertemu lagi setelah sekian lama.
Walau sederhana, kisah di buku ini sangat manis sampai bikin aku senyam-senyum sendiri apalagi tentang cinta pertama semasa sekolah yang manis karena kepolosannya.
As far as my reading experience, ini novel romance pertama dimana endingnya terdapat plot twist. Semua karakter yang ada di novel inipun aku suka, semua mendapat peran dengan proporsi yang pas.
Satu yang aku sayangkan dari novel ini ada dalam proses editing. Banyak dialog yang kurang penambahan tanda petik hingga pembaca kebingungan membedakan antara dialong dengan kalimat lainnya.
Pada akhirnya, aku tahu bahwa bukan waktu yang menjaga kenangan tetap kekal dan indah, tapi penyesalan. (Hal.5) * "Lebih sakit jika menyukai seseorang diam-diam?" Atau "Lebih sakit ketika cinta kita ditolak?" Pertanyaan yang mengantarkan pembaca pada kisah Xiao Xia yang diam-diam mencintai Chen Yi sang ketua kelas. Ketika gadis menyatakan perasaan, diamnya Chen Yi dan termos kosong milik sang ketua kelas di laci meja gadis itu seolah menertawainya yang masih berharap... . . . 🌾 Prolog novel terjemahan ini rasanya cukup menyesakkan, sampai membuat saya tertegun sebelum lanjut membaca.
🌾 Kover novelnya begitu menarik dengan warna hijau dan putih yang lembut juga ilustrasi yang menarik.
🌾Kisah yang lekat dengan jungkir balik hubungan asmara dan cukup sendu ketika para tokoh merasakan patah hati berikut kesulitan lain ditengah hubungan yang secara tak langsung menghubungkan takdir mereka.
🌾Saya suka dengan arti dari Lemongrass juga cukup sesak karena setelah tau arti lemongrass, justru membuat saya menjeda bacaan karena emosi yang tiba-tiba berkecamuk.
🌾 Alasan demi alasan yang melatarbelakangi sikap juga keputusan Xiao Xia dan Chen Yi rasanya tak cukup untuk membuat saya maklum atas tindak dan pikiran mereka.
🌾M-Novel yang menuliskan cukup banyak kalimat yang quotable dan juga istilah baru yang menambah kosakata dalam ingatan saya
🌾Semua tokoh dalam novel ini cukup mengejutkan saya dengan sisi mengesalkan mereka yang kadang buat saya gemas ingin mencubiti mereka terutama Xioa Xia yang menurut saya cukup pesimis, sering denial dan mungkin cukup pengecut menghadapi permasalahannya😅🙏
🌾Akhir novel ini justru membuat saya terkejut dan mengerutkan dahi. Sungguh, ekspektasi saya dengan akhir kisahnya pun dipatahkan dan mempertanyakan sebab sang penulis memilih akhir seperti itu. Agak janggal hanya barangkali deskripsi yang mampu menguatkan alasan untuk bagian akhir novel ini tidak saya dapati😅
🌾 Cocok untuk penikmat cerita cinta pertama dengan jungkir baliknya, penyuka romansa masa remaja dan problematikanya.
“Pernahkah kamu membayangkan dirimu yang bertemu kembali dengan cinta pertamamu?”- page 323
M-Novel lainnya dari Penerbit Haru. Kali ini kita akan meyimak kisah cinta pertama Wang Xiao Xia pada Chen Yi. Menggunakan sudut pandang orang pertama Xiao Xia, novel ini cukup menyenangkan untuk dibaca. Kita akan diajak menikmati kisah hidup dan cinta Xiao Xia dari kecil hingga dewasa.
Berbeda dengan gadis seusia dirinya yang mencari perhatian sang pujaan hati dengan memberikan perhatian-perhatian manis, Xiao Xia justru melakukan banyak kejahilan yang membuat Chen Yi membencinya. Bagi Xiao Xia, membenci itu justru membuat Chen Yi akan semakin sulit melupakannya,haha.
Nah, tingkah laku Xiao Xia yang petakilan itu beneran kocak. Belum lagi pas dia lagi bersama You Zi, teman kecil sekaligus sahabat terdekat Xiao Xia. Kira-kira perjalanan cinta Wang Xiao Xia bakalan mulus atau bagaimana?
Review lebih lengkap bisa kalian baca di sini ya --->
Penokohan karakternya tidak jelas, tidak ada character development, selain itu ceritanya terlalu klise dan dipaksakan. Xiao Xia juga terlihat mau di-"pegang-pegang" siapa saja dan menurut pandanganku dia seperti wanita murahan. Dia juga plin plan. Aku bahkan mendukung Chen Yi untuk meninggalkannya saja, karena dia memang toxic dan layak ditinggalkan wkwkw
Dan astaga.. aku benar-benar tidak bisa memahami logika novel ini. Ada juga adegan 21+ yang tidak penting dan tidak berpengaruh apa-apa pada cerita. Ini membuatku tidak nyaman.
So overall, i won't recommend this one to you. And if you wanna read it coz you think it'll be interesting and the cover design is cute, just think twice.
"Sebenarnya, lebih sakit jika kita diam-diam menyukai seseorang? atau lebih sakit jika jika ditolak oleh orang yang kita sukai?"
Satu hal yang bisa saya katakan untuk novel ini adalah RINGAN. Iya, novel termasuk novel yang ringan. Menceritakan tentang seorang gadis bernama Wang Xiao Xia yang harus menghadapi kehidupan percintaannya.
Menurut saya, novel ini memberikan kesan heart warming kepada para pembaca. Bukan kisah percintaan yang pelik dengan berbagai macam perselingkuhan, kisah di dalam novel ini lebih didominasi oleh kisah romance remaja yang ringan dan diselingi dengan berbagai moment slice of life yang lucu dan menyenangkan.
Novel ini diawali dengan tumbuhnya benih-benih cinta di hati Wang Xiao Xia kepada sang ketua kelas, Chen Yi. Dia berusaha dengan sekuat tenaga untuk bisa mendapatkan perhatiannya. Tidak seperti kebanyakan gadis yang akan membuat perhatian dengan melakukan hal-hal yang membuat si cowok tersenyum, Xiao Xia malah melakukan hal yang sebaliknya. Dia melakukan hal yang berbeda. Alih-alih membuat Chen Yi tersenyum, dia malah membuat Chen Yi marah kepadanya. Menurut aku, ini sih yang membuat novel ini jadi lebih menarik.
Cerita kedua anak remaja ini pun terus berlanjut hingga mereka berada di akhir masa SMP nya. Chen Yi, si ketua kelas yang pintar dan tampan itu harus pergi melanjutkan pendidikannya ke Inggris. Sedangkan Xiao xia yang telah menyatakan cinta kepadanya pun sekarang berada dalam masa digantung. Sampai Chen Yi pergi, Xiao Xia masih belum mendapatkan balasan apa-apa. Chen Yi pergi meninggalkan dirinya dengan semua kenangan SMP yang telah mereka bangun bersama.
Di masa-masa kehilangan itu, ternyata ada seorang sosok yang bisa sedikit mengobati hati Xiao Xia. Dia adalah sahabatnya sendiri, You Zi. Walaupun mereka sudah bersahabat sejak kecil, sekolah dan sekelas bareng sejak TK, tetapi kemunculan You Zi di dalam kehidupan percintaan Xiao Xia baru terlihat setelah mereka masuk ke SMA yang sama.
Hampir tiga per empat bagian dari novel ini hanya menceritakan tentang kejadian-kejadian lucu dan hangat antara para tokoh. Karakter ketiga tokoh utamanya yang sama-sama keras kepala membuat novel ini ditaburi oleh berbagai konflik ringan hingga momen-momen jenaka. Pokoknya novel ini bisa bikin sakit perut deh. hehehe.
Namun walaupun novel ini kategorinya ringan, tetapi sisa satu per empat bagian di akhir novel ini bisa bikin kita teput tangan. Novel ini mengandung plot twist yang bikin geleng-geleng. Sebelumnya, di bagian prolog, si penulis sudah memberikan clue yang bikin kita termakan oleh plot twistny, jadi Saat kalian sudah menebak kalau alurnya akan seperti A, maka kalian harus berhati-hati. intinya, novel ini seru banget.
FYI, novel ini menggunakan POV orang pertama dengan alur campuran, jadi prolognya mengisahkan kejadian masa sekarang, kemudian saat memasuki bab pertama, si Xiao Xia ini mulai menceritakan masa lalunya hingga memasuki dua bab terakhir, barulah si Xiao Xia ini melanjutkan cerita yang ada di bagian prolog.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Pada akhirnya, aku tahu bahwa bukan waktu yang menjaga kenangan tetap kekal dan indah, tapi penyesalan." ~Macchiato.
Untuk genre romansa, kisah di buku ini cukup manis. Apa yang manis? Karakterisasi, dialog, dan namanya. Aku suka pelafalan untuk nama You Zi.
Sebagai pemegang sudut pandang, Wang Xiao Xia mengatakan, "Jika perempuan bertemu dengan seseorang lalu jatuh cinta padanya, perempuan itu akan mulai melakukan hal bodoh." Hal 26.
Benar, mungkin. Karena aku tidak tahu. Xiao Xia di sini menurutku manis saat memendam perasaannya, tapi kelakuannya yang selalu menjahili Chen Yi justru mengungkapkan isi hatinya.
"Kalau belum pernah pernah mendapatkan, maka tidak akan khawatir untuk kehilangan." Hal 169. Sayangnya, perasannya tidak timbal balik. Chen Yi yang digambarkan begitu spesial bagi Xiao Xia, justru bersikap dingin. Tapi ini keren loh, di sini aku tahu siapa sebenarnya yang memendam perasaan.
Kebohongan yang terungkap jauh lebih menyakitkan dibandingkan dengan kenyataan yang disembunyikan. Hal 188. Padahal tidak ada kebohongan, Xiao Xia hanya terlambat sadar.
Lemon grass artinya cinta yang tidak bisa diucapkan. Hal 246.
Ternyata ini hint-nya. Lemongrass yang memicu aroma kenangan bagi Xiao Xia dan Chen Yi ternyata ini artinya. Aku suka adegan perkenalkan pertama mereka yang sesungguhnya. Pada cover juga terdapat termos biru, gitar, dan anjing dengan belang putih. Rasa yang bisa kugambarkan untuk covernya adalah jatuh cinta. Benar-benar terhubung.
"Kami belum belajar untuk bersikap jujur pada diri sendiri." Hal 260. Aku dan beberapa manusia egois di sini juga begitu. Jika tidak, anggap saja benar. Aku memaksa.
"Kami sama-sama belum dewasa. Kami memang sudah belajar cara mencintai, tapi masih belum belajar cara tidak mencintai " Hal 285.
Tidak ada yang mau diajarkan cara membenci, Xiao. You Zi juga. Dia adalah karakter yang kusuka. Aku tertarik hubungan yang dia buat dengan karakter utama saat Xiao sedang patah hati. Mereka adalah sahabat yang menurutku dewasa bersama.
"Tidak mengikat satu sama lain, kebebasan ini terasa begitu hampa." Hal 305.
Aku suka istilah ini untuk menunjukkan kisah Xiao Xia. Sudah bisa membayangkan, bukan? Singkatnya, ada yang saling cinta tapi tidak dengan ... yah, ini jatuhnya spoiler nanti.
Pernah hanya ada kamu di mataku. Pernah hanya ada aku di matamu. Romantis sekali. Konyol sekali.
"Kenangan yang terlalu indah, hanya akan membuat kenyataan terasa pahit." Hal 323. Endingnya? Silahkan habiskan 396 halamannya.
Novel yang menarik!! Awalnya tertarik baca novel ini karna review dari salah satu bookstagram dan cover+blurbnya. Akhirnya bisa baca pun karna pas lagi diskon di online shop. Sejujurnya, cerita novel ini nggak sesuai ekspektasiku, tapi tetap bagus!! Yang kusuka dari ceritanya selain alurnya yang nggak terburu-buru dan tiap penggambarannya yang cukup detail, juga banyak kalimat-kalimat indah yang bisa jadi kutipan. Aku cukup suka gaya bahasa penulisnya. Baca novel ini seperti nonton serial drama romance mungkin ya. Lalu, yang nggak kusuka dari novel ini salah satunya kelakuan tokoh utamanya, si Wang Xiao Xia! Xiao Xia... kenapa dia bisa begitu denial, egois, bebal, berkali-kali mempermalukan diri sendiri, dll... duuuhhhh sering banget bikin gedeg baca kelakuannya, hahhhaa. Tapi karakternya Xiao Xia yang kayak gitu sebenarnya bisa dipahami dan bahkan juga masih relate dengan aku sendiri. Selain itu, di novel ini aku nemu beberapa typo dan sepertinya ada bagian yang seharusnya itu dialog tokoh, tapi nggak/lupa diberi tanda kutip tanda percakapan. Overall, novel ini lengkap banget dari sisi manisnya(banget), gregetnya, sedihnya, dramanya, lucunya, feelnya, pokoknya oke! Ini bukan tipe novel yang akan kurekomendasikan buat semua orang, tapi untuk penggemar romance & drama dan orang yang suka cerita dengan alur yang merambat pelan-pelan namun pasti, ini novel yang cocok! Intinya, aku suka novel ini dan enjoy dengan ceritanya. Novel ini juga memberi kesan yang "heart-warming" setelah membacanya. Oh iya, juga plot twist yang cukup "hmmm"
P.S. : You Zi, kenapa kamu bisa begitu kuat dan baik? You deserve better! Oh, Chen Yi... nggak tau lagi lah, semoga sehat-sehat terus di samping Xiao Xia! lmao
This entire review has been hidden because of spoilers.
Kisah di novel ini berpusat pada tokoh utama wanita, Wang Xiao Xia yang jatuh cinta kepada Chen Yi sejak SMP. Ini pertama kali baca M-Novel jadi berasa asing dengan nama namanya. Alur ceritanya Maju mundur. Di bab pertama bakal diperlihatkan scene dari masa depan, saat Xiao Xia sudah dewasa, dan bab kedua Xiao Xia yang masih remaja yang kemudian bab-bab selanjutnya merupakan perkembangan Xia dari remaja ke dewasa.
Xiao Xia merupakan gadis yang bisa dibilang kurang pintar, tidak bisa membaca suasana sekitarnya dan tidak bisa berpikir panjang. Beberapa kali aku temui kalau Xiao Xia sangat keras kepala, bisa dibilang teguh pendirian tapi bikin gregetan sama semua tindakannya. Dia juga labil, seringkali bimbang ama perasaannya sendiri "kayak nih anak suka ama Chen Yi atau Yao zi sih?"
Oh iya, Yao zi adalah teman Xiao Xia sejak SD, mungkin bayi? Aku lupa, yang jelas teman sejak kecil. Mereka besar bersama dan selalu duduk semeja dari SD-SMP, saat SMA terpisah karena sekolahnya membedakan gedung untuk wanita dan pria. Seiring berjalannya waktu timbullah rasa suka kepada Xiao Xia.
Intinya, novel ini menceritakan "kerumitan" Xiao Xia dalam mengenali dan memperjuangkan perasaannya. (Rumit bet ya tuhan padahal mah simple cuma dibikin ribet, maklum lah cewe)
Happy ending yang jelas, baca aja ya kalau mau tau (◍•ᴗ•◍)
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, bahkan dalam novel. Ada beberapa halaman yang kurang tanda baca, paling sering yang ku temui ialah tanda petik ketika pergantian pembicara dan pergantian waktu kejadian seperti dari flashback-jaman sekarang. Dua hal tersebut kerap kali ditemui dan jujur membuat saya bingung ಥ‿ಥ Tapi secara keseluruhan bagus sih, mungkin editor bukunya sedang lelah (semangat editor)
Sebelumnya, aku mau kasih 2 bintang, karena menurutku cerita romansanya terlalu biasa dan terlalu ringan, ngga ada konflik yang bikin greget banget. Entah mungkin saja aku sudah terlalu banyak nonton drama, jadi plot begini agak meh.
Tapi, endingnya bikin ngakak, ya Allah. Padahal Xiao Xia yang bikin onar, tapi aku yang ngerasa malunya.
-----
Dalam buku ini, penulis menggunakan sudut pandang orang pertama. Karakter 'aku', Wang Xiao Xia, memiliki karakter yang kurang ku suka. Dia terlalu bucin dan terkesan plin plan atau linglung. Ngga ada konflik atau permasalahan lain yang berarti dalam hidupnya selain si Gemini boy.
Oh, dan penggunaan karakter based on zodiac disini, aku juga kurang suka. Terlalu sering disebut-sebut di bagian tengah sampai belakang. Padahal di bagian awal biasa aja.
Sudut pandang 'aku' disini, membuat karakter-karakternya ngga semua terdevelop dengan baik. Karakter Xiao Xia yang terlalu bucin membuatku ragu dengan penilaiannya tentang para karakter lain. Jadi, kurang dapet aja karakter peran lainnya.
----- Buku ini mencoba untuk memberikan plot twist, yang aku sudah bisa tebak di pertengahan jalan. Tapi semakin membaca, aku semakin memaklumi karakter Xiao Xia yang bodoh bener, wkwk. Sampai pada akhirnya, ketika Xiao Xia membuat onar, aku bisa merasakan betapa malunya situasi tersebut. Dan ini meyakinkanku untuk memberi buku ini bintang 3.
Awal-awal aku kurang tertarik buat beli + baca buku ini, karena aku emang kurang minat sama genre romance gitu kan (aku orangnya emang minatnya sama mystery-thriller) karena genre romance tuh udah main-stream gitu + agak ketebak cerita nya, tapi karena waktu itu gak tau kenapa pengen punya buku yang bergenre romance satuu aja, jadi aku mutusin buat searching-searching tentang buku ini, pas baca sinopsis nya aku pikir maybe it's not as bad as i think dan jadi nya aku beneran beli buku ini, pas baru baca awalnya, aku udah ketagihan. Gak bisa berhenti. I keep saying to myself "satu halaman lagi, satu halaman lagi" tapi tetep aku gak bisa berhenti. Ini tuh buku yang kata aku bener-bener bisa relate gitu ke anak sekolah (dan karena aku emang anak sekolah jadi aku bisa ngerti) pembawaan nya gak cheesy, comedy nya pas dan juga pemakaian kata nya cocok banget menurut aku dan itu salah satu yang ngebuat aku pengen cepet-cepet beresin ini buku. Dan akhirnya juga aku gak ngira bakal ada plot twist, tapi justru itu yg bikin aku seneng, plot twist nya 😂, bagi yang mau baca genre romance yang ringan-ringan gitu aku bener-bener recommend buku ini, it's really great.
Pertanyaan singkat, "You Zi mau jadi pacarku aja nggak?"
Membaca bab-bab awal buku ini terasa berat, seakan kembali merasakan jatuh cinta pertama kali dengan keadaan yang sangat konyol. Inti dari cerita memang simple,klise, dan setelah membaca buku ini aku rasa mungkin akan lebih menyenangkan jika melihat serial atau film daripada membaca bukunya. Kisahnya penuh dengan drama, tapi semuanya masih terasa seperti kisah yang mungkin terjadi. Xiao Xia ini membuatku merasa gemas dengan semua sikap ajaibnya. Chen Yi dan pengorbanannya yang luar biasa besar, tapi pada akhirnya You Zi sukses mengambil hatiku sepenuhnya.
"Memang benar aku menyukaimu. Tapi itu urusanku sendiri."
M-Novel pertama yang aku baca, kisah romansa ringan yang menyenangkan. Terjemahannya rapi dan enak dibaca, aku jadi teringat jika buku buku ini disebut sebagai versi perempuan dari kisah You Are the Apple of My Eye dan menurutku benar adanya.
Kesan pertama selesai baca buku ini: wah! M-novel yang pertama kali aku baca. Ceritanya khas banget kayak drama Taiwan. Jadi selagi baca, sekaligus berasa lagi nonton. Terjemahannya rapi tapi ada beberapa dialog yang ga jelas punya siapa, harus baca ulang-ulang gitu. Agak ganggu sih.
Ceritanya sederhana, kisah cinta pertama yang klise dibalut dengan kejutan dan kebetulan. Udah sering dipake di drama ataupun novel lain. Ga ada yang bikin kaget juga sih. Semuanya ketebak aja.
Cuma..... aku kok ga bisa berhenti baca ya? Dibuat kesal, senyum, ketawa. Wah kangen banget baca buku yang bisa ngasih perasaan berbunga-bunga gini.
Gemas banget sama karakter utamanya. Kayak waduh kamu itu kenapa sih. Terus gemas juga sama dua tokoh laki-lakinya. Pokoknya ini ceritanya simpel tapi gara-gara tokoh utamanya rada-rada jadi malah rumit tapi rumitnya itu bikin ketawa.
Serious question: Does really anybody ever, after school system has been invented like it is right now, have the dramatic high school life as many novels/dramas/movies depicted?? All hullabaloo about first love, friend-to-lover romance, high school crush, etc are not myths that someone made up to compensate her/his dull-it-is-not-what-I-expected adult life?? Ha ha ha. You know what is real about high school life: The pain of growing up 😄 I'm glad have been there & through that. I want the high school part of the book pass quickly, can't relate any of that. Lol The female main character is so confusing, doesn't make sense. And team You Zi! Wonder why no body want to grab him Fast! Ha ha ha
SEBEL BANGET HAHAHA SAMA SI FL, sumpah pengen kugetok kayak lu sasimo banget hadehhh. sama si itu mau, sama si dia mau, sama si ini mau, semua aja lo embat. mending aku aja yang jadi FL nya, aku bakal setia sama You Zi 😔😔☝️ You Zi pesonanya gak main-main ajskaks ga kayak si Chen Yi yg tarik ulur bikin gemes pengen cubit ginjalnya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Ceritanya relate sama kehidupan percintaan remaja yaa Suka banget sama karakter Xiao Xia yang tidak mudah menyerah. Meski tingkahnya konyol dan terkesan sembrono, tapi karakter Xiao Xia itu relate banget sama cewe cewe yg lagi kasmaran. Ceritanya ringan, cocok banget dibaca kalo lagi ngalamin reading slump, cerita di buku ini bisa ngembaliin mood Endingnya sangat memuaskan!!!
Ceritanya manis. Kalo pengen cari novel ringan tentang anak sekolah ini recomended banget. Serasa nonton film china yang bertema anak2 sekolahan gitu. Ps. Pengen deh punya sahabat kayak You Zi ini! Wkwk
bagus tp ya yang yaudah gitu😅 tipikal taiwanese romance drama, efek kebanyakan nonton cdrama jd ini agak mainstream ya... 3 stars lah soalnya cheesy novel ini lumayan jd moodbooster di sela-sela zoom university~
Ceritanya emang dramatis. Awalnya aku juga rada ragu mau beli novelnya dari sinopsisnya yang bukan terlalu seleraku. Hey, tapi setelah baca ternyata gaya menulis dan ceritanya aku suka sekali. Aku juga suka para tokohnya. Suka banget. Feelnya juga ngena
Ceritanya sweet, bikin senyum² sendiri. Perasaan dan pikiran tokoh utama tersampaikan dengan baik sehingga pembaca bisa paham dirinya. Tapi, saat sampai pertengahan buku, merasa kalau character development-nya ga ada. Mereka terus mengulang kesalahan yang sama, jadi agak frustrasi bacanya. Tanda petik dua di percakapan langsung banyak yang ga sepasang alias cuma satu, di awal aja, di akhir ga ada, jadi nyatu sama pikiran tokoh yang ga benar² diucapkan. Ini agak mengganggu juga.
di awal-awal slow phase, sampai sekitar 100 halaman baru jelas permasalahan yang rasanya dikit-dikit jadi nambah numpuk. Menuju ending baru dibuat gereget sama tokoh-tokohnya yang tarik ulur mulu. Tapi akhirnya suka banget dan bikin susah move on untuk baca buku selanjutnya.
it was so relate w/ my love story loll.. so many problemss but not with the ending. it was happier than mine. thanks and big applause for macchiato *sob i'm cryin at 1am till 2am while reading this😂